Anda di halaman 1dari 60

1

 Kelainan gigi: karies gigi, gingivitis,


periodontitis, pulpitis,
 Kelainan rongga mulut: stomatitis, glositis,
leukoplakia, kandidiasis oris, liken planus.

2
Penyakit autoimun adalah penyakit yang
diakibatkan oleh kesalahan tubuh dalam
mengenali sel diri sendiri sehingga sistem
kekebalan yang seharusnya berfungsi sebagai
pelindung tubuh mengalami kelainan sehingga tidak
dapat membedakan antara benda asing yang harus
dimusnahkan dengan jaringan tubuh sendiri yang
bermanfaat untuk kelangsungan hidup.

3
 Senyawa yang normalnya dibatasi di area tertentu
(disembunyikan dari sistem kekebalan tubuh)
dilepaskan ke dalam aliran darah
 Senyawa normal di tubuh berubah
 Senyawa asing yang menyerupai sistim imun alami
tubuh
 Sel yang mengontrol produksi antibodi
 Keturunan dan faktor hormonal

(Regezi, 2008).
4
5
6
7
8
Penyakit inflamasi kronik yang idiopathic,
mengenai berbagai organ tubuh, kejadiannya
ditandai oleh periode remisi dan relaps.
Klinis: xerostomia, lesi ulserasi, lesi diskoid, lesi
mirip lichen planus, kandidiasis, kerusakan gigi

9
10
11
 Penyakit pada mukosa oral akibat gangguan pada
sistem imun
 Mekanisme humoral (IgA, IgM, IgG) dan seluler
(sel T, sel NK, sel TNF alfa, sitokin)
 Klini: ulser putih pada palatum, lidah, bukal,
bibir bagian dalam

12
13
 Penyakit autoimun yang bermanifetasi di rongga
mulut dimana terjadi inflamasi kronis yang
mengenai epitel berlapis skuamosa
 Klinis: bentukan plak, retikular, papula, atropik,
erosif, bula pada ginggiva, bibir, lidah, mukosa
bukal, mucobucal fold
 Khas: Wickham’s striae (anyaman putih dengan
batas tepi eritema)

14
15
 Penyakit autoimun yang dicirikan dengan adanya
autoantibodi yang menyerang anigen pada
membran eritrosit
 Klinis: dekolorisasi wana hijau, cokelat, atau biru
pada enamel dan dentin

16
17
 Penyakit autoimun yang ditandai oleh adanya
jumlah platelet yang rendah dan pendarahan
mukokutan(selaputlendir)
 Klinis: perdarahan gingival, perdarahan
mukokutan dan perdaran di dalam jaringan

18
19
 Etiologi dari pernicious anemia antara lain
kurangnya asupan vitamin B12, malabsorbsi,
peningkatan kebutuhan, dan obat-obatan.
 Klinis: glositis (lidah nampak lembut dan
bengkak -> atrofi), atrofi papila lidah

20
21
 Penyakit autoimun mukokutan yang berasal dari
lapisan suprabasal epidermis dan disebabkan oleh
proses achantolysis, secara imunopatologi
terdapat imunglobulin yang menyerang sel
keratinosit.
 Klinis: epitel melepuh pada lapisan kutan dan
mukosa (erosi dan ulser) pada mukosa bukal,
palatum, dan bibir

22
23
 Penyakit inflamasi kronis pada kulit yang
menyebabkan perubahan pada pertumbuhan dan
diferensiasi epidermis, serta ketidaknormalan
sistem imun dan peredaran darah

24
 Klinis: di bibir, mukosa bukal, palatum, gingival
dan bagian dasar rongga mulut.
 Lesi: (1) berbatas jelas, abu-abu hingga putih
kekuning-kuningan, kecil, bulat sampai oval (2)
berenda, lesi putih menonjol pada mukosa rongga
mulut (3) kemerahan pada mukosa oral dan lidah
(4) geographic tongue

25
26
 penyakit kronis yang bercirikan keluhan mata dan
mulut kering oleh karena efek dari kerusakan sistem
imun pada kelenjar lacrimal dan kelenjar saliva
 Subjektif: mulut kering, peningkatan konsumsi
cairan, kesulitan pada saat mengunyah, dan rasa
sensitive tehadap asam dan peningkatan nada suara.
 Objektif: mukosa rongga mulut yang kering,
ketidakmampuan untuk memproduksi saliva dan
kesulitan pada saat bicara.

27
28
 Merupakan inflamasi pada permukaan mukosa
mulut bisa pipi, gusi, lidah, bibir atau langitlangit
dan dasar lidah.

29
 Nutrisional def. Stomatitis
 Apthous stomatitis
 Agular stomatitis
 Denture-related stomatitis
 Allergic contact stomatitis
 Herpetic gingivostomatitis

30
 Kemoterapi
 Radioterapi
 Gigi palsu/prostetik
 Trauma
 Dental higiene yg buruk
 Merokok
 Dehidrasi
 Obat-obatan
 Terbakar
31
 Rasa nyeri dan tidak nyaman
 Ada ulser
 Demam
 Bengkak
 Mudah berdarah
 Bau mulut

32
 Banyak minum air putih
 Berkumur dengan cairan antiseptik
 Hatihati ketika sikat gigi
 Menjaga higiene mulut dan juga gigi palsu
 Hindari makanan asam, pedas, panas, bergaram,
 Analgesik topikal jika perlu (benzamine
hydrochloride) bahkan opiod jika sakit tidak
terkontrol
 Anestesi topikal (lidokain). Jika perlu
33
 Penyakit periodontital non destruktiv
 Bila tidak ditangani bisa berlanjut menjadi
periodontitis.
 Jar periodontal: gingiva, tulang alveolar

34
Type :
 Dental plaque gingivits
 Non dental plaque gingivitis

Penyebab:
 Akumulasi plak dan bakteri
 Diabetes,
 HIV
 Obat-obatan
 Merokok
 Umur
 Diet yang buruk
 riwayat
35
 Gusi bengkak
 Merah
 Mudah berdarah
 Halitosis
 Penurunan margin gusi/receding gums
 Tender gums

36
 Kondisi dimana terjadi inflamasi pada lidah
 Ada bbrp tyipe:
 Akut: tiba2 terjadi
 Kronis: bila sering terjadi
 Hunters glositis: atrhopic glositis, lidah tambah
mengkilap
 Media rhomboid glositis: disebabkan jamur
kandida

37
38
 Lidah bengkak
 Nyeri
 Rasa terbakar
 Rasa gatal
 Tampak lebih merah/ warna berubah
 Kehilangan sensasi rasa
 Susah menelan

39
 Alergi
 Injury
 Penyakit: anemia pernisiosa, celiac disease,
malnutrisi kalori-protein
 Infeksi bakteri, virus dan jamur
 Def vit B12

40
 Antibiotik, antifungal
 Higienis mulut
 Suplemen makan
 Berhenti merokok
 Hindari makanan pedas, panas dan asam

41
 Lesi putih pada permukaan mukosa lidah, atau
pipi yang tidak hilang dengan penyikatan

42
 Tebal putih padfa lidah seperti rambut
 Ditemukan pd penderita HIV (19%)
 Umumnya pada sisi lateral lidah
 Progresnya cepat
 Disebabkan oleh virus Eipstein Barr atau
penggunaan kortikosteroid jangka panjang

43
sama dg leukoplakia kecuali ada bagian yang
berwarna merah
90% terjadi karena karsinoma sehgg menjadi gejala
klinis karsionoma cavum oris

44
45
 Kondisi ini digambarkan sbg hipoplasia
mandibular
 Atau kecilnya ukuran sebagian atau seluruh
bagian mandibula

46
 1:1000 kelahiran

47
 Kelainan kromosom : trisomi 13 dan trisomi 18
 Obat teratogenik : metroteksat, karbamazepin,
warfarin, tetrasiklin
 Sindrom genetik: treacher collins, Robin and
Robert syndrome

48
 Patofisologi: terjadi pada minggu ke 7 dan ke 11 pada masa
kehamilan. Lidah terletak tinggi di rongga mulut karena
terbelahnya langit-langit/palatal. Shgg langit2 berbentuk U
terbalik dan tidak ada hub antara langit-langit dan bibir.
Oligohidramnion berperan karena terjadinya kekurangan cairan
amnion sehingga menyebabkan deformasi dagu dan terjepitnya
lidah diantara langit-langit
 Kegagalan pembentukan mandibula membuat posisi lidah lebih
diatas, mencegah palatina lateral menyatu di garis tengah sehgg
umumnya mirkonatia disertai bibir sumbing (labioschisis)

49
 Cavum oris menyempit
 Maloklusi
 Dagu menyusut dan wajah kecil
 Kesulitan pemberian makanan
 Sulit berbicara

50
 Fisik: ukuran rahang > kecil dari normal
 Bayi susah minum
 Maloklusi
 Penunjang: MRI, RO foto gigi, Skull

51
 Prenatal : dicegah dg mengurangi tekanan
intrauterin; memperpanjang masa kehamilan
 Postnatal: trakeostomi, distraksi osteogenesis

52
 Adalah keadaan mandibula dan region
protuberantia lebih besar dari pada ukuran
normal.
 Makrognatia menunjukkan gejala klinis berupa
dagu yang berkembang lebih besar

53
 Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan
hormon pertumbuhan yang berlebihan
disebabkan oleh tumor jinak adenoma.

54
 Penderita menunjukkan hipertioridisme, lemas
otot, parestesi, pada rahang dan wajah tampak
ada penonjolan os. Frontal, hipertrofi tulang
hidung, dan pertumbuhan berlebih pada
mandibula sehingga tampak prognatia.

55
Klinis
 Maloklusi
 Sulit pemberian makanan pd anak-anak
 Kesulitas artikulasi yang tepat

56
 Gigantisme pituitary
 Pagets disease
 Akromegali

57
 Fisik: ukuran rahang > dari normal
 Bayi susah minum
 Maloklusi
 Penunjang: MRI, RO foto gigi, Skull

58
 Merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh
pertumbuhan tulang ekstremitas , wajah, rahang
dan jaringan lunak secara berlebihan dan
kelianan metabolik sekunder akibat hipersekresi
hormon pertumbuhan yang berlebihan setelah
terjadinya penutupan lempeng epifiseal.

59
60

Anda mungkin juga menyukai