PEMERIKSAAN FISIS
PADA BAYI DAN ANAK
dr. I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana, Sp.A(K)
Dr. dr. Dewi Sutriani Mahalini , Sp.A
Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UNUD/
RSUP Sanglah Denpasar
ANAMNESIS
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara
Autoanamnesis dilakukan langsung pada pasien
Aloanamnesis dilakukan terhadap orangtua, wali, orang yang dekat dengan
pasien, keterangan dari dokter yang merujuk, catatan rekam medis
Bayi dan sebagian besar anak belum bisa memberi keterangan
aloanamnesis sangat penting
Suasana harus kondusif orangtua, pengantar, atau pasien dpt
mengemukakan keadaan dng spontan, wajar dan tidak berkepanjangan
Biasanya yang paling mengetahui kondisi anak ibu pasien (terutama balita),
namun pesatnya arus globalisasi dan perubahan struktur sosial ekonomi
ART dan babysitter juga sangat berperan dalam anamnesis
Kontrol kepala
Baru lahir – 1 bulan : jika leher diangkat kepala terjatuh ke belakang, bila didudukkan jatuh ke depan
Akhir bulan ke 2 : jika ditengkurapkan bayi dpt mengangkat kepala sejenak
Usia 3 bulan : mengangkat kepala lebih baik
Usia 5 bulan : kepala tegak dalam posisi duduk
Lingkar kepala
Bayi usia < 2 tahun diukur lingkar kepala secara rutin
Pada anak lbh besar diukur jika ada kecurigaan ukuran kepala yg lbh
besar
Alat ukur terbaik pita meter yang fleksibel
Yang diukur : lingkar kepala terbesar (letakkan pita meter melingkari kepala
melalui glabella pada dahi, bagian alis mata, dan bagian belakang paling
menonjol protuberensia oksipitalis)
LK saat lahir = 31 – 35 cm, bertambah 2 cm @bulan pada usia 0-3 bulan, 1
cm @ bulan usia 4 – 6 bulan, 0,5 cm @bulan usia 7 - 12 bulan
Dewasa rerata LK 55 cm
Rambut dan kulit kepala
Perhatikan warna, ketebalan, dan distribusi pertumbuhan rambut kepala
Malnutrisi rambut merah jagung, kering, mudah dicabut
Kulit kepala lesi manifestasi jamur/bakter
Ubun-ubun (fontanel)
Sering sulit diraba pada bayi baru lahir
Setelah beberapa hari UUB teraba ∅ rata-rata 2,5 cm
UUK teraba sampai usia 4-8 minggu
UUB menutup sebagian besar umur 18 – 24 bulan
UUB terlambat menutup rakitis, hidrosefalus, sifilis, hipotiroidism, OI, rubella kongenital
UUB menutup lbh cepat kraniosinostosis dan osteoporosis
Normal UUB teraba datar sedikit cekung
UUB membonjol TIK meningkat (perdarahan intracranial, meningitis, hidrosefalus, hematoma
subdural, tumor
UUB cekung dehidrasi, malnutrisi
Mata & THT tersendiri
Mulut
Trismus sukar membuka mulut tetanus, abses mulut, dislokasi sendi temporomandibular, parotitis,
anak dng terapi fenotiazin
Diukur berapa mm/cm dapat buka mulut (diukur dari ujung gigi seri atas bawah)
Halitosis bau mulut tidak sedap krn hygene mulut tdk baik, muntah, dehidrasi, tonsillitis kronis, ada
darah dlm mulut, benda asing di hidung, stomatitis, demam tifoid
Bau aseton ketoasidosis
Pasien keracunan minyak tanah atau kimia bau khas
Bau Amonia pasien uremia
Bibir
Labioschizis
Bibir asimetris paresis N. trigeminus/fasialis
Keilitis fisura pada bibir
Warna mukosa pucat – anemia, biru keabuan – sianosis, merah anggur – asidosis
Oral trush bercak membrane warna putih pada mukosa bibir, lidah, palatum, pipi
Bercak Koplik bercak putih keabuan dikelilingi warna kemerahan stadium prodromal campak
Cheilitis Trismus
Oral trush
Bells Palsy
Bercak koplik
LEHER
Leher tampak pendek sindrom Hunter, Hurler, Morquino, Turner
Kaku kuduk
Massa di leher
Massa yang paling sering pembesaran kelenjar getah bening di leher
∅ > 1cm abnormal
Pembesaran kelenjar tiroid
Bullneck massa di leher yang sering ditemui pada pasien difteri
DADA
Inspeksi gambaran dinding dada, bentuk, dan besar dada, simetris/tidak
keadaan statis dan dinamis, adanya deformitas, pembengkakan
Bentuk dada bayi hampir bulat dada tumbuh membesar ∅ transversalnya
Lingkar dada pada bayi < 2 tahun lbh kecil atau = LK, usia > 2 tahun LD > LK
Payudara
Bayi premature areola mamae hamper tidak terlihat
Bayi cukup bulan jaringan payudara teraba 5 – 6 mm
Pertumbuhan payudara pada anak perempuan manifestasi paling dini tanda
kelamin sekunder usia 10 tahun mencapai bentuk dewasa dalam 2 – 4
tahun
PARU
Inspeksi = inspeksi umum
Palpasi menegaskan penemuan inspeksi
Meletakkan telapak tangan serta jari-jari pada seluruh dinding dada dan
punggung
Simetri/asimetri thoraks’
Fremitus suara mudah dilakukan pada anak yang menangis, anak yg sdh
bisa bicara diminta mengatakan “tujuh puluh tujuh”
Fremitus meninggi bila ada konsolidasi (pneumonia)
Fremitus menurun obstruksi jalan napas, atelectasis, efusi pleura
Krepitasi subkutis adanya udara dibawah jaringan kulit
Bisa terjadi spontan , pasca trauma, atau pasca tindakan
Perkusi
Langsung mengetukkan ujung jari tengah / telunjuk langsung ke dinding
dada
Tidak langsung meletakkan 1 jari pada dinding dada, mengetuk dengan
jari tangan yang lain
Dimulai dari daerah supraklavikular, turun ke bawah, setiap sela iga,
disbandingkan kanan dan kiri
Suara perkusi paru normal sonor
Suara perkusi berkurang (redup) konsolidasi jaringan paru (pneumonia
lobaris), atelectasis, tumor
Suara perkusi hipersonor (meningkat) emfisema paru, pneumothoraks
Auskultasi
Mendeteksi suara napas dasar dan tambahan
Dilakukan pada seluruh dada dan punggung
Dimulai dari atas ke bawah, dibandingkan sisi kanan dan kiri
Suara napas bayi dan anak lebih keras disbanding dewasa krn tipisnya
dinding dada
Suara napas dasar :
Vesikular : suara napas normal. Suara inspirasi lebih keras dan lebih
panjang dari ekspirasi seperti mebunyikan ‘ffff” dan ‘www’
Bronkial : Suara napas terdengar inspirasi keras dan ekspirasi yang lebih
keras “khkhkh”
Bronkovesikular : kombinasi suara napas vesicular dan bronkial
Suara napas amforik : menyerupai bunyi tiupan diatas botol kosong
pada kaverne
Suara napas tambahan :
Ronki basah (Rales) : suara napas berupa vibrasi terputus-putus akibat
getaran yang terjadi krn cairan dalam jalan napas
Ronki basah halus dari ductus alveolus, bronkiolus, bronkus halus)
Ronki basah sedang bronkus kecil dan sedang
Ronki basah kasar bronkus di luar jaringan paru
Ronki kering (rhonki) : suara kontinyu yg terjadi karena udara melalui jalan
napas yg menyempit
Wheezing : jenis ronki kering yang terdengar lebih musical/ sonor
disbanding ronki kering lainnya. Lebih sering terdengar pada fase ekspirasi
(asma, bronkiolitis). Jika pada fase inspirasi obstruksi saluran napas atas,
edema laring / benda asing
Krepitasi : suara mebukanya aleoli. Patologis pneumonia lobaris
(terdengar gesekan kasar pada fase inspirasi dan ekspirasi di paru bag bawah
belakang)
JANTUNG
Inspeksi dan Palpasi
Denyut apeks dan iktus kordis sulit dilihat pada bayi dan anak kecil, kec anak sangat kurus
Palapasi IC dapat ditentukan meski batas tidak sejelas anak lbh besar
Getaran bising (thrill) getaran pada dinding dada akibat bising jantung yang keras (grade 4/6 atau
lebih)
Perkusi
Dilakukan dari perifer ke tengah memberi kesan besarnya jantung
Pada bayi dan anak kecil susah dilakukan
Auskultasi
Tidak ada urutan tertentu
Yg penting seluruh bagian dada, punggung, leher mendeteksi suara dan bising jantung
Bunyi jantung
Bunyi jantung vibrasi pendek pada siklus jantung
Bising jantung vibrasi yang lebih Panjang
Bunyi jantung I, II, III, IV
Yang selalu terdengar bunyi jantung I dan II
I menandai fase sistolik, terdengar bersamaan dgn IC dan denyut
karotis disarankan selalu meraba denyut karotis, paling jelas di apeks
II menandai fase diastolik, paling jelas terdengar di sela iga ke II tepi
kiri sternum
Irama derap (gallop rhytm)
Terdengar bila bunyi III & IV terdengar keras disertai takikardia
ABDOMEN
Pada bayi dan anak kecil pemeriksaan abdomen sering didahulukan dari bagian tubuh yang
lain
Inspeksi
Otot abdomen anak masih tipis saat berdiri cenderung lordosis pert tampak membuncit kedepan
Buncit simetris otot perut yg hipotonik (hipokalemi, hipotiroid), penimbunan lemak, udara bebas,
ascites
Buncit asimetris pembesaran organ intraabdomen, aerofagia (akibat kebanyakan menangis),
konstipasi
Bentuk skafoid (cekung) pada bayi baru lahir dng hernia diafragmatika yang besar
Auskultasi
Normal suara peristaltic terdengar tiap 10-30 detik
Meningkat obstruksi gastrointestinal
Menurun peritonitis / ileus paralitik
Refleks mengisap
Letakkan jari telunjuk di bagian atas antara bibir dan hidung mulut bayi akan seperti mencucu
Refleks menendang
PENILAIAN KLINIS UNTUK KEPARAHAN
IKTERUS
Laju Cephalocaudal
Wajah 5 mg/ dl (kurang lebih)
Dada atas 10 mg/ dl (kurang lebih)
Abdomen dan paha atas 15 mg/ dl ( kurang lebih)
Telapak kaki 20 mg/ dl ( kurang lebih)
75
CARA PENGHITUNGAN CAIRAN INFUS
PADA ANAK DAN BAYI
TERIMA KASIH