Anda di halaman 1dari 52

Metode

Pengukuran
Beban Kerja

M. RIZQI NASUTION
W O R K S H O P E R G O N O M I - M A N U FA K T U R D A N P E R K E B U N A N

MEDAN, 12 DESEMBER 2023

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 1


Definisi Beban Kerja
Beban kerja  semua aktivitas yang melibatkan karyawan, waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas dan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung (Johari et al.,
2018).

Beban kerjac  sejumlah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi
secara sistematis dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi
dan efektifitas kerja suatu unit organisasi (Yuniarsiho dkk, 2018).

menyatakan bahwa beban kerja adalah perbandingan antara total waktu baku untuk
menyelesaikan tugas dan pekerjaan terhadap total waktu standar (Kasmir, 2019)

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 2


Klasifikasi
Beban kerja • Kapasitas Kerja untuk menyelesaikan pekerjaan lebih
besar dari jam kerja tersedia atau volume pekerjaan
diatas normal melebihi kemampuan pekerjaan.

Beban kerja • Kapasitas Kerja untuk menyelesaikan pekerjaan sama dari


jam kerja tersedia atau volume pekerjaan sama dengan
normal kemampuan pekerja.

Beban kerja • Kapasitas Kerja untuk menyelesaikan pekerjaan lebih


kecil dari jam kerja tersedia atau volume pekerjaan lebih
dibawah normal rendah dari kemampuan pekerjaan.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 3


Faktor Mempengaruhi Beban Kerja

Faktor Eksternal,
• Tugas-Tugas Yang Diberikan : Sarana, tata ruang, tempat kerja, alat
• Lingkungan Pekerjaan : fisik, Biologi, Psikologi
• Organisasi Kerja : masa waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, sistem,
pengupahan, model struktur organisasi
Faktor Internal
• Motivasi,
• Persepsi,
• Keinginan
• Kepuasaan

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 4


LINGKUNGAN KERJA YANG MEMBERI BEBAN TAMBAHAN

Fisik Kimia Biologi Ergonomi

TUGAS

• tata ruang Fisik Mental


•Alat dan sarana kerja •Kompleksitas pekerjaan
•Kondisi/medan kerja •Tingkat kesulitan pekerjaan
•Sikap kerja dan cara kerja
•Beban yang diangkut •Emosi
•Alat bantu kerja •Tanggung jawab, dll
•Sarana informasi
•Alur kerja, dll

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 5


MANFAAT
1. Mengidentifikasi faktor risiko dan faktor bahaya di tempat kerja
2. Merancang tempat kerja dan peralatan kerja
3. Menjadi bahan penyuluhan kepada pekerja
4. Menjadi bahan pelatihan para manajer, supervisor dan pekerja
5. Meningkatkan produktivitas
6. Memperbaiki cara kerja/prosedur kerja dan protokol kerja
7. Menurunkan “human error”  meningkatkan mutu produk

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 6


Manfaat ……..
8. Meningkatkan kepuasan kerja para pekerja
9. Menurunkan angka absensi
10. Mencegah penyakit dan kecelakaan akibat kerja
11. Menginformasikan tuntutan pekerjaan kepada profesi kesehatan
12. Mengevaluasi kemampuan seorang pekerja kembali bekerja
13. Mengevaluasi upaya pengendalian yang telah dilakukan

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 7


Beban kerja, Stres Kerja dan Produktifitas

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 8


Indikator Beban Kerja
Permintaan fisik (Physical demand) • Besarnya aktivitas fisik yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas.

• Usaha yang dikeluarkan secara fisik dan mental yang dibutuhkan untuk mencapai
Upaya (Effort) level performa karyawan.

• Besarnya aktivitas mental dan perseptual yang dibutuhkan untuk melihat, mengingat
Permintaan mental (Mental demand) dan mencari.

Permintaan sementara (Temporal • Jumlah tekanan yang berkaitan dengan waktu yang dirasakan selama pekerjaan
demand) berlangsung.

• Seberapa tidak aman, putus asa, tersinggung, terganggu, dibandingkan dengan


Tingkat frustasi (Frustration level) perasaan aman, puas, nyaman dan kepuasan diri yang dirasakan.

• Seberapa besar keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya dan seberapa puas


Kinerja (Performance) dengan hasil kerjanya.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 9


PENILAIAN BEBAN KERJA FISIK

Metode Langsung Metode Tak Langsung

• Mengukur energi yang dikeluarkan • Menghitung denyut nadi selama


melalui asupan oksigen selama kerja
kerja

(Grandjean) :
 Berat ringan beban kerja dengan menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen,
kapasitas ventilasi paru, suhu tubuh.
 Denyut jantung adalah alat estimasi laju metabolisme yang baik kecuali
dalam keadaan emosi dan vasodilatasi.
 Makin berat beban kerja, makin pendek waktu kerja, tanpa kelelahan dan
gangguan fisiologis yang berarti.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 10


Pengukuran Beban Kerja (Tak Langsung)
Pengukuran beban kerja menggunakan metode cardiovascular load (CVL), yaitu mengukuran yang
menggunakan pulse oximeter untuk menghitung denyut nadi. Denyut nadi digunakan untuk mengestimasi
indeks beban kerja fisik yang terdiri dari beberapa perhitungan, yaitu:

1. Denyut nadi istirahat rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai atau dalam keadaan istirahat.

2. Denyut nadi kerja, yaitu rerata denyut nadi selama bekerja.

3. Selisih denyut nadi, yaitu selisih antara denyut nadi kerja dan denyut nadi istirahat.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 11


Pengukuran Beban Kerja (Tak Langsung)
Beban Cardiovascular (%CVL) :

% CVL = SELISIH DENYUT NADI / DENYUT NADI MAKSIMUM

NB : Denyut nadi maksimum : (220 - umur) untuk laki-laki. (200 - umur) untuk wanita.

1. <30% = Tidak terjadi kelelahan

2. 30 - <80% = Diperlukan perbaikan dan kerja dalam waktu singkat

3. 80 - <100% = Diperlukan tindakan segera

4. ≥100% = Tidak diperbolehkan beraktifitas

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 12


Pengukuran Beban Kerja melalui Mets
(Langsung)
Pekerjaan Yang dominan : pekerja membutuhkan 2,5 kali kebutuhan Mets Pekerjaan

Pekerjaan Yang tidak dominan (interval 15 menit) : pekerja membutuhkan 1,5 kali kebutuhan Mets
Pekerjaan.

NO Jenis Pekerjaan Keb. Mets Konversi total Mets

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 13


Perhitungan Mets Pekerja Perkebunan

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 14


Perhitungan Mets Pekerja Perkebunan

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 15


Perhitungan Mets Pekerja Manufaktur

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 16


NO Jenis Pekerjaan Keb. Mets Konversi total Mets

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 17


PEKERJA FORKLIFT
- 5 jam / hari

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 18


Beban kerja:
-dos seberat 15 – 25 kg
-50 X per menit

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 19


Contoh deskripsi tugas
Judul tugas: Assembler
Standard: 120 unit/jam
Alat Kerja: Pistol shaped power tool
Metode Kerja:
◦ Tangan kiri mengambil skrup segenggam
◦ Kedua tangan mendekatkan pistol pada sekrup
◦ Memasang sekrup
◦ Langkah 2 & 3 – 6 X/assembly

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 20


Stress ergonomi:
◦ Gerakan repetitif:
◦ Kiri : 1560/jam
◦ Kanan : 1440/jam
◦ Lebih, bila ada sekrup yang cacad
◦ Statis/contact stress:
◦ Berdiri terus
◦ Memegang alat terus menerus
◦ Force:
◦ Menahan alat pada saat dinyalakan

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 21


WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 22
WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 23
WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 24
PENILAIAN BEBAN KERJA MENTAL
 Sulit diukur melalui perubahan faal tubuh.
 Aktivitas mental membutuhkan kalori lebih rendah.
 Secara moral dan tanggung jawab aktivitas mental lebih berat
daripada aktivitas fisik karena lebih melibatkan kerja otak daripada
kerja otot.
 Aktivitas mental selalu melibatkan unsur persepsi, interpretasi dan
proses mental dari suatu informasi yang diterima oleh organ
sensoris untuk siambil suatu keputusan atau proses mengingat
informasi yang lalu.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 25


LANJUTAN PENILAIAN BEBAN KERJA MENTAL

 Penilaian beban kerja mental lebih tepat dengan


menggunakan penilaian tingkat ketelitian, kecepatan
maupun konsentrasi kerja.
 pekerjaan yang memerlukan kesiagaan tinggi akan
memerlukan konsentrasi tinggi pula.
 Makin lama berkonsentrasi makin berkurang tingkat
kesiagaan pemeriksaan waktu reaksi.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 26


KAPASITAS FISIK

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 27


AKTIVITAS FISIK

Gerakan tubuh yang disebabkan oleh kerja otot2


rangka dan menghasilkan keluaran sejumlah energi

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 28


LATIHAN FISIK
Aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang-
ulang dengan tujuan untuk meningkatkan komponen kebugaran
jasmani

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 29


KEBUGARAN JASMANI

Kemampuan tubuh melakukan aktivitas sehari-hari secara


efektif dan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang
berlebihan, dan masih mempunyai energi untuk melakukan
aktivitas pada waktu luang.

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 30


KAPASITAS FISIK

kemampuan tubuh melakukan aktivitas fisik sehari – hari tanpa


keterbatasan, kelelahan yang berlebihan, cedera.

dalam konteks yang sama


Functional capacity
 aerobic / endurance capacity

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 31


KAPASITAS KERJA FISIK

Kemampuan individu dalam melakukan kerja fisik sesuai


jenis pekerjaannya

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 32


Aktivitas
Fisik

AF waktu AF di Tempat AF
AF di Rumah
luang Kerja Transportasi

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 33


Sistem
kardiorespirasi

Sistem penyediaan
Sistem
energi dari
neromuskuloskeletal
metabolisme

KAPASIT
AS KERJA
FISIK

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 34


Faktor yang memengaruhi sistem penyediaan energi untuk
mendukung metabolisme tubuh:

◦ energy-transfer capacity
◦ power capacity by short-term (high-energyphosphates ATP & PCr/glycolytic pathway) & long-
term energy system
◦ aerobic capacity

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 35


Faktor yang memengaruhi sistem kardiorespirasi:

kemampuan transport oksigen dan sumber energi ke jaringan


kemampuan transport produk hasil metabolisme jaringan ke luar tubuh (melalui paru dan ginjal)

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 36


Faktor yang memengaruhi sistem neuromuskuloskeletal:

◦ kekuatan otot
◦ daya tahan (endurance) otot
◦ daya ledak otot (muscle power)
◦ fleksibilitas
◦ koordinasi

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 37


Manajemen Penyesuaian Beban Kerja

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 38


Meningkatkan kapasitas fisik

Latihan kardiorespirasi
◦ Aerobic exercise, endurance exercise

Latihan neuro-muskulo-skeletal
◦ Strength exercise, resistance exercise, stretching exercise

Perbaikan komposisi tubuh

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 39


WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 40
Penurunan Kebugaran jasmani

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Dayatahan Kekuatan Kelenturan Kecepatan Intelektual

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 41


PRINSIP LATIHAN FISIK

Frekuensi
Intensitas
Durasi
Tipe/jenis

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 42


Measuring exercise intensity

Talk test
Heart rate : (220-age)x % HRmax

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 43


Pengukuran Kapasitas Fisik
Intensity Talk test Maximal HR (% )

Light Able to talk and/or sing < 64

Moderate Able to talk but not sing 64 – 76

Vigorous Difficulty talking >76

ACSM’s exercise is medicine

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 44


Perlu dipertimbangkan

Hasil pemeriksaan prepartisipasi


Mulai dengan intensitas ringan – sedang
Meningkatkan secara bertahap kuantitas dan kualitas latihan

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 45


Aerobic exercise

Frequency • 3 - ≥ 5 day/week

Intensity • Moderate to vigorous-intensity physical activity

Time • 30-60 min/day , total 150 min – 300 min per week moderate PA/ 150 min per week
vigourous PA

Type • Activities that used large muscle groups in a rhythmic and continuous

ACSM’s guidelines for exercise testing and


prescription 10h ed

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 46


Aerobic Exercises to Improve Physical Fitness

Exercise group Exercise discription examples


A Endurance activities requiring minimal skill Walking, leisurely cycling
or physical fitness to performed
B Vigorous- intensity endurance activities Jogging, running, rowing
requiring minimal skill
C Endurance activities requiring skill to Swimming
performed
D Recreational sports Raquet sports, basketball, soccer

ACSM’s guidelines for exercise


testing and prescription 10th ed

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 47


Resistance Exercise
Frequency • 2 – 3 day/week

Type • Multijoint exercise

• 2- 4 sets
Repetition and sets • 8 - 12 repetition

Technique • Proper resistance exercise technique

ACSM’s guidelines for exercise


testing and prescription 10th ed

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 48


12/18/2023 49
WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN
Latihan Flexibilitas
2 -3 day per week

≥ 4 repetition per muscle group

Static stretches should be held 15 – 60 seconds

ACSM’s guidelines for exercise


testing and prescription 8th ed
WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 50
KEBUGARAN JASMANI

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 51


Title Lorem Ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

2017 2018 2019 2020

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

WORKSHOP ERGONOMI PADA MANUFAKTUR DAN PERKEBUNAN 12/18/2023 52

Anda mungkin juga menyukai