Oleh
DEFINISI RUKUN
DEFINISI RUKUN
WUDHU
SHOLAT WUDHU
SHOLAT
SYARAT SYARAT
WUDHU
SYARAT WUDHU
HIKMAH
SHOLAT SHOLAT
DEFINISI
( Menurut SHOLAT
Bahasa )
Dalam mendefinisikan tentang arti kata shalat, Imam Rafi’i mendefinisikan
bahwa shalat dari segi bahasa berarti do’a
َو َص ِّل َع َلْيِهْم ِإَّن َص اَل َتَك َس َكٌن َلُهْم َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم
Perbuatan :
Maksudnya didalam ibadah sholat terdapat rukun rukun yang berupa perbuatan seperti berdiri, ruku, i’tidal ,
sujud ,duduk diantara dua sujud dan duduk tasyahud
- Ada sholat yang dilakukan dengan perbuatan tanpa perkataan : seperti sholat nya orang bisu
- Dan ada juga sholat yang dilakukan tanpa perbuatan dan perkataan ; seperti sholatnya orang bisu yang
terikat
SYARAT SYARAT SHOLAT
( SYARAT SAHNYA SHOLAT)
1. Masuknya waktu
Maka tidak sah sholat itu kecuali setelah masuk waktu secara yakin atau perasangka dengan
ijtihad (berupaya)
Kiblat dari bahasa arab ‘qiblah’ yang berarti arah yaitu arah yang dituju umat
islam dalam sebagian konteks ibadah termasuk dalam shalat ,arah ini menuju
kepada bganunan ka’bah di Masjidi haram
استقبال القبلة شرط في صحة الصالة إال في حالين في شدة الخوف وفي النافلة في السفر
“Menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat kecuali dalam dua kondisi, yakni
ketika kondisi teramat bahaya (perang berkecamuk) dan shalat sunnah yang
dikerjakan saat perjalanan”
Tingkatan mengetahui kiblat
- Dengan yakin contohnya melihat ka’bah
- ada seorang terpercaya yang mengabarinya, maka terima kabar tersebut dan
tidak perlu berijtihad lagi…jika ia melihat sekumpulan muslimin di suatu
tempat shalat menghadap ke sebuah arah, maka ia tidak perlu ijtihad, karena
hal itu sama saja seperti sebuah kabar
- berijtihad mencari arah kiblat menggunakan kompas atau dengan metode bisa
dari melihat matahari, bulan, bintang, atau arah angin bertiup
- Mengikuti orang yang berijtihad apabila tidak mampu untuk berijtihad
3. Suci dari 2 hadats
Baju : yang dipakai dan dibawa walaupun tidak bergerak ketika dia bergerak
Badan : zohirnya badan dan mencakup dalamnya hidung mulut dan mata
Tempat : yang bersentuhan ketika sholat yang berkontak langsung dengan baju
dan badanya
5. Menutup aurat
Syekh Said bin Muhammad Ba’ali al-Hadrami dalam kitab Busyra al-Karîm hal.
262, tentang apa itu aurat:
على ما: وتطلق شرعًا. وسمي المقدار اآلتي بها؛ لقبح ظهوره، والشيء المستقبح، النقص:و (العورة) لغة
يحرم نظره
“Secara etimologis, aurat berarti kurang, sesuatu yang menjijikan, dan terkadang
sesuatu yang dianggap jijik akan dinamai dengan “aurat” karena dianggap jelek
untuk diperlihatkan. Dalam terminologi syara’, aurat berarti sesuatu yang haram
untuk dilihat dan wajib untuk ditutup.”
Syarat menutup aurat
- Menutupi seluruh tubuh kecuali yang tidak wajib ditutupi
- Kainya tebal tidak tipis dapat mencegah warna kulit atau tidak menerawang
- Lebar atau tidak menampakan bentuk lekukan tubuh
- Tidak menyerupai pakaian lawan jenis
- Dipakai bukan untuk libas syuhroh ( pakaian yang menarik perhatian orang)
atau dipakai dengan kesombongan
Batasan aurat laki-laki dan perempuan
7. Tidak meyakini fardhu dari pada fardhu fardhunya sholat adalah sunnah