Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN

KEPERAWATAN
MENINGOENSEPALITIS
SDKI SLKI SIKI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

 Keluhan lesu  Penurunan tingkat


 Perubahan memori kesadaran
 Rentang perhatian yang
 Ketakutan dipotret
pendek  Tanda-tanda iritasi
 Perubahan kepribadian meningeal seperti kaku
kuduk dan tanda Kernig
dan perilaku
positif dan tanda
 Sakit kepala parah Brudzinski
 Nyeri otot secara umum  Ruam makula merah
 Mual dan muntah dengan meningitis
 Demam dan kedinginan meningokokus
 Takikardia  Sakit perut dan dada
dengan meningitis virus
DIAGNOSA, LUARAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
Hipertemia b/d proses penyakit infeksi (D.0130)
Luaran: Termoregulasi membaik (L.14134)
 Menggigil dan kulit merah menurun
 Kejang menurun
 Akrosianosis, piloreksi, vasokonstriksi perifer dan
pucat menurun
 Takikardi, takipnea, dasar kuku sianotik, dan hipoksia
menurun
 Suhu tubuh dan suhu kulit membaik
 Pengisian kapiler membaik
 Ventilasi membaik
 Tekanan darah membaik
INTERVENSI KEPERAWATAN:
Manajemen hipertermia (I.15506)
 Identifkasi penyebab hipertermi (mis. dehidrasi terpapar lingkungan

panas penggunaan incubator)


 Monitor suhu tubuh
 Monitor kadar elektrolit
 Monitor haluaran urine
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis

(keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres

dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,aksila)


 Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
 Batasi oksigen, jika perlu
 Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. RESIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK
EFEKTIF (D.0017)
Luaran: Perfusi Serebral meningkat (L.02014)
 Tingkat kesadaran meningkat
 Kognitif meningkat
 Tekanan intraktranial menurun
 Sakit kepala menurun
 Gelisah, kecemasan, dam agitasi menurun
 Demam menurun
 Refleks saraf membaik
INTERVENSI KEPERWATAN
MANAJEMEN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (I.06198)

 Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis.


Lesi, gangguan metabolisme, edema
 Berikan posisi semi fowler
serebral)  Hindari maneuver Valsava
 Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis.
Tekanan darah meningkat, tekanan nadi
 Cegah terjadinya kejang
melebar, bradikardia, pola napas ireguler,  Hindari penggunaan PEEP
kesadaran menurun)
 Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)  Hindari pemberian cairan IV
 Monitor CVP (Central Venous Pressure), jika hipotonik
perlu
 Monitor PAWP, jika perlu
 Atur ventilator agar PaCO2
 Monitor PAP, jika perlu optimal
 Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika  Pertahankan suhu tubuh normal
tersedia
 Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)  Kolaborasi pemberian sedasi dan
 Monitor gelombang ICP antikonvulsan, jika perlu
 Monitor status pernapasan
 Monitor intake dan output cairan
 Kolaborasi pemberian diuretic
 Monitor cairan serebro-spinalis (mis. osmosis, jika perlu
Warna, konsistensi)  Kolaborasi pemberian pelunak
 Minimalkan stimulus dengan tinja, jika perlu
menyediakan lingkungan yang tenang
PEMANTAUAN TEKANAN
INTRAKRANIAL (I.06198)
 Observasi penyebab peningkatan TIK  Pertahankan sterilitas system
 Monitor peningkatan TD pemantauan
 Monitor pelebaran tekanan nadi
(selish TDS dan TDD)
 Pertahankan posisi kepala
 Monitor penurunan frekuensi jantung dan leher netral
 Monitor ireguleritas irama jantung  Bilas sitem pemantauan, jika
 Monitor penurunan tingkat kesadaran perlu
 Monitor perlambatan atau
ketidaksimetrisan respon pupil
 Atur interval pemantauan
 Monitor kadar CO2 dan pertahankan sesuai kondisi pasien
dalm rentang yang diindikasikan  Dokumentasikan hasil
 Monitor tekanan perfusi serebral pemantauan
 Monitor jumlah, kecepatan, dan
karakteristik drainase cairan
 Jelaskan tujuan dan prosedur
serebrospinal pemantauan
 Monitor efek stimulus lingkungan  Informasikan hasil
terhadap TIK pemantauan, jika perlu
 Ambil sampel drainase cairan
serebrospinal
3. NYERI AKUT B/D AGEN PENCEDERA
FISIOLOGIS /INFLAMASI (D.0077)
 Luaran: Tingkat nyeri menurun (L.08066)
 Keluhan nyeri menurun
 Merigis menurun
 Sikap protektif menurun
 Gelisah dan kesulitan tidur menurun
 Anoreksia, mual, muntah menurun
 Ketegangan otot dan pupil dilatasi menurun
 Pola napsa dan tekanan darah membaik
MANAJEMEN NYERI (I.08238)
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,  Kontrol lingkungan yang
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
memperberat rasa nyeri (mis.
 Identifikasi skala nyeri
Suhu ruangan, pencahayaan,
 Identifikasi respon nyeri non verbal
kebisingan)
 Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan  Pertimbangkan jenis dan sumber
tentang nyeri nyeri dalam pemilihan strategi
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap meredakan nyeri
respon nyeri  Jelaskan penyebab, periode, dan
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
pemicu nyeri
hidup
 Monitor keberhasilan terapi
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
komplementer yang sudah diberikan  Anjurkan memonitor nyri secara
 Monitor efek samping penggunaan mandiri
analgetik  Anjurkan menggunakan analgetik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk secara tepat
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi musik,
 Ajarkan teknik nonfarmakologis
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, untuk mengurangi rasa nyeri
teknik imajinasi terbimbing, kompres  Kolaborasi pemberian analgetik,
hangat/dingin, terapi bermain)
jika perlu
Diagnosa keperawatan lain yang sering
muncul pada Askep Meningitis
 Penurunan kapasitas adaptif Intrakranial
(D.0066)
 Gangguan Mobilitas fisik (D.0054)
 Ansietas (D.0080)
 Gangguan Persepsi sensori (D.0085)

Anda mungkin juga menyukai