Anda di halaman 1dari 22

Pengertian & Penggolongan

Investasi
By: Albert Lodewyk Siahaan SH., M.Kn
Pengertian Investasi
• Kata investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire
(memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris, disebut dengan
investment.
• Para ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai konsep
teoritis tentang investasi. Fitzgeral mengartikan investasi
adalah:
• “aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-
sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang
modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan
dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang”
• Dalam defenisi investasi tersebut
dikonstruksikan sebagai sebuah kegiatan
untuk:
• 1. Penarikan sumber dana yang digunakan
untuk pembelian barang modal” dan
• 2. Barang modal itu akan dihasilkan produk
baru.
• Dalam Enslikopedia Indonesia, investasi
diartikan sebagai berikut:
• “Penanaman uang atau modal dalam proses produksi
(dengan pembelian gedung-gedung, permesinan, bahan
cadangan, penyelenggaraan uang kas serta
perkembangannya). Dengan demikian cadangan modal
barang diperbesar sejauh tidak ada modal barang yang harus
diganti”
Jenis Investasi

• Pada dasarnya investasi dapat digolongkan


berdasarkan:
• 1. Aset
• 2. Pengaruh
• 3. Ekonomi
• 4. Menurut Sumbernya
• 5. Cara Penamaannya
• 1. Investasi berdasarkan asetnya
– Merupakan penggolongan investasi dari aspek
modal atau kekayaan.
– Dibagi menjadi 2:
• A. Real Aset
• B. Financial Aset
• 2. Investasi berdasarkan Pengaruhnya
– merupakan investasi yang didasarkan pada faktor
faktor yang mempengaruhi atau tidak
berpengaruh pada kegiatan investasi.
– Investasi berdasarkan pengaruhnya dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
• a. Investasi autonomus (berdiri sendiri)
• b. Investasi induced (mempengaruhi-menyebabkan)
• 3. Investasi berdasarkan sumber pembiayaan.
Merupakan investasi yang didasarkan pada asal
usul investasi diperoleh.
Dibagi menjadi dua macam, yaitu:
– a. Investasi yang bersumber dari modal asing
– b. Investasi yang bersumber dari modal dalam
negeri
• 4. Investasi Berdasasrkan Bentuknya
– Investasi berdasarkan bentuknya merupakan
investasi yang didasarkan pada cara menanamkan
investasinya.
– Investasi cara ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:
• A. Investasi portofolio
• B. Investasi Langsung
• Kelebihan penanaman modal asing atau
Foreign Direct Investment (FDI) adalah :
– 1. Sifatnya permanen
– 2. Memberi Andil dalam Alih tehnologi
– 3. Memberi Andil dalam alih keterampilan
– 4. Membuka lapangan kerja baru
• Undang Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76
Tahun 2007 tentang kriteria dan Persyaratan Penyusunan
Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, maka
bidang usaha untuk penanaman investasi digolongkan
menjadi tiga macam.
• Ketiga macam bidang usaha itu, meliputi:
• 1. Bidang usaha terbuka
• 2. Bidang usaha yang dinyatakan tertutup
• 3. Bidang usaha terbuka dengan persyaratan
• Adapun tujuan penentuan kriteria dan persyaratan
penyusunan bidang usaha yang tertutup dan bidang
usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah
untuk:
• 1. Meletakan landasan hukum yang pasti bagi penyusunan
peraturan yang terkait dengan penanaman modal.
• 2. Menjamin transparansi dalam proses penyusunan daftar
bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka
dengan persyaratan
• 3. Memberikan pedoman dalam menyusun dan menetapkan
bidang usaha tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan.
4. Memberikan pedoman dalam melakukan
pengkajian usaha yang terbuka dengan
persyaratan.
5. Memberikan pedoman apabila terjadi
perbedaan penafsiran atas daftar bidang usaha
yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka
dengan persyaratan
• Prinsip prinsip yang digunakan dalam penentuan bidang
usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan adalah:
• 1. Penyederhanaan
• 2.Kepatuhan terhadap perjanjian atau komitmen
internasional
• 3. Transparansi
• 4. Kepastian Hukum
• 5. Kesatuan wilayah Indonesia sebagai pasar tunggal
• Kriteria yang digunakan untuk menentukan bidang usaha yang
dinyatakan tertutup untuk penanaman modal, baik asing
maupun dalam negeri adalah didasarkan pada kriteria:
• 1. Kesehatan
• 2. Keselamatan
• 3. Pertahanan dan Keamanan (K3LM)
• 4. Kepentingan nasional lainnya
Kriteria lingkungan hidup dan moral/budaya
(K3LM) yang dirinci antara lain:
• 1. memelihara tatanan hidup masyarakat
• 2. melindungi keanekaragaman hayati
• 3. Menjaga keseimbangan ekosistem
• 4. Memelihara kelestarian hutan alam
• 5. Mengawasi penggunaan Bahan Berbahaya Beracun
• 6. Menghindari pemalsuan dan mengawasi peredaran barang
dan/atau jasa yang tidak direncanakan
• 7. Menjaga kedaulatan negara
• 8. Menjaga dan memelihara sumber daya terbatas.
• Adapun kriteria dalam penetapan bidang usaha yang terbuka
dengan persyaratan, antara lain:
• 1. Perlindungan sumber daya alam
• 2. Perlindungan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi
• 3. Pengawas produksi dan distribusi
• 4. Peningkatan kapasitas, teknologi, partisipasi modal daalam
negri
• 5. Kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk pemerintah
• Bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan digolongkan menjadi lima macam.
Kelima macam bidang usaha itu, meliputi:
– 1. Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan
perlindungan dan pengembangan terhadap UMKMK
– 2. Bidang usaha yang terbuka dengan syarat kemitraan.
– 3. Bidang usaha yang terbuka berdasarkan kepemilikan
modal.
– 4. Bidang usaha yang terbuka berdasarkan persyaratan
lokas tertentu.
– 5. Bidang usaha yang terbuka berdasarkan persyaratan
perizinan khusus.
• Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan
perlindungan dan pengembangan terhadap UMKM
hanya dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan
kewajaran dan kelayakan ekonomi untuk melindungi
UMKM.
• Bidang usaha yang terbuka dengan syarat kemitraan
merupakan usaha yang dilakukan dalam bentuk kerja
sama antara UMKMK dengan usaha besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan.
• Bidang Usaha yang terbuka dengan kemitraan
dapat dilakukan dengan pola :
• 1. Inti plasma
• 2. Sub kontraktor
• 3. Dagang umum
• 4. Keagenan
• 5. Bentuk lainnya
• Bidang usaha yang terbuka dengan syarat
kemitraan terdiri atas:
1. Bidang usaha yang dicadangkan
2. Bidang usaha yang tidak dicadangkan dengan
pertimbangan kelayakan bisnis
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai