Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

MUKOKEL SINUS PARASANAL

Penyusun Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rumah akit Umum !aerah "udhi Asih Agustus #$$%

"A"& I

PENDAHULUAN

'ukokel adalah suatu kantong epithelial yang (erisi )airan mukus pada sinus paranasal& 'ukosil (ersi*at tum(uh lam(at+ ekspansi* dan dapat mendestruksi ,aringan sekitarnya& -airan mukokel steril dan ,ika terdapat in*eksi sehingga )airannya mukopurulen dise(ut mukopiokel& Istilah mukokel pertama kali dikemukakan oleh Rollet pada tahun ./%0& (.+#+1+2+3+0+4) Penye(a( utama dari tim(ulnya mukokel adalah adanya o(struksi drenase sekret di daerah sinus paranasal yang menye(a(kan akumulasi mukus dengan lapisan epitel kolumnar mem(entuk seperti kantong& (.+1+0) Pengetahuan tentang mukokel (erkaitan erat dengan pengetahuan sinus parasanal& 'ukosa sinus paranasal adalah mukosa yang serupa dengan saluran pernapasan+ memiliki silia yang dapat (ergerak untuk *ungsi drenase sekret& 5angguan pada pergerakan silia dapat menye(a(kan o(struksi yang kemudian dapat menim(ulkan mun)ulnya mukokel& !ata epidemiologis mukokel di Indonesia sendiri (elum (egitu ,elas&

Umumnya tim(ul pada usia dekade ketiga atau (ahkan keempat& "erdasarkan lokasi sinus paranasal yang sering terkena adalah sinus *rontal+ kemudian pada sinus etmoid& 6arang ditemukan pada sinus s*enoid dan sinus maksila& 5e,ala klinis mukokel sinus (ervariasi tergantung pada ukuran mukokel dan daerah yang dikenai& 'ukokel sinus maksila umumnya (erukuran ke)il dan tidak menim(ulkan ge,ala& eringkali ditemukan se)ara tidak senga,a melalui pemeriksaan radiologi& 'aka dari itu+ sampai saat ini+ pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan penun,ang utama untuk diagnosis mukokel& Foto polos sinus paranasal 1 posisi seringkali tidak dapat mendeteksi adanya mukokel& "e(erapa *aktor yang mempengaruhi antara lain posisi+ lokasi dan ukuran mukokel& Pemeriksaan -T )an mem(erikan hasil yang le(ih (aik karena dapat ehingga
(2+3+0+4)

menilai struktur ,aringan lunak mukokel dan ,aringan tulang di sekitarnya& dapat menilai perluasan mukokel dan se(agai tolak ukur terapi&

Mukokel Sinus Paranasal 2 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

"A"& II

PEMBAHASAN

I.

SINUS PARANASAL inus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang7tulang kepala+

sehingga ter(entuk rongga di dalam tulang& Terdapat empat pasang sinus paranasal+ dan semua sinus mempunyai muara ke dalam rongga hidung&(.)

5am(ar .&

inus Paranasal(#)

1.1 Em rio!ogi e)ara em(riologik+ sinus paranasal (erasal dari hasil invaginasi mukosa rongga hidung dan perkem(angannya dimulai pada *etus usia 172 (ulan+ ke)uali sinus sphenoid dan sinus *rontal& inus maksila dan sinus etmoid telah ada saat (ayi lahir+ sedangkan sinus *rontal (erkem(ang dari sinus etmoid anterior pada anak yang (erusia kurang le(ih / tahun& Pneumatisasi sinus sphenoid dimulai pada usia /7.$ tahun dan (erasal dari (agian posterosuperior rongga hidung& inus paranasal umumnya men)apai (esar maksimal pada usia antara .3 8 ./ tahun&(.)

Mukokel Sinus Paranasal 3 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

inus

maksila

dan

sinus

*rontal

se)ara

(ertahap

ter(entuk

saat

pertum(uhan kepala+ tidak seperti sinus etmoid yang sudah mengalami pneumatisasi saat lahir& ehingga pada klinisnya+ sinusitis pada anak7anak umumnya meli(atkan sel etmoid (dengan resiko penetrasi or(ita seperti mata yang mem(engkak dan merah)&(#)

5am(ar #& Pneumatisasi

inus Frontal dan

inus 'aksila (#)

1." Ana#omi truktur pusat dari sinus paranasal adalah tulang etmoid (9arna merah pada gam(ar)& :empeng kri(ri*orm mem(entuk (agian anterior dari dasar tengkorak& inus *rontal dan sinus maksila terletak di sekitar tulang etmoid& 'eatus nasi in*erior+ media dan superior terletak di (agian lateral rongga hidung di dalam konka& !i (a9ah konka media dan di atas ostium sinus maksila+ terletak (ula etmoid+ yang terdiri dari sel etmoid& Konka media merupakan (angunan yang (erguna dalam proses operasi sinus maksila dan sinus etmoid anterior& !inding lateral yang memisahkan tulang etmoid dari or(ita dalam lempeng tipis yang dise(ut lamina papirasea&(#)

Mukokel Sinus Paranasal 4 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

5am(ar 1&

truktur Tulang Kerangka

inus Paranasal&

(#)

.&

inus 'aksila 'erupakan sinus paranasal yang ter(esar& udah ada se,ak lahir dengan

volume 07/ ml+ kemudian (erkem(ang hingga men)apai ukuran maksimal .3 ml saat de9asa& Pada saat lahir+ sinus maksila (er(entuk (ulat atau elongasi+ se)ara perlahan akhirnya mem(entuk piramid saat gigi tetap pertama tum(uh& Pada umur .1 tahun+ sinus maksila men)apai (entuk tetap dan men,adi proporsional saat umur ./ tahun&(.) "e(erapa hal yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila&(.) a. !asar sinus maksila sangat (erdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu premolar (P. dan P#)+ molar ('. dan '#)& "ahkan akar gigi terse(ut dapat menon,ol ke dalam sinus sehingga in*eksi gigi geligi mudah naik ke atas menye(a(kan sinusitis& b. c. inusitis maksila dapat menye(a(kan komplikasi or(ita& ;stium sinus maksila terletak le(ih tinggi dari dasar sinus+ sehingga drenase hanya tergantung dari gerak silia+ lagipula drenase ,uga harus mele9ati in*undi(ulum yang sempit+ yang merupakan (agian dari sinus etmoid anterior&

Mukokel Sinus Paranasal 5 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

#&

inus Frontal Ter(entuk se,ak (ulan ke7empat *etus+ (erasal dari sel7sel resesus *rontal atau dari sel in*undi(ulum etmoid& inus *rontal mulai (erkem(ang pada usia / inus sampai .$ tahun dan men)apai ukuran maksimal se(elum usia #$ tahun&

*rontal kanan dan kiri (iasanya tidak simetris dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah& Tepi sinus (erlekuk7lekuk+ sehingga tidak adanya gam(aran lekuk7lekuk pada *oto Rontgen sinus *rontal menun,ukkan adanya in*eksi sinus& daerah ini& (.) inus *rontal dipisahkan oleh tulang yang relati* tipis dari or(ita dan *osa sere(ri anterior+ sehingga in*eksi dari sinus *rontal mudah mengenai

1&

inus Etmoid Terdiri dari (e(erapa sel etmoid atau rongga7rongga ke)il di dalam la(irin etmoid yang terletak di antara or(ita dan rongga hidung& In*eksi sinus etmoid akan dengan mudah menye(ar ke or(ita dengan proses erosi lapisan tulang tipis yang mem(atasi sinus sphenoid dengan or(ita yang dise(ut lamina papirasea& inus etmoid dapat di(agi dengan 1 (agian yaitu etmoid posterior dengan drenase menu,u meatus nasi superior+ etmoid media dengan drenase menu,u meatus nasi media melalui (ula etmoid+ dan etmoid anterior dengan drenase menu,u meatus nasi media melalui hiatus semilunaris&(#)

2&

inus

*enoid inus sphenoid terletak dalam os sphenoid di (elakang sinus etmoid

posterior& Ter(agi men,adi dua (angian oleh sekat yang dise(ut septum inters*enoid& <olumenya (ervariasi antara 3 sampai 4+3 ml& aat sinus (erkem(ang+ pem(uluh darah dan sara* di (agian lateral os s*enoid akan men,adi sangat (erdekatan dengan rongga sinus dan tampak se(agai indentasi pada dinding sinus s*enoid& "atas sinus s*enoid di se(elah superior adalah *osa sere(ri media dan kelen,ar hipo*isa& !i se(elah in*eriornya atap naso*aring+ se(elah lateral (er(atasan dengan sinus kavernosus dan a&karotis interna dan di posterior (er(atasan dengan *osa sere(ri posterior di daerah pons& (.)

Mukokel Sinus Paranasal 6 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

1.$ Si%#em M&ko%i!iar inus paranasal diliputi mukosa yang serupa dengan hidung+ yaitu

pseudostratified respiratory epithelium yang memiliki silia dan sel go(let& "ersamaan dengan hasil produksi kelen,ar serosa dan seromukosa yang terletak dalam ,aringan ikat+ mukus hasil produksi sel go(let akan (ersatu men,adi lendir yang meliputi mukosa sinus paranasal& lendir akan terakumulasi di dalam ilia (erguna untuk mengatur aliran sinus dan men,adi sarana yang lendir menu,u ostium& "ila ter,adi gangguan pada koordinasi gerak silia+ maka menguntungkan (agi pertum(uhan kuman& (#)

1.' Kom(!ek% O%#io)Mea#a! Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus nasi media+ ada muara7muara saluran dari sinus maksila+ *rontal+ dan etmoid anterior& !aerah ini dinamakan kompleks ostio7meatal (K;')& Terdiri dari i*undi(ulum etmoid yang terdapat di (elakan prosesus unsinatus+ resesus *rontalis+ (ula etmoid dan sel etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila& (.)

5am(ar 2& Kompleks ;stio7'eatal&(#)

Mukokel Sinus Paranasal 7 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

"ila mukosa yang meliputi kompleks ini oedem aki(at proses in*lamasi akan menye(a(kan sum(atan sekresi sinus paranasal Aki(at dari sum(atan ini+ akan menye(a(kan mikroorganisme terperangkap di dalam rongga sinus sehingga (isa menye(a(kan in*lamasi mukosa sinus paranasal (sinusitis)&(#) Kompleks ostio7meatal tidak dapat dinilai melalui pemeriksaan rinoskopi anterior maupun posterior& Foto sinus paranasal 1 posisi pun tidak (isa menilai kompleks ostio7meatal& Pemeriksaan untuk melihat ,elas patensi kompleks ostio7 meatal adalah -T )an&(4)

5am(ar 3& -T

)an Kompleks ;stio7'eatal =ormal

(%)

5am(ar 3&a& Potongan koronal dengan gam(ar panah menun,ukkan konka nasalis superior+ media dan in*erior& 5am(ar anak panah ke)il menun,ukkan (ula etmoid& 5am(ar 3&(& Potongan koronal& Panah (esar menun,ukkan prosesus unsinatus+ panah lengkung menun,ukkan in*undi(ulum+ panah ke)il menun,ukkan hiatus semilunaris dan anak panah ke)il menun,ukkan (ula etmoid&

1.* +&ng%i Sin&% Parana%a! "e(erapa teori dikemukakan se(agai *ungsi sinus paranasal namun sampai saat ini (elum ada persesuaian pendapat mengenai *isiologi sinus paranasal& Fungsinya antara lain se(agai pengatur kondisi udara+ se(agai penahan suhu+ mem(antu keseim(angan kepala+ mem(antu resonansi suara+ se(agai peredam peru(ahan tekanan udara dan mem(antu produksi mukus untuk mem(ersihkan rongga hidung& (.)

Mukokel Sinus Paranasal ]

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

II. MUKOKEL SINUS PARANASAL Pertum(uhan kantong se,enis kista yang terletak di sinus paranasal sesungguhnya telah dikenal hampir le(ih dari .0$ tahun yang lalu+ namun istilah mukokel pertama kali dikemukakan oleh Rollet pada tahun ./%0& 'ukokel adalah lesi ekspansi* yang terdapat di rongga sinus+ yang mengandung mukus dengan permukaannya dilapisi oleh mem(ran& mukokel (iasanya steril+ tetapi i*atnya ,inak+ terletak dalam kapsul+ ter,adi in*eksi sekunder akan (erisi mukus+ dan dilapisi oleh epitel kolumner skuamosa& Keadaan dalam apa(ila (erkem(ang men,adi mukopyokel&
(1+2+4+/)

'ukokel paling sering tim(ul pada sinus *rontal+ kemudian etmoid& 6arang ditemukan pada sinus s*enoid dan maksila& 'enurut tein(erg dkk+ mukokel paranasal dapat mengenai pria dan 9anita pada per(andingan yang sama+ dan insiden tertinggi ter,adi pada dekade ketiga dan ke7empat& (1+4+%)

".1 Pa#ogene%i% Penye(a( pasti mukokel (elum ,elas& Ada teori yang mengatakan (ah9a o(struksi ostium sinus merupakan penye(a( utama& 'ukokel dapat tim(ul aki(at adhesi (post7in*lamasi+ post7trauma atau post7operasi) yang menye(a(kan o(struksi drenase sinus& 'assa yang (esar seperti tumor atau polip ,uga dapat menye(a(kan o(struksi dan o(literasi saluran drenase sehingga menim(ulkan pem(entukan mukokel& Produksi mukus yang terus menerus dalam mukokel+ menye(a(kan mukokel (ertam(ah (esar sehingga mem(erikan tekanan pada dinding sinus& Pada proses le(ih lan,ut+ mukokel dapat menye(a(kan penipisan tulang dinding sinus sehingga dapat meli(atkan struktur sekitar sinus seperti or(ita&(1+2) Proses erosi tulang oleh mukokel dapat diterangkan dengan dua teori yaitu pertama+ terdapatnya interleukin7. dan yang kedua aki(at teori penekanan& Resorpsi tulang ter,adi karena antigen merangsang pelepasan I:7.+ sementara itu sel mononuklear yang terdapat pada periostium mengeluarkan sitokin yang menghasilkan prostaglandin E# (P5E#)+ sedangkan *i(ro(las menghasilkan kolagenase& P5E# dan *i(ro(las menye(a(kan ter,adinya penyerapan tulang& !idapatkan kadar P5E# dan kolagenase yang dihasilkan oleh *i(ro(last dalam mukokel dua kali lipat le(ih (anyak daripada mukosa normal&(.$)

Mukokel Sinus Paranasal ! [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

"." Mani,e%#a%i K!ini% 5e,ala (ervariasi tergantung ukuran mukokel dan lokasi sinus yang terkena& .& 'ukokel inus Frontal

um(atan duktus naso*rontal+ in*lamasi kronik+ trauma atau operasi sinus *rontal dapat menye(a(kan tim(ulnya mukokel& 'ani*estasi dini dari pem(entukan mukokel adalah nyeri daerah supraor(ital yang hilang tim(ul atau (ahkan (isa menetap& eiring perluasan mukokel+ didapatkan penipisan tulang truktur or(ita dinding sinus *rontal& Perluasan terutama ter,adi pada daerah tulang dinding sinus yang paling rentan atau tipis yaitu atap dari sinus *rontal& dapat terdorong ke (a9ah dan lateral menim(ulkan proptosis dan diplopia& Pada tahap dini+ ditemukan nyeri tekan daerah or(ita& Kemudian pada tahap lan,ut (isa terdapat massa (esar yang mun)ul (ersamaan dengan de*ek pada daerah or(ita& 'ukokel dapat mengerosi septum inter*rontal sehingga sinus *rontal kontralateral ikut terli(at& !apat ,uga meluas ke dalam la(irin etmoid+ melalui dinding anterior sinus menye(a(kan de*ormitas eksternal atau melalui dinding posterior ke dalam *osa kranii anterior& (2+/)

5am(ar 0& 'ukokel

inus Frontal(2)

Penon,olan di (agian dahi tempat lokasi mukokel sinus *rontal

Mukokel Sinus Paranasal"# [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

#& 'ukokel

inus Etmoid

Perluasan mukokel sinus etmoid umumnya melalui lapisan tipis lamina papirasae menye(a(kan struktur or(ita terdorong ke lateral atau ke (a9ah& Terapi untuk mukokel sinus etmoid adalah etmoidektomi eksternal komplit&(0+/)

1& 'ukokel

inus

*enoid

Perluasan mukokel sinus s*enoid dapat menye(a(kan dektruksi dinding posterior (ahkan (isa meli(atkan kelen,ar pituitari& Perluasan dapat mendorong or(ita ke arah atas menye(a(kan or(ital ape> sindrom dengan gangguan penglihatan+ o*talmoplegia+ dan diplopia& Komplikasi yang mungkin ter,adi dari mukokel sinus s*enoid adalah neuritis optikus dan eno*talmus& (0+/)

d.

'ukokel

inus 'aksila

Umumnya mukokel sinus maksila ke)il dan asimptomatis& 5e,ala klinis mukokel di sinus maksila yang ditemukan aki(at perluasan antara lain de*ormitas struktur or(ita kea rah atas menim(ulkan proptosis+ ptosis pada kelopak mata atas se(agai aki(at dari restriksi se(agian kelopak mata (a9ah+ eno*talmus dise(a(kan hilangnya atap antrum maksila+ diplopia+ (en,olan di daerah pipi di atas antrum yang terkena+ sum(atan hidung se(agai aki(at pendorongan ke arah medial hidung+ dan de*ek pada lantai antrum& Terapi operati* dengan teknik -ald9ell7:u)& (1+2+0)

5am(ar 4& 'ukokel

inus 'aksila Kanan (2)

Pendorongan struktur or(ita kanan ke atas oleh mukokel sinus maksila kanan

Mukokel Sinus Paranasal"" [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

".$ -am aran Radio!ogi% Foto polos menun,ukkan opasi*ikasi sinus dan ekpansi+ serta kemungkinan adanya erosi tulang+ s)lerosis atau remodeling& !engan -T )an+ didapatkan gam(aran le(ih (aik karena dapat menun,ukkan struktur anatomi sekitar yang terkena+ (aik ,aringan tulang maupun ,aringan lunak& Hasil 'RI (isa (ervariasi mulai dari hiperintensitas dengan T.79eighted 'RI dan hipointensitas dengan T#79eighted mem(antu untuk mem(edakan mukokel dari neoplasma& diam(il&(1+2+4) elain itu+ penilaian radiologi penting untuk menentukan tindakan terapi yang akan

.&

'ukokel

inus Frontal

Terdapat gam(aran hilangnya (atas ,elas dinding sinus+ depresi atau erosi (atas supraor(ita+ perluasan ke sinus kontralateral melalui erosi septum inter*rontal& Pada ke(anyakan pasien+ didapatkan gam(aran daerah sinus yang terkena le(ih opaque daripada yang normal+ (erhu(ungan dengan hilangnya udara dalam rongga sinus dan akumulasi mukus& (4)

'ukokel

5am(ar /& -T

)an Potongan A>ial 'ukokel

inus Frontal Kiri&

(%)

#&

'ukokel

inus Etmoid

'ukokel etmoid le(ih (anyak ter,adi di (agian anterior daripada posterior& Hal ini (erhu(ungan dengan per(edaan ,alur drenase& 'ukokel etmoid posterior umumnya disertai dengan mukokel s*enoid& Pemeriksaan Rontgen konvensional sulit menentukan adanya mukokel sinus etmoid& Umumnya terdeteksi dengan pemeriksaan *isik ditemukan adanya massa di (agian medial kantus dengan proptosis dan pergeseran (ola mata ke lateral+ serta pemeriksaan -T7 )an& (4)
Mukokel Sinus Paranasal"2 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

5am(ar %& -T

)an 'ukokel

inus Etmoid Kiri

(%)

1&

'ukokel

inus

*enoid

Pada *oto Rontgen konvensional+ mukokel sinus s*enoid sering keliru terdeteksi se(agai tumor kelen,ar pituitari atau se(agai perluasan karsinoma naso*aring ke sinus s*enoid& Terlihat gam(aran opaque (aik di salah satu maupun kedua sinus s*enoid& (2)

5am(ar .$& -T

)an 'ukokel

inus

*enoid

(%)

Mukokel Sinus Paranasal"3 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

2&

'ukokel

inus 'aksila

Foto Rontgen menun,ukkan densitas yang le(ih opaque dan harus dapat di(edakan dengan sinusitis dengan tidak adanya air fluid level pada sinus& Pada tahap lan,ut+ didapatkan de*ek dinding sinus& Umumnya mukokel pada sinus maksila ukurannya ke)il dan tidak menim(ulkan ge,ala sehingga terkadang tidak diperlukan terapi operati*& =amun (ila dari hasil pemeriksaan radiologi (aik *oto polos maupun -T s)an mem(erikan hasil perluasan mukokel maksila ke ,aringan sekitarnya+ maka terapi operati* harus dilakukan& (2+4)

5am(ar ..& -T

)an 'ukokel

inus 'aksila Kanan

(%)

".' Pena#a!ak%anaan Eksplorasi sinus se)ara (edah untuk mengangkat semua mukosa yang terin*eksi dan (erpenyakit serta memastikan suatu drenase yang (aik+ atau o(literasi sinus merupakan prinsip7prinsip terapi& 'ukokel sinus *rontal diterapi dengan operasi etmoidektomi atau dengan osteoplastik *lap *rontal mengunakan insisi koronal& 'ukokel sinus s*enoid diterapi dengan etmoidektomi eksternal atau dengan pendekatan transseptal s*enoid& 'ukokel (isa di tatalaksana transnasal atau eksternal+ melalui teknik ter(aru yaitu operasi sinus mikronasal&
(1)

'ukokel etmoid+ s*enoid dan maksila dapat diterapi dengan dekompresi

endoskopik dan marsupialisasi& (2+3) Ada dua )ara terapi operati* mukokel& ?ang pertama adalah marsupialisasi dan pem(uatan ,alur drenase (aru& 'etode yang kedua adalah pendekatan eksternal seperti :ynh7Ho9arth *rontoetmoidektomi eksternal&
Mukokel Sinus Paranasal"4 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

"e(erapa keuntungan dari marsupialisasi endoskopik adalah kerangka tulang penyusun sinus dipertahankan+ 9aktu operasi yang relati* singkat+ tidak ada insisi luar+ dan tidak diperlukan ra9at inap yang lama setelah operasi& !engan teknik ini+ mukosa dan *ungsi sinus paranasal dipertahankan& (%) =amun ada (e(erapa keadaan yang tidak memungkinkan dilakukannya dekompresi endoskopik ini seperti pasien yang memiliki tulang yang te(al+ hipertro*i yang mengelilingi resesus *rontalis dan pasien dengan kasus perluasan mukokel ke lateral+ or(ital (ahkan rongga kranial& (%) Evaluasi pas)a terapi (edah ,uga penting pada penatalaksanaan mukokel& 'aka se(aiknya dilakukan -T )an ulang sekitar ,angka 9aktu 0 (ulan setelah operasi untuk menilai kem(ali kondisi sinus setelah pengangkatan mukokel& (%) Terapi mukokel yang terin*eksi+ mukopyokel dengan menggunakan

anti(iotik (aik se(elum dan sesudah operasi& Kultur sekret dapat mem(erikan panduan mem(erikan anti(ioti) yang tepat& (3+0)

"A"&III

KESIMPULAN

'ukokel adalah suatu kantong yang (erisi )airan mukus pada sinus paranasal& Kantong ini terliputi oleh lapisan epitel kolumner serupa dengan lapisan mukosa sinus paranasal& -airan mukokel steril dan ,ika terdapat in*eksi sehingga )airannya mukopurulen dise(ut mukopiokel& 'ukosil (ersi*at tum(uh lam(at+ ekspansi* dan dapat mendestruksi ,aringan tulang di sekitarnya melalui aktivitas prostaglandin E# (ersama *i(ro(last dan melalui e*ek penekanan langsung ke tulang& Penye(a( utama dari tim(ulnya mukokel adalah adanya gangguan drenase sekret di daerah sinus paranasal yang menye(a(kan akumulasi mukus& ;(struksi
Mukokel Sinus Paranasal"5 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

ostium sinus dapat dise(a(kan karena proses peradangan kronis+ trauma+ post operasi+ massa yang (esar seperti tumor atau polip& :okasi sinus paranasal yang sering terkena adalah sinus *rontal+ kemudian pada sinus etmoid& 6arang ditemukan pada sinus s*enoid dan sinus maksila& 5e,ala klinis mukokel sinus (ervariasi tergantung pada ukuran mukokel dan daerah sinus yang dikenai& Foto polos sinus paranasal 1 posisi seringkali tidak dapat mendeteksi adanya mukokel& "e(erapa *aktor yang mempengaruhi antara lain posisi+ lokasi dan ukuran mukokel& Pemeriksaan -T )an mem(erikan hasil yang le(ih (aik karena dapat menilai struktur ,aringan sekitar se(agai tolak ukur terapi& Prinsip terapi mukokel adalah eksplorasi sinus se)ara (edah untuk

mengangkat semua mukosa yang terin*eksi dan (erpenyakit serta memastikan suatu drenase yang (aik+ atau o(literasi sinus paranasal&

Mukokel Sinus Paranasal"6 [

Indah Sandy Simorangkir, S.Ked

Anda mungkin juga menyukai