Anda di halaman 1dari 47

A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5

HIDROSEFALUS
6
7
8
9
10
11
12
13
Preceptor :
14
Dr. Adhitya R Yudhadi Sp. Bs
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 IDENTITAS
4
5 Nama : By. Ny. S
6 Tanggal lahir : 06-02-2023
7 Usia : 1 bulan 9 hari
8 Jenis kelamin : Laki-laki
9
Alamat : Kp Corenda
10
Pekerjaan : Tidak bekerja
Waktu masuk RS : 7 Februari 2023
11
Waktu pemeriksaan : 13 Maret 2023
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ANAMNESIS
4
Keluhan Utama : Kepala Membesar
5
6 Pasien datang ke IGD Anak RSUD dr. Slamet Garut pada selasa 7 Februari 2023 dengan keluhan
berat badan lahir sangat rendah (1500 gr), keadaan umum kurang aktif, reflek hisap tidak kuat.
7
Dan dirawat di ruang perinatologi.
8 Pasien dikonsulkan ke Spesialis Bedah saraf dikarenakan pertambahan lingkar kepala yang
lebih dari normal, pada kepala pasien muncul Warna kemerahan dan muncul urat-urat
9
pembuluh darah yang terlihat lebih jelas dibanding sebelumnya, dan terlihat mata pasien
10 selalu menghadap ke bawah.
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ANAMNESIS
4
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
5
6
7 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ANAMNESIS
4
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
5
6
7 RIWAYAT OBSETRI IBU PASIEN
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN FISIK
4
5 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
6 GCS : E4M6V5
7 Kesadaran : Compos mentis
8 Tanda Vital
9
● Tekanan darah : 150/80 mmHg
10
● Nadi : 130x/menit
11
● Respirasi : 32x/ menit
12
● Suhu : 36,4◦C
13
● SpO2 : 95% Free Air
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN FISIK
4
5 Antopometri
6 ● BB : 1500 gr
7 ● PB : 47.5 cm
8 ● Lingkar kepala : 41 cm
9
● BB/U : Gizi Buruk
10
● PB/U : Gizi Buruk
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN FISIK
4
5 Kepala dan Leher
● Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, sunset phenomena
6
● KGB : tidak teraba membesar
7
Thoraks
8 ● Bentuk dan gerak simetris
9 ● Pulmo : VBS kiri = kanan
10 ● Jantung : S1-S2 murni, Regular
Abdomen
11
● Datar, lembut, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
12 ● Hepar dan lien tidak teraba pembesaran
13 Ekstremitas
14 ● Akral hangat, CRT < 2 detik
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN FISIK
4
5 Status Lokalis Kepala
6 Inspeksi:
7 Tampak vena-vena lebih jelas, kepala membesar LK : 42 cm (zscore di atas 2)
8 Palpasi:
9
Pada ubun ubun teraba benjolan lunak

10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
4
Pemeriksaan USG Kepala
5 2 Maret 2023
6 Expertise :
Pada scannibf koronal dan sagital :
7 • Parenkhim cerebri dan cerebellum tampak
8 normal
• Sulci dan gyri tidak melebar
9
• Fissura Interhemisfer baik
10 • Sistem Ventrikel Lateralis, ventrikel 3,
11 dan ventrikel 4 melebar
• Thalamus Normal
12 Kesimpulan : Hydrosefalus Kongenital
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
4
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
5 Pemeriksaan Hematologi Hematologi dengan Diff
8 Maret 2023 Hemoglobin 9.6 g/dL 14,0 – 17,5
6 Hematokrit 28 % 40 – 52
Leukosit 7.270 /mm3 3.800 – 10.600
7 Pemeriksaan Kultur Darah Trombosit 641.000 /mm3 150.000 – 440.000
14 Februari 2023 Eritrosit 2.79 juta/mm3 4.5 – 5.9
8
MCV 100 fl 80 – 100
9 Hasil Pembiakan : MCH 34 pg/cell 26 – 34
Tidak ada pertumbuhan bakteri MCHC 34 g/dL 31 – 37
10 Hitung Jenis
aerob
11 Basofil 0 % 0–1
Eosinofil 13 % 1–6
12 Batang 1 % 3–5
Neutrofil 39 % 50 – 70
13
Limfosit 40 % 30 – 45
14 Monosit 7 % 2 – 10

15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 RENCANA PEMERIKSAAN
4
5 CT SCAN Kepala + Kontras
6 Rontgen Thoraks

7 Tindakan VP Shunt sesuai Indikasi

8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DIAGNOSIS KERJA
4
5 Hidrosefalus Kongenital

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PROGNOSIS
4
5 ❏ Ad Vitam : Dubia Ad bonam
6 ❏ Ad Functionam : Dubia ad bonam
7
❏ Ad Sanactionam : Dubia ad bonam
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
TINJAUAN
12
13
PUSTAKA
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 Liquor Cerebro Spinal (LCS)
4
5
• Fungsi Utama LCS : cairan peredam kejut otak jika terbentur dengan tulang kranium saat terjadi
gerakan mendadak dan getaran yang keras ( melindungi otak dari trauma mekanis)
6 • Pertukaran bahan antara sel-sel saraf dan cairan interstisium di sekitarnya
7 • LCS dibentuk oleh Plexus Choroid (Pleksus Koroideus) yang terdapat di Ventrikel Lateralis
sebesar 70% dan Sel-sel Parenkim Otak sebesar 30%
8
• Produksi 400-500 ml / 24 jam.
9 • Pada posisi terlentang, tekanan LCS adalah 70-120 mmH2O
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 SIRKULASI LIQUOR SEREBROSPINAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
8
HIDROSEFALUS
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DEFINISI
4
5 Hidrosefalus merupakan meningkatnya cairan serebrospinal di ventrikel dan
6 ruang subarachnoid. Keadaan ini dipengaruhi oleh produksi, sirkulasi atau
7 absorpsi dari LCS.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 FAKTOR RESIKO
4
5
● ANC Ibu pada saat Kehamilan tidak
6
diperhatikan
7 ● Gizi buruk pada anak
8 ● Hygiene yang burk pada anak
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ETIOLOGI
4
● Infeksi (kebanyakan menyebabkan HCP komunikan)
5 -Post meningitis → fibrosis leptomeningeal
6 -Cysticercosis
7
● Post perdarahan
- Post SAB
8
- Post IVH ( kebanyakan → transient HCP, 20-50 % IVH besar → HCP
9 permanen)
10 ● Massa
1. Non neoplasma
11
2. Neoplasma :
12 – HCP obstruktif
13 – Tumor disekitar aquaductus
14
● Post operasi tumor removal tumor fossa posterior.
● Neurosarcoidosis
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ETIOLOGI
4
5 ● Malformasi Chiari tipe II biasanya bersamaan dg MM
● Stenosis Aquaductus primer
6
● Aquaductus gliosis sekunder
7 ● Malformasi Dandy Walker (atresia For. Luscka & Magendie)
8 ● Malformasi vena Galen
9
● Intracranial Cysts : arachnoid cysts, ependymal cysts
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 EPIDEMIOLOGI
4
5 Data menyebutkan bahwa hidrosefalus kongenital terjadi pada 3 dari 1000 kelahiran di
Amerika Serikat dan ditemukan lebih banyak di negara berkembang seperti Brazil yaitu
6 sebanyak 3,16 dari 1000 kelahiran.3,8 Sedangkan di Indonesia ditemukan sebanyak 40%
7 hingga 50% dari kunjungan berobat atau tindakan operasi bedah saraf.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PATOFISIOLOGI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 KLASIFIKASI
4
Kriteria Internal External Combined
5
Lokasi Proximal to Distal to dentate Combined
6 dentate line line internal &
external
7
Dilapisi oleh Anorectal mucosa Anoderm
8 (simple (stratified
columnar) squamous non
9 keratinized)
10
11 Innervasi Visceral Somatic
innervation from innervation from
12 inferior inferior anal
13 hypogastric nerves
plexus (SNS, PNS
14 & visceral
afferent)
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 MANIFESTASI KLINIS
4 ● Pada bayi :
5 ○ sutura tampak atau teraba melebar
○ kulit kepala licin
6
○ sunset phenomenon (kedua bola mata berdiaviasi ke atas dan kelopak mata atas tertarik)
7 ○ Nistagmus horizontal
8 ○ Perkusi kepala : cracked pot sign atau seperti semangka masak.
● Hipertensi Intrakranial
9
○ Nyeri kepala
10 ○ Mual Muntah
11 ○ Gelisah
12
○ Kesadaran menurun
○ Gejala gangguan batang otak (bradikardia, aritmia respirasi)
13
● Spastisitas pada eksremitas inferior yang berlanjut menjadi gangguan berjalan dan gangguan endokrin
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DIAGNOSIS: ANAMNESIS
4
● Sebagian besar datang dengan keluhan non spesifik ● Bleeding
5
seperti: ○ Warna
6 ○ Rectal pain ○ Jumlah darah yang keluar
■ Sharp pain yang terjadi bersamaan ○ Ada tidaknya blood clot
7 dengan bowel movement → anal ○ Darah yang bercampur dalam fecal
8 fissure material
■ Nyeri walaupun tidak ada defekasi, ○ Darah ditemukan saat wiping
9 terdapat bleeding → malignancy ● Tissue prolapse
■ Acute pain dengan durasi yang relatif ● Itching
10 singkat → thrombosed hemorrhoid ○ Anoreceptive intercourse:
11 ■ Disertai demam dan malaise → ■ Jumlah partner
perianal atau ischiorectal abscess ■ Penggunaan kondom
12 ■ Penggunaan sex toys
■ High-risk behavior → tanyakan
13
mengenai STD
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DIAGNOSIS: ANAMNESIS
4
● Tanyakan mengenai defekasi
5
○ Frekuensi
6 ○ Straining
○ Caliber of stool
7 ○ Konsistensi
○ Episode inkontinensi
8
● Surgical history
9 ● Pada wanita: tanyakan mengenai vaginal tears saat melahirkan dan riwayat episiotomy

10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DIAGNOSIS: PEMERIKSAAN FISIK
4
● Tanda-tanda anemia
5 ● Pemeriksaan status lokalis
○ Pasien diperiksa dalam posisi knee-chest
6
○ Observasi perianal skin dan anal margin
7 ○ Digital Rectal Examination
■ Sebelum memasukkan jari ke anal canal, lubrikasi terlebih dahulu
8 ■ Evaluasi
● Tonus sphincter ani
9 ● Permukaan
● Jika ada massa yang terdeteksi di rectum atau anal canal, catat
10 ○ Lokasi
11 ○ Ukuran
○ Terfiksasi atau mobile
12 ○ Soft atau firm
● Nyeri tekan
13 ● Palpasi prostat pada laki-laki
■ Apakah terdapat darah, mucus, atau feces saat jari dikeluarkan
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DIAGNOSIS: PEMERIKSAAN FISIK
4
5 ● Anoscopy
6 ○ Tujuan: visually inspect anus dan distal rectal mucosa
7 ○ Dapat mengevaluasi suspected enlarged hemorrhoid, anal dysplasia, intraanal condyloma
8 acuminata, atau anal tag
9 ○ Jika ada purulent drainage → akukan evaluasi untuk STD
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 DIAGNOSIS: PEMERIKSAAN PENUNJANG
4
5 ● Pemeriksaan hematologi rutin
● Fecal occult blood test
6
● Endoanal ultrasound
7 ○ Evaluasi layer dari anal canal, internal anal sphincter, external sphincter, dan puborectalis muscle
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
TATA-
8
9
LAKSANA
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PRINSIP
4
5 1. Non-bedah
6 Tujuan: mencegah perburukan penyakit; Bowel

7 Management Program

8 2. Bedah
Indikasi: jika terapi konservatif tidak berhasil, pilihan
9
pada pasien kronis
10
Kontraindikasi: perdarahan masif
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 NON BEDAH
4
5 Non farmakologis:
6 ● Perbaikan pola makan dan minum, serta pola/cara defekasi (posisi jongkok/squatting); lakukan bowel management

7 program; membersihkan daerah perianal (merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari);

8 diusahakan banyak bergerak dan berjalan

9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 NON BEDAH
4
5 Farmakologis:
6 ● Memperbaiki defekasi: suplemen serat (psyllium atau isphagula Husk), stool softener (natrium dioktil sulfosuksinat

7 (R/laxadine))
● Simtomatik: menghilangkan/mengurangi gatal dan nyeri
8
○ Sering dicampur lubricant, vasokonstriktor, dan antiseptik lemah
9
○ Mengurangi radang perianal (mengandung kortikosteroid; sediaan: ultraproct, anusol HC, scheriproct)
10
○ Sediaan penenang: anusol, borraginol A, faktu
11
○ Hemorrhoid interna: suppositoria
12
○ Hemorrhoid eksterna: ointment/krim
13 ● Menghentikan perdarahan: Ardium, Daflon (bioflavonoid)
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 BEDAH
4
5 Hemoroidektomi
6 ● Indikasi: terapi konservatif tidak berhasil

7 ● Prinsip: eksisi pada jaringan yang menonjol dan eksisi konservatif kulit & anoderm normal

8
9
Prosedur terbuka Reseksi jaringan hemoroid dan
10 (Milligan and Morgan hemorrhoidectomy) penutupan luka dengan jahitan benang
absorbable
11
12 Prosedur tertutup Teknik yang sama tetapi luka
(Parks of Ferguson hemorrhoidectomy) dibiarkan terbuka dan diharapkan
13
terjadi penyembuhan sekunder
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 Hemorrhoid Eksternal
4
5 ● Simtomatik; tanda iritasi (kemerahan dan gatal) → topikal krim hidrokortison
6 ● Gejala iritasi, tidak nyaman, dan kesulitan anal hygiene → simple surgical excision

7 ● Thrombosis external hemorrhoid dalam 3 hari dari onset gejala → complete excision hemorrhoid vessels dan clot
● Nyeri → topikal dan oral pain reliever/medication (lidocaine 2% topical)
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 Hemorrhoid Internal
4
5 Derajat I-II → Terapi Konservatif
6 ● Diet tinggi serat, Hindari makanan berlemak dan pedas, meningkatkan konsumsi air putih

7 ● Merubah kebiasaan defekasi (menghindari mengedan atau meminimalisasi waktu defekasi)


● Melakukan sitz baths (rendam dengan air hangat)
8
● Laxatives (bila konstipasi)
9
Terapi Non Bedah
10
● Rubber band ligation: untuk simtomatik internal hemorrhoid (derajat I-III)
11
● Sclerotherapy: derajat I-II, (-) sering terjadi rekurensi
12
● Infrared coagulation: derajat I-II
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 Hemorrhoid Internal
4
5 Terapi Bedah
6 ● Indikasi: derajat III-IV, gejala tetap muncul walau sudah terapi non bedah

7 ● Excisional Hemorrhoidectomy
● Hemorrhoidopexy
8
● Doppler-guided ligation
9
10
11
12
13
14
15
16
Algoritma
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PASCA OPERASI
4
5 ● Analgesik oral dan topikal
6 ● NSAIDs

7 ● Relaksan otot
● Edukasi Sitz Bath
8
● Sitz bath: Perawatan hemorrhoid pasca operasi yang dilakukan dengan cara berendam menggunakan air antiseptik
9
(detol, betadine, dll) selama 5-10 min, tiap setelah BAB dan sebelum mandi.
10
● Laksatif
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 KOMPLIKASI
4
5 ● Pendarahan berlebihan → Anemia, syok
6 ● Infeksi Sekunder

7 ● Pasca terapi pembedahan dapat terjadi: retensi urin, nyeri, impaksi feses, perdarahan minimal, infeksi, stenosis ani

8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PROGNOSIS
4
5 Prognosis ditentukan oleh berbagai macam faktor, di antaranya adalah kondisi yang menyertai, durasi
6 dan tingkat keparahan, serta respon pasien terhadap terapi. Tingkat kematian pada pasien hidrosefalus
7
dengan terapi shunting masih tinggi karena berbagai komplikasi yang terjadi, salah satunya adalah
8
infeksi pasca operasi.
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PENCEGAHAN
4
5 ● Mempertahankan agar tinja tetap lunak
6 ● Latihan olahraga seperti berjalan

7 ● Peningkatan konsumsi serat

8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5

TERIMA
6
7
8
9
10
KASIH
11
12
13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai