Anda di halaman 1dari 10

Isu Strategis Pendidikan Islam Abad 21: Literasi

Digital dan Critical Thinking dalam Pemberdayaan


Madrasah di Indonesia
Kemas Imron Rosadi1*, Anatun Nisa Mun’amah2

Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi1,2

INTERNATIONAL CONFERENCE ON INTERDISCIPLINARY STUDIES (ICONIS)


Wiltop Hotel Jambi, Indonesia (29 - 30 November 2023)
INTRODUCTION

From This To This Integrasi


Ilmu
Agama dan
Umum
Pengembangan
Tradisi
Akademik
INTRODUCTION
 Pendidikan dirancang untuk membimbing dalam mempelajari suatu budaya,
membentuk perilaku mereka menuju masa dewasa, dan mengarahkan mereka menuju
peran akhirnya dalam masyarakat.

 Sebagai agama yang sempurna Islam telah banyak memberikan pijakan jelas tentang
tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan fitrah manusia yang cenderung
kepada nilai kebenaran serta kebajikan agar dapat memposisikan dirinya sebagai
hamba yang siap melaksanakan risalah yang diserahkan kepadanya sebagai pemimpin
di muka bumi.
• Paradigma pendidikan abad 21
mengarahkan kepada kemampuan peserta
didik untuk berpikir kritis, agar bisa
menyambungkan ilmu dengan dunia
nyata, mengendalikan teknologi informasi
dan komunikasi, serta dapat bekerja
sama(Ennis, 2018). Proses kecakapan
tersebut dapat dicapai dengan cara
penerapan pembelajaran yang sesuai
dengan sisi penguasaan materi serta
keterampilan.
RESEARCH METHOD

Studi • Mengumpulkan hasil


penelitian sebelumnya
Pustaka

Teknik Analisis
Wacana

Triangulasi • Melakukan
Sumber Cross check
• Tantangan menguasai dan
RESULTS mengembangkan teknologi
Tantangan • Tantangan menghadapi arus
Pendidikan informasi
Islam Abad
• Tantangan menyiasati modernisasi
21
• Tantangan mengatasi kesenjangan

• Mengembangkan orientasi dan visi


Solusi yang pendidikan Islam
dapat di • Integrasi ilmu agama dan umum
berikan • Pengembangan tradisi akademik
• Strategi pembelajaran
Salah satu strategi pendidikan Islam abad 21 adalah
Literasi penguatan karakter siswa melalui budaya sekolah. Penelitian
digital
Critical yang dilakukan oleh Rosadi (2023) mengungkapkan bahwa
thinking
terdapat pengaruh tidak langsung kecerdasan emosional dan
spiritual terhadap penguatan karakter siswa melalui budaya
sekolah. Artinya semakin tinggi penerapan kecerdasan emosional
Kolaborasi
dan spiritual serta budaya kerja maka semakin tinggi pula
penguatan karakter mahasiswa.
Penguatan karakter dapat meningkatkan kecakapan dalam
berpikir, bersikap, berkomunikasi serta berkolaborasi, sehingga
penguatan literasi digital tercapai dan menjadi salah satu solusi
peningkatan kualitas pendidikan Islam di Indonesia
Pemberdayaan Madrasah
CONCLUSION
Pendidikan Islam harus tampil lebih terbuka dan mampu menangkap peluang, mempertahankan
eksistensinya dan menjadi alternatif dengan memasukkan keunggulan di bidang etika, moralitas dan
penghormatan terhadap syariat Islam dalam sistem pendidikannya di era digital bagi generasi milenial saat
ini. Untuk mendapatkan jawaban dan mengkonkretkan refleksi tersebut, umat Islam, khususnya yang
menguasai pendidikan Islam, tidak hanya harus menguasai ilmu-ilmu agama tetapi juga menguasai ilmu-ilmu
generalisasi yang seimbang, baik berupa kelancaran berbahasa Arab, Inggris, dan lain-lain. Oleh karena itu,
generasi abad 21 harus memanfaatkan teknologi digital untuk memperoleh ilmu pengetahuan baik lisan
maupun tulisan guna menjaga kestabilan kualitas pendidikan Islam.
IMPLICATION
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan guna peningkatan kualitas Pendidikan Islam di
Indonesia ke arah yang lebih baik dalam menghadapi era industry
4.0 dan era society 5.0 melalui literasi digital dan pengembangan
berpikir secara kritis yang sangat di perlukan bagi para generasi
milenial saat ini.
Terimakasih...
Thankyou...

Anda mungkin juga menyukai