Anda di halaman 1dari 15

SHOLAT

Oleh

Fahmi Maulana S.Pd.i


SHOLAT
WUDHU’

DEFINISI RUKUN
DEFINISI RUKUN
WUDHU
SHOLAT WUDHU
SHOLAT

SYARAT SYARAT
WUDHU
SYARAT WUDHU
HIKMAH
SHOLAT SHOLAT
DEFINISI
( Menurut SHOLAT
Bahasa )
Dalam mendefinisikan tentang arti kata shalat, Imam Rafi’i mendefinisikan
bahwa shalat dari segi bahasa berarti do’a
‫َو َص ِّل َع َلْيِهْم ِإَّن َص اَل َتَك َس َكٌن َلُهْم َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم‬

“Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)


ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
( Menurut
syari’at )
Suatu ibadah kepada Allah yang didalamnya terdapat perkataan-perkataan
dan perbuatan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhir dengan
salam ( biasanya ) dengan syarat tertentu
Penjelasan dari definisi sholat
Perkataan :
Maksudnya didalam ibadah sholat terdapat rukun rukun yang berupa perkataan seperti bertakbir,membaca
surat Al fatihah,membaca tasyahud akhir, membaca sholawat didalamnya dan salam

Perbuatan :
Maksudnya didalam ibadah sholat terdapat rukun rukun yang berupa perbuatan seperti berdiri, ruku, i’tidal ,
sujud ,duduk diantara dua sujud dan duduk tasyahud

Biasanya terdapat perkataan dan perbuatan :


Karena :
- Ada sholat yang dilakukan dengan perkataan tanpa perbuatan : seperti sholat jenazah, solat orang yang
terikat, sholat orang yang sakit yang hanya mampu mengerjakan sholat dengan berbaring saja

- Ada sholat yang dilakukan dengan perbuatan tanpa perkataan : seperti sholat nya orang bisu

- Dan ada juga sholat yang dilakukan tanpa perbuatan dan perkataan ; seperti sholatnya orang bisu yang
terikat
SYARAT SYARAT SHOLAT
( SYARAT SAHNYA SHOLAT)

1. Masuknya waktu
Maka tidak sah sholat itu kecuali setelah masuk waktu secara yakin atau perasangka dengan
ijtihad (berupaya)

Tingkatan mengetahui masuknya waktu ada 6:


- Memungkinkan mengetahui yakinya waktu seperti tenggelamnya matahari
- Adanya yang mengabarkan dari masuknya waktu dengan ilmu
- Jam yang teruji atau muadzin yang dipercaya ketika mendung
- Memungkinkan ijtihad ( berupaya ) dengam benda atau semisalnya
- Taqliid ( mengikuti )
LANJUTAN
2. Menghadap qiblat

Kiblat dari bahasa arab ‘qiblah’ yang berarti arah yaitu arah yang dituju umat
islam dalam sebagian konteks ibadah termasuk dalam shalat ,arah ini menuju
kepada bganunan ka’bah di Masjidi haram

Dan pada praktiknya,ada 2 cara menghadap kiblat


- Meghadap ainul ka’bah ( persis mengarah ke bangunan ka’bah ) apabila tidak
ada penghalang anatara dia dan ka’bah
- Menghadap jihatul ka’bah ( mengarah ke arah bangunan ka’bah tanpa harus
persis ) apabila terdapat penghalang atau posisinya jauh dari ka’bah
Tata cara menghadap kiblat bagi orang yang sholat
- Apabila sholatnya berdiri atau duduk maka menghadap dengan dadanya
- Apabila sholatnya berbaring maka menghadap dengan wajah dan dadanya
- Apabila sholatnya terlentang maka menghadap dengan telapak kaki dan
wajahnya

‫استقبال القبلة شرط في صحة الصالة إال في حالين في شدة الخوف وفي النافلة في السفر‬

“Menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat kecuali dalam dua kondisi, yakni
ketika kondisi teramat bahaya (perang berkecamuk) dan shalat sunnah yang
dikerjakan saat perjalanan”
Tingkatan mengetahui kiblat
- Dengan yakin contohnya melihat ka’bah
- ada seorang terpercaya yang mengabarinya, maka terima kabar tersebut dan
tidak perlu berijtihad lagi…jika ia melihat sekumpulan muslimin di suatu
tempat shalat menghadap ke sebuah arah, maka ia tidak perlu ijtihad, karena
hal itu sama saja seperti sebuah kabar
- berijtihad mencari arah kiblat menggunakan kompas atau dengan metode bisa
dari melihat matahari, bulan, bintang, atau arah angin bertiup
- Mengikuti orang yang berijtihad apabila tidak mampu untuk berijtihad
3. Suci dari 2 hadats

Suci dari hadats kecil dan hasdats besar


Apabila sholat dalam keadaan berhadats atau tidak suci tidak sah sholatnya
walupun dia lupa dan mendapatkan pahala atas maksudnya saja tidak pada
pekerjaanya
4. Suci dari najis pada baju badan dan tempat

Baju : yang dipakai dan dibawa walaupun tidak bergerak ketika dia bergerak
Badan : zohirnya badan dan mencakup dalamnya hidung mulut dan mata
Tempat : yang bersentuhan ketika sholat yang berkontak langsung dengan baju
dan badanya
5. Menutup aurat

Syekh Said bin Muhammad Ba’ali al-Hadrami dalam kitab Busyra al-Karîm hal.
262, tentang apa itu aurat:
‫ على ما‬:‫ وتطلق شرعًا‬.‫ وسمي المقدار اآلتي بها؛ لقبح ظهوره‬،‫ والشيء المستقبح‬،‫ النقص‬:‫و (العورة) لغة‬
‫يحرم نظره‬

“Secara etimologis, aurat berarti kurang, sesuatu yang menjijikan, dan terkadang
sesuatu yang dianggap jijik akan dinamai dengan “aurat” karena dianggap jelek
untuk diperlihatkan. Dalam terminologi syara’, aurat berarti sesuatu yang haram
untuk dilihat dan wajib untuk ditutup.”
Syarat menutup aurat
- Menutupi seluruh tubuh kecuali yang tidak wajib ditutupi
- Kainya tebal tidak tipis dapat mencegah warna kulit atau tidak menerawang
- Lebar atau tidak menampakan bentuk lekukan tubuh
- Tidak menyerupai pakaian lawan jenis
- Dipakai bukan untuk libas syuhroh ( pakaian yang menarik perhatian orang)
atau dipakai dengan kesombongan
Batasan aurat laki-laki dan perempuan

1. Aurat laki laki ada 4 :

- ketika sendiri : selangkangan yaitu kemaluan depam dam belakang


- di dalam sholat dihadapan laki laki dan dihadapan perempuan
mahromnya
yaitu anatara pusar dan lutut ( pusar dan lutut bukanlah aurat tetapi
wajib tetapi wajib menutup keduanya
- di hadapan perempuan bukan mahrom : seluruh badan
- dihadapn istrinya : tidak ada aurat
1. Aurat perempuan ada 5 :

- ketika sendiri dan dihadapan perempuan dan lelaki mahromnya : yaitu


antara pusar dan lutut
- dihadapan perempuan yang fasiq dan kafir yaitu : apa yang tidak nampak
ketika beraktifitas berarti yang nampak bukan aurat yaitu kepala
wajah leher dan kedua tangan
- di dalam sholat : seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan
- dihadapan lelaki yang bukan mahromnya : seluruh badan kecuali wajah
dan telapak tangan
- dihadapan suaminya : tidak ada aurat
6. Mengetahui dengan kewajibanya

Jikalau ragu didalam kesunnahanya maka tidak sah sholatnya

7. Tidak meyakini fardhu dari pada fardhu fardhunya sholat adalah sunnah

- terkadang meyakini seluruh pekerjaan sholat adalah fardhu maka


sah
sholatnya
- terkadang meyakini seluruh pekerjaan sholat adalah sunnah maka
tidak
tidak sah sholatnya
- terkadang meyakini di dalam sholat terdapat fardhu dan sunnah
tetapi
tidak bisa membedakan antara keduanya maka sah nya apabila dia
‫وهللا أعلُم ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ‬

Anda mungkin juga menyukai