Mukokel Sinus Paranasal
Mukokel Sinus Paranasal
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rumah akit Umum !aerah "udhi Asih Agustus #$$%
"A"& I
PENDAHULUAN
'ukokel adalah suatu kantong epithelial yang (erisi )airan mukus pada sinus paranasal& 'ukosil (ersi*at tum(uh lam(at+ ekspansi* dan dapat mendestruksi ,aringan sekitarnya& -airan mukokel steril dan ,ika terdapat in*eksi sehingga )airannya mukopurulen dise(ut mukopiokel& Istilah mukokel pertama kali dikemukakan oleh Rollet pada tahun ./%0& (.+#+1+2+3+0+4) Penye(a( utama dari tim(ulnya mukokel adalah adanya o(struksi drenase sekret di daerah sinus paranasal yang menye(a(kan akumulasi mukus dengan lapisan epitel kolumnar mem(entuk seperti kantong& (.+1+0) Pengetahuan tentang mukokel (erkaitan erat dengan pengetahuan sinus parasanal& 'ukosa sinus paranasal adalah mukosa yang serupa dengan saluran pernapasan+ memiliki silia yang dapat (ergerak untuk *ungsi drenase sekret& 5angguan pada pergerakan silia dapat menye(a(kan o(struksi yang kemudian dapat menim(ulkan mun)ulnya mukokel& !ata epidemiologis mukokel di Indonesia sendiri (elum (egitu ,elas&
Umumnya tim(ul pada usia dekade ketiga atau (ahkan keempat& "erdasarkan lokasi sinus paranasal yang sering terkena adalah sinus *rontal+ kemudian pada sinus etmoid& 6arang ditemukan pada sinus s*enoid dan sinus maksila& 5e,ala klinis mukokel sinus (ervariasi tergantung pada ukuran mukokel dan daerah yang dikenai& 'ukokel sinus maksila umumnya (erukuran ke)il dan tidak menim(ulkan ge,ala& eringkali ditemukan se)ara tidak senga,a melalui pemeriksaan radiologi& 'aka dari itu+ sampai saat ini+ pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan penun,ang utama untuk diagnosis mukokel& Foto polos sinus paranasal 1 posisi seringkali tidak dapat mendeteksi adanya mukokel& "e(erapa *aktor yang mempengaruhi antara lain posisi+ lokasi dan ukuran mukokel& Pemeriksaan -T )an mem(erikan hasil yang le(ih (aik karena dapat ehingga
(2+3+0+4)
menilai struktur ,aringan lunak mukokel dan ,aringan tulang di sekitarnya& dapat menilai perluasan mukokel dan se(agai tolak ukur terapi&
"A"& II
PEMBAHASAN
I.
sehingga ter(entuk rongga di dalam tulang& Terdapat empat pasang sinus paranasal+ dan semua sinus mempunyai muara ke dalam rongga hidung&(.)
5am(ar .&
inus Paranasal(#)
1.1 Em rio!ogi e)ara em(riologik+ sinus paranasal (erasal dari hasil invaginasi mukosa rongga hidung dan perkem(angannya dimulai pada *etus usia 172 (ulan+ ke)uali sinus sphenoid dan sinus *rontal& inus maksila dan sinus etmoid telah ada saat (ayi lahir+ sedangkan sinus *rontal (erkem(ang dari sinus etmoid anterior pada anak yang (erusia kurang le(ih / tahun& Pneumatisasi sinus sphenoid dimulai pada usia /7.$ tahun dan (erasal dari (agian posterosuperior rongga hidung& inus paranasal umumnya men)apai (esar maksimal pada usia antara .3 8 ./ tahun&(.)
inus
maksila
dan
sinus
*rontal
se)ara
(ertahap
ter(entuk
saat
pertum(uhan kepala+ tidak seperti sinus etmoid yang sudah mengalami pneumatisasi saat lahir& ehingga pada klinisnya+ sinusitis pada anak7anak umumnya meli(atkan sel etmoid (dengan resiko penetrasi or(ita seperti mata yang mem(engkak dan merah)&(#)
1." Ana#omi truktur pusat dari sinus paranasal adalah tulang etmoid (9arna merah pada gam(ar)& :empeng kri(ri*orm mem(entuk (agian anterior dari dasar tengkorak& inus *rontal dan sinus maksila terletak di sekitar tulang etmoid& 'eatus nasi in*erior+ media dan superior terletak di (agian lateral rongga hidung di dalam konka& !i (a9ah konka media dan di atas ostium sinus maksila+ terletak (ula etmoid+ yang terdiri dari sel etmoid& Konka media merupakan (angunan yang (erguna dalam proses operasi sinus maksila dan sinus etmoid anterior& !inding lateral yang memisahkan tulang etmoid dari or(ita dalam lempeng tipis yang dise(ut lamina papirasea&(#)
5am(ar 1&
inus Paranasal&
(#)
.&
inus 'aksila 'erupakan sinus paranasal yang ter(esar& udah ada se,ak lahir dengan
volume 07/ ml+ kemudian (erkem(ang hingga men)apai ukuran maksimal .3 ml saat de9asa& Pada saat lahir+ sinus maksila (er(entuk (ulat atau elongasi+ se)ara perlahan akhirnya mem(entuk piramid saat gigi tetap pertama tum(uh& Pada umur .1 tahun+ sinus maksila men)apai (entuk tetap dan men,adi proporsional saat umur ./ tahun&(.) "e(erapa hal yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila&(.) a. !asar sinus maksila sangat (erdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu premolar (P. dan P#)+ molar ('. dan '#)& "ahkan akar gigi terse(ut dapat menon,ol ke dalam sinus sehingga in*eksi gigi geligi mudah naik ke atas menye(a(kan sinusitis& b. c. inusitis maksila dapat menye(a(kan komplikasi or(ita& ;stium sinus maksila terletak le(ih tinggi dari dasar sinus+ sehingga drenase hanya tergantung dari gerak silia+ lagipula drenase ,uga harus mele9ati in*undi(ulum yang sempit+ yang merupakan (agian dari sinus etmoid anterior&
#&
inus Frontal Ter(entuk se,ak (ulan ke7empat *etus+ (erasal dari sel7sel resesus *rontal atau dari sel in*undi(ulum etmoid& inus *rontal mulai (erkem(ang pada usia / inus sampai .$ tahun dan men)apai ukuran maksimal se(elum usia #$ tahun&
*rontal kanan dan kiri (iasanya tidak simetris dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah& Tepi sinus (erlekuk7lekuk+ sehingga tidak adanya gam(aran lekuk7lekuk pada *oto Rontgen sinus *rontal menun,ukkan adanya in*eksi sinus& daerah ini& (.) inus *rontal dipisahkan oleh tulang yang relati* tipis dari or(ita dan *osa sere(ri anterior+ sehingga in*eksi dari sinus *rontal mudah mengenai
1&
inus Etmoid Terdiri dari (e(erapa sel etmoid atau rongga7rongga ke)il di dalam la(irin etmoid yang terletak di antara or(ita dan rongga hidung& In*eksi sinus etmoid akan dengan mudah menye(ar ke or(ita dengan proses erosi lapisan tulang tipis yang mem(atasi sinus sphenoid dengan or(ita yang dise(ut lamina papirasea& inus etmoid dapat di(agi dengan 1 (agian yaitu etmoid posterior dengan drenase menu,u meatus nasi superior+ etmoid media dengan drenase menu,u meatus nasi media melalui (ula etmoid+ dan etmoid anterior dengan drenase menu,u meatus nasi media melalui hiatus semilunaris&(#)
2&
inus
posterior& Ter(agi men,adi dua (angian oleh sekat yang dise(ut septum inters*enoid& <olumenya (ervariasi antara 3 sampai 4+3 ml& aat sinus (erkem(ang+ pem(uluh darah dan sara* di (agian lateral os s*enoid akan men,adi sangat (erdekatan dengan rongga sinus dan tampak se(agai indentasi pada dinding sinus s*enoid& "atas sinus s*enoid di se(elah superior adalah *osa sere(ri media dan kelen,ar hipo*isa& !i se(elah in*eriornya atap naso*aring+ se(elah lateral (er(atasan dengan sinus kavernosus dan a&karotis interna dan di posterior (er(atasan dengan *osa sere(ri posterior di daerah pons& (.)
1.$ Si%#em M&ko%i!iar inus paranasal diliputi mukosa yang serupa dengan hidung+ yaitu
pseudostratified respiratory epithelium yang memiliki silia dan sel go(let& "ersamaan dengan hasil produksi kelen,ar serosa dan seromukosa yang terletak dalam ,aringan ikat+ mukus hasil produksi sel go(let akan (ersatu men,adi lendir yang meliputi mukosa sinus paranasal& lendir akan terakumulasi di dalam ilia (erguna untuk mengatur aliran sinus dan men,adi sarana yang lendir menu,u ostium& "ila ter,adi gangguan pada koordinasi gerak silia+ maka menguntungkan (agi pertum(uhan kuman& (#)
1.' Kom(!ek% O%#io)Mea#a! Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus nasi media+ ada muara7muara saluran dari sinus maksila+ *rontal+ dan etmoid anterior& !aerah ini dinamakan kompleks ostio7meatal (K;')& Terdiri dari i*undi(ulum etmoid yang terdapat di (elakan prosesus unsinatus+ resesus *rontalis+ (ula etmoid dan sel etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila& (.)
"ila mukosa yang meliputi kompleks ini oedem aki(at proses in*lamasi akan menye(a(kan sum(atan sekresi sinus paranasal Aki(at dari sum(atan ini+ akan menye(a(kan mikroorganisme terperangkap di dalam rongga sinus sehingga (isa menye(a(kan in*lamasi mukosa sinus paranasal (sinusitis)&(#) Kompleks ostio7meatal tidak dapat dinilai melalui pemeriksaan rinoskopi anterior maupun posterior& Foto sinus paranasal 1 posisi pun tidak (isa menilai kompleks ostio7meatal& Pemeriksaan untuk melihat ,elas patensi kompleks ostio7 meatal adalah -T )an&(4)
5am(ar 3& -T
(%)
5am(ar 3&a& Potongan koronal dengan gam(ar panah menun,ukkan konka nasalis superior+ media dan in*erior& 5am(ar anak panah ke)il menun,ukkan (ula etmoid& 5am(ar 3&(& Potongan koronal& Panah (esar menun,ukkan prosesus unsinatus+ panah lengkung menun,ukkan in*undi(ulum+ panah ke)il menun,ukkan hiatus semilunaris dan anak panah ke)il menun,ukkan (ula etmoid&
1.* +&ng%i Sin&% Parana%a! "e(erapa teori dikemukakan se(agai *ungsi sinus paranasal namun sampai saat ini (elum ada persesuaian pendapat mengenai *isiologi sinus paranasal& Fungsinya antara lain se(agai pengatur kondisi udara+ se(agai penahan suhu+ mem(antu keseim(angan kepala+ mem(antu resonansi suara+ se(agai peredam peru(ahan tekanan udara dan mem(antu produksi mukus untuk mem(ersihkan rongga hidung& (.)
II. MUKOKEL SINUS PARANASAL Pertum(uhan kantong se,enis kista yang terletak di sinus paranasal sesungguhnya telah dikenal hampir le(ih dari .0$ tahun yang lalu+ namun istilah mukokel pertama kali dikemukakan oleh Rollet pada tahun ./%0& 'ukokel adalah lesi ekspansi* yang terdapat di rongga sinus+ yang mengandung mukus dengan permukaannya dilapisi oleh mem(ran& mukokel (iasanya steril+ tetapi i*atnya ,inak+ terletak dalam kapsul+ ter,adi in*eksi sekunder akan (erisi mukus+ dan dilapisi oleh epitel kolumner skuamosa& Keadaan dalam apa(ila (erkem(ang men,adi mukopyokel&
(1+2+4+/)
'ukokel paling sering tim(ul pada sinus *rontal+ kemudian etmoid& 6arang ditemukan pada sinus s*enoid dan maksila& 'enurut tein(erg dkk+ mukokel paranasal dapat mengenai pria dan 9anita pada per(andingan yang sama+ dan insiden tertinggi ter,adi pada dekade ketiga dan ke7empat& (1+4+%)
".1 Pa#ogene%i% Penye(a( pasti mukokel (elum ,elas& Ada teori yang mengatakan (ah9a o(struksi ostium sinus merupakan penye(a( utama& 'ukokel dapat tim(ul aki(at adhesi (post7in*lamasi+ post7trauma atau post7operasi) yang menye(a(kan o(struksi drenase sinus& 'assa yang (esar seperti tumor atau polip ,uga dapat menye(a(kan o(struksi dan o(literasi saluran drenase sehingga menim(ulkan pem(entukan mukokel& Produksi mukus yang terus menerus dalam mukokel+ menye(a(kan mukokel (ertam(ah (esar sehingga mem(erikan tekanan pada dinding sinus& Pada proses le(ih lan,ut+ mukokel dapat menye(a(kan penipisan tulang dinding sinus sehingga dapat meli(atkan struktur sekitar sinus seperti or(ita&(1+2) Proses erosi tulang oleh mukokel dapat diterangkan dengan dua teori yaitu pertama+ terdapatnya interleukin7. dan yang kedua aki(at teori penekanan& Resorpsi tulang ter,adi karena antigen merangsang pelepasan I:7.+ sementara itu sel mononuklear yang terdapat pada periostium mengeluarkan sitokin yang menghasilkan prostaglandin E# (P5E#)+ sedangkan *i(ro(las menghasilkan kolagenase& P5E# dan *i(ro(las menye(a(kan ter,adinya penyerapan tulang& !idapatkan kadar P5E# dan kolagenase yang dihasilkan oleh *i(ro(last dalam mukokel dua kali lipat le(ih (anyak daripada mukosa normal&(.$)
"." Mani,e%#a%i K!ini% 5e,ala (ervariasi tergantung ukuran mukokel dan lokasi sinus yang terkena& .& 'ukokel inus Frontal
um(atan duktus naso*rontal+ in*lamasi kronik+ trauma atau operasi sinus *rontal dapat menye(a(kan tim(ulnya mukokel& 'ani*estasi dini dari pem(entukan mukokel adalah nyeri daerah supraor(ital yang hilang tim(ul atau (ahkan (isa menetap& eiring perluasan mukokel+ didapatkan penipisan tulang truktur or(ita dinding sinus *rontal& Perluasan terutama ter,adi pada daerah tulang dinding sinus yang paling rentan atau tipis yaitu atap dari sinus *rontal& dapat terdorong ke (a9ah dan lateral menim(ulkan proptosis dan diplopia& Pada tahap dini+ ditemukan nyeri tekan daerah or(ita& Kemudian pada tahap lan,ut (isa terdapat massa (esar yang mun)ul (ersamaan dengan de*ek pada daerah or(ita& 'ukokel dapat mengerosi septum inter*rontal sehingga sinus *rontal kontralateral ikut terli(at& !apat ,uga meluas ke dalam la(irin etmoid+ melalui dinding anterior sinus menye(a(kan de*ormitas eksternal atau melalui dinding posterior ke dalam *osa kranii anterior& (2+/)
inus Frontal(2)
#& 'ukokel
inus Etmoid
Perluasan mukokel sinus etmoid umumnya melalui lapisan tipis lamina papirasae menye(a(kan struktur or(ita terdorong ke lateral atau ke (a9ah& Terapi untuk mukokel sinus etmoid adalah etmoidektomi eksternal komplit&(0+/)
1& 'ukokel
inus
*enoid
Perluasan mukokel sinus s*enoid dapat menye(a(kan dektruksi dinding posterior (ahkan (isa meli(atkan kelen,ar pituitari& Perluasan dapat mendorong or(ita ke arah atas menye(a(kan or(ital ape> sindrom dengan gangguan penglihatan+ o*talmoplegia+ dan diplopia& Komplikasi yang mungkin ter,adi dari mukokel sinus s*enoid adalah neuritis optikus dan eno*talmus& (0+/)
d.
'ukokel
inus 'aksila
Umumnya mukokel sinus maksila ke)il dan asimptomatis& 5e,ala klinis mukokel di sinus maksila yang ditemukan aki(at perluasan antara lain de*ormitas struktur or(ita kea rah atas menim(ulkan proptosis+ ptosis pada kelopak mata atas se(agai aki(at dari restriksi se(agian kelopak mata (a9ah+ eno*talmus dise(a(kan hilangnya atap antrum maksila+ diplopia+ (en,olan di daerah pipi di atas antrum yang terkena+ sum(atan hidung se(agai aki(at pendorongan ke arah medial hidung+ dan de*ek pada lantai antrum& Terapi operati* dengan teknik -ald9ell7:u)& (1+2+0)
Pendorongan struktur or(ita kanan ke atas oleh mukokel sinus maksila kanan
".$ -am aran Radio!ogi% Foto polos menun,ukkan opasi*ikasi sinus dan ekpansi+ serta kemungkinan adanya erosi tulang+ s)lerosis atau remodeling& !engan -T )an+ didapatkan gam(aran le(ih (aik karena dapat menun,ukkan struktur anatomi sekitar yang terkena+ (aik ,aringan tulang maupun ,aringan lunak& Hasil 'RI (isa (ervariasi mulai dari hiperintensitas dengan T.79eighted 'RI dan hipointensitas dengan T#79eighted mem(antu untuk mem(edakan mukokel dari neoplasma& diam(il&(1+2+4) elain itu+ penilaian radiologi penting untuk menentukan tindakan terapi yang akan
.&
'ukokel
inus Frontal
Terdapat gam(aran hilangnya (atas ,elas dinding sinus+ depresi atau erosi (atas supraor(ita+ perluasan ke sinus kontralateral melalui erosi septum inter*rontal& Pada ke(anyakan pasien+ didapatkan gam(aran daerah sinus yang terkena le(ih opaque daripada yang normal+ (erhu(ungan dengan hilangnya udara dalam rongga sinus dan akumulasi mukus& (4)
'ukokel
5am(ar /& -T
(%)
#&
'ukokel
inus Etmoid
'ukokel etmoid le(ih (anyak ter,adi di (agian anterior daripada posterior& Hal ini (erhu(ungan dengan per(edaan ,alur drenase& 'ukokel etmoid posterior umumnya disertai dengan mukokel s*enoid& Pemeriksaan Rontgen konvensional sulit menentukan adanya mukokel sinus etmoid& Umumnya terdeteksi dengan pemeriksaan *isik ditemukan adanya massa di (agian medial kantus dengan proptosis dan pergeseran (ola mata ke lateral+ serta pemeriksaan -T7 )an& (4)
Mukokel Sinus Paranasal"2 [
5am(ar %& -T
)an 'ukokel
(%)
1&
'ukokel
inus
*enoid
Pada *oto Rontgen konvensional+ mukokel sinus s*enoid sering keliru terdeteksi se(agai tumor kelen,ar pituitari atau se(agai perluasan karsinoma naso*aring ke sinus s*enoid& Terlihat gam(aran opaque (aik di salah satu maupun kedua sinus s*enoid& (2)
5am(ar .$& -T
)an 'ukokel
inus
*enoid
(%)
2&
'ukokel
inus 'aksila
Foto Rontgen menun,ukkan densitas yang le(ih opaque dan harus dapat di(edakan dengan sinusitis dengan tidak adanya air fluid level pada sinus& Pada tahap lan,ut+ didapatkan de*ek dinding sinus& Umumnya mukokel pada sinus maksila ukurannya ke)il dan tidak menim(ulkan ge,ala sehingga terkadang tidak diperlukan terapi operati*& =amun (ila dari hasil pemeriksaan radiologi (aik *oto polos maupun -T s)an mem(erikan hasil perluasan mukokel maksila ke ,aringan sekitarnya+ maka terapi operati* harus dilakukan& (2+4)
5am(ar ..& -T
)an 'ukokel
(%)
".' Pena#a!ak%anaan Eksplorasi sinus se)ara (edah untuk mengangkat semua mukosa yang terin*eksi dan (erpenyakit serta memastikan suatu drenase yang (aik+ atau o(literasi sinus merupakan prinsip7prinsip terapi& 'ukokel sinus *rontal diterapi dengan operasi etmoidektomi atau dengan osteoplastik *lap *rontal mengunakan insisi koronal& 'ukokel sinus s*enoid diterapi dengan etmoidektomi eksternal atau dengan pendekatan transseptal s*enoid& 'ukokel (isa di tatalaksana transnasal atau eksternal+ melalui teknik ter(aru yaitu operasi sinus mikronasal&
(1)
endoskopik dan marsupialisasi& (2+3) Ada dua )ara terapi operati* mukokel& ?ang pertama adalah marsupialisasi dan pem(uatan ,alur drenase (aru& 'etode yang kedua adalah pendekatan eksternal seperti :ynh7Ho9arth *rontoetmoidektomi eksternal&
Mukokel Sinus Paranasal"4 [
"e(erapa keuntungan dari marsupialisasi endoskopik adalah kerangka tulang penyusun sinus dipertahankan+ 9aktu operasi yang relati* singkat+ tidak ada insisi luar+ dan tidak diperlukan ra9at inap yang lama setelah operasi& !engan teknik ini+ mukosa dan *ungsi sinus paranasal dipertahankan& (%) =amun ada (e(erapa keadaan yang tidak memungkinkan dilakukannya dekompresi endoskopik ini seperti pasien yang memiliki tulang yang te(al+ hipertro*i yang mengelilingi resesus *rontalis dan pasien dengan kasus perluasan mukokel ke lateral+ or(ital (ahkan rongga kranial& (%) Evaluasi pas)a terapi (edah ,uga penting pada penatalaksanaan mukokel& 'aka se(aiknya dilakukan -T )an ulang sekitar ,angka 9aktu 0 (ulan setelah operasi untuk menilai kem(ali kondisi sinus setelah pengangkatan mukokel& (%) Terapi mukokel yang terin*eksi+ mukopyokel dengan menggunakan
anti(iotik (aik se(elum dan sesudah operasi& Kultur sekret dapat mem(erikan panduan mem(erikan anti(ioti) yang tepat& (3+0)
"A"&III
KESIMPULAN
'ukokel adalah suatu kantong yang (erisi )airan mukus pada sinus paranasal& Kantong ini terliputi oleh lapisan epitel kolumner serupa dengan lapisan mukosa sinus paranasal& -airan mukokel steril dan ,ika terdapat in*eksi sehingga )airannya mukopurulen dise(ut mukopiokel& 'ukosil (ersi*at tum(uh lam(at+ ekspansi* dan dapat mendestruksi ,aringan tulang di sekitarnya melalui aktivitas prostaglandin E# (ersama *i(ro(last dan melalui e*ek penekanan langsung ke tulang& Penye(a( utama dari tim(ulnya mukokel adalah adanya gangguan drenase sekret di daerah sinus paranasal yang menye(a(kan akumulasi mukus& ;(struksi
Mukokel Sinus Paranasal"5 [
ostium sinus dapat dise(a(kan karena proses peradangan kronis+ trauma+ post operasi+ massa yang (esar seperti tumor atau polip& :okasi sinus paranasal yang sering terkena adalah sinus *rontal+ kemudian pada sinus etmoid& 6arang ditemukan pada sinus s*enoid dan sinus maksila& 5e,ala klinis mukokel sinus (ervariasi tergantung pada ukuran mukokel dan daerah sinus yang dikenai& Foto polos sinus paranasal 1 posisi seringkali tidak dapat mendeteksi adanya mukokel& "e(erapa *aktor yang mempengaruhi antara lain posisi+ lokasi dan ukuran mukokel& Pemeriksaan -T )an mem(erikan hasil yang le(ih (aik karena dapat menilai struktur ,aringan sekitar se(agai tolak ukur terapi& Prinsip terapi mukokel adalah eksplorasi sinus se)ara (edah untuk
mengangkat semua mukosa yang terin*eksi dan (erpenyakit serta memastikan suatu drenase yang (aik+ atau o(literasi sinus paranasal&