Pengertian harta, dalam bahasa arab harta disebut, al mal, berasal dari kata maala, yamilu, mailan, yang berarti condong, cenderung dan miring. Sedangkan menurut imam hanafiah harta adalah sesuatu yang dapat disimpan dan memiliki wujud. Sehingga sesuatu yang tidak berwujud dan tidak dapat disimpan tidak termasuk harta. Unsur-unsur harta menurut para fuqaha harta bersendi pada dua unsur yaitu, ‘aniyah dan ‘urf. Unsur ‘aniyah adalah bahwa harta itu ada wujudnya dalam kenyataan. Manfaat sebuah rumah yang dipelihara manusia tidak disebut sebagai harta, tetapi termasuk milik atau hak. Sedangkan unsur ‘urf adalah segala sesuatu yang dipandang harta oleh seluruh manusia atau sebagian manusia. Kedudukan harta dijelaskan dalam ayat di Al Quran, Surat Al Kahfi:46 yang artinya, ‘harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”. jadi kebutuhan manusia terhadap harta merupakan kebutuhan yang mendasar karena kebutuhan manusia terhadap harta disamakan dengan kebutuhan terhadap anak dan keturunan. Kedudukan harta sebagai amanat atau fitnah, karena berkedudukan sebagai titipan manusia tidak memiliki harta secara mutlak sehingga dalam pandangan harta terdapat hak-hak orang lain, seperti zakat. Kedudukan harta selanjutnya adalah harta sebagai musuh. Seperti dijelaskan dalam al Quran Surat Al Taghabun:14 yang artinya “Hai orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri- istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,maka hati-hatilah kamu terhadap mereka”. Perkara yang merendahkan martabat dan akhlak manusia, berupa: 1. Memakan harta sesamamanusia dengan cara yang batiil (Al Baqoroh:188) 2. Memakan harta dengan jalan penipuan (Al An’am:152) 3. Memakan harta dengan janji dan dan sumpah (Al Nahl:92) 4. Memakan harta dengan jalan pencurian (Al Maidah:38
Larangan -larangan berkaitan penggunaan harta untuk aktivitas manusia diantaranya:
1. Perkara yang merugikan hak perorangan dan kepentinagn sebagian atau seluruh masyarakat, seperti perdagangan memakai bunga (Al Imron:130) 2. Penimbunan harat dengan jalan kikir(At Taubah:34) 3. Aktivitas yang merupakan pemborosan(Al Isra:26) 4. Memproduksi, memperdagangakan dan mengkonsums ibarang yang terlarang Menurut fukaha harta dapat dibagi menadi beberapa bagian, sebagai berikut: Pembagian harta, harta dapat dibedakan menjadi golongan-golongan tertentu, diantaranya: 1. Mal Mutaqawwim dan ghair mutaqawwim, Mal mutaqawwim adalah sesuatu yang boleh diambil manfaatnya menurut syara’. Misal kerbau halal dimakan tetapi jika tdk menurut syara’ menyembelihnya naka dagingnya tidaka bisa dimanfaatkan. Sedangkan ghair mutaqawwim adalah harta yang tidak boleh diambil manfaatnya, baik jenis, cara memperoleh, atau cara penggunaan. Misal babi, sepatu hasil curian, uang untuk digunakan kemaksiatan, dll. 2. Mal Mitsli dan mal qimi, mal mitsli adalah harta yang jenisnya dapat diperolah dipasar sedangkan mal qimi adalah harta yang jenisnya sulit didaatkan dipasar. Misalnya senjata api dari Rusia disebut harta mistli di Rusia karena dapat diperoleh dengan mudah dipasar Rusia, sedangkan di Indonesia disebut harta qimi karena tidak bisa diperoleh dengan mudah dipasar Indonesia. 3. Harta Isthlak dan harta isti’mal, harta istihlak adalah harta yang tidak bisa diambilkegunaan dan manfaatnya secara biasa kecuali dengan menghabiskannya. Terbagi lagi menjadi dua yaitu, Istihlak haqiqi dan istihlak huquqi. Sedangkan harta isti’mal adalah harta yang dapat digunakan berulang kali dan materinya tetap terpelihara. 4. Harta manqul dan harta ghair manqul, harta manqul adalah harta yang dapat berpindah dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain sedangkan harta ghair manqul adalah hartayang tidak bisa dipindahkan dan dibawa ke tempat lain 5. Harta ‘ain dan harta dayn, harta ‘ain adalah harta yang berbentuk benda, terbagi menjadi dua yaitu harta ‘ain dzati qimah, yangg memiliki nilai dan harta ‘ain zdati qimah, tidak memiliki harga semilsal sebiji beras. Harta dayn adalah harata yang berada pada tanggungawab 6. Mal al’ain dan mal al naf’I, harta ‘aini adalah harta yang melikinilai dan berbentuk sedangkan harta nafi’adalah harta yang berangsur-angsur tumbuh menurut perkembangan masa. 7. Harta mamluk, mubah dan mahjur 8. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi 9. Harta pokok dan harta hasil Harta dipelihara manusia karena manusia membutuhkan manfaat harta tersebut. Beberapa manfaat atau fungsi harta diantaranya : 1. Berfungsi untuk menyempurnakan ibadah 2. Menruskan kehidupan dari satu periode ke periode berikutnya 3. Menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat 4. Menmbuhkan silaturahim.