Anda di halaman 1dari 30

MODUL 5

KONSEP DASAR GEOGRAFI


Anggota Kelompok :
1. Adinda Anggi Yulia Putri (858864175)
2. Devarza Wulidatul Asyfiya’ (858867321)
3. Dewi Ulfa Mandasih (858867203)
4. Luckyta Wahyuning Dewi (858865342)
5. Nimas Ayu Panglipurwulan (858868387)
6. Nur Afifatus Sholihah (858865027)
7. Sabrina Revia Rendati (858864412)
8. Salsabila Safinatunnajah (858865303)
9. Siti Ulifathul Nurcahyani (858864981)
10. Viona Asneline Olivia (858872355)
11. Windy Indra Puspita Dewi (858867418)
Kegiatan Belajar 1

Pengertian dan Kajian Geografi


A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang
hanya dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam
geografi nama negara, kota, sungai, gunung dan nama-nama tempat lain di
muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa geografi adalah segala
aktifitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang berpendapat
demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat
peta, membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang
berwenang dalam pembuatan peta.
4. Geografi sebagai studi tentang lahan.
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang
mengatakan bahwa lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia
lebih berperan aktif.
5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di
permukaan bumi, yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-
batuan, tumbuh-tumbuhan, rumah, penduduk, atau segala sesuatu yang ada di
permukaan bumi.
6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan
dalam ilmu pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli
geografi, yakni akan membatasi cakrawala geografi pada abstraksi ilmu
pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan menghilangkan atau
mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur poko dalam geografi.
A. Kajian Materi Geografi

Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain
(objek material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama
mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan
geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi
yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek
kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek material) mencakup aspek fisik, aspek
manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.
Kegiatan Belajar 2

Pendekatan Materi Geografi


Dalam sejarah geografi, objek kajian geografi cenderung kabur dan kehilangan jati diri
karena karena beberapa tokoh terlena dan lebih tertarik memasukkan ilmu-ilmu lain yang
berfungsi sebagai penunjangnya. Pada umumnya mereka dalam memecahkan masalah
persoalan geografi lebih cenderung menggunakan pendekatan topikal, bukan pendekatan
yang bersifat sintesis sebagai ciri geografi. Oleh sebab itu, agar geografi mempunyai
pendekatan sendiri dan sekaligus membedakan dengan ilmu-ilmu lainnya maka disepakati
oleh para pakar geografi menggunakan ketiga pendekatan geografi, yakni :

1. PENDEKATAN KERUANGAN

Pendekatan ini merupakan kerangka analisis yang menekankan eksistensi(keberadaan)


ruang sebagai penekanannya.
Ahli geografi akan bertanya faktor-faktor apa yang menguasai pola penyebaran dan bagaimanakah
pola tersebut dapat diubah agar penyebarannya menjadi lebih efisien dan lebih wajar. Dengan kata lain
dapat diutarakan bahwa dalam analisis keruangan harus diperhatikan adalah :

1. Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada

2. Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancang.

Dalam geografi ada dua pengertian wilayah yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional. Wilayah
formal dapat dibedakan dalam dua pengertian yaitu :

3. Pengertian internasional :wilayah dapat mengikuti berbagai negara yang mempunyai kesatuan alam
dan kesatuan manusia. contoh wilayah Asia Tenggara, Eropa Barat, dan Amerika Laiti.

4. Pengertian Nasional : wilayah merupakan bagian dari negara tetapi bagian tersebut mempunyai
kesatuan alam dan kesatuan manusia. Cth wilayah Timur Sumatra, wilayah Utara Jawa.
Sedangkan wilayah fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, dimana terdapat beberapa
keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang
saling mengisi dalam kegiatan penduduknya. Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat
digunakan sebagai pendekatan geografi, klasifikasi adalah sebagai berikut :
1. Uniform Region
Wilayah dijadikan sumber dasar telaah Geografi disebabkan adanya keseragaman atau
kesamaan kriteria tertentu, misalnya beberapa daerah pertanian yang memiliki kesamaan
iklim, luas, hidrologi, dan budaya.
2. Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan melalui garis
melingkar, cth Jakarta sebagai ibukota Indonesia memiliki beberapa pusat kegiatan penduduk
maka untuk menghubungkan antar pusat kegiatan menggunakan jarring-jaring yang ada
3. Generic Region
Wilayah yang diklasifikasi berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan
diabaikan, misalnya wilayah iklim tropik, iklim sedang, atau wilayah lain vegetasi.
4. Spesific Region

Wilayah berdasarkan kekhususan sehingga merupakan daerah tunggal yang memiliki ciri-
ciri tersendiri misalnya wilayah waktu, waktu Indonesia Barat, waktu Indonesia Tengah
dan wilayah waktu Indonesia timur wilayah. contoh lain wilayah fisiografi jawa menurut
van bemmelen dibagi menjadi 3 : zone utara, zone tengah, zone selatan.

Bahwa fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup yaitu :

5. Pendekatan ekologi, ruang sebagai milieu yang berisi sumber alam.

6. Pendekatan spatial (keruangan) ruang sebagai space yakni ajang kegiatan manusia.

7. Pendekatan regional sebagai region, yakni daerah atau kesatuan politis.


Menurut Haggett, untuk memberikan gambaran tentang keadaan suatu wilayah foto
udara dapat digunakan sebagai alat utama dalam pekerjaan di lapangan bagi seorang ahli
geografis yang merekam objek atau gejala geosfer di permukaan bumi. Cara
memperkecil skala fenomena yang kompleks melalui foto udara agar bisa dipelajari
untuk meneunjukkan misalnya suatu wilayah sebagai tempat penduduk untuk melakukan
aktivitas analisis pola-pola geografi memerlukan :

a. Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam

b. Mengetahui metode statistic yang digunakan untuk memilah-milahkan factor yang


dipakai untuk menjelaskan pola-pola geografis yang diamati.

c. Memahami teknik-teknik penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-peruhan pola-


pola geografis.yang dinamis.
Pentingnya peta dalam memperoleh informasi seperti cepatnya pertumbuhan penduduk
di permukaan bumi ini dan berkembangnya kehidupan modern yang serba
kompleks,untuk mendapat sumber-sumber yang tersedia. Suatu peta berskala besar yang
menggambarkan detail suatu daerah sempit, dapat mencerminkan bentuk lahan, aliran
sungai, vegetasi, pola pemukiman, jalan-jalan, keadaan geologi dan banyak detail-detail
lainnya, yang kesemuanya ini memungkinkan kita melihat saling ada hubungan, yang
diperlukan untuk perencanaan dan pelaksanaan suatu pekerjaan secara ilmiah. Peta yang
lebih kecil skalanya menggambarkan daerah yang luas. Hal tersebut dapat menunjukkan
daerah bahaya banjir, erosi tanah, penggunaan lahan, penyebaran penduduk, iklim dan
sebagainya. Kesemuanya itu sangat penting untuk memahami masalah-masalah dan
potensi suatu daerah.
Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut :
a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu
daerah.
b. Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan
d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan kesimpulan.
Peta dapat diklasifikasikan menurut penggunaanya, skala, dan kenampakan dari peta.
Ada 3 kelompok klasifikasi pada peta yaitu :
1. Peta topografi memeberikan gambaran umum mengenai permukaan lahan (termasuk
peta perencanaan dan peta geografi).
2. Chart dan peta jalan disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk
navigasi dan orientasi) dan
3. Peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dan kaitannya dengan
menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih)
Untuk membaca peta kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horizontal kedua titik itu
dipermukaan bumi (dengan satu ukuran yang sama), adapun macam-macam peta adalah :

a. Skala angka/skala pecahan

Skala yang dinyatakan dengan angka dan pecahan

b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat

Pada peta-peta yang tidak menggunakan satuan pengukuran metric (misalnya peta-peta
yang ada di Inggris). Pernyataan skala dengan kalimat sering dilakukan.

c. Skala Grafis (graphical scale line)


PENDEKATAN EKOLOGI

Pendekatan ini lebih menekankan keterikatan antara fenomena geosfer tertentu dengan variable
lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya tidak
diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan “natural
environment” saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan :

1. Phenomenal environment yang didalamnya terliput “natural phenomena” beserta “physical


relics of human actions” dan

Behavioural environment yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai geografis serta
kesadaran akan lingkungan. Pembagian lingkungan geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Pembagian lingkungan geografis menurut kirk 1963). Dalam bukunya yang berjudul
“Geograohy Its History and Consepts”, Holt-Jensen (1982) menganggap bahwa analisis ekologi
dalam geografi identic dengan “a regonal geography based on homogeneous region”.
Oleh karena studi ini lebih menekankan mengenai interelasi antara fenomena geosfer tertentu pada
wilayah formal dengan variable lingkungan inilah yang kemudian dianggap sebagai ciri khas daripada
pendekatan ekologi. Unsur lingkungan geografik yang mempengaruhi persepsi dan aspirasi penduduk
mengapa mereka tetap bertahan di tanah kelahirannya yaitu :

1. Lingkungan fenomena/Gejala Fisik

Lingkungan ini meliputi : (a) Iklim yang menguntungkan sehingga mampu mendukung bagi usaha
pertanian dan peternakan. (b) Tanah yang subur tercermin dari berbagai macam jenis tanaman yang
tumbuh dikawasan ini. (c) Pola pengairan yang cukup baik di mana diketemukan sumber-sumber
mata air yang mampu mencukupi kebutuhan penduduk. (d) Flora pegunungan yang terdiri dari hutan,
semak belukar dan tanaman-tanaman budi daya masyarakat. (e) Lokasi bencana alam hanya terbatas
pada daerah aliran awan panas dan lahar dingin, dan bantaran sungai. (f) Tipe bencana alam dianggap
oleh penduduk tidak selalu terjadi sepanjang tahun. (g) Pola penyebaran penduduk menggerombol
menyesuaikan dengan bentuk lahan dan jalan.
2. Lingkungan tingkah laku :
Lingkungan ini terdiri dari : (a) Kepercayaan masyarakat setempat, bahwa Gunung Merapi merupakan
kerajaan yang diperintah oleh makhluk-makhluk halus, yakni Empu Romo dan Permadi. Kerajaan
Gunung Merapi masih ada kaitannya dengan Kerajaan Mataram yang di pimpin oleh Sultan Hamengku
Buwono di Yogyakarta dan Keraton Laut Pantai Selatan. (b) Organisasi di kelompok ini biasanya
mengikat pada kehidupan bersama, baik dalam keluarga inti maupun keluarga luas. Ikatan organisasi ini
berdasarkan geneologi. (c) Agama yang dianut oleh penduduk setempat pada umumnya beragama Islam,
tetapi mereka lebih percaya pada makhluk-makhluk halus yang memerintah Gunung Merapi dan mereka
sangat hormat dan patuh pada kepercayaan tersebut. (d) Aktivitas pekerjaan penduduk pada umumnya
mereka sebagian besar sebagai petani dan merangkap memeliharan sapi atau kambing. (e) Ikatan
kekerabatan, kehidupan penduduk di daerah ini sangat kuat sekali tali kekerabatannya, sesuai dengan
pepatah jawa “mangan gak mangan kumpul”. (f) Penyuluhan transmigrasi yang kurang tepat, keengganan
penduduk meninggalkan desa tempat tinggalnya melalui program transmigrasi disebabkan ketidaktahuan
mereka tentang kondisi daerah tujuan dikhawatirkan tidak sesuai dengan mereka harapkan.
3. Persepsi dan Aspirasi Penduduk terhadap Bencana Alam Gunung Meletus

Persepsi dan aspirasi terhadap bencana alam Gunung Merapi bagi mereka adalah tidak
merugikan dan tidak membahayakan karena dinggap sebagai takdir dan malah
memberikan berkah bagi mereka.

C. PENDEKATAN KOMPLEKS WILAYAH DAN PRESENTASI PETA

Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks wilayah. Pada analisis ini
wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu :

Suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan
wilayah yang lain. Pada analisis ini diperhatikan juga mengenai penyebaran fenomena tertentu (analisis keruangan) dan
interaksi antara variabel manusia dengan lingkungannya (analisis ekologi). Dalam hubungan dengan analisis kompleks
wilayah ini ramalan wilayah (regional forescasting) dan perencanaan wilayah (regional planning) merupakan aspek-
aspek dalam analisis tersebut.
Model peneliti geografi dan pengajaran geografi mengenai perancangan wilayah dalam rangka penyiapan pemukiman
transmigrasi yang dilakukan oleh Ruslan Diwiryo (dalam Bintarto, Surastopo, 1979), slaah satu contoh perancangan
wilayah untuk transmigrasi adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi wilayaah potensial di daerah-daerah luar jawa yang memenuhi persyaratan minimum tingkat
kesuburan tanahnya dengan kemiringan permukaan bumi maksimum 8%.
2. Identifikasi bagian-bagian wilyah menurut tingkat aksebilitas berdasarkan (a) hasil (1) analisis tingkat aksebilitas.
3. Perumusan untuk perancangan umum untuk 20 tahun berdasarkan : (a) Hasil (2), yang dikelompokkan menurut
konsep struktur pengembangan wilayah /satuan wilayah pembangunan, (b) optimasi program 20 tahun tahap I
koordinasi dengan sektor lain.
4. Perumusan program lima tahun berdasarkan (a) Hasil (3) dan (b) sasaran program transmigrasi lima tahun tahap II
kordinasi dengan sektor lain.
5. Penyesuaian foto udara skala I: 20.000 berdasarkan hasil (4)
6. Perumusan rencana pendahuluan tat pemukiman berdasarkan (a) hasil (5), dan (b) standar tata pemukiman I tahap
III kordinasi dengan sector lain.
7. Penyediaan peta topografi detail berskala I; 2000 hingga 1: 5000 berdasarkan hasil
(6).
8. Penyelesaian rencana tata pemukiman detail berdasarkan : (a) Hasil (7) dan (6) serta (b) standar tata pemukiman
II Tahap IV kordinasi dengan sector lain. Luas wilayah (8) lebih kurang hanya 30% dari luas wilayah (4).
Pada rancangan penyiapan pemukiman transmigrasi di atas tampak, antara lain adanya
dua aspek yaitu penyebaran fenomena dalam ruang dan kemungkinan adanya interaksi
antara manusia dengan lingkungannya yang sebaik mungkin. Selain dari itu dapat pula
diadakan peramalan wilayah untuk suatu daerah pengaliran sungai merupakan suatu
ekosistem di mana komponen-komponen dalam daerah pengaliran sungai ini, seperti
organisme hidup, hidrosfer, litosfer dan atmosfer saling mengadakan interaksi. Untuk
ini dapat diadakan peramalan periode waktu tertentu dan dicari cara yang sebaik-
baiknya agar keseimbangan ekosistem tetap terpelihara .
Contoh lain yaitu suatu kota sebagai model region. Untuk ini dapat diadakan peramalan
untuk periode tertentu, misalnya tentang jumlah penduduk yang akan terjadi pada
periode tertentu sehingga perlu dipikirkan agar keseimbangan ekosistem tetap
terpelihara.
Berdasarkan ketiga pendekatan geografi yang dikemukakan oleh Haggett dalam kenyataan
praktik di lapangan, khususnya dalam penelitian geografi terutama dengan menggunakan
model pendekatan ketiga yakni komplek wilayah sulit dilaksanakan. Oleh sebab it, Weichhart
(1975) mencoba membuat perencanaan organisasi kajian geografi agar supaya geografi
sebagai ilmu sintesis daopat dipraktikkan sebagaiman yang dimaksud oleh Hagget. Weicchat
menolak bahwa geografi sebagai Ekologi manusia atau analisis ekologi manusia atau analisis
ekologi dapat berbentuk sebagai konsep utama bagi keseluruhan penelitian geografi.
Presentasi Peta
Dalam konteks pemahaman tentang wilayah anda dapat mengetahui dan
menyebarkan informasi yang berguna, manusia telah mengembangkan beberapa metode dan
ketrampilan tertentu untuk dapat melakukannya. Beberapa metode komunikasi adalah Bahasa
tulis menulis (literacy), Bahasa lisan (articulacy), dan penggunaan angka-angka (numeracy).

Komunikasi yang menggunakan cara grafis disebut grahycacy. Graphycacy terdiri


dari berbagai teknik mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram.
Hubungan keruangan dapat saja disajikan dalam bentuk kata-kata atau angka-angka, tetapi hal itu kurang
efisien, seperti pernah disebutkan oleh suatu ungkapan : “suatu gambar dapat berarti seribu kata-kata” (a
picture is worth a thousand word). Peta menggunakan symbol-simbol dua dimensi untuk mencerminkan
fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk
membuatnya dan membacanya. Peta merupakan teknik komunikasi yang tergolong dalam cara grafis, dan
untuk efisiensinya kita harus mempelajari dengan baik atribut-atribut/elemen-elemen dasarnya, seperti juga
pad acara-cara komunikasi yang lain
Suatu system komunikasi, dengan cara apapun mempunyai hal yang sama, komunikasi mempunyai jaringan
yang sama, yaitu secara sederhana terdiri dari :
a. Sumber (source of information)
b. Saluran yang menyalurkan informasi tersebut (chanel):
c. Orang yang menerima informasi itu recipient.
Untuk kepentingan di atas perlu data, sehingga untuk mencerminkan berbagai data atau fenomena geografi
ke dalam suatu peta.
Unsur unsur ini tidak bersama-sama termuat dalam satu peta dasar untuk pemetaan data tertentu, tetapi unsur
yang terkait saja dengan tema yang digambarkan. Oleh karena itu elemen-elemen topografi, peta dunia, peta
navigasi udara, dan peta dunia lain dengan berbagai variasi skala. Dokumen lain yang bisa dipakai adalah
foto udara dan peta foto. Untuk yang disebut terakhir ini apabila tidak ada peta lain yang tersedia.
Kegiatan Belajar 3

MATERI PELAJARAN GEOGRAFI DI SD /


MI /PAKET A
A. Mata Pelajaran Geografi di SD / MI1.

1. Kedudukan Geografi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial

Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) kedudukan mata pelajaran


geografi di tingkat SD / MI dan Paket A geografi termasuk bagian dariilmu
pengetahuan sosial. Mata pelajaran IPS merupakan gabungan dari
Sosiologi,Geografi, Ekonomi dan Sejarah. Sumbangan yang besar geografi adalah
“tempat atau bumi sebagai tempatmanusia”. Di mana manusia dengan lingkungannya
dan membentuk karakteristik tempat tertentu berbeda dengan lainnya.
2. Tujuan Pembelajaran

 Ilmu pengetahuan sosial di SD / MI dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut :


a. Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian, kesejarahan dan
kewarganegaraan
b. Mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan sosial
c. Membangun komitmen dan kesadaran nilai-nilai kemanusiaan
d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam Masyarakat yang majemuk, baik dalam
skala nasional maupun skala internasional.

Tujuan pembelajaran IPS Geografi adalah mengembangkan pengetahuan dasar ke geografian.


Ada 3 esensi kompetensi dasar pembelajaran geografi yaitu :
a. Kemampuan membuat peta dan membaca peta
b. Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat fisik maupun
kemanusiaan untuk mendapatkan keseimbangan
c. Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.

Ruang lingkup pembelajaran IPS Geografi adalah sebagai berikut “Asepk manusia,
ruang dan lingkungan” yang terbagi ke dalam sub aspek, yakni :

a. Sistem informasi geografi

b. Interaksi gejala fisik dan sosial

c. Struktur internal suatu wilayah

d. Interaksi keruangan

e. Persepsi lingkungan dan kewilayahan.


4. Kompetensi Dasar Geografi dalam IPS SD / MI / Paket A

Standar kompetensi mata pelajaran IPS Geografi di SD, MI dan Paket


A.

a. Kemampuan memahami perubahan unsur-unsur fisik muka bumi


dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di bumi

b. Kemampuan memahami kondisi geografi permasalahan


kependudukan danlingkungan hidup di Indonesia

c. Kemampuan memahami kondisi fisik dan sosiologi negara


berkembang serta negara maju.
B. Mata Pelajaran Geografi di SD / MI

Pengertian Geografi

Pengertian geografi dijelaskan “Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada
berbagai skala di bumi” penekanan kajiannya adalah gejala-gejala alam dan kehidupan
yang membentuk lingkungan dan tempat. Mata pelajaran geografi mengembangkan
pemahaman siswa terhadap organisasi spasial masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan
pada muka bumi. Siswa di dorong untuk memahami proses-proses fisik yang membentuk
pola-pola muka bumi, selain itu siswa di motivasi secara aktif untuk menelaah bahwa
kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat-tempat dan
wilayah.
Menurut “geografi dunia” menurut Haggett (1996) di dalam pelajaran geografi dunia siswa akan mampu menjawab 7
kecendungan masalah geografi dimasamendatang, yaitu sebagai berikut:

a. Jumlah penduduk dunia akan terus-menerus bertambah, tetapi jumlah penduduk terbesar tersusun dari
penduduk yang berumur tua
b. Jika rata-rata kebutuhan energi dan sumber daya alam lain di negara ketiga semakin meningkat dan melebihi
rata-rata kebutuhan energi
c. Dampak gabungan dari no 1 dan 2 diatas akan cenderung terjadinya peningkatan tekanan terhadap lingkungan
alam baik secara local maupunglobal.
d. Adanya usaha terus menerus pencarian penambangan sumber daya alamke wilayah lepas panatai semakin
meluas
e. Dunia akan bertambah semakin “kecil”
f. Revolusi elektronika baru saja dimulai, tetapi kekuatan dan pengaruhnya semakin bertambah kuat
g. Melemahnya struktur hierarki lama barangkali menimbulkan implikasi melemahnya kekuatan geopolitik.

Anda mungkin juga menyukai