Laporan Sementara Jaizzzzz
Laporan Sementara Jaizzzzz
A. Latar Belakang
Dalam merancang sebuah kapal, langkah awal yang dilaksanakan adalah Prarancangan. Prarancangan ini dimaksudkan agar si perencana dapat mengetahui atau memperkirakan bagaimana bentuk dan keadaan kapal yang dirancang. Untuk merencanakan sebuah kapal harus diketahui beberapa faktor yang biasanya ditentukan oleh pihak pemesan (owner) antara lain : 1. Type Kapal. Type kapal adalah suatu variabel yang paling mendasar dalam merancang suatu kapal. Dimana dengan ditentukannya type kapal maka semua batasan-batasan praktis yang digunakan dalam perencanaan kapal dapat diketahui. Sehubungan dengan tugas ini type kapal yang diberikan adalah General Cargo. 2. Jenis Muatan. Muatan sangat menentukan dalam penentuan daya angkut kapal rancangan, dapat diketahui besarnya kapasitas ruang muat dan jenis-jenis muatan kapal. Muatan kapal yang akan diangkut berupa Kedelai, Beras dan Bawang. Jenis muatan ini akan menentukan bentuk kemasan yang baik selama operasi pelayaran. 3. Kapasitas Kapal ( DWT ). Merupakan daya angkut dari sebuah kapal di mana termasuk berat muatan,bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, bahan makanan, berat ABK serta barang bawaan. DWT kapal pembanding yang digunakan haru mendekati DWT kapal yang akan direncanakan. Dimana DWT yang direncanakan adalah 1400 ton. 4. Kecepatan Kapal. Kecepatan kapal sangat berpengaruh terhadap bentuk dan body kapal yang akan dirancang, Sehingga dalam penentuan ukuran utama kapal dapat diketahui dari rumus-rumus empiris yang digunakan dalam merancang kapal. Kecepatan kapal menyangkut driving power dan rute pelayaran. Kecepatan
kapal merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain karena pihak pemesan kapal kemungkinan akan menolak kapal tersebut jika ternyata kapal yang dihasilkan memiliki kecepatan yang tidak sesuai yang diinginkan.Berdasarkan tugas yang diberikan, kecepatan dinas kapal yang ditentukan adalah 11,5 knots. 5. Tenaga Penggerak. Penentuan tenaga penggerak dalam prarancangan ini sangat perlu karena menentukan besar mesin utama yang digunakan serta mesin bantu untuk kapal rancangan sesuai dengan daya yang dibutuhkan. Tenaga penggerak yang digunakan harus memiliki nilai ekonomis bagi kapal rancangan tersebut.
6. Trayek. Trayek pelayaran akan menentukan berapa besar jarak tempuh dari kapal selama melakukan operasi pelayaran. Trayek pelayaran ini nantinya akan menentukan besarnya jumlah bahan bakar yang digunakan oleh kapal selama berlayar, perbekalan yang harus disediakan, dan hal lain yang menyangkut masalah jarak tempuh pelayaran. Trayek yang diberikan adalah Tanjung perak Makassar Bima Tanjung Perak 1201,78 mil laut. Setiap pelabuhan memiliki karakteristik yang berbeda.Ada pelabuhan yang memiliki pengisian crane dan bahan bakar seperti Pelabuhan Tanjung Perak dan Makassar, serta ada juga yang tidak memiliki pengisian bahan bakar seperti pelabuhan Bima. Setelah mempertimbangkan dari hasil perhitungan jarak trayek serta pelabuhan asal dan tujuan maka kapal rancangan direncanakan akan mengisi bahan bakar di pelabuhan Tanjung perak dan Pelabuhan Makassar.
B. Rumusan Masalah
Titik awal dari rancangan adalah prarancangan. Jadi, rancangan adalah proses pengambilan keputusan didasarkan dari teori dan logika. Setelah mendapatkan data kapal rancangan dari pemesan (owner) akan timbul suatu permasalahan. Permasalahan yang timbul adalah :
2
Berapa besar dimensi kapal rancangan Berapa besar kapasitas kapal rancangan Berapa besar tenaga penggerak utama dan bantu
C. Tujuan Prarancangan
1. Menetapkan ukuran pokok kapal rancangan dari kapal pembanding 2. Menetapkan besarnya tenaga penggerak utama 3. Menetapkan besarnya displacemen (), perlengkapan dan perbekalan kapal, kapal kosong (LWT), dan ABK/crew 4. Menetapkan besarnya ruang muat yang dibutuhkan serta muatan yang akan dibawa di dalam kapal 5. Menetapkan stabilitas awal dari suatu kapal rancangan
D. Ruang Lingkup
Pada pra rancangan ini akan dihitung antara lain : Ukuran Utama Kapal Kontrol ukuran utama kapal Koefisien-koefisien bentuk kapal Penentuan displacemen () Penentuan tenaga penggerak Perkiraan berat kapal Perkiraan Stabilitas awal Hasil yang diperoleh pada prarancangan adalah merupakan perhitungan kasar, akan tetapi diusahakan tidak berubah pada rancangan selanjutnya. Oleh karena itu harus diadakan kontrol hasil perhitungan yang bersumber dari data-data empiris dan koreksi-koreksi. Ada beberapa metode yang biasanya digunakan dalam merancang kapal di antaranya : 1. 2. Metode kapal pembanding Metode statistik
3. 4.
Metode trial and error Metode complex solution Untuk perencanaan ini digunakan metode kapal pembanding dengan
bersumber dari beberapa data-data kapal yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan
Adapun kapal pembanding diperoleh dari buku Biro klasifikasi Indonesia, yakni : Nama Kapal No. Registrasi DWT LBP B T H Vs = KM. MAHARANI = 4576 = 1295 ton = 67,45 m = 11,83 m = 3,7 m
= 10,5 m
T H Vs
= 11,5 knot
Dri data kapal pembanding diatas, data kapal pembanding yang memenuhi adalah KM. DAYA-3. (Keterangan Terlampir)
BAB II PEMBAHASA
Pra Rancangan (Metode Kapal Pembanding) Tipe Kapal DWT V : General Cargo : 1400 ton : 11,5 knot : 5,96 m/s Trayek : Tanjung Perak Makassar Bima Tanjung Perak
Kapal Pembanding Berdasarkan Biro Klasifikasi Indonesia Nama Kapal : DAYA-3 DWT LOA LBP H T B V : 1520 ton : 69 : 64 m m
Berdasarkan hasil konvensi lambung internasional (ILLC) tahun 1966 : Fb min = 2 meter
Fn
= 0,24
(B/T berkisar antara 2,1 ~ 2,8) 4. Perbandingan L/H L/H L/H = = 10,6
LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan. LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat. LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang
BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur pada garis air muat. Bmax (Maksimum Breadth) adalah lebar terbesar kapal yang diukur dari kulit lambung kapal disamping kiri sampai kulit lambung samping kanan.
BOA (Breadth) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading. H adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah. T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat.
( (
( (
( (
( (
10
Cb
= 0,71
Koreksi Cb dalam buku "Ship Design For Efficiency and Economy" oleh H. Schneekluth Cb = 0,525-0,825 Cb = 0,64
2. Koefisien Midship (Cm) Menurut Van Lammeren Cm Cm Cm = 0,9 + ( 0,1 x (Cb)0,5 ) = 0,9 + ( 0,1 x (0,64)0,5 ) = 0,98
Menurut Kerlen 1979 Cm Cm Cm = 1,006 - ( 0,0056 x (Cb)-3,56 ) = 1,006 - ( 0,0056 x (0,64)-3,56 ) = 0,98
a. Dalam buku "Element of Ship Design"hal. 17. Cm terletak antara 0,85 ~ 0,98 b. Dalam buku "Entwuf und Einrichtung Van Handers Chiefen"hal. 24 Cm = ( 0,93 ~ 0,99 )
11
1) Cw Cw Cw
= = = 0,76
)) ))
2) Cw Cw Cw
2) Cw Cw Cw
3) Cw Cw Cw
= = = 0,77
Koreksi Cw Dalam buku "Element of Ship Design", Cw terletak antara 0,7 ~ 0,9 Dipilih Cw = 0,8
12
Data kapal sementara: Lbp B T H Cb Cm Cw Cpv Cph Fb Fn : 62,27 m : 11,19 m : 4,14 m : 5,89 m : 0,64 : 0,98 : 0,78 : 0,80 : 0,65 : 1,75 m : 0,24 : 1956, ton
13
Coefisien Cad dapat ditentukan dengan melalui beberapa cara dengan menggunakan persamaan empiris dan dapat dipilih salah satu. Cad1 Kapal) Cad1 Cad1 = 3,7 x (62,271/2 + (75 / 5,92)) = 76,11 = 3,7 x (L(m)1/2 + (75 / V(m/s))) (Tahanan Propulsi
(Element of Ship
SHP1 = (2/3 x V(m/s)3)/Cad1 SHP1 = (1956,832/3 x 5,923 ) / 76,11 SHP 1= 425,5kW SHP2 = (2/3 x V(m/s)3)/Cad2 SHP2 = (1897,532/3 x 5,923 ) / 1958,14 SHP2 =16,2 kW
14
Dipilih
1 kW = 1,341021859 HP 1 HP = 0,7457 kW
Dipilih SHP karena daya mesinnya lebih besar. Karena letak mesin dibelakang maka: BHP BHP BHP BHP = SHP / 0,98 = 570,6/ 0,98 = 582,3 HP = 434,2 kW
Dalam merencanakan kapal ini akan digunakan mesin utama dengan daya sebesar 434,2 kW. Dari brosur mesin "Marine Engine" 2005 Edition diperoleh data mesin utama sebagai berikut: MEREK Model :MAN : D2866LE 405 :4 : 2200 : 602,12 HP kW : 128 :155 mm mm
Jml. Silinder RPM BHP Max Power :449 Bore Stroke Berat Panjang
: 1150 kg : 1320 mm
G.
Dimana komponen dari DWT = Payload + Supply. Komponen Supply sendiri terdiri dari berat crew dan barang bawaannya, berat bahan makanan, berat bahan bakar, berat minyak pelumas, dan berat air tawar.
15
PB = Displ.2/3xVs3/Cad
1.
Penentuan Jumlah Crew Untuk menemukan jumlah crew digunakan dua cara yaitu: Menurut buku Ship design and construction oleh sname, hal. 115 Nc =Cst x {Cdk x ((CN/1000)1/6)) + Ceng x ((BHP/1000)1/5)) + Cadet} Dimana: Cst : Coeficient for steward departement : 1,2 ~ 1,13 (dipilih 1,13) Cdk : Coeficient for deck departement : 11,5 ~ 14,5 (dipilih 14) Ceng : Coeficient for engine department : 2 ~ 3 (dipilih 2) Cadet : Add coefficient : 1 ~3 (dipilih 2) CN : Cubic Number : (Lbp x B xH)/100 : (62,27 x 11,19 x 5,89)/100 : 41,01 m3 BHP : 602 HP
a.
b.
Estimasi Nilai GT Estimasi nilai GT = Vol. kapal sampai H + 15% Vol. kapal sampai H x 30% Dimana :
16
V sampai H
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan "NOMOR :KM 70 tahun 1998Tentang Pengawakan Kapal Niaga" (Hal. 16 dan 18) Maka diperoleh jumlah crew berdasarkan nilai GT dan Tenaga Penggerak, yaitu: 1. Untuk Steward departemen : Nahkoda Muallim Operator radio Serang Juru Mudi Kelasi Koki Pelayan : 1 orang : 2 orang : 1 orang : 1 orang : 2 orang : : 1 orang : -
2. Untuk Engine Departemen : Kepala kamar mesin Masinis II Masinis Mandor mesin Juru minyak Pembantu kamar mesin Jumlah : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 3 orang : 1 orang : 16 orang
2. a.
Perkiraan Payload Kapal Berat Bahan Bakar/Fuel Oil (Wfo) Wfo = ( Pbme x bme + Pae x bae ) x ( S / Vserv ) x 10-6 x ( 1,3 ~ 1,5 )
dimana :
17
Pbme = Total power of main Engine in kW = 449 kW Bme = konsumsi bahan bakar spesifik main engine = 196 ~ 209 gr/kW = 209 gr/kW Pae = Total power of auxiliary engine in kW = (10 ~ 15)% x Pbme x Total of Aux Engine = 15% with 1 aux engine = 15% x 449 x 1 = 67,35 kW Bae = konsumsi bahan bakar spesifik untuk mesin diesel = 205 ~ 211 gr/kW = 211 gr/kW Vs = Kecepatan kapal = 11,5 knot S = Sea trial = 673,195 seamils maka: Wfo Wfo b. = (449 x 209 x 67,35 x 211) x (673,195 x 11,5) x 10-6 x 1,5 = 9,49 Ton
Berat Minyak Pelumas Lubrican Oil (Wlub) Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal.12 : Wlub dimana Bme = 1,2 ~ 1,6 gr/kW untuk mesin 4 tak = 1,6 Add = penambahan sebesar 10% sebagai pertimbangan factor keamanan = 10% = Pbme x bme x S/Vs x 10-6 + add
18
maka Wlub Wlub c. = 449 x 1,6 x 673,195 / 11,5 x 10-6 + 10% = 0,046 Ton
Berat Air Tawat (Wfw) Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal.12 :
Wfwo
= 200 kg/orang/hari
Kebutuhan untuk air pendingin = 0,14 kg/kWh Jumlah crew Lama Pelayaran (T = S/V) trayek terjauh) Waktu bongkar muat Total hari berlayar Waktu bongkar muat) =6 =3 jam hari (Lama pelayaran + = 16 orang
1) Berat Air Minum Wfwd Wfwd = (Kebutuhan air minum x Jmlh. crew x Total Hr. Berlayar)/1000 = (20 x 16 x 3)/1000 = 0,96 Ton
2) Berat Air MCK Wmck Wmck = (Kebutuhan MCK x jmlh. crew x Total Hr.
3) Berat Air Pendingin Wfwo dimana : Add maka : Wfwo = 0,14 x 449 x 673,195 / 11,5 x 10-3 + 10% = 3,18 Ton = 10% = 0,14 x Pbme x S / Vs x 10-3 + add
d.
Crew (Wcrew) Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal.13 : Rata-rata berat crew per orang adalah Jumlah crew = 75 kg/orang = 16 orang
Berat Provision dan Bawaan (Wpb) Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal.13 :
Wpb
= Wpv + Wbw
=3~5 =
kg/orang/hari
5 kg/orang/hari
= 0,24 Ton Berat bawaan Wbw = 20 kg/orang = (Berat bawaan x jumlah crew)/1000 = (20 x 16)/1000 = 0,32 Ton sehingga: Wpb = 0,24 + 0,32 = 0,56 Ton
f.
Berat Diesel Oil (Wdo) Dalam penentuan berat diesel oil digunakan persamaan empiris yakni: Wdo = (0,1 ~ 0,2) x Wfo (dipilih 0,2) = 0,2 x 10,44 = 2,09 Ton
Supply
= Wfo + Wlub + Wfw + Wcrew + Wpb + Wdo = 9,49 + 0,046 + 13,74 + 1,2 + 0,56 + 2,09 = 26,93 Ton = DWT rancangan Supply = 1400 28,07 = 1373,07 Ton
Payload
Koreksi Payload/DWT
3.
21
a.
Berat Baja Lambung LWT = Wst + Woa + Weng Dimana: Wst = Berat Baja Lambung (Ship design and Ship Theory)
Untuk menghitung berat baja lambung kapal digunakan persamaan empiris: Wst = CB2/3 x ((L x B)/6) x H0,72 x (0,002 x (L/H)2 + 1) (Ship Design = 0,642/3 x ((62,27 x 11,19)/6) x 5,890,72 x (0,002 x (62,27/5,89)2 + 1) = 71,4 Ton
b.
Berat Perlengkapan dan Peralatan Woa Woa C = Berat perlengkapan dan peralatan = C x (L x B x H)2/3 (Ship design and ship theory) = 0,7 ~ 0,9 t/m2 = 0,9 maka: Woa Woa = 0,9 x (62,27 x 11,19 x 5,89)2/3 = 230,60 Ton = 328,6 Ton (dengan tambahan berat crane)
Dimana :
c.
Berat Permesinan
1) Berat Main Engine Dari perhitungan daya mesin diadapat BHP = 602,12 HP Dari brosur mesin diperoleh data mesin utama sebagai berikut : MEREK Model : Jml.Silinder : MAN D2866LE 405 4
22
2) Berat Tambahan Lainnya Berat tambahan lainnya termasuk mesin bantu dan instalasi yang ada dikamar mesin. Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal.75: Wadd = berat mesin bantu dan instalasi mesin = 0,56 x (MRC)0,7
23
Weng
Maka berat kapal kosong (LWT) adalah : LWT = Wst + Woa + Weng = 71,40 + 328,6 + 57,31 = 457,3 Ton
Dan koreksi untuk displacement kapal adalah : rancangan = 1956,83 Ton berat = DWT + LWT = 1400 + 457,3 = 1857,30 Ton Sehingga: = ((berat rancangan) / rancangan) x 100% = ((1857,30 - 1956,83) / 1956,83) x 100% = -5,086% < 0,05%
H.
1. Menggunakan Rumus Empiris Menghitung volume ruang muat dengan menggunakan persamaan empiris, yakni: Vrm = Lrm x B x Dc x (Cb x 0,85 x H)
Dimana: LBP Sheer Ap = 62,27 m = 25 (LBP/3 + 10) = 25 (62,27/3 + 10) = 768,91 mm = 0,76891 m Sheer Fp = 50 (LBP/3 + 10) =50 (62,27/3 + 10) = 1537,82 mm = 1,53782 m Chamber = 1/50 x B = 1/50 x 11,19 = 0,22 m Hdb = Tinggi Double Bottom (Hdb) = 350 + (45 x B) = 350 + (45 x 11,19) = 853,51 mm = 0,85 m
(Cb x 0,85 x H)
= Cb + (0,85 x (H - T)) / (10 - T) = 0,64 + (0,85 x (5,89 4,14)) / (10 4,14) = 0,8938
Sebelum menghitung Volume ruang muat(Vrm), terlebih dahulu kita harus menentukan beberapa variable yakni: Luas Penampang Tengah Kapal (Am) Am = B x T x x Cm (meter2) = 11,19 x 4,14 x 0,98 = 45,34 m2
25
Jarak Gading Normal (a0) a0 = (LBP/500) + 0,48 (meter) = (62,27/500) + 0,48 = 0,60 meter
Jarak Sekat Ceruk haluan dari Forepeak (Sh) Sh = (5 ~ 8)% x LBP (meter) = 5% x 62,27 = 3,11 meter
Jarak Sekat Ceruk Buritan dari Afterpeak (Sb) Sb = (3 ~5)% x a0 = 4% x 0,60 = 3,02 meter
Panjang Kamar Mesin (Lkm) Lkm = (15 ~ 18)% x LBP = 16% x 62,27 = 9,96 meter
Panjang Ruang Muat (Lrm) Lrm = LBP (Sh + Sb + Lkm) = 62,27 (3,11 + 3,02 + 9,96) = 46,17 meter
26
Maka diperoleh Vrm yaitu : Vrm = Lrm x B x Dc x (Cb x 0,85 x H) = 46,17 x 11,19 x 5,53 x (0,8938) Vrm = 2553,11 m3
2. SACH dan Rumus Simpson a. Koreksi rancangan SACH berdasarkan point 1 dengan L x B x H x Cb Lbp Lwl Lbp/20 L L Amh = 62,27 m = 63,83 m = 3,11 m = 0,78 m = 3,11 m = 64,55 m
Table Simson Section -2 -1 0 1 2 3 4 Luasan 0 1.290919 3.23 8.39 18.46 30.98 42.60 Diagram Delfp (%) 0 2 5 13 28.6 48 66 Fs 0.25 1 1.25 4 2 4 2 Hk1 0.00 1.29 4.03 33.56 36.92 123.93 85.20
27
Section 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Luasan 51.25 57.51 61.84 63.97 64.55 64.55 64.03 63.13 60.54 55.83 48.93 38.92 26.98 15.23 5.94 0.00
Diagram Delfp (%) 79.4 89.1 95.8 99.1 100 100 99.2 97.8 93.8 86.5 75.8 60.3 41.8 23.6 9.2 0
Fs 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1
Hk1 205.00 115.02 247.34 127.93 258.18 129.09 256.12 126.25 242.18 111.66 195.70 77.84 107.92 30.47 23.75 0.00
Volume SAC1
28
= 2635,45 m3 Volume SAC2 = Lwl x B x H x Cb = 63,83 x 11,19 x 5,89 x 0,64 = 2690,43 m3 Koreksi SAC = ((V.SAC1 V.SAC2)/V.SAC1) x 100% = ((2635,45 2690,43)/ 2635,45) x 100% = -0,021% (<0,05%) b. Volume SACH pada ruang muat Ruang muat terletak diantara gading 5 dan gading 19. Lbp Lbp/20 Lrm = 62,27 m = 3,11 m = 44,3 m
Tabel Simson Section 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Luasan 51.25 57.51 61.84 63.97 64.55 64.55 64.03 63.13 60.54 55.83 48.93 38.92 26.98 15.23 5.94 Fs 1 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 Hk 51.25 230.04 123.67 255.86 129.09 258.18 128.06 252.50 121.09 223.33 97.85 155.685 53.9604 60.9314 5.93823 = 2147.44
29
V.SACdb
= Lrm x B x Hdb x Cbdb = 44,3 x 11,19 x 0,85 x 0,6 = 253,849 m3 = 1/3 x Lbp/20 x = 1/3 x 62,27/20 x 2147,44 = 2228,67 m3
V.SACH
Estimasi volume gading diruang muat: V V V = (0,42 x Lrm x (H-Hdb)) x 2 = (0,42 x 44,3 x (5,89-0,85)) x 2 = 187,29 m3
Penentuan volume ruang muat berdasarkan gambar rancangan Vrm = (V.SACH)-(V.SACdb)-(Vgading) = 2228,67 253,849 187,29 = 1787,53 m3
Dimana koreksi Volume muatan yakni: Volume muatan < Volume ruang muat
=1373,07 Ton = 2553,11 m3 (menggunakan rumus empiris) = 1787,53 m3 (menggunakan Rumus SAC)
% Rute Pelayaran Tjg. Perak Makassar Jenis Muatan Kedelai (bags) Sf (m3/ton) Payload
1.8395
100%
1373,07
2525.76
1373,07
2525.76
30
% Rute Pelayaran Jenis Muatan Beras (bags) Makassar - Bima Kedelai (bags) 1.8395 30% Sf (m /ton) 1.3867
3
Payload 70%
411.92 1373.07
757.73 2090.55
% Payload
899.36
2546.99
Volume ruang muat harus lebih besar daripada volume muatan terbesar. Volume ruang muat Volume Muatan Terbesar = 2553,11 m3 = 2546,99 m3
31
= 2,25 meter
Maka dipilih KB
= 2,26 meter
2. Titik Metacentra dari Titik Bouyancy Dalam buku "Teori Bangunan Kapal II hand book ",hal.47 : (Posdunine) MB = {(Cw x (Cw + 0,04)) / (12 / Cb)} x (B2/T) = {(0,78 x (0,78 + 0,04)) /(12 / 0,64)} x (11,192 / 4,14) = 2,41 meter
(Ravert) MB = {((57 x Cw) - 22) / ( 420 x Cb )} x ( B2 / T ) = {((57 x 0,78) 22) / (420 x 0,64)} x (11,192/ 4,14) = 2,42 meter
4. Titik Berat (grafity) dari Keel KG = (0,68 ~ 0,7) x H = 0,7 x H = 0,7 x 5,89 = 4,12 meter
5. Tinggi Titik Metacentra dari Titik Berat Kapal Syarat kapal dengan stabilitas baik adalah MG>0
32
6. Periode Oleng "Ship Bouyancy and Stability" page 125 Untuk kapal barang, Tr normal berada antara (8 ~ 14) detik Tr = 2 x {(0,38 x B)/(g x MG)0,5} = 2 x {(0,38 x 11,19)/(g x 0,56)0,5} = 11,38 (memenuhi)
Perhitungan Kurva Stabilitas Awal Metode Prohaska Bouyancy and Stability of Ship oleh Ir.R.F.Scelteme DeHere, hal.105
1. Perhitungan Sheer pada Haluan Kapal Sv = 50 x ((Lbp/3) + 10) = 50 x ((62,72/3) + 10) = 1537,82 mm = 1,538 m
33
2. Perhitungan Sheer pada Buritan Kapal Sh = 25 x ((Lbp/3) + 10) = 25 x ((62,27/3) + 10) = 768,91 mm = 0,769 m
5. Rasio Sarat Kapal Per Tinggi Ideal T/Hid = 4,14/6,27 = 0,66 6. Rasio Tinggi Ideal Per Lebar Kapal Hid/B = 6,27/11,19 = 0,56
34
= 0,93 x Tg
Tabel perhitungan lengan Stabilitas dengan menggunakan metode Prohaska "Bouyancy and Stability", hal.107-108
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Uraian Tg Tg '
o
7.5 0.13 0.12 6.98 1 0,0085 0.01 1.01 0.01 0.13 0.00096 0.0023 0.073 0.08
15 0.267 0.25 14.00 1 0.035 0.03 1.03 0.03 0.25 0.0076 0.0185 0.1404 0.16
30 0.577 0.54 28.32 0.91 0.15 0.13 1.04 0.04 0.50 0.02044 0.0495 0.3 0.33
45 1.00 0.93 43.05 0.7 0.28 0.24 0.94 -0.06 0.70 -0.0390 -0.0944 0.39 0.30
60 1.73 1.62 58.25 0.46 0.39 0.34 0.80 -0.20 0.86 -0.1718 -0.4160 0.48 0.07
75 3.73 3.48 73.99 0.23 0.48 0.42 0.65 -0.35 0.96 -0.3372 -0.8166 0.54 -0.28
h = Point 11 + Point 12
35
No 0 5 10 15 20 25 30
Fs 1 4 2 4 2 4 1 E1
A1
36
No 30 35 40 45
Fs 1 3 3 1 E2
= 10 x 0,0174532 = 0,1745
A2
Kontrol Stabilitas Menurut IMO Kurva stabilitas awal suatu kapal harus memenuhi: 1.) Luas daerah 0-30 > 0,055 m rad (memenuhi, yakni 0,4997 m rad) 2.) Luas daerah 30-45 > 0,03 mrad (memenuhi, yakni 0,1466 m rad) 3.) Luas daerah 0-45 > 0,09 m rad (memenuhi, yakni 0,6468 m rad) 4.) H pada kemiringan . 30 > 0,2 m (memenuhi, yakni 0,33 m)
37
5.) H maks terjadi pada kemiringan > 25 (memenuhi, yakni pada sudut = 35,3)
6.) MG > 0,15
38
C. Tenaga Penggerak
Dalam merencanakan kapal ini akan digunakan mesin utama dengan daya sebesar 434,2 kW. Dari brosur mesin "Marine Engine" 2005 Edition diperoleh data mesin utama sebagai berikut: MEREK Model Jml. Silinder : MAN : D2866LE 405 :4
39
: 1150 kg : 1320 mm
b. Volume Ruang Muat Dari perhitungan estimasi daya muat kapal tiap pelabuhan, maka kapal rancangan telah sesuai dengan kapasitas muatan yang akan diangkut dimana volume ruang muat kapal lebih besar dari volume muatan yang akan diangkut.
c. Stabilitas Berdasarkan hasil perhitungan, stabilitas kapal rancangan telah memenuhi kontrol stabilitas menurut IMO. Jadi kapal rancangan memiliki stabilitas yang baik.
d. Kedalaman Pelabuhan Kedalaman setiap pelabuhan yang akan disinggahi memiliki kedalaman lebih besar dari sarat kapal rancangan. Jadi kapal rancangan dapat berlabuh dengan aman.
40
DAFTAR PUSTAKA
Lukman Bochary, MT, Buku Panduan Tugas Prarancangan Kapal Ship design and ship theory,Harvald. Phoels Ship Design For Efficiency and economy, Gateborg Entwuff Und Einrichtung Chiffen,Dipl.Ing.Prof.Dr.Herner dan Dipl.Ing.Dr.T.Rudolf Element Of Ship Design, R. Munro Teori Merancang Kapal I,1990 : 36 Ship Design For Efficiency and Economy Ship Design And Ship Theory Resisten and propulsion of ship, Sv Aa Harvald, 1983 Brosur mesin Marine Engines A Motorship Supplement, 2005 Ship Design By Matsui Engineering and Ship Building Lo LTD Ship Bouyancy and Stability Bouyancy and Stability Of Ship. Ir. R. E.Scheltme Dehere
41