Anda di halaman 1dari 4

8.

pengintegralan dengan Subsitusi

Himpunan fungsi-fungsi yang ada pada kita sekarang terdiri atas apa yang dinamakan fungsifungsi elementer, yaitu fungsi konstanta, fungsi pangkat, fungsi logaritma dan fungsi eksponen, fungsi trigonometri dan bahkan fungsi trigonometri kebalikan, berikut fungsi-fungsi yang diperoleh dengan penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, dan komposisi. Jadi, F(x) = = cosh x

g(x) = (1 + cos 4 x)1/2 h(x) = - sin [cos(cosh x0]

Adalah fungsi elementer.. Pendeferensialan suatu fungsi elementer dapat dilakukan langsung dengan aturan-aturan yang telah kita kenal. Hasilnya selalu fungsi elementer. Pengintegralan (atau anti pendiferensialan) adalah persoalan yang berbeda sekali. Ia melibatkan sedikit teknik dan banyak sekali akal; lebih celaka lagi. Hasilnya bukan selalu fungsi elementer. Misalnya, telah kita ketahui bahwa antiturunan e-2x dan (sin x)/x bukan fungsi-fungsi elementer. BENTUK BAKU Untuk dapat menggunakan metode sustitusi dengan hasil yang memuaskan, kita harus mengetahui integral-integral sebanyak mungkin. SUBSITUSI DALAM INTEGRAL TAK-TENTU Andaikan anda menghadapi suatu integral tak tentu. Apabila ini bentuk baku, segera dapatlah di tulis hasilnya. Apabila tidak, carilah sebuah substitusi yang akan mengubahnya menjadi suatu bentuk baku. Apabila pada substitusi yang pertama, kita tidak berhasil memperoleh bentuk baku, kita mencoba dengan cara lain. Apabila kita berlatih cukup lama, kita akan dapat menemukan penggantian yang tepat. CONTOH 1. 2. 3. 4. 5. 8.2

beberapa Integral Trigonometri

Apabila kita menggunakan metode substitusi dan dibarengi dengan pemakaian kesamaan trigonometri yang tepat, maka kita dapat mengintegralkan banyak tentutrigonometri. Kita perhatikan terlebih dahulu lima jenis integral yang sering muncul. 1. 2. 3. 4. 5. Contoh 1. 2. 3. 8.3 subsitusi yang Merasionalkan

Bentuk akar dalam integran sering kali menimbulkan kesulitan untuk memecahkan integral yang bersangkutan. Dengan satu substitusi yang tepat bentuk akar itu dapat dirasionalkan. INTEGRAN YANG MEMUAT Apabila di dalam integran ada bentuk substitusi , dapat merasionalkan integran. Contoh 1. 2.

INTEGRAN YANG MENGANDUNG Untuk merasionalkan bentuk akar-akar tersebut kita gunakan masing-masing substitusi berikut

1. 2. 3.

x = a sin t x = a tan t x = a sec t Untuk melihat akibat subsitusi tersebut, perhatikanlah bahwa 1. 2. 3.

Apabila daerah asal kita batasi sedemikian rupa sehingga subsitusi (1), (2), dan (3) memiliki invers, maka:

1. 2. 3.

| | |

| | |

8.4

Pengintegralan Parsial

Apabila pengintegralan dengan metode substitusi tidak berhasil, dengan menerapkan metode penggunaan ganda, yang lebih dikenal dengan pengintegralan parsial dapat memberikan hasil. Metode ini diddasarkan pada pengintegralan rumus turunan hasilkali dua fungsi. Andaikan u = u(x) dan v = v(x). maka Dx*u(x)v(x)+ = u(x)v(x) + v(x)u(x) Dengan mengintegralkan dua ruas persamaan tersebut, kita memperoleh U(x)v(x) = atau

Karena dv = v(x) dx dan du = u(x) dx, persamaan terakhir dapat ditulis sebagai berikut. PENGINTEGRALAN PARSIAL INTEGRAL TAK TENTU Contoh 1. 2. 8.5 pengintegralan Fungsi Rasional

Menurut definisi, suatu fungsi rasional adalah hasilbagi dua fungsi suku banyak (poligom). Misalnya

Fungsi f dan g dinamakan fungsi rasional sejati oleh karena derajat pembilang kurang dari derajat penyebut. Fungsi rasional tidak sejati selalu dapat ditulis sebagai jumlah fungsi suku banyak dan fungsi rasional sejati. Misalnya

Hasil di atas kita peroleh dengan melakukan pembagian pembilang oleh penyebut, seperti dapat dilihat pada Gambar 1. Oleh karena fungsi suku banyak mudah diintegralkan, maka persoalan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada peroalan mengintegralkan fungsi rasional sejati. Contoh 1. 2.

Anda mungkin juga menyukai