Anda di halaman 1dari 9

HADIS DITINJAU DARI

KUANTITA PERAWI

Riski Efendi
11860112407

Studi Hadits
Hadis Kuantitas Perawi
Para ulama hadits mempunyai perbedaan
pendapat tentang pembagian hadits yang ditinjau
dari aspek kuantitas atau jumlah perawi yang
menjadi sumber berita. Diantara mereka ada yang
mengelompokkan menjadi tiga bagian, yakni
hadits mutawatir, masyhur, dan ahad. Ada juga
yang membaginya menjadi dua, yakni hadits
mutawatir dan hadits ahad
Hadist Mutawatir

Secara etimologi, kata Mutawatir merupakan


bentuk isim faa‟il dari lafadz tawaatiru yang
bermakna berturut-turut. Artinya kedatangan
mereka secara bergilir dan dengan jangka waktu
yang tidak bersamaan. Secara terminologi,
Mutawatir tidak mempunyai perbedaan esensi
diantara para ulama, akan tetapi masih memiliki
perbedaan secara radiksional.
Menurut Nuruddin:
Hadits mutawatir adalah hadis yang
diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak
mungkin bersepakat untuk berdusta dari
sejumlah rawi yang semisal mereka dan
seterusnya sampai akhir sanad dan semuanya
bersandar pada panca indera.
Syarat-syarat Hadist Mutawatir
 Periwayatan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus
berdasarkan panca indera.
 Jumlah rawi harus mencapai ketentuan yang tidak
memungkinkan mereka bersepakat untuk berdusta.
 Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam
thabaqoh (lapisan) pertama dengan jumlah rawi-rawi dalam
thobaqoh selanjutnya. Yang dimaksud dengan persamaan
dalam setiap thabaqoh adalah persamaan dalam jumlah banyak
atau sedikitnya perawi, jadi jumlah thobaqoh tidak harus sama
persis. Boleh jadi tingkatan pertama berjumlah seribu orang,
tingkatan kedua berjumlah Sembilan ratus orang dan tingkatan
ketiga berjumlah seribu sembilan ratus orang.
 Adanya keyakinan bahwa mereka tidak mungkin bersepakat
untuk berdusta.
Macam-macam hadist mutawatir

 Hadist mutawatir lafdzi


 Hadist mutawatir maknawi
 Hadist Mutawatir Amali
Hadist Ahad

Hadist ahad adalah hadits yang tidak


mencapai derajat mutawatir karena
tidak memenuhi syarat-syarat
mutawatir.
Pembagian hadist ahad
 Hadits Masyhur
 Hadits ‘Aziz
 Hadits Gharib
Kesimpulan

 Para ulama hadits mempunyai perbedaan pendapat


tentang pembagian hadits yang ditinjau dari aspek
kuantitas atau jumlah perawi yang menjadi sumber berita.
Diantara mereka ada yang mengelompokkan menjadi tiga
bagian, yakni Hadits Mutawatir, Masyhur, dan Ahad.
 Hadist Mutawatir adalah Hadist yang diriwayatkan dari
beberapa perawi, mustahil bagi para perawi jika mereka
berkumpul dan bersepakat untuk mendustakan hadist
tersebut dan semua disandarkan pada panca indera.
 Hadist ahad adalah hadits yang tidak mencapai derajat
mutawatir karena tidak memenuhi syarat-syarat
mutawatir

Anda mungkin juga menyukai