Anda di halaman 1dari 20

Harta (däUã)

Dasar Pemikiran
Look at Example (Lihat Contoh nya Bro):
Dasar Pemikiran
Kasus I:
Persoalan korupsi para pejabat negara yang ada di Indonesia
merupakan sifat ketamakan dari manusia hal ini disebabkan bahwa
merka belum mampu memisahkan yang mana merupakan harta mereka,
dan yang mana harta orang lain.
Sehingga wajar kalau negara ini mencoba untuk memberantas orang
yang telah mengambil harta orang lain.
Kasus II:
Warga DKI saat ini tengah mengalami kebimbangan diakibatkan hak
miliki mereka terutama tempat tinggal yang mereka huni selama
bertahun-tahun telah di rampas oleh pemerintah DKI

Dua Ilustrasi diatas, kalau kita perhatikan dan kita cermat bersama:
Siapa yang salah? Apakah negara salah? Atau pribadi itu sendiri yang
salah?
Dasar Pemikiran
Harta dalam konsep syariah, itu jelas berbeda dengan konsep
konvensional, yang mana dalam konsep konvensional harta
sebagai alat pemuas, sementara dalam syariah, harta sebagai
washilah/perantara dalam penghambaan diri kepada Allah
Defenisi Harta

‫ مال – مييل – ميال‬ condong, cenderung dan miring.


Secara terminologis  harta adalah segala sesuatu yang
menyenangkan manusia dan menjadikan nya untuk condong
menguasai, memelihara, baik dalam bentuk materi maupun
dalam bentuk manfaat.
Defenisi Menurut Ulama
Harta menurut Imam Hanafiyah:
Menurut Istilah  Sesuatu yang digandrungi tabiat manusia dna
menungkinkan untuk disimpan hingga dibutuhkan.

Harta mesti dapat disimpan sehingga yang tidak dapat


disimpan tidak disebut dengan harta, tetapi manfaat termasuk
milik.
Kesimpulan dari imam Hanafiyah:
Harta : Segala sesuatu yang dapat di simpan hingga
dibutuhkan.
Milik : sesuatu yang digunakan secara khusus dan
tidak dicampuri penggunaan nya oleh orang lain.
Defenisi Menurut Ulama
Sebagian Ulama Lain:
Sesuatu yang di inginkan manusia berdasarkan
tabiatnya, baik manusia itu akan memberikannya
atau menyimpannya.

Sebagian yang lain:


Segala Zat (‘Ain) yang berharga, yang bersifat
materi yang berputar diantara manusia
Defenisi Menurut Ulama
T.M Hasbi Ash-Shiddieqy, harta adalah:
1. Nama selain manusia yang diciptakan untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, dapat
dipelahiara pada suatu tempat, dikelola dengan jalan
ikhtiar.
2. Sesuatu yang dapat dimiliki oleh manusia
3. Sesuatu yang sah untuk diperjualbelikan
4. Seseuatu yang dapat dimiliki dan punya nilai.
5. Sesuatu yang berwujud.
6. Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Unsur-unsur Harta

Unsur ‘Aniyah  segala bentuk yang berwujud


(a’yan)

Unsur ‘Urf  segala sesuatu yang dipandang


harta oleh sebagian manusia, tidaklah manusia
menginginkannya kecuali ingin mengambil
manfaat.
Kedudukan Harta dalam Al-Qur’an
Harta merupakan perhisan hidup (al-kahfi: 46, at-
taghabun : 15, al-Imran: 14, ad-dhuha: 8)

Harta merupakan musuh (at-taghabun : 14)

“terkutuklah orang yang menjadi hamba dinar dan


terkutuk pula orang yang menjadi hamba dirham”
(al-Baqarah: 284)
Larangan Dalam Harta

1. Perkara yang merendahkan martabat manusia


2. Perkara yang merugikan hak perorangan dan
kepentingan sebagian.
3. Penimbunan harta dengan jalan kikir
4. Mubazir
5. Jual beli barang terlarang
Jenis-jenis Harta
Berdasarkan kebolehan memanfaatkan.

1) Mutaqawwim  sesuatu yang boleh diambil


manfaatnya menurut syara”. Harta yang termasuk
mutaqawwim ialah segala harta yang baik
jenisnya, baik pula cara memperolehnya, dan
diperbolehkan oleh syara’. Misalkan seperti
makanan, pakaian,dll.
2) ghair mutaqawwim  harta yang tidak memiliki
nilai secara syar’I meski secara ekonomis memiliki
nilai. Seperti minuman keras, kecuali dalam
dharurat.
Berdasarkan Jenis

a. Harta Bergerak
b. Harta Tidak Bergerak
c. Adanya hak Syuf’ah
d. Harta yg boleh diwakafkan
e. Seseorang yg diwasiatkan untuk memelihara
anak.
Berdasarkan Segi Pemanfaatan

- Isti’mali harta yang dapat digunakan tanpa harus


merusak bentuk fisiknya. Seperti
rumah,kontrakan,dll. Harta isti’mali dapat
digunakan beberapa kali dan bisa digunakan
sebagai objek ijarah(sewa)
- Al-mal al-istihlaki adalah jenis harta yang tidak bisa
dimanfaatkan kecuali dengan merusak atau
merubah bentuk dari barang tersebut.
Berdasarkan Ada Tidaknya di Pasaran

1) al-Maal al-Mitsli: harta yang memiliki persamaan,


kesetaraan atau kesamaan dipasar, tidak ada
perbedaan pada bagian-bagianya dan kesatuanya. Yaitu
perbedaan atau kekurangan yang bisa terjadi dalam
aktifitas ekonomi. Harta mitsli terbagi atas empat
bagian. Yaitu harta yang ditakar(al-makilaat), harta
yang ditimbang(al-mauzunaat), harta yang
dihitung(al-‘adadiyaat), dan harta yang dijual
permeter(adz-dzira’iyaat).
2) Al-Maal al-Qimi: jenis harta yang tidak memiliki padanan,
dan jika terdapat persamaan antara satu dengan yang
lain maka nilai jual nya berbeda. Misalkan antara telur
yang berkualitas baik dan yang berkualitas buruk.
Berdasarkan Status Harta

a. Harta mamluk ialah sesuatu yang masuk ke bawah milik,


milik perorangan maupun milik badan hukum, seperti
pemerintah dan yayasan.
b. Harta mubah ialah sesuatu yang pada asalnya bukan milik
seseorang, seperti air pada mata air, binatang buruan
darat, laut, pohon-pohon di hutan dan buah-buahannya.
c. Harta Mahjur ialah sesuatu yang tidak dibolehkan dimiliki
sendiri dan memberikan kepada orang lain menurut
syari’at, adakalanya benda itu benda wakaf ataupun benda
yang dikhususkan untuk masyarakat umum,seperti jalan
raya, masjid-masjid, kuburan, dll.
Berdasarkan Bisa dibagi atau tidak

Harta yang dapat dibagi (mal qabil li al-qismah) ialah


harta yang tidak menimbulkan suatu kerugian atau
kerusakan apabila harta itu dibagi-bagi, misalnya
beras, tepung, dll.

Harta yang tidak dapat dibagi (mal ghair qabil li al-


qismah) ialah harta yang menimbulkan suatu
kerugian atau kerusakan apabila harta tersebut
dibagi-bagi, misalnya gelas, kursi, meja, dll.
Fungsi harta
Adapun dari sekian banyak fungsi harta antara lain
sebagai berikut:
Berfungsi sebagai penyempurna pelaksanaan
ibadah,
Untuk meneruskan kehidupan dari periode ke
periode selanjutnya,
Untuk memutar peranan kehidupan antara tuan
dan pembantu,
Untuk menumbuhkan silahturahim.
543

Anda mungkin juga menyukai