Materi MK 12946 4wcCbAfpcTKEEWoBkzQs50ZcFsqKBcjV
Materi MK 12946 4wcCbAfpcTKEEWoBkzQs50ZcFsqKBcjV
Materi MK 12946 4wcCbAfpcTKEEWoBkzQs50ZcFsqKBcjV
PENYEBAB
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
PENGANTAR
• INDONESIA TERMASUK SALAH SATU NEGARA DI DUNIA DENGAN JUMLAH
INFEKSI HIV YANG SEMAKIN MENINGKAT DALAM BEBERAPA TAHUN
TERAKHIR, DENGAN PROFIL SERUPA DENGAN NEGARA-NEGARA YANG
MEMILIKI EPIDEMIK TERKONSENTRASI.
• SAAT INI TERCATAT ADA KURANG LEBIH 640.000 ORANG DENGAN HIV DAN
AIDS (ODHA) DI INDONESIA.
2. Penularan lain yang juga penting adalah dari transfuse produk darah yang tercemar HIV,
kontak seksual dini pada perlakuan salah seksual atau perkosaan anak oleh penderita HIV,
prostitusi anak.
3. Khusus pada bayi di bawah usia 1 tahun, diketahui bahwa viermia sudah dapat dideteksi
pada bulan-bulan awal kehidupan dan tetap terdeteksi hingga usia 1 tahun. Manifestasi
klinis infeksi oportunistik sudah dapat dilihat ketika usia 2 bulan.
PENYEBAB
1. Penularan dari Ibu ke Anak
• Cara penularan HIV yang paling umum pada bayi dan anak-anak adalah
melalui ibu (mother-to-child transmission).
• Menurut Yayasan non profit Pediatric AIDS Foundation, lebih dari 90%
infeksi HIV pada bayi dan anak-anak terjadi selama kehamilan.
• Wanita yang terinfeksi HIV sebelum atau selama kehamilan dapat
menginfeksi anak-anak dalam kandungan dengan virus.
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa wanita
hamil yang HIV-positif memiliki risiko 15-45% untuk menularkan virus
ke janin melalui tali pusat.
• Risiko penularan HIV dari ibu ke Anak juga dapat terjadi bila bayi di
dalam kandungan terpapar darah, cairan ketuban pecah, cairan vagina
dan cairan tubuh ibu lainnya yang mengandung virus HIV selama proses
melahirkan.
• Disisi lain, HIV juga dapat menular saat proses menyusui, karena virus
HIV dapat terkandung dalam ASI. Oleh sebab itu, dokter akan mencegah
penderita HIV untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
20XX presentation title 9
2.Tertular Akibat Jarum yang Terkontaminasi
• Virus HIV dapat bertahan sekitar 42 hari pada jarum suntik setelah
kontak pertama dengan pengguna pertama (positif HIV).
• Oleh karena itu, satu jarum bekas dapat menjadi mediator yang
menginfeksi HIV kepada banyak anak yang berbeda.
• Darah yang tertinggal pada jarum suntik dan mengandung virus
HIV dapat menularkan pemakai jarum selanjutnya melalui luka
bekas suntikan.
3.Transfusi Darah
• Di negara-negara dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi,
anak-anak rentan terinfeksi HIV dari praktik donor darah, baik
menerima darah dari orang yang positif HIV hingga menggunakan
jarum tidak steril.
• Meskipun saat ini penularan HIV melalui praktek donor darah
tergolong langka dan sangat bisa dihindari, karena prosedur dalam
proses donor darah sudah diperketat sejak beberapa dekade terakhir.
“Tatalaksana pada penderita HIV atau yang terpapar HIV harus lengkap meliputi pemantauan
tumbuh kembang, nutrisi, imunisasi, tatalaksana medikamentosa, tatalaksana psikologis dan
penanganan sisi social yang akan berperan dalam keparahan program pemantauan dan terapi.
Panduan imunisasi WHO berkenaan dengan anak pengidap HIV adalah selama asimptomatik,
semua jenis vaksin dapat diberikan, termasuk vaksin hidup.
Tetapi bila simptomatik, maka pemberian vaksin polio oral dan BCG sebaiknya dihindari.
• Anak-anak yang terpapar HIV dapat diberikan ART (obat antiretroviral) yang
dapat mengobati gejala HIV pada anak.
• Anak-anak yang terinfeksi HIV harus minum obat secara teratur sepanjang hidup
mereka untuk mengendalikan infeksi HIV yang ada di tubuhnya dan memperkuat
sistem kekebalan mereka.
• Maka dari itu, melakukan pengobatan HIV dengan ART pada akhirnya membuat
hidup anak- yang terkena HIV lebih sehat dan panjang umur.