0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian harta dalam Islam. Harta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sesuai syariat Islam, seperti jual beli, sewa menyewa, dan pinjam meminjam. Harta dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya seperti apakah dapat diambil manfaatnya atau tidak, apakah dapat dipindahkan atau tidak, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian harta dalam Islam. Harta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sesuai syariat Islam, seperti jual beli, sewa menyewa, dan pinjam meminjam. Harta dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya seperti apakah dapat diambil manfaatnya atau tidak, apakah dapat dipindahkan atau tidak, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian harta dalam Islam. Harta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sesuai syariat Islam, seperti jual beli, sewa menyewa, dan pinjam meminjam. Harta dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya seperti apakah dapat diambil manfaatnya atau tidak, apakah dapat dipindahkan atau tidak, dan sebagainya.
Nama Kelompok : 1. Mohammad Amirul Faizin (2150510111) 2. Siska Mau’datun Niswah (2150510116) 3. Fitria Azizah (2150510126) Pengertian Harta
Harta dalam bahasa arab disebut al-mal atau jamaknya al
amwal. Sedangkan harta menurut istilah syariah adalah setiap apa yang dapat dimanfaatkan menurut cara-cara yang dibenarkan syariah, seperti jual-beli sewa-menyewa, pinjam meminjam, pemanfaatan (konsumsi), dan hibah. Pembagian Harta ❖Harta yang bisa diambil manfaatnya dan tidak bisa diambil manfaatnya 1. Al-Mal Mutaqawwim yaitu sesuatu yang boleh diambil manfaatnya. 2. Al- Mal Ghair Mutaqawim yaitu sesuatu yang tidak boleh diambil manfaatnya.
❖Harta berdasarkan padanannya
1. Al-Mal Mitsli yaitu harta yang dapat diganti dengan harta lainnya yang sama atau dengan kata lain. 2. Al-Harta qimi yaitu harta yang hanya dapat diganti dengan nilai.
❖Harta berdasarkan habis dan tetapnya setelah dipakai
1. Harta istihlak yaitu suatu benda yang menjadi harta yang secara jelas nyata zatnya habis sekali digunakan. 2. Harta Istimal yaitu sesuatu yang bisa digunakan berulang kali dan materinya tetap terpelihara. ❖Harta yang bisa dipindah dan tidak bisa dipindah 1. Harta Manqul yaitu segala harta yang dapat dipindahkan (bergerak) dari satu tempat ke tempat yang lain. 2. Harta Ghair manqul yaitu sesuatu yang tidak bisa dipindahkan dan dibawa dari satu tempat ketempat yang lain.
❖Harta Ain dan Harta Dyan
1. Harta ain ialah harta yang berbentuk benda. 2. Harta dayn yaitu sesuatu yang berada dalam tangung jawab.
❖Harta Mamluk, Mubah, Mahjur
1. Harta Mamluk ialah sesuatu yang masuk ke bawah milik. 2. Harta Mubah ialah sesuatu yang pada asalnya bukan milik seseorang. 3. Harta Mahjur ialah sesuatu yang tidak dibolehkan dimiliki sendiri dan memberikan kepada orang lain menurut syari’at. ❖Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi 1. Harta yang dapat dibagi (mal qabil li al-qismah) misalnya beras, tepung. 2. Harta yang tidak dapat dibagi (mal ghair qabil li al-qismah) misalnya gelas, kursi, meja, mesin dan yang lainnya. ❖Harta pokok dan harta hasil. Harta pokok ialah harta yang mungkin darinya terjadi harta yang lain. Harta pokok disebut juga modal, misalnya uang emas dan yang lainnya, contoh harta pokok dan harta hasil seperti bulu domba dihasilkan dari domba.
❖Harta Khas dan Am
1. Harta Khas ialah harta pribadi yang tidak boleh diambil manfaatnya tanpa disetujui pemiliknya. 2. Harta Am ialah harta milik umum (bersama) yang boleh diambil manfaatnya. Fungsi harta yang sesuai dengan syariat Islam ❖Menyempurnakan pelaksanaan ibadah. ❖Meningkatkan keimanan (ketakwaan) kepada Allah ❖Melanjutkan kehidupan dari satu periode kepada periode berikutnya ❖Menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat Konsep Kepemilikan Harta Dalam Islam
Dalam fiqih muamalah konsep kepemilikan harta (Milk) dalam
islam adalah sebagai kekhususan terhadap pemilik suatu barang menurut syara’ untuk bertindak secara bebas bertujuan mengambil manfaatnya selama tidak ada penghalang syar’i. Dalam hal ini ada tiga macam model kepemilikan yaitu : ❖Kepemilikan penuh. ❖Hak memiliki saja. ❖Hak menggunakan saja. Pembagian Hak Milik
❖Hak milik pribadi ( Al-Milkiyah al-fardiyah) adalah hukum syara’
yang berlaku bagi zat tertentu yang memungkinkan siapa saja mendapatkannya untuk memanfaatkannya barang tersebut. ❖Hak milik umum (al-milikiyah al-aamah) adalah harta yang telah ditetapkan hak miliknya oleh assyari’ dan menjadikan harta tersebut sebagai milik bersama. ❖Hak milik Negara (al-milikiyah ad-daullah) adalah sebagai harta hak seluruh umat yang pengelolaannya menjadi wewenang kepala negara. Kesimpulan Harta ialah seluruh apapun yang digunakan manusia dalam kehidupan dunia baik merupakan uang, tanah, kendaraan, rumah, perhiasan, perabotan rumah tangga, hasil perkebunan, hasil perikanan-kelautan, dan pakaian. Milk didefenisikan sebagai Kekhususan terhadap pemilik suatu barang menurut syara’ untuk bertindak secara bebas bertujuan mengambil manfaatnya selama tidak ada penghalang syar’i. kepemilikan berarti hubungan syariah antara manusia dengan sesuatu (harta) yang memberikan hak mutlak kepada orang itu untuk melakukan pemanfaatan (tasharruf) atas sesuatu itu dan mencegah orang lain untuk memanfaatkannya.