Anda di halaman 1dari 12

KIMIA INDUSTRI

INDUSTRI
SABUN DAN DETERJEN
Dosen Pengampu :
Umar Kalmar Nizar S.Si., M.Si., Ph.D

Oleh :
1. Nia Nofri Anggraini
2. Popy Meylani
3. Putri Rahma Sari
4. Putri Sabilla
Latar Rumusan Tujuan Kegunaan
Tujuan Sejarah
Belakang Masalah Penelitian Penelitian

A. Latar Belakang

Industri-industri sabun di
Indonesia : PT P&G, PT
Unilever, PT KAO Indonesia,
Sabun merupakan suatu hasil PT Megasurya Mas, PT Total
Bab 2 Industri kimia merupakan sebuah
industri yang mengembangkan
produk industri yang digunakan
sebagai pembersih dan pencuci
Chemindo Loka, dan PT
Adimulia Sarimas Indonesia
berbagai proses, baik pada sistem kotoran pada tubuh manusia dan
dan produk yang dihasilkan agar lainnya. Industri sabun memiliki 2
memiliki mutu yang berkualitas macam industri yaitu industri
detergen dan industri sabun.

Bab 3
Latar Rumusan Tujuan Kegunaan
Tujuan Sejarah
Belakang Masalah Penelitian Penelitian

B. Tujuan
Mengetahui
bagaimana
Bab 2 sejarah sabun
Mengetahui
Mengatahui bahan mekanisme dan
dasar pembuatan proses produksi
sabun sabun
Bab23
Bab

Bab 4 Mengetahui
Mengetahui pengelolaan
sifat dan limbah industri
Bab
Bab35 karakteristik Mengetahui sabun
sabun macam-macam
industri sabun
3
Latar Rumusan Tujuan Kegunaan
Tujuan Sejarah
Belakang Masalah Penelitian Penelitian

C. Sejarah industri sabun &detergen

Tahun 2500 sebelum masehi, sabun kalium telah ditemukan oleh


Bab 2 masyarakat Sumeria yang dimanfaatkan sebagai pembersih wol.

Bangsa mesir tahun 77 Masehi pertama kali sabun ditemukan oleh


Plinny yang dimanfaatkan untuk mewarnakan rambut.
Bab23
Bab
Pada abad 18, sabun telah mengalami peningkatan yang kuat
khususnya di Marseilles. Sabun adalah produk murah sejak
talah berkembangnya proses Le Blanc dalam membuat alkali
Bab 4 yang merupakan bahan baku sabun di abad ke-19.

Romawi kuno pada tahun 2800 SM Lemak dari binatang


Bab
Bab35 dicampur dengan abu kayu dapat memperoleh sabun.

4
Latar Macam-Macam Bahan-bahan Mekanisme
Tujuan Sejarah Industri Sabun pembuatan
Belakang dan proses

1. Industri sabun
Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dengan minyak hewani atau lemak nabati.
Sabun dapat berbentuk wujud cair, padat, dan lunak sebagap pembersih. Berdasarkan Dewan
Standarisasi Nasional dimana sabun merupakan produk yang dimanfaatkan dalam tujuan untuk
mengemulsi dan mencuci, terdiri dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan sodium atau
Bab 2 potassium.

Sifat – sifat Sabun


Larutan sabun akan menghasilkan buih bila diaduk, tetapi tidak bisa pada air sadah. Garam-garam alkali akan
1 mengendap dalam air akan menghasilkan buih dari sabun.

Bab 3 Contohnya: CH3(CH2)16COONa + CaSO4 → Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2

Garam alkali dari asam lemak bersuhu tinggi terhidrolisis parsial oleh air yang dapat membuat larutan
2 menjadi bersifat basa dalam air. Contohnya: CH 3(CH2)16COONa + H2O → CH3(CH2)16COOH + OH

Bab 4 3 Memiliki sifat pembersih.

Proses penghilangan kotoran


4  Sabun didalam air menghasilkan busa yang akan menurunkan tegangan permukaan sehingga kain
menjadi bersih dan air meresap lebih cepat ke permukaan kain.

Bab 5  Molekul dalam sabun yang bersifat hidrofobik dimana molekul pada kotoran dikelilingi dan diikat. Proses
tersebut dinamakan emulsifikasi yang mana terbentuknya emulsi diantara molekul sabun dengan dan
molekul kotoran.
 Pada molekul dalam sabun yang bersifat hidrofobik berada di air dimana molekul pada kotoran akan
keluar saat pembilasan dan kain berubah jadi bersih.
5
Latar Macam-Macam Bahan-bahan Mekanisme
Tujuan Sejarah Industri Sabun pembuatan
Belakang dan proses

2. Industri Detergen
Detergen dapat direaksikan dengan ion air sadah dimana menghasilkan produk yang larut atau
dapat terdispersi berbentuk koloid didalam air. Empat bagian dari detergen yaitu yaitu kationik,
anionik, amfoter, dan nonionik. Cara kerja[49] detergen sendiri dimana menghilangkan pengotor
dengan proses pembasahan, pengemulsian, pendispersian, dan pelarutan oleh cleaning agent.

Bab 2 Bahan-bahan penyusun detergen, yaitu:

Surfaktan

Bab 3 • Surfaktan merupakan bahan dimana rambatan permukaan suatu cairan meningkat. Sifat dari bahan zat ini
berguna untuk menurunkan pada tegangan permukaan sebuah cairan.

Suids regulator

• Suids regulator merupakan zat yang ditambahkan agar surfaktan bekerja lebih efektif pada alat mesin pencuci.

Bab 4
Builders

• Merupakan kompleks fosfat yang dicampurkan dengan surfaktan menghasilkan peningkatan efektivitas pada
proses pencucian dan pembersihan kotoran.
Bab 5 Aditif

• Zat aditif yang ditambahkan yaitu contohnya fluorescent yang dapat menjadikan serat kain yang lebih terang
karena dapat mengubah sinar ultraviolet menjadi cahaya tampak.
6
Latar Macam-Macam Bahan-bahan Mekanisme
Tujuan Sejarah Industri Sabun Pembuatan dan proses
Belakang

F. Bahan – bahan pembuatan sabun dan detergen

Asam lemak

NaOH

Air
Sabun dan detergen
Zat aditif

Gliserin
Monostearat
(GMS)

Surfaktan

7
Latar Macam-Macam Bahan-bahan Mekanisme
Tujuan Sejarah Industri Sabun Pembuatan dan proses
Belakang

F. Mekanisme dan proses pembuatan

8
METODE YOUR
PEMBUATAN SABUN LOGO

Bab 1
1
Metode Batch

Bab 2

Text your Hipotesis


2
Metode Kontinu

Bab 3

9
UJI MUTU SABUN YOUR
LOGO

Bab 1

Syarat Mutu Sabun


No Uraian Sabun Padat Sabun Cair
Bab 2
1, Asam lemak bebas (%) <2,5 <2.5
K
2. Alkali bebas (%) Dihitung Maks 0,1 Maks 0,1
sebagai NaOH
Dihitung sebagai KOH Maks 0,4 Maks 0,4
Bab 3
3. Kadar air (%) Maks 15 Maks 15

10
PENCEMARAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH YOUR
LOGO
The basic needs of man have
Bab 1 been easily fulfilled by the Earth
Sabun dan detergen menghasilkan
for billions of years.
limbah organic, yaitu minyak
lemak, soap gliserin, NaCl dan
H2O.

Bab 2

.
Dilakukan pembuatan triasetin guna
Bab 3 mengurangi pencemaran lingkungan.

11
YOUR
LOGO

Bab 1

Bab 2
TERIMA KASIH
Bab 3

12

Anda mungkin juga menyukai