Anda di halaman 1dari 21

Kronologis Morbiditas ICU

Pinere
Ny. S
Kronologis ICU Pinere
Waktu Kronologis PIC

7-5-24 Pasien di Konsulkan Untuk rawatan ICU Pinere dari S: Sesak napas (+) berat, Batuk tidak berdahak (+) demam (+) AP
10:00 Jasmine oleh TS Paru. O:
KU/Kes : TSB/Apatis
TD : 90/65mmahg
HR : 132x/menit
RR : 32 x/menit
Spo2 : 72 NRM 15 lpm
Paru : SN Ves +/+, rhonki+/+,whez+/+
Diagnose
- Piopneumotoraks paru kanan ec non TB
- Kanker paru kanan jenis? T4N2M1a (pleura) stage IVa PS 2
- Bekas TB
- Spondilosis Lumbal
- Nyeri kanker VAS 3-gagal napas tipe 1
- Anemia (9.7)
- Hiponatremi (128)
- Hipokalemi (2.8)
- Hipoalbumin (2.4)
Waktu
Kronologis ICU Pinere Kronologis PIC

7-5-24 Pasien di Konsulkan Untuk rawatan ICU Pinere dari Jasmine 05/05/24
10:00 oleh TS Paru. Hb/Leu/Trom/Ht : 9.7/10.17/211/28.3
B/E/N/L/M : 0.1/0.3/75.8/16.5/7.3
NLR/ALC : 4.59/1.68
Alb : 2.4

pH/pCO2/pO2/HCO3/tCO2/BE/S02C
7.47/40/61/29/30/5/93
Na/K/Cl/lactat
128/2.8/1.02/2.20
Waktu
Kronologis ICU Pinere Kronologis PIC

7-5-24 Mengabarkan ke dr.T.Addi Saputra, Sp.An-Ti ada Rencana Advice dr.T.Addi Sp.An liat pasien nya dan laporkan AP
11:40 Konsul pasien Masuk RICU. kebeliau.

7-5-24 PPDS AP Pergi Melihat pasiennnya ke ruangan Jasmin, Di dapatkan pasien dengan Penurunan kesadaran dan sesak AP
13:00 napas.
7-5-24 PPDS AP melakukan pemeriksaan Lengkap ke pasien di
13:15 ruangan Jasmin J.10 Bad 1.
Identitas Pasien
Nama : Tn S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 58 Tahun
Tanggal Masuk RS : 21 April 2024
No.MR : 01145803
Anamnesa
KELUHAN UTAMA
Penurunan Kesadaran

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


• pasien rawatan 19, Pasien Penurunan kesadaran sejak pagi tadi, pasien sesak napas sejak semalam,
semakin sesak sejak subuh hari ini, demam (+) hilang timbul sejak selama rawatan, kejang (-) mual (-)
muntah (-), pasien sempat di jadwalkan Bronchocopy 2x di tanggal 1 mei 2024 dan tanggal 5 mei 2024.
• Riw. operasi (-)
• Riw. pantakit (-)
• Riw Obat (-)
• Riw.HT (-)
• Riw.DM (-)
• Riwayat Alergi(-)
• Riw Kemoterapi (-)
Klinis Pasien
Lab
Lab (7/5/2024)
CRP: 106.2 • Lab (06-5-2024)
Total Bilirubin: 1.43 • Hb/Leu/Tr/Ht:
Bilirubin Direck/ Indirek: 1.22/0.21 11.0/26.700/183.000/36.8
Ast/Alt: 114/10 • Albumin: 2.7
Ur/Cr: 41.0/1.47
• Na/K/Chl: 138/4.1/101
Feritin: >2000
Procalsitonin: 75.410 • AST/ALT : 27/8
Lab 7-5-2024 • GDS: 80
pH/pCO2/pO2/HCO3/tCO2/BE/S02C • Ur/Cr : 21.0/0.49
7.15/30/161/11/11/-18/99%
Na/K/Cl: 131/4.4/1.03
Lactat: 15.00
Foto Thorak 5-7-2024
Foto Thorak 5-7-2024
• Kesan
Cor CRT tidak dapat dinilai dan Pulmonal: Effusi Pleura Dextra
Ct-Scan Thorak 25-4-2024
Ct-Scan Thorak 25-4-2024
• Kesan
Massa Paru Dextra, Effusi Pleura dan Nodul Pleura Dextra,
Limfadenopati Paratrakea, Perihiler dextra dan Subcarina (T4N2M1a)
Massa Pada Ukuran4.3x5.8x7 cm
Waktu
Kronologis ICU Pinere Kronologis PIC

7-05-24 Kondisi pasien pertama masuk di ICU pinere dengan E1M2VETT TU


15.00 Diangnosis TD: 109/92 mmHg (NE 0.5 mcg/kgbb/menit) (MAP 70)
HR: 187x/menit
- Syok Sepsis (Sofa Score 11)- Piopneumotoraks paru kanan RR: 15x/menit
ec non TB Spo2 : 100% (AC PC PI 18 RR 12 PEEP 7 FiO2 60%)
- Kanker paru kanan jenis? T4N2M1a (pleura) stage IVa PS
2 PH/PCO2/PO2/HCO3/TCO2/SO2:
- Bekas TB 7.30/36.3/171/17.9/19/-9/99%
- Spondilosis Lumbal Na/K/Cal:132/4.3/1.07
- Nyeri kanker VAS 3- Gagal napas tipe 2
- Anemia (9.7) P: TU
- Hiponatremi (128) F. IVFD RL 60 cc/jam + MC 6x250cc
- Hipokalemi (2.8) A:Fentanyl 15mcg/jam
- Hipoalbumin (2.4) S. Dexmedetomidine 0,4mcg/jam
T. –
H. Head up 15°
U. Omeprazol 2x40mg IV
G.
O. Meropenem 3x1gr (H15) Resfar 1x2,5gr IV Paracetamol
3x1gr Vip Albumin 3x1 tab Po As.Folat 2x1tab
Combivent/Pulmicort/8jam
Waktu Kronologis PIC

22-3-2024 Dilakuakn Himodialisa oleh petugas HD Peutas HD menemukan Wire CDL masih terpasang di dalam CDL. AP
12:30

22-3-2024 -
14:30 PPDS Anestesi dilakukan Perbaikan di CDL di ruangan ICU Pinere Dilakukan Disinfektan di daerah CDL, AP
- Dilakukan pelepasan Suntikan Lidocine 20mg
- Dilepaskan hecting Fixsasi CDL terlebih dahulu
- Dilakukan penarikan Wire secara perlahan-lahan dari CDL
- Wire terlepas
- Back Flow (+)
- Di fixsasi Ulang CDL
Kriteria Masuk ICU
(Kemenkes RI No 1778/MENKES/XII/2020)

a Prioritas 1
b Prioritas 2
c Prioritas 3
d Pengecualian
Prioritas 1
• Pasien sakit kritis,
• Tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti :
• Dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu suportif organ/sistem lain,
• Infus obat-obat vasoaktif kontinyu,
• Obat anti aritmia kontinyu,
• Pengobatan kontinyu tertitrasi, dll.
• Contoh :
• Pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat, gangguan keseimbangan asam
basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.
• Terapi prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas.
Kemenkes RI No 1778/MENKES/XII/2020
Prioritas 2
• Memerlukan pemantauan canggih di ICU,
• Sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya
• Pemantauan Intensif menggunakan pulmonary arterial catheter
• Penderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau pasca bedah major.
• Terapi pada pasien prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya
senantiasa berubah

Kemenkes RI No 1778/MENKES/XII/2020
Prioritas 3
• Pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, penyakit
yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian atau kombinasi.
• Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini
sangat kecil.
• Contoh :
• keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan Jalan
napas, atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertal komplikasi
penyakit akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi
kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi
atau resusitasi jantung paru.
• Pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha
terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.
Kemenkes RI No 1778/MENKES/XII/2020
Pengecualian
• Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan Kepala ICU, Indikasi
masuk bisa dikecualikan,
• catatan bahwa pasien-pasien golongan demikian sewaktu waktu harus bisa
dikeluarkan dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat digunakan
untuk pasien prioritas 1, 2, 3 (satu, dua, tiga).

Kemenkes RI No 1778/MENKES/XII/2020
Pengecualian
• Pasien yang tergolong demikian antara lain :
• Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang
agresif dan hanya demi "perawatan yang aman" saja. Ini tidak menyingkirkan pasien
dengan perintah "DNR (Do Not Resuscitate)". Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin
mendapat manfaat dari tunjangan canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan
kemungkinan survivalnya.
• Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
• Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien-pasien seperti itu
dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya untuk
kepentingan donor organ

Kemenkes RI No 1778/MENKES/XII/2020

Anda mungkin juga menyukai