MEMPEROLEH TAHAN
Keperluan bisnis :
• Untuk kegiatan keagamaan disediakan tanah Hak Milik (tanah wakaf), Hak Pakai (jangka waktu
selama diperlukan)
• Untuk keperluan lainnya (misalnya keperluan kedutaan besar negara asing), disediakan Hak Pakai
(jangka waktu selama diperlukan)
• Untuk proyek-proyek kepentingan umum sebagaimana diatur dalam UU No.2/2012, disediakan
tanah Hak Pengelolaan atau Hak Pakai.
3
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN SEBELUM
PEROLEHAN TANAH
Proyeknya : tanah yang tersedia akan dipergunakan
untuk keperluan apa.
Lokasinya : tempat dilaksanakannya pembangunan,
berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
Status tanah yang tersedia : Tanah Negara, Tanah
Hak Pengelolaan, Tanah Hak, Tanah Ulayat.
Kesediaan pemegang hak melepaskan tanahnya.
Status hukum yang memerlukan tanah.
4
TANAH YANG TERSEDIA
o TANAH NEGARA :
Dari semula berstatus tanah negara, yaitu tanah yang langsung dikuasai oleh
negara.
Berasal dari pembebasan hak, pencabutan hak, terkena ketentuan pasal 21 ayat
(3), 26 ayat (2), 30 ayat (2), 36 ayat (2) UUPA.
o TANAH HAK :
Berasal dari permohonan hak: HM, HGB, HGU, HP
Yang sudah dikuasai oleh orang atau Badan Hukum: HM, HGU, HGB, HP
Hak- hak lama yang dikonversi menjadi hak baru: hak – hak atas tanah menurut
HTB maupun HTA yang sudah dimiliki orang atau badan hukum dikonversi
menjadi hak baru menurut UUPA (dasar hukum : Ketentuan Konversi UUPA).
o TANAH HAK PENGELOLAAN ( bagian – bagian dari tanah Hak Pengelolaan
diberikan kepada pihak lain dengan HM, HGB, HP)
5
Catatan Tentang Konversi
Tanah hak yang telah dikuasai dengan Hak Barat dan Hak
Indonesia pada tanggal 24 September 1960 dikonversi menjadi
Hak Milik atau Hak Guna Usaha atau Hak Guna Bangunan atau
Hak Pakai.
Jangka waktu Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak
Pakai asal konversi paling lama 20 tahun (24 September 1960 –
24 September 1980).
Pada tanggal 24 September 1980 hak – hak tersebut hapus dan
menjadi Tanah Negara, dan jika memenuhi syarat masih dapat
diperbaharui haknya.
Bekas pemegang hak barat dapat mengajukan permohonan hak
baru jika memenuhi syarat yang ditetapkan dalam pasal 1 ayat (2)
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 3 tahun 1979 yaitu penggunaan tanahnya
masih sesuai dengan RTRW.
6
SISTEM PEROLEHAN TANAH
STATUS TANAH YANG CARA MEMPEROLEHNYA TANAH YANG DIPEROLEH
TERSEDIA
Tanah Hak Milik • Pemberian hak baru atas tanah HM Hak-hak yang sekunder
• Pemindahan Hak HM
• Pembebasan hak + permohonan hak HGU – HGB – HP
Semua jenis hak atas tanah Pencabutan hak + permohonan hak HM – HGU – HGB – HP
7
PERMOHONAN / PEMBERIAN HAK
Dilaksanakan apabila tanah yang tersedia adalah TANAH NEGARA
Permohonan hak adalah cara yang harus digunakan bagi orang
atau badan hukum memperoleh hak atas tanah, bila yang tersedia
Tanah Negara
Pemberian hak adalah penetapan pemerintah yang memberikan
suatu hak atas tanah Negara, perpanjangan jangka waktu hak,
pembaharuan hak, perubahan hak, termasuk hak di atas tanah Hak
Pengelolaan
Peraturan yang mengatur pemberian hak
• Peraturan Menteri Negara Agraria/Ka BPN No. 9/1999 Tentang
Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara
dan Hak Pengelolaan
• Peraturan Kepala BPN No. 2/2013 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pend. Tnh
8
CARA PEMBERIAN HAK ATAS TANAH
PEMBERIAN HAK SECARA INDIVIDUAL : Pemberian hak atas sebidang
tanah kepada seseorang atau suatu badan hukum tertentu atau kepada
beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama sebagai
penerima hak bersama yang dilakukan dengan satu penetapan pemberian
hak.
9
SIAPAKAH PEJABAT YANG BERWENANG
MEMBERIKAN HAK ATAS TANAH ???
Kepala BPN atau ;
Kepala Kantor Wilayah BPN (Provinsi) atau ;
Kepala Kantor Pertanahan (Kabupaten/kota)
Untuk menentukan pejabat mana yang berwenang
mengabulkan permohonan hak, harus
memperhatikan :
Jenis hak atas tanah yang dimohon;
Luas tanah yang dimohon
Peruntukan tanah yang dimohon
10
KEWENANGAN PEMBERIAN HAK BERDASARKAN
PERATURAN KA BPN NO. 2/2013 tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah Dan Kegiatan
Pendaftaran Tanah
JENIS HAK PERUNTUKAN LUAS KEWENANGAN
HM Pertanian, calon subyek: orang < 50.000 m² KaKan Pertahanan
perseorangan.
HM Non pertanian, calon subyek: < 3.000 m² KaKan Pertahanan
orang perseorangan
HM Badan hukum, keagamaan & < 50.000 m² KaKan Pertahanan
sosial (PP 38/1963).
HM Untuk transmigrasi, KaKan Pertahanan
redistribusi,konsolidasi,proyek --
APBN/ APBD, pendaftaran
tanah strategis & massal.
12
JENIS HAK PERUNTUKAN LUAS KEWENANGAN
HGB Non Pertanian, calon > 3.000 m² KaKanWil BPN
subyek: perseorangan. < 10.000 m²
13
JENIS HAK PERUNTUKAN LUAS KEWENANGAN
HP Aset Pemerintah Pusat -- KaKan Pertanahan
dan Daerah
14
SKEMA TATA CARA PERMOHONAN HAK
Permohonan mengisi formulir
Pemegang Hak menerima
Surat Permohonan Hak
Sertipikat Tanah dari Kantor
kepada pejabat yang
Pertanahan
berwenang
15
BEBERAPA CATATAN
o SKPH = Surat Keputusan Pemberian Hak
o Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang menerbitkan SKPH sesuai
kewenangannya.
o Apabila kewenangan memberikan hak ada pada Kepala Kantor Pertanahan,
maka Kepala Pertanahan yang akan menerbitkan SKPH.
o Apabila kewenangan memberikan hak ada pada Kepala Kantor Wilayah BPN,
maka Kepala Kantor Wilayah BPN yang akan menerbitkan SKPH, setelah
menerima rekomendasi dari Kepala Kantor Pertanahan.
o Apabila kewenangan memberikan hak ada pada Menteri Agraria Dan Tata
Ruang / Kepala BPN,maka sebelum SKPH diterbitkan olehnya, terlebih
dahulu menerima berkas yang disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN,
yang menerima dari Kepala Kantor Pertanahan.
o Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah terdiri dari 3 komponen : biaya sidang Panitia
Pemeriksaan Tanah, Penerbitan Keputusan Pemberian Hak, dan Penerbitan
Sertipikat.
o RUMUS TARIF PELAYANAN PEMERIKSAAN TANAH :
LUAS TANAH X Rp.67.000,- + Rp.350.000,-
500 16
KAPAN LAHIRNYA HAK
ATAS
TANAH
• Secara YANG DIDAFTAR???
yuridis lahirnya hak atas tanah
adalah saat dibuatkan Buku Tanah
• Apabila surat – surat telah lengkap
diterima, tanggal yang tertera pada
Buku Tanah adalah hari kerja ke 7 sejak
diterimanya surat – surat tersebut
secara lengkap.
17
KEWAJIBAN PENERIMA HAK SETELAH
MENERIMA SERTIPIKAT HAK
o Memelihara tanda – tanda batas;
o Menggunakan tanahnya secara optimal;
o Mencegah kerusakan – kerusakan dan hilangnya kesuburan
tanah;
o Menggunakan tanah sesuai kondisi lingkungan hidup;
o Melaksanakan kewajiban yang tercantum dalam Sertipikat;
Apabila kewajiban tidak dilaksanakan, Menteri Agraria Dan
Tata Ruang/Kepala BPN dapat membatalkan haknya
(Pasal 103 Peraturan Menteri Negara Agraria /Kepala BPN
No.9 Tahun 1999)
18
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
o Perpanjangan jangka waktu tanah HGU – HGB – HP,
dilakukan dua tahun menjelang berakhirnya jangka waktu.
o Dalam rangka perpanjangan atau pembaharuan hak atas
tanah, tidak dibuatkan sertipikat baru. Karena perpanjangan
jangka waktu suatu hak tidak mengakibatkan hak tersebut
hapus atau terputus. Oleh karena itu untuk pendaftarannya
tidak perlu dibuatkan Buku Tanah dan Sertipikat baru.
HGB/HP/HS
HAK MILIK
HAK MILIK
21
Penjelasan Pemberian Hak Baru
o Dalam Akta Pemberian Hak Baru (Akta PPAT) dirumuskan pemberian hak baru
yang bersifat tunai :
Pemilik tanah memberikan HGB/HP kepada pihak penerima hak baru
Pihak penerima hak baru menyatakan menerima pemberian HGB/HP dari
pihak pemilik tanah, diatas (tanah) Hak Milik No…. Kelurahan/Desa …. (telah
bersetipikat, atau belum)
Pihak pemilik tanah telah menerima dari pihak penerima hak baru sebesar
Rp…. Dan akta pemberian hak baru sebagai tanda penerimaan yang sah
(kwitansi).
o Pemberian Hak Baru dibuktikan dengan akta PPAT.
o Pendaftaran hak baru dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kota :
Dibuatkan Bukun Tanah dan Sertipikat Hak Baru (HGB/HP Sekunder)
HGB/HP Sekunder tersebut dicatat pada Buku Tanah dan Sertipikat Hak Milik
Terjadinya hak sekunder pada saat dibuatkan Akta PPAT
Mengikat pihak ketiga saat didaftarkan
o Fungsi pendaftarannya : memperkuat dan memperluas pembuktian.
22
PEMINDAHAN HAK
o PERALIHAN HAK dapat diartikan sebagai peralihan hak karena
pewarisan atau dapat diartikan sebagai pemindahan hak.
o PEMINDAHAN HAK adalah perbuatan hukum yang bertujuan
memindahkan hak atas tanah kepada pihak lain untuk selama –
lamanya.
o Jenis – jenis perbuatan hukum pemindahan hak :
Jual Beli
Tukar Menukar
Hibah
Hibah Wasiat
Pemasukan Dalam Perusahaan (Inbreng)
23
JUAL BELI TANAH MENURUT HTNAS
24
OBYEK JUAL BELI TANAH
o Tanah – tanah hak : HM – HGU – HGB – HP
o Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.
o Bangunan/rumah tinggal/tanaman dapat turut menjadi obyek
jual beli tanah, dengan syarat :
Bangunan/rumah tinggal/tanaman melekat menjadi satu
kesatuan dengan tanah.
Bangunan/rumah tinggal/tanaman adalah miliknya
pemegang hak atas tanah ( pemilik tanah ).
Diperjanjikan dalam Akta Jual Beli bahwa obyek jual beli
adalah tanah berikut dengan bangunan / rumah tinggal /
tanaman yang ada di atasnya.
25
PROSES JUAL BELI TANAH
Pembuatan Akta
Pendaftaran jual
Pembeli dan Jual Beli
beli tanah di
penjual sepakat dihadapan PPAT
Kantor
melakukan jual beli ditandatangani
Pertanahan
tanah pembeli dan
(Kab/Kota)
penjual
26
PERSAMAAN PEMBERIAN HAK BARU
DAN PEMINDAHAN HAK ATAS TANAH
o Perbuatan hukumnya bersifat tunai dan dibuktikan dengan
Akta PPAT.
o Wajib didaftarkan di Kantor Pertanahan.
o Funsi pendaftarannya : memperkuat dan memperluas
pembuktian.
o Perbuatan hukum tersebut mengikat pihak ketiga sejak
didaftarkan.
F Kesepakatan
1. A bersedia melepaskan tanah Hak PT. B mengajukan
Y permohonan hak
Sertipikat Milik atas namanya (misalnya HGB)
HM a/n A 2. PT. B bersedia memberikan imbalan kepada Negara,
dilanjutkan dengan
uang kepada A, sesuai kesepakatan. pendaftaran hak.
SPPH / APH
30
PENCABUTAN HAK ATAS TANAH
o Dasar hukum :
Pasal 18 Undang – Undang Pokok Agraria;
31
PENGERTIAN PENCABUTAN HAK
o Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 1961 :
Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan Bangsa dan
Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, demikian pula
kepentingan pembangunan, maka Presiden dalam keadaan
yang memaksa setelah mendengar menteri Agraria, Menteri
Kehakiman dan Menteri yang bersangkutan dapat mencabut
hak-hak atas tanah dan benda – benda yang ada di atasnya.
KEPUTUSAN
PRESIDEN
32
PENCABUTAN HAK DILAKSANAKAN
APABILA:
o Proyeknya dimiliki oleh pemerintah dan untuk kepentingan
umum;
o Proyeknya tidak dapat dipindahkan ke tempat lain;
o Musyawarah antara pemilik tanah dengan pemerintah telah
dilakukan tetapi kesepakatan tidak tercapai;
o Proyeknya tidak semata – mata mencari keuntungan.
Dalam waktu 3 bulan.Gub Menteri Agraria meminta Setelah hak atas tanah dicabut,
KDH menyampaikan pertimbangan Menteri tanah menjadi tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara,
pertimbangan kepada Kehakiman dan Menteri untuk segera dibeikan kepada
Menteri Agraria. yang berkaitan dengan yang berkepentingan dengan
Penaksiran Ganti Rugi proyek. suatu halk yang sesuai.
34
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
PEMBEBASAN HAK DENGAN PENCABUTAN
HAK
o PERSAMAAN :
Kedua tata cara perolehan tanah (pembebasan hak dan pencabutan
hak) diawali dengan musyawarah antara pemilik tanah dengan
pihak yang memerlukan tanah.
o PERBEDAAN :
Pada pembebasan hak atas tanah, musyawarah menghasilkan kata
sepakat mengenai pelepasan hak dan pemberian imbalannya.
Pada pecabutan hak atas tanah, musyawarah tidak menghasilkan kata
sepakat mengenai pelepasan hak dan pemberian imbalannya.
DR. IRENE MARIANE, SH.CN.MH. HKM AGRARIA, SMTR GANJIL TA 2016-2017 35
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
o Dasar hukum :
UU No.2/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Presiden No. 71/2012 Tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum.
Peraturan Presiden No. 40/2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden No. 71/2012 Tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum.
36
Peraturan Presiden No. 99/2014 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden No. 71/2012
Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Presiden No. 30/2015 Tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun
2012 Tentang Penyelanggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Kepala BPN No.5/2012 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
37
38
JENIS PROYEK KEPENTINGAN UMUM
• Pertahanan dan keamanan nasional. • Fasilitas keselamatan umum;
• Jalan umum, jalan tol, terowongan, • Tempat pemakaman umum
jalur kereta api, stasiun kereta api, Pemerintah/pemerintah daerah;
dan fasilitas operasi kereta api. • Fasilitas sosial, fasilitas umumdan
• Waduk, bendungan, irigasi, saluran ruang terbuka hijau publik;
air minum, saluran pembuangan air • Cagar alam dan cagar budaya;
dan sanitasi, dan bangunan • Kantor Pemerintah/PemDa/desa
pengairan lainnya; • Penataan pemukiman kumuh
• Pelabuhan, bandar udara, terminal; perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,
• Infrastruktur minyak, gas dan panas serta perumahan untuk masyarakat
bumi; berpenghasilan rendah dengan status
• Pembangkit, transmisi, gardu, sewa;
jaringan dan distribusi tenaga listrik; • Prasarana pendidikan atau sekolah
• Jaringan telekomunikasi dan Pemerintah/PemDa;
informatika Pemerintah; • Prasarana olahraga Pemerintah/
• Tempat pembuangan dan PemDa;
pengolahan sampah; • Pasar umum dan lapangan parkir
• Rumah sakit Pemerintah/PemDa; umum.
39