Materi MK 12946 4wcCbAfpcTKEEWoBkzQs50ZcFsqKBcjV

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

HIV AIDS PADA ANAK

PEDISTRIC NURSING DEPARTEMENT


DEFINISI

PENYEBAB

MATERI MANIFESTASI KLINIK

PENATALAKSANAAN

PENGOBATAN
PENGANTAR
• INDONESIA TERMASUK SALAH SATU NEGARA DI DUNIA DENGAN JUMLAH
INFEKSI HIV YANG SEMAKIN MENINGKAT DALAM BEBERAPA TAHUN
TERAKHIR, DENGAN PROFIL SERUPA DENGAN NEGARA-NEGARA YANG
MEMILIKI EPIDEMIK TERKONSENTRASI.

• SAAT INI TERCATAT ADA KURANG LEBIH 640.000 ORANG DENGAN HIV DAN
AIDS (ODHA) DI INDONESIA.

• HIV/AIDS MASIH MENJADI SALAH SATU MASALAH KESEHATAN UTAMA DI


DUNIA. MENURUT LAPORAN TERBARU UNAIDS, HINGGA AKHIR 2018,
SEKITAR 37,9 JUTA ORANG DI SELURUH DUNIA POSITIF HIV/AIDS. DARI
JUMLAH TERSEBUT, 36,2 JUTA ADALAH ORANG DEWASA DAN TAMBAHAN
1,7 JUTA ADALAH ANAK-ANAK DI BAWAH USIA 15 TAHUN.
• DI TAHUN 2009, KEMENTERIAN KESEHATAN MELAPORKAN BAHWA 38% DI
ANTARANYA ADALAH PEREMPUAN
• ANGKA INI MENGKHAWATIRKAN, MENGINGAT KEMUNGKINAN RISIKO
PENULARAN, TERUTAMA DARI IBU KE ANAK, DAPAT DITEKAN DENGAN
PERAWATAN YANG TEPAT, SEBELUM ATAU SELAMA KEHAMILAN

• PENGURANGAN RISIKO PENULARAN HIV DI ANAK-ANAK DAPAT


DILAKUKAN MELALUI PROGRAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI
IBU KE ANAK (PPIA), DI MANA PENCEGAHAN HIV, DIAGNOSIS, DAN
PERAWATAN DIBERIKAN PADA REMAJA PEREMPUAN DAN PEREMPUAN
DEWASA YANG MEMILIKI HIV, SERTA PEREMPUAN HAMIL YANG BELUM
DITES HIV
DEFINISI
• Infeksi HIV (Human immunodefisiency virus) dan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) pertama kali
dilaporkan tahun tahun 1983 pada.

• Bila orang tanpa gejala di sebut terinfeksi HIV sedangkan


bila sudah ada gejala di sebut AIDS.

20XX presentation title 5


• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan D
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. E
• Perusakan sel CD4 yang semakin banyak
F
melemahkan sistem kekebalan tubuh dan I
membuatnya semakin rentan terhadap berbagai N
penyakit.
• Jika tidak diobati, HIV berkembang menjadi kondisi
I
serius yang disebut AIDS (acquired immune deficiency S
syndrome). I

• Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan


infeksi benar-benar hilang

20XX presentation title 6


MANIFESTASI KLINIK
• Manifestasi klinis pasien HIV berupa demam, sakit kepala, sakit
tenggorokan dengan faringitis, limfadenopati generalisata dan eritema
• Manifestasi klinis pasien AIDS berupa infeksi opportunistik
yaitu Pneumocystis carinii, cryptosporidium, jamur
candida, Cryptococcus, bakteri toxoplasma, mycobacterium,
virus cytomegalovirus, tumor limfoma, sarcoma Kaposi, ensefalopati,
karsinoma servikal dan wasting syndrome.

20XX presentation title 7


PENULARAN
1. Cara penularan HIV yang paling penting pada anak adalah dari ibu kandung yang sudah
mengidap HIV baik saat sebelum dan sesudah kehamilan.

2. Penularan lain yang juga penting adalah dari transfuse produk darah yang tercemar HIV,
kontak seksual dini pada perlakuan salah seksual atau perkosaan anak oleh penderita HIV,
prostitusi anak.

3. Khusus pada bayi di bawah usia 1 tahun, diketahui bahwa viermia sudah dapat dideteksi
pada bulan-bulan awal kehidupan dan tetap terdeteksi hingga usia 1 tahun. Manifestasi
klinis infeksi oportunistik sudah dapat dilihat ketika usia 2 bulan.
PENYEBAB
1. Penularan dari Ibu ke Anak

• Cara penularan HIV yang paling umum pada bayi dan anak-anak adalah
melalui ibu (mother-to-child transmission).
• Menurut Yayasan non profit Pediatric AIDS Foundation, lebih dari 90%
infeksi HIV pada bayi dan anak-anak terjadi selama kehamilan.
• Wanita yang terinfeksi HIV sebelum atau selama kehamilan dapat
menginfeksi anak-anak dalam kandungan dengan virus.
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa wanita
hamil yang HIV-positif memiliki risiko 15-45% untuk menularkan virus
ke janin melalui tali pusat.
• Risiko penularan HIV dari ibu ke Anak juga dapat terjadi bila bayi di
dalam kandungan terpapar darah, cairan ketuban pecah, cairan vagina
dan cairan tubuh ibu lainnya yang mengandung virus HIV selama proses
melahirkan.
• Disisi lain, HIV juga dapat menular saat proses menyusui, karena virus
HIV dapat terkandung dalam ASI. Oleh sebab itu, dokter akan mencegah
penderita HIV untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
20XX presentation title 9
2.Tertular Akibat Jarum yang Terkontaminasi
• Virus HIV dapat bertahan sekitar 42 hari pada jarum suntik setelah
kontak pertama dengan pengguna pertama (positif HIV).
• Oleh karena itu, satu jarum bekas dapat menjadi mediator yang
menginfeksi HIV kepada banyak anak yang berbeda.
• Darah yang tertinggal pada jarum suntik dan mengandung virus
HIV dapat menularkan pemakai jarum selanjutnya melalui luka
bekas suntikan.

3.Transfusi Darah
• Di negara-negara dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi,
anak-anak rentan terinfeksi HIV dari praktik donor darah, baik
menerima darah dari orang yang positif HIV hingga menggunakan
jarum tidak steril.
• Meskipun saat ini penularan HIV melalui praktek donor darah
tergolong langka dan sangat bisa dihindari, karena prosedur dalam
proses donor darah sudah diperketat sejak beberapa dekade terakhir.

20XX presentation title 10


PENTALAKSANAAN

“Tatalaksana pada penderita HIV atau yang terpapar HIV harus lengkap meliputi pemantauan
tumbuh kembang, nutrisi, imunisasi, tatalaksana medikamentosa, tatalaksana psikologis dan
penanganan sisi social yang akan berperan dalam keparahan program pemantauan dan terapi.

Panduan imunisasi WHO berkenaan dengan anak pengidap HIV adalah selama asimptomatik,
semua jenis vaksin dapat diberikan, termasuk vaksin hidup.

Tetapi bila simptomatik, maka pemberian vaksin polio oral dan BCG sebaiknya dihindari.

20XX presentation title 11


PENGOBATAN

• Anak-anak yang terpapar HIV dapat diberikan ART (obat antiretroviral) yang
dapat mengobati gejala HIV pada anak.

• Anak-anak yang terinfeksi HIV harus minum obat secara teratur sepanjang hidup
mereka untuk mengendalikan infeksi HIV yang ada di tubuhnya dan memperkuat
sistem kekebalan mereka.

• Maka dari itu, melakukan pengobatan HIV dengan ART pada akhirnya membuat
hidup anak- yang terkena HIV lebih sehat dan panjang umur.

20XX presentation title 12


PENCEGAHAN HIV PADA ANAK
• Peluang penularan HIV pada anak dapat dicegah. Pada
perempuan dewasa yang positif HIV, potensi penularannya bisa
dilakukan dengan rutin memeriksakan diri dan rutin melakukan
pengobatan secara disiplin sejak sebelum program hamil.
• Karena penanganan medis yang tepat dalam masa kehamilan,
persalinan dan menyusui dapat mengurangi potensi penularan
HIV pada anak sebanyak 5 persen.
• Kemudian pencegahan HIV pada anak berupa pemberian edukasi
dan pemahaman sedini mungkin. Anak-anak dan remaja harus
paham betul tentang HIV agar mereka dapat melindungi dirinya.
Bimbing anak-anak untuk berperilaku aman dengan memberikan
informasi tentang pencegahan dan bahaya infeksi HIV.

20XX presentation title 13


thank you

Anda mungkin juga menyukai