Anda di halaman 1dari 23

PEMANTAUAN TEKANAN DARAH INVASIF

Kelompok 2
S.Suresh Adis sekaranti Edwin darmawan Mahirah Dini Atiyah

Indikasi Pemantauan Tekanan Darah Invasif


Hipotensi yang terinduksi atau mengantisipasi hipotensi atau

adanya deviasi tekanan darah yang lebar End-organ disease yang membutuhkan regulasi tekanan darah beat-to-beat Kebutuhan pemeriksaan gas darah arterial yang multiple Adanya defisit atau hilangnya fungsi jantung seperti infark miokard akut, CHF, kardiomiopati Semua jenis syok : kardiogenik, neurogenik, anafilatik, atau sepsis. Penurunan keluaran urin akibat dehidrasi , perdarahan saluran cerna , luka bakar atau pembedahan.

Kontraindikasi
Bila memungkinkan, kateterisasi harus dihindari pada arteri

yang kecil dan terletak di ujung dengan aliran darah kolateral yang tidak adekuat atau pada ekstremitas dimana terdapat kemungkinan terjadinya insufisiensi vascular

Pemilihan Arteri
Arteri Radial

Seringkali di kanulasi karena lokasinya yang superfisial dan aliran kolateralnya yang

besar (pada sebagian besar pasien, arteri ulnaris lebih besar daripada radial dan terdapat hubungan diantara keduanya lewat arkus palmaris). Lima persen pasien memiliki arkus palmaris inkomplit dan tidak terdapat arkus palmaris adekuat. Tes Allen merupakan metode yang sederhana tetapi tidak dapat diandalkan untuk mengkaji kanulasi arteri radial. Pada tes ini, pasien meng-eksaguinasi tangannya dengan membuat kepalan. Saat operator mengoklusi arteria radial dan ulnar dengan tekanan ujung jari, pasien merelaksasikan tangan yang memutih. Aliran kolateral lewat arkus arterial palmaris dikonfirmasikan dengan warna merah pada jempol 5 detik setelah tekanan pada arteri ulnaris dilepas. Penundaan kembalinya warna (5-10s) mengindikasikan tes yang equivocal atau sirkulasi kolateral yang tidak cukup (>10s). Tes Allen merupakan utilitas yang dipertanyakan dan banyak praktisi yang secara rutin menghindarinya. Secara alternatif, aliran darah distal terhadap oklusi arteri radial dapat dideteksi dengan palpasi, Doppler probe, plethysmography, atau pulse oximetry. Tidak seperti tes Allen, metode-metode ini untuk menentukan kecukupan sirkulasi kolateral tidak membutuhkan kerja sama pasien.

Kanulasi arteri radialis

Teknik mudah Sirkulasi kolateral di tangan yang baik Komplikasi yang jarang kecuali: Penyakit vasospastik Syok berkepanjangan Vasopresor dosis tinggi Kanulasi berkepanjangan

Arteri Ulnar

Katerisasi arteri ulnaris biasanya lebih sulit daripada katerisasi arteri radial karena jalur arteri yang lebih dalam dan lebih berbelok-belok. Karena risiko mengkompromisi aliran darah ke tangan, katerisasi ulnar normalnya tidak dipertimbangkan jika arteri radial ipsilateral relah dipungsi tetapi tidak berhasil dikanulasi.
Arteri Brachial

Arteria brachial besar dan mudah teridentifikasi pada fossa antecubital. Proksimitasnya terhadap aorta menyediakan waveform yang kurang distorsi. Namun, karena letaknya dekat siku maka kateter arteria brachial memiliki predisposisi untuk bengkok.
Arteri Femoral

Arteri femoral rentan terhadap pembentukan ateroma dan pseudoaneurysme, tetapi seringkali menyediakan akses yang bagus. Lokasi femoral telah dikaitkan dengan peningkatan insidensi komplikasi infeksi dan trombosis arterial. Necrosis aseptik kepala femur sangatlah jarang, tetapi komplikasi tragis kanulasi arteri femoral pada anak-anak.
Arteri Dorsalis Pedis dan Arteri Tibial Posterior

Kedua arteri memiliki jarak terhadap aorta dan sehingga memiliki waveform yang paling distorsi.
Arteri Axillaris

Arteri aksillaris dikelilingi pleksus aksilaris, dan cidera saraf dapat terjadi sebagai akibat hematoma atau kanulasi traumatis. Udara atau thrombi dapat dengan cepat memperoleh akses terhadap sirkulasi serebral selama flushing retrograde yang bertenaga kateter arteri aksilaris

Arteri Ulnar Katerisasi arteri ulnaris biasanya lebih sulit daripada katerisasi arteri radial karena jalur arteri

yang lebih dalam dan lebih berbelok-belok. Karena risiko mengkompromisi aliran darah ke tangan, katerisasi ulnar normalnya tidak dipertimbangkan jika arteri radial ipsilateral relah dipungsi tetapi tidak berhasil dikanulasi.

Jalur arteri adalah kateter plastik dan pendek yang Arteri Brachial Arteria brachial besar dan mudah teridentifikasi pada fossa antecubital. Proksimitasnya dimasukkan ke dalam arteri terhadap aorta menyediakan waveform yang kurang distorsi. Namun, karena letaknya dekat siku maka kateter arteria brachial memiliki predisposisi untuk bengkok. lengan atau kaki melalui kulit.
seringkali menyediakan akses yang bagus. Lokasi femoral telah dikaitkan dengan peningkatan insidensi komplikasi infeksi dan trombosis arterial. Necrosis aseptik kepala femur sangatlah jarang, tetapi komplikasi tragis kanulasi arteri femoral pada anak-anak.

Arteri Femoral Arteri femoral rentan terhadap pembentukan ateroma dan pseudoaneurysme, tetapi

Tujuan dari jalur arteri adalah untuk pemantauan tekanan Arteri Dorsalis Pedis dan Arteri Tibial Posterior yang waveform berkesinambungan Kedua arteri memiliki jarak terhadap aorta dan darah sehingga memiliki yang paling distorsi. dan jika dibutuhkan, untuk Arteri Axillaris pengambilan contoh darah yang Arteri aksillaris dikelilingi pleksus aksilaris, dan cidera saraf dapat terjadi sebagai akibat pengujian hematoma atau kanulasi traumatis. Udara atauberulang thrombi dapat untuk dengan cepat memperoleh
akses terhadap sirkulasi serebral selama flushing retrograde yang bertenaga kateter arteri aksilaris

Kanulasi Arteri Radialis


TES ALLEN

TEKAN arteri ulnaris dan radialis Minta pasien mengepalkan tangan sampai warna tangan memucat Lepaskan tekanan dari a. ulnaris dengan tangan terbuka. Jika warna kembali dalam 5 detik = sirkulasi kolateral yang cukup.

Kanulasi arteri radialis


TEKNIK PUNKSI ARTERI

Spuit dipegang dengan sudut 45 atau kurang seperti memegang pensil atau panah dengan tangan yang sebaliknya Insersi yang sejajar dengan pembuluh darah akan meminimalisir trauma pada arteri dan memungkinkan serat otot menutup lubang punksi sesudah jarum ditarik

Kanulasi Arteri Radialis


PENGGUNAAN SET ARTERI RADIALIS

Peralatan
Kateter Angiocath Jalur sentral satu lumen Alat persiapan dan fiksasi Selang tekanan /Pressure Bag Botol NaCl dengan heparin Kawat transduser Monitor

Teknik pemasangan umum

Pilih tempat pemasangan Bersihkan dan tutup kulit dengan teknik steril Kanulasi arteri Sambungkan ke monitor Fiksasi dengan jahitan Zero dan sesuaikan parameter

JALUR ARTERI
.

Jalur Arteri
Kanula dihubungkan ke transduser (transduser mengkonversikan

satu bentuk energi ke bentuk yang lain) melalui sebuah penggaris berisi NaCl dan heparin dengan tekanan 300 mmHg.
NaCl akan melewati ruang tetes yang telah diatur untuk dengan

kecepatan 4ml/jam. Ini akan mendorong isi selang dan kanula terus menerus.
Cairan yang ideal adalah dekstrose sebagai cairan yang tidak

menghantarkan listrik sehingga dapat menghindari aliran arus listrik melalui kateter ke jantung
Transduser yang digunakan adalah jenis strain gauge variable. Kawat

akan bertambah panjang dan tipis jika teregang sehingga tahanan akan bertambah. Ini yang disebut sebagai strain gauge. Transduser akan dihubungkan ke alat amplifikasi dan osiloskop.

Jalur ARTERI
Kolum NaCl bergerak maju mundur sesuai denyut nadi. Hal ini menggerakan diafragma. Pergerakan ini menghasilkan perubahan dari Tahanan dan aliran arus (V=IR) melalui transduser. Transduser dihubungkan ke jembatan Wheatstone. NaCl yang di beri heparin memungkinkan pembersihan kanula dan mencegah aliran balik.

Komplikasi
Perdarahan Spasme arteri Iskemia Distal Trombosis Arteri Dapat timbul sebagai perdarahan splinter Infeksi

Kerusakan Kulit
Penyuntikan obat yang tidak disengaja Kerusakan Arteri contoh: aneurisma Fistula

INTERPRETASI

Interpretasi
PEMBACAAN Dapat lebih tinggi 20-40 mmHg daripada teknik non-invasif Semakin perifer letak arteri = sistolik lebih tinggi, bentuk gelombang lebih sempit, dicrotic notch lebih lambat/rendah Dorsalis pedis/femoral = 20-40 mmHg lebih tinggi daripada

brachial/radial
Gelombang hilang bentuk Stop cock Monitor dengan skala yang tidak tepat

Monitor tidak berfungsi


Transduser yang tidak berfungsi Kateter tertekuk/tersumbat Asystole

Interpretasi
Kegagalan salah satu dari komponen dalam sistem Posisi transduser Tekanan yang tertera relatif terhadap posisi transduser Untuk mendapatkan pembacaan tekanan darah yang

tepat posisi transduser harus setinggi jantung. Pembacaan yang lebih tinggi terjadi jika letak transduser terlalu rendah dan pembacaan akan lebih rendah jika posisi transduser terlalu tinggi. transduser harus di "nol"-kan pada tekanan atmosfer.

Anda mungkin juga menyukai