Io Slide Interaksi Obat Antikoagulan PDF
Io Slide Interaksi Obat Antikoagulan PDF
ANTIKOAGULAN
Latin. Coagulare = membeku Antikoagulan adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dan digunakan pada keadaan dimana terdapat peningkatan kecenderungan darah untuk membeku. Misalnya pada trombosis.
Pada trombosis koroner(infark miokard), sebagian otot jantung mati akibat penyaluran darah ke bagian tersebut terhalang oleh trombus di salah satu cabangnya.
Strukturnya mirip dengan vit. K. bekerja dengan cara antagonis terhadap vit. ini. Zat ini menghalangi pembentukkan faktor pembekuan dalam hati, antara lain dari protrombin. Oleh karena itu, proses pembekuan darah terhambat secara tidak langsung, selain mengurangi pembentukkan fibrin.
WARFARIN
VITAMIN K3 VITAMIN K1
Penggunaan Pada gangguan trombo-emboli termasuk tromboflebitis (radang vena) setelah pembedahan dimana terdapat faktorfaktor tg memudahkan terjadinya trombosis, terutama trombosis koroner.
Secara umum digunakan untuk mencegah terbentuknya trombi (darah beku) pd keadaan aterosklerosis. Profilaksis setelah infark jantung ternyata tdk mengurangi resiko serangan kedua, namun mencegah secara efektif terjadinya trombose perifer.
Zat kumarin tidak boleh digunakan pd wanita hamil selama 3 bulan pertama, dan setelah minggu ke-36 kehamilan akibat sifat teratogennya. Masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil, namun boleh digunakan selama laktasi.
Metabolisme
Warfarin dimetabolisme oleh isoenzim sitokrom hati CYP2C9 (P4502C9)
Warfarin - Antikonvulsan (Fenobarbital, fenotoin, karbamazepin)
- rifampisin - glutetimid - griseofulvin Meningkatkan laju metabolisme warfarin melalui induksi enzim metabolisme oleh antikonvulsan dosis warfarin perlu ditingkatkan
Warfarin - amiodaron - disulfiram - fluconazol - simetidine (H2-blocker lain tidak) - omeprazol - fenilbutazon, okxifenbutazon - sulfinpirazon - sulfonamida - propafenon - antibiotik kuinolon - tamoksifen - disopiramid - miconazol - klofibrat
PENGGUNAAN DIURETIK
Kemampuan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh (secara negatif) ini menjadikan diuretik digunakan sebagai treatment dalam berbagai kondisi seperti status edema, dan hipertensi.
Pada sindrom GJK diuretik digunakan karena kemampuannya dalam mempengaruhi kerja ginjal sebagai pusat pengatur neurohumoral dan hemodinamik yg bertanggung jawab terhadap terjadinya kerusakan miokardium
DIURETIK TIAZID Hydrochlorothiazide (HCTZ) merupakan gol. Diuretik Tiazid yg sering digunakan dalam manajemen terapi edema dan hipertensi (baik tunggal maupun dalam kombinasi dengan agen antihipertensi lain)
Mekanisme Kerja
Tiazid meningkatkan ekskresi Na, Cl, dan air melalui penghambatan transport ion Na melalui epitel tubuli ginjal.
INTERAKSI HCTZ
HCTZ Digoksin
Meningkatkan resiko toksisitas digoksin (dpt menimbulkan aritmia fatal), akibat gangguan keseimbangan elektrolit (hipoMg, hipo-K, hipo-Ca) oleh HCTZ. perlu pemeriksaan keseimbangan elektrolit sebelum memulai terapi dengan digoksin
resiko hipokalemia dpt semakin meningkat jika HCTZ digunakan bersama dgn kortikosteroid, ampoterisin B, kortikotropin.
HCTZ Litium
Menurunkan klirens litium melalui ginjal (konsentrasi serum meningkat), namun dpt menghambat efek samping poliurea akibat penggunaan litium. dosis & kadar serum plasma litium dimonitor.
HCTZ NSAID
NSAID menurunkan efek diuretik, natriuretik, melalui penghambatan biosintesis prostaglandin di ginjal.
Furosemid Digitalis
meningkatan tosisitas digitalis (resiko gangguan ritme jantung) sebagai akibat penurunanan kadar kalium dalam darah.
Furosemid Prednison Menurunkan
kadar Kalsium
Furosemid
Warfarin, klofibrat
Furosemid mengganggu ikatan antara protein plasma dengan warfarin dan klofibrat meningkatkan kadar plasma warfarin, Klofibrat
Beta Blocker
Beta blocker/antagonis beta adrenergik adalah obat-obat yg memiliki afinitas untuk berikatan dengan reseptor beta adrenergik, yang mampu mengantagonis ikatan reseptor dgn Norepinefrin/Epinefrin dalam darah atau jaringan.
Klasifikasi Beta Blocker Beta-blocker diklasifikasi berdasarkan keselektifannya terhadap reseptor beta.
Metabolisme
Simetidin dapat menghambat sitokrom P450 me- first-pass effect dan eliminasi sistemik. Konsentrasi plasma propanolol meningkat. Sehingga diperlukan pengaturan dosis propanolol pada penggunaan kombinasi ini Interaksi betablocker dengan obat lain yg juga menghambat sitokrom P450: kuinidin, propafenon, klorpromazin, flekainamid, fluexetin (metabolit norfluexetin), antidepresan trisiklik.
Reference: Johann Auer, Cardiovascular Drugs, in A. Mozayani & L.P. Raymon (Editor), Handbook of Drug Interaction: A Clinical and Forensic Guide,Humana Press Inc, Totowa Nj.