Anda di halaman 1dari 122

ISSN : 2087 - 1732

TAMADDUN
Jornal of Islamic Studies and Ahwal Al Syakhsiyah
Diterbitkan secara periodik selama 6 bulan sekali
Oleh Program Studi Al Ahwal Al Syakhsiyah dan Studi Ilmu Agama Islam
Sekolah Pascasarjana
UIN aulana alik Ibrahim alang
Sebagai media sosialisasi! diskusi dan in"ormasi tentang isu
seputar dunia islam
A#AA$ %&DA'SI
ProgramStudi Al Ahwal Al Syakhsiyah dan Studi Ilmu Agama Islam
Sekolah Pascasarjana
UIN aulana alik Ibrahim alang
(l) Ir) Soekarno no) *+ , Dadaprejo 'ota -atu (awa $imur
$elp) *./+ 0.++..! 1a2) *./+ 0.++.*
e3mail4 pps5uin3malang)ac)id
ISSN : 2087 - 1732
TAMADDUN
Jornal of Islamic Studies and Ahwal Al
Syakhsiyah
6ol) + No) + Agustus , Desember 7*+.
Penanggung Jawab :
1 Prof. Dr. H. Muhaimin, MA
2 Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag
3 Dr. H. Fadil, M.Ag
Redaktur :
1 Aunur Rofi, !", M.Ag, Ph.D.
2 Dr. #aenul Mahmudi, MA
Pen$unting :
1 M. Mukhli% Fahruddin, M.&.'
2 M. (holid #am)ami, M.Pd
3 *eb$ Holiar%e, &+
De%ain !a$out :
1 !ili% Hida$ati , &+
2 Andika Fatharia
&ekretariat :
1 Ahmad Fuad Rahman, &+
2 Ridwan ,urdin, &. H.'
3 Mul$ono
4 Arief
5 Ro%alia Aidatien, MM
6 Muhli%in, &.Pd.'
7 !ubi% Fajri%, &+
Journal of Tamaddun! terbit enam bulan sekali) %edaksi menerima tulisan
mengenai penelitian lapangan dan penelitian literatur tentang pendidikan islam)
Panjang tulisan antara +037* lembar halaman! ukuran A/! spasi +!0 dan diserahkan
dalam bentuk hard copy 7 8dua9 bendel dan dalam bentuk so"t "ile) %edaksi berhak
menyunting naskah tanpa mengubah maksud penulisan) Isi artikel merupakan
tanggung jawab penulis)
PENGANTAR REDAKSI
Tamaddun ; Journal of Al Ahwal Al Syakhsiyah and Islamic Studies, adalah jurnal $ang
menangka- dan mengandung informa%i, di%ku%i dan o-ini terkait -erkembangan $ang
terjadi -ada dunia -endidikan i%lam di 'ndone%ia. &ebagai jurnal $ang memfoku%kan
-erhatian -ada -erkembangan %e-utar dunia -endidikan i%lam di 'ndone%ia, jurnal ini
beru%aha mengungka-kan fenomena dan %udut -andang $ang akurat dan terkini dengan
-erkembangan keilmuan $ang terjadi -ada dunia global %erta memuat ha%il -enelitian $ang
ber%ifat la-angan dan -u%taka tentang '%lam dalam %udut -andang ilmiah.
+di%i -ertama $ang dimuat oleh Tamaddun . Journal of Al Ahwal Al &$akh%i$ah and '%lami"
&tudie%, adalah ha%il -enelitian %e-utar dunia '%lam. Artikel -ertama dituli% oleh Aunur Rofi
$ang mengu-a% tentang i%i -erjanjian Madinah $ang %e"ara im-li%it memberikan
-embelajaran tentang -ola -elak%anaan -emerintahan dan "ontoh -elak%anaan -endidikan
multi"ultural. Artikel kedua dituli% oleh M. Mukhli% Fahruddin $ang membaha% tentang
Perguruan Tinggi i%lam /0',1 dan 'ntegra%i 2eilmuan '%lam /&ebuah Realita% Menghada-i
Tantangan Ma%a De-an1. Artikel ketiga $ang dituli% oleh Muhammad (holid #am)ami
membaha% integra%i ilmu -engetahuan dengan agama $ang berlang%ung -ada lembaga
-endidikan tinggi. Artikel keem-at $ang dituli% oleh Humaidi 2h, $ang membaha% tentang
-erge%eran makna 2afa3ah dalam ma%$arakat. Artikel kelima dituli% oleh Abdul hakim $ang
membaha% tentang -emikiran manhaj Takfir dalam dakwah. Artikel %elanjutn$a dituli% oleh
Abdurra"hman &of$an $ang membaha% tentang -emikiran Murthadha Muthahari tentang
Fil%afat +tika. Artikel &elanjutn$a dituli% oleh 0%watun ,i3ami $ang membaha% tentang
-erma%alahan ,ikah dibawah 0mur. Dan, artikel terakhir dituli% oleh +d$ &utri%no dan
Mi%bahul Munir tentang Pengembangan Pondok Pe%antren.
Dengan terbitn$a Tamaddun ; Journal of Al Ahwal Al Syakhsiyah and Islamic Studies, edi%i
-erdana ini, dewan redak%i mengu"a-kan terima ka%ih khu%u%n$a -ada -ara -enuli% $ang
ber%edia men$umbangkan ha%il -enelitiann$a untuk dimuat dalam jurnal ini. Akhirn$a
%emoga jurnal ini da-at menjadi %umber informa%i dan bermanfaat bagi -erkembangan
'%lam di 'ndone%ia.
Wassalam.
Malang, De%ember 4567
Dewan Redak%i
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan kata dan nama dalam -ahasa Arab dalam penulisan tesis ini
menggunakan sistem transliterasi Institute o" Islamic Studies! c:ill Uni;ersity!
sebagai berikut
b =
t =
th =
j =
h =
kh =
d =
dh =
r =
z =
s =
sh =
s =
d =
t =
z =
=
gh =
f =
q =
k =
l =
m =
n =
h =
w =
y =

Pendek 4 a < = i = = u <
Panjang 4 a < = i < = u <
Di"tong : ay = ; aw =
Adapun untuk kata3kata bahasa Arab yang sudah diserap dalam -ahasa Indonesia
seperti kata musyawarah! akat dll ditulis dengan menggunakan sistem penulisan
dalam ahasa !nd"n#s$a
ISSN : 2087 - 1732
DAFTAR ISI
Pengantar %edaksi
odel Interaksi anajemen %asulullah Dalam Piagam adinah
Aunur %o"i>
Perguruan $inggi islam 8UIN9 dan Integrasi 'eilmuan Islam
8Sebuah %ealitas enghadapi $antangan asa Depan9
) ukhlis 1ahruddin
Pembaruan Pemikiran Pendidikan Islam
8Studi Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama Di UIN aulana
alik Ibrahim alang9
uhammad ?holid @amAami
Pergeseran akna 'a"aBah dalam Pernikahan
Cumaidi 'h)
'ritik atas manhaj tak"ir dalam berdakwah
Abdul Cakim
Pendidikan oral 8Studi Pemikiran urthadha uthahari9
Abdurrachman So"yan
Dispensasi Nikah Dibawah Umur
Uswatun NiBami
odel Pengembangan Pesantren
8Studi di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning An3Nur II Al3urtadlo
-ululawang alang9
&dy Sutrisno dan isbahul unir
MOD! INTRA"SI MANAJMN
RASU!U!!A# DA!AM $IA%AM MADINA#
Oleh ; Aunur Rofiq
Dosen "akultas ekonomi UIN aliki alang
(l) :ajayana no) 0* alang! CP) *D+707/E++6E
A&stract
edina ?harter is the result o" a mani"estation o" FreadingF $he
essenger o" re;elation and reality) -uild a balance by reading the Ftwo3
re;elationF that is al3masGHr re;elation 8re;elation written I al3Jur Kan9 and the
re;elation o" al3wL>i M8applicable law o" Allah in nature9) FJirLKah al3wahyiF
8read! re"lect! think o" :odKs ;erses in the JurKan9 and Fal3wujHd >irLKahF 8reading!
thinking and re;eal ;erses in the reality and the uni;erse9 is the same are e>ually
important and need attention in a balanced way) $wo sources makri"ah are not
contradictory and may be separated! because both are deri;ed "rom the Sunna o"
:od Almighty) $he meaning o" interaction management 8management o"
interaction9 is the management! regulation! structuring interactions to be part o"
peace building)
$he "irst approach used in this study is! content analysis 8analisis isi9!
namely with regard to the te2ts contained in the articles o" the ?harter o" edina)
$he second approach! the analysis o" the conte2t o" the de;elopment o" peace"ul
coe2istence in the ?harter o" edina) Cere is more sociological! because based on
e2perience o" interaction! dialogue with the community o" edina the Coly
Prophet) Including the dialogue that he did with the (ews who had ;iolated the
?harter o" edina)
In this ?harter! almost the entire article talking about humanitarian issues!
the >uestion o" interrelation o" social! political and religious belie;ers= rights and
e>uality be"ore the law= "reedom o" religion= "reedom to do business and economic
de;elopment which brings bene"its to the national li"e= "reedom o" speech and
e2pression= rights and obligations o" uslims and (ews= uphold social justice and
ethics) Problem o" FtheologicalF that o"ten lead to a claim o" truth 8truth claim9
between the "ollowers o" religion does not stand out) &;en the Prophet as leader o"
the country "rom the Islamic community did not mention this problem) Are
highlighted by it is about the position o" Kde "actoK Allah and Cis apostle himsel" as
to be adhered to and as a place o" re"erence i" any problems or con"licts occur
between members o" the ?harter o" edina)
"eyword= edina ?harter! JirLKah al3wahyi! al3wujHd >irLKah
% $endahuluan
Dalam perspekti" Islam! cita3cita hidup damai manusia 3khususnya umat
Islam3! mesti dibangun! paling tidak dengan dua paradigma4 Pertama! membangun
NinteraksiO positi" dengan $uhannya) $anpa pembinaan NinteraksiO yang baik
dengan $uhan! jiwa seseorang tidak akan pernah menemukan apa yang disebut
sebagai peace of mind) aterialisme tidak akan pernah dapat mengantarkan jiwa
manusia kepada peace of mind atau inner peace! bahkan akan membuat jiwa
manusia penuh dengan kon"lik berkepanjangan) 'edua! membangun
keseimbangan dalam membaca Ndua wahyuO yaitu wahyu al-masr 8wahyu
tertulisIal3JurBan9 dan wahyu al-wqi` 8sunnah Allah yang berlaku dalam alam9)
Qirah al-wahyi 8membaca! merenungkan! memikirkan ayat3ayat $uhan dalam
al3JurBan9 dan Nqirah al-wujd 8membaca! memikirkan dan menyingkap ayat3
ayat dalam realitas dan alam semesta9 sama3sama penting dan perlu mendapat
perhatian secara seimbang) Dua sumber makri"ah tersebut tidak mungkin
kontradikti" dan dipisahkan! sebab keduanya bersumber dari sunah $uhan yang
aha &sa)
Dalam konteks perdamaian! keseimbangan terhadap dua pembacaan
8qiratain9 ini pun menjadi masalah yang amat penting! bahkan sejatinya menjadi
dasar dalam upaya mewujudkan peacebuildin dan deradikalisasi dalam
masyarakat) Secara umum! hilangnya harmoni dalam pembacaan dan pengamalan
terhadap dua qirah tersebut akan berdampak kepada berbagai ketimpangan yang
merusak! baik terhadap indi;idu maupun masyarakat dan alam sekitar) Akibatnya
seseorang akan kehilangan rasa inner peace! masyarakat akan tandus dari benih3
benih cinta dan toleransi dalam berinteraksi! baik antar sesama manusia maupun
dengan ekologi)
Piagam adinah , yang menjadi objek diskusi dalam artikel ini3 kalau
kita kaji lebih dalam! adalah merupakan hasil dari bentuk mani"estasi
NpembacaanN %asulullah terhadap wahyu dan realitas)
Makna Mana'emen Interaksi
Pang dimaksud dengan manajemen interaksi 8manaement of interaction9
di sini ialah pengelolaan! pengaturan! penataan interaksi yang menjadi bagian dari
peace buildin) Dalam konteks Piagam adinah ini! penulis lebih suka
menggunakan istilah manajemen interaksi 8manaement of interaction! daripada
manajemen kon"lik 8manaement of conflict!" 'alau yang terakhir 8manajemen
kon"lik9! termasuk suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang
mengarahkan bentuk komunikasi atau perilaku! baik dari pihak yang terlibat dalam
kon"lik maupun pihak luar 8sebagai pihak ketiga! penengah atau perantara9 agar
bagaimana kepentingan 8interests9 mereka 8pelaku kon"lik9 dapat Ndipertemukan)O
Sebenarnya tujuan dari manajemen kon"lik dan manajemen interaksi tidak
jauh berbeda! sebab keduanya termasuk bagian dari proses resolusi kon"lik)
Namun manajemen interaksi lebih bersi"at umum! dia dapat digunakan dalam
situasi kon"lik dan pasca kon"lik seperti yang terjadi pada masyarakat adinah)
Pang jelas! wujudnya suatu perdamaian di dalam suatu komunitas! sangat erat
kaitannya dengan pengelolaan interaksi yang baik dan dapat diterima oleh
berbagai pihak)
$otret Sosiolo(is Madinah
Secara sosiologis! adinah waktu itu terdiri dari tiga kelompok besar
masyarakat dengan tradisi dan ideologinya masing3masing) ereka ialah
asyarakat beriman yang terdiri dari uhajirin dan Ansar! kaum Pahudi dan
orang3orang musyrik bukan Juraisy) Ada juga yang mengatakan bahwa
masyarakat adinah waktu itu ,selain Arab Juraisy dan Arab adinah serta
Pahudi3 juga terdapat etnik lainnya seperti %omawi! Persia! &thiopia) Dalam
kondisi seperti ini biasanya Nconflict of interestN berbagai kelompok itu tidak dapat
dielakkan) Untuk membangun masyarakat yang harmoni dalam kemajemukan
seperti itu! merupakan sesuatu yang luar biasa bagi uQammad s)a)w)! apalagi
beliau sebagai pendatang baru! dan adinah sebelum kedatangannya dilanda
perang berkepanjangan! yang terbesar ialah perang buBath) Perang ini terjadi tidak
lama sebelum hijrah ke adinah) ?ukup banyak korban yang jatuh dalam tragedi
ini)
'arena itu! lahirnya Piagam adinah di sini! menjadi media resolusi
kon"lik bagi asyarakat adinah) Dan "aktanya! dengan Piagam ini! %asulullah
s)a)w) berhasil mengembangkan pola pengelolaan interaksi multikultural secara
baik) -agaimanapun! manajemen interaksi merupakan salah satu bagian peace
builidn terpenting dalam Piagam adinah) Di sini penulis hanya akan
mengungkapkan tiga prinsip dari aspek pengelolaan interaksi 8manaement of
interaction9 perspekti" Piagam adinah dalam usahanya membina perdamaian di
adinah! yaitu prinsip dialog= prinsip toleransi= dan prinsip kerjasama 8ta`wun9)
asyarakat manapun yang multietnik atau multikultural senantiasa akan diliputi
dengan Nsuasana kon"likF) 1enomena kon"lik di sini bisa berakar dari berbagai
sebab! seperti bentuk3bentuk diskriminasi! ketidakadilan! masalah komunikasi!
distribusi sumber3sumber ekonomi dan kekuasaan yang tidak seimbang) Demikian
juga dengan klasi"ikasi NstatusO yang dilekatkan kepada seseorang atau kelompok!
bisa juga menjadi sumber suatu kon"lik di dalam suatu masyarakat) Di sini
pentingnya suatu dialog antar anggota masyarakat tersebut) $anpa adanya dialog
secara tulus! adil dan jujur! masyarakat akan terterus dalam suasana kon"lik) Itu
sangat berbahaya dan merugikan mereka sendiri)
Makna Dialo(
Dialog 8dialoue9 secara etimologi bermakna komunikasi antara dua orang
atau lebih) Dia berasal dari bahasa Punani 8:reek9! dia-loos" Secara terminologi
maknanya merujuk kepada pembicaraan di antara dua orang atau lebih! biasanya
berkenaan dengan suatu pertukaran nilai dalam semangat toleransi) Dialog
disebutkan sebagai suatu dasar dari drama! penulisan no;el! bahkan istilah ini
dipakai lebih spesi"ik untuk membedakan Nenre) Di Aaman klasik! pada
umumnya hal ini dipakai oleh para penulis dari Punani dan #atin) Dalam dialog!
yang dituntut tidak cuma suatu konsensus rasional! tetapi juga berhubungan
dengan emosional dan aspek3aspek personal) Calangannya biasanya bersi"at
psikologis dan sosiologi atau apa yang biasa disebut dengan stereotypin)
Sikap seperti itu biasanya dapat membawa kepada sikap cenderung
melekatkan suatu kategori tertentu kepada suatu kelompok) 'emudian kelompok
itu dikategorikan sebagai Norang luarO! dari kelompok yang kita miliki) Demikian
pula hubungan antara berbagai group yang sering dikondisikan atau ditentukan
oleh kepentingan ekonomi 8material benefits9! dan relasi kekuasaan politik
8power relations9) Dialog dapat juga terhalang! jika tidak ada pengakuan terhadap
yang lain! tidak menghormati! dan menerimanya sebagai suatu anggota masyarakat
tempat ia hidup dan membangun identitasnya) ungkin kita hanya bersikap
toleran kepada seseorang! tetapi tanpa menerima dan menghormatinya! atau
mungkin kita bersikap terbuka 8inclusi#e9! tetapi hanya dalam konteks hubungan
dominasi3subordinasi 8domination-subordination9) Pembinaan interaksi seperti ini
tidak akan dapat mendorong perdamaian kepada yang lebih baik! bahkan sangat
sensiti" dan bersi"at laten)
Dialo( Dalam $ia(am Madinah
Dialog ini dalam Piagam adinah! paling tidak dapat dijelaskan dengan
dua pendekatan yaitu 4
Pendekatan pertama! analisis isi 8content analysis9! yaitu berkenaan
dengan teks3teks yang terkandung dalam pasal3pasal Piagam adinah)
Istilah dialog atau syura secara eksplisit tidak disebutkan di dalam Piagam
ini! namun tidak bermakna bahwa proses dialog tidak pernah ada) -ahkan
sebaliknya! jika kita teliti secara seksama! kita akan mendapatkan bahwa hampir
seluruh kandungan Piagam berkait erat dengan proses dialog dan komunikasi antar
anggota Piagam tersebut) Dalam /E pasal yang termaktub dalam Piagam adinah!
nilai3nilai dialog terdapat dalam empat jalur komunikasi yakni 4
$ertama$ jalur internal umat Islam 8kalangan uhajirin dan Ansar9)
Cubungan ini diatur dalam 7+ pasal yaitu4 Pasal .= pasal /= pasal 0= pasal 6= pasal
E=

pasal D= pasal R= pasal +*= pasal ++= pasal +7= pasal +.= pasal +/= pasal +0= pasal
+6=

pasal +E=

pasal

+D= pasal

+R= pasal

7*= pasal

7+= pasal

77= pasal

7.)
1
1 $asal ) :olongan uhajirin dari Juraisy tetaplah di atas tradisi lama mereka4 mereka saling
menanggung! membayar dan menerima diyat 8uang tebusan9 di antara sesama mereka)
ereka menebus siapa saja yang tertawan dengan cara berbuat baik dan adil di kalangan
orang3orang beriman) $asal * -ani Aw" 8dari Pathrib9 tetaplah di atas tradisi lama mereka)
ereka bersama3sama menanggung! membayar serta menerima uang tebusan seperti dulu=
dan setiap taifah 8golongan9 tetaplah menebus siapa saja yang tertawan dari kalangan mereka
sendiri dengan cara berbuat baik dan adil di kalangan orang3orang yang beriman) $asal +
-ani al3Carith 8dari Pathrib , adinah9 ibn al3'haAraj tetaplah di atas tradisi lama mereka
yaitu bersama3sama bertanggungjawab membayar uang tebusan darah seperti dulu! dan tiap3
tiap kelompok dari 8Suku 'haAraj9 hendaklah membayar uang tebusan darah mereka sendiri
dengan adil dan baik di kalangan orang3orang yang beriman) $asal , -ani Saidah 8dari
Pathrib9 tetaplah di atas tradisi lama mereka! bersama3sama bertanggungjawab membayar
uang tebuan darah seperti dulu dan tiap3tiap kelompok dari mereka hendaklah membayar
uang tebusan darah untuk mereka sendiri dengan berbuat baik dan adil di kalangan orang3
orang yang beriman) $asal - -ani (usyam 8dari Pathrib9 tetaplah di atas tradisi lama mereka!
bersama3sama bertanggungjawab membayar uang tebuan darah seperti dahulu! dan tiap3tiap
puak dari mereka! hendaklah membayar uang tebusan darah untuk mereka sendiri dengan
berbuat baik dan adil di kalangan orang3orang yang beriman) $asal . -anu al3Najjar 8dari
Pathrib9 tetaplah berpegang kepada tradisi lama mereka! bersama3sama bertanggungjawab
membayar uang tebusan darah seperti dahulu dan tiap3tiap puak dari mereka hendaklah
membayar uang tebusan darah untuk mereka sendiri dengan berkebajikan dan adil di
kalangan orang3orang yang beriman) $asal / -ani Amru ibn Au" tetaplah di atas tradisi lama
mereka bersama3sama bertanggungjawab membayar uang tebuan darah seperti dahulu dan
tiap3tiap puak dari mereka hendaklah membayar uang tebusan darah untuk mereka sendiri
dengan berkebajikan dan adil di kalangan orang3orang yang beriman) $asal 01 -ani al3
Nabiet 8dari Pathrib9 tetaplah di atas pegangan lama mereka! bersama3sama
bertanggungjawab membayar uang tebusan darah seperti dahulu! dan tiap3tiap puak dari
mereka hendaklah membayar uang tebusan darah untuk mereka sendiri! dengan berbuat baik
dan adil di kalangan orang3orang yang beriman) $asal 00 -ani Aus 8dari Pathrib9 tetaplah
berpegang kepada tradisi lama mereka! bersama3sama bertanggungjawab membayar uang
tebuan darah! seperti dahulu dan tiap3tiap golongan dari mereka hendaklah membayar uang
tebusan darah untuk mereka sendiri dengan berbuat baik dan adil di kalangan orang3orang
yang beriman) $asal 02 bahwa orang3orang yang beriman tidak boleh membiarkan apapun
masalah di antara mereka sendiri! bahkan mesti sama3sama bertanggungjawab memberi
sumbangan! dengan berbuat kebajikan untuk menbayar uang tebusan darah dengan adil)
$asal 023& Cendaklah seorang yang beriman itu tidak membuat perjanjian apapun dengan
orang yang di bawah kekuasaan seorang beriman lainnya tanpa mendapat persetujuan
terlebih dahulu) $asal 0) bahwa orang3orang beriman lagi berta>wa hendaklah menentang
"edua$ hubungan internal Pahudi yang mencakup berbagai suku
2
)
"eti(a$ hubungan internal musyrikin adinah) Pasal yang membicarakan
secara khusus warga musyrikin adinah! hanya ada satu pasal saja! yakni Pasal
7*3b) Dalam pasal ini penduduk musyrik adinah tidak dibenarkan melindungi
harta orang3orang Juraisy! tidak juga nyawa mereka! serta tidak boleh
menghalangi orang mukmin)
Pernyataan yang hampir sama terdapat dalam pasal /.) Namun redaksinya
bersi"at lebih umum! ditujukan kepada seluruh bangsa adinah4 5-ahwa tidak
siapapun yang membuat kesalahan! melanggar kesusilaan! melakukan keAaliman atau dosa
atau perseteruan atau kerusakan di kalangan orang3orang beriman! dan mereka hendaklah
bersatu menentang orang tersebut walaupun orang itu anak salah seorang dari mereka) $asal
0* $idak sepantasnya seorang mukmin itu membunuh mukmin lainnya gara3gara orang ka"ir!
tidak sayogianya ia menolong orang ka"ir yang menyerang seorang mukmin) $asal 0+ bahwa
jaminan Allah itu adalah satu dan sama= Dia melindungi nasib orang yang lemah= dan bahwa
orang3orang ukmin hendaklah saling menjamin keamanan dari gangguan orang lain) $asal
0, bahwa orang3orang Pahudi yang menyertai kita hendaklah mendapatkan pertolongan dan
pimpinan dengan tanpa menAalimi! dan tidak boleh ada kesepatan tidak baik terhadap
mereka) $asal 0- bahwa perdamaian orang3orang mukmin itu adalah satu dan sama! karena
itu tidak boleh dibuat perjanjian dengan orang mukmin manapun tanpa diikuti oleh mukmin
yang lain dalam suatu peperangan di jalan Allah! melainkan dengan dasar persamaan dan
keadilan di kalangan mereka) $asal 0. bahwa setiap serangan terhadap kita berarti serangan
terhadap semua! oleh itu hendaklah dilakukan silih berganti dalam melawannya) $asal 0/
bahwa orang ukmin hendaklah saling membela satu sama lain atas setiap darah yang
tumpah pada jalan Allah) $asal 21 bahwa orang3orang mukmin lagi bertakwa hendaklah
tetap konsisten di atas sebaik3baik petunjuk ) $asal 213& bahwa tidak boleh orang musyrik
manapun melindungi harta orang3orang Juraisy! tidak juga nyawa mereka! dan tidak boleh
menghalangi orang mukmin 8akan haknya9 $asal 20 barang siapa membunuh secara
sewenang3wenang seorang mukmin dengan ada bukti yang nyata! hendaklah dihukum >isos!
kecuali disetujui oleh wali si korban untuk menerima ganti rugi! sebagai tebusan darah)
Semua orang mukmin hendaklah bersatu suara mengutuk perbuatan itu))) $asal 22 bahwa
tidak dibenarkan bagi orang beriman yang mengakui isi kandungan Piagam ini dan percaya
kepada Allah dan Cari 'emudian! menolong orang yang melakukan kriminal ataupun
melindunginya) -arang siapa menolongnya! maka ia akan dilaknat Allah! dan dimurkai pada
hari 'iamat kelak! dan tidak akan diterima darinya tebusan apapun! tidak juga taubat) $asal
2) Perselisihan dalam suatu perkara hendaklah dirujukkan kepada Allah dan nabi
uQammad)
2 $asal 2+4 N-ahwa kaum Pahudi dari -ani Aw" adalah satu ummah bersama orang3orang
mukmin! mereka bebas dengan agama mereka sendiri 8Pahudi9! dan orang Islam dengan
agama mereka 8Islam9! begitu juga orang3orang yang menjadi sekutu mereka! dan diri mereka
sendiri! melainkan siapapun yang Aalim dan berbuat dosa! maka hal itu tidak akan menimpa
melainkan dirinya dan keluarganya sendiriO) Dalam pasal 76 menyebutkan4 NPahudi -ani al3
Najjar 8diperlakukan9 sama dengan Pahudi -ani Aw") Pasal 7E4 Pahudi -ani al3Carith
8diperlakukan9 sama dengan Pahudi -ani Aw") Pasal 7D4 Pahudi -ani al3Saidah
8diperlakukan9 sama dengan Pahudi -ani Aw") Pasal 7R4 Pahudi -ani (usyam 8diperlakukan9
sama dengan Pahudi -ani Aw") Pasal .*4 Pahudi -ani al3Aus 8diperlakukan9 sama dengan
Pahudi -ani Aw"O) Pasal .+4 Pahudi -ani $haBalabah 8diperlakukan sama dengan Pahudi
-ani Aw"! kecuali orang3orang Aalim dan orang yang berbuat dosa! maka hal itu tidak akan
menimpa melainkan diri dan keluarganya sendiri) Pasal .74 -ahwa suku (a"nah yang
bertalian keturunan dengan Pahudi $haBalabah 8diperlakukan9 sama dengan mereka itu 8-ani
$haBlabah9) Pasal ..4 -ani SyuGaibah 8diperlakukan9 sama dengan Pahudi -ani Aw"! dan
sikap yang baik hendaklah membendung segala bentuk kejahatan) Pasal ./4 -ahwa orang3
orang yang bersekutu 8mawLli9 dengan Pahudi -ani $haBlabah 8diperlakukan9 sama dengan
boleh diberi bantuan perlindungan kepada Juraisy 8musuh9! begitu juga tidak
boleh diberi perlindungan kepada orang3orang yang membantunya
3
)
"eem6at$ jalur terbuka yang meliputi komunikasi antara seluruh
masyarakat adinah) (alur keempat ini! merupakan FateF interaksi atau dialog
bagi asyarakat adinah) (alur ini memuat +0 pasal
4
) Dalam pasal3pasal inilah
terlihat secara jelas! bagaimana penghargaan Piagam adinah terhadap
mereka itu) Pasal .04-ahwa sahabat 8biGLnah9 orang3orang Pahudi 8diperlakukan9 sama
dengan orang3orang Pahudi itu sendiri) Pasal /64 -ahwa orang3orang Pahudi Aus! begitu juga
orang3orang yang bersekutu dengan mereka! hendaklah memikul kewajiban yang sama
seperti pihak3pihak yang lain yang menjadi anggota ini! itu dilakukan demi kebaikan
anggota3anggota Piagam ini) Dan mereka hendaklah berbuat kebajikan dengan tidak
melakukan dosa 8kejahatan9! karena barang siapa yang melakukannya! maka dialah yang
menanggungnya sendiri) Dan Allah menyaksikan akan kebenaran isi kandungan Piagam ini
dan merestuinya) Dalam pasal3pasal di atas! seluruh kaum Pahudi adinah mendapat
kedudukan! hak dan kewajiban secara sama) $idak ada diskriminasi) -ahkan mereka bebas
untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan keyakinannya) %ealisasi pasal3pasal ini tidak
mungkin terjadi! tanpa adanya komunikasi dan dialog internal antar mereka) Demikian pula
dengan kesepakatan3kesepakatan terhadap kandungan Piagam ini)
3 Pasal ini sebenarnya penulis masukkan dalam jalur komunikasi terbuka 8keempat9) Penulis
letakkan di sini karena berkaitan dengan masalah larangan perlindungan kepada orang3orang
musyrik Juraisy yang memiliki ideologi sama dengan musyri> adinah) #arangan ini
dinyatakan secara tegas! sebab kaum muhajirin dan kaum musyrikin ekah masih dalam
suasana kon"lik) Untuk melindungi masyarakat Islam yang baru tumbuh! dari teror usyrik
ekah! maka uhammad s)a)w) membangun strategi Npeoples power dengan menjadikan
musyrikin ekah sebagai common enemy masyarakat adinah) ?ara yang paling e"ekti"
ialah dengan memasukkan masalah ini ke dalam suatu konstitusi yang kemudian disepakati
bersama)
4 Paitu4 Pasal4 += 7= 7/= 70= .6= .E= .D= .R= /*= /+= /7= /.= //= /0 dan /E) Pasal + yang
menjadi pembuka Piagam ini! merupakan suatu pengukuhan tentang wujudnya ikatan
persaudaraan! kebersamaan antar kaum! penganut agama dalam masyarakat adinah) Pasal
tersebut dalam teks berbahasa arab berbunyi4
!
"
#$ % &
'
( ) *
+
,

-
.
/

0 +1 ]

2
'
3

4 51 [ &

6
'
7

&

6
'
0 ( 8 ' *

1
'
&

6
'
* 5 9
'
*

&
'
( :
;
<
'
=

>

] ?

! ' @

[
;
=

A '<

&
'
(


B
'
C

E F

, 5

G B
'
C

! #H

B
'
C

.
%his is a prescript &'itab! of (uhammad$ the )rophet &the (essener of *od! to operate
amon the +aithful ,elie#ers &muminin! and the -ubmissi#e to *od &muslimin! from amon the
Quraish and &the people of! .athrib and those who may be under them and join them" /nd ta'e part
in wars in their company" -ahasa Arab dan Inggris ini ialah ;ersi dari uhammad Camid Allah)
#ihat dalam Camid Allah 8+.DDI+R6D9! op"$cit" h) /+) Adapun ;ersi Ibn 'athSr yang dikutip dari
riwayat Ibn Isha> tanpa tulisan [ 23 451 ] dan [?!@] namun bertuliskan )*,( -/01 I(J ) #ihat
al3Ca"iT Ibn 'athSr! 8+RD09! al-,idyah wa al-0ihyah$ jilid III! -eirut4 Dar al3'utub al3MIlmiyah!
h) 777) Pembukaan ini menjadi pedoman bagi adanya komunikasi antar anggota piagam tersebut)
Pernyataan ini tentunya juga menjadi suatu pijakan awal agar peserta Piagam melakukan dialog!
komunikasi! dan interaksi secara konstrukti" yang memihak kepada kepentingan bersama) Pasal 7
yang berbunyi4 8 B
'
C

K +L M" (
+
@

N )

&
'
(


'

#0 +1 9! memperjelas kedudukan peserta Piagam yang


terdapat dalam pasal +! yakni mereka merupakan satu umat! satu bangsa! satu kedaulatan walaupun
keberagaman dan kebersamaan yang menjadi unsur penting dalam upaya peace
buildin
5
)
Pendekatan kedua! analisis konteks terhadap pembangunan peaceful
coe1istensi dalam Piagam adinah) Di sini lebih bersi"at sosiologis! sebab
didasarkan kepada pengalaman interaksi! dialog Nabi s)a)w dengan masyarakat
adinah) $ermasuk dialog yang beliau lakukan dengan kalangan Pahudi yang
telah melanggar Piagam adinah) Dalam hal ini ada dua4 Pertama! pengalaman
dialog dalam situasi kon"lik) Di sini secara khusus penulis paparkan berkenaan
multikultural dan agama) Pasal 70 pun demikian! bahkan nampak lebih tegas dalam menyatakan
kesatuan bangsa 8satu umat9! seperti kaum Pahudi dari -ani Aw" bersama orang3orang mukmin!
mereka bebas dengan agama mereka sendiri 8Pahudi9 dan orang Islam dengan agama mereka 8Islam9!
begitu juga orang3orang yang menjadi sekutu mereka! kecuali orang yang Aalim dan berbuat dosa!
maka hal itu tidak akan menimpa melainkan dirinya dan keluarganya sendiri) Pasal lainnya yang
memiliki semangat dan esensi yang sama ialah Pasal 7/ dan pasal .D yang menjelaskan tentang
keterlibatan kalangan Pahudi bersama orang3orang mukmin dalam memperkuat aspek "inansial
dalam sebuah peperangan menghadapi musuh dari luar adinah) Ini semakna dengan Pasal .E3a!
bahkan dalam pasal ini! kedua penganut agama yang NberakarO dari Ibrahim tersebut! di samping
bertanggungjawab memperkuat aspek ekonomi dan "inansial negara! mereka juga harus sama3sama
tolong3menolong melawan siapapun yang memerangi anggota Piagam adinah ini= dan hendaklah
mereka saling menasehati! sama3sama membuat kebajikan! dan menjauhi perbuatan dosa) Pernyataan
yang lebih umum dan meliputi seluruh anggota Piagam 3tidak terbatas kepada kerjasama Pahudi dan
kaum uslimin saja3 ialah terkandung dalam pasal .R yang menjelaskan bahwa 'ota Pathrib mesti
aman dari serangan dan gangguan! khususnya dari kalangan internal Piagam ini sendiri) Pasal3pasal
ini bisa dilihat dalam Dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan oleh A) :uillaume 8+RED9! %he 2ife of
(uhammad$ 'arachi4 O2"ord Uni;ersity Press! h) 7.+37..)= Abu uQammad Abd al3alik ibn
Cisyam ibn Ayyub 8+RE+9! al--3rah al-0abawiyah! -eirut4 DLr al3IhyLB al3$urLth al3MArabS! taQ>S>
oleh usGa"L al3Sa>L et$ al! h) +/E) $ulisan Ibn CisyLm tentang Piagam adinah ini! pada dasarnya
dikutip dari riwayat Ibn Isha> juga= CamSd Allah! uQammad 8+R6R9! (ajm`ah al-4athiq al-
-iysiyah li al-`/hd al-0abawi 4a al-5hilfah al-6asy3dah$ -eirut4 DLr al3Isti>LmLt=
8+.DDI+R6D9! %he +irst 4ritten-7onstitution in the 4orld$ Pakistan4 Ashra" Press)
5 'emudian ditegaskan lagi oleh pasal //! bahwa bantu3membantu mempertahankan kota
Pathrib dari para penyerang merupakan tanggungjawab warga adinah semuanya)
Adapun pasal3pasal lainnya yang juga berkaitan dengan kepentingan umum ialah $asal *04
$idak boleh dihampiri sebarang kehormatan 8wanita9 melainkan dengan iAin keluarganya sendiri)
$asal *24 bahwa kemungkaran atau pertengkaran apapun! yang terjadi di antara sesama peserta
Piagam ini! jika dikuatirkan berbahaya! maka hendaklah dirujukkan kepada hukum Allah dan kepada
uhammad %asulullah! Allah menyaksikan kebaikan isi kandungan Piagam ini dan merestuinya)
$asal *+4 Apabila mereka diajak untuk berdamai atau ikut serta dalam suatu perdamaian! maka
hendaklah mereka bersedia berdamai! atau ikut ke dalam perdamaian itu= dan ketika mereka diajak
berbuat demikian! maka orang3orang mukmin hendaklah merestuinya! kecuali terhadap orang3orang
yang memerangi agama) $asal *,4 -ahwa orang3orang Pahudi -ani Aus! begitu juga orang3orang
yang bersekutu dengan mereka! hendaklah memikul kewajiban sama seperti pihak3pihak yang lain
yang menjadi anggota Piagam ini! demi kebaikan mereka semata3mata) Dan mereka hendaklah
berbuat kebajikan dengan tidak melakukan dosa! karena barang siapa yang berbuat sesuatu! maka
dialah yang menanggungnya sendiri) Dan Allah menyaksikan kebenaran isi kandungan Piagam ini
dengan kasus ekstradisi kaum Pahudi dari adinah) Pang menarik dalam Piagam
ini ialah! bahwa hampir seluruh pasalnya membicarakan tentang masalah
kemanusiaan! persoalan interrelasi sosial! politik dan penganut agama= hak dan
persamaan dihadapan undang3undang= kebebasan beragama
6
= kebebasan
melakukan bisnis dan pengembangan ekonomi yang membawa man"aat kepada
kehidupan bernegara= kebebasan berbicara dan berpendapat= hak dan kewajiban
umat Islam dan Pahudi= menjunjung tinggi keadilan dan etika bermasyarakat)
asalah NteologisO yang sering membawa kepada suatu klaim kebenaran
&truth claim! antara pemeluk agama tidak menonjol) -ahkan Nabi sebagai
pemimpin negara yang berasal dari masyarakat Islam tidak menyinggung masalah
ini) Pang ditonjolkan olehnya ialah tentang kedudukan Ude factoB Allah dan
dirinya sebagai rasul3Nya yang harus ditaati dan sebagai tempat rujukan jika ada
masalah atau terjadi kon"lik antar anggota Piagam adinah) -eliau betul3betul
menjadi praktisi dan guru perdamaian antar umat beragama! yang tidak ada
bandingnya) )eacebuildin yang dikembangkannya bersi"at integral dan rele;an
dengan "itrah manusia yang dalam satu sisi memiliki nilai3nilai spiritualistik dan
sisi lainnya terikat dengan nilai3nilai humanistik) Nilai3nilai ini dikembangkan
secara seimbang! sehingga lahir sebuah masyarakat adinah yang beragama!
beradab! rasional dan humanis! walaupun di dalamnya terdapat sebagian
masyarakat yang masih musyrik)
Pengusiran terhadap tiga kelompok Pahudi 8-ani Jainu>aB tahun 7 C!
-ani Nadhir tahun / C dan -ani JuraiTah tahun 0 C9 disebabkan masalah politik
dan pengkhianatan terhadap Piagam adinah yang telah disepakati bersama!
bukan karena mereka beragama Pahudi) Seandainya pengusiran itu didasarkan
kepada anti Pahudi! maka yang akan terjadi ialah adinah akan bersih dari
dan merestuinya) $asal *-4 -ahwa Piagam ini tidak boleh dipakai untuk melindungi orang3orang
Aalim dan yang bersalah= dan bahwa ,mulai dari saat ini barang siapa berpergiaan dari kota adinah
atau menetap di dalamnya adalah terjamin keselamatannya! kecuali orang3orang yang Aalim atau
bersalah) Dan bahwa Allah merestui setiap orang yang membuat kebajikan lagi bertakwa! dan bahwa
uhammad hendaklah diakui sebagai Pesuruh Allah) Pengungkapan redaksi dari pasal3pasal di atas
cukup ringkas! padat! saling berkait satu dengan lainnya dan terkadang mengandung lebih dari satu
makna 8mutardif9 ) 'arena itu! kadang3kadang penulis menyebutkannya secara berulang dalam
beberapa pernyataan yang dianggap rele;an)
6 'ebebasan berkeyakinan atau memeluk agama dilindungi! sehingga kelompok paganis atau
penyembah berhala adinah pun dibiarkan eksistensinya! dengan syarat! tidak memberi
bantuan apapun atau perlindungan kepada pihak musyrikin ekah) enurut penulis!
larangan itu merupakan kebijakan politik temporer %asulullah yang si"atnya tidak kekal) Cal
itu dilakukan demi memelihara keamanan di adinah) Sebab bagaimanapun! pada masa itu
masih dalam suasana kon"lik yang mana pihak ka"ir Juraisy tidak puas hati dan marah
terhadap nabi dan umat Islam) Aturan itu sebenarnya tidak hanya diberlakukan kepada kaum
musyrik adinah! namun juga untuk semua masyarakat adinah) #ihat pasal 7*! kemudian
bandingkan dengan pasal /.)
penduduk Pahudi) 'ita dapat melihat apa yang dilakukan oleh 1iraun di esir
terhadap -ani Israil! Nebu 'hadnesar! ?yrus dari Parsi! Antiochus &piphanes!
penguasa %omawi di Suriah tahun +E0 S yang melarang ajaran $almud bagi
kaum Pahudi= 'aisar $itus tahun E* juga menghancurkan Sinagog Pahudi=
'aisar %um! ?onstantin yang memeluk 'risten pada abad ke3/ asehi! dan
menyingkirkan orang Pahudi dari kehidupan politik! serta membelenggu hak3hak
sipil mereka)
$rinsi6 Toleransi
Pada +6 No;ember +RR0! United Nations &ducational Scienti"ic and
?ultural OrganiAation 8UN&S?O9! mendeklarasikan tahun +RR0 sebagai tahun
toleransi 8%he 8nternational .ear for %olerance9)$oleransi dianggap NmahaO
penting dalam kehidupan manusia! sebab pada dasarnya merupakan bagian dari
eksistensi suatu masyarakat itu sendiri) -ahkan toleransi merupakan bagian dari
hukum alam yang dilekatkan di hati seluruh manusia) 'arena itu! seseorang yang
tidak memiliki rasa toleran! kejam dan ganas bisa dikatakan bukan sebagai
manusia yang sempurna)
a7 Makna Toleransi
$oleransi berasal dari kata tlenai 8:reek9! yang maknanya ialah menerima!
mengakui! menahan 8penderitaan98 Villiam #) %eese! +RD*40D*9) Dalam term
Inggris dikenal dengan tolerance$ tolerate$ toleration) aknanya ialah
membiarkan! mengakui! dapat menahan! sabar! kebebasan! dan tasamuh 8Peter
Salim! +RD64+.7R9) Istilah ini muncul dan populer sejak perang keagamaan pada
kurun ke +6! yang mana Protestan dan 'atolik perlu mengamalkan sikap toleran
satu dengan lainnya! atau dalam istilah %eese Nlearn to bear or endure each
otherO Peter Salim! +RD64+.7R9) $oleransi juga bermakna kemampuan untuk
mengakui dan menghormati keyakinan! ibadah orang atau menerima ide seseorang
yang berbeda dengan yang dimilikinya)
Dalam toleransi! juga perlu dibedakan antara nilai! ajaran! agama atau ide
yang dianut oleh seseorang dengan tindakan penganutnya) Sehingga dengan
demikian kita dapat menempatkan toleransi dengan bijak dan benar) $oleransi
dalam beragama misalnya! merupakan sikap yang amat mulia dan patut mendapat
dukungan! namun bila penganut suatu agama tertentu melakukan kejahatan!
terorisme atau pelanggaran hak asasi manusia! maka sikap toleran terhadapnya
tidaklah tepat) -ukan hanya itu! ia bertentangan dengan agama! nilai3nilai moral!
hukum dan kemanusiaan) Dia patut dihukum! bukan karena sebagai penganut
suatu agama tertentu! namun karena tindakannya yang melanggar hukum yang
telah ada)
&7 Toleransi Dalam $ia(am Madinah
Dalam konteks Piagam adinah hubungan toleransi 8tasamuh9 dan dialog
sangat erat! tidak dapat dipisahkan) Dialog dan toleransi dalam Piagam ini ,tanpa
mena"ikan nilai3nilai yang lain3 seakan menjadi NjantungO bagi cita3cita peace
buildin di adinah)
uhammad s)a)w) ,sebagai telah diungkap di atas3! tidak pernah
mengeyampingkan dialog! walaupun kepada musuhnya atau kepada orang yang
telah mengkhianatinya atau dalam keadaan kon"lik) Pang sedemikian itu
merupakan buah dari suatu sikap tasmuh yang tulus)
$idak dapat dina"ikan bahwa pada dasarnya lahirnya Piagam adinah
adalah sebagai NcerminO dari sikap tasamuh uQammad s)a)w) yang kemudian
disepakati secara bersama! dan menjadi sebuah konstitusi bagi Negara adinah)
Dalam Piagam inilah dinyatakan tentang Npengakuan positi"O 3dalam term
Arab disebut i'tiraf atau Nta`rufO 8JS) Al Cujarat 4 +.9 terhadap keberagaman
etnis! budaya dan agama dalam masyarakat adinah) Dari pasal satu hingga pasal
empat puluh tujuh! memang menggambarkan adanya pengakuan tersebut) Cal ini
tidak dapat diingkari)
(ika dicermati! Npengakuan positi"O tersebut terealisasikan ke dalam dua
model interaksi sosial3keagamaan yang saling terkait yaitu4 $ertama8 model
interaksi kultural 8cultural interaction9) Di sini Nabi s)a)w) menempatkan dirinya
sebagai bagian dari masyarakat adinah yang plural) Dalam konteks inilah beliau
mendidik masyarakatnya menjadi manusia yang berbudaya tinggi! membangun
interaksi harmoni dengan mengamalkan amanah toleransi secara baik dan
konsisten seperti yang telah termaktub dalam Piagam adinah) 'edua$ model
interaksi struktural! yaitu membangun sikap tasamuh dengan pendekatan
institusional) Dalam konteks ini beliau s)a)w) menempatkan diri sebagai pemimpin
sebuah negara) Pada posisi ini pula beliau banyak mengeluarkan berbagai
kebijakan! baik bersi"at lokal maupun uni;ersal)
%asulullah s)a)w sebagai elit kekuasaan telah berhasil melakukan dua
"ungsi institusional secara baik! yaitu 8a9 mengekalkan kehidupan antara etnis dan
budaya yang seimbang dan harmoni pasca kon"lik berkepanjangan di adinah) 8b9
melakukan peace buildin termasuk dengan beberapa negara atau kerajaan yang
ada pada masa itu) Pendekatan institusional ini dilakukan dengan dua tujuan4
Pertama! untuk melindungi Piagam adinah dan masyarakatnya dari sikap Ktidak
konsistenB yang menyebabkan terlanggarnya hak3hak asasi manusia secara
sewenang3wenang! sehingga dapat menimbulkan kekacauan) isalnya dalam
suatu sabdanya! beliau memberi peringatan keras kepada sahabatnya ,tentunya
untuk seluruh umatnya3 agar tidak membunuh secara sewenang3wenang
masyarakat non3muslim yang terikat dengan perjanjian dengan masyarakat Islam
8muMLhid9) (ika hal itu terjadi! maka pembunuhnya diancam tidak masuk surga
8C%) -ukhori9)
'edua! mengembangkan hubungan diplomatik dan sikap toleransi
beragama termasuk dengan masyarakat luar adinah! lebih khusus kalangan
'risten) isalnya ketika para utusan dari negeri Najran yang beragama 'risten
datang menghadap beliau di adinah! mereka dibenarkan untuk masuk masjid!
sebagai tempat suci umat Islam) $atkala tiba waktu solat! merekapun diiAinkan
melaksanakannya di masjid tersebut) Setelah secara tulus dan lembut beliau s)a)w)
melakukan dialog dengan mereka)
Dengan kelompok penganut paganisme 8selain dari agama Pahudi dan
Nasrani9! seperti agama ajusi yang menyembah api misalnya! %asulullah tetap
menghormatinya! tanpa ada diskriminasi! bahkan beliau secara khusus
menyamakan mereka seperti kalangan Ahli al3'itab dalam hak dan kewajiban
sebagai warga negara! sabdanya4 NPerlakukan mereka itu seperti orang3orang Ahlu
al3'itabF 8C%) Imam alik9)
$rinsi6 Ta`wun
1itrah manusia adalah sebagai makhluk sosial! dia tidak akan pernah dapat
hidup sendiri tanpa ada keterikatan atau kepentingan kepada lainnya) 'eberadaan
dan perjalanan hidup dirinya! terkait dengan eksistensi orang lain dan lingkungan
sekitarnya) -agaimanapun dia perlu kepada kawan! dia perlu makan! minum! seks!
ilmu pengetahuan! kesehatan! keselamatan! kedamaian lahir dan batin dan lain3
lain) Semua itu tidaklah mungkin terwujud untuk dirinya tanpa ada bantuan yang
lain)
Demikianlah keberadaan manusia sebagai makhluk yang lemah dan
tergantung) 'arena itu! prinsip ta`wun di sini menjadi penting bagi umat
manusia! baik raja yang kaya maupun petani yang miskin) Canya $uhan yang tidak
memerlukan kepada pertolongan yang lain 8JS) Al @uhru"4.79)
Makna Ta`wun
%a`wun 8
P

#D

E 9! berasal dari bahasa Arab! maknanya saling menolong


8tabdul al-ma`nah!" 'ata ini berakar dari 8 9) Ia juga bermakna Nal-
quwwah wa al-fidahO 8kekuasaan! kekuatan dan "aedah98Ahmad Syarbase!
+RD+4+E*9) aka dapat diartikan bahwa suatu pertolongan! laAimnya datang dari
yang memiliki kelebihan atau sesuatu yang kuat dan membawa man"aat! baik
untuk yang ditolong maupun kepada yang menolong) Demikianlah dalam konteks
manusia)
-erbeda dengan Allah SV$)! sebab Allah tidak perlu kepada man"aat
apapun atau "aedah! dari makhluk yang dibantu3Nya) Atau Allah juga tidak punya
kepentingan apapun ketika membantu makhluk3Nya) Dialah al-(usta`n 8tempat
memohonkan pertolongan yang tidak perlu kepada ganjaran9 N

#D

$ 9
'
*

1 4

51

2
'
QR E #(

I5

S 8JS) Pusu" 4 +D9)


MAun 8 - 9 juga bermakna mendukung 8support9= bebas 8free$
liberate9= membantu 8assistant9) MAwLn 8

S 9! di samping bermakna umur


antara muda dan tua 8middle-aed!$ juga berarti perantara 8baina 3 &

6
'
7

9) Adapun
ta`wun artinya ialah koperati" atau saling membantu 8() ilton ?owan! +RD* 4
60R9)
Dalam konteks ini! al3JurBan memiliki perhatian secara khusus! terutama
dalam upaya peace buildin antara sesama bani Adam a)s) 'itab suci ini!
bagaimanapun tidak membenarkan adanya perbuatan3perbuatan yang dapat
menimbulkan kon"lik destrukti" dan pertumpahan darah serta kerusakan)
'arenanya! prilaku yang dapat mendatangkan kerugian dalam masyarakat mesti
dielakkan) Perbuatan diskriminati"! misalnya dalam menegakkan suatu hukum
terhadap seseorang atau etnik atau penganut agama tertentu! sangat dilarang oleh
al3JurBan) -ahkan diajarkan untuk melakukan tolong menolong &ta`wun!$ kerja
sama dalam kebajikan dan takwa! bukan tolong menolong untuk melakukan dosa
dan permusuhan antar sesame 8JS) Al aidah 4 79)
Perdamaian dalam konteks apa pun tidak akan pernah terbangun dengan
baik! jika tidak didukung oleh kesadaran untuk bergandeng tangan! membina kerja
sama antar berbagai pihak) -agaimanapun sikap mau menang sendiri! dengan
melalaikan! pendapat! hak dan kepentingan orang lain! akan menjadi NracunO yang
dapat mengancam terwujudnya interaksi sosial yang harmoni)
a Ta`wun Dalam $ia(am Madinah
%a`wun merupakan unsur terpenting dalam manajemen interaksi dan
peace buildin" %a`wun merupakan bentuk mani"estasi di lapangan dari dialog
dan toleransi di atas) -agaimanapun cita3cita perdamaian dalam multi kultural dan
multi agama! tidak cukup hanya dengan berteori semata) Dia butuh kepada aksi
bersama) Dengan demikian! tiga kerangka bangunan perdamaian ini 8dialog!
toleransi dan ta`wun9 tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya)
Pada konteks inilah prinsip ta`wun menjadi penting dalam Piagam
adinah) Dengan prinsip ini! %asulullah s)a)w) melakukan penyatuan seluruh
potensi masyarakat adinah dalam upaya pembinaan komunitas yang harmoni!
kuat dan aman)
Paling tidak! terdapat tiga isu besar yang menjadi hujjah bagi wujudnya
ta`wun atau apa yang disebut networ' and cooperation yang termuat dalam
Piagam adinah tersebut) Aspek pertama berkaitan dengan masalah politik dan
strategi militer 8military stratey9= dan kedua berhubungan dengan masalah
ekonomi 8A"Aal al3%ahman! +RD*4.03/.9) Adapun aspek ketiga! berkenaan dengan
masalah hak asasi dan interaksi sosial3keagamaan)
$ertama$ aspek politik dan strategi militer dan pertahanan negara)
Sungguhpun masyarakat adinah3khususnya dari kalangan Ansar3! menerima
kedatangan uhammad s)a)w) namun baginya tidak cukup untuk menjamin
keamanan terhadap dirinya dan NnegaraO baru yang dilahirkannya) -agaimanapun
usyrikin ekah yang telah banyak berkorban waktu! tenaga! harta! dan
NkehancuranO ideologinya! serta kehilangan harga diri karena tidak berhasil
menghalang uhammad melakukan re;olusi tauhidnya! tidak akan pernah diam
dengan kenyataan ini)
Sebagai pemimpin yang cerdas! uhammad s)a)w) menyadari tentang hal
itu) 'arena itu! beliau melakukan langkah3langkah de"ensi" dan strategis yakni4 +9
menjadikan Juraisy ekah sebagai musuh bersama ,sebagaimana telah
disinggung di atas) 79 menjadikan adinah sebagai wilayah yang aman! dan .9
stabilitas politik internal) Seperti yang dinyatakan dalam pasal .R4 -ahwa 'ota
Pathrib adalah terpelihara perbatasannya! tidak boleh diserang oleh pihak manapun
yang menganggotai piagam ini 8) Camid! +R6D 4 769) 'emudian ditegaskan lagi
dalam pasal //4 -ahwa anggota Piagam hendaklah saling membantu!
mempertahankan kota Pathrib dari pihak manapun yang akan menyerangnya)
"edua$ pemberdayaan ekonomi) asalah ini dijelaskan dalam dua Pasal
yaitu Pasal .E3a dan Pasal .D) 'edua Pasal tersebut memberikan gambaran tentang
ta`wun pemberdayaan ekonomi adinah secara umum! dan dalam keadaan
perang khususnya)
'emudian dalam pasal .D dinyatakan lebih tegas bahwa kaum Pahudi dan
orang3orang Islam! sama3sama bertanggungjawab memperkuat "aktor "inansial
selama peperangan dalam mempertahankan adinah)
7
"eti(a$ penegakan hak asasi manusia bersama) Aspek ini di antaranya
meliputi masalah keadilan sosial! jaminan keamanan bagi masyarakat! melindungi
kebebasan berkeyakinan dan beragama) Pasal3pasal yang berkaitan dengan
masalah ini terdapat pada4 .3+.= +6= 77= 703.0= .E3b= /6= /E)
-agaimanapun Piagam adinah ini merupakan bentuk mani"estasi sosial3
politik dari nilai3nilai yang diwahyukan kepada Nabi s)a)w)! walaupun tidak
diungkapkan secara langsung dan tegas dalam al3JurKan) Itulah tauladan yang
patut dicontoh oleh generasi selanjutnya) Al3JurBan tidak perlu bicara banyak
tentang teknis) Pang dituntut adalah kecerdasan dan kreati"itas penganutnya untuk
menterjemahkan 8membumikan9 ajaran3ajaran uni;ersalnya) uhammad s)a)w
telah memberi contoh secara paripurna dengan lahirnya Piagam adinah)
Dari pembahasan di atas! dapat disimpulkan bahwa prinsip dialog! prinsip
toleransi dan prinsip ta`wun merupakan bangunan penting dari model
manajemen interaksi yang dilakukan oleh %asulullah dalam Piagam adinah)
Dengan tiga pilar inilah beliau s)a)w) membangun masyarakat antar agama yang
harmoni) Valaupun juga tidak dapat dina"ikan bahwa di sana terdapat kelompok
NoportunistikO ,muna"ik3 yang kadangkala dapat mengganggu interaksi antar umat
beragama)
Demikian semangat dari Piagam adinah dan pengembangannya)
Sebagaimana telah disinggung terdahulu! bagaimanapun kandungan Piagam
adinah! tersebut tidak dapat dipisahkan dari semangat wahyu! yang mana dalam
satu sisi bersi"at spritualistik dan sisi lainnya bersi"at humanistik)
Dikatakan bersi"at spritualistik! karena memang tidak boleh dipisahkan
dari nilai3nilai tauhid yang menjadikan Allah sebagai sumber dan tempat kembali)
Semangat ini tercerminkan dalam pasal + yang dibuka dengan Fbismi /llah al-
rahmn al-rah3mF! dan pasal lainnya sebagaimana yang telah diungkapkan
sebelum ini)
Adapun si"at humanistiknya ialah berkaitan erat dengan semangat
pembinaan interaksi yang humanis) $idak menindas! jujur! adil! terbuka dan suka
berdialog) Sikap seperti itulah yang akan mewujudkan ta`awun 8kerja sama9 yang
konstrukti"! seperti yang akan kita diskusikan nanti)
7 Adapun teks pasal .D sama dengan pasal 7/) Pang membedakan ialah konteksnya4

+
L

2
'
C

1
'

2
'
TQ 0 '<

&

6
'
0 ( 8 ' *

1
'
#(

2
'
(

&

6
'
7

#,

.
Daftar $ustaka
Ibn anThHr 8+R6DI+.DD9! 2isn al-`/rab$ -eirut4 DLr al3Wadr li al3XabLMah wa
al3Nasyr ! DLr -eirut li al3XabLMah wa al3Nasyr)
Al3%ahmLn! A"Aal 8+RD*9! (u9ammad as a (ilitary 2eader$ #ondon4 $he uslim
Schools $rust)
Al3%YAi! 1akhruddin 8ttp9! al- Tafsr al-5abr$ cet! 7! $eheran4 DYr al3'utub al3
MIlmiah)
Al3SibLMi! uZGa"L! 8+RDE9! (in 6awi` :a;ratin ! -eirut4 aktabah al3
IslLmi)
MAisyah MAbd al3%ahmLn 8-int SyLtiB9 87**7I+/7.9! %arjum -ayyidt ,aiti al-
0ubuwah$ 'airo4 DLr al3CadSth)
Al3%ahman! A"Aal 8+RD*9! (uhammad as a (ilitary 2eader$ #ondon4 $he uslim
Schools $rust)
Abd al3alik ibn Cisyam ibn Ayyub! Abu uQammad! 8+RE+9! al--3rah al-
0abawiyah! -eirut4 DLr al3IhyLB al3$urLth al3MArabS! taQ>S> oleh
usGa"L al3Sa>L et$ al)
<ncyclopedia of (anaement$ / editon 8+RRR9! 8editor4 arilyn ) Celms!
D)-)A)! New Pork4 7*** :ale :roup! Inc)
iall! Cugh! et al 87**+9! 7ontemporary 7onflict 6esolution$ U'4 Polity Press)
1attLQ! MIr"Ln MAbd al3CamSd 8+RREI+/+E9! al-.ahdiyah `/r;un =ar3'h3 wa al-
>ara't al->ad3thah f3 al-.ahdiyah$ OmLn4 DLr AmmLr= -eirut4
DLr al3-ayLrik)
:uillaume! A! 8+RED9! %he 2ife of (uhammad$ 'arachi4 O2"ord Uni;ersity Press)
Cawkins! (oyce ) 8ed9 +RD6! %he ?1ford 6eference @ictionary$ O2"ord4
?larendon Press)
CamSd Allah! uQammad 8+.DDI+R6D9! %he +irst 4ritten-7onstitution in the
4orld"
Ibn 'athSr! Abu al31idLB al3Ca"iT 8+RD09! al-,idyah wa al-0ihyah$ jilid III!
-eirut4 Dar al3'utub al3MIlmiyah)
Ibn Cisyam! Abu uhammad Abd al3alik 8+RE+9! al--3rah al-0abawiyah!
tah>S>4 usGa"L al3Sa>L et" al! -eirut4 DLr al3IhyLB al3$urLth al3
MArabS
5amus @wibahasa$ ,ahasa 8neris-,ahasa (alaysia 8+RRR9$ 'uala #umpur4
Dewan -ahasa dan Pustaka)
alkawi! 1athi [asan ed) 8+RR69! al- /a` al-+i'ry 2i al--yei'h (u9ammad al-
*haAli! Oman4 III$
(aus`ah al-:ad3th al--yar3f$ (aus`ah al->ad3th al--yar3f 8+RR+3+RRE9$ ?D
Program o" CadSth o" 'utub al3$isMah! cet! 7! :lobal Islamic So"ware
?ompany)
%eese! Villiam # 8+RD*9! @ictionary ?f )hilosophy /nd 6eliion$ <astern /nd
4estern %houht$ USA4 $he Car;ester Press #imited
Salim! Peter 8+RD69! %he 7ontemporary <nlish-8ndonesian @ictionary$ (akarta4
odern &nglish Press
6ofiq$ /unur$ 87*+*9!<ti'a ,isnis dalam al-QuranB )erspe'tif 0abi -yu`aib dan
5aum (adyan5ajian %emati'$ di #emlit UIN aliki alang)
Syarbasi! AQmad 8+RD+I+/*+9$ (aus`ah /'hlq al-Qurn$ 'airo4 DLr al3%LBid
al3MArabS! ?owan! ( ilton 8ed9 8+RD*9! :ans 4ehr 4 / @ictionary of
(odern 4ritten /rabic$ -eirut4 #ibrairie Du #iban dan #ondon4
acdonald \ &;ans #$D) cet! III)
%he <ncylopedia /mericana 8+R0D9! USA4 Americana ?orporation)
Vatt! V) ontgomery 8+R069! (uhammad /t (edina$ #ondon4 O2"ord Uni;ersity
Press)
Pusu" Jardawi 8+RR.9 !(in :adyi al-8slm$ +atwa (u`Cirah$ j 7! cet! 7!
anZHrah4 DLr al3Va"LB li al3XabLMah wa al3Nasyr wa al3$auAS)
$er(uruan Tin((i Islam 9UIN: dan Inte(rasi "eilmuan Islam; Se&uah
Realitas Men(hada6i Tantan(an Masa De6an
Oleh4 ) ukhlis 1ahruddin
Dosen 1akultas Saintek UIN aliki alang
&mail4 ukhlis]"ahruddin5yahoo)com
A&strak
6eliion should be a way of life for human beins to be able to li#e a ood lifeD
reliion will be present to answer any functional problems encountered by
humans$ when interated with the areas of human life with the interati#e
approach" %hese comple1 life problems cannot be sol#ed with one dimension of
science$ but science must dialectic with others" %he e1istence of 8slamic collee is
essential in order to build-interati#e paradim that interates reliion and
science$ which miht be e1pected of the raduates will be able to be a problem
sol#er in the community$ able to face the challenes of the future with a wise$
prudent$ and able to build a better ci#iliAation"
'ey word = Integration! Cigher &ducation! %eligion)
$endahuluan
Semua pihak mutlak setuju! pendidikan amat penting bagi ikhtiar
membangun manusia berkualitas! ditandai peningkatan kecerdasan! pengetahuan!
dan keterampilan) Pendidikan juga merupakan wahana strategis bagi usaha
meningkatkan mutu kehidupan manusia! yang ditandai membaiknya derajat
kesejahteraan! menurunnya kemiskinan! tingkat peradaban yang tinggi dan
terbukanya berbagai pilihan dan kesempatan mengembangkan diri di masa depan)
Dengan demikian! secara umum pendidikan mempunyai peranan amat sentral
dalam mendorong indi;idu dan masyarakat! untuk mencapai kemajuan pada semua
aspek kehidupan)
:elombang modern yang memicu era globalisasi telah kita masuki! hal itu
berarti masa yang penuh resi'oD
th
manusia akan berpacu menghadapi masa depan
yang semakin sulit! masyarakat yang cepat berubah) 'ecenderungan di era
globalisasi yang disebut3sebut adalah bahwa saling ketergantungan antar3bangsa
akan meningkat) $idak ada lagi suatu negara atau bangsa yang dapat
menyesuaikan segenap persoalannya seorang diri tanpa bekerjasama dengan
negara lain)
&

th Istilah ini dikutip oleh C)A)%) $ilaar! dari Ulrich -eck! 8%isk Society4+RR79!
(ulti'ulturalismeD %antanan-tantanan *lobal (asa @epan dalam %ransformasi
)endidi'an 0asional! :rasindo! (akarta= 7**/) hlm)+0)
Pertanyaannya apakah bangsa ini bisa sur#i#e dengan suatu dunia yang
penuh resiko^ Siapkan kita menghadapi perubahan dunia ide! ledakan in"ormasi!
perubahan sosial3budaya dan lainya^) $entunya persiapan yang kita persiapkan
untuk generasi penerus kita adalah melalui pendidikan! bagaimana kondisi
pendidikan saat ini^) -agaimana mengajarkan kemampuan memperoleh in"ormasi
dan mengolah in"ormasi kepada generasi muda^) tentunya banyak hal yang perlu
kita benahi bersama! mulai dari permasalahan= kebijakan pemerintah! anggaran
pendidikan! mutu tenaga pendidik dan sebagainya! problem ini adalah sistemik
yang cara pemecahanya juga mengharapkan bantuan dari berbagai pihak termasuk
masyarakat umum) Sistem pendidikan yang kita miliki sekarang ini tidak mampu
memberikan landasan kepada peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kemampuan menyelesaikan masalah3masalah bangsa)
Untuk memperbaikinya tidak dapat secara tambal sulam! 'eppres3'eppres
darurat! atau peraturan3peraturan yang dibuat tergesa3gesa) Di Indonesia! jika
berkata tentang perbaikan pendidikan selalu diartikan memperbarui kurikulum)
asalah Pendidikan Indonesia kini bukan masalah kurikulum! tetapi problemnya
cukup komplek) 'ita membutuhkan o;erhaul! menyeluruh) (uga bukan re"ormasi
pendidikan! tetapi suatu trans"ormasi pendidikan di tengah realitas multikultural
dan arus globalisasi yang sudah mulai mengalir) $rans"ormasi yang dimaksud
adalah perubahan watak serta bentuk pada sekolah3sekolah kita) Dari sekolah
tempat mengha"al menjadi sekolah tempat belajar ber"ikir) Dari sekolah yang tidak
akrab dengan lingkungan lokalnya menjadi sekolah yang dikenal= dicintai dan
dibanggakan lingkungan lokalnya)
Oleh karena itu perombakan secara menyeluruh adalah keniscayaan yang
harus dilakukan mulai dari dasarnya) (ika bicara tentang perombakan pendidikan!
harus dimulai meletakkan tata nilai! norma3norma bangunan paradigma keilmuan
dan seterusnya) Sejarah manusia menunjukan betapa kemajuan intelektual telah
membawa kemajuan yang besar di dalam kebudayaan manusia! tapi juga
membawa kepada keruntuhan bahkan kemusnahan manusia itu sendiri karena
kehilangan moral)
'
Demikian pula sejarah dalam tradisi keintelektualan uslim pada masa
Umayyah dan Abbasiyah yang mengantarkan peradaban Islam kemasa keemasan)
Pada era sekarang ini jika kita ingin mengambil alim peradaban Islam maka mau
tidak mau kita harus memulainya dari pendidikan) Perbaikan dimulai dari "ilsa"at
pendidikan yang dikembangkan haruslah benar dulu) Dari "ilsa"at dasar kita!
paradigm keilmuan bergerak ke norma3norma dan nilai3nilaiImoral) -ersamaan
& ochtar -uchori! %ransformasi )endidi'an) 8(akarta4 Pustaka Sinar Carapan \ I'IP
uhammadiyah (akarta! +RR09! hlm) +E
' Ibid) hlm) 22i;
dengan itu seluruh birokrasi pendidikan yang ada berikut sistemnya harus
diperbaharui)
$eran UIN
Peran perguruan $inggi Islam sangatlah penting dalam menciptakan dan
mengembangkan peradaban) Perguruan tinggi mencetak para alumnusnya yang
sangat ditunggu kehadirannya dalam perannya ikut memecahkan problem Umat)
Dalam hal keilmuan! masalah masa depan Studi Islam di Indonesia menjadi
penting untuk dibahas) Adanya rancang bangun Studi Islam yang mulai saling
menyapa antara keilmuan Islam dan keilmuan umum sudah tidak dapat
dihindarkan) Sehingga memantapkan metode dalam studi 'eislaman agar di
kemudian hari tidak ada masalah dalam hubungan antara Studi Islam dan keilmuan
umum harus dilakukan)
'emunduran peradaban Islam terjadi tidak jauh dari pemikiran yang
dikotomistik antara agama dan ilmu yang menimbulkan banyak masalah3masalah!
masalah kemanusiaan! lingkungan hingga struktur keilmuan yang mengakibatkan
ketidakharmonisan dalam dalam menjawab tantangan global! pemecahan masalah
yang komplek hanya dijawab satu disiplin keilmuan dan tidak mau bertegur sapa
dengan keilmuan yang lain! sehingga kajiannya tidak komprehenship dan malah
menimbulkan masalah baru! oleh karena itu perlu kiranya sebuah paradigm
intregrati" dalam kajian studi Islam)
Pengembangan dan kon;ersi IAIN! ke S$AIN! lalu ke UIN 8Uni;ersitas
Islam Negeri9 adalah proyek keilmuan) Proyek ini selain usaha membenahi
lingkungan "isik! juga usaha membenahi dan mengintegrasikan sehingga ada
dialog dan kerja sama antara disiplin ilmu umum dan agama yang lebih erat)
'arena bukan waktunya lagi bila Studi Islam menyendiri dengan metodologi yang
cenderung kaku dan bersi"at tidak mau berubah) -egitu juga dengan keilmuan
umum tidak lagi hanya terpaku dan menyendiri dari kancah disiplin ilmu agama)
$ugas keilmuan umum khususnya keilmuan sosial 8sosiologi! antropologi!
sejarah! humaniora9 terhadap masalah keagamaan adalah mengkaji "enomena
keagamaan! baik mempelajari perilaku manusia dalam kehidupannya beragama!
juga "enomena keagamaan itu sendiri) Secara mudah disebutkan N Ilmu sejarah
mengamati proses terjadinya perilaku itu! sosiologi mengamatinya dari sudut
posisi manusia yang membawanya kepada perilaku itu dan antropologi
memperhatikan terbentuknya pola3pola perilaku itu! pemahaman akan problem
kon"lik keagamaan seharusnya juga meminjam keilmuan umum dalam
memecahkan masalah ditengah masyarakat! sehingga kita bisa bijak dan ari"
melihat kon"lik yang berlatar belakangi keagamaan! misalnya kon"lik ahmadiyah!
kon"lik terorisme! dan kon"lik3kon"lik berbau agama lainnya)
#alu bagaimana bentuk hubungan antara 'eilmuan Islam dan keilmuan
umum selanjutnya) Apakah keduanya akan saling mengalahkan^ hal ini bisa
dijelaskan bahwa dalam memahami proses dialog antara Studi Islam dan keilmuan
umum dapat dilihat dengan tiga corak pendekatan) Pertama corak paralel! di mana
masing3masing corak epistemologi Studi Islam dan keilmuan umum akan berjalan
sendiri3sendiri tanpa ada hubunganI persentuhan antara yang satu dengan yang
lain)
?orak kedua adalah bersi"at linear! di mana salah satu dari keduanya akan
menjadi primadona! sehingga kemungkinan akan berat sebelah) Dalam hal ini
kemungkinan terjadinya dialog yang intensi" antara kedua keilmuan menjadi sulit
terjadi) 'etiga adalah corak sirkular! di mana masing3masing corak epistemologi
keilmuan dapat memahami keterbatasan! kekurangan dan kelemahan yang melekat
pada diri masing3masing dan sekaligus bersedia mengambil man"aat dari temuan3
temuan yang ditawarkan oleh tradisi keilmuan yang lain serta memiliki
kemampuan untuk memperbaiki kekurangan yang melekat pada dirinya sendiri)
Dan seharusnya permasalahan yang komplek hari dipecahkan dengan pendekatan
yang komplek juga)
Skema Inte(ratif3interkenektif UIN Sunankali'a(a <o(yakarta
Amin Abdullah dalam memikirkan bentuk Studi Islam 8Islam Studies9 di
UIN banyak dilakukan olehnya) Pemikirannya tentang Studi Agama dalam
wilayah normati"itas ataupun historisitas dapat menjadi re"erensi awal) (uga
paparannya tentang epistemologi keilmuan Islam yang menjadi "ondasi Studi
Agama UIN ke depan tidak luput dari perhatiannya) Amin Abdullah menyatakan4
-angunan keilmuan apapun! baik keilmuan agama 8termasuk agama Islam
dan agama3agama yang lain9! keilmuan sosial! humaniora maupun kealaman 8pada
masa mendatang9 tidak berdiri sendiri) $etapi saling kerja sama! saling tegur sapa!
saling membutuhkan)

Usaha membangun :rand Design keilmuan di UIN! khususnya UIN
Sunan 'alijaga menjadikan Amin perlu merancang bangunan epistemologi
keilmuan yang akan mengintegrasikan berdirinya "akultas umum dan "akultas
agama) Dalam hal ini Amin Abdullah mengatakan4
NDiangkatnya NAgamaO! pandangan hidup Nway o" li"eO sebagai objek
studi untuk tidak semata3mata mengatakan bahwa agama hanya terbatas untuk
dipercayai dan diyakini sebagai ilmu3ilmu sosial 8social studies9 maupun studi
ilmu3ilmu agama 8religious studies9 merupakan gejala baruO
1(
Amin Abdullah! 8slamic -tudies @i )eruruan %iniB)ende'atan 8nteratif-8nter'one'tif!
8 Pogyakarta4 Pustaka Pelajar! 7**69! hlm);iii
1( Amin Abdulah! -tudi /ama ibid" hlm)7++
Studi Islam yang diintegrasikan dengan studi keilmuan umum merupakan
gejala baru di Indonesia) aka diperlukan "ormulasi yang baru dalam
mengintegrasikan kedua ilmu tersebut) Dalam dasawarsa yang silam! konsep
Islamisasi Ilmu yang dikembangkan oleh Ismail % 1aru>i)
11
maupun Syed Naguib
Al3Attas)

menjadi bahan pembicaraan yang seru dari para cendekiawan uslim)
Di sinilah peranan Amin Abdullah untuk mencoba menjawab pertanyaan dan
memberi tawaran keilmuan Islam 8Islamic o" science9 sebuah pendekatan yang
berbeda dengan Islamisasi ilmu)
Penggunaan ilmu3ilmu sosial! humaniora dan sains dapat membantu di
dalam memahami Islam secara komprehensi") #alu apakah penggunaan ilmu3ilmu
umum sebagai ilmu bantu di dalam memahami Islam tersebut akan merelati"kan
doktrin3doktrin agama yang dikaji^ Pertanyaan inilah yang kerap berada di benak
pengkaji Islam) -egitu juga dengan adanya Studi Islam yang bersi"at das sein
8doktriner9 dan das sollen 8senyatanya9) Apakah akan menjadikan semua kajian
lebih bersi"at senyatanya dan kehilangan sisi doktrinernya^ ilmu apapun! termasuk
ilmu3ilmu keislaman adalah bersi"at dapat dikoreksi 8corriible9 dan dapat salah
8falsifiable9) Canya dengan menyadari "aktor3"aktor penting itulah! maka
kemungkinan melakukan pengujian! mempertanyakan! adu argumentasi! mendebat
konsep3konsep yang telah lebih dulu ada dan teori3teori yang dibangun oleh para
intelektual uslim masa lalu dalam semua cabang ilmu! secara akademik dapat
dibenarkan)
Ajaran Islam ada yang bersi"at normati" dan ada Islam yang bersi"at
historis) Islam yang bersi"at normati" ini ada di dalam Al3Juran dan Cadits!
sedang Islam yang bersi"at Cistoris ada dalam bangunan keilmuan Islam seperti
$a"sir! Cadits! Ulumul Juran dll yang diajarkan oleh ulama3ulama masa lalu
sampai masa sekarang) Sehingga Islam sebagai doktrin atau Islam Normati"
tersebut ada dalam kerangka Nhard coreO yang harus dilindungi dengan si"at3si"at
yang mendukung pada penemuan3penemuan dan penyelidikan baru)
Dalam kenyataannya! agama selalu dipandang sebagai subjek) Sehingga
harus dipahami secara normati") $etapi ketika pendekatan ilmu3ilmu sosial
berlangsung! agama menjadi objek yang didekati secara objekti" dan empiris) Cal
inilah yang menjadikan Studi Islam 8Islamic Studies9 selalu dicurigai akan
11 Ismail % 1aru>i adalah ?endekiawan uslim kelahiran Palestina 8+R7+9) :agasannya
tentang Islamisasi Ilmu menjadi tonggak gagasan kemunculan wacana mengislamkan Ilmu
pengetahuan yang dianggap sekuler) Dalam uhammad Sha"id! %he *rowth of 8slamic of
%houht in 0orth /merica$ +ocus ?n 8smail 6aji +aruqi! 8aryland4 Amana Publication!
+RR/9
Syed Na>uib Al3Attas 8+R.+9) Pemikirannya tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan juga
mendapat sambutan yang hangat dari ?endekiawan uslim di $anah air) Dalam Van ohd
Nor Van Daud! +ilsafat dan )ra'tre' )endidi'an 8slam -yed ( 0auib /l-/ttas! 8 -andung4
iAan! 7**.9
merelati"kan doktrin3doktrin ajaran Islam) Sama halnya di barat yang membuat
garis demarkasi! bahwa "akultas teologi mengajarkan agama 'risten secara
normati" dan "akultas Studi Agama 8religious Studies9 mengajarkan agama secara
objeti" dan kritis)
'etegangan dalam memandang apakah agama itu sebagai subjek atau
objek itu yang menjadikan kekhawatiran adanya relati;itas ketika mengkaji agama
8Islam9 secara objekti" dan empiris) Dalam Studi Islam yang si"atnya historis3
empiris terhadap "enomena keagamaan! memang diperoleh rumusan bahwa agama
sesungguhnya sarat dengan berbagia NkepentinganO yang menempel dalam ajaran3
ajaran dan batang tubuh ilmu keagamaan itu sendiri) 'epentingan ini berkaitan
dengan ajaran3ajaran Islam yang nampak normati" dan objekti") $etapi sebenarnya
mengalami pena"siran dari manusia itu sendiri) 'arena jamak diketahui bahwa
kitab suci itu tidak berubah! tetapi pemahaman manusia itu selalu berubah)
'ajian3kajian dalam Studi Islam di UIN yang mengintegrasikan keilmuan
agama dan keilmuan umum merupakan usaha untuk menjadikan Studi Islam!
dalam bahasa 1aAlur %ahman N'eluar dari proses ortodoksiO) Proses ortodoksi ini
menjadikan Studi Islam menjadi permanen! tunggal dan tidak dapat digugat) -ila
proses ortodoksi terjadi! seolah3olah pemikiran keagamaan uslim dalam bahasa
Amin Abdullah Nmenjadi ta'en for ranted dan hairu qabilin li al niqas serta
immune untuk di kaji secara kritis histories3ilmiah)O
Dalam gambaran yang sederhana! kajian Islam yang bersi"at das sein
8doktrin9 merupakan budaya Islam yang bersi"at NCigh $raditionO yakni "ormulasi
tradisi Islam NliteralO dan idealO yang diandaikan bersi"at uni;ersal) Pang diwakili
dalam Studi A>idah dan 1i>h) Sedangkan kajian3kajian keislaman yang bersi"at
das sollen 8senyatanya9 merupakan budaya Islam yang bersi"at Nlow traditionO
yaitu kajian3kajian keislaman yang "okus pada aspek perilaku dan pergumulan
masyarakat uslim dalam kehidupan mereka sehari3hari baik secara ritual
maupun personal)
Proyek besar reintegrai epistemology keilmuan umum dan agama
mengandung arti perlunya dialog dan kerja sama antara disiplin ilmu umum dan
agaam yang lebih erat pada masa antara disiplin ilmu umum dan agama yang lebih
erat pada masa yang akan datang) Pendekatan interdisciplinary dikedepankan!
interkoneksitas dan sensitiitas antar berbagai disiplin ilmu perlu memperoleh skala
perioritas dan perlu dibangun dan dikembangkan terus menerus) Iterkoneksitas dan
sensi;itas antarberbagai disiplin ilmu3ilmu kealaman dengan disiplin ilmu3ilmu
agama perlu diupayakan terus menerus)
12
12 Amin Abdullah! Desain Pengembangan akademik IAIN menuju UIN Sunan 'alijaga! dalam
@ainal Abidin ed$ 8nterasi 8lmu dan /amaD 8nterpretasi dan /'si"8 iAan Pustaka!
-andung! 7**09! hlm) 76+
Dalam hal pengembangan pemikiran akademik tentang 8slamic -tudies di
perguruan tinggi! ) Amin Abdullah mengembangkan -pider %heoryE%hariqah
al-F/n'abut 8$eori (aring #aba3#aba9) (aring laba3laba ini merupakan produk
dialektis antara normati;itas dan historisitas yang dirumuskannya) Secara
konsepsional ) Amin Abdullah bahwa bagaimana central of spot yang menjadi
sumber utama dikembangkan melalui approach and methodoloy yang tepat pada
ring pertama= kemudian keberjalin3kelindanan selanjutnya pada ring kedua! ketiga
dan keempat secara timbal balik) Dalam hal ini yang diharapkan Amin Abdullah
adalah satu dimensi keilmuan itu seharusnya saling tegur sapa! saling komunikasi!
maka hal ini akan menjadikannya punya pemahaman yang utuh dan
komprehenship)
Tar&iyah Ulul al&a&; $en(alaman Inte(rasi ilmu dan A(ama UIN Maliki
Malan(7
Perubahan bentuk S$AIN alang menjadi UIN alang! pada awalnya!
sebagian di dorong oleh semangat untuk mencoba memadukan ilmu 8sains9 dan
agama yang terkesan bersi"at dikotomik) S$AIN alang pada waktu itu membuka
jurusan $arbiyah dengan prodi pendidikan agama dan pendidikan bahasa Arab!
merasa ruang gerak dan kawasan sedemikian sempit! kemudian berkembang
ke"akultas lain! yaitu Cumaniora! "akultas ekonomi! "akultas saintek dan "akultas
Psikologi)
'onsep keterpaduan agama dan ilmu yang akan dibangun oleh UIN
alang bukanlah semata3mata pada tataran kurikulum atau kerangka keilmuan
semata! melainkan yang justru lebih diutamakan adalah pada tataran perilaku
warga kampus) Integrasi ilmu dan agama yang dibangun ini seharusnya pula
mampu memberikan dampak pada terbentuknya integritas kepribadian warga
kampus! dan seluruh ci;itas akademika diharapkan turut mengembangkan
integritas ilmu dan agama dalam pengabdian dan pergaulan ditengah masyarakat)
13
Selanjutnya! UIN alang sebagai perguruan tinggi yang ingin menjadikan
Islam sebagai pegangan dan pedoman hidup harus menjauhkan diri dari hal apa
saja yang bersi"at merugikan diri maupun pihak lain 8kemungkaran dan bersikap
subjekti"9) UIN alang harus dikembangkan dalam konteks berjuang 8jih_d9
mengagungkan asma Allah) Oleh karena itu! diperlukan kesabaran! kesungguhan!
kebersamaan dan pengorbanan) Itu semua dilakukan sebagai bentuk kesungguhan
dalam mendekatkan diri serta menggapai ridha Allah swt)
Selain ber3i>raB 8membaca9 secara terus menerus untuk melahirkan
inspirasi dan kekuatan penggerak seluruh komponen yang ada! dibutuhkan pula
13 Imam Suprayogo! (embanun 8nteritas 8lmu dan /amaB )enalaman G80 (alan$
dalam @ainal Abidin ed$ 8nterasi 8lmu dan /amaD 8nterpretasi dan /'si"8 iAan Pustaka!
-andung! 7**09! hlm) 7+6
rumusan ;isi! misi! core o" ;alue dan core o" belie" secara jelas) Sejak +RRD
S$AIN alang yang saat ini berubah menjadi Uni;ersitas Islam Negeri 8UIN9
alang telah berhasil merumuskan 6isi! isi dan $radisinya) %umusan ini
penting artinya untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar menyusun strategi
pengembangan yang di dalamnya termasuk susunan skala perioritasnya)
Selain itu! UIN alang telah berhasil menyusun strategi pengembangan
sehingga melahirkan konsep yang disebut dengan %ukun al3 (_miMah yang terdiri
atas sembilan macam komponen yang meliputi 4 8+9 sumber daya manusia yang
handal 8dosen! karyawan! dan mahasiswa9! 879 masjid! 8.9 maBhad! 8/9
perpustakaan! 809 laboratorium! 869 ruang belajarIkuliah! 8E9 perkantoran sebagai
pusat pelayanan! 8D9 pusat pengembangan seni dan olah raga! dan 8R9 sumber3
sumber pendanaan yang luas dan kuat) 'esembilan komponen itu! merupakan satu
kesatuan utuh yang harus diadakan sebagai karasteristik perguruan tinggi Islam!
yang diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa memiliki empat kekuatan
sekaligus! yaitu4 8+9 'ekokohan akidah dan kedalaman spiritual! 879 keagungan
akhlak! 8.9 keluasan ilmu dan 8/9 kematangan pro"esional)
Struktur "eilmuan Model Inte(rasi UIN Maliki Malan(
-angunan struktur keilmuan Uni;ersitas Islam Negeri 8UIN9 aliki
alang didasarkan pada uni;ersalitas ajaran Islam) eta"ora yang digunakan
adalah sebuah pohon yang kokoh! bercabang rindang! berdaun subur! dan berbuah
lebat karena ditopang oleh akar yang kuat) Akar yang kuat tidak hanya ber"ungsi
menyangga pokok pohon! tetapi juga menyerap kandungan tanah bagi
pertumbuhan dan perkembangan pohon)
Akar pohon menggambarkan landasan keilmuan uni;ersitas) Ini
mencakup4 8+9 -ahasa Arab dan Inggris! 879 1ilsa"at! 8.9 Ilmu3ilmu Alam! 8/9
Ilmu3ilmu Sosial! dan 809 Pendidikan Pancasila dan 'ewarganegaraan) Penguasaan
landasan keilmuan ini menjadi modal dasar bagi mahasiswa untuk memahami
keseluruhan aspek keilmuan Islam! yang digambarkan sebagai pokok pohon yang
menjadi jati3diri mahasiswa uni;ersitas ini! yaitu4 8+9 Al3JurBan dan as3Sunnah!
879 Sirah Nabawiyah! 8.9 Pemikiran Islam! dan 8/9 Vawasan 'emasyarakatan
Islam)
14
Dahan dan ranting mewakili bidang3bidang keilmuan uni;ersitas ini yang
senantiasa tumbuh dan berkembang! yaitu4 8+9 $arbiyah! 879 SyariBah! 8.9
Cumaniora dan -udaya! 8/9 Psikologi! 809 &konomi! dan 869 Sains dan $eknologi)
-unga dan buah menggambarkan keluaran dan man"aat upaya pendidikan
uni;ersitas ini! yaitu4 keberimanan! kesalehan! dan keberilmuan)
14 -uku Pedoman akademik UIN aliki alang! 8alang! 7**R9
Seperti keniscayaan bagi setiap pohon untuk memiliki akar dan pokok
pohon yang kuat! maka merupakan kewajiban bagi setiap indi;idu mahasiswa
untuk menguasai landasan dan bidang keilmuan) Digambarkan sebagai dahan dan
ranting! maka penguasaan bidang studi baik akademik maupun pro"esional!
merupakan pilihan mandiri dari masing3masing mahasiswa) Pada landasan
keilmuan ini diharapkan mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada mampu
mengaplikasikan keilmuan dari bidangnya masing3masing dengan semangat nilai3
nilai agama sebagai rohnya)
"am6us Reli(ius; Se&uah Tradisi Inte(ratif
Perguruan $inggi Islam diharapkan dapat mendorong tumbuh dan
berkembangnya nilai3nilai religius yang dapat diperoleh dengan jalan
merealisasikan tiga nilai kehidupan yang saling terkait satu sama lainnnya! yaitu4
?reati;e ;alues 8nilai3nilai kreati"9! dalam hal ini berbuat kebajikan dan
melakukan hal3hal yang berman"aat bagi lingkungan termasuk usaha
merealisasikan nilai3nilai kreati") &2perimental ;alues 8nilai3nilai penghayatan9=
meyakini dan menghayati kebenaran! kebajikan! keindahan! keimanan dan nilai3
nilai yang dianggap berharga)
Attitudinal ;alues 8nilai3nilai bersikap9= menerima dengan tabah dan
mengambil sikap yang tepat terhadap penderitaan yang tak dapat dihindari lagi
setelah melakukan upaya secara optimal! tetapi tidak berhasil mengatasinya)
15

enurut Sukidi!
16
religiusitas pendidikan mendasarkan bangunan epistimologinya
ke dalam tiga kerangka ilmu yaitu4 dasar "ilsa"at! tujuan! dan nilai serta orientasi
pendidikan) Pertama! dasar "ilsa"at religiusitas pendidikan adalah "ilsa"at
teosentrisme yang menjadikan $uhan sebagai pijakannya) 'edua! tujuan
religiusitas pendidikan diarahkan untuk membangun kehidupan duniawi melalui
pendidikan sebagai wujud pengabdian kepada3Nya) Cal tersebut bisa diartikan
bahwa kehidupan duniawi bukan tujuan "inal! tetapi sekadar gerbong menuju
kehidupan yang kekal dan abadi sebagai tujuan "inal perjalanan hidup manusia)
'etiga! nilai dan orientasi religiusitas pendidikan menjadikan iman dan ta>wa
sebagai ruh dalam setiap proses pendidikan yang dijalankan)
-erdasarkan ketiga kerangka konsep religiusitas pendidikan di atas dapat
diartikan bahwa religiusitas pendidikan menumbuhkan kecerdasan spiritual kepada
mahasiswa dalam pendidikan dan kehidupan) %eligiusitas pendidikan melalui
kecerdasan spiritual juga memberi guide line kepada dosen untuk mengajarkan arti
pentingnya religiusitas kepada para peserta didiknya) %eligiusitas pendidikan
menajamkan kualitas kecerdasan spiritual terhadap dosen maupun mahasiswa! hal
15 uhaimin! )aradima )endidi'an 8slam 8%osdakarya! -andung! 7**+9! hlm) 7R+)
16 Sukidi! NSpiritualitas dalam PendidikanO! http4IIwww)kompas)comIkompas3
cetakI*7*6I70IopiniIspir*/)htm 870 1ebruari 7**69)
tersebut dilakukan dengan menginternalisasikan nilai3nilai kejujuran! keadilan!
kebajikan! kebersamaan! kesetiakawanan sosial kepada mahasiswa sejak usia dini!
dan untuk dosen juga dapat memperoleh hal tersebut melalui sikap keteladan
dalam setiap proses yang terjadi dalam pendidikan) Semua hal tersebut tentu saja
tidak bisa terlepas dari peran Perguruan $inggi Islam beserta pengembangannya
termasuk dalam mewujudkan budaya religius kampus)
-ila dicermati kenyataan3kenyataan yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat! pendidikan sebagai praktisi pembangunan bangsa menampakkan
wujudnya dalam berbagai pranata 8institusi9 pendidikan! seperti dosen dan
pemimpin pendidikan! lembaga3lembaga pendidikan! lembaga3lembaga
keagamaan! pusat3pusat keilmuan! dan pusat3pusat seni dan budaya) elalui
pranata3pranata kependidikan itu! berbagai kekuatan pendidikan mejadi kekuatan
riil bagi proses pembangunan bangsa berarti pula mem"ungsikan dan
mendinamiskan peranan pranata3pranata kependidikan itu secara terpadu dan
berkelanjutan)
17
Untuk mengetahui peranan pranata3pranata kependidikan tersebut! di
bawah ini akan diurai secara garis besar sebagai berikut4
Pertama! peranan dosen dan pemimpin pendidikan) Semua pihak melihat
dan merasakan bahwa keberadaan serta kiprah dosen dan pemimpin pendidikan di
mana saja berada dan dari waktu ke waktu! merupakan kunci terlaksananya
berbagai bentuk dan jenis kegiatan pendidikan "ormal dan non"ormal yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat 8komunitas basis9) -ahkan! dapat dikatakan
merekalah yang paling mengetahui dan merasakan betapa berat misi dan tangung
jawab yang diemban dan harus dilaksanakan dalam rangka mencerdasakan dan
memajukan peserta didiknya menjadi warga bangsa yang maju 8modern9 dan
berkeadaban)
'edua! peranan lembaga3lembaga pendidikan "ormal seperti kampus!
madrasah! dan perguruan tinggi) Dunia kampus! madrasah! dan perguruan tinggi
merupakan perwujudan yang dibangun dan dikembangkan atas dasar sistem dan
kebijakan tertentu untuk mewujudkan pendidikan "ormal secara nasional) Apa
yang disebut sebagai Nsistem pendidikan nasionalO! pada dasarnya adalah
serangkaian kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan nasional yang
Nberakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan Pancasila dan
UUD+R/0O)
'etiga! peranan lembaga3lembaga keagamaan sebagai wadah kegiatan
pendidikan yang bersi"at khusus dan non"ormal! seperti pondok pesantren! tempat3
tempat ibadah! dan organisasi3organisasi sosial keagamaan) 'eberadan dan kiprah
17 A) alik 1adjar! :olisti'a )emi'iran )endidi'an$ 8%aja :ra"indo Persada! 7**09! hlm) +*/)
lembaga3lembaga keagamaan itu terus tumbuh dan berkembang semakin kokoh
serta berakar pada tataran komunitas basis umat) Peranan yang paling menonjol
bisa ditunjukkan! di antaranya adalah4 a9 menerjemahkan nilai3nilai dan noma3
norma agama sebagai kekuatan yang mendasari cita3cita dan moti;asi berbagai
kegiatan dalam seluruh aspek kehidupan= b9 mendorong dan membimbing
masyarakat dan umat ke arah kemajuan melalui ikatan3ikatan sosial dan kultural
maupun tradisi3tradisi yang dimilikinya= dan c9 menanamkan si"at3si"at dan
perilaku yang terpuji dan luhur bagi terciptanya peradaban yang religius)
'eempat! peranan pusat3pusat keilmuan sebagai wadah kegiatan
penelitian! pembelajaran! dan pelatihan) Peran pusat3pusat keilmuan itu antara lain4
a9 memanaj sumber3sumber keilmuan itu sebagai kekuatan yang mendukung
pendidikan akademis! pro"esi! dan ketrampilan= b9 menjembatani dan
mengin"ormasikan sumber3sumber keilmuan itu untuk memajukan dan
memperbarui sistem dan kebijakan pendidikan nasional= dan c9 memelihara dan
sekaligus mengembangkan sumber3sumber keilmuan itu sebagai bagian dari
kenyataan dan kebanggaan bangsa dan negara)
'elima! peranan pusat3pusat seni dan budaya sebagai wadah kegiatan
pendidikan dan kebudayaan! seperti museum dan sanggar3sanggar seni beserta
budaya yang tersebar di berbagai daerah) Peran utamanya antara lain4 a9
menerjemahkan nilai3nilai seni dan budaya sebagai landasan proses pembangunan
bangsa= b9 memposisikan seni dan budaya sebagai kekuatan riil dalam proses
pembangunan bangsa= dan c9) emelihara dan mengembangkan seni dan budaya
sebagai kekayaan dan kebanggaan bangsa)
1&
?ontoh kampus religius menurut penulis berada pada tradisi yang selama
ini ada di UIN aliki alang) $radisi pendidikan di UIN aulana alik Ibrahim
adalah= Pertama! $radisi Pendidikan UIN aulana alik Ibrahim alang adalah
perpaduan antara pendidikan tinggi dan pendidikan pesantren 8maBhad9! yang
berada dilingkungan kampus dan diwajibkan bagi mahasiswa pada tahun pertama)
$radisi demikian senantiasa dikembangkan untuk mengantarkan para lulusan
menjadi manusia yang memiliki kekokohan a>idah! kedalaman spiritual! keluhuran
akhlak! keluasan ilmu! dan kematangan pro"esional) 'edua! $radisi pendidikan
tinggi bertugas pokok melahirkan lulusan dengan sikap keilmuan dan
pro"esionalisme 8scienti"ic attitude and pro"essionalism9) 'arena itu!
pengembangan seluruh komponen uni;ersitas diarahkan untuk memperkuat
kedudukan uni;ersitas sebagai lembaga pendidikan akademik dan pro"esional)
'etiga! $radisi pesantren bertugas pokok melahirkan lulusan dengan perilaku
takwa dan budi pekerti mulia 8akhla>ul karimah9) 'arena itu! pengembangan
1& 8bid"$ hal) +*03+*E)
seluruh komponen maBhad diarahkan untuk memperkuat kedudukan maBhad
sebagai pusat pengembangan kepribadian muslim yang penuh keimanan! berilmu
mendalam! beramal shaleh! dan berbudi pekerti mulia) 'eempat! $radisi pesantren
juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan kepemimpinan umat! sosialisasi
multikultural! dan pengembangan kecakapan berbahasa Arab dan Inggris)
Pengamatan pertama pada sebuah kampus harus kita lakukan pada
budayaIperilaku religius yang dikembangkan oleh para mahasiswanya! karena hal
ini akan menjadi control system mahasiswa ketika mereka menjadi alumni))
Pengamatan ini juga sebagai e;aluasi terhadap perilaku religius mereka selama di
kampus dan hal ini sekaligus sebagai prediksi ketika mereka tamat) Dari
pengamatan ini kikita bisa mengambil langkah strategis untuk memperbaiki proses
pembinaan kader bangsa yang lebih bermutu) Pengamatan selanjutnya adalah
bagaimana perilaku akademik yang telah berkembang dan telah dikembangkan
oleh mahasiswa yang dibimbing dosen)
Perilaku religius mencerminkan kecerdasan spiritual seseorang dan
perilaku akademik mencerminkan kecerdasan intelegensia! keduanya harus
dimiliki sebagai mahasiswa UIN aliki alang sehingga kepribadian sebagai
seorang yang intelek dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi bisa dimiliki)
'eduanya bisa saling mempengaruhi dan saling mendukung! oleh karena itu
pengembangan perilakuItradisi religius dan intelektual pantas untuk dikembangkan
di lingkungan UIN dan juga sebagai perwujudan dari konsep integritas3
interkoneksitas yang dikembangkan di kampus ini)
-anyak kalangan yang menilai bahwa mahasiswa UIN cenderung masih
rendah perilaku akademisnya dibanding dengan perilaku akademis dari kampus
lain! ironisnya perilaku religius mahasiswa UIN juga dipandang lebih rendah dari
kampus lain! malah ada yang mengatakan bahwa UIN atau IAIN bukan sebagai
tempat pusat Peradaban Islam tetapi tempat pusat menghancurkan Islam) ereka
juga beranggapan bahwa mahasiswa UIN alim tidak ari" juga tidak! tidak pintar
dibidang agama dan juga rendah pengetahuan umumnya) Dari hal inilah
munculnya harapan kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa dan terbangunya
kampung Islam 8Islamic 6illage9! dengan pro"esionalisme yang bisa dibanggakan
serta ari" dan bijak)
A6likasi "e&i'akan
Aplikasi penggunaan metodologi keilmuan umum ke dalam Studi Islam
dapat dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan) Pertama! adalah
pendekatan lingusitik3"ilologis! pendekatan ini dapat digunakan dalam memahami
Islam yang beradasar NteksO) 'edua! pendekatan teologis3"iloso"is! metode ini
dapat digunakan di dalam memahami Islam yang berasal dari hasil pemikiran! ide3
ide! norma3norma! konsep3konsep dan doktrin3doktrin) 'etiga! sosiologis3
antropologis3psikologis! metode ini dapat digunakan untuk memahami Islam yang
berkaitan dengan interaksi sosial dalam NkonteksO budaya dan kesejarahan)
Tam6ilan A(ama Dan =a(itu $ula Se&aliknya)
Ini memang merupakan suatu pekerjaan yang besar yang perlu mendapat
dukungan dari segenap unsur dan kelompok baik dari penyelenggara maupun
pemikir pendidikan) Akan tetapi apapun perubahan yang ingin diraih! kebijakan3
kebijakan dalam pengembangan pendidikan Islam perlu mengakomodasi tiga
kepentingan
1'
! yaitu4
Pertama! kebijakan itu harus memberi ruang tumbuh bagi aspirasi umat
Islam! yakni menjadikan lembaga pendidikan Islam sebagai wahana untuk
membina ruh atau praktek hidup yang Islami)
'edua! kebijakan yang ditempuh harus lebih memperjelas dan
memperkukuh keberadaan #embaga $inggi Pendidikan Islam sebagai ajang
pembinaan masyarakat sehingga mampu melahirkan generasi yang cerdas!
berpengetahuan! berkepribadian serta produkti" sederajat dengan sistem sekolah)
Ini dimaksudkan agar #embaga Pendidikan Islam sanggup mengantarkan peserta
didik menguasai dasar3dasar pengetahuan secara memadai! baik dalam bidang
bahasa! matematika! "isika! kimia! biologi! ilmu pengetahuan sosial dan
pengetahuan kewarganegaraan serta sebagai tempat pengemblengan diri untuk
menumbuhkan kreati;itas seni! mengembangkan keterampilan dan etos kerja)
'etiga! kebijakan yang dijalankan hendaknya harus bisa dan mampu
merespon tuntutan3tuntutan masa depan) asyarakat masa depan yang penuh
resiko! berorientasi kepada masa depan! sebagai masa depan yang telah
diperhitungkan hal3hal yang mungkin terjadi 8calculate risk9) Untuk itu #embaga
Pendidikan Islam seyogyanya diarahkan untuk melahirkan sumber daya manusia
memiliki kesiapan memasuki era globalisasi! era industrialisasi dan era
in"ormasi)
2(
Serta menjadi tumpuan dalam memperbaiki bangsa ini)
'ebijakan harus berwawasan masa depan! pengetahuan mengenai risiko
masa depan adalah merupakan sintesa antara pengetahuan dan ketidaksadaran
8unclearnes9) Cal ini perlu! sebab banyak ketidakpastian di dalam hidup masa
depan sebenarnya) -anyak hal yang disebut sebagai Umanu"actured uncertaintyB
dapat di waspadai apabila kita mengetahui risiko yang akan terjadi)
21

$endidikan A(ama dan Modernitas
1' 8bid" hlm) 6.
2( Ibid)! hlm) 00306)
21 Uric -eck! dalam C)A)% $ilaar! (ulti'ulturalismeH""hlm) +R
Islam yang ingin kita kembangkan adalah Islam yang kompatibel dengan
modernitas) 'arena! kalau kita bericara masalah modernitas! maka syaratnya
adalah memiliki rasionalitas! demokratis dan toleran terhadap perbedaan!
berorientasi ke depan 8"uture oriented9 dan tidak backward looking 8melihat ke
belakang9) Inilah yang menjadi ciri modernitas) (adi model keislaman seperti
inilah yang seharusnya kita kembangkan melalui lembaga3lembaga pendidikan
Islam)
Pendidikan Islam pada akhirnya juga melakukan proses adaptasi dengan
mengembangkan sistem penjenjangan! kurikulum yang lebih permanen dan sistem
klasikal) Pada titik inilah! AAyumardi AAra! menekankan bahwa perubahan bentuk
dan isi pendidikan Islam di Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari tuntutan
Aaman) -agi AAyumardi! lembaga pendidikan Islam harus memiliki ;isi keislaman!
kemoderenan dan kemanusiaan agar compatible dengan perkembangan Aaman)
Saat ini! pendidikan Islam menghadapi tantangan berat) Dunia pendidikan
Islam juga dituntut untuk memberikan kontribusi bagi kemoderenan) Pendidikan
Islam harus memberikan kontribusi bagi kemoderenan! maka menurut saya! dalam
sepuluh atau lima belas tahun belakangan ini! state o" a""air atau keadaan
pendidikan Islam terlihat lebih baik) 'arena apa^ Sebab pada tingkat dasar!
menengah! sampai perguruan tinggi! pendidikan Islam semakin include atau masuk
dalam mainstream pendidikan) 'ita lihat misalnya! tingkat madrasah sekarang ini!
sejak ibtidaiyah sampai aliyah! sudah mengikuti kurikulum nasional) Dengan
demikian! aliyah tidak lagi khusus mengaji atau mendalami masalah3masalah
keagamaan sebagaimana dulunya) Namun! sudah ada madrasah yang sudah
mendirikan jurusan IPA! sosial! ;ocational! keterampilan dan lain3lain! di luar
keberadaan madrasah khusus keagamaan)
Nah! perkembangan modernisasi pendidikan Islam yang telah dicanangkan
sejak enteri Agama Pro") D%) ukti Ali sampai sekarang ini sudah terjadi)
Dengan masuknya pendidikan agamaImadrasah ke dalam mainstream! anak3anak
bangsa yang belajar di madrasah kemudian menjadi lebih terdi;ersi"ikasi dan
mereka tersiapkan untuk menjadi calon3calon ilmuwan! selain menjadi calon3calon
ulama melalui program aliyah khusus) Perkembangannya kemudian! terjadilah
keragamaan) Dan keragaman ini tentu sangat penting bagi umat Islam! karena
tendensi globalisasi mau tidak mau menuntut terjadinya di;ersi"ikasi dan
di"erensiasi keilmuan! struktural dan lain3lain) Oleh karena itu! pendidikan Islam
harus terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional) Dan keragaman3
keragaman yang ada itu! diharapkan memberikan respon terhadap keragaman yang
terjadi di dalam bidang kehidupan ini! termasuk pada bidang sains dan teknologi)
Dalam konteks kita sekarang! yang diajarkan tidak hanya sekadar dogma3
dogma ritual yang katakanlah "i>h3oriented! tapi juga wawasan3wawasan
keislaman yang lain! termasuk misalnya wawasan Islam mengenai kemoderenan!
kemajuan ilmu pengetahuan dan kebangsaan) (adi! kata kuncinya! seperti yang
saya katakan tadi! paradigma pendidikan Islam adalah integrasi keislaman!
keindonesiaan dan kemanusiaan) 'enapa keindonesiaan^ 'arena kita hidup di
Indonesia! tidak di tempat lain) 'enapa kemanusiaan^ 'arena Islam itu rahmatan
lil U_lam`n= tidak hanya untuk umat Islam! tapi juga untuk umat lain)
Mem&an(un $endidikan yan( =ermutu
#embaga pendidikan Islam harus ditata kembali sehingga program
pendidikannya berorientasi pada pencapaian dan penguasaan kompetensi tertentu!
oleh karena itu lembaga pendidikan Islam harus mempunyai si"at= 8a9
multiprogram dan multistrata dan berorientasi pada tujuan perpekti" dan kebutuhan
deskripti"! 8b9 setiap program disusun dengan menggunakan prinsip pemaduan
kompetiti" kogniti"! a"ekti"! dan NakhlakO 8c9 Di;ersi"ikasi program ditata sesuai
dengan kebutuhan yang nyata di dalam masyrakat yang berorientasi pada
penampilan perilaku anak didik yang mempunyai rasa tanggung jawab)

Disamping madrasah kita mengenal P$I 8Perguruan $inggi Islam9
Sebagai salah satu bagian dari #embaga Pendidikan Islam dan juga sekaligus
sebagai center model bagi lembaga3lembaga pendidikan Islam di bawahnya!
perguruan tinggi Islam 8P$I9 juga perlu melakukan introspeksi dengan
merenungkan kembali apa yang sebenarnya mereka cari dengan mendirikan P$I
itu 8popularitas! uang! pekerjaan! dakwah! penyiapan generasi muda muslim!
daripada nganggur! atau yang lain9) P$I perlu kembali ke khittah atau mencari
kembali khittah3nya yang hilang)


P$I perlu merumuskan misi! tujuan! dan ;isinya di masa depan)
-erdasarkan rumusan misi! tujuan! dan ;isi ke masa depan itu! P$I perlu
melakukan pembenahan3pembenahan terhadap komponen3komponen pendi3
dikannya! seperti kurikulum! dosen! proses belajar mengajar! "asilitas belajar!
manajemen pendidikan! dan lingkungan belajar) 'urikulum P$I perlu diusahakan
agar rele;an! e"ekti"! e"isien! dan luwes dengan "okus sasaran yang jelas dan dapat
diukur) %ele;an artinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat= e"ekti" artinya ada
bekasnya 8dampaknya9 bagi pengetahuan dan keterampilan mahasiswa= e"isien
artinya tujuan itu dicapai dengan penggunaan waktu! dana! dan tenaga yang
sehemat mungkin= dan luwes dalam arti mudah disesuaikan dengan kebutuhan
mahasiswa dan masyarakat) 'urikulum yang luwes akan memungkinkan
mahasiswa! dengan latar belakang yang berbeda3beda! untuk mencapai tujuan
kurikuler yang ditetapkan) 'ualitas dosen juga perlu ditingkatkan! baik di bidang
(usu" Amir 1eisal! 6eorientasi )endidi'an 8slam! 8:ema Insani Press) (akarta= +RR09) hlm)
++D3++R
Arie" 1urchan! %ranformasiH"$ 8bid)! hlm) 7D)
penguasaan ilmu! keterampilan mengajar! maupun cara menge;aluasi hasil kuliah)
'ualitas dosen ini penting karena merekalah ujung tombak di ruang belajar dan the
man behind the gun yang menentukan kualitas layanan pendidikan di P$I)
22
-anyak diantara #embaga Pendidikan Islam itu yang tidak berorientasi
pada kebutuhan masyarakat sehingga banyak lulusannya tidak dapat diman"aatkan
oleh masyarakat sesuai dengan ijaAahnya dan berkompeten dibidangnya)
'oordinasi di kalangan #embaga Pendidikan Islam juga amat lemah! padahal
mereka mempunyai ciri dan tujuan yang sama) Di antara #embaga Pendidikan
Islam itu memang ada yang mempunyai jaringanIkoordinasi satu sama lain! tetapi
lebih banyak lagi yang berdiri sendiri3sendiri dan tak terkoordinasi) Akibatnya
secara kuantitati" #embaga Pendidikan Islam memang banyak tetapi kecil3kecil
dan tak berarti) (ika dilihat dari segi kualitasnya! hanya sedikit diantara mereka
yang dapat dibanggakan)


$ampak betapa besar arti penting dan strategis pendidikan) Pendidikan
dapat meningkatkan pengetahuan! kemampuan! dan keterampilan seseorang!
sehingga ia menjadi lebih produkti" dan karena itu dapat meningkatkan
penghasilan secara memadai untuk kemudian mendorong peningkatan
kesejahteraan yang akhirnya akan berpengaruh pula terhadap peningkatan derajat
kesehatan dan giAi 8nutrisi9) meningkatkan mutu dan standar hidup! sebab
pendidikan membuat indi;idu dan masyarakat lebih terpelajar sehingga secara
sosial menjadi lebih kuat)
$enutu6
#ulusan UIN atau Perguruan $inggi Islam diharapkan mampu hadir secara
"ungsional menjawab dan memecahkan problem3problem keummatan! bukan
menjadi trouble maker3nya) Problem keummatan begitu banyak! sangat komplek!
saking kompleknya dalam menjawab tantangan dan problem tidak cukup dengan
satu dimensi keilmuan saja! oleh karena itu sarjana Perguran $inggi Islam
diharapkan mampu berpikir bijak dengan mengambil dari berbagai sudut
keilmuan! sehingga bisa mengambil keputusan atau tindakan secara bijaksana)
Daftar $ustaka
Abdullah Amin! 8slamic -tudies @i )eruruan %iniB)ende'atan
8nteratif-8nter'one'tif! 8 Pogyakarta4Pustaka Pelajar! 7**69)
22 8bid"
Arie" 1urchan! 8bid"! hlm) +R
Abidin @ainal ed$ 8nterasi 8lmu dan /amaD 8nterpretasi dan /'si"8 iAan
Pustaka! -andung! 7**09)
-uchori ochtar! %ransformasi )endidi'an) 8(akarta4 Pustaka Sinar
Carapan \ I'IP uhammadiyah (akarta! +RR09
-uku Pedoman akademik UIN aliki alang! 8alang! 7**R9
1adjar A) alik! :olisti'a )emi'iran )endidi'an 8%aja :ra"indo Persada!
7**09)
1eisal (usu" Amir! 6eorientasi )endidi'an 8slam! 8:ema Insani Press)
(akarta= +RR09)
1urchan Arie"! %ranformasiH"$ 8bid)! hlm) 7D)
uhaimin! )aradima )endidi'an 8slam 8 %osda 'arya! -andung! 7**+9)
Sha"id uhammad! %he *rowth of 8slamic of %houht in 0orth /merica$
+ocus ?n 8smail 6aji +aruqi! 8aryland4 Amana Publication! +RR/9
$ilaar C)A)%)! (ulti'ulturalismeD %antanan-tantanan *lobal (asa
@epan dalam %ransformasi )endidi'an 0asional! :rasindo! (akarta=
7**/) hlm)+0)
Van Daud Van ohd Nor! +ilsafat dan )ra'tre' )endidi'an 8slam -yed (
0auib /l-/ttas! 8 -andung4 iAan! 7**.9
$M=ARUAN $MI"IRAN $NDIDI"AN IS!AM
9Studi Inte(rasi Ilmu $en(etahuan dan A(ama
di Uni>ersitas Islam Ne(eri Maulana Malik I&rahim Malan(:
uhammad ?holid @amAami
Dose "akultas Saintek UIN aliki alang
e3mail = ?holidD05gmail)com
A&stract
UIN aulana alik Ibrahim o" alang appeared to gi;e the answer o"
this concerned and build an integrati;e concept &body of 'nowlede!$ that do not
di""erent between the western based education &public 'nowlede! and religion
education &6eliion 'nowlede!" In addition! the curriculum de;elopment! it
per"orms the knowledge de;elopment by determining the integration o" religion
knowledge and public knowledge! that appeared and applied in the curriculum and
learning model) In the education curriculum! UIN at beginning de;eloped the
islamisation science) $hen! knowledge and academic de;elopment aimed to
produce the Islamic knowledge based combined by or strengthened by empirical
based scienti"ic research) $here"ore! this study will "ocus on= +9 how is the concept
o" religion and science integration at State Islamic Uni;ersity o" 8UIN9 aulana
alik Ibrahim alang^ 79 how is the implementation o" the concept o" religion
and science integration at State Islamic Uni;ersity o" 8UIN9 aulana alik
Ibrahim alang^
$he method o" this research is descripti;e >ualitati;e by case study
approach) $his study tries to understand and describe the implementation o"
religion and science integration at UIN aliki alang on learning aspect in
"aculty le;els) So! the objects study are economy! psychology! and science and
technology "aculties) $he data o" this study are in the "orm primer and seconder)
Vhile in collecting data! the writer uses obser;ation! documentation! and
inter;iew) $hen! the data collected is organiAed! interpreted! and analyAed to "ind
the concept and abstraction o" result o" the study) In addition! in ;eri"ying the ;alid
data the writer uses some criteria as "ollow= 8+9 trust ranking! 879 shi"ted! 8.9
dependent! and 8/9 assurance)
$he result study "ound some aspects= "irst! the program o" implementation
o" religion and science integration at UIN aliki alang is diri;ed "rom S'
President o" UIN alang "ormation) Second! the implementation o" religion and
science integration at UIN aliki alang based on the body of 'nowlede
structure! in the "orm o" 5nowlede tree metaphor) %hird$ in the aspect o" learning
implementation o" religion and science integration in "aculties le;el tend to
sporadic! but it was structured in learning document and Cuman %esources
8Sumber Daya anusia9I lecturers de;elopment strategy in each "aculties) It
caused no implementation pattern in religion and science integration! in the "orm
o" technical guidance) Vhile in the institution aspect! UIN aliki alang ha;e
prepared in"rastructure in supporting the implementation o" religion and science
integration! included integrated cultural de;elopment) It was happen! because
the implementation o" religion and science integration appropriate with the
institution goal and social need)
"eyword= %enewal o" Islamic &ducation! Integration o" Science and %eligion)
% $endahuluan
-arat sebagai pusat perkembangan era modern pasca era re;olusi hijau!
re;olusi industri dan re;olusi in"ormasi! memiliki peran penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan) Dalam perjalanan sejarahnya! -arat mengalami
kon"rontasi dengan Agama) Sejarah hubungan ilmu pengetahuan dan Agama di
-arat mencatat bahwa! pemimpin gereja menolak teori :eliosentris yang temukan
oleh ?opernicus 8+/E.3+0/.9 dan diperkuat oleh penemuan :alileo :alilee 8+06/3
+6/79 atau teori &;olusi ?harles Darwin) PendapatI "atwa yang disampaikan oleh
pemimpin gereja membuat jurang pemisah antara ilmu pengetahuan dan Agama
semakin lebar) Penerimaan atas kebenaran ilmu dan kebenaran Agama menjadi
dilematis) Orang yang menerima kebenaran ilmu akan dianggap ka"ir karena
menolak kebenaran Agama! namun apabila menerima kebenaran Agama berarti
mengingkari kebenaran ilmu pengetahuan) ulai muncul anggapan bahwa Agama
dan Ilmu Pengetahuan adalah dua entitas yang tidak dapat dipertemukan)
Cal ini! menimbulkan masyarakat barat semakin skeptis terhadap kondisi
dan klaim dari Agama) :ereja mulai ditinggalkan oleh masyarakat dan masyarakat
hanya mempercayai ilmu pengetahuan yang pada akhir perkembangannya sangat
positi#istic dan loosentris)
Periode perkembagan pemikiran -arat yang berlangsung mulai abad a6II
sampai sekarang adalah periode yang saling berkait terhadap aspek sejarah yang
melatarbelakanginya) Dimulai pada abad petengahan dimana :ereja memiliki
otoritas tertinggi dan mendominasi seluruh aspek kehidupan social masyarakat!
karena :ereja merupakan otoritas tertinggi dalam mena"sirkan setiap kehendak
$uhan yang ada dalam kitab suci) Diawali dengan gerakan %enaisannce pada abad
a6 dan a6I! Cumanisme dan %e"ormasi! masyarakat -arat modern ingin
melepaskan diri dari dominasi :ereja yang mengungkung kebebasannya) Dengan
perkembangan masyarakat yang semakin tergantung kepada ilmu pengetahuan!
mulai muncul kegelisahan , kegelisahan di masyarakat karena krisis moralitas
semakin merajalela)
Untuk mengantisipasi kondisi masyarakat yang semakin kritis! para kaum
agamawan mulai menawarkan kembali solusi untuk persolan penyakit masyarakat)
$awaran yang dicoba disampaikan adalah dengan melakukan integrasi antara ilmu
pengetahuan dan agama sebagaimana ide dari Ian :) -arbour)
Pembicaraan tentang persoalan Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama
dalam pendidikan Islam adalah suatu topik yang muncul pada negara3negara Islam
yang memakai sistem pendidikan dikotomik) Sebagai sebuah konsep yang muncul
pada era modern! konsep Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama adalah sebuah
ide Pembaruan dalam bidang Pendidikan Islam) -eberapa tokoh pemikir Islam
mencoba untuk mengkaji dan mengurai tentang konsep integrasi Ilmu
Pengetahuan dan Agama) Ide3ide tentang integrasi keilmuan dan keIslaman
dikalangan para pemikir pembaharu pendidikan Islam di Indonesia selama ini
dianggap masih berserakan dan belum mampu dirumuskan dalam satu tipologi
pemikiran yang khas! terstruktur dan sistematis) Di Indonesia ide tentang
pengintegrasian ilmu pengetahuan dan agama! muncul sebagai respon atas sistem
pendidikan yang dikotomistik) Sistem pendidikan Indonesia terbagi atas
pendidikan umum yang berada dibawah naungan kementerian pendidikan nasional
dan pendidikan keagamaan yang berada dibawah naungan kemeterian agama)
'onsep keterpaduan ilmu pengetahuan dan agama yang akan dibangun oleh
UIN alang bukanlah semata3mata pada tataran kurikulum atau kerangka
keilmuan semata! melainkan yang justru lebih diutamakan adalah pada tatara
perilaku warga kampus) Pada tataran pengembangan perilaku warga kampus Imam
Suprayogo menekankan / 8empat9 orientasi pengembangan! yaitu = 8+9
memperdalam spiritualitas! 879 memperhalus akhlakul karimah! 8.9 memperluas
ilmu pengetahuan! 8/9 memperkokoh pro"esionalisme) 'eempat orientasi
pengembangan ini harus menjadi "okus utama dalam pengembangan pendidikan di
UIN alang)
Disamping tercermin dalam aspek kurikulum! integrasi ilmu dan agama
juga teraktualisasikan dalam model pembelajaran yang dikembangkan! dimana
UIN aliki alang mengembangkan keterpaduan tradisi intelektual perguruan
tinggi dan tradisi keari"an pesantren) Dengan semboyan Glul al-bab! UIN aliki
alang berkeinginan untuk melaksanakan pendidikan yang terintegrasi! tidak
hanya dalam aspek pembelajaran dan pengajaran di dalam kelas! lebih lanjut
integrasi ingin dilakukan dalam aspek kehidupan sosial kemasyarakatan) elihat
ciri khas dan keunikan yang dimiliki oleh UIN aliki malang! peneliti berusaha
menguak "enomena di UIN aliki alang dengan melakukan penelitian yang
berjudul NPembaruan Pemikiran Pendidikan Islam= studi Integrasi Ilmu
Pengetahuan dan Agama di UIN aliki alangO
Rumusan Masalah
-erdasarkan latar belakang diatas! kajian dalam penelitian ini di"okuskan
pada Pembaruan Pemikiran Pendidikan Islam dalam studi integrasi ilmu
pengetahuan dan agama di UIN aulana alik Ibrahim alang) 'arena hal
tersebut! peneliti hanya akan membahas pokok masalah tersebut dan tidak akan
membahas sesuatu diluar integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama yang bisa
melahirkan melahirkan bias) 1okus penelitian tersebut peneliti rumuskan sebagai
berikut 4
1-agaimanakah konsep integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama di UIN
aulana alik Ibrahim alang ^
2-agaimanakah implementasi konsep integrasi Ilmu Pengetahuan dan
Agama di UIN aulana alik Ibrahim alang ^
)Tu'uan $enelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 4
1Untuk mendiskripsikan konsep integrasi ilmu pengetahuan dan agama
di UIN aulana alik Ibrahim alang)
2Untuk mendiskripsikan implementasi konsep integrasi ilmu dan
agama di UIN aulana alik Ibrahim alang)
* "a'ian $ustaka
Integrasi ilmu dan Implementasinya dapat dipilah dalam dalam empat
tataran yaitu = konsepsional! institusional! operasional! dan arsitektual) Secara
konseptual! ketiga tujuan 8tri3dharma9 perguruan tinggi harus dirumuskan kembali
dalam konteks islam) )ertama! tujua perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan
adalah mendidik sarjana muslim yang senantiasa mengarahkan dirinya menjadi
insan kamil yang memahami ad-@in al-8slam secara 'affah) 5edua! penelitian
sebagai tujuan dari perguruan tinggi harus dilihat dalam prespekti" $auhid untuk
mengenal si"at3si"at Allah yang maha Pencipta secara lebih mendalam) 5etia!
pengabdian kepada masyarakat! sebagai tujuan dari perguruan tinggi! harus dilihat
sebagai pengamalan ilmu untuk kepentingan umat manusia seluruhnya sebagai
ekspresi dari rasa syukur)
Selanjutnya dalam tataran institusional! "akultas3"akultas ilmu kealaman!
kemanusiaan! dan keagamaan semuanya harus diintegrasikan dalam satu kampus
uni;ersitas secara terpadu) Dalam tataran operasional! kurikulum pendidikan pada
semua "akultas harus memasukkan konsep , konsep "undamental ilmu kalam! "i>h!
tasawu"! dan "ilsa"at pada tingkat pertama sebagai pelajaran wajib bagi seluruh
mahasiswa) Selanjutnya! silabus dan buku daras pada semua "akultas harus
memasukkan ayat , ayat al JurBan yang bersesuaian dengan displin ilmu tersebut)
Dalam proses pembelajaran dan praktikum senantiasa selalu diawali dengan
membaca doBa bersama) Penentuan jadwal pembelajaran tidak boleh mengabaikan
apalagi bertentangan dengan waktu ritual ibadah wajib islam) Pada program
penelitian tidaklah boleh bertentangan dengan nilai , nilai "undamental a>idah dan
syariah) Pada program pengabdian masyarakat tidak boleh bertentangan dengan
tujuan dan cara pengabdian masyarakat kepada Allah SV$!)
Pada tataran arsitektural! implementasi integrasi ilmu dan agama! setiap
kampus harus memiliki masjid sebagai pusat kehidupan bermasyarakat! berbudaya
dan beragama) Setiap ruang jurusan harus memiliki mushala) Perpustakaan harus
meliputi semua pustaka ilmu3ilmu kealaman! kemanusiaan dan keagamaan) Semua
dibangun untuk menjaga suasana keagamaan menjadi moti;ator para si;itas
akademika dalam mencari! menyebarkan! dan meman"aatkan ilmu demi
kepentingan umat manusia sebagai perwujudan islam rahmatan lil-Falamin) Secara
ringkas semua tataran implementasi dan metodologinya dapat diringkas dalam
table berikut ini =
Ta&el Im6lementasi inte(rasi ilmu dan a(ama
Im6lementasi Metodolo(i
Institusional Semua "akultas ilmu3ilmu kealaman! kemanusiaan dan
keagamaan berada dalam satu lembaga pendidikan
tinggi)
'onsepsional
1 Pendidikan adalah bagian dari pembentukan
manusia muslim yang 'affah)
2 Penelitian adalah bagian dari peningkatan
kualitas tauhid sebagai khali"ah Allah di muka bumi)
3 Pengabdian kepada masyarakat adalah bagian
dari ibadah yang merupakan mani"estasi dari proses
tasyakur manusia sebagai Uabdillah)
Operasional
1 'urikulum pendidikan semua "akultas harus
memasukkan konsep , konsep "undamental ilmu ,
ilmu kalam! "i>h! tasawu" dan "ilsa"at islam sebagai
pelajaran wajib pada tingkat pertama)
2 Silabus dan buku daras semua "akultas harus
memasukkan ayat , ayat al JurBan yang bersesuaian
dengan disiplin ilmu tersebut)
3 Setiap pembukaan proses pembelajaran dan
praktikum diawali dengan doBa bersama)
4 (adwal pengajaran tidak boleh bertentangan
dengan jadwal ritual peribatan wajib)
5 Program penelitian tidak boleh bertentangan
dengan nilai3nilai "undamental akidah dan syariah)
6 Program pengabdian pada masyarakat tidak
boleh bertentangan dengan tujuan dan cara
pengabdian masyarakat kepada Allah SV$!)
Arsitektural
1 Setiap kampus harus memiliki masjid sebagai
pusat kehidupan bermasyarakat! berbudaya dan
beragama)
2 Setiap jurusan harus mempunyai mushala)
3 Perpustakaan harus meliputi semua pustaka ilmu
, ilmu kealaman! kemanusiaan! dan keagamaan)
+Metode $enelitian
1$endekatan dan Jenis $enelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitati")
Penelitian kualitati" adalah penelitian yang menghasilkan penemuan3penemuan
yang tidak dapat dicapai 8diperoleh9 dengan menggunakan prosedur3prosedur
statistik atau dengan cara3cara lain dari kuanti"ikasi 8pengukuran9)
'emudian kegiatan peneitian ini adalah mendeskripsikan secara intensi"
dan terperinci tantang gejala dan "enomena yang diteliti yaitu mengenai masalah
yang berkaitan dengan implementasi konsep integrasi ilmu pengetahuan dan
agama atau persoalan , persoalan yang berkenaan dengan objek penelitian ini)
aka! penelitian ini menggunakan pendekatan deskripti" analisis! karena hasil dari
penelitian ini berupa data deskripti" dalam bentuk kata tertulis atau lisan dan
perilaku dari orang , orang yang diamati serta hal , hal yang berkaitan dan yang
diperlukan dalam penelitian)
%ancangan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah studi
kasus! yakni peneliti berusaha mengungkap secara rinci atas suatu latar atau suatu
subjek atau suatu tempat atau suatu peristiwa atau penjelasan komprehensi"
mengenai berbagai aspek indi;uI kelompokI organisasi! program atau situasi
sosial) Studi tersebut dilakukan secara intensi" terinci dan mendalam pada suatu
organisasi! lembaga atau gejala sosial tertentu) (adi! studi ini berusaha menelaah
sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti! dan ini merupakan salah
satu metode penelitian ilmu , ilmu sosial)
2Data dan Sum&er Data
Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan
kajian 8analisis atau kesimpulan9 data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian
ini berupa data yang diperoleh secara langsung dari para in"orman 8dalam istilah
penelitian kualitati"9) Pemilihan in"orman dilakukan dengan menggunakan tekhnik
-amplin )urposif! dimana peneliti cenderung memilih in"orman yang memenuhi
kriteria , kriteria tertentu dan dianggap mengetahui kondisi pada lokasi penelitian
dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang akurat serta mengetahui
masalahnya secara mendalam)
Data utama penelitian ini mencakup 4
a Dokumentasi lembaga meliputi 4 sarana prasarana! tenaga
pengajar! jumlah ahasiswa! data dosen dan in"ra struktur
kelembagaan yang memiliki kaitan dengan lembaga pendidikan
yang ada)
b Casil obser;asi pelaksanaan integrasi ilmu dan agama)
, Casil wawancara dengan %ektor)
d Casil wawancara dengan Vakil %ektor -idang I)
# Casil wawancara dengan Dekan "akultas &konomi! "akultas Sains
dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi)
f Casil wawancara dengan Vakil Dekan -idang I "akultas &konomi!
"akultas Sains dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi)
g Casil wawancara dengan Dosen "akultas &konomi! "akultas Sains
dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi)
In"orman kunci dari penelitian ini yaitu %ektor! Vakil %ektor -idang I!
Dekan "akultas &konomi! "akultas Sains dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi!
Vakil Dekan -idang I "akultas &konomi! "akultas Sains dan $ekhnologi dan
"akultas Psikologi! 'epala Unit! dan Dosen "akultas &konomi! "akultas Sains dan
$ekhnologi dan "akultas Psikologi) Vaktu pelaksanaan penelitian akan disesuaikan
dengan jadwal %ektor! Vakil %ektor -idang I! Dekan "akultas &konomi! "akultas
Sains dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi! Vakil Dekan -idang I "akultas
&konomi! "akultas Sains dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi! 'epala Unit! dan
Dosen "akultas &konomi! "akultas Sains dan $ekhnologi dan "akultas Psikologi!
yang akan digunakan sebagai subjek penelitian dengan mengacu pada "ungsi
responden terhadap data penelitian)
$eknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
menggunakan tiga pendekatan yakni! 8a9 obser;asi! 8b9 wawancara! 8c9
dokumentasi) Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti dengan
menggunakan alat bantu rekaman! kamera! pedoman wawancara dan sebagainya
yang berhubungan dengan pengumpulan data yang diperlukan)
-$em&ahasan
$emuan penelitian ini disimpulkan sesuai dengan paparan data yang disampaikan
sebagai berikut4
1"onse6 Inte(rasi Ilmu $en(etahuan dan A(ama di UIN Maliki
Malan(
-erdasarkan paparan data yang diperoleh dari subjek penelitian! proses
pelaksaan integrasi ilmu dan agama di UIN aliki alang dimulai dengan
merumuskan konsepsi integrasi ilmu pengetahuan dan agama) 'onsep integrasi
ilmu yang dimiliki oleh UIN aliki alang merupakan konsepsi yang
meniadakan proses dikotomi dalam setiap aspek cabang ilmu pengetahuan)
eta"ora yang dipakai untuk menggambarkan konsep integrasi ilmu dan agama
yang dimiliki oleh UIN aliki alang adalah dalam bentuk Pohon! yang dikenal
sebagai Pohon Ilmu)
Pohon Ilmu merupakan sentra dari gagasan tentang ide integrasi ilmu di
UIN aliki alang) Dengan moto ulul al-bab dan tujuan menjadikan mahasiswa
menjadi intelek yang ulamaB dan ulamaB yang intelek! semua program kegiatan
kampus diarahkan pada muara tujuan akhir ini) $idak hanya pada proses
pembelajaran didalam kelas! integrasi ilmu pengetahuan dan agama juga dilakukan
pada penciptaan kultur kampus) Dalam pandangan pimpinan UIN aliki alang!
kultur kampus membawa pengaruh besar pada proses pembelajaran di dalam
kelas) 'eterkaitan antara kultur kampus dan suasana pembelajaran dalam kelas
sangat erat)
Penciptaan kultur integrati"! dilakukan dalam beberapa pogram yang
melibatkan seluruh stake holder 8dosen! mahasiswa! karyawan! wali mahasiswa
dan pengguna9) Selain menyentuh pada seluruh pelaku organisasi! manajemen
organisasi juga mendapat perhatian untuk melakukan perubahan) Unit3unit
dibentuk untuk menunjang program integrasi ilmu pengetahuan dan agama! seperti
unit #'JS 8#embaga 'ajian al JurBan dan Sains9! P'IS 8Pusat 'ajian Islam dan
Sains9 dan $arbiyah Ulul albab) Unit3unit ini dibentuk dalam rangka memperkuat
dan mempercepat proses integrasi ilmu dan agama di lingkungan UIN aliki
alang)
2Im6lementasi Inte(rasi Ilmu $en(etahuan dan A(ama di UIN Malan(
Implementasi konsep integrasi ilmu dan agama di UIN aliki alang
merupakan tugas bidang pendidikan dalam amanat $ri3dharma perguruan tinggi)
Selain merupakan breakdown dari tugas tersebut! secara tegas integrasi ilmu dan
agama pada UIN aliki alang merupakan perintah sebagaimana tertuang dalam
S' Presiden no) 0* $hn 7**/ tentang perubahan status S$AIN alang menjadi
UIN alang dan IAIN Sunan 'alijaga Pogyakarta menjadi UIN Sunan 'alijaga
Pogyakarta)
Pelaksanaan integrasi ilmu pengetahuan dan agama di UIN aliki alang
adalah dengan mengacu pada konsep Pohon Ilmu) 'onsep pohon ilmu merupakan
pedoman dalam melakukan pengembangan "akultas dengan berpatokan pada ;isi
dan misi uni;ersitas)
Pelaksanaan pada tingkat "akultas! menghadirkan nuansa yang beragam)
Objek penelitian pada 1akultas Psikologi! 1akultas &konomi dan 1akultas Saintek!
memiliki gambaran yang beragam tentang pola penerapan integrasi ilmu dan
agama) Cal ini disebabkan karena belum adanya petunjuk tekhnisI manual
prosedur yang mengatur dengan jelas dan baku tentang pelaksanaan integrasi ilmu
pengetahuan dan agama di tingkat "akultas) Namun hal ini! justru memberikan
keleluasaan bagi "akultas untuk mengatur pola penerapan integrasi pada tataran
tekhnis) Uni;ersitas memberikan kurikulum wajib dalam setiap program studi
dengan memberikan muatan rumpun mata kuliah P' sejumlah /* sks yang
merupakan bagian dari karakter pendidikan di UIN aliki alang)
Pada program pengembangan kurikulum berbasis integrasi! para pimpinan
"akultas menilai bahwa SD pengajar merupakan "actor kunci dalam mencapai
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan basis integrasi ilmu) 'emampuan
dosenI pengajar dalam memahami konsep integrasi ilmu! dengan berbasis pada
penguasaan basic keilmuan dan agama merupakan "actor kunci penentu tingkat
keberhasilan pelaksanaan integrasi ilmu)
Pada "actor pelaksanaan pembelajaran! dosen telah menerapkan
pembelajaran dengan basis integrasi) Cal ini terlihat pada dokumen perencanaan
pembelajaran yaitu silabus! SAP dan kontrak perkuliahan yang senantiasa
memiliki nuansa integrasi ilmu) Seperti dalam diagram berikut ini =
:ambar4 Alur Pelaksanaan Integrasi Ilmu dan Agama di UIN aliki alang
'ebijakan "akultas tidak hanya terkait dengan pengembangan SD! pada
proses pembelajaran didalam kelas! "akultas terkadang menerapkan strategi
pengajaran dengan team teachin untuk menge"ekti"kan program pembelajaran
integrati;e) Pada wilayah mahasiswa! setiap tugas akhir yang dibuat oleh
mahasiswa! senantiasa diwajibkan untuk selalu melakukan pembahasan dalam
kerangka basis islam dan displin keilmuan mahasiswa sesuai jurusannya! tidak
hanya itu dalam program pembimbingan senantiasa dibimbing oleh dosen dengan
latar belakang keilmuan islam dan keilmuan bidang umum) Dan! untuk lebih
mematangkan pelaksanaan integrasi ilmu seluruh "akultas mengharapkan ada
workshop kurikulum yang melibatkan seluruh mata kuliah pada seluruh program
studi untuk membahas konsep integrasi ilmu pada tataran operasional) (uga!
sebagai sarana untuk merumuskan parameter dalam melakukan e;aluasi untuk
menentukan target dan tahap dalam pelaksanaan integrasi ilmu pengetahuan dan
agama di UIN aliki alang) 'arena selama ini belum ada e;aluasi yang
dilakukan untuk mengukur tahapan pelaksanaan integrasi ilmu pengatahuan dan
agama di UIN aliki alang secara menyeluruh dan berkesinambungan)
. "esim6ulan dan Saran
Pada bagian ini merupakan bab penutup! yang berisi kesimpulan dari
rangkaian hasil penelitian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya! dan berisi
pula tentang saran3saran)
% "esim6ulan
-erdasarkan pada hasil paparan data dan analisis data! tentang
pembaharuan pemikiran pendidikan islam studi integrasi ilmu pengetahuan dan
agama di UIN aliki alang diperoleh kesimpulan sebagai berikut =
1Integrasi ilmu pengetahuan dan agama di UIN aliki dilakukan dengan
mengacu pada konsep Pohon Ilmu) 'onsep pohon ilmu adalah konsep
umum yang memberikan gambaran tentang pelaksanaan pendidikan yang
terintegrasi dalam sebuah lingkungan lembaga pendidikan) Dengan
semboyan Glul al-,ab! semangat pembelajaran! kinerja organisasi dan
penciptaan budaya akademis dilakukan untuk mencapai tujuan uni;ersitas)
Dalam melaksanakan kewajiban lembaga! UIN aliki alang sesuai
dalam tujuan pembentukan lembaga yang tertuang dalam S' Presiden No)
0* $hn 7**/ tentang Perubahan status IAIN Sunan 'alijaga Pogyakarta
menjadi UIN Sunan 'alijaga Pogyakarta dan S$AIN alang menjadi UIN
alang) Program pendidikan dikembangkan dengan paradigma integrasi
ilmu pengetahuan dan agama) 'onsepsi ini berarti bahwa dalam setiap
kinerja lembaga pendidikan tinggi dalam bidang Pendidikan dan
Pengajaran! Penelitian dan Pengabdian asyarakat! paradigma agama dan
paradigma ilmu umum senantiasa berkaitan dan saling melengkapi sebagai
sebuah kesatuan! dengan mengacu pada model integrasi ilmu pengetahuan
dan agama berupa model Pohon Ilmu)
2Implementasi konsep integrasi ilmu pengetahuan dan agama dalam
program pendidikan dan pengajaran dilakukan oleh tingkat "akultas
sebagaimana diatur dalam peraturan dan perundang3undangan yang
berlaku) Pada tingkat "akultas pelaksanaan pendidikan dengan basis
integrasi ilmu pengetahuan dan agama dilakukan sesuai dengan prinsip
pengembangan kurikulum) Dalam pelaksanaannya "akultas memperoleh
beban penyelenggaran pendidikan pada rumpun mata kuliah
pengembangan kepribadian 8P'9) %umpun mata kuliah ini adalah
rumpun mata kuliah yang wajib di program dan lulus sebagai prasyarat
dalam pemrograman mata kuliah pada tingkat lanjutan) %umpun mata
kuliah P' adalah rumpun mata kuliah yang menjadi karakter uni;ersitas
dalam mengembangkan program pendidikan berbasis integrasi ilmu
pengetahuan dan agama) Pada pelaksanaan pendidikan dan pengajaran
ditingkat "akultas! integrasi ilmu dan agama tergambar dalam berbagai
program pembelajaran) Penyusunan silabus! SAP! kontrak perkuliahan dan
penentuan materi ajar dan penulisan tugas akhir senantiasa menjaga untuk
memasukkan dan mengintegrasikan nilai3nilai islam) $idak sekedar
justi"ikasi ayat3ayat al JurBan dan Cadits! seperti pada model -ucailisme!
pembelajaran di UIN aliki alang dilakukan dalam rangka memahami
"enomena penciptaan dengan melakukan analisis terhadap ciptaan Allah
dengan menggunakan metode ilmiah dan atau intuiti") Namun!
pelaksanaan program integrasi ilmu pengetahuan dinilai oleh pimpinan
"akultas belum optimal) 'endala yang muncul adalah lemahnya
pemahaman tenaga pengajar bidang ilmu umum terhadap agama! dan juga
lemahnya pemahaman tenaga pengajar bidang keagamaan terhadap
disiplin ilmu pada masing3masing "akultas) Untuk itu "akultas membuat
lembaga kajian dan workshop kurikulum tentang program integrasi ilmu
dan agama dalam pembelajaran) Pada aspek e;aluasi! tahapan pelaksanaan
integrasi ilmu pada tiap tingkatan belum pernah mendapat e;aluasi khusus!
hal ini ditengarahi karena belum adanya petunjuk tekhnis pelaksanaan
program integrasi ilmu dan agama berikut parameter dan penentuan
instrument penilaian yang secara khusus mencakup bidang integrasi ilmu
dan agama)
Saran
-erdasarkan hasil uraian dan pembahasan dalam penelitian ini! maka dapat
disampaikan saran3saran kepada berbagai pihak sebagai berikut4
1$en(am&il "e&i'akan! program integrasi ilmu pengetahuan dan agama
pada tingkat pendidikan tinggi adalah program ideal yang sangat
diidamkan oleh masyarakat islam) 'ontruksi dari pelaksanaan ini sangat
diharapkan keberhasilannya ditengah3tengah masyarakat! sehingga perlu
perhatian serius dan perluasan secara berkala dan terstruktur untuk dapat
diakses oleh lembaga pendidikan tinggi islam lain yang tersebar di
seluruh Indonesia)
2$ihak UIN Maliki Malan(! konsep dan pelaksanaan integrasi ilmu dan
agama yang dilakukan oleh UIN aliki alang dinilai sangat baik!
pelaksanaan program ini hanya memerlukan beberapa pembenahan untuk
mengoptimalkan program) Pihak , pihak yang memiliki kewenangan
dalam merumuskan kebijakan! hendaknya dapat merumuskan sebuah
kebijakan terkait peningkatan SD pengajar! penyusunan kurikulum dan
petunjuk teknis pelaksanaan program integrasi ilmu dan agama! sehingga
tahapan! target dan kinerja dapat die;aluasi secara ;alid) Selain itu juga
dibutuhkan pedoman praktis pengembangan keilmuan dan kurikulum
berupa = 8a9 Pedoman Pendekatan integrasi ilmu dan agama dan
Implementasinya dalam perkuliahan= 8b9 Pedoman praktis penyusunan
'urikulum dan Silabi= 8c9 Pedoman praktis perkuliahan= 8d9 Pedoman
praktis penilaian= 8e9 Pedoman administrasi akademik= yang bertujan
untuk memperjelas konsep integrasi ilmu dan agama dan merinci
metodologinya sehingga dapat dipahami dengan baik oleh seluruh si;itas
akademik! menyusun pedoma operasonalisasi perkuliahan ber;isi
integrasi ilmu yang secara praktis dapat dipahami dan dilaksanakan! dan
merumuskan langkah3langkah strategis dalam menyelenggarakan
perkuliahan sesuai dengan tuntutan ;isi3misi UIN aliki alang yang
telah dirumuskan) (uga saran untuk melakukan #okakarya Penyusunan
'ompetensi Program Studi yang setidaknya dapat terbagi dalam
beberapa tahap kegiatan antara lain = $ahap I= Diskusi ahli tentang
kerangka dasar keilmuan dan pengembangan keilmuan! $ahap II=
Seminar kompetensi program studi di UIN aliki alang= $ahap III=
#okakarya penyusunan kompetensi program studi UIN aliki alang)
3$enelitian &erikutnya! penelitian tentang pelaksanaan integrasi ilmu
dan agama di UIN aliki alang ini masih terbatas pada objek kecil
yang hanya meliputi aspek teoritis konsep integrasi ilmu pengetahuan
dan agama di UIN aliki alang! implementasi pada tingkat "akultas!
strategi pengembangan dan kendala yang dihadapi dalam implementasi
konsep integrasi ilmu pengetahuan dan agama di UIN aliki alang)
Sehingga sangat dibutuhkan penelitian lanjutan yang akan mengupas
objek penelitian yang belum dibahas pada penelitian ini)
/ Daftar $ustaka
Ahmed! Akbar S)) 7**.) 6e'onstru'si -ejarah 8slamD di tenah pluralitas aama
dan peradaban) 8Amru) Nst) Penerj39) Pogjakarta= 1ajar Pustaka -aru)
al 1aru>i! Ismail %aji) +RD/) 8slamisasi )enetahuan) -andung4 Pustaka)
]]]]]]]]]]]]]]]) +RDD) %auhid) -andung = Pustaka)
Amstrong! 'aren) 7**+) -ejarah %uhan) 8@ainul Am) Penerj39 -andung4 iAan)
Ari"ullah! ohd) 7**E) 6e'ontru'si 7itra 8slamD @i %enah ?rtodo'si 8slam @an
)er'embanan -ains 5ontemporer) (akarta= :P press)
Arikunto! Suharsimi) 7**7) )rosedur )enelitian -uatu )ende'atan )ra'te')
Pogyakarta 4 %ineka ?ipta)
AsyBarie! usa) 7*+*) +ilsafat 8slamD -unah 0abi dalam ,erpi'ir) (ogjakarta=
#&S1I 8cet)69)
-achtiar! Amsal) 7**/) +ilsafat 8lmu) (akarta4%aja :ra"indo Persada)
-agir! @aenal Abidin! (arot Vahyudi! A"nan Anshori) 7**0) 8nterasi 8lmu @an
/amaD 8nterpretasi @an /'si) -andung4 iAan)
-akar! Osman) +RR/) %auhid dan -ainsB <sai-esai tentan -ejarah dan +ilsafat
-ains 8slam! -andung4 Pustaka Cidayah)
-arbour) Ian :) 7**7) Iuru ,icara %uhanD /ntara -ains dan /ama) -andung=
iAan)
Nasim -utt! +RR6) -ains dan (asyara'at 8slam! -andung 4 Pustaka Cidayah)
Depag %I) 7**D) /l Quran dan %erjemah"
1adjar! alik) 7**/) -intesa /ntara )eruruan %ini denan )esantren D Gpaya
(enhadir'an 4acana )endidi'an /lternati#e) alang= UIN A#AN:
:aAali! Catim) (ena'hiri )erten'aran -ains dan /ama" Iurnal Iustisia$ +a'"
-yariah 8/80 4alisono -emaran" &#ol"88" no"J januari-mei KLLM!"
:abib$ Nainul" 7**E) 8slamisasi -ains B (enemban'an 8nterasi$ (endialo'an
)respe'tif" alang4 UIN3alang Press)
Camdi! Ahmad @ainul) 7**/) %ujuh +ilsuf (uslimB )embu'a *erban +ilsafat
,arat (odern! Pogjakarta4 #'iS)
Camidi) 7**0) (etode )enelitian 5ualitatifD /pli'asi )ra'tis )embuatan )roposal
@an 2aporan )enelitian) alang= U Press)
Cossein Nasr! Sayyed) 7**.) 8slamB /ama$ -ejarah dan )eradaban$ 'oes
Adiwidjajanto 8penerj39 8Pogjakarta 4 %isalah :usti9)
]]]]]]]]]]]]]]]]]]! 7**6) %ia (aAhab Gtama +ilsafat 8slam! A)
aimun8penerj39= Pogjakarta4 Ircisod)
'attso"" #ouis) O) +RR6) )enantar +ilsafat) 8Drs) Soejono Soemargono , penerj9
cet) 6I) 8(ogjakarta4 $iara Vacana9
'uhn! $homas S) 7**D) %he -tructure ?f -cientific 6e#olutionsD )eran )aradima
@alam 6e#olusi -ains) ?et 6I) 8-adung= %emaja %osda 'arya9
'uswanjono! Ar>om)7**R) 8nterasi 8lmu dan /amaB )respe'tif +ilsafat (ulla
-adra" Pogjakarta4 -adan Penerbitan 1ilsa"at U:)
oleong! () #e2y) 7**0) (etodoloi )enelitian 5ualitatif) -andung 4 %emaja
%osda 'arya)
uhaimin! 7**0) Pengembangan 'urikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah!
adrasah! dan Perguruan $inggi) (akarta= %ajawali Press)
]]]]]]]]]]]]! 7**6) 0uansa ,aru )endidi'an 8slamD (enurai ,enan 5usut
@unia )endidi'an) (akarta= %ajawali Press)
Nata! Abuddin! Suwito! asykuri Abdillah! Armai Arie") 7**0) 8nterasi 8lmu
Gmum dan 8lmu /ama) (akarta = %ajawali Press)
NiAar! Samsul) 7**E) -ejarah )endidi'an 8slamD (enelusuri Ieja' )endidi'an <ra
6asulullah sampai 8ndonesia) (akarta = 'encana Ilmu)
Sardar! @iauddin) 8editor9) 7***) (eromba' )ola )i'ir 8ntele'tual (uslim)
Pogjakarta = Pustaka Pelajar)
Shaleh! 'hudori) 7**D) 4acana )emi'iraan 8slam) Pogjakarta= Pustaka Pelajar)
Siswomihardjo! 'oento Vibisono) +RRD) *aasan -tratei' tentan 5ultur
5eilmuan pada )endidi'an %ini" (akarta= %ajawali Press)
Suprayogo! Imam) Dan %asmianto) 7**D) )erubahan )endidi'an %ini 8slamD
6efle'si )erubahan 8/80E -%/80 menjadi G80) alang= UIN press)
$hoyyar! CuAni) 7**R) (odel-(odel 8nterasi 8lmu @an Gpaya (embanun
2andasan 5eilmuan 8slam) akalah UIN Sunan :unung Djati -andung)
@ainuddin) 7**D) )aradima )endidi'an %erpaduD (enyiap'an *enerasi Glul
/lbab) alang= UIN press)
]]]]]]]]]]]! 7**/) (emadu -ains dan /amaB (enuju Gni#ersitas 8slam (asa
@epan" alang4 -ayu edia)
@ainul Camdi! Ahmad) 7**/) %ujuh +ilsuf (uslimB )embu'a *erban +ilsafat
,arat (odern! Pogjakarta4 #'iS)
$er(eseran Makna "afa?ah Dalam $ernikahan
9Se&uah "a'ian Sosiolo(is Terhada6 "afa?ah dalam =in(kai
$andan(an Tokoh A(ama dan Aktifis "esetaraan %ender di "ota
Malan(:
Oleh ; #umaidi "h
Dosen P'P-A UIN aliki alang
(l) :ajayana no 0* alang
A&strack
In connection with the marriage bond as set "orth in #aw
?onstitution o" arriage! No) + I +RE/ which aims to establish a
happy and eternal "amilies based on belie" in one :od) $hat is e2pected to create a
"amily that FmandateI commission)F $hen later made a "ormulation o" the
problem how the meaning shi"ts that occur in alang society "ollowing the
"actors in the ;iew o" %eligious #eaders and :ender &>uality
Acti;ists in sociological studies! as they are more dominant pro;ide insight and
e2planations related to doctrinal and socialiAation within each respecti;e o" groupI
communities) $he "actories not as e>ual o" someone happens also result! because
o" di""erences in political ;iews! which led to the religious elements
o" a subordinate! such as the meaning o" li-diniha own religion o" Islam is
not merely meaningless but also spread on the understanding o" its
ideology! then descent! whose meaning shi"ts and de;eloped into a tribal! or
also on social strati"ication! and so "orth)
As in this study researchers used a >ualitati;e descripti;e study with
a sociological approach! which is certainly more emphasis on the >uality
o" understanding! concepts! ;alues inherent in notice any symptoms
o" an e;ol;ing social! both o" beha;ior! perception! moti;ation! action and so
"orth) One o" them that happiness and sur;i;al in a marriage that is
not separated on the basis o" appro;al 8muwa"akat9 o" Cusband and wi"e 8the
couple9 are concerned)
1rom these results! that there was "ound a "ew di""erent perceptions and
;iews! which then di;ides researchers that ;iew into se;eral typologies and layers!
it is undeniable that the cause o" the shi"t that occurred in the social domain due to
se;eral "actors! the researchers then tried to re"lect in se;eral theories ha;e
been put "orward by the -ig theory! "irstly is structural3
"unctionalist theory and secondly is the theory o" "ragmatisme! in the ;iew
and analyAe harmonisity! and stability and balance 8e>uilibrum9 that occur in your
relationship $he %esercher see as suggested by theory "ragmatisme namely! that
in marital harmony is not only re>uired allegationally because matching is not
necessarily "eel like! but when it seemed the barriers will be lost and becomes "or a
matching pair)
"eyword = 'afaah$ -hiftin (eanin$ )ersonae$ 4eddin
% $endahuluan
Islam merupakan agama yang uni;ersal 8syumul9! dan penuh dengan
tasamuh 8toleransi9) 'ehadiran Islam telah mengangkat martabat semua kalangan
manusia tanpa terkecuali! Dimensi sosial dan kemanusiaan dalam pernikahan!
harus di"ahami oleh setiap calon suami dan istri! berikut keluarga) Perempuan
adalah guru! sedangkan rumah tangga adalah sekolahan yang akan menghasilkan
ksatria3ksatria yang cerdik dan cendekiawan sekaligus pemimpin di masa yang
akan datang)

Sehingga diharapkan dapat tercipta keluarga yang NamanatO! dari
sinilah akan lahir waladun shalihun yadu lahu 8generasi Shaleh yang shaleh yang
akan mendoakan orang tuanya9! generasi 6abbi 6adhiya! generasi U/bdan -ya'ura
8hamba3hamba Allah yang senang bersyukur9! dan generasi yang Qurrata /yun!
yang memiliki kesadaran "itriyah serta bertanggung jawab atas dirinya dan
masyarakatnya)
23

Ikatan pernikahan merupakan unsur pondasi utama dalam terciptanya
tatanan masyarakat yang bahagia) Selaras dengan apa yang tertuang dalam UU
Perkawinan No) +I+RE/ yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia
dan kekal berdasarkan 'etuhanan yang aha &sa)
24
$idaklah bisa dipungkiri
seiring dengan berkembangnya Aaman! bahwa makna 'afaah akhir3akhir ini
dimaknai dengan berbagai macam ;arian! di mana dahulunya hanya ter"okus pada
kekayaan! keturunan! kecantikan dan agama! yang menurut peneliti terdapat nilai3
nilai "iloso"i dari asbabul wurud historisitas dari klasi"ikasi pembagian tersebut!
namun belakangan ini hal yang cukup meresahkan bagi sebagian masyarakat!
terutama bagi kalangan akademisi! yakni terjadinya pergeseran makna3makna
baru dan pemahaman yang begitu sempit dalam benak pemikiran masyarakat)
Dalam sebagian masyarakat! 'afaah masih banyak dimaknai haruslah seku"u atau
sepadan dalam hal segalanya! semisal apabila dari golongan orang kaya dan lain
sebagainya) inilah yang terjadi dalam sebagian masyarakat tanpa dipungkiri
keberadaannya) Padahal makna 'afaah itu! tidak hanya disorot dari begitu saja!
namun juga harus dilihat dari beberapa "aktor) -eberapa perbedaan itu menurut
peneliti! terdapat dua wajah yang biasanya diungkapkan oleh para pemikir! $au"i>
Abdullah menyebutnya dengan aspek ideal dan aspek aktual) Nur ?holis adjid
menyebutnya dengan aspek doktrin dan aspek peradaban) Amin Abdullah
menjulukinya dengan aspek normati" dan aspek historis) AthoB udhor
menyebutnya dengan aspek teori dan aspek praktek dan lain sebagainya) Istilah3
istilah tersebut dapat dihimpun dalam dua istilah! antara idealita dan realita)
ansour 1a>ih! et all! (embincan +eminisme= @is'ursus *ender perspe'tif 8slam
8Surabaya4 %isalah :usti! +RR69! hlm)D*
23 8bid)! D+
24 A) @uhdi uhdlor! (emahami :u'um per'awinan &0i'ah$ %ala'$ 7erai dan 6uju'! (enurut
:u'um 8slam$ GG 0o JEJOMP &GG )er'awinan!$ GG 0o MEJOQO &GG )eradilan /ama$ dan
5:8! ?et) II 8-andung4 Al3-ayan! +RR09! hlm) +03+E)
Idealita di langit! dan realita di -umi) Di tengah3tengah itu menurut Pusu" Camdan
terdapat satu sisi lagi! yakni citra)
25
Persoalan tentang pergeseran3pergeseran makna 'afaah dalam kajian
sosiologis ini menjadi permasalahan yang genting bahkan berbahaya apabila
tidaklah diteliti! karena hal pernikahan menjadi hal komoditi kebutuhan bagi
setiap manusia) oleh karenanya peneliti memandang bahwa tema atau topik
tersebut masih aktual dan menarik sekali untuk selanjutkan dilakukan penelitian!
karena estimasi multi ta"sir dengan multi kultur yang beraneka ragam pada
masyarakat! sehingga akan menghasilkan sebuah ijtihad atau titik temu sebagai
hipotesa dari berbagai macam simpulan pandangan dan teori! kemudian akan
menjadi kajian yang cukup dinamis! di mana hal ini selalu menjadi perbincangan
bagi masyarakat terlebih dikalangan akademisi) Pada penelitian kali ini! peneliti
meneliti tentang pergeseran makna 'afaah dalam konteks konstruksi pergeseran
pemahaman dan ;arian3;ariannya dalam masyarakat lewat pandangan para $okoh3
tokoh Agama dan Akti"is Perempuan) akna 'afaah itu sendiri seiring dengan
perkembangan Aaman modern ini! lambat laun ternyata diasumsikan mengalami
pergeseran! baik dalam implementasinya secara empirik! maupun dalam
pemahamannya dan hal ini merupakan hal yang krusial yang harus diperhatikan
oleh komunitas) Pernikahan dalam Islam merupakan gerbang sakral yang harus
dilalui oleh setiap indi;idu untuk membentuk sebuah institusi yang bernama
keluarga! dan keluarga merupakan segmen awal dalam terciptanya sebuah
masyarakat dan negara yang baik)
Dalam penelitian ini pula akan dijelaskan bagaimana masyarakat
menginterpretasikan dengan multi interpretasi! terkait dengan makna 'afaah dan
konsep 'afaah itu sendiri! hal ini tentunya datang dan bersumber dari para ulamaB
atau tokoh ormas3ormas yang memiliki peran penting dan pengaruh terhadap
komunitas masyarakat ditiap3tiap organisasinya! sehingga akan menghasilkan
perbedaan pemahaman yang berbeda pula) Oleh karena itu Peneliti memandang
penting untuk meneliti kajian ini bahwa di sana terdapat multi konstruk
pemahaman 8multy under estimation! yang menyebabkan ;arian makna dan
mungkin kesalah"ahaman ta"sir tentang makna dan konsep 'afaah yang bahkan
sudah menjadi keresahan bagi para akademisi di dalam corak paradigma pemikiran
masyarakat sampai saat ini di negara Indonesia secara umum dan di 'ota alang!
(awa $imur khususnya) Peneliti akan meneliti beberapa kajian perspekti" dan
teori! terkait dengan bergesernya makna 'afaah itu sendiri dengan berbagai macam
;arian ditinjau dari pendapat dan pandangan para $okoh3tokoh Agama berikut para
Akti"is Pemberdayaan Perempuan dan "aktor3"aktor penunjang lainnya sebagai
hasil dari telaah! untuk menambah khaAanah keilmuan dalam penelitian ini antara
teori dan realita lapangan yang menjadi keresahan dalam dunia akademik) Adapun
alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di alang! karena di alang sendiri
terdapat berbagai macam latarbelakang dan multikultur masyarakat yang berbeda
dan majemuk! yang menurut peneliti mampu dan dapat mewakili kultur di (awa
$imur)
25 Ayi Sobarna! 8slam )ositifD spirit wacana solusi 6efle'si 8(ogyakarta4 :raha Ilmu! 7**D9!
dalam kata pengantar)
Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan kajian penelitian tesis ini
dengan (udul $R%SRAN MA"NA "AFA?A# DA!AM $RNI"A#AN
8Sebuah 'ajian Sosiologis $erhadap 'a"aBah dalam -ingkai Pandangan Para
$okoh Agama dan Akti"is 'esetaraan :ender di 'ota alang9)
Rumusan Masalah
1-agaimana pergeseran makna 'afaah dalam kehidupan masyarakat di kota
alang menurut Pandangan $okoh Agama dan Akti"is 'esetaraan
:ender^
2Apakah "aktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran makna 'afaah
pada masyarakat di kota alang menurut Pandangan $okoh Agama dan
Akti"is 'esetaraan :ender^
) Tu'uan $enelitian
1Untuk mengetahui bagaimana Pandangan para $okoh Agama dan Akti"is
'esetaraan :ender dalam memahami bergesernya makna 'afaah
menjelang pernikahan dalam kehidupan masyarakat di 'ota alang!
antara realitas dan idealita)
2Untuk mengetahui paradigma atau pandangan para $okoh Agama dan
Akti"is 'esetaraan :ender dalam memberikan pena"siran 8estimation9 dan
pemahaman 8comprehension$ construction9 terkait dengan hal ihwal atau
"aktor3"aktor apa saja yang menyebabkan konsep makna dalam 'afaah
mengalami pergeseran makna atau beberapa ;arian makna 'afaah dalam
masyarakat di kota alang
* "onse6 "afa?ah Menurut Islam
'onsep 'a"aBah secara normati" menurut perspekti" sebagian ulamaB
terlebih dari kalangan Imam (adAahib al-arbaah yang dijadikan standar tolak
ukur dalam penentuan ka"aBah adalah status sosial perempuan karena dialah yang
akan dipinang oleh laki3laki untuk dikawini)
26
#aki3laki yang akan mengawininya
paling tidak harus sama dengan perempuannya! seandainya lebih tidak akan
menjadi halangan apabila pihak istri dapat menerima kekurangan laki3laki dan
tidak menjadi masalah) asalah akan timbul apabila laki3laki yang status
sosialnya kurang! sehingga dikatakan si laki3laki tidak seku"u 8setara! sepadan9
dengan pihak istri)
enurut pandangan Imam aliki dalam acuan hukum Islam! menjelaskan
mengenai persyaratan ka"aBah! yaitu pada persamaan akhla> dan agama! bukan
ukuran lainya) Pendapat ini lebih dekat dan lebih tepat dengan ajaran Islam) $etapi
kenyataannya! ahli "i>ih dari kalangan Cana"i! Sya"iBie! memasukkan ukuran lain
dalam ka"aBah tidak seperti yang digariskan oleh alikiyah)
26 ?p"7it" Amir Syari"uddin) hlm) +/+
Adapun hal3hal yang dianggap dapat menjadi ukuran 'afaah menurut
Imam empat selain aliki adalah sebagai berikut
27
=
; Ulama Canabilah 8Imam Cambali9 lebih menekankan pada= 'ualitas
keberagamaan! Usaha atau pro"esi! 'ekayaan! 'emerdekaan!
'ebangsaan)
; Ulama Cana"iyah 8Imam Cana"i9 lebih menekankan pada = Nasab! yaitu
keturunan atau kebangsawanan! Islam! pro"esi 8hirfah9 dalam
kehidupan! 'emerdekaan dirinya! Diyanah atau kualitas
keberagamaan! dan 'ekayaan)
; Ulama Sya"iBiyah 8Imam Sya"iBie9 lebih menekankan pada =
'ebangsaan dan Nasab! 'ualitas keberagamaan! 'emerdekaan diri!
Usaha atau pro"esi)
Secara de"initi"! yang dimaksud dengan ka"aBah ialah sebagaimana yang
telah dipaparkan oleh para Imam adAahib3madAahib di atas bahwa jangan
sampai seorang suami lebih rendah derajatnya! akhlaknya! atau status sosialnya!
daripada isterinya) 'a"aBah merupakan penghormatan bagi seorang perempuan)
Artinya! tidak setiap laki3laki bisa menikahi seorang perempuan) $etapi tidak
sebaliknya! setiap laki3laki boleh menikah dengan perempuan manapun yang ia
sukai) (adi! ka"aBah dipersyaratkan atas laki3laki! tetapi tidak dipersyaratkan atas
perempuan)
'a"aBah dipertimbangkan pada saat akad nikah) (ika pada saat akad nikah!
seorang laki3laki sudah seku"u tetapi sesudah itu 8kemudian hari9 kehilangan si"at3
si"at ka"aBahnya maka si isteri ataupun walinya tidak boleh menuntut cerai
suaminya dengan alasan tidak seku"u) Dalam kitab -idayatul ujtahid dijelaskan
bahwa4 NPara ulama alikiyah sepakat bahwa jika seorang gadis akan dinikahkan
oleh ayahnya dengan seorang laki3laki peminum khamr atau secara umum laki3laki
yang fasiq! maka kemudian gadis itu berhak untuk menolak pernikahan itu) Dan
hendaknya hakim meneliti masalah tersebut! untuk kemudian memisahkan
keduanya) Demikian juga halnya jikalau calon suaminya itu laki3laki yang
berpenghasilan haram! atau laki3laki yang mudah menjatuhkan thala>O)
2&

-erbeda dengan pendapat para ahli "i>ih di atas! menurut madAhab ad3
DAahiri di mana Ibnu CaAm sebagai sentralnya! beliau berpendapat bahwa tidak
ada ukuran dalam ka"aBah itu sendiri) -eliau berkata bahwa! semua orang Islam
asal tidak berAina boleh menikah dengan perempuan muslimah mana saja asal ia
bukan pelacur atau peAina) Dan orang Islam itu bagi Ibnu CaAm adalah bersaudara!
kendati ia adalah anak seorang hitam yang tidak dikenal! ia tidak diharamkan
menikah dengan -ani Casyim) Valaupun seorang muslim yang fasiq! asal ia tidak
berAina maka termasuk seku"u untuk perempuan yang fasiq! alasannya adalah
dalil al3>uran dalam surat al Cujurat ayat +* yang menyatakan
2'
=
27 8bid! hlm) +/7
2& 8bid)!) D0)
2' Selamet Abidin! Aminudin! +iqih muna'ahat! 8-andung4 ?6 Pustaka Setia! +RRR9!hlm)0+)
jilid+

-esunuhnya ?ran-oran beriman itu adalah bersaudara" sebab itu
damai'anlah &perbai'ilah hubunan! antara 'edua saudaramu itu dan ta'utlah
terhadap /llah$ supaya 'amu mendapat rahmat)
3(
Dalam surat an3NisaB juga diperintahkan seorang laki3laki untuk mencari
perempuan3perempuan yang ia sukai untuk dinikahi) Dengan redaksi al JurBan
sebagai berikut=

31

@an ji'a 'amu ta'ut tida' a'an dapat ,erla'u adil terhadap &ha'-ha'!
perempuan yan yatim &bilamana 'amu menawininya!$ (a'a 'awinilah
perempuan-perempuan &lain! yan 'amu senani B dua$ tia atau empat"
'emudian ji'a 'amu ta'ut tida' a'an dapat ,erla'u adil$ (a'a &'awinilah!
seoran saja$ atau buda'-buda' yan 'amu mili'i" yan demi'ian itu adalah lebih
de'at 'epada tida' berbuat aniaya)
Al Juran menerangkan bahwa antara mukmin laki3laki dan
perempuan adalah sama3sama menjadi penolong bagi sebagian yang lainya) Cal
ini membuktikan bahwa ka"aBah tidak berlaku dalam Islam! hal ini diungkapkan
oleh Ibnu CaAm! Dengan justi"ikasi "irman Allah dalam Al3JurBan! sebagaimana
berikut=

@an oran-oran yan beriman$ lela'i dan perempuan$ sebahaian
mere'a &adalah! menjadi penolon bai sebahaian yan lain" mere'a menyuruh
&menerja'an! yan maRruf$ menceah dari yan mun'ar$ mendiri'an shalat$
menunai'an Aa'at dan mere'a taat pada /llah dan 6asul-0ya" mere'a itu a'an
diberi rahmat oleh /llahD -esunuhnya /llah (aha )er'asa lai (aha
,ija'sana"
Pendapat Ibnu CaAm juga diperkuat dengan Cadits %asulullah saw!
dengan redaksi sebagai berikut=

! ! "#$ %&'#

(
)*01
32
Artinya4 %ida' ada 'elebihan oran /rab atas ?ran /jam$ dan tida' ada
'elebihan oran /jam atas oran /rab$ tida' ada 'elebihan oran 'ulit putih atas
'ulit hitam$ tida' ada 'elebihan 'ulit hitam atas 'ulit putih 'ecuali denan
'eta'waannya$ manusia itu berasal dari 0abi /dam$ dan 0abi /dam berasal dari
tanah"
! ! &(
P
=TG V
"
L 451 W< B1 #C1#*1 #CHWE &( V VL W< B1 #!WD1 N@=( WE &(
! =R7 X
+
YYZ< @ V
"
L #C7 =< B1 N P @=(L WE &( N P [#K V
"
L #!W< B1 #C/9,1 #CHWE
46G #C1 #7 #C6G 41 451 #7 4

*O ? R< 4

=
'
G &R ,<

1 2 &S -K=/\1
]K@0
33
3( J)S) Al Cujurat! ayat) +*
31 J)S) An NisaB ayat= .
32 uhammad bin Ali bin uhammad As3Syaukani! 0ailul /uthar /s--yau'ani! penerbit4
Idarah al3uniriyyah! pada -ab 'hitbah! juA 0! +/7)
33 As3Sayuti! 'itab -yarhu -unan 8bnu (ajah! Penerbit4 Judaymi! 'aratisy! juA +! hlm)+./)
Artinya= -iapa yan menawini seoran perempuan 'arena 'emuliaanya$
/llah tida' menambah bainya 'ecuali 'ehinaaan" ,aran siapa yan yan
menawini 'arena hartanya$ ma'a /llah tida' a'an menambah 'ecuali
'emis'inan" -iapa yan menawininya 'arena 'ebansawanannya$ ma'a tida'
a'an menambah 'epadanya 'ecuali 'erendehan$ dan baran siapa menawini
perempuan dan tida' menhenda'i denan per'awinanya itu 'ecuali aar
terpelihara pandanannya dan terbenteni 'emaluannya$ serta menhubun'an
silaturahminya$ /llah a'an member'atinya melalui perempuan itu dan
member'ati perempuan itu melalui dia
34
)
Demikian pendapat ibnu CaAm yang tidak mengakui adanya ka"aBah
dalam perkawinan) Ulama alikiyah mengakui adanya ka"aBah! tetapi menurutnya
ka"aBah hanya dipandang dari si"at istiqamah dan budi pekertinya saja) 'a"aBah
bukan karena nasab atau keturunan! bukan pekerjaan atau kekayaan) Seorang laki3
laki shaleh tidak bernasab 8bangsawan9 boleh kawin dengan perempuan yang
bernasab! pengusaha kecil boleh kawin dengan pengusaha besar! orang hina boleh
kawin dengan orang terhormat! seorang laki3laki miskin boleh kawin dengan
perempuan kaya raya! asalkan muslimah) Ulama alikiyah juga beralasan dengan
"irman Allah4

:ai manusia$ -esunuhnya 5ami mencipta'an 'amu dari seoran la'i-
la'i dan seoran perempuan dan menjadi'an 'amu berbansa - bansa dan
bersu'u-su'u supaya 'amu salin 'enal-menenal" -esunuhnya oran yan
palin mulia diantara 'amu disisi /llah ialah oran yan palin taqwa diantara
'amu" -esunuhnya /llah (aha menetahui lai (aha (enenal
35
)
! ^2T$1 #7 VL -*_S@ I5S -7=D1 ?`G V )O21 ab*1 #03c% M6323 #01 1
9 27@ 0
36

Artinya4 (anusia itu sama 'edudu'annya$ seperti ii sisir yan menyatu$ tida'
ada 'elebihan &'eutamaan! oran /rab atas oran F/jam &asin!$ 'ecuali denan
ta'wa &:6" /bu @awud!"
Ayat dan hadist di atas mengandung pernyataan! bahwa manusia itu sama
bentuk dan ciptaanya! tidak ada yang lebih mulia antara Arab dan /jam kecuali
dengan takwanya dan kesediaanya untuk menunaikan hak Allah dan hak
hambanya
37
)
ereka juga beralasan dengan hadits %asulullah saw4
4 ) 2,dK#G 4T5e 40< 2f=E &( B%#Eg L #> B53 465S 451 I5h 451 23
"
@
4 ! L #> 46G #% L 451 23#< 21#> =6/% #9G J -G M0$G &dE 25DQE V
"
L
9 &9O )097 ^(=$1 =
"
( ij 2,dK#G 4T5e 40< 2f=E &( B%[#H01
3&
34 ) Juraish Shihab) )erempuan" 8(akarta4 #entera Cati! 7**E9) hlm).+E3.+D) jilid III
35 J)S) Al3Cujurat! ayat= +*
36 Nashiruddin al3Albani! *hayatul (aram! penerbit4 aktab al3Islamy! -eirut! (uA I! hlm) +R*
37 Al Camdani! 6isalah 0l'ah J &penB/us -alim!! 8(akarta4 Pustaka Amani ! 7**79! hlm) +D
3& ajduddien Abi al3-arokah Abdul Salam ibn $aymiyyah! ,ustanul /'hbar 0ailul /uthar!
(uA /! hlm) ..E
Artinya4 /pabila datan 'epadamu &melamar ana'mu! oran yan 'amu ridhai
aama dan budi pe'ertinya$ ma'a 'awin'anlah dia$ apabila tida' 'amu la'u'an$
ma'a a'an menimbul'an fitnah dan 'erusa'an di dunia mere'a bertanyaDapa'ah
mes'ipunH 6asulullah saw" (enjawab apabila datan 'epadamu oran yan
'amu ridhai aama dan budi pe'ertinya$ ma'a ni'ah'anlah dia"&beliau
menucap'an sabdanya sebanya' tia 'ali! &:6B %irmidAi denan sanad hasan!
Ali bin Abi $halib pernah ditanya tentang hukum ka"aBah dalam
perkawinan! beliau menjawab4
) 20(@ 2*53@ L BC6*k#! BCb<=> BC6
"
*_S BC6
"
7=S X
;
D7 [#Q%@ BC`D7 #01
9 l1 #m I7 &7 I5S 0
Artinya4 (anusia itu sebaian se'ufu bai lainya$ /rabnya$ /jamnya$
Quraisynya dan :asyiminya$ apabila mere'a telah beriman dan masu' 8slam &/li
bin /bi %halib!"
+ Temuan #asil Analisis $enelitian
Para ulama dan cendekiawan menekankan! perlunya kesetaraan dalam
membina rumah tangga) Canya saja! mereka berbeda pendapat tentang aspek3
aspek kesetaraan itu) Dulu banyak ulama menekankan perlunya kesetaraan dalam
garis keturunan! di samping dalam tingkat sosial! ekonomi! akhlak dan tentu saja
dalam agama) Perempuan bangsawan misalnya! hanya boleh dikawini oleh lelaki
bangsawan pula)
Penetapan ini lahir pada masa hak3hak asasi manusia belum lantang
dikumandangkan oleh berbagai penjuru Dunia) 'etika itu! masyarakat masih
memandang adanya pengaruh yang cukup berarti dalam keharmonisan rumah
tangga! jika kesetaraan dalam bidang status sosial 8keturunan9 tidak terpenuhi)
Sehingga banyak pula Perempuan -angsawan boleh jadi enggan patuh kepada
suami yang status sosialnya lebih rendah darinya)
$idaklah dapat disangkal bahwa terdapat pengaruh yang cukup besar dari
hasil garis keturunan seseorang kepada anak cucunya! karena gent keturunan yakni
dapat diwariskan! sedang tentu saja setiap orang mendambakan anak cucunya lahir
dari hasil perpaduan antar suami istri yang memiliki garis keturunan baik3baik
agar anak3anak mereka menjadi orang yang baik! cerdas dan tampan pula)
Namun perlu dicatat! orang tua yang baik3baik tidak otomatis menjadikan
anaknya baik3baik pula) Semisal yang terjadi pada Nabi Nuh As) Di mana beliau
melahirkan anak yang dinilai oleh Al>uran sebagai anak durhaka! sehingga
walaupun ia merupakan anak kandung salah seorang nabi utama 8Glil /Ami min
ar-6usul9! namun Allah tidak menilainya sebagai anggota keluarga Nabi Nuh As)
3'

Nabi uhammad SAV jauh sebelum masa kita menjelaskan "aktor3"aktor
yang menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan) Sabda beliau4 RR)erempuan
&biasanya! dini'ahi 'arena empat fa'tor$ 'arena hartanya$ 'arena 'eturunannya$
'arena 'ecanti'annya dan 'arena 'eberaamanya" (a'a$ pilihlah yan memili'i
aama$ &'alau tida'! en'au a'an merui) 8C% -ukhari dan uslim melalui Abu
Curairah9)
3' JS) Cud! ayat /0)
'alau dahulu banyak yang menekankan "aktor kesetaraan dalam hal
keturunan atau kebangsawanan! maka kini yang lebih dituntut adalah dalam hal
pandangan hidup! agama! budaya! pendidikan dan usia) Perkawinan yang semata3
mata didasari karena cinta! hanya akan menyenangkan beberapa waktu! karena
seringkali apa yang dinamakan cinta bukan cinta sejati! melainkan na"su
terselubung yang segera memudar)
Perkawinan yang didasari semata3mata karena harta! akan
menyengsarakan pada sebagian besar masa! karena tidak ada yang dapat menjamin
kesinambungan harta! sedang perkawinan yang berdasar kesamaan agama dan
pandangan hidup! akan membahagiakan sepanjang masa! karena tuntunan agama
langgeng melampaui batas usia manusia dan pandangan hidup akan menyertai
manusia sepanjang hidupnya)
4(

Sebagai Casil analisis penelitian! kemudian ditemukan beberapa jawaban
sebagai alternati;e solution dalam permasalahan yang menjadi keresahan
akademik! dan di antara beberapa "aktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran
makna 'a"aah dalam Pernikahan menurut pandangan $okoh Agama dan Akti"is
gender! peneliti dapat mengklasi"ikasi ke dalam beberapa hal secara umum! yaitu4
11aktor 1anatisme Ideologi organisasi kemasyarakatan! adanya "aktor
"anatisme ini meyakini bahwa ideology organisasi yang dianutnya
merupakan ideology yang paling benar! sehingga cenderung menomor
satukan ideology masing3masing)
21aktor tingkat pendidikan yang masih kurang dalam masyarakat! sehingga
menyebabkan tingkat pemahaman terkotak3kotak! semisal akibat
perbedaan kesukuan! perbedaan strati"ikasi sosial dan lain sebagainya
yang terjadi pada masyarakat di 'ota malang)
31aktor pemahaman keagamaan yang masih konser;ati"! yakni kurang
adanya keterbukaan antara satu dengan yang lainnya! semisal perlu adanya
komunikasi atau dialektika! atau silaturahmi antar sesama golongan atau
lainnya! sehingga dapat menghasilkan titik temu dari sebuah perbedaan
dan permasalahan) -ukankah suatu perbedaan adalah suatu rahmat!
bahkan perbedaan sebagaimana yang terjadi dalam pandangan Imam
(adAahib al-Farbaah adalah sesuatu yang biasa namun tidak sampai
mengurangi pada konteks dari sebuah perbedaan itu! saling menghargai!
apalagi sampai bermusuhan dan mengarah pada sikap yang destru'tif dan
anarkis)
41aktor status sosial ekonomi! berbicara tentang status sosial ekonomi!
memang sangatlah riskan adanya! baik itu harta maupun kedudukan!
namun harta sendiri bukanlah segalanya! karena harta masih bisa dicari
dan $uhan pun telah memberikan jatah terhadap masing3masing orang
yang hidup di atas permukaan bumi ini! berbeda dengan pandangan Imam
:haAali!yang menyatakan bahwa kaya itu sendiri ukurannya bukanlah
harta secara sebenarnya! tapi kekayaan adalah kaya hati)
4( Dikutip dari buku $erbitan 2entera :ati (akarta!karya Juraish Shihab)
emang! untuk sebagian orang terkadang menerima pendapat dari orang
yang se"aham! semadAhab! atau seagama dan tidaklah menjadi persoalan! akan
tetapi apabila pendapat itu berasal dari luar yang tidak se3madAhab apalagi beda
agama! maka agak sulit menerima atau bahkan secara apriori menolaknya! agak
sulit menerima atau bahkan secara apriori menolaknya) Al3JurBan berpesan4 N
Iananlah 'ebencianmu 'epada suatu 'aum menyebab'an 'amu bersi'ap tida'
adil"
Oleh karena itu kalau peneliti bandingkan dengan komposisi pemikiran
umat Islam yang terjadi di Indonesia khususnya di 'ota alang! Peneliti ibaratkan
mengkategorikan dalam sebuah bentuk piramida yang memiliki beberapa tipologi
atau lapisan! di antaranya adalah4
1 Pada lapisan paling bawah yang menempati posisi terbesar! ada
pemikiran yang seakan3akan dibatasi pada organisasi3organisasi
kemasyarakatan seperti NU! uhammadiyah! CiAbut $ahrir! dan
sebagainya) 'ata seakan3akan di sini! karena sejauh pandangan peneliti!
bahwa organisasi tersebut tidak memberi batasan) Anggota atau
simpatisannya3lah yang membuat batas3batas itu) Cal pendapat ini! seperti
apa yang disampaikan in"orman peneliti dari $okoh NU!'C) arAuki
mustamar! bahwasanya dalam diri organisasi mereka tidaklah pernah
membuat batasan3batasan antar perbedaan ideology dalam masyarakat!
namun masyarakat itu sendirilah yang membuat batasan3batasan! sehingga
kemudian membudaya) akanya tidak sedikit di antara umat Islam yang
belum mau membuka diri kepada orang lain yang berbeda organisasinya!
baik dari pendapat! sikap maupun toleransi keberagaman)yang tidak se3
madAhab apalagi beda agama) Oleh karena itu maka tidak sedikit sekitar
pada tahun +R6* atau +RE*3an! di mana mertua bertengkar dengan
menantunya gara3gara perbedaan organisasi3organisasi itu4 suami tidak
akur dengan istrinya gara3gara yang satu NU dan yang lain
uhammadiyah! dan lain sebagainya) -ahkan ada "enomena di Sebuah
daerah di (awa -arat! yang tidak tahu! entah kita harus menangis ataupun
tertawa! bahwa di daerah tersebut organisasi uhammadiyah di anggap
sebagai agama! termasuk yang ada di sebagian daerah yang ada di (awa
$imur! yang menganggap bahwa NU adalah sebagai agama! dan tidak mau
menerima pendapat! selain sesama NU! padahal agamanya adalah Islam)
2 Pada lapisan kedua ada pemikiran atau tepatnya wawasan umat
Islam yang mandeg pada paket3paket "i>ih semacam Sya"iBiyah!
alikiyyah dan sebagainya) (umlah mereka tidak sebanyak kelompok
pertama! karena mereka umumnya sudah mengenal ajaran setiap Imam
adAhab) $entu saja kelompok ini lebih maju dari kelompok pertama!
karena mereka sudah bergerak dari budaya dengan 8tuturI dialektika9 ke
budaya baca 8wacana9) Pendapat ini sebagaimana di justi"ikasi oleh tokoh
dari uhammadiyah! -apak aryanto! -apak Sirojuddien! -apak Abdur
%ahman SaBied! dan juga 'C) Dahlan $amrin) di mana masyarakat
tentunya dalam aplikasi pemahaman! tidaklah hanya ter"okus pada satu
madAhab saja! namun perlu dipelajari dari berbagai macam pandangan!
sehingga perlu juga memahami hal3hal yang bersi"at teks menuju konteks!
karena produk "i>ih itu berbeda penerapannya! seiring dengan perbedaan
budaya dan kultur yang ada! sehingga perlunya di Indonesia menghadirkan
"i>ih ke3indonesiaan! sehingga masyarakat dapat menerima dari berbagai
macam perbedaan pandangan)
3 #apisan ketiga adalah orang3orang intelek! maka tidak sedikit dari
mereka yang merupakan orang3orang terkemuka! bahkan memimpin
organisasi baik tingkat nasional maupun internasional) ?ontoh yang ada di
Indonesia! Semisal 4 'C)Casyim uAadi! 'C) Said Agil Siradj! 8yang dari
NU9 Din Samsuddien! Sya"iBie aari" 8yang dari uhammadiyah9 dan
lain sebagainya) Pada lapisan ini seperti apa yang disampaikan oleh 'C)
Dr) Dahlan $amrin juga! bahwa dalam memahami sesuatu itu tidak hanya
ter"okus secara syarBie! hal itu hanya sebagai pedoman semata! lebih dari
itu perlu dilihat sosiologis hukum dan perkembangan dalam masyarakat
yang terjadi pada tathbiq3nya! tidaklah perlu menutup dari kemungkinan3
kemungkinan yang terjadi! karena antara yang satu dengan yang lain
saling membutuhkan! sehingga paradigma pandangpun juga harus dirubah!
tidak mengedapankan ego dari masing3masing! namun lihatlah mana yang
lebih mendatangkan maslahat)
4 #apisan selanjutnya adalah mereka yang sudah ber"ikir N lintas
peradabanO) -oleh jadi mereka dari orang NU! ataupun dari orang
uhammadiyah tapi mereka sudah tidak ragu lagi bagaimana jika mereka
shalat di belakang orang uhammadiyah) -ila mereka penganut
Sya"iBiyah! mereka tidak ragu lagi shalat di belakangnya orang
Cana"iyyah! baik itu Sunni maupun SyiBie dan lain sebagainya! yang
mereka "ikirkan adalah bagaimana mereka membangun dialog kunstrukti"
antara Islam dengan 'risten! dengan -arat! tanpa harus kehilangan
Identitas uslimnya) ?ontoh3contoh dari golongan yang termasuk ini!
seperti4 Sayyid Cusein Nasr! Nur 'holis adjid! (alaluddin %akhmat!
mereka adalah sebagian kecil yang mengisi "ormasi ini) 'elompok3
kelompok yang mulai melakukan gerakan ini! seperti dari kalangan yang
menganut "aham Akti"is kesetaraan :ender! di mana antara satu dan
lainnya ibarat mata rantai! walaupun berbeda tapi tetap menjadi
sinergisitas dan satu kesatuan! toh walaupun penekannya tetap agama juga
yang menjadi prioritas! namun lebih "leksibel dalam menerima perbedaan!
dalam hal ini sebagaimana dijelaskan oleh ibu Puni Puliati! Ibu Il"i Nur
Diana! dan Ibu Payuk)
5 'elompok lapisan yang lebih tinggi lagi adalah pribadi3pribadi
yang berupaya menggagas konsep3konsep kesatuan kosmos) anusia bagi
mereka bukan saja perlu menjalin hubungan timbal balik dengan sesama
manusia 8mi'ro'osmos9! tapi juga dengan jagad raya 8ma'ro'osmos9 ini)
Semisal yang termasuk golongan ini! (alaluddin %umi! &mha Ainun
Nadjib! &biet :) Ade! yang ingin berdialog dengan ombak! berdialog
dengan gunung! matahari! sehingga ada istilah tanyalah pada rumput3
rumput yang bergoyang! sebagai perbandingannya) Di kalangan 'risten
pun ada "igur semacam ini yakni 'ahlil :hibran) Dan ada pula di lapisan
ini terdapat pribadi3pribadi yang bukan saja menyatu dengan seluruh
makhluk! tetapi malah dengan $uhan! semisal Syekh Siti (enar! dan al3
Callaj) enurut peneliti! pada lapisan ini masih belum dapat ditemukan
dari para in"orman! pada tingkatan ini adalah menganggap semua makhluk
hidup adalah satu kesatuan! dan tidak perlu ada perbedaan)
-egitulah tipologi atau karakter kelompok3kelompok lapisan dari
masyarakat yang menurut peneliti senantiasa ada pada setiap Aaman dengan
jumlah dan wajah yang berbeda dan ber;ariasi! dan hampir pada setiap pergantian
dekade hampir terlihat gelombang perubahan yang seakan3akan menjadi warna
pada Aamannya) Cubungan yang bercorak dialektis dapat dirumuskan dalam tiga
momentum= masyarakat adalah produk indi;idu! masyarakat adalah realitas
obyekti"! dan indi;idu adalah produk masyarakat) enurut pandangan peneliti! hal
ini berarti ada indikasi proses menarik keluar 8eksternalisasi9 sehingga seakan3
akan berada di luar 8obyekti"9 dan kemudian ada proses penarikan kembali ke
dalam 8internalisasi9 sehingga sesuatu yang berada di luar seakan berada di dalam)
asyarakat adalah produk indi;idu sehingga menjadi kenyataan obyekti" melalui
proses eksternalisasi dan indi;idu juga produk masyarakat melalui proses
internalisasi)
41
- $enutu6
erujuk kepada hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnya
tentang analisis yang telah dieksplorasi secara luas dan detail! kemudian peneliti
dapat menarik benang merah dengan mengambil beberapa simpulan sebagai
jawaban dari rumusan masalah yang telah dipaparkan didepan! diantaranya 4
-ahwa Pergeseran akna 'a"aah dalam pernikahan di 'ota alang
terjadi akibat perbedaan pemahaman yang berjalan dalam tiap3tiap rel organisasi
besar! seperti NU! uhammadiyah! Akti"is :ender! C$I dan lain sebagainya!
sehingga makna ka"aah yang semula di"ahami secara normati;e 8al-masyru9!
kemudian berkembang dengan pemahaman dan makna baru dari segi sosiologis!
pergeseran3pergeseran yang terjadi itu sebenarnya bukan pergeseran secara
substansial! hanya perluasan dan pemahaman makna3makna yang baru terkait
dengan berubahnya waktu! tempat! dan tujuan) Perubahan itu semisal dalam segi
ad-dien 8agama9 8ideology9! yang awalnya adalah 8Islam9 sebagai pilihan prioritas!
namun Islam pun juga bergeser maknanya! ada Islam #iberal! ada Islam
1undamentalis! ada Islam garis keras! dan ada juga Islam yang odernis dan lain
sebagainya) Atau juga pada 0asab! yang semula bermakna kebangsawanan!
kemudian bergeser menjadi kesebudayaan! kesukuan! atau sama3sama
berpendidikan) (aal! yang semula adalah harta! kemudian bermakna kekayaan!
status starati"ikasi sosial! atau paling tidak yang sudah memiliki pekerjaan! dan
lain sebagainya
41 Nur Syam! 8slam )esisir 8Pogyakarta= #'iS! 7**09! hlm) .E3.D
Adapun "aktor3"aktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran makna
'a"aah dalam pernikahan menurut $okoh Agama dan Akti"is :ender! diantaranya
adalah! karena adanya "aktor "anatisme golongan dalam organisasi masyarakat!
kemudian minimnya tingkat pendidikan dalam masyarakat! kemudian karena
terbentur dengan status sosial ekonomi yang mendesak! dan adanya sebagian
pemahaman yang masih terkesan konser;ati" antara satu dengan lainnya) Adapun
permasalahan yang selama ini mengungkung sebagian orang! terutama pada pihak
perempuan! menurut peneliti adalah pada persoalan problematika teologis!
sehingga berimplikasi terhadap psikologis! sosial! budaya! ekonomis! dan politik)
Cal ini sebagaimana teori yang dikemukakan oleh a2 Veber! yakni teori yang
menganggap bahwa peroalan teologis sebagai "aktor utama yang harus
diperhatikan! karena menurutnya! tidaklah mungkin merubah prilaku masyarakat
tanpa merubah sistem etikanya dan tidak mungkin merubah suatu etika tanpa
meninjau kembali sistem teologinya) Sehingga kecendrungan streotype! budaya
patriarki! Subordinasi 8penomorduaan9! marginalisasi! dan sikap #iolence
8kekerasan9 dapat teratasi dari kehidupan masyarakat! baik antara laki3laki maupun
perempuan! sehingga keserasian! kesepadanan serta keseimbangan antara suami3
istri merupakan piranti dan sarana yang memudahkan terwujudnya kehidupan
keluarga yang harmonis! sa'inah mawaddah wa rahmah)
Sebagai implikasi dari sebuah teoritik! peneliti menganggap bahwa
terjadinya pergeseran makna ka"aah dalam masyarakat! menurut peneliti dari
Pandangan tokoh Agama dan Akti"is 'esetaraan :ender! memandang segala
sesuatu menurut dua kacamata teori4
Pertama adalah %eori -tructural-+unsional) Di mana pendekatan dalam
teori ini yakni mengakui adanya segala keanekaragaman dalam kehidupan sosial)
Dalam kondisi tertentu! kemudian dibuatlah suatu system yang dilandaskan pada
konsensus nilai3nilai agar terjadi adanya inter-relasi yang berubah menjadi
harmoni! stabilitas dan keseimbangan 8equilibrium9) Artinya menurut teori ini
keluarga adalah sebuah system! yang ber"ungsi sesuai dengan peran masing3
masing! dan jika ada salah satu yang mempunyai peran atau pandangan yang
berbeda! maka hal itu akan mengganggu terhadap stabilitas atau keharmonisan
dalam keluarga! oleh karena itu kalau berdasarkan teori structural3"ungsional ini!
maka ka"aah itu adalah sebaiknya juga bera"iliasi kepada ideology masing3masing!
semisal uhammadiyah dengan uhammadiyah! NU dengan NU! maka ada
baiknya menurut peneliti mengacu pada teori ini! yakni apabilaI kalau nanti
dilakukan dengan lintas ideology! akan mengganggu atau menghambat pada
struktur dan "ungsi3"ungsi keluarga) Artinya a"iliasi Para $okoh yang sebaiknya
ka"aah adalah dengan ideology masing3masing! demi mempermudah dalam
stabilitas percaturan kehidupan! maka dia berasumsi! apabila keluar dari struktul
"ungsi! maka dianggap atau dikhawatirkan membahayakan terhadap struktur
kehidupan dalam keluarga)
enurut peneliti $okoh Agama yang termasuk dalam 'ategori teori ini!
adalah seperti 'C) CamAawi! 'C) arAuki ustamar! -apak Sirajuddien! dan
-apak aryanto )
Pang kedua adalah %eori )ramatisme! teori ini lebih melihat bahwa orang
menikah itu! tujuannya adalah saling memahami! saling mengasihi! saling
mengerti satu dengan yang lain posisinya! maka kemudian dengan perbedaan3
perbedaan itu dilakukanlah penyesuaian3penyesuaian! adaptasi dan sebagainya!
oleh karena itu menurut teori pragmatisme! bahwa tidak perlu lagi
memperbincangkan soal perbedaan3perbedaan madAhab! atau perbedaan ideology
atau perbedaan apa saja! yang penting adalah se3agama! ereka menganggap
bahwa pemahaman dalam masyarakat yang sedemikian kompleksnya! perlu
adanya pola relasi yang stabil! penyesuaian! saling mengerti dan memahami serta
menerima dari kemajemukan yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat)
Sehingga dengan itu akan terjadi internalisasi norma atau nilai pada diri seseorang
yang mengakibatkan munculnya rasa sukarela! saling menerima! toleransi antar
sesama untuk melakukan sesuatu sesuai dengan peran yang diharapkan) aka
kemudian peneliti membuat dengan istilahO pernikahan itu yang dibutuhkan adalah
Serasa bukan hanya serasiO artinya ketika sepasang suami3istri itu sudah merasa
serasa! maka kemungkinan besar akan terjadi keserasian! namun tidak sedikit kita
mendapatkan sepasang! yang sebelumnya dianggap serasi sebelum pernikahan!
terkadang banyak yang cerai ketika sudah menikah! bahkan tragisnya terkadang
tidak lebih dari sebulan sampai 7 bulan) Cal itu terjadi karena adanya penyamaan!
penyetaraan! baik hati! pikiran!ideology dan lain sebagainya) Sehingga keduanya
saling menerima! menghargai akan kekurangan maupun kelebihan terhadap
masing3masing) Adapun menurut peneliti yang termasuk dalam kategori pemikiran
yang Pragmatis adalah4 seperti Pandangan Akti"is 'esetaraan :ender! semisal Dr)
Ir) Puni Puliati! Dr) Payuk Pratiwi! Il"i Nur Diana )Si! 'C) Dr) Dahlan $amrin!
dan -apak Abd) %ahiem SaBied)
DAFTAR $USTA"A
Al3JurBan dan al3Cadist
Abu @ahrah! uhammad 8+R0*9! /l-/hwal asy--ya'hsiyyah) 'airo4 Dar al31ikr al3
Arabi
Adhim! ) 1auAil dan ) NaAi" asykur! 87**79! @i /mban )erni'ahan)
(akarta4 :ema Insani
Ali! @ainuddin 87**E9! -osioloi :u'um! (akarta= Sinar :ra"ika
]]]]]]]]]]]]! 87**69! :u'um )erdata 8slam di 8ndonesia" (akarta4 Sinar :ra"ika
Al Camdani! &7**79! 6isalah 0l'ah J &penterjemah B/us -alim!) (akarta4 Pustaka
Amani
As3Suyuti! 8+RR+9! -unan /n-0asai$ 5itab al-5afaah! -eirut4 Dar al3aBri"ah
Anshori! Abdul :ho"ur dan Pulkarnain Carahab! 87**D9! :u'um 8slam @inami'a
dan )er'embanannya di 8ndonesia$ Pogyakarta 4 'reasi $otal edia
Aminudin! Abidin! Selamet! 8+RRR9! +iqih muna'ahat) -andung4 ?6 Pustaka
Setia
Adi! %ianto! 87**/9! (etodoloi )enelitian -osial dan :u'um) (akarta4 :ranit
-ukhari! Imam 8+RR/9! -hahih al-,u'hari! -eirut4 Dar3al31ikr
&chols! (ohn ) dan Shadily! Cassan! 8+RD.9! 5amus 8nris 8ndonesia! (akarta4
:ramedia
1auAia! Amelia! dkk) 87**/9$ 6ealita dan 7ita 5esetaraan *ender di G80 Ia'arta!
c:ill IAIN3Indonesia! (akarta)
1akih! ansour! et all! 8+RR69! (embincan +eminismeB @is'ursus *ender
)erspe'tif 8slam)Surabaya4 P$) %isalah :usti)
'amus al3-isri! 8+RRR9! 8ndonesia-/rab$ /rab-8ndonesia! karya 'C) Adib -isri
dan 'C)unawwar A)1atah Surabaya= P$) Pustaka Progressi"
'aelan! 87**09! (etode )enelitian 5ualitatif ,idan +ilsafat) Pogyakarta=
Paradigma
#ati"! Sutan arajo Nasaruddin! 87**+9! 8lmu )er'awinanB )roblemati'a -eputar
5eluara dan 6umah %ana$ (akarta4 Pustaka Cidayah)
#ati"! Nasaruddin 87**+9! 8lmu )er'awinanB )roblemati'a -eputar 5eluara dan
6umah %ana! -andung4 Pustaka Cidayah
adjid! Nur 'holis! 8+RR79! 8slam 4 @o'trin dan )eradaban! (akarta! P$) Payasan
waka" Paramadina
]]]]]]]]]]]]! 87***9! (asyara'at reliious$ (akarta4 Paramadina
oleong! #e2y () 87**/9! (etodoloi )enelitian 5ualitatif) -andung4 P$) %emaja
%osdakarya)
%ahardjo! udjia$ 87*+*9! (ateri 5uliah (etodoloi )enelitian ))s" G80 (ali'i
(alan dalam etode Pengumpulan Data Penelitian 'ualitati")
%omli SA! +RRR! (uqaranah (aAhahib fil Gshul! (akarta! P$) %adar (aya
)ratama)
Syari"uddin! Amir! 87**E9! :u'um )er'awinan 8slam @i 8ndonesia$ /ntara +iqih
(una'ahat @an Gndan-Gndan )er'awinan! (akarta! Putra :ra"ika)
]]]]]]]]]]]] ! 87**69! :u'um per'awinan 8slam di 8ndonesia) (akarta4 'encana)
Salim! Agus! 87**79! )erubahan -osial -'etsa %eori dan 6efle'si (etodoloi
5asus 8ndonesia$ P$) $iara Vacana Pogya! Pogyakarta)
Sabi>! As3Sayyid!tt! +iqh /s--unnah ) -airut4 Dar al3'itab al3Arabiah
Saleh! ') Vantjik! 8+RDE9! :u'um )er'awinan 8ndonesia$cet! ke3D! (akarta4 :halia
Indonesia
Salim! Peter dan Penny Salim! 8+RR+9! 'amus ,ahasa 8ndonesia 5ontemporer
(odern$ (akarta4 &nglish Press
Summa! ) Amin 87**/9! :u'um 5eluara 8slam di @unia 8slam! (akarta=
%ajawali Pers
Shihab! Juraisy! 8+RR.9! 5onsep 4anita menurut al-Quran$ :adist$ dan sumber-
sumber ajaran 8slam" (akarta4 INIS
]]]]]]]]]]]]] ! 8+RRR9! 4awasan /l-Quran) -andung4 iAan)
]]]]]]]]]]]]]]! 87***9! )erempuan! $erbitan #entera Cati ) (akarta
Sumbulah! Umi! dkk) 87**D9! -pe'trum *ender$ 5ilasan 8n'lusi *ender di
)eruruan %ini$ alang= UIN3alang Press
Soekanto! Soejono! 8+RD69! )enantar )enelitian :u'um) (akarta4 UI Press)
Sunggono! -ambang! 8+RRE9! (etodoloi )enelitian hu'um" (akarta4 P$) %aja
:ra"indo)
Syam! Nur ! 87**09! 8slam )esisir) Pogyakarta= Penerbit= #kiS
Jardawi!Pusu"! 8+RR/9! al-8jtihad al-(u$asir$ Dar at3$auAiB wa an3Nasy al3
Islamiyah
]]]]]]]]]]]]] ! tt)! (ad'hal lidirasah asy -yariah al-8slamiyah$ 'airo4
aktabah Vahbah
Pusdani! 87***9! )eranan 5epentinan Gmum dalam 6ea'tualisasi :u'umB
5ajian 5onsep :u'um 8slam 0ajamuddin at-%ufi$ Pogyakarta4 UII Press
Undang3Undang No) + $ahun +RE/ tentang Perkawinan! #embaran Negara
%epublik Indonesia)
"ritik atas Manha' Takfir dalam =erdakwah
Oleh 4 Abdul Cakim
Dosen 1akultas Sains dan $eknologi UIN aulana alik Ibrahim alang
(alan :ajayana No) 0* alang! CP) *D0R.+++*E0*
A&stract
%oday$ the emerin phenomenon of easy to ta'fir to other roups who
disaree with him" %houh the difference was still in the ijtihadiy area
difference$ and the difference was leitimate accordin to the scholars"
<1aerated attitude on the issue of ta'fir &put out the (uslims from 8slam
and fihtin them!$ if allowed will interfere with the relationship fraternity
&brotherhood! amon the (uslims" /nd that in addition to causin da'wah
mission failure$ also cause a bad imae for the actors of da'wah and
(uslims as a whole" %herefore necessary to attempt a critique of the
understandin of the people that seem easy to do ta'fir"
"eywords4 ta'fir$ da'wah
$endahuluan
'ata tak"ir merupakan salah satu deri"at dari kata 'affara) 'ata tersebut!
dalam kamus Al3unawwir memiliki arti satara 8menutupi9! hamalahu Fala al-
'ufr 8mendatangkanImenyebabkan ku"ur9 dan nasabahu ila al-'ufr
8mengku"urkan! menuduh ka"ir9)
42
Di dalam wikipedia! disebutkan bahwa kata
ta'fir ditujukan untuk akti"itas seorang muslim yang menuduh muslim sebagai
orang yang tidak beriman atau ka"ir) Orang yang menuduh tersebut disebut
mu'affir) -anyak orang keliru dalam memahami substansi "aktor3"aktor yang
membuat seseorang keluar dari Islam dan di;onis ka"ir) Anda akan menyaksikan
mereka segera mem;onis ka"ir seseorang hanya karena ia memiliki pandangan
berbeda) 6onis yang tergesa3gesa ini bisa membuat jumlah penduduk muslim di
dunia tinggal sedikit) 'ami! karena husnuddAon! berusaha memaklumi tindakan
tersebut serta ber"ikir barangkali niat mereka baik) Dorongan kewajiban
mempraktekkan amar maruf nahi mun'ar mungkin mendasari tindakan mereka)
Sayangnya! mereka lupa bahwa kewajiban mempraktekkan amar maBru" nahi
munkar harus dilakukan dengan cara3cara yang bijak dan tutur kata yang baik 8 bil
hi'mah wal mauidAoh al S hasanah9)
unculnya "enomena melemparkan ;onis ka"ir terhadap seorang muslim
muncul belakangan ini) 1enomena ini telah menimbulkan "itnah di tengah3tengah
umat) $ak sedikit "itnah telah mengakibatkan perpecahan! saling tuding! dan
menimbulkan kekacauan) $ak"ir! merupakan amalan bidBah pertama dalam Islam)
-idBah tak"ir! yaitu megka"irkan orang lain tanpa dasar ilmu dan tanpa dalil syarBi)
-idBah ini! muncul pada akhir masa 'hulafaur-rasyidin) Paitu ditandai dengan
muculnya sekte 'hawarij yang melakukan pemberontakan kepada 'hali"ah Ali
42 Ahmad Varsun unawwir! 5amus /rab-8ndonesia /l-(unawwir! tt) C) +.*D
bin Abi $halib pada tahun .E C! yakni setelah peristiwa tah'im dalam perang
-hiffin) Sekte 'hawarij ini mengingkari 'hali"ah Ali dan mengka"irkan beliau!
Abu usa al AsyBari! Amru bin al UAsh dan orang yang menyetujui tahkim
tersebut) Pengka"iran ini telah menjadi konsensus sekte 'hawarij! termasuk pula
terhadap UUtsman %adhiyallahu Uanhu! orang3orang yang terlibat dalam perang
(amal! Abu usa al AsyBari! UAmru bin al Ash 6adhiyallahu Fanhuma! orang yang
sepakat dengan tahkim! dan mengka"irkan terhadap orang3orang membenarkan
kedua hakim 8dalam tahkim tersebut9 atau salah satunya) 'edua hakim yang
dimaksud ialah Abu usa al AsyBari! UAmru bin al Ash 6adhiyallahu Fanhuma)
Oleh karena itu! para ulama menganggap bidBah tak"ir tanpa dalil dan dasar syarBi
ini menjadi awal perbuatan bidBah dalam sejarah kaum uslimin)
'aum 'hawarij! sekembalinya 'hali"ah Ali bin Abi $halib %adhiyallahu
Uanhu dari perang Shi""in! mereka memisahkan diri ke daerah Carura! sehingga
mereka dijuluki Caruriyyah) (umlah mereka waktu itu sebanyak +7)*** orang)
#alu 'hali"ah Ali bin Abi $halib 6adhiyallahu Fanhu mengirim Ibnu UAbbas
6adhiyallahu Fanhu untuk menasihati mereka! yang kemudian terjadi dialog dan
perdebatan dengan mereka! sehingga separuh dari jumlah tersebut kembali dan
bertaubat) Adapun sisanya! mereka bermarkas di Nahrawan dan membuat
kerusakan pada kaum uslimin! diantaranya membunuh UAbdullah bin 'habab
bin Irts dan keluarganya)
$en'elasan
$indakan menga"irkan orang muslim merupakan tindakan yang berbahaya)
Sebagai konsekuensinya! akan menghalalkan darah dan hartanya! harus dipisahkan
dengan istri dan anaknya! diputuskan hubungan dirinya dengan kaum muslimin!
tidak mewarisi dan tidak diawrisi! tidak dijadikan wali! jika mati tidak dimandikan!
tidak dika"ani! tidak dishalati dan tidak dikuburkan di pemakamankaum muslimin)
Oleh karena itu! Nabi saw mengingatkan bahaya menuduh orang lain dengan
tuduhan ka"ir) -eliau mengingatkannya secara keras) Dalam sebuah hadits sahih
disebutkan!O-arangsiapa berkata kepada saudaranya!BCai ka"irbB! maka kata3kata
ini kembali kepada salah satu dari keduanya)O
43
-erkaitan ta'fir! Syaikh -akr bin Abdillah Abu @aid dalam bukunya
@arul +itnah an /hli -unnah memberikan beberapa rambu dan peringatan
sebagai berikut4
1%a'fir adalah hukum syariBat yang tidak boleh didasarkan pada rayu
8akal9 semata! karena masalah ini termasuk masalah syarBi! bukan masalah
a>liyah) Oleh karena itu! pendapat yang benar dalam masalah ini adalah
bahwa tak"ir merupakan hak Allah semata! dan tidak ada seorang pun di
antara hamba3hamba3Nya yang berhak menentukannya) aka orang ka"ir
adalah orang yang dika"irkan Allah dan rasul3Nya! bukan yang lain)
Demikian juga menghukumi seseorang sebagai orang adil! darahnya
terjaga dan termasuk orang yang berbahagia di dunia dan akhirat
merupakan masalah syarBi! oleh karena itu rayu tidak boleh masuk ke
43 Al3Jaradlawi! Pusu"! +iqih )eradabanB -unnah sebaai )aradima 8lmu )enetahuan!
$erjemahan oleh 1aiAah 1irdaus! Surabaya4 Dunia Ilmu! +RRE! h) 0E
dalamnya) Cukum untuk menentukan itu adalah hak milik Allah dan
%asul3Nya)
2Untuk menghukumi sesuatu sebagai riddah dan 'ufr harus ada sebab3
sebab adanya hukum riddah dan 'ufr yaitu perkara3perkara yang
membatalkan keislaman dan keimanan! baik berupa keyakinan! perkataan!
perbuatan! keraguan! atau meninggalkan suatu perbuatan! yang menurut
dalil yang jelas dan keterangan yang terang dari al3'itab! sunnah dan ijmaB
bahwa hal ini merupakan pembatal3pembatal iman yang muBtabar) aka
dalil yang dlaif 8lemah9 tidak cukup untuk dijadikan sandaran! demikian
juga dalil yang masih samar) Dan tidak boleh mengambil pendapat
seorang pun jika pendapatnya itu tidak didasari dalil yang jelas dan shahih)
Para ulama telah menjelaskan sebab3sebab keku"uran di dalam kitab3kitab
akidah! dan dalam sub bab hukum orang murtad dalam kitab3kitab "ikih)
Sebagaimana adanya "aktor3"aktor yang harus ada untuk menentukan
hukum riddah dan keku"uran! maka dia juga memiliki beberapa syarat dan
penghalang)
Syaratnya adalah harus ada penegakan hujjah risalah yang dapat
menghilangkan syubhat! dan tidak adanya penghalang3penghalang seperti
takwil! kebodohan! kesalahan dan paksaan) Pada sebagian syarat tersebut
ada perinciannya yang cukup panjang)
3Carus dibedakan antara ta'fir mutla' dan ta'fir muayyan) $ak"ir mutlak
adalah tindakan menga"irkan secara umum terhadap orang yang
melakukan salah satu pembatal keislaman) Sesungguhnya keyakinan!
perkataan! perbuatan! keraguan ataupun meninggalkan satu perbuatan itu
jika termasuk keku"uran! maka perkataan yang mutlak itu adalah dengan
menga"irkan orang yang melakukan perbuatan itu atau mengucapkan
perkataan tersebut dan seterusnya) $anpa menentukan orang per orangnya)
Adapun ta'fir muayyan adalah jika ada orang yang mengucapkan
perkataan itu atau melakukan perbuatan ku"ur! maka sebelum
menghukumi bahwa orang itu ka"ir harus dilihat terlebih dahulu
terpenuhinya syarat3syaratnya dan tidak adanya penghalang) Dia dihukumi
sebagai ka"ir dan murtad! lalu diminta untuk bertaubat! maka jika dia
bertaubat! dia bebas) Dan jika tidak mau bertaubat! dia dibunuh menurut
ketentuan syariBat)
4Pendapat yang benar adalah tidak menga"irkan setiap orang yang
menyelisihi ahlussunnah wal jamaBah karena penyimpangannya) $etapi
hukumnya didudukkan sesuai dengan jenis penyimpangannya! apakah
termasuk keku"uran! bidBah! "asik atau maksiat)
Demikianlah pendapat ahlussunnah wal jamaBah! yaitu tidak menga"irkan
setiap orang yang menyelisihi mereka) Ini menunjukkan bahwa mereka
memiliki ilmu! iman! sikap adil! dan kasih sayang kepada sesama
makhluk) Ini berbeda dengan ahlul hawaB! yang kebanyakan mereka
menga"irkan orang yang menyelisihi mereka)
5Sebagaimana iman itu bercabang3cabang dan tingkatannya berbeda3beda
8yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaa haillallah! yang paling rendah
adalah menyingkirkan gangguan dari jalan! dan malu itu termasuk salah
satu cabang iman9! maka demikian juga dengan keku"uran! yang
merupakan lawan dari iman! dia juga bercabang3cabang dan tingkatannya
berbeda3beda) Pang paling buruk adalah keku"uran yang dapat
mengeluarkan pelakunya dari agama! seperti ku"ur kepada Allah dan
mendustakan ajaran yang dibawa Nabi uhammad saw) Ada juga yang
disebut 'ufur duna 'ufrin 8keku"uran yang tidak mengeluarkan pelakunya
dari agama9) Dan ada pula sebagian perbuatan maksiat yang dinamai
dengan keku"uran)
Oleh karena itu! para ulama ta"sir! para pensyarah hadits dan para penulis
ilmu bahasa Arab dan kata3kata yang memiliki lebih dari satu makna
mengingatkan! bahwa la"aAh ku"ur yang terdapat dalam al3JurBan dan
sunnah itu memiliki beberapa makna4 ada yang termasuk keku"uran yang
mengeluarkan seseorang dari agama! 'ufr duna 'ufrin! ku"ur nikmat! bebas
dari tuduhan! juhud 8ingkar9 dan menutupi 8sesuai dengan asal maknanya
menurut bahasa9) -erdasarkan hal ini! maka jika ada seorang hamba yang
melakukan salah satu cabang keku"uran! dia tidak serta merta menjadi
ka"ir secara mutlak yang mengeluarkannya dari agama! sehingga dia
melakukan pokok keku"uran! yang berupa salah satu pembatal keislaman!
baik yang berupa keyakinan! perkataan ataupun perbuatan yang
keterangannya bersumber dari Allah dan rasul3Nya! bukan dari yang lain)
aka yang wajib dilakukan adalah meletakkan nash3nash sesuai pada
tempatnya! dan mena"sirkannya sesuai dengan yang dimaksud nash
tersebut berdasarkan penjelasan para ulama amilin yang ilmunya
mendalam) 'ekeliruan dalam masalah ini sering terjadi dalam tataran
praktik dan pena"siran nash! maka hendaknya orang yang ingin adil pada
dirinya menyadari bahwa ini merupakan perkara yang pelik dan rinci! dan
hendaknya dia berhenti pada batas3batasnya dan menyerahkan ilmu
kepada orang yang menguasainya)
6enetapkan hukum ka"ir itu bukan merupakan hak setiap orang! namun
penetapan hukum ini diserahkan kepada para ulama yang memahami ilmu
syarBi secara mendalam dan mendapat pengakuan dalam hal ilmu!
kebaikan dan keutamaannya)
7Adanya peringatan keras dan larangan berburuk sangka kepada seorang
muslim! apalagi mencacinya dan menga"irkannya! menghukuminya
sebagai orang murtad dan tergesa3gesa dalam mengambil kesimpulan
dalam masalah itu tanpa didasari hujjah dan penjelasan dari al3JurBan dan
sunnah 8arAuki! 7**R4 /.30.9)
Para ulama sangat hati3hati ketika memberikan status ka"ir kepada
kelompok3kelompok sesat) Cal itu bukan lain karena besarnya akibat yang muncul
dari status ka"ir) -erikut beberapa pendapat ulama tentang hal tersebut4
Imam Al3'hatabi! dalam kitab (aalim as--unan3nya! ketika
mensyarahi hadits perpecahan umat! mengatakan4ODi dalam hadits tersebut ada
dilalah yang menunjukkan bahwa kelompok3kelompok itu semua tidak keluar dari
agama! karena Nabi shollallahu Kalaihi wa sallam telah menjadikan mereka semua
bagian dari umatnya)O
D%) Pusu" al3Jardhawi mengatakan bahwa semua golongan ahli sunnah!
baik itu maAhab AsyBari! aturidi! Cambali! utakallimin! Ahli hadits! para ulama
"i>ih maupun su"i! tak satupun yang menga"irkan golongan3golongan yang mereka
pandang sebagai pelaku bidBah) ereka tidak menga"irkan golongan 'hawarij dan
uktaAilah serta golongan lainnya) ereka tidak menganggap golongan yang
melakukan bidBah itu keluar dari Islam) ereka hanya memberikan hukum bahwa
golongan tersebut adalah golongan pembuat bidBah saja! tidak lebih)
44

Sedang pendapat Syaikh Islam $a>iyuddin As3Subki tentang ahli bidBah
8dalam hal akidah9 tertuang dalam kitab /l-.awaqit wa al-Iawahir! karya Asy3
SyaBrani) Imam As3Subki berkata4
F'etahuilah wahai saudaraku! bahwa keberanian menga"irkan
orang3orang yang beriman adalah sesuatu yang amat serius) Setiap
orang yang menyimpan keimanan dalam kalbunya! akan merasa
sangat takut melontarkan ucapan pengka"iran terhadap para ahli
bidRah itu! sementara telah mengikrarkan kalimat 2a ilaha illa
/llah (uhammad 6asul /llah" Sungguh! pengka"iran adalah
perkara yang amat serius dan sangat berbahaya) aka demi
menjaga adab dan sikap lurus! setiap orang ukmin hendaknya
menjauhkan diri dari perbuatan menga"irkan siapa pun dari para
ahli bidRah itu! kecuali apabila mereka secara terang3terangan
berlawanan dengan nash-nash yang jelas dan pasti dan yang tidak
mengandung kemungkinan untuk ditakwilkan)F
45
uhammad Abdul Cadi Al3ishri! mengutip dari ajmuB 1atawa
Syaikhul Islam Ibnu $aimiyyah mengatakan! Ahli Sunnah wa al3(amaBah
berpendapat bahwa bidBah yang menentang Sunnah ada yang terjadi dalam
perkara3perkara yang samar! dan ada juga yang terjadi berkenaan dengan perkara3
44 Al3Jaradlawi! Pusu"! +iqih )eradabanB -unnah sebaai )aradima 8lmu )enetahuan!
$erjemahan oleh 1aiAah 1irdaus! Surabaya4 Dunia Ilmu! +RRE) C) +7*
45 http4IIinpasonline)comIinde2)php^option<com]content\;iew<article\id<.D/4ta>iyuddin3
as3subki3syaikh3al3islam3pengkritik3ibnu3taimiyah\catid<7D4sejarah3peradaban3
islam\Itemid<RE) Dilihat tanggal 7E (uli 7*++! jam +.)+R VI-)
perkara prinsip yang besar) Oleh sebab itu! pelaku3pelaku bidBah bersama
pendukungnya mempunyai tingkat penyimpangan yang berbeda3beda terhadap
Sunnah) Sebagian mereka berselisih dalam soal la"aAh dan asma) Sebagian lagi
berselisih dalam soal makna dan hakikat segala sesuatu)
46

Syaikhul Islam Ibnu $aimiyyah 8salah seorang ulama bermadAhab
hambali9 didalam (ajmuatur 6asail wa al-(asail juA 0 halaman +RR dan 7*+!
mengatakan bahwa tidak boleh menga"irkan seorang muslim dengan alasan dosa
yang telah dilakukannya atau kesalahan yang pernah ia lakukan! seperti dalam
masalah3masalah yang memang terjadi perbedaan diantara ahli kiblat 8umat
Islam9) Orang3orang 'hawarij yang diperintahkan oleh %asulullah saw untuk
memerangi mereka! dan amirul mukminin Ali bin Abi $halib pun telah berperang
dengan mereka serta telah terjadi kesepakatan di antara para imam di antara kaum
muslimin mulai Aaman shahabat! tabiBin! dan generasi setelahnya untuk
memerangi mereka! namun Shahabat Ali bin Abi $halib! SaBad bin Abi Va>>ash
dan para shahabat lainnya tidak menganggap mereka ka"ir) ereka tetap sebagai
muslim! tetapi harus diperangi) Amirul mukminin Ali bin Abi $halib tidak
memerangi mereka kecuali setelah mereka menumpahkan darah terlebih dahulu
dan merampas harta kaum muslimin) (adi Amirul mukminin memerangi mereka
dalam rangka untuk menumpas kedAaliman mereka! dan bukan karena mereka
termasuk orang3orang ka"ir) 'arenanya istri3istri mereka tidak dijadikan sebagai
tawanan perang! demikian juga harta3harta mereka juga tidak dijadikan sebagai
rampasan perang 8hanimah9)
(ikalau orang 'hawarij yang telah ditetapkan oleh nash dan ijma sebagai
kelompok yang sesat dan harus diperangi tidak dianggap sebagai kelompok yang
ka"ir! lalu bagaimana dengan kelompok3kelompok yang berbeda pendapat! yaitu
kelompok yang tidak mengetahui sesuatu yang benar terhadap beberapa hal! yang
orang sebelum mereka 8yang lebih memahami tentang agama ini9 juga salah dalam
hal itu^ aka tidak diperbolehkan 8la yahillu9 saling menga"irkan di antara
mereka! karena barangkali mereka sendiri yang lebih banyak berbuat bidBah
dibanding kelompok yang mereka ka"irkan) Secara umum bisa dikatakan bahwa
mereka semua adalah orang3orang yang tidak tahu hakekat sebenarnya tentang
masalah yang diperselisihkan)
Darah! harta! dan harga diri kaum muslimin hukum asalnya adalah haram
bagi kaum muslimin yang lain) Cukum itu tidak bisa berubah menjadi halal
kecuali atas iAin Allah dan rasul3Nya) 'etika ada seorang muslim yang dianggap
8muta-awwal9 harus diperangi atau dihukumi ka"ir! tidak otomatis dia menjadi
ka"ir sebab anggapan itu) Sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin 'hattab
kepada Catib bin Abi -altaBah!OVahai %asulullah! biarkanlah saya memenggal
leher muna"ik ini)O %asulullah saw menjawab!ODia adalah termasuk ahli -adr
8orang yang ikut perang -adar9) $ahukah kamu bagaimana sikap Allah kepada
Ahli -adr^ Allah ber"irman!B-erbuatlah semau kalian! karena kalian sudah
diampuni)B Dan kisah ini terdapat dalam Shahihain)
46 Al3ishri! uhammad Abdul Cadi! (anhaj dan /qidah /hlussunnah wal jamahB menurut
pemahaman ulama salaf$ penerjemah4 Abu 1ahmi! dkk! cet) +! (akarta4 :ema Insani Press!
t)t)! h) +R.)
?ontoh lain yaitu pada peristiwa ifiq) Usaid bin Cudlair berkata kepada
SaBad bin Ubadah!O'amu itu orang muna"ik yang mengolok3olok orang3orang
muna"ik)O Akhirnya terjadilah permusuhan di antara mereka) 'emudian Nabi
uhammad saw mengishlahkan mereka)
Perhatikanlah kejadian di atas) ereka adalah para ahli -adr) $etapi
diantara mereka berkata kepada yang lain4O'amu una"ikO) Dan Nabi
uhammad saw tidak menga"irkan mereka! akan tetapi justru mengingatkan
bahwa mereka semua adalah ahli surga)
Demikian juga para sala") Di antara mereka memerangi kepada yang lain!
seperti yang terjadi pada perang Si""in! perang (amal! dan lainnya) ereka semua
adalah umat Islam yang beriman 8muslimun! mukminun9! sebagaimana "irman
Allah swt

@an 'alau ada dua olonan dari mere'a yan beriman itu berperan
henda'lah 'amu damai'an antara 'eduanyaT tapi 'alau yan satu
melanar )erjanjian terhadap yan lain$ henda'lah yan melanar
)erjanjian itu 'amu perani sampai surut 'embali pada perintah /llah"
'alau @ia telah surut$ damai'anlah antara 'eduanya menurut 'eadilan$
dan henda'lah 'amu ,erla'u adilD -esunuhnya /llah mencintai oran-
oran yan ,erla'u adil" ?ran-oran beriman itu -esunuhnya
bersaudara" sebab itu damai'anlah &perbai'ilah hubunan! antara 'edua
saudaramu itu dan ta'utlah terhadap /llah$ supaya 'amu mendapat
rahmat" 8J)S) Al3Cujurat4 R3+*9
Di ayat di atas! sungguh Allah taBala telah menjelaskan bahwa mereka!
meskipun saling berperang dan saling menganiaya! tetap sebagai saudara seiman)
'arenanya! Allah memerintahkan untuk ishlah di antara mereka dengan adil)
Imam Asy3Syatibi 8salah satu ulama bermadAhab maliky9 di dalam kitab
Al3IBtishom juga membicarakan tentang para pengikut hawa na"su 8ahlul hawa9
dan para pelaku bidBah 8ahlul bidah9 yang sering mengambil sikap yang berbeda
dengan umat Islam! seperti kelompok 'hawarij dan lainnya) -eliau berkata!OUmat
8para ulamanya9 berbeda pendapat tentang status para pelaku bidBah yang besar
8al-bida al-udAma9! apakah mereka ka"ir atau tidak) Akan tetapi! pendapat yang
paling kuat adalah tidak menghukumi mereka sebagai ka"ir) Dalilnya adalah
tindakan ulama sala" terhadap mereka)
Perhatikan sikap BAli radliyallahu Banhu terhadap kelompok 'hawarij!
ketika beliau memperlakukan mereka333meskipun memerangi mereka333
sebagaimana memperlakukan umat Islam) Sesuai dengan "irman Allah!

@an 'alau ada dua olonan dari mere'a yan beriman itu berperan
henda'lah 'amu damai'an antara 'eduanyaT
Imam Nawawi 8salah satu ulama bermadAhab Sya"iBiy9 di dalam -yarh
(uslim berkata!OAhli kiblat 8seorang muslim9 tidak menjadi ka"ir karena suatu
dosa yang dilakukannya) Para pengikut hawa na"su dan bidBah 8seperti 'hawarij!
uBtaAilah dan %a"idlah9 juga tidak ka"ir) Adapun orang yang menentangImenolak
terhadap apa ,apa 8dari agama9 yang telah diketahui dengan pasti! maka ia
dihukumi murtad dan ka"ir! kecuali ia baru masuk Islam atau berada di daerah
yang sangat jauhIpelosok sehingga tidak ada in"ormasi tentang agama Islam ke
daerah tersebut) Demikian juga 8dihukumi ka"ir9 orang yang menghalalkan Aina!
khomr! membunuh atau lainnya yang memang diharamkan secara pasti oleh
agama)O
47
Imam :haAali 8salah seorang ulama bermadAhab sya"iBiy sekaligus
asy3Bary9 setelah membicarakan tentang uBtaAilah! usyabbihah dan kelompok3
kelompok pembuat bidBah di dalam agama serta kelompok3kelompok yang salah
dalam melakukan taBwil! beliau berkata!OPang seyogyanya dilakukan adalah
menahan diri untuk mengklaim ka"ir! selama ditemukan suatu alasan) 'arena
menghalalkan darah dan harta orang Islam yang sholat menghadap kiblat dan
jelas3jelas membaca kalimat laa ilaaha illaah adalah suatu kesalahan) Dan
kesalahan membiarkan hidup seribu orang ka"ir lebih ringan bila dibandingkan
kesalahan mengalirkan darah seorang muslim) Nabi uhammad saw! berkata!
BAku diperintah untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan laa
ilaaha illallah (uhammad rasulullah) aka ketika mereka telah
mengucapkannya! berarti telah menjaga darah dan harta mereka dari saya)O
4&

Ibnu Judamah al3a>disy juga menegaskan bahwa ia tidak menga"irkan
seorang pun dari ahli >iblat sebab dosanya dan juga tidak mengeluarkannya dari
Islam sebab perbuatannya)
4'

Sedang berkaitan dengan hukum ka"ir terhadap orang yang mengatakan
bahwa Al3JurBan adalah makhluk! Abu Nashar as3SajAi mengemukakan dua
pendapat berikut4
)ertama! orang yang mengatakan bahwa al3JurBan adalah makhluk! maka
dia ka"ir yang mengeluarkannya dari agama) Inilah pendapat kebanyakan ulama)
5edua! dia ka"ir tetapi tidak mengeluarkannya dari agama) aka dari itu
Al3'haththabi berkata!OIni mereka katakan dalam rangka untuk menyalahkan
orang3orang yang mengatakan Al3JurBan adalah makhluk itu! dengan kesalahan
yang berat) -egitu juga para ulama terakhir dari sahabat3sahabat kami juga
berselisih pendapat dalam menga"irkan mereka secara abadi) Sebagian besar
mereka mengabadikannya seperti yang dinukil dari sekelompok ulama hadits
klasik seperti Abu Catim! Abu @arBah dan lain3lain) $etapi sebagian lain menolak
bahwa mereka ka"ir selamanya)
5(

Pandangan ulama3ulama di atas jelas sekali bagaimana kehati3hatian
mereka dalam menghukumi ka"ir pada kelompok lain) Itu karena mereka
menyadari hukum yang akan mengenai seseorang ketika ia murtadIka"ir) Padahal
kelompok3kelompok yang disebutkan oleh para ulama di atas! sebagian besar
adalah kelompok3kelompok yang sudah dianggap sesat oleh para ulama) #alu apa
dalilnya! sehingga kita berani menganggap ka"ir kepada kelompok lain yang
berbeda dengan kita! padahal jumhur ulama pun tidak menganggap kelompok itu
sebagai kelompok sesat apalagi kelompok ka"ir^ 4allahu alamu bish-shawab)
47 An3Nawawi! -hahih (uslim -yarh 0awawi$ juA +! 'airo4 Dar al3anar! 7**.) C) +0*
4& Al3:haAali! 8qtishod fi al-8tiqod! cet) +! -eirut4 Dar Al3inhaj! 7**D) C) .*0
4' Al3UUtsaimin! -yarh 2umatul 8tiqad! %iyadl4 aktabah $habariyyah! +RR7) C) +/D
5( Al3Jahthani! SaBid bin us"ir! ,u'u )utih -yai'h /bdul Qadir al-Iilani! terjemahan oleh
unirul Abidin! cetakan kelima! (akarta4 Darul 1alah! 7**E) C) +D*
Daftar $ustaka
Al3UUtsaimin! -yarh 2umatul 8tiqad! %iyadl4 aktabah $habariyyah! +RR7)
Al3:haAali! 8qtishod fi al-8tiqod! cet) +! -eirut4 Dar Al3inhaj! 7**D)
Al3ishri! uhammad Abdul Cadi! (anhaj dan /qidah /hlussunnah wal
jamahB menurut pemahaman ulama salaf$ penerjemah4 Abu 1ahmi! dkk! cet)
+! (akarta4 :ema Insani Press! t)t)
Al3Jahthani! SaBid bin us"ir! ,u'u )utih -yai'h /bdul Qadir al-Iilani!
terjemahan oleh unirul Abidin! cetakan kelima! (akarta4 Darul 1alah! 7**E)
Al3Jaradlawi! Pusu"! +iqih )eradabanB -unnah sebaai )aradima 8lmu
)enetahuan! $erjemahan oleh 1aiAah 1irdaus! Surabaya4 Dunia Ilmu! +RRE)
Al3Jaradlawi! Pusu"! 8slam 6adi'al= penerjemah4 Cawin urtadho= Solo4 &ra
Adicitra Intermedia! 7**R)
An3Nawawi! -hahih (uslim -yarh 0awawi$ juA +! 'airo4 Dar al3anar! 7**.)
arAuki 8ed9! 0asihat -alaf untu' -alafi$ 'laten4 Va"a Press! 7**R)
unawwir! Ahmad Varsun! 5amus /rab-8ndonesia /l-(unawwir! tt)
http4IIen)wikipedia)orgIwikiI$ak"ir! diakses tanggal +* Desember 7*+.)

Filsafat Moral ;
Studi $emikiran Ayatullah Murtadha Muthahhari
Oleh 4 Abdurrachman So"yan
1akultas tarbiyah PAI UIN aliki alang!
A&stract
Ayatollah urtadha uthahhari ha;e an opinion that education without
morality is nothing which is creating an egocentricity in the human being sel") $he
;alues in education are not only in the matter o" intelligence and astuteness but
also religiosity should be priority) Vhen the decadence o" moral in educational
world being acute! we should rede"ine the morality concept that we ha;e accepted
it) Its Implementation in the real li"e also should be e;aluated! so that education
can create the per"ect persons with the morality 8etic9 and religiosity principle)
Deliberation o" moral ;alue in education is an e""ort to build the real natural
e2istence 8logic9 o" human being)
'ey word4 moral! education! moral ;alue! morality concept
$endahuluan
Pendidikan adalah salah satu sarana yang paling unik untuk diteliti dan
dicermati! yang bermuara pada tercapainya manusia paripurna 8insan kamil9!
kendati begitu banyak gagasan dalam menggapai penghargaan manusia paripurna!
tetapi tidak untuk pendidikan! karena proses pencapaian menuju pendidikan
bermartabat lagi memanusiakan manusia memiliki halangan dan rintangan yang
beraneka ragam! baik secara kultur! historis! maupun ideologis) -agi uhammad
Abduh Pendidikan adalah sebuah proses yang sangat uren di dalam kehidupan
manusia) elalui proses pendidikan! setiap manusia mempelajari seluruh hal yang
belum mereka ketahui dan mempertanyakannya) -ahkan dengan pendidikan!
seorang manusia dapat menguasai dunia dan tidak terikat lagi oleh batas3batas
yang membentur pada dirinya) Pendidikan melahirkan manusia yang berilmu!
yang dapat menjadi 'halifah Allah di bumi ini)
anusia yang berpendidikan belum dapat mengarah kepada paripurnanya
manusia jika setiap keilmuan yang ia kuasai hanya akan menjadi senjata
pembunuh masal! bagi para ulama senjata pembunuh masal bukan sesuatu amunisi
persenjataan! melainkan berbagai macam bentuk pemerosotan serta dekadensi
moral pada tiap tiap indi;idu! terlebih kepada generasi penerus! karena dipundak
merekalah keharmonisan dunia di pertaruhkan) (ika dengan demoralisasi manusia
mampu terjerembab dalam lumpur kehinaan! maka pendidikan datang dengan
"ormulasi oranic guna menjawab tantangan demoralitas)
Ayatullah urtadha uthahhari 8+R7*3+RER9 adalah seorang ulama
sekaligus "iloso" uslim yang dianggap mampu merepresentasikan konsep
terbinanya manusia bermoral melalui jalan pendidikan! dimana moralitas tidak lagi
dibangun memalalui sarana kultural dan kebudayaan! tetapi pendidikan juga
menjadi tonggak yang penting dalam membangun manusia berkarakter) engapa
moralitas pada manusia sulit terbangun^ engapa pendidikan saat ini belum
mampu menjawab setiap point point penting dalam karakter kemanusiaan^!
menurut syahid murtadha mutahhari sejatinya ada kekeliruan dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan saat ini! dimana disorientasi terjadi! yang
seharusnya pendidikan tidak hanya berkutat pada tekstualitas saja! ketika
pendidikan diorientasikan pada tekstualitas saja atau meminjam istilah Abid &l
(abiri ber"ikir bayani3tekstualitas maka secara tidak langsung daya ber"ikir kritis
mengikis! nilai nilai moralitas dalam setiap pelajaran tidak lagi dapat dikonsumsi!
moralitas hanya terbentur pada konsep konsep semu yang pada akhirnya hanya
menjadi jargon pendidikan! sementara secara substansial3hakikat hanya bernilai
nol yang artinya tidak bere"ek apa apa)
Syahid Ayatullah urtadha utahhari menegaskan berkat upaya kolekti"
manusia selama berabad abad! manusia mempunyai pengetahuan dan pemahaman
yang luas tentang dunia) In"ormasi yang diperoleh dapat kemudian dihimpun dan
dikembangkan) Setelah mengalami proses dan sistemisasi! in"ormasi ini kemudian
dikenal sebagai NIlmuO dalam arti yang lebih luas! yaitu jumlah seluruh gagasan
manusia tentang alam semesta) Di dalamnya tercakup juga "ilsa"at! sebuah produk
dari upaya kolekti" manusia yang diberi bentuk logika yang khusus)
51
Agama mempunyai peran penting untuk memberi bimbingan yang terang!
menyaring yang baik untuk diikuti dan yang jelek harus dihindari) Dan Al3JurMan
dijadikan pedoman dan petunjuk bagi manusia)
-ahkan lebih dari itu! bagaimana pendidik mampu memberi pendidikan
kepada objek didik serta bangsa agar ketika diketahu nilai yang negati"! akan
menghindarinya bukan meniru! sebaliknya ketika diketahui nilai3nilai yang positi"
dan berman"aat untuk bangs akan meniru dan menghadapinya bukan malah
menghindarinya) karena di dalamnya mengandung hal petunjuk yang dapat
membawa hidup manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat)
Dari sini semestinya umat manusia 8islam9 interes untuk menggali dan
mengkaji materi3materi pendidikan oral 8akhlak9! kemudian merumuskannya
menjadi sebuah konsep aplikati" dalam menjawab permasalahan permasalahan
kontemporer) Dengan demikian praktek3praktek pendidikan moral senantiasa
merujuk pada landasan yang benar)
Dilihat dari perspekti" pendidikan dan pengajaran! ketentuan ketentuan
moralitas ditujukan guna mendidik manusia agar sesuai dan selaras dengan apa
yang diinginkan oleh $uhannya! dengan sasaran terbentuknya masyarakat yang
baik ! maka pembentukan kepribadian sangatlah penting karena islam sangat
menghormati kesejatian indi;idu dan masyarakat)
Dengan konsep ini pendidikan moral menjadi menarik untuk dibahas terlihat dari
banyaknya keunikan dan khaAanah keislaman dari segi akhlak yang perlu terkuak)
eski diantara para pemikir pendidikan masih ada yang mengklasi"ikasikan antara
moralitas! etika! dan akhlak itu sendiri) $etapi dalam sudut pandang kali ini! secara
51 ) urtadha uthahhari) +alsafah /ama dan 'emanusiaan B perspe'tif /l Quran dan
6asionalisme islam 8cet)+! Pogyakarta! %ausyan 1ikr 7*+. h!09
substansial bersinergi dalam upaya penyikapan baik maupun buruk! sikap manusia
dalam kehidupan)
=io(rafi Murtadha Muthahhari
Syahid urtadha utahari! seorang "iloso"! ulama! su"i Syiah kontenporer!
serta salah seorang ideolog re;olusi Islam Iran) #ahir pada tanggal 7 "ebruari +R7*
yang bertepatan dengan tahun +..D Cijriyah di desa 1ariman! dekat kota
asyhad! Iran) asyhad merupakan salah satu kota yang dianggap suci oleh
pengikut Syiah Imamiyah) Ayahnya adalah uhammad Cusein uthahhari adalah
ulama yang cukup terkemuka di kalangan muslim Syiah Iran)

-eliau adalah murid terdekat dari dua tokoh besar Syiah! yaitu Allamah
$habaththbaFi dan Ayatullah 'homaeni) guru pertama beliau adalah ayahnya
sendiri) Pada usia +7 tahun urtadha uthahhari mulai belajar ilmu3ilmu agama
di hawAah 8pesantren9 ilmiah di asyhad) Ia menunjukkan minat yang cukup
besar pada "ilsa"at! khaAanah ilmu3ilmu rasional serta ir"an) Pertama kali beliau
belajar "ilsa"at dan khaAanah ilmu3ilmu rasional yang lainnya pada irAa ehdi
Syahidi %aAawi) Setelah guru pembimbimnya wa"at! beliau meninggalkan kota
suci asyhad untuk hijrah ke kota suci Jum untuk melanjutkan istudi agamanya
di hawAah ilmiah di kota suci tersebut)
52

Pada usianya yang mashi relati" muda! uthahhari telah mengajar mata
kuliah logika! "ilsa"at! "i>ih! dan teologi 8kalam9 di "akultas teologi uni;ersitas
$eheran) -ahkan ia juga sempat menjabat sebagai ketua jurusan "ilsa"at di
uni;ersitas tersebut)
53
uthahhari sangat menaruh minat yang cukup besar kepada
"ilsa"at dan bidan3bidang ilmu rasional) -agi uthahhari! "ilsa"at tidak hanya
sekedar untuk Polemik atau disiplin intelektual belaka) "ilsa"at merupakan suatu
pola tertentu dari religiusitas dansuatu jalan untuk memahami dan merumuskan
Islam yang sesungguhnya)
54
Selain menyibukkan diri pada akti;itas keilmuan! urtadha uthahhari
juga menyibukkan diri pada kegiatan3kegiatan politik melwan reAim diktator Syah
Pahle;i) -ahkan beliau termasuk sebagai salah seorang ideolog dan propagandis
%e;olusi Islam Iran yang dipimpin oleh Imam 'homeini pada tahun +RER)
urtadha uthahhari mengawali kon"rontasi politiknya yang pertama pada
tanggal 6 (uni +R6.) Ia menunjukkan secara serius dan terbuka sebagai salah
seorang pengikut Imam 'homeini 8pemimpin spiritual Syiah9! baik secara politis
dan intelektual) -eliau tampil di masyarakat Iran dengan membagi3bagikan
urtadha uthahhari! %he 7auses 6esponsible +or (aterialist %endencies in the 4est$
Diterjemahkan oleh Akmal kamil dengan (udul 5riti' 8slam %erhadap (aterialisme$ 8?et! I =
(akarta 4 al3Cuda islamic centre! 7**+9! h) R)
52

uhsin labib! )ara +ilosof -ebelum dan -esudah -hadra$ 8?et! I = (akarta = al3Cuda Islamic
?entre! 7**09! h) 7ED)
53

urtadha uthahhari! 8ntroduction to 5alam$ diterjemahkan oleh uhammad ilyas Casan
dengan (udul (enenal 8lmu 'alam! c?et! I = (akarta Pustaka @ahra! 7**79! h) E)
54 Camid Algar! FCidup dan karya urtadha uthahhariF! dalam )endahuluan bu'u urtadha
uthahhari! +ilsafah al-:i'mah$ Diterjemahkan oleh $im Penerbit iAan dengan (udul
+ilsafat :i'mah B )enantar )emi'iran -hadra$ 8?et) I = -andung 4 iAan! 7**79! h) .*)
seruan3seruan politik Imam 'homeini dan mendesak masyarakat iran untuk
mendukungnya dalam setiap khutbah yang beliau sampaikan)


Dalam pergerakan politiknya beliau akti" di berbagai organisasi politik!
diantaranya adalah Persatuan Ulama ilitan! sebuah organisasi yang menghimpun
ulama3ulama Syiah Iran yang bertujuan untuk mendukung seruan re;olusi Islam
Imam 'homeini dan menggulingkan Syah %eAa Pahle;i) Sedemikian banyaknya
peran yang beliau lakukan dalam mendukung gerakan re;olusi Islam! membuat
beliau akhirnya sangat dekat dekat tokoh Imam 'homeini) Pada tanggal +7 (anuari
+RER! satu bulan menjelang terjadinya re;olusi Islam Iran! uthahhari ditunjuk
sebagai ketua dewan re;olusi bersama dengan beberapa ulama Syiah yang lain!
seperti Ayatullah (a;ad -ahonar dan Ayatullah Cusein -ehesyti)
55

Akhirnya! akti;itas politik beliau dalam mendukung cita3cita re;olusi
Islam mengantarkan beliau pada kesyahidan yang terjadi pada tanggal + mei +RER
8tiga bulan setelah re;olusi Islam9 oleh kelompok furqani 8kelompok Syiah garis
keras9) -eliau syahid setelah memimpin rapat dewan re;olusi di rumah Dr)
$adullah Shahabi) Sebutir peluru bersarang tepat dikepalanya dan menembus
kelopak matanya) Imam 'homeini! selaku pemimpin tertinggi re;olusi tak kuasa
menahan tangis dan kesedihannya ketika beliau syahid! bahkan kesedihan beliau
sangat mendalam dibandingkan ketika anak kandungnya sendiri Sayyid usta"a
'homeini Syahid di tangan reAim Syah Pahle;i) eskipun ketika syahid sebagai
beliau duduk sebagai ketua dewan re;olusi! namun beliau tak dapat dipisahkan
dari dunia pemikiran Islam) Casil3hasil pemikirannya hampir mencakup seluruh
bidang keilmuan yang rele;an dengan kebutuhan umat Islam dan demi kemajuan
peradaban Islam di dunia)
'arya3kartya urtadha uthahhari yang telah diterbitkan! baik dari hasil
'hotbah 'hotbahnya maupun tulisan beliau cukup banyak) mencakup lebih dari
7** judul dari berbagai bidang ilmu! seperti "ilsa"at! kalam! sejarah! sosiologi!
antropologi! etika! ushul fiqh dan fiqh! hukum Islam! akhlak! irfan 8tasawu"9!
sejarah! politik! serta ekonomi)
56

$endidikan menurut Muthahhari
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistemik! terencana! terukur! maka
tidak mengherankan jika pendidikan dituntut untuk memiliki kejelasan tujuan yang
hendak dicapai) Sedemikian urgen tentang tujuan pendidikan maka tidaklah aneh
ketika kita banyak menjumpai banyak literatur literatur khusus membahas tentang
tujuan pendidikan) enurut marimba urgensi tujuan pendidikan didasarkan atas
empat hal) Pertama! tujuan ber"ungsi mengakhiri sebuah tujuan) 'edua! tujuan
ber"ungsi mengarahkan usaha) 'etiga! tujuan ber"ungsi sebagai titik pangkal untuk
urtadha uthahhari! %he 7auses 6esponsible +or (aterialist %endencies in the 4est$
Diterjemahkan oleh Akmal kamil dengan (udul 5riti' 8slam %erhadap (aterialisme$ 8?et! I =
(akarta 4 al3Cuda islamic centre! 7**+9! h) +*)
55 urtadha uthahhari! %he 7auses 6esponsible +or (aterialist %endencies in the 4est$
Diterjemahkan oleh Akmal kamil dengan (udul 5riti' 8slam %erhadap (aterialisme$ 8?et! I =
(akarta 4 al3Cuda islamic centre! 7**+9! h) ++)
56

uhsin labib! )ara +ilosof -ebelum dan -esudah -hadra$ 8?et! I = (akarta = al3Cuda Islamic
?entre! 7**09! h) 7D*)
mencapai tujuan tujuan lain! baik tujuan baru maupun tujuan lanjutan dari tujuan
pangkal) 'eempat! tujuan ber"ungsi memberi nilai pada usaha tersebut)
57
Adapun
mengenai tujuan menurut para pakar pendidikan sudah banyak dikembangkan
sebutsaja Abuddin Nata menyatakan bahwa tujuan dimana didalamnya terkandung
keinginan! proses! ramalan! dan maksud) Disusul oleh pemikir seperti 'emas
-adaruddin yang menyebutkan bahwa tujuan adalah sesuatu yang diharapkan
tercapai setelah adanya akti"itas! atau berakhirnya sebuah kegiatan)
Dalam hal ini ayatullah murtadha muthahhari mencoba memaparkan
tujuan pendidikan! dimana manusia sebagai aspek dasar dalam menindak lanjuti
proses penidikan yang akan diterapkan menurut murtadha muthahhari salah satu
tujuan dari pendidikan dan pengajaran adalah membangun kepribadian manusia
dengan cara pengembangan potensi akal dan ber"ikir)
5&
$ampak ada perbedaan
pandangan tujuan pendidikan perspekti" murthadha muthahhari dengan Al :haAali
dimana Al :haAali menyatakan tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri
dengan Allah dan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat)
5'
Ayatullah murtadha
muthahhari mencoba mengembalikan kembali kemurnian potensi manusia
terhadap penggunaan akal dan nalar yang rasional guna pengembangan pada
kelompok ataupun indi;idu) aka dengan demikian kesejatian indi;idu
hendaknya dijaga keharmonisan potensinya yakni dengan pengembangan
pendidikan didalamnya)
Ayatullah urtadha uthahhari menjelaskan bahwa secara umum proses
pendidikan sangatlah berbeda dengan proses industri 8shinaah9) Secara de"initi"
industri mengandung pengertian merangkai! mencampur atau mengurai sesuatu
dalam suatu sistem pengolahan supaya menjadi sebuah produk tertentu) Sedangkan
pendidikan identik dengan proses pengembangan yang bertujuan agar
membangkitkan sekaligus mengakti"kan potensi potensi yang terkandung dalam
diri manusia) Pengembangan yang dimaksud muthahhari adalah menguak potensi
potensi dalam diri manusia) Dari sisi ini jelas sudah bahwa pendidikan haruslah
sesuai dengan "itrah dan tabiat sesuatu yang hendak dididik! dan haruslah
diarahkan untuk membangkitkan potensi potensi positi" yang dimiliki oleh objek
didik)
$ampak bahwa penjelasan pendidikan menurut urtadha uthahhari
masih terbilang normati" belum mengerucut pada nilai keislaman! sehingga
memunculkan pertanyaan yang lebih spesi"ik terhadap karakteristik nilai ke
Islaman yang memberikan warna pada gagasan pendidikan menurut murtadha
muthahhari) enurut mahmud sulthah misalnya tujuan dalam pendidikan islam
haruslah memliki karakteristik yang berbeda yang mana meliputi kejelasan!
keumuman! uni;ersal! integral! rasional! aktual! ideal! dan menckup jangkauan
untuk masa yang panjang) konsejuensi logis dari beberapa karakter tersebut adalah
sebagai rumusan pendidikan Islam pada ranah kogniti"! ranah a"ekti"! ranah
psikomotorik! ranah spiritual! dan ranah sosial kemasyarakatan)
57

Ahmad D! arimba! penantar filsafat pendidi'an 8slam! 8bandung! Al aari"!+R679 h! /0
/6
5&

Ayatullah urtadha uthahhari! @asar dasar epistemoloy pendidi'an islam! 8cet +) Pogya!
Sadra press 7*++9 h! 7**)
5' #ihat uhajir ! pendidi'an islam syiah! 8cet +! yogya!pustaka pelajar 7*+.9 h!00)
Agaknya penilaian pendidikan bagi mutahhari lebih sejalan seperti apa
yang telah dipaparkan oleh Omar uhammad Al $oumy Al syaibaniy yang
membagi tujuan pendidikan kedalam tiga aspek) Pertama! tujuan indi;idu! yakni
orientasi yang berkaitan dengan kepribadian indi;idu dan pelajaran pelajaran yang
dipelajarinya) $ujuan ini meliputi pertumbuhan kepribadian! akti;itas! serta
perubahan perilaku 8beha;ioral change9 yang mengakibatkan oleh pendidikan)
'edua! tujuan sosial! yakni berkaitan dengan kehidupan sosial anak didik secara
keseluruhan) $itik tekan dari tujuan ini adalah memperkayaa pengalaman dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat) 'etiga! tujuan pro"esional! yakni tujuan yang
berkaitan dengan pendidikan sebagai ilmu! seni! pro"esi! dan sebagai akti;itas
diantara akti;itas dalam masyarakat)
6(
Sudah menjadi konsekuensi logis kiranya ketika pendidikan yang diharap
murtadha muthahhari adalah memaksimalkan potensi yang ada 8akal9! semua yang
telah terbimbing oleh agama menjadi dasar dalam pengembangannya! agama
menjadi sumber selanjutnya dalam pencarian nilai nilai moral yang diharapkan)
$erlepas dari pada arti moral secara umum yang di"ahami) Pendidikan dalam
perspekti" Islam telah terkonklusi kedalam dua "ormat! pendidikan diidentikan
dengan produksi dan pendidikan diidentikan sebagai upaya menggali potensi
ber"ikir dan berkreasi)
Potensi akal pada manusia adalah potensi yang paling penting diantara
potensi potensi yang ada pada diri manusia) sementara itu! para penganut agama
agama yang diselewengkan beranggapan bahwa akal bertentangan dengan agama!
akal dianggap bagian dari rintangan bagi pelaksanaan agama! sehingga dalam
perjalanan agama mereka lebih mengesampingkan penggunaan akal dalam
beragama)
-agi uthahhari akal sebagai penyaring dari setiap in"ormasi yang
diterima manusia! itu dikarnakan akal memiliki kemampuan untuk memilah 8at
ta"ri>9 dan membedakan 8at tamyiA9 diantara sesuatu yang benar dengan sesuatu
yang salah! sesuatu yang lemah dengan yang kuat! dan yang logis dengan yang
tidak) Itu dapat diartikan akal mampu mem"ungsikan diri sesuai dengan "ungsinya!
tetapi sebaliknya! ketika akal sudah tidak lagi mampu menyaring! memilah!
membedakan dari setiap in"ormasi yang datang maka! akal manusia sudah tidak
lagi ber"ungsi sebagai potensi dalam menuju pendidikan yang sempurna)
Dalam ranah pendidikan akal terkadang cendrung diabaikan muatan pada
akal hanya mampu dikatagorikan pada upaya ber"ikir semata! bukan untuk
memilah dan membedakan) 'etika pendidikan mengalami krisis rasionalitas yang
logis! maka pendidikan meredupkan diri dalam ranah kogniti"nya) Pendidikan
hanya diartikan sebagai upaya membentuk objek didik saja! tanpa
mempertimbangkan aspek rasional nya! berakibat "atal dalam mengharapkan hasil
yang sempurana) eman"aatkan segala potensi dari manusia baik rasional 8akali9!
spiritual 8>albiy9 sehingga bersinergis satu dengan yang lainnya)
-agi uthahhari akal dan ilmu adalah saudara kembar! karena keduanya
adalah sebuah keniscayaan dan perkara yang sangat penting) #ebih dari itu
uthahhari secara signi"ikan memberikan ilustrasi! bahwa orang yang memiliki
6(

Omar ohammad Al $oumy Al Syaibany! +alsafah )endidi'an 8slam! terjemah 4 Casan
langulung! 8(akarta4 -ulan -intang! +RER9 h! .RR
kemampuan ber"ikir tetapi in"ormasi ilmu yang dimilikinya sangat sedikit dan
lemah! ibarat sebuah pabrik yang tidak memiliki bahan baku yang akan diolah atau
bahan bakunya sangat sedikit! sehingga produksinya akan sedikit pula) 'arena
banyaknya produksi tergantung pada banyaknya bahan baku yang diolah)
Sebaliknya pabrik yang memiliki bahan baku yang banyak tetapi mesin
pengolahnya tidak di"ungsikan! maka pabrik itu akan lumpuh tak berproduksi)
61

Ilmu adalah sebuah proses mengambil pelajaran dan akal adalah proses
memproduksi dalam arti ber"ikir) aka sebagai konsekuensinya akal lah yang
yang mengolah dan menjadikannya pengetahuan yang berman"aat bagi kehidupan
manusia) 1irman Allah dalam Al Juran disurah al ankabut /. yang artinya4

/.) dan perumpamaan3perumpamaan ini 'ami buat untuk manusia= dan
tiada yang memahaminya kecuali orang3orang yang berilmu)
Dengan ayat ini semakin membuktikan bahwa keharmonisan akal dan
ilmu dalam menggapai suatu pendidikan yang mensejahterakan! bukan
menghancurkan peradaban) Dalam menggapai suatu pendidikan yang membangun!
bukan meruntuhkan keilmuan) Dengan ilmu yang terbimbing oleh pancaran
cahaya Ilahi mampu memberikan pencerahan kepada manusia)
Moralitas Manusia Dalam $endidikan =a(i Muthahhari
Sejatinya ketika membahas moralitas! kita mendpati begitu banyak teori
yang berkaitan secara langsung dengan moralitas ini seperti immanuel kant) Ia
berpendapat bahwa kriteria perbuatan bermoral adalah perasaan kewajiban intuiti")
'ant beranggapan bahwa setiap tindakan yang ada pada manusia adalah beralasan
mentaati kehendak intuisi secara absolut yakni dalam mengerjakan segala sesuatu
manusia cenderung pada mengikuti perintah dari intuisinya! yang artinya hanya
dengan perintah intuisi lah manusia melakukannya) Cal ini dikarenakan immanuel
kant memandang bahwa kriteria perbuatan yang bermoral adalah pelaksanaan
kewajiban "itri intuiti"! dengan syarat! pelaksanaan kewajiban yang dilakoni itu
tanpa ada latar belakang tertentu)
Sejalan dari pada kant misalnya plato yang mengatakan bahwa moralitas
adalah suatu keindahan dikarenakan keragaman potensi pada diri manusia) Plato
menegaskan bahwa apabila anggota badan manusia seimbang satu sama lainnya!
maka dia akan menjadi indah) Demikian pada segi jiwa! jika segenap potensi
potensinya terdidik sedemikian rupa sehingga seimbang! setiap potensi disalurkan
dalam batasan tertentu dan dijauhkan dari kelebihan dan kekurangan! maka
jiwanya pun akan indah) Plato mengatakan N seseorang dapat dikatakan sempurna!
bilamana moral dan potensinya sudah serasi dan seimbang)O menurut Plato
manusia tidak memiliki kekuasaan untuk menyempunakan organ tubuhnya) Organ
tubuhnya sudah mengalami penyempurnaan didalam rahim) #ain halnya dengan
organ mental! manusia dapat menyempurnakannya)
-ertolak dari pada itu! betrand russel beranggapan bahwa sejatinya nilai
moralitas pada diri manusia adalah bentuk dari Ubasa basiB sebenarnya ketika
61 Ayatullah urtadha uthahhari! @asar @asar <pistemoloy )endidi'an 8slam! 8cet +)
Pogya! Sadra Press 7*++9 h! 76
manusia memberikan sesuatu kepada lainnya! pada saat yang bersamaan pula
manusia mengharapkan imbalan dari pemberiannya itu! yang pada dasarnya
manusia menginginkan segala sesuatu hanya untuk dirinya sendiri) aka betrand
russel menolak adanya intuisi moralitas dan keindahan esensial perbuatan)
#antas bagaimana moralitas menurut muthahhari! yang nantinya akan
bersinergis dengan proses prndidikan yang baik) uthahhari menggolongkan
perbuatan manusia menjadi dua yaitu perbuatan alami yang pelakunya tidak pantas
dipuji! dan perbuatan akhlaki yang patut dipuji) ?ontoh yang pertama seperti
berusaha membela diri ketika dihina) Perbuatan ini lahir secara alami karena
adanya kecenderungan mempertahankan diri pada diri manusia! sehingga tidak
layak mendapat pujian) -erbeda dengan perbuatan akhlaki! yang patut dipuji dan
disanjung) anusia akan kagum melihatnya) Nilai3nilai akhlaki tidak dapat
dibandingkan dengan nilai material) ?ontoh sederhana adalah memaa"kan
kesalahan orang lain)
62

'etika nilai moralitas 8a'hla'i9 sudah dapat di"ahami! maka telaah kritis
lebih mendalam terhadap sinergitasnya terhadap peran dan "ungsi pendidikan)
:una melahirkan konsep pendidikan ber3moral maka langkah yang dilakukan
haruslah beri=tikad pada nilai nilai moralitas tersebut) uthahhari meluapkan
gagasan nya melalui pendidikan cinta kasih kepada sesama 8caring sense9! yang
menurut satu aliran! rasa cinta kepada sesama ini merupakan akar dari etika) Oleh
karena itu! rasa cinta kepada sesama haruslah lebih ditingkatkan! sedangkan rasa
benci dan permusuhan haruslah dihilangkan)
Diantara metode pendidikan moral dapat disimpulkan oleh uthahhari sebagai
berikut 4
1Aliran yang berkeyakinan bahwa etika adalah mani"estasi dari keindahan!
berpandangan bahwa akar etika adalah intuisi itu sendiri) -ahwa
peningkatan etika merupakan keharusan) Agar intuisi ini meningkat!
diperlukan peningkatan amal! yakni amal kebajikan! baik secara kualitas
maupun kuantitas)
2Aliran yang berkeyakinan bahwa etika merupakan semata mata
mani"estasi ruhani 8al ruh al mujarrad9 untuk meletakkan dasar etika yang
benar harus ditanamkan bahwa manusia terdiri dari ruhani dan jasmani)
'esempurnaan ruhaninya bukan diperoleh dari kesempurnaan jasmaninya)
(asmani atau jasad akan mati)
3 Aliran yang berkeyakinan bahwa etika adalah mani"estasi dari
kecerdasan) Aliran ini berpandangan bahwa pendidikan etika 8moral9 harus
melalui sosialisasi! dan bahwa man"aat man"aat yang dicari indi;idu
berada ditengah tengah kehidupan sosial dan diperoleh dengan cara
menjaga hak hak masyarakat) 'arena itu metode metode pendidikan etika
8moral9 berbeda beda! hal ini tergantung pada kepada aliran yang dianut)
63
-erangkat dari teori tersebut sejatinya dapat diambil pandangan secara global
bahwa pandangan dari aliran diatas dapat dibenarkan dan dapat pula disalahkan!
dikarenakan dalam pandangan ini ketika setiap sesuatu tidak disandarkan kepada
62

urtadha uthahhari! +alsafah /'hla' 8cet + yogya! %ausyan 1ikr 7*+79)h!/
63 urtadha uthahhari! +alsafah /'hla' 8cet + yogya! %ausyan 1ikr 7*+79)h!RD
dasar etika ketuhanan maka gugurlah setiap nilai kebaikan yang ada! maka daritu
perbuatan etis dalam pendidikan hendaknya didasarkan kepada agamadengan tetap
memperhatikan man"aat kepada orang lain 8etika religius9)
Sejatinya pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menghasilkan
nilai moral) Disaat pendidikan moral hanya di "ahami sebatas pada batasan cinta
kasih saja maka terasa tidak sempurna tanpa pengoptimalan akal! dan disaat
pendidikan moral hanya di "ahami sebatas cinta kasih dan kecerdasan maka tak
ada apa apanya tanpa melibatkan kekuasaan $uhan didalam setiap niat dan amal
manusia! sehingga pendidikan moral di dasarkan pada nilai religiusitas) -agi
uthahhari pendidikan moral bukanlah mengharapkan atau guna memperoleh
man"aat man"aat materialistik3indi;idualistik! sekalipun dilakukan karena rasa
cinta kepada sesama atau karena keindahan suatu perbuatan ataupun karena
keindahan ruhnya! termasuk kemerdekaan ruh dan akal atau kecerdasan)
Semuanya baru bernilai sebagai etika dan dapat dikatakan etika ketika dalam
prosesnya tidak didasari keBakuBan atau egosentris 8selfish9 dan demi keuntungan
pribadi yang bersi"at duniawi semata)

"esim6ulan
Dari latar belakang sosok Ayatullah murtadha muthahhari yang begitu ahli di
banyak bidang keilmuan menjadikkannya sosok yang multitalent dimata umat
Islam) Pandangannya terhadap hakikat Akhlak 8oral9 memberikan penyegaran
kembali dalam dunia pendidikan Islam) Islam yang mungkin dipandang hanya
sebagai agama spritual saja! ternyata mampu menepis prasangka tersebut dengan
hadirnya sosok ulama sekaligus "iloso" muslim)
Dari sudut pandang Ayatulah urtadha uthahhari terhadap hakikat
pendidikan Islam dan pentingnya penanaman nilai moral pada objek didik! yang
sudah menjadi konsekuensi terhadap para pendidik untuk memiliki si"at etis
religius sebelum menjalankan kegiatan pendidikan)
erenungi kembali sejauh mana penanaman nilai akhlak ataupun moralitas)
Selama ini pendidikan moral hanya berbentuk tekstual 8bayani9 dan hanya
dimaknai secara literal saja! sehingga tidak dapat disalahkan ketika moralitas
generasi penerus juga terhenti pada bacaannya saja! bukan pada hakikatnya) Pakni
dimilikinya si"at si"at etis 8akhlaki9 guna keberlangsungan kehidupan yang
harmonis dan sejahtera melalui pendidikan)
Daftar $ustaka
#abib! uhsin)$ 7**0) )ara +ilosof -ebelum dan -esudah -hadra" (akarta = al3
Cuda Islamic ?entre!
uthahhari! urtadha) 7**7) +ilsafah al-:i'mah 4 )enantar )emi'iran -hadra)
-andung 4 iAan
uthahhari! urtadha 7**+) 5riti' 8slam %erhadap (aterialisme! Akmal 'amil
8penterj!39) (akarta 4 al3Cuda Islamic ?entre)
uthahhari! urtadha) 7*++) @asar @asar <pistemoloi )endidi'an 8slam)
uhammad -ahruddin! 8penterj!39) (akarta 4 Sadra press
uthahhari! urtadha) 7*+7) +alsafah /'hla') 1aru> bin dhiyaB
8penterj!39)Pogyakarta 4 %ausyan "ikr
uthahhari! urtadha) 7*+.) +alsafah /ama @an 5emanusiaan) Ari" aulawi
8penterj!39) Pogyakarta 4 %ausyan 1ikr
DIS$NSASI NI"A# DI=A@A# UMUR
9Studi $andan(an Masyarakat "elurahan =urin(
"ecamatan "edun(kandan( "ota Malan(:
?lehB
Uswatun NiBami
A&stract
$he underage marriage which still happening in ;arious regions in
Indonesia and its negati;e impacts asked the arriage Act to make a rule that
people who want to establish a marriage under +R years old "or male and +6 years
old "or "emale must apply "or marriage dispensations) $he results o" this study
showed that people in -uring conducted underage marriage "or se;eral reasons)
$hey are absence o" going to school and employed! arranged marriage! pre;enting
illegal intercourse and illegal pregnancy) $hese reasons were caused by se;eral
"actors! i)e) religion! social! educational! economic! juridical3administrati;e and
psychological "actors) $hese "actors arose because o" the in"luence o" parents!
children themsel;es! the neighborhoodIcommunity! the go;ernment! educational
and religious conditions) $he underage marriage couple and those o" "ewer than
7*3year3old couple e2perienced some problems economically and psychologically)
Cowe;er! they do not ha;e special tips to sol;e their problems) $he most
important thing "or them is to work cooperati;ely and not add the problem) As a
result o" these problems is the occurrence o" children e2ploitation! childrenKs
missing3rights! gender bias! lack o" education and low >uality o" human resources)
Vhile most people do not know about marriage dispensation)
"eywords4 (arriae @ispensations$ -ociety Uiews
$endahuluan
Perkawinan dibawah umur kerapkali menimbulkan pro dan kontra)
Permasalahannya adalah hukum agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
tidak melarang perkawinan dibawah umur) Demikian halnya dengan hukum
Negara yang tidak secara tegas melarang perkawinan dibawah umur dengan
adanya aturan tentang dispensasi nikah)
Dispensasi nikah diberikan oleh pemerintah berdasarkan ketetapan hakim
dengan berbagai pertimbangan) Seoptimal mungkin pemerintah meminimalisir
terjadinya perkawinan dibawah umur) Sehingga! seseorang yang belum cukup
umur hendak melangsungkan perkawinan harus mengajukan dispensasi nikah ke
Pengadilan Agama! yaitu bagi mereka yang berumur kurang dari +R tahun untuk
laki3laki dan +6 tahun untuk perempuan)
Adanya peraturan tentang dispensasi nikah ternyata belum berhasil
menghapus bahkan sekedar meminimalisir terjadinya perkawinan dibawah umur)
Perkawinan dibawah umur masih banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia)
asyarakat belum begitu memahami dampak3dampak negati" yang muncul akibat
menikahkan anak3anak di usia dini) -erbagai penelitian di daerah3daerah berbeda
menyebutkan bahwa terjadinya perkawinan anak dibawah umur dilatarbelakangi
oleh "aktor3"aktor yang bermacam3macam)
-eberapa "aktor yang melatarbelakangi perkawinan dibawah umur di
antaranya ialah4 +9 "aktor ekonomi! yaitu supaya ekonomi orang tua terbantu
setelah anak perempuannnya diserahkan kepada suaminya! 79 "aktor diri sendiri
yang sudah saling mencintai dan takut akan berbuat hal3hal yang melanggar norma
dan agama! .9 "aktor pendidikan orang tua yang minim! sehingga berpikiran
sempit! /9 "aktor orang tua karena takut adanya penilaian perawan tua terhadap
anaknya!
64
dan 09 "aktor sosial3budaya)
65
enikah memang merupakan hak setiap indi;idu! tetapi apabila
menimbulkan banyak kemudharatan dan bahkan melanggar hak3hak asasi orang
lain! maka hal itu perlu untuk dipertimbangkan kembali) Demikian halnya dengan
munculnya pro dan kontra terhadap perkawinan anak di usia dini! salah satu pihak
menyetujui dengan alasan di antaranya karena tidak ada larangan dalam agama!
menjaga kesucian anak dari perbuatan Aina! menjaga nama baik dan sebagainya)
Sedangkan pihak yang tidak setuju di antaranya karena perkawinan anak dibawah
umur menimbulkan e"ek3e"ek negati" yang berdampak pada beberapa aspek!
seperti aspek pendidikan! aspek psikologi! aspek ekonomi! dan sebagainya)
66
Usia perkawinan yang diharapkan Undang3undang perkawinan di Indonesia
ialah 7+ tahun baik laki3laki maupun perempuan)
67
Namun! apabila orang tua
menyetujui! anak bisa menikah pada usia minimal +R tahun untuk laki3laki dan +6
tahun untuk perempuan) 'urang dari batas minimal tersebut! kedua belah pihak
calon mempelai harus mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama)
6&
'ompilasi Cukum Islam 8'CI9 membatasi usia nikah demi menjaga
keutuhan rumah tangga dan membentuknya menjadi keluarga yang bahagia
6'
)
Adapun yang menjadi pertimbangan adalah kematangan "isik dan psikis kedua
calon mempelai dalam mengarungi dan membina rumah tangga) -aik UU
Perkawinan maupun 'CI menilai bahwa anak3anak pada usia dini belum mampu
berpikir dan bersikap dewasa dalam menghadapi problematika keluarga)
enurut Cilman Cadikusuma! pembatasan usia perkawinan bertujuan untuk
mencegah terjadinya perkawinan anak yang masih asyik dengan dunia bermain)
64 1itra Puspitasari! )er'awinan Gsia (udaB +a'tor-+a'tor )endoron dan @ampa'nya
%erhadap )ola /suh 5eluara &-tudi 5asus di 5ecamatan (andalairi 5ecamatan
2euwisari 5abupaten %asi'malaya!"Skripsi) Uni;ersitas Negeri Semarang4 7**6)
http4IIwww)sole23un)netIrepositoryIidIhlthI?%+*3%es.3ind)pd") diakses pada / (anuari 7*++)
65 Aditya Dwi Canggara dkk! -tudi 5asus )enaruh ,udaya %erhadap (ara'nya )erni'ahan
@ini @i 5ecamatan *ejujati )asuruan" http4IIkarya3
ilmiah)um)ac)idIinde2)phpIpkmIarticleI;iewI6/RD) Diakses pada D (anuari 7*++)
66 Petti #ubis dan #ut"i Dwi Puji Astuti) <fe' ,uru' )erni'ahan di ,awah Gmur"
http4IIkosmo);i;anews)comInewsIreadI+66.E*3e"ek3buruk3pernikahan3di3bawah3umur)
Diakses pada + (anuari 7*++)
67 Pasal 6 ayat 8+9 #embaran Negara %epublik Indonesia $ahun +RE/ Nomor +)
6& Pasal E #embaran Negara %epublik Indonesia $ahun +RE/ Nomor +)
6' Pasal +0 Instruksi Presiden $ahun +RR+ Nomor +)
Carapannya ialah supaya keduanya benar3benar telah siap jiwa dan raganya! serta
mampu berpikir dan bersikap dewasa! sehingga dapat membentuk keluarga yang
kekal dan bahagia) Selain itu! batasan usia nikah ini juga untuk menghindari
terjadinya perceraian dini! supaya melahirkan keturunan yang baik dan sehat! dan
tidak mempercepat pertambahan penduduk)
7(
Di dalam Al JurBan Allah SV$ ber"irman4

71
NDan nikahkanlah orang3orang yang masih membujang diantara kamu! dan juga
orang3orang yang layak 8menikah9 dari hamba3hamba sahayamu yang laki3laki
dan perempuan)O
72
enurut sebagian ulama dalam ta"sir Al -aidhawi! yang dimaksud dengan
kata &6,1#R1 ialah orang3orang yang layak untuk menikah dan mampu memenuhi
hak3hak dalam perkawinan)
73
Artinya! dia mampu melaksanakan kewajiban
sebagai suami atau istri! sehingga mereka mampu membentuk keluarga yang kekal
dan bahagia) Apabila belum layak untuk menikah! maka itu menunjukkan tidak
ada kesiapan bagi mereka dalam menjalani kehidupan berumah tangga)
Permasalahan3permasalahan terkait dengan perkawinan yang terjadi di masyarakat
ini penting untuk dicari akarnya dan diupayakan penyelesaiannya) Satu hal yang
harus diingat ialah bahwa peraturan dibuat demi ketertiban dan kemaslahatan
bersama) &;aluasi3e;aluasi harus dilakukan agar peraturan3peraturan yang
dibentuk berjalan e"ekti" dan masyarakat mentaatinya) Di antara bentuk
kemaslahatan penertiban usia perkawinan tersebut ialah untuk memperlancar
proses pembangunan nasional dan menghasilkan generasi3generasi bangsa yang
berkualitas) Sebagus apapun suatu hukum! apabila tidak mendapat dukungan atau
partisipasi dari subjek hukum tidak akan berjalan dengan baik) Sebagai contoh
Undang3undang Perkawinan dalam hal usia perkawinan belum berjalan e"ekti"
karena penyimpangan3penyimpangan banyak terjadi di kalangan masyarakat)
-erkaitan dengan usia nikah! di dalam Islam tidak terdapat aturan pada usia
berapa seseorang dapat menikah) (adi! meskipun masih di usia anak3anak bahkan
balita sekalipun! akad perkawinan tetap sah) Para ahli "i>ih sepakat bahwa seorang
bapak berhak menikahkan anaknya! baik laki3laki maupun perempuan yang masih
kecil)
74
Imam Abu Cani"ah juga mengatakan bahwa pernikahan anak yang masih
kecil atas iAin walinya adalah sah)
75
7( Cilman Cadikusuma! :u'um )er'awinan 8ndonesia (enurut )erundanan$ :u'um /dat
dan :u'um /ama 8-andung4 andar aju= 7**E9! /D)
71 JS) An Nur 87/94 .7)
72 Departemen Agama %I! /l Quran %ajwid" .0/)
73 Nashiruddin Abu SaBid Abdullah bin Umar bin uhammad Al SyiroAy Al -aidhawi! /nwar
al %anAil wa /srar al %awil ?et) + 8-eirut4 Dar al kutub al Ilmiyyah= +RRR9! +77)
74 uhammad bin Ahmad bin uhammad bin Ahmad bin %usyd al Jurthuby al Andalusy!
,idayah al (ujtahid wa 0ihayah al (uqtashid (uA II 8Surabaya4 Cidayah= $$9! 0)
75 Abu Abdillah uhammad bin Abdurrahman al Dimasy>i al UUtsmani al Sya"iBi! 6ahmah al
Gmmah fi 8'htilaf al /immah 8Surabaya4 Cidayah= $$9! 7E)
Akan tetapi! terdapat sebuah hadits yang memperhatikan tentang kesiapan
dalam menjalin hubungan perkawinan! yaitu sebagai berikut4
4

51 I5
+
h

-
n
/

0
+
1 #0

#> )
'
T1

0
'
S 4

51 -


;
2
'
D

9
'
(

&

7
'
4

51 )

/
'
S &
'
S
: &
'
(


'

+
W

5
'
G N [#/

1
'
B

0
'
(

#\

3
'
&

# /

b+ 1 =

b D
'
(

#<

5
+
3

6
'
5

S
["#H

K
+
o

2
'
R
+
1#7

6
'
5

G U
'
\

9
'
<

B
'
1

76

2 #p/1 0
NDari Abdullah bin asBud r)a)4 sungguh telah berkata %asulullah SAV kepada
kami4 Uwahai para pemuda! barangsiapa di antara kamu yang telah mampu
melakukan jimaB! maka menikahlah) -arangsiapa yang tidak mampu menikah
hendaknya berpuasa! karena puasa dapat mengekang hawa na"sunyaO 8C)%)
-ukhari9
Ada dua pendapat mengenai makna kata Nal baahO dalam hadits di atas)
Pendapat pertama kembali pada makna etimologi! yaitu jimaB) Pendapat kedua
mena"sirkannya sebagai kemampuan ekonomi) Selanjutnya Imam Nawawi
berpendapat dengan menggabungkan dua pendapat di atas! yaitu bahwa seseorang
yang telah mampu melakukan jima dan telah siap secara ekonomi! maka dia
dianjurkan untuk menikah)
77
enurut Ahmad 'osasih! hadits diatas menganjurkan
para pemuda untuk menikah! yaitu bagi mereka yang telah sanggup
melakukannya)
7&
Sebagaimana tersebut di atas! UU No) + $ahun +RE/ tentang Perkawinan dan
'ompilasi Cukum Islam 8'CI9 tidak menghendaki terjadinya perkawinan anak
dengan pertimbangan3pertimbangan yang juga telah disebutkan sebelumnya) Akan
tetapi! menurut Amir Syari"uddin perbedaan dua hukum! hukum Islam! dalam hal
ini adalah "i>ih! dan hukum negara yang sama3sama diakui di Indonesia tersebut
tidak lantas menjadikan salah satu dari keduanya pincang) Akan tetapi! UU
Perkawinan sebagai peraturan yang baru dilahirkan daripada fiqih muna'ahat!
tidak pernah menyimpang dari hukum Islam) Apabila terdapat ketidaksamaan
aturan! yaitu UU Perkawinan mengatur sesuatu yang tidak diatur di dalam "i>ih!
maka itu tidak lain ialah untuk kemashlahatan bersama) ?ontoh dalam hal ini ialah
masalah batasan minimal usia perkawinan)
7'
Adapun apabila ditiinjau dari hak asasi manusia 8CA9 yang diatur di
dalam UU No) .R $ahun +RRR dan UU No) 7. $ahun 7**7 tentang Perlindungan
Anak! maka menikahkan anak yang belum cukup umur merupakan pelanggaran
76 Abu Abdullah uhammad bin IsmaBil bin Ibrahim bin al ughirah bin -ardiAbah al
-ukhary al (uB"y! -hahih al ,u'hary (uA 6 8-eirut4 Dar al 1ikr= +RR+9! +/.)
77 Ahmad bin UAli bin Cajar al UAs>alani! +athul ,ari bi -yarhi -hahih al ,u'hary (uA R
8-eirut4 Dar al aBri"ah4 $$9! +*D)
7& Ahmad 'osasih! :/( dalam )erspe'tif 8slamB (enyin'ap )ersamaan dan )erbedaan
antara 8slam dan ,arat 8(akarta4 Salemba diniyah= 7**.9! DD)
7' Amir Syari"uddin! :u'um )er'awinan 8slam di 8ndonesiaB /ntara +iqih (una'ahat dan
Gndan-undan )er'awinan ?et) 7) (akarta4 'encana= 7**E9! 7R)
terhadap hak3hak anak) Cak3hak anak yang terampas itu di antaranya ialah sebagai
berikut4
1-erpikir dan berekspresi sesuai usianya dalam bimbingan orang tua
2engetahui orang tua! dibesarkan dan diasuh orang tuanya sendiri
3endapatkan pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan
"isik! mental! spiritual dan sosial
4emperoleh pendidikan dan pengajaran minimal R tahun
5enyatakan dan didengarkan pendapatnya
6-ergaul dan bermain dengan teman3teman sebayanya
7endapatkan perlindungan! baik dari orang tua! keluarga maupun
lingkungan sekitarnya dan pemerintah)
&(
Secara psikologis! masa remaja adalah masa ketika anak merasa dirinya
berada di tingkat yang sama dengan orang yang lebih tua) %emaja tidak memiliki
tempat yang jelas! tidak termasuk golongan anak3anak! juga belum masuk usia
dewasa) Oleh karena itu! remaja disebut juga masa pencarian jati diri atau "ase
Ntopan dan badaiO) Demikian itu karena remaja belum mampu menguasai dan
mem"ungsikan secara optimal "ungsi "isik dan psikisnya)
&1
Seorang remaja akan
sering merajuk karena tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka!
bahkan mereka bisa meledak di depan orang tua atau saudara3saudaranya)
&2
&mosi
remaja lebih mendominasi dan menguasai diri mereka daripada pikiran yang
realistis! sehingga mereka sangat mudah terjerumus ke dalam tindakan a moral!
seperti menghamili perempuan! dan perempuan hamil di luar nikah! bunuh diri
karena putus cinta! membunuh karena marah! dan sebagainya) Cal ini disebabkan
ketidakmampuan mereka dalam mengendalikan emosi yang meluap)
&3
Namun! remaja adalah masa yang sangat potensial! baik potensi positi"
maupun negati") Oleh sebab itu! ia sangat perlu diberikan inter;ensi edukati"
dalam bentuk pendidikan! bimbingan! dan pendampingan untuk mengarahkan
potensi remaja ke arah yang positi" dan produkti") Inter;ensi edukati" harus sejalan
dan seimbang antara pihak orang tuaIkeluarga! sekolah dan masyarakat)
&4
Ditinjau dari sisi medis! alat reproduksi perempuan dibawah usia 7* tahun
belum matang benar) Casil diusia muda tak baik bagi kesehatan reproduksi)
Demikian yang disampaikan oleh enteri 'esehatan &ndang %ahayu
Sedyaningsih) -eliau menyarankan bahwa sebaiknya pernikahan anak3anak
&( #embaran Negara %epublik Indonesia $ahun +RRR Nomor +60 dan UU No) 7. $ahun 7**7
tentang Perlindungan Anak)
&1 ohammad Ali dan ohammad Asrori! )si'oloi 6emajaB )er'embanan )eserta @idi'
?et) I6) (akarta4 -umi Aksara= 7**D9! R3+*)
&2 (ohn V) Santrock! )er'embanan /na'$ <disi 5etujuh (ilid 7) diterjemahkan ila
%achmawati dan Anna 'uswanti! 8(akarta4 &rlangga= 7**E9! +D)
&3 Cerawati ansur! )si'oloi 8bu dan /na' untu' 5ebidanan 8(akarta4 Salemba edika=
7**R9! +*+3+*7)
&4 ohammad Ali dan ohammad Asrori! )si'oloi 6emaja$ RR)
ditunda terlebih dahulu sampai mereka telah siap secara "isik! psikis! dan mampu
dalam hal sosial! kira3kira pada usia 7/ tahun)
&5
-erhubungan seksual di usia dini! yaitu dibawah 7* tahun selain beresiko
pada saat hamil dan melahirkan juga rawan terkena kanker leher rahim 8kanker
ser;iks9 akibat Cuman Papilloma 6irus 8CP69) Dokter spesialis kebidanan dan
kandungan! -oy Abidin mengatakan! N-anyak remaja menganggap berhubungan
seks itu aman selama tidak hamil atau ketahuan orang tua! padahal ia bisa saja
menimbun CP6! yang baru ketahuan setelah bertahun3tahunO) Cal ini disebabkan
masih rapuhnya leher rahim remaja putri karena pembentukan sel3sel rahim belum
sempurna) 'ondisi itulah yang membuat leher rahim tidak kuat membendung
serangan CP6)
&6
Sedangkan apabila ditinjau dari aspek gender! perkawinan dibawah umur
menimbulkan ketimpangan gender dengan ketidakadilan terhadap perempuan)
Perkawinan dibawah umur sangan beresiko bagi perempuan) Secara biologis
perkawinan tersebut dapat menimbulkan kerusakan3kerusakan organ3organ
reproduksi dan kehamilan muda) Secara psikologis juga mengakibatkan
ketidakmampuan perempuan mengemban "ungsi3"ungsi reproduksi dengan baik)
&7

Adapun apabila ditinjau dari ushul "i>ih! terjadinya perkawinan anak dibawah
umur dengan alasan tertentu bisa menggunakan konsep dharurat sebagai landasan)
isalnya! karena anak laki3laki telah menghamili seorang perempuan atau anak
perempuan telah hamil sebelum menikah) -ahaya yang ditimbulkan antara
melaksanakan dan tidak melaksanakan perkawinan nampaknya lebih besar tidak
melaksanakan) Oleh sebab itu! langkah yang dinilai tepat ialah dengan
menikahkan kedua anak tersebut)
Akan tetapi! apabila tidak terdapat kebutuhan mendesak sebagaimana kasus
di atas! maka sebaiknya perkawinan anak dibawah umur tidak dilaksanakan)
encari kemashlahatan adalah tujuan yang seharusnya ditempuh) Sedangkan
kemaslahatan yang diperoleh dari menikahkan anak dibawah umur tidak begitu
besar dibanding madharatnya apabila anak mendapatkan perhatian dan
pengawasan dari orang tua serta dukungan dari lingkungan sekitarnya) Adanya
madharat yang ditimbulkan dari perkawinan anak dibawah umur tersebut juga bisa
merubah hukum diperbolehkannya menikah menjadi sesuatu yang dilarang dengan
melihat pada konsep sadd al dAariah$ yaitu melakukan suatu pekerjaan yang
semula mengandung kemaslahatan untuk menuju kepada suatu kema"sadatan)
&&
Di
atas telah dipaparkan data3data perkawinan dibawah umur) Cal itu menunjukkan
bahwa masyarakat belum memiliki kesadaran penuh terhadap dampak3dampak
&5 <fe' )erni'ahan @ini 6emaja dan )e naruhnya ,ai 5esehatan" http4IIh.ri)comIe"ek3
pernikahan3dini3remaja3dan3pengaruhnya3bagi3kesehatanI+*0*7) diakses pada 7 April 7*++)
&6 $empo! 7R aret 7*++) 5an'er (enintai 6emaja )utri"
http4IIwww)tempointerakti")comIhgIkesehatanI7*++I*.I7RIbrk!7*++*.7R3.7.07D!id)html)
Diakses pada 7 April 7*++)
&7 Nasaruddin Umar dkk! /mandemen Gndan-undan )er'awinan sebaai Gpaya
)erlindunan :a' )erempuan dan /na' ?et) + 8Pogyakarta4 PSV UIN Sunan 'alijaga=
7**69! +./)
&& Abu Isha> al Syatibi! al (uwafaqat fi Gshul al -yariah (ilid I6 8-eirut4 Dar al aBri"ah=
+RE.9! +RD)
negati" yang ditimbulkan dalam berbagai aspek) Selain itu! perkawinan dibawah
umur juga menyebabkan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap hukum)
Sebagaimana pendapat %ahmita Panjaitan bahwa perkawinan dibawah umur
memililki keterkaitan dengan perkawinan yang dilaksanakan secara sirri) Pasalnya!
gagalnya upaya permohonan dispensasi nikah membuat warga memilih jalur
agama 8sirri9 demi mendapatkan keabsahan perkawinan)
&'
Apabila hal itu terjadi!
maka UU Perkawinan dan 'ompilasi Cukum Islam tidak terlalu dipedulikan)
Perkawinan dibawah umur juga banyak terjadi di 'elurahan -uring
'ecamatan 'edungkandang 'ota alang) Cal ini perlu dikaji demi menjunjung
tinggi hukum yang semestinya dipatuhi dan dilaksanakan dengan sebaik3baiknya)
Inilah yang dimaksud peneliti dengan mengadakan e;aluasi3e;aluasi sebagaimana
tersebut diatas)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang4
pertama$ alasan masyarakat 'elurahan -uring 'ecamatan 'edungkandang
alang dan "aktor3"aktor yang melatarbelakangi tindakan mereka menikah
dibawah umur) 5edua$ kendala dan solusi yang dihadapi pasangan pernikahan
dibawah umur dalam membina dan mempertahankan rumah tangga serta dampak
dari pernikahan dibawah umur) 5etia$ pandangan masyarakat 'ecamatan
'edungkandang alang terhadap dispensasi nikah yang terdapat dalam Pasal E
ayat 8+9 dan 879 UU No) + $ahun +RE/)
Secara teoritis penelitian ini diharapkan berman"aat bagi perkembangan
keilmuan dan dunia akademik dalam bidang hukum) Adapun setelah melihat
realita yang terjadi! yaitu bahwa praktek perkawinan dibawah umur masih banyak
terjadi di masyarakat! maka perlu meninjau kembali e"ekti"itas peraturan
perundang3undangan beserta syarat3syarat administrati" perkawinan di tingkat
daerah) Demikian karena praktek perkawinan dibawah umur di antaranya
diakibatkan oleh lemahnya akurasi persyaratan perkawinan)
Secara praktis! penelitian ini diharapkan berguna sebagai pembuka
kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan perkawinan di usia dini) Anjuran ini
tidak lain ialah karena perkawinan dibawah umur lebih banyak memberikan
dampak negati" daripada dampak positi") Sedangkan bagi aparat desa! pembantu
penghulu 8mudin9! dan pegawai pencatat nikah agar lebih disiplin dan tegas dalam
mengurus masalah pernikahan! serta lebih memperhatikan kemashlahatan umat)
Adapun dalam bidang akademik! hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan bagi penelitian3penelitian selanjutnya)
Penelitian ini menggunakan metode kualitati" dengan pendekatan
"enomenologis) Peneliti berupaya memahami situasi sosial masyarakat setempat!
peristiwa terjadinya perkawinan dibawah umur! peran masing3masing pihak yang
terlibat dalam perkawinan dibawah umur tersebut! serta bagaimana interaksi yang
terjalin di antara mereka)
-eberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah obser;asi!
wawancara dan dokumentasi) Obser;asi bertujuan untuk memperoleh in"ormasi
tentang tindakan masyarakat berdasarkan realita yang terjadi) Vawancara
bertujuan untuk mendapatkan in"ormasi dengan komunikasi ;erbal) Selain itu!
&' #inda %ahmita Panjaitan! )er'awinan /na' di ,awah Gmur dan /'ibat :u'umnya" $esis
8Uni;) Sumut4 $idak diterbitkan= 7*+*9! ii)
peneliti dapat mengetahui ekspresi muka dan gerak3gerik tubuh subjek penelitian)
Dokumentasi bertujuan untuk mencari data mengenai hal3hal atau ;ariabel yang
berupa data hasil wawancara dan arsip3arsip yang berkaitan dengan kondisi
wilayah dan masyarakat setempat! serta data tentang dispensasi nikah dari
Pengadilan Agama)
6aliditas data dicek dengan menggunakan triangulasi metode dan triangulasi
sumber) Pada triangulasi metode peneliti mencocokkan 8cross chec'9 antara hasil
wawancara dan obser;asi dengan bukti dokumen)
'(
Sedangkan pada triangulasi
sumber! peneliti menggali kebenaran in"ormasi melalui beberapa metode dan
sumber perolehan data
'1
)
Adapun teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan proses
editing! tabulasi atau klasi"ikasi data! ;eri"ikasi! analisis data dengan mengaitkan
data3data yang sudah terkumpul dengan unit3unit analasis lain! yaitu teori3teori!
seting lokus! seting in"orman dan re"erensi3re"erensi lain yang rele;an! dan yang
terakhir adalah menarik kesimpulan)
!atar =elakan( Masyarakat Melaksanakan $ernikahan di&awah Umur
asyarakat melakukan perkawinan dibawah umur dengan beberapa alasan)
Di antara mereka ada yang menikah karena dijodohkan oleh orang tua! sebagian
lagi menikah karena memang kehendak sendiri dan orang tua mengabulkan!
sebagian yang lain lebih memilih menikah karena sudah berhenti sekolah dan telah
mempunyai pekerjaan! dan sebagian yang lain karena hamil di luar nikah)
Alasan3alasan yang diajukan masyarakat untuk dapat melaksanakan
perkawinan di usia dini tersebut ternyata dipengaruhi oleh beberapa "aktor sebagai
berikut4
1 1aktor keagamaan! yaitu bahwa mayoritas penduduk setempat beragama
Islam dan sangat memegang teguh dan menjunjung tinggi norma3norma
agama tersebut) Pelanggaran3pelanggaran terhadap syariBat agama Islam
merupakan hal tabu baagi mereka) Oleh karena itu! para orang tua tidak suka
apabila anaknya berhubungan dekat dengan lawan jenis! apalagi secara
berlebihan) Sebelum terjadi hal3hal yang tidak diinginkan! seperti
berhubungan layaknya suami istri dan kemudian hamil! mereka merasa harus
segera menikahkan anaknya tersebut)
2"aktor sosial! yaitu masyarakat yang terdiri dari pekerjaIburuh memberikan
pengaruh besar kepada anak) Anak3anak di daerah setempat tergiur dengan
uang sebagaimana yang dihasilkan oleh masyarakat pekerjaIburuh
tersebut) emang kebanyakan masyarakat bekerja di pabrik rokok dengan
penghasilan lumayan! terutama bagi anak3anak) $idak mustahil apabila
mereka kehilangan semangat belajar dan memilih bekerja) Dalam benak
mereka! mendapatkan uang tidak harus duduk di bangku sekolah) Selain
itu! pabrik3pabrik industri tidak begitu selekti" dalam memilih karyawan)
ereka membiarkan anak3anak minta dipekerjakan di tempatnya)
'( -oy S) Sabarguna! /nalisis @ata )ada )enelitian 5ualitatif 8?et) += (akarta4 UI Press!
7**09! 60)
'1 8bid"
3"aktor pendidikan! yaitu bahwa masyarakat setempat rata3rata
berpendidikan rendah) #ebih parah lagi! mereka tidak mempunyai
semangat berpendidikan) Cal ini berdampak pada pendidikan anak3anak
generasi selanjutnya) Anak3anak yang seharusnya selalu didukung dan
dimoti;asi agar terus belajar! justru diperlemah) isalnya! ada anak yang
mempunyai prestasi bagus! tetapi tidak mendapatkan dukungan dari orang
tuanya terpaksa harus berhenti sekolah) Ada juga beberapa anak yang
mempersiapkan sendiri sebelum berangkat sekolah) Demikian karena
orang tua tidak mendampinginya dan mempersiapkan segala kebutuhan
belajarnya) Pagi3pagi sebelum anak3anak berangkat sekolah! mereka sudah
pergi bekerja) Pendidikan juga mempengaruhi pola pikir seseorang) Orang
tua yang berpendidikan rendah apalagi tidak mempunyai semangat
berpendidikan memberikan dampak negati" bagi pendidikan anak) Apabila
hal itu masih dipertahankan! maka akan diwariskan secara turun3temurun)
4"aktor ekonomi! yaitu bahwa materi masih menjadi tujuan utama
masyarakat setempat) Para orang tua bekerja seharian penuh dan jarang
berada di rumah) Anak3anak lebih tertarik untuk mendapatkan uang
dengan hasil nyata daripada belajar atau sekolah) Selain itu! orang tua
dengan penghasilan pas3pasan merasa berat mengantarkan anaknya sampai
pada jenjang pendidikan tinggi) -ahkan pemikiran orang tua tersebut juga
telah direkam oleh anak bahwa orang tua mereka tidak mampu! sehingga
lebih baik mereka berhenti sekolah dan bekerja)
5"aktor psikologi! yaitu akibat jarang di rumah! orang tua tidak dapat
memberikan perhatian kepada anak) Sehingga! anak tidak mempunyai
sosok yang dijadikan sebagai teladan! tidak mendapat perhatian berupa
bimbingan! pembinaan! pendampingan! pengarahan dan pengawasan dari
orang tuanya) Oleh sebab itu! anak cenderung mencari kesenangan3
kesenangan dan kepuasan batinnya) Anak akan belajar atau bermain
bersama teman3teman yang disukainya! sedangkan anakIremaja masih
sangat mudah terpengaruh! baik pada hal3hal yang negati" maupun positi")
6"aktor yuridis3administrati"! yaitu pemerintah setempat masih sangat
lemah dalam menegakkan peraturan negara! khususnya pada masalah
perkawinan) Peluang3peluang terjadinya perkawinan anak dibawah umur
masih terbuka karena administrasi lemah) Selain itu! komitmen mereka
dalam menegakkan hukum tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat
dan lingkungan sekitar) Pemerintah! masyarakat! dan lembaga3lembaga
pendidikan belum bisa berjalan beriringan untuk sama3sama mendapatkan
kehidupan yang lebih maju dalam berbagai aspek)
"endala dan Solusi dalam Mem&ina dan Mem6ertahankan Rumah Tan((a
=eserta Dam6ak $erkawinan di&awah Umur
'endala3kendala yang dihadapi pasangan menikah dibawah umur dan
dibawah 7* tahun di 'elurahan -uring 'ecamatan 'edungkandang 'ota alang
ialah pada aspek ekonomi dan psikologi) Dalam aspek ekonomi mereka merasa
kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan sehari3hari! bahkan hampir tidak ada
uang hasil jerih payah untuk disisihkan sebagai tabungan) Sedangkan dalam aspek
psikologi! mereka mengalami kesulitan dalam merawat dan mengasuuh anak)
'arena kekurangan dalam hal ekonomi! mereka harus bekerja! baik suami mapun
istri! dari pagi hingga petang) Akibatnya anak terpaksa harus dititipkan kepada
neneknya) Selain itu! kesulitan yang mereka hadapi ialah ketika menghadapi
persoalan rumah tangga) -ahkan! anak yang menangis atau rewel bisa memicu
pertengkaran suami istri)
Adapun dalam menyelesaikan permasalahan3permasalahan tersebut tidak
terdapat kiat3kiat khusus yang mereka terapkan) $etapi yang terpenting bagi
mereka ialah mampu menyambung hidup dengan cara bekerjasama antara suami
dan istri) ereka juga telah memahami bahwa berbagai masalah akan mereka
hadapi) Sehingga! ketika mereka menghadapi perselisihan! mereka tidak perlu
memperbesar masalah) engalah bagi mereka adalah jalan keluar terbaik) Adapun
terjadinya keretakan rumah tangga yang dialami salah satu in"orman ialah karena
memang suami maupun istri tidak melaksanakan tanggung jawab masing3masing
dengan baik)
Perkawinan anak dibawah umur dan anak dibawah umur 7* tahun di daerah
setempat cenderung memberikan dampak3dampak negati"! yaitu sebagai berikut4
a $erjadinya eksploitasi anak
-erdasarkan UU tentang CA! UU tentang Perlindungan Anak dan UU
tentang Perkawinan! dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan bagaimanapun!
apabila terdapat anak yang terjun di dunia kerja! maka ia sudah mengalami
perenggutan hak3haknya sebagai anak dalam bentuk eksploitasi) Campir
semua in"orman telah bekerja di usia anak3anak dan sedikit mengenyam
pendidikan)
b$erampasnya hak3hak anak
Di antara bentuk3bentuk pelanggaran hak3hak anak dalam perpekti"
CA ialah mengurangi! menghalangi! membatasi! dan atau mencabut hak
asasi manusia) Sedangkan hak3hak anak itu sendiri di antaranya ialah hak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran! hak menyatakan dan didengarkan
pendapatnya! bergaul dan bermain dengan teman3teman sebayanya! dan
sebagainya)
'2
Para in"orman dalam penelitian ini menempuh pendidikan
tertinggi di tingkat menengah pertama) Sebagian in"orman bekerja semenjak
berhenti sekolah! sebagian lagi menikah setelah berhenti sekolah)
, $erjadinya bias gender
Perkawinan anak3anak dipandang dari aspek kesehatan sangat tidak baik!
bahkan mengancam nyawa bagi ibu dan anak yang dikandungnya) -erbeda
dengan laki3laki yang juga menikah di usia anak3anak! secara medis tidak ada
bahaya yang mengancamnya) -esar kemungkinan ia hanya mengalami
gangguan psikologis karena harus menanggung amanat yang belum saatnya
menjadi kewajiban bagi dia! yaitu sebagai suami! kepala keluarga! sebagai
bapak! dan sebagainya) -ias gender juga nampak pada bidang ekonomi) Cal
ini dapat dilihat dari data data monogra"i kelurahan! bahwa jumlah pencari
kerja perempuan lebih besar daripada laki3laki! yaitu 60!60d)
dinimnya pendidikan dan pengaruhnya bagi kualitas SD
'2 ?onny %) Semiawan! )endidi'an 5eluara$ +*R)
%endahnya pendidikan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi
kualitas sumber daya manusia) Campir seluruh in"orman bekerja sebagai
buruh! yaitu buruh tani 86/d9! buruh industri 8.*d9! dan buruh bangunan
86d9)
$andan(an Masyarakat "elurahan =urin( "ecamatan "edun(kandan( "ota
Malan( terhada6 Dis6ensasi Nikah
asyarakat pada umumnya tidak mengerti tentang dispensasi nikah) ereka
hanya mengetahui bahwa perkawinan yang dilakukan sebelum cukup umur tidak
mendapat iAin dari kelurahan dan 'UA! tanpa mengetahui batas3batas umur
berapa seseorang dapat menikah) inimnya pendidikan membuat mereka tidak
berpikir secara matang kapan menikahkan anak3anaknya) Sehingga mereka
cenderung memaksa terjadinya suatu perkawinan meskipun anak belum cukup
umur dengan melakukan berbagai cara! yaitu dengan nikah sirri atau manipulasi
usia) Cal ini terbukti dengan tidak adanya data kasus perkawinan dibawah umur!
baik di 'antor 'elurahan maupun 'antor Urusan Agama 8'UA9)
DAFTAR $USTA"A
Al JurBan Al 'arim
Abdurrahman 8+RD69 :impunan )eraturan )erundan-undanan tentan
)er'awinan$ ?et) +) (akarta4 Akademika Pressindo)
Ahmad bin UAli bin Cajar al UAs>alani 8$$9 +athul ,ari bi -yarhi -hahih al
,u'hary (uA R) -eirut4 Dar al aBri"ah)
Ali! ohammad Daud 87**79 :u'um 8slam dan )eradilan /ama" (akarta4
%aja:ra"indo Persada)
Arikunto! Suharsimi 87**09 (anajemen )enelitian" 7et" U88) (akarta4 %ineka
?ipta)
Arikunto! Suharsimi 87**69 )rosedur )enelitian -uatu )ende'atan )ra'ti'" ?et)
+.= (akarta4 P$ %ineka ?ipta)
AAAam! Abdul AAiA uhammad dan Abdul Vahhab Sayyed Cawwas! NAl Usroh
wa Ahkamuha "i Al $asyriB Al IslamyO! diterjemahkan Abdul ajid 'hon
87**R9 +iqh (una'ahat" (akarta4 AmAah)
-udi! $eguh Setyo 87**/9 5onsep )erni'ahan @ini dalam 5ajian 8slamB -tudi
tentan )erni'ahan @ini dalam )ende'atan -ejarah 8slam" Skripsi" alang4
UIN)
Semiawan! ?onny %) 87**79 )endidi'an 5eluara dalam <ra *lobal) (akarta4
Prenhallindo)
Daradjat! @akiah 8+RD09 )er'awinan yan ,ertanun Iawab ?et) .) (akarta4
-ulan -intang)
Dawudi! Sha"wan UAdnan 8+RRR9 /l 2ubab fi Gshul al +iqhi) Damaskus4 Dar al
Jalam)
Departemen Agama %epublik Indonesia 87**.9 )eanan 7alon )enantin)
Dirjen -imas Islam dan Penyelenggaraan Caji)
&ngineer! Asghar Ali N$he %ights o" Vomen in IslamO! diterjemahkan 1arid Vajidi
dan ?ici 1arikha Assega" 8+RR/9 :a'-ha' )erempuan dalam 8slam" ?et +)
Pogyakarta4 Payasan -entang -udaya)
1aisal! Sanapiah 8+RR09 +ormat-format )enelitian -osial$ @asar-dasar dan
/pli'asi" 7et 888 8" (akarta4 %aja:ra"indo Persada)
Cadikusuma! Cilman 87**E9 :u'um )er'awinan 8ndonesia (enurut
)erundanan$ :u'um /dat dan :u'um /ama" -andung4 andar aju)
Camidi 87**09 (etode )enelitian 5ualitatifB /pli'asi )ra'tis )embuatan
)roposal dan 2aporan )enelitian" alang4 U Press)
Caroen! Nasrun 8+RRE9 Gshul +iqh J?et II) (akarta4 #ogos Vacana Ilmu)
Cidayah! 'hoirul 87**D9 @ualisme :u'um )er'awinan di 8ndonesia &/nalisis
-osioloi :u'um %erhadap )ra'te' 0i'ah -irri" (urnal Perspekti" Cukum!
6ol) D! No) +)
Cook! Sidney dkk 8+RDE9 :a' /sasi (anusia dalam 8slam ?et) +$ dierjemahkan
Carun Nasution dan -ahtiar &""endy) (akarta4 Pustaka 1irdaus)
Ihromi! $api Omas 87***9 )enhapusan @is'riminasi %erhadap 4anita" -andung4
Alumni)
(unaedi! Dedi 87***9 ,imbinan )er'awinanB (embina 5eluara -a'inah
(enurut /l Quran dan /s -unnah" (akarta4 Akademika Pressindo)
'osasih! Ahmad 87**.9 :/( dalam )erspe'tif 8slamB (enyin'ap )ersamaan
dan )erbedaan antara 8slam dan ,arat) (akarta4 Salemba diniyah)
'uAari! Achmad 8+RR09 0i'ah -ebaai )eri'atan" ?et) +" (akarta4 %aja:ra"indo
Persada)
oleong! #e2y () 87**/9 etodologi Penelitian 'ualitati") -andung4 %osdakarya)
uhammad al Amin bin Abdullah al Carary al Sya"iBi 87**R9 al 5au'ab al
4ahhaj wa 6audh al ,ahhaj fi -yarhi -hahihi (uslim bin al :ajjaj$ (ilid
+0) (eddah4 Dar al inhaj)
333333333333 87**R9 al 5au'ab al 4ahhaj wa 6audh al ,ahhaj fi -yarhi -hahihi
(uslim bin al :ajjaj$ (ilid 7*) (eddah4 Dar al inhaj)
uhammad! Abu Abdullah bin IsmaBil bin Ibrahim bin al ughirah bin -ardiAbah
al -ukhary al (uB"y 8+RR+9 -hahih al ,u'hary (uA /) -eirut4 Dar al 1ikr)
33333333333 8+RR+9 -hahih al ,u'hary (uA 6) -eirut4 Dar al 1ikr)
unti! %atna -atara dan Cindun Anisah 87**09 )osisi )erempuan dalam :u'um
8slam di 8ndonesia) Pogyakarta4 #kiS)
Nashiruddin Abu SaBid Abdullah bin Umar bin uhammad Asy AsyiroAy Al
-aidhawi 8+RRR9 /nwar al %anAil wa /srar al %awil ?et) +) -eirut4 Dar al
kutub al Ilmiyyah)
Nasution! S) 87**E9 (etode 6esearch &)enelitian 8lmiah!" ?et) R= (akarta4 -umi
Aksara)
Nasution! 'hoiruddin 87**R9 :u'um )erdata &5eluara! 8slam 8ndonesia dan
)erbandinan :u'um )er'awinan di @unia (uslim" Pogyakarta4 Academia
dan $aAAa"a)
3333333333 87**/9 :u'um )er'awinan 8" Pogyakarta4 Academia dan $aAAa"a)
Pardiyanto! 5ajian -osioloi :u'um %erhadap )er'awinan dibawah Gmur
8(akarta4 UID= 7*+*9)
Patilima! Camid 87**E9 (etode )enenlitian 5ualitatif" -andung4 Al"abeta)
%a"idah! dkk 87**R9 +a'tor-fa'tor yan ,erhubunan denan )erni'ahan Gsia
@ini di 5abupaten )urworejo Iawa %enah" (urnal -erita 'edokteran
asyarakat! 6ol) 70! No) 7)
%amulyo! oh) Idris 8+RR69 :u'um )er'awinan 8slamB -uatu /nalisis dari
Gndan-undan 0o" J %ahun JOMP dan 5ompilasi :u'um 8slam" ?et) +"
(akarta4 -umi Aksara)
%omulyo! ) Idris 87**/9 :u'um )er'awinan$ :u'um 5ewarisan$ :u'um /cara
)eradilan /ama$ dan Na'at (enurut :u'um 8slam$ ?et) /" (akarta4 Sinar
:ra"ika)
Sabarguna! -oy S) 87**09 /nalisis @ata )ada )enelitian 5ualitatif" ?et) +=
(akarta4 UI Press)
Semiawan! ?onny %) 87**79 )endidi'an 5eluara dalam <ra *lobal 8(akarta4
Prenhallindo)
Soemiyati 87**/9 :u'um )er'awinan 8slam dan Gndan-undan )er'awinan
&Gndan-undan 0o" J %ahun JOMP tentan )er'awinan! ?et) 0)
Pogyakarta4 #iberty)
Suhardana! 1)a) dkk 87**+9 :u'um )erdata 8B ,u'u )anduan (ahasiswa" (akarta4
Prenhallindo)
Sukandarrumidi 87**69 (etodoloi )enelitian )etunju' )ra'tis untu' )eneliti
)emula) Pogyakarta4 :adjah ada Uni;ersity Press)
Sulaiman! Abu Daud bin al AsBats 87**69 -unan /bi @aud$ (uA 7) -eirut4 al
aktabah al UAshriyyah)
Summa! uhammad Amin 87**09 :u'um 5eluara 8slam di @unia 8slam" (akarta4
%aja:ra"indo Persada)
Sya"ruddin 87**D9 :uman %raffic'inB )erbuda'an (odern dan /spe' :u'um
dalam )enanulanannya" Al Adalah! (urnal 'ajian Cukum 6ol) E! No) 7)
Syari"uddin! Amir 87**E9 :u'um )er'awinan 8slam di 8ndonesiaB /ntara +iqih
(una'ahat dan Gndan-undan )er'awinan ?et) 7) (akarta4 'encana)
3333333333 87**+9 Gshul +iqh Iilid K" (akarta4 #ogos Vacana Ilmu9)
Umar! Nasaruddin dkk 87**69 /mandemen Gndan-undan )er'awinan sebaai
Gpaya )erlindunan :a' )erempuan dan /na' ?et) +) Pogyakarta4 PSV
UIN Sunan 'alijaga)
Usmani! aulana Ahmad 8+RD*9 +iqh /l Quran (ilid I) 'arachi)
Vahbah AA3@uhaili! NNaAhariyah al Dlarurah al SyarBiyah4 u>aranah aBa al
Janun al VadliBIO! diterjemahkan Said Agil Cusain al unawar dan )
Cadri Casan 8+RRE9 5onsep @arurat dalam :u'um 8slamB -tudi ,andin
denan :u'um )ositif ?et) +) (akarta4 :aya edia Pratama)
Pahya bin Syara" al Nawawi 87**+9 /l (inhaj fi -yarhi -hahihi (uslim bin /l
:ajjaj (ilid E! ?et) /" Jahirah4 Dar al Cadits)
Anshory! 1aiAin 87**09 )er'awinan dibawah Gmur )ada )er'ara @ispensasi
0i'ah di )enadilan /ama 5abupaten (alan" Skripsi) alang4 UIN)
NiBami! Uswatun 87**R9 )eranan 5antor Grusan /ama &5ua! @alam Gpaya
(enhindari %erjadinya )embatalan )er'awinan &-tudi @i 5ua 5ecamatan
)asirian 5abupaten 2umajan!" Skripsi) alang4 UIN aliki)
Ul"a! -inda aria 87*+*9 )emahaman (asyara'at tentan )erni'ahan di Gsia
/na'-ana' ditinjau dari )asal KV /yat &J! :uruf c Gndan-undan 0o" KW
%ahun KLLK %entan )erlindunan /na' &-tudi 5asus di 5elurahan
5edun'andan 5ecamatan 5edun'andan 5ota (alan!" Skripsi)
alang4 UIN aliki)
MOD! $N%M=AN%AN $SANTRN
9Studi di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( An3Nur II Al3Murtadlo
=ululawan( Malan(:
&dy Sutrisno dan isbahul unir
Dosen 1akultas Ilmu $arbiyah UNU%A 'epanjen 8dEh" S$I$ %aden %ahmat9
e3mail = misbahulmunirmoker5yahoo)com dan edysutrisno5gmail)com
A&stract
Islamic boarding school ha;e success"ully built the great tradition in the
teaching o" Islamic religion based books are popular classics as the yellow book)
Islamic boarding school tradition de;eloped ha;e the uni>ueness and di""erences
when compared with the tradition o" other Islamic entities in Indonesia! such as the
re"ormist or modernist) $he uni>ueness o" Islamic boarding school certainly look
at the persistence o" classical scienti"ic tradition o" caring "or the almost ignored
by the modernists) Openness Islamic boarding school model that presents a major
"ocus o" creati;ity in responding to the needs o" schools and surrounding
communities is a growing change in the outside world) Islamic boarding school
leaders generally no longer restrict the types o" Islamic boarding school education
institutions that only teach the religious sciences) $hey also opened a general
education! e;en up high school but Islamic boarding school will continue to
maintain their identity by using the classic books as the main re"erence in
de;eloping the scienti"ic tradition o" Islamic &ducation)
"eywordsB ?urriculum de;elopment! Islamic boarding school! yellow book)
$NDA#U!UAN
% "onteks $enelitian

Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang telah terbukti berperan
penting dalam melakukan transmisi ilmu3ilmu keagamaan dimasyarakat) (umlah
pesantren di Indonesia pada tahun 7**.37**/ tercatat +/)606 pesantren) Sebanyak
/)6R7 buah 8.7d9 adalah pesantren salafiyah! sebanyak .)*6D buah 87.d9
merupakan pesantren 'halafiyah 8ashiriyah9! dan 60R6 buah 8/0d9 sebagai
pesantren kombinasi! yaitu pesantren yang memadukan sistem salafiyah dan
'halafiayah) (umlah santri seluruhnya .).6R)+R. orang! yang terdiri dari +)6RR)/E/
80*)/d9 sebagai santri mukim dan sisanya sebagai santri 'alon 8tidak menetap9)
Perubahan pola dan sistem pendidikan di pesantren merupakan respon
terhadap modernisasai pendidikan Islam dan perubahan sosial ekonomi pada
masyarakat) Seperti dikemukakan AAyumardi AAra! yang menyebutkan empat
bentuk respon pesantren terhadap modernisasi pendidikan Islam yaitu= pertama!
pembaharuan subtansi atau isi pendidikan pesantren dengan memasukkan subject3
subject umum dan #ocational= 5edua! pembaharuan metodologi! seperti sistem
klasikal dan penjenjangan= 'etia! pembaruan kelembagaan! seperti perubahan
kepemimpinan pesantren dan di;ersi"ikasi lembaga pendidikan= dan 'eempat!
pembaharuan "ungsi dari "ungsi kependidikan untuk juga mencakup "ungsi sosial
ekonomi)
'3

Dari berbagai perkembangan pesantren yang ada baik dari sistem
kelembagaan maupun struktur organisasasinya! maka banyak pesantren yang
membuka diri dengan tuntutan Aaman kearah yang lebih modern dengan tidak
meninggalkan doktrin3doktrin klasik sebagai pembelajaran tradisi pesantren terkait
dengan penanaman keagamaan Islam dengan mengembangkan pendidikan yang
#ariatif) Salah satunya adalah pondok pesantren An3Nur II Al3urtadlo
-ululawang alang yang dijadikan penelitian ini! dengan menyelenggarakan
kegiatan pendidikan menggunakan pendekatan modern! selain mendalami doktrin3
doktrin keagamaan juga mengembangkan pendidikan madrasah ataupun
pendidikan "ormal pada umumnya! dengan pendidikan berkelas 8'lasi'al9)
Pembelajarannya dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan! dengan
satuan program didasarkan pada satuan waktu! seperti kelas! semester! tahun! dan
seterusnya)
Sekolah $ingggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9 di An3Nur II adalah model
pengembangan pesantren dengan pendalaman ilmu3ilmu agama yang digali dari
kitab3kitab ulamaB sala" terdahulu) Pengembangan pesantren menjadi sekolah
tinggi untuk melestarikan jati diri pesantren itu sendiri) Sebutan kitab kuning
merupakan khaAanah intelektual Islam yang mengandung pemikiran dan
pandangan keislaman yang dita"sirkan dan ditulis oleh para ulama) Sebagai karya
intelektual keislaman! re"erensi utama kandungan materi kitab kuning tentu
bersumber dari Al3JurBan! kemudian diikuti oleh Cadis %asul)
Untuk melanjutkan "ungsi transmisi pemikiran keislaman melalui lembaga
pendidikan pesantren dan sebagai kelanjutan "ungsi madrasah! yang dengan
kebijakan pendidikan yang baru mempunyai status yang sama dengan sekolah
tinggi umum maka digagaslah model Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9
sebagai kelanjutan madrasah Aliyah! yaitu program khusus mengembangkan
pendidikan pesantren An3Nur II diantaranya kurikulum pesantren yang
di"okuskan pada transmisi ilmu pengetahuan keislaman dan mencetak kader ulama
serta mampu menjadi pengajar yang pro"essional dibidang ilmu agama yang ada di
pesantren)
Dari latar belakang itulah pondok pesantren An3Nur II Al3urtadlo
mengembangkan model pendidikan Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9
sebagai bagian dari proses penyesuaian terhadap tuntutan baru perkembangan
Aaman) Oleh karena itulah ketertarikan peneliti untuk mendalami dan mengkaji
lebih dalam di dunia pesantren dengan mengambil obyek penelitian tesis di
pondok pesantren An3Nur II Al3urtadlo -ululawang alang)
Fokus $enelitian
'3 Nurhayati Djamas! 7**R! @inami'a )endidi'an 8slam di 8ndonesia )asca
5emerde'aan) (akarta4 %ajagra"indo Persada) C) +R37*
1-agaimana perencanaan kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning
An3Nur II Al3urtadlo -ululawang alang^
2-agaimana pelaksanaan kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning
An3Nur II Al3urtadlo -ululawang alang^
3-agaimana e;aluasi kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab An3Nur II
Al3urtadlo -ululawang alang^
)Tu'uan $enelitian
1Ingin mengetahui perencanaan kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab
'uning An3Nur II Al3urtadlo -ululawang alang)
2Ingin mengetahui pelaksanaan kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab
'uning An3Nur II Al3urtadlo -ululawang alang)
3Ingin mengetahui e;aluasi kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab
'uning An3Nur II Al3urtadlo -ululawang alang)
"AJIAN $USTA"A
odel dapat diartikan= suatu tipeIdesain! suatu deskripsi atau analogi yang
dipergunakan untuk membantu proses ;isualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan
langsung diamati! suatu sistem asumsi3asumsi data3data dan in"erensi3in"erensi
yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa!
suatu desain yang disederhanakan! suatu sistem yang mungkin atau imajiner dan
pengkajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan si"at bentuk
aslinya)
'4


1$ondok $esantren
'ata pesantren berasal dari kata santri! dengan awalan pe dan akhiran an
yang berarti tempat tinggal santri) an"ret @iemek juga menyebutkan bahwa asal
etimologi dari pesantren adalah pesantrian yang berarti Ntempat santriO! santriatau
murid mendapat pelajaran dari pemimpin pesantren baik kyai maupun ustadA)
Pelajaran mencakup berbagai bidang tentang pengetahuan Islam)
'5

Dalam pandangan Nurcholish adjid berkaitan dengan santri ada dua
pendapat) )ertama! pendapat yang mengatakan bahwa santri berasal dari
perkataan sastri sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya mele' huruf)
Pendapat ini didasarkan atas kaum santri adalah kelas literary bagi orang jawa
yang berusaha mendalami agama melalui kitab3kitab berbahasa Arab) Disisi lain
dalam pandangan @amakhyari Dho"ier mengatakan! kata santri dalam bahasa India
berarti orang yang tahu buku3buku suci agama Cindu! atau seorang sarjana ahli
kitab suci agama Cindu) Atau secara umum dapat diartikan buku3buku suci! buku3
buku agama! atau buku3buku tentang ilmu pengetahuan)
'6
Pendapat 'edua! bahwa
'4 'omaruddin! 7**R! 5amus 8stilah 5arya %ulis 8lmiah! (akarta4 -umi Akasara) C)
+07
'5 Caidar Putra Daulay! 7**E! )endidi'an 8slam dalam -istem )endidi'an 0asional
8ndonesia" (akarta4 'encana) C) 609)
'6 @amakhsyari Dho"ier! +RD/! %radisi )esantren$ -tudi %entan )andanan :idup
'iai) (akarta4 #P.&S) C +D+)
perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa (awa! yaitu dari kata cantri'!
berarti seorang yang selalu mengikuti seorang guru pergi menetap)
Pengertian terminologi pesantren di atas! mengindikasikan bahwa secara
kultural pesantren lahir dari budaya Indonesia) Secara historis pesantren tidak
hanya mengandung makna keislaman! tetapi juga ke makna keaslian Indonesia)
Sebab cikal bakal lembaga pesantren sebenarnya sudah ada pada masa Cindu
-udha! dan Islam tinggal meneruskan! melestarikan! dan mengislamkannya)
Pendapat serupa juga dapat dilihat dalam penelitian 'arel A) Steenbrink!
secara terminologi dapat dijelaskan pendidikan pesantren! dilihat dari segi bentuk
dan sistemnya! berasal dari India) Sebelum proses penyebaran Islam di Indonesia!
sistem tersebut telah dipergunakan secara umum untuk pendidikan dan pengajaran
agama Cindu di (awa) Setelah Islam masuk dan tersebar di (awa! sistem tersebut
kemudian diambil oleh Islam)
2"ita& "unin( Se&a(ai Jati Diri $esantren
'itab kuning adalah sebutan untuk literatur yang digunakan sebagai rujukan
umum dalam proses pendidikan dilembaga Islam tradisional pesantren! kitab
kuning digunakan secara luas di lingkungan pesantren! terutama pesantren yang
masih menggunakan metode pengajaran dalam bentuk halaqoh" Penggunaan kitab
kuning merupakan tradisi keilmuan yang melekat dalam sistem pendidikan di
pesantren! kitab kuning telah menjadi jati diri 8identify9 dari pesantren salafiyah itu
sendiri) 'arena itu! keberadaan kitab kuning identik dengan eksistensi pesantren
terutama pesantren salafiyah"
'7

'itab kuning adalah sumber keislaman di pesantren! dirujuk dengan
bermacam istilah! Dho"ier! cenderung menggunakan istilah 'itab 'lasi' ketimbang
istilah 'itab 'unin"
'&
'eengganan Dho"ier menggunakan istilah kitab kuning
berkaitan dengan si"at kalangan pesantren sendiri yang pada awalnya tidak
menggunakan istilah kitab kuning untuk literatur keislaman tersebut) Selain istilah
'itab 'unin! untuk merujuk literatur keislaman dikalangan pesantren! sering pula
digunakan istilah kitab klasik atau sebutan 'itab undul$ karena tidak memilki
tanda haro'at dalam penulisa huru" arab) Istilah lain yang juga banyak dipakai
adalah al-'itab al-qudumiyah 8kitab klasik9 yang dibedakan dengan al-'utub
al-Fashiriyah 8kitab modern9)
''

(enis kitab kuning dapat dibedakan menurut struktur ;ertikal yang dimulai
dari kitab kecil 8mu'htasar9 yang berisikan teks ringkas dan sederhana) pengkajian
untuk kitab sederhana ini biasanya memakan waktu bertahun3tahun untuk
kemudian dilanjutkan kepada pengkajian kitab sedang 8mutawashshitah9)
Selanjutnya! bagi yang telah memiliki pengetahuan yang cukup! akan
meneruskannya dengan mempelajari kitab3kitab dengan uraian lebih luas
8mabsuthah9)
Istilah kitab kuning juga berkaitan erat dengan bentuk dan warna kertas yang
dipakai untuk cetakan kitab yang berwarna kertas yang dipakai untuk cetakan
'7 Nurhayati Djamas! +RRR) @inami'a e h4 .0
'& @amarkhasyari Dho"ier! +RD/) %radisi )esantrenH h 4 0*
'' Nurhayati Djamas! +RRR) @inami'aH h4 .0
kitab yang berwarna kekuning3kuningan dan terkesan sedikit kusam) Selain itu
pengertian kitab kuning sendiri merujuk pada kitab atau literatur keislaman
berbahasa Arab! oleh ulama terdahulu dan diteruskan secara turun menurun oleh
para pengikutnya dengan menambahkan komentar hasyiah$ syarah atau penjelasan
dan terjemahan) Isi kitab kuning terdiri dari dua unsur utama yaitu teks asli
8matan9 yang biasanya ditulis pada margin kiri atau margin kanan pada setiap
halaman= serta syarah atau komentar dan penjelasan atas teks asli yang ditulis
dibagian tengah setiap halaman)
'itab kuning biasanya dicetak dengan ukuran kertas kuarto dan tidak dijilid
secara utuh! melainkan dipilah3pilah ke dalam 'orosan) 'orosan adalah bagian
dari kitab kuning yang berjumlah sekitar 7* halaman yang bisa dilipat guna
memudahkan para santri membaca bagian kitab yang akan dipelajari dalam bentuk
halaqah dengan kyai) 'itab kuning direpoduksi baik dalam bentuk karya asli dari
para ulama di bidangnya ataupun cetakan yang memuat syarah dan hasiyah dari
ulama yang menjadi murid atau pengikut ulalama penulis karya asli tersebut)
'itab3kitab yang memuat sarah atau hasiyah paling banyak digunakan
dilingkungan pesantren syalafiyah) syarah dan hasiyah yang disisipkan pada
karya3karya asli literatur keislaman! khususnya dilingkungan pesantren di (awa
banyak pula yang ditulis dalam bahasa (awa dengan memakai tulisan Arab
elayu) Cal itu lebih memudahkan bagi para santri! terutama bagi pemula yang
masih kurang menguasai bahasa Arab! untuk memahami materi yang terkandung
dalam kitab3kitab tersebut)
'andungan kitab kuning yang berisikan unsur matan! syarah dan hasiyah
menggambarkan adanya transmisi sekaligus pengembangan dan perluasan
cakupan pemikiran di dalamnya dari satu ulama yang diteruskan kepada ulama
berikutnya) (atan yang menjadi materi asli dalam kitab kuning merupakan karya
pemikiran orisinal dari para ulama terdahulu! seperti kitab kitab al-(uharrar 8ilmu
"i>ih9 karangan Imam %a"iBi 8Abu Jasim al %a"iBi9 yang sekaligus mengandung
berjilid3jilid buku dan menyangkut berbagai aspek masalah) $idak jarang karya
asli tersebut kemudian diringkas dan menghasilkan dalam bentuk mu'htasar
8ringkasan9 dari karya aslinya) 'itab al-(uharrar karangan Imam %a"iBi kemudian
diikhtisarkan oleh Imam Nawawi dengan judul (inhaj al %alibin) Selanjutnya
kitab3kitab mukhtasar yang merupakan matan diberi komentar dan penjelasan
sehingga melahirkan kitab3kitab syarah seperti +athul Qarib dari Ibnu 'asim yang
merupakan syarah tersebut ditambah lagi dengan analisis dan komentar terhadap
masalah khusus dalam materi kitab! sehingga melahirkan hasyiah dan tarirat)
3Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
Dalam Sistem Pendidikan Nasional No) 7* $ahun 7**. pondok pesantren
dan pendidikan madrasah diniyah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasioanal
yang merupakan pendidkan keagamaan! dan dalam bentuk materi pelajaran yaitu
pendidikan agama tercantum secara eksplisit dalam ketentuan Undang3Undang
Sisdiknas! adapun ketentuan dalam peraturan itu pasal .* ayat / yang menyatakan
bahwa pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah! pesantren! pasrama!
pabhaja samanera! dan bentuk lain yang sejenis) 'etentuan keagamaan Islam
berbentuk pendidikan diniyah) 'ata pendidikan diniyah dimaksudkan sebagai kata
eneri'! yaitu mencakup seluruh bentuk3bentuk pendidikan diniyah seperti
madrasah diniyah ula atau awwaliyah! madrasah diniyah wustha! madarsah
diniyah ulya! mahad Faly! taman kanak3kanak Al3JurBan! taman pendidikan Al3
JurBan! taBlimul JurBan lil3aulad! majlis taBlim dan bimbingan keluarga sakinah)
'ata pesantren juga merupakan kata eneri'! yaitu mencakup seluruh akti;itas
pesantren seperti pesantren dalam pengertian sebuah wadah! tempat atau kampus!
yang di dalamnya dapat mencakup pendidikan jalur "ormal! non "ormal! in"ormal!
mencakup jenjang pendidikan dasar! menengah dan tinggi! dan jenis pendidikan
umum! kejuruan! akademik! pro"esi! ;okasi! keagamaan dan khusus) Pendidikan
keagamaan "ormal pola pesantren dapat berupa 5ulliyatulE%arbiyatul (uallimin
al-8slamiyah 8'I9 untuk jenjang pendidikan tingkat menengah) dan (ahad
F/ly untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi) Pun juga dapat berupa pengajian
sala"i tingkat ibtidai$ tsanawi$ ulya dan Ualy) Sedangkan pendidikan non "ormal
pola pesantren dapat berupa majlis taBlim! pengajian pasaran! pengajian syawalan!
pesantren kilat dan pesantren ramadhan)
1((

Adapun di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9 merupakan pola
pendidikan "ormal keagamaan ketingkat tinggi! menurut penulis istilah atau
penamaan itu sebenarnya hampir sama dengan bentuk maBhad Ualy namun tujuan
dan sistemnya yang berbeda)
MTOD $N!ITIAN
Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren An3Nur II Al3urtadlo! dimana
pesantren An3Nur terdiri dari tiga lokasi= An3Nur I! An3Nur II! dan An3Nur III!
namun yang menjadi obyek penelitian yaitu di An3Nur II yang saat ini berunbah
menjadi Al3urtadlo yang berlokasi di (l) %aya -ululawang 'abupaten alang)
1okus dalam penelitian ini adalah di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9)
Sekolah $inggi ini merupakan lanjutan dari madrasah diniyah tingkat aliyah)
Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning di pesantren An3Nur ini terbagi menjadi dua4
pertama S$I'' yang dikhususkan pada santri putri yang berlokasi di An3Nur III!
dan 'edua S$I'' yang di khususkan untuk santri putra yang berlokasi di PP An3
Nur II Al3urtadlo -ululawang alang)
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dari data primer yang
bersumber dari in"orman terutama pimpinan pondok pesanten! 'etua S$I''!
ustad atau peristiwa3peristiwa yang sedang diamati) Sedangkan data sekundernya
adalah segala macam bentuk dokumen yang dapat dijadikan bahan penelitian
terkait dengan tema model pengembangan kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu
'itab 'uning 8S$I''9) Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data) Adapun data atau in"ormasi
yang menjadi bahan baku penelitian! untuk diolah merupakan data yang berwujud
data primer dan data skunder) Dalam data primer penelititi menggunakan
obser#asi partisasipatif dalam pengertian bahwa dalam obser;asi partisipati" ini
peneliti terlibat dalam kegiatan sehari3hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian) Untuk memperoleh data yang memadai
sebagai cross ce's! peneliti juga menggunakan teknik wawancara mendalam
1(( Departemen Agama! 7**/) )ondo' )esantren X (adrasah @iniyah )ertumbuhan
dan )er'embanannya! (akarta) C 4 0R
dengan subyek yang terlibat dalam obyek yang diteliti yang dianggap memiliki
pengetahuan! mendalami situasi dan mengetahui in"ormasi untuk mewakili
lembaga tempat penelitian dan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
"okus penelitian)
Peneliti menggunakan teknik pengecekan keabsahan temuan dengan
menggunakan trianulasi metode) $eknik triangulasi ini dilakukan pengecekan
terhadap penggunaan metode pengumpulan data! apakah in"ormasi yang dibuat
dengan metode inter#iew sama dengan metode obser;asi! ataukah hasil obser;asi
sesuai dengan in"ormasi yang diberikan ketika di3inter#iew) -egitu pula tehnik ini
dilakukan untuk menguji sumber data! apakah sumber data ketika di3inter#iew dan
obser;asi akan memberikan in"ormasi yang sama atau berbeda maka peneliti harus
dapat menjelaskan perbedaan itu! tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data
dengan metode yang berbeda)
TMUAN $N!ITIAN
07 $erencanaan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
a7 $erumusan Tu'uan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin(
Proses pengembangangan kurikulum dimulai dengan perencanaan
kurikulum) Dalam penyususnan perencanaan itu didahului oleh ide3ide yang
dituangkan dan dikembangkan dalam program) Ide3ide tersebut menjadi
rumusan tujuan kurikulum diantaranya adalah4 8+9 ;isi yang dicanangkan! ;isi
yakni pernyataan tentang cita3cita atau harapan3harapan yang ingin dicapai
oleh suatu lembaga pendidikan dalam jangka panjang) Adapun ;isi di S$I''
adalah mencetak insan kamil yang berilmuamaliyah serta mampu
mengakomodasikan daya intelektualitas! kreati"itas dan pro"esional dengan
cahaya iman sehingga tercipta keterpaduan dan keseimbangan antara dAikir!
dan amal sholeh! demi terwujudnya generasi robbani menjadi sebaik3baik
hamba dan kholi"ah Allah di muka bumi) 879 Proses analisis kebutuhan! yaitu
kebutuhan sta'eholders 8siswa! masyarakat! pengguna lulusan9) -ahwa tujuan
didirikannya S$II'' tersebut adalah untuk menyiapkan tenaga pengajar di
madrasah yang ahli di bidang agama terutama dalam mengajar di madrasah
diniyah) 8.9 Casil e;aluasi kurikulum sebelumya dan tantangan
perkembangan Aaman) -ahwa kurikulum Pendidikan agama Islam yang ada di
pendidikan "ormal setingkat SA dan A belum bisa memenuhi kebutuhan
pendidikan agama Islam bagi peserta didik) -egitu juga kuatnya arus dan
pengaruh globalisasi yang menuntut lembaga pendidikan menjadi penyaring
dan pembentukan akhlak bagi peserta didik)
&7 !andasan $erencanaan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita&
"unin( 9STI"":
Sistem pendidikan yang ada di S$I'' tidak sama dengan perguruan
tinggi "ormal lainnya! pembelajaran lebih banyak menggunakan kitab3kitab
warisan ulamaB sala" terdahulu yaitu dengan sebutan 'itab 'unin) Cal ini
untuk melestarikan esensi kitab kuning yang ada di pesantren)
Adapun landasan dalam perencanaan kurikulum sebagai berikut4 8+9
'e'uatan sosial! pendidikan itu menggunakan sistem terbuka sehingga harus
selalu menyesuaikan dengan perubahan dan dinamika sosial yang terjadi
dimasyarakat baik itu sistem politik! ekonomi! sosial dan kebudayaan= 879
perla'uan penetahuan! perencana dan pengembangan kurikulum umumnya
bereaksi terhadap keberadaan data atau in"ormasi yang berhubunngan dengan
pembelajaran) Di sekolah tradisional biasannya struktur in"ormasi lebih dari
pada in"ormasi itu sendiri= 8.9 pertumbuhan dan per'embanan manusia8
dalam perencanaan kurikulum adalah in"ormasi yang berhubungan dengan
perkembangan manusia) Data3data ini penting seperti kegiatan sekolah yang
selalu menyediakan untuk mengembangkan program sekolah baru! lebih awal
anak belajar pendidikan khusus! pendidikan sekolah alternati"! dan pendidikan
akselerasi) Umumnya penting untuk dipahami tentang pola3pola dari
pertumbuhan dan perkembangan karena para guru dituntut untuk
merencanakan kurikulum atau program pembelajaran yang berkenaan dengan
kebutuhan dan perkembangan siswa)
c7 $erumusan Isi "urikulum
Dalam perumusan isi kurikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning
8S$I''9 ada beberapa komponen di dalam perumusannya diantaranya
adalah= Pertama! oranisasi isi 'uri'ulum) Organisasi isi kurikulum ini
mempertimbangkan dua hal= 8+9 berguna bagi santri S$I'' sebagai indi;idu
yang di didik dalam menjalani kehidupan3nya dan 879 isi kurikulum di S$I''
berbentuk materi pelajaran) Kedua! ruan lin'up isi 'uri'ulum meliputi
beberapa hal= 8+9 Isi yang bersi"at umum! berlaku untuk semua santri yang
berguna dalam proses interaksi dan pengembangan tingkat ber"ikir! mengasah
perasaan dan berbagai pendekatan untuk dapat saling memahami satu sama
lain! yang menegaskan posisi setiap santri sebagai anggota dan hidup dalam
lingkungan masyarakat= 879 isi yang bersi"at khusus! berlaku untuk program3
program tertentu! yang mempunyai kebutuhan berbedaan atau mempunyai
kemampuan istimewa dibanding siswa lainnya! yang membutuhkan perlakuan
yang berbeda untuk dapat mengaktualisasikan seluruh potensi yang
dimilikinya) Ketiga! 5riteria pemilihan isi 'uri'ulum Cal3hal yang
dipertimbangkan dalam memilih dan menetapkan isi kurikulum yaitu 8+9
tingkat kematangan santri 8sesuai dengan tahap3tahap dan perkembangan dan
kematangan9! 879 tingkat pengalaman anak! dan 8.9 tara" kesulitan materi!
yaitu disusun dari yang kongkret menuju yang abstrak)
27 $elaksanaan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
a "e&i'akan dalam $en(em&an(an "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu
"ita& "unin(
Dalam proses pengembangan kelembagaan maupun dalam proses
pengembangan kurikulum ustadIguru bekerjasama dengan pengasuh! dewan
pengasuh dan para pengurus pesantren untuk melaksanakan pengembangan di
S$I'')
Dalam pengembangan kurikulumn yang di laksanakan di S$I'' para
pengajar mempunyai banyak inisiati" dalam mengembangkan kurikulum! baik
dalam penentuan kurikulumnya maupun dalam strategi proses belajar
mengajarnya sehingga tidak hanya terpusat hanya dengan pengasuh saja tetapi
semua pihak3pihak yang berkompeten dalam mengembangkan program
pendidikan)
b"emam6uan %uru dalam Melaksanakan "urikulum
Di dalam proses pembelajaannya Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning
8S$I''9 melaksanakan tahap3tahap pembelajaran diantaranya adalah4
#angkah awal yang dilakukan oleh ustad adalah membuat rencana
pembelajaran yang akan dipakai ketika saat mengajar! hal ini dilakukan agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik! juga rencana
pembelajaran ini merupakan acuan bagi ustad ketika melangsungkan proses
pembelajaran)
#angkah kedua adalah melaksanakan rencana pembelajaran atau lebih
tepatnya disebut dengan proses pembelajaran) Dalam proses pembelajaran ini
ustad melakukan segala macam hal yang telah direncanakan dalam rencana
pembelajaran)
#angkah ketiga adalah melakukan e;aluasi terhadap materi yang telah
disampaikan mulai dari awal sampai akhir kepada santri) Ini sebagai upaya
untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah ditangkap oleh para santri)
, "endala3"endala yan( Dihada6i dalam $elaksanaan "urikulum
'endala yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum ini adalah
terutama berkenaan dengan 4 8+9 masih lemahnya diagnose kebutuhan skala
makro maupun mikro sehingga pelaksanaan kurikulum sering tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan! 879 perumusan kompetensi pada tahapan mikro
sering dikacaukan dengan tujuan intruksional yang dikembangkan! pengajaran
materi keagamaan yang di gali dari kitab kuning yang berbahasa Arab dan
tampa harakat mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi! adalah masalah
tersendiri dalam merumuskan tujuan3tujuan pembelajarannya baik tingkat
mikro maupun makro) etode sangat mempengaruhi dalam proses
pembelajaran! pemilihan metode yang sesuai akan memberikan implikasi yang
signi"ikan dalam proses pembelajarannya! 8.9 pemilihan pengalaman belajar
yang dikembangkan! penataan jam belajar yang masih sering terbentur dan
kee"ekti"an pembelaran masih kurang maksimal! banyaknya kegiatan maupun
program pendidikan lain memerlukan suatu manejemen organisasi yang baik!
8/9 e;aluasi masih sering tidak sesuai dengan tujuan intruksional yang
dikembangkan)
Untuk megantisipasi kendala yang dihadapi! maka diupayakan hal3hal
sebagai berikut4
)ertama$ dalam mendiagnosis kebutuhan masyarakat! baik dewan
sekolah maupun pengurus pesantren! dilibatkan sejak awal) Cal ini selain
bertujuan untuk mendapatkan dukungan juga kebutuahn masyarakat dapat
terdeteksi) Dalam menganalisis kebutuhan kurikulum ini kemampuan dasar
yang dibutuhkan bisa untuk berkembang sesuai dengan perkembangan
intelektual! emosional! dan kebutuhan masyarakat saat itu merupakan hal yang
perlu diprioritaskan)
5edua! dalam implementasi kurikulum ustad mempunyai kewenangan
penuh dalam menerapkan strategi pembelajaran! dan materiIbahan pelajaran)
Dalam merumuskan tujuan dan perubahan perilaku yang diharapkan sudah
tergambarkan) Dengan demikian! kemampuan ustad untuk menilai antara
kompetensi dengan tujuan intruksional merupakan hal yang harus
ditingkatkan)
5etia! struktur materi diorganisasikan mulai dari perencanaan
pengajaran dalam bentuk jam pelajaran! sampai dengan e;aluasi menjadi satu
kesatuan yang saling berkaitan)
)7 >aluasi "urikulum Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
Untuk menge;aluasi kurikulum yang ada di Sekolah $inggi Ilmu 'itab
'uning 8S$I''9 ini menggunakan e;aluasi sumati"! karena sistem e;aluasi ini
untuk mengetahui hasil akhir setelah semua program dilaksanakan)
Adanya penilaian pada masing masing guruIustad terhadap para santri
merupakan e;aluasi dalam pembelajaran) Sedangkan e;aluasi kurikulum ini
adalah e;aluasi seluruh kegiatan yang menyangkut tentang kurikulum baik mulai
dari perencanaan! maupun pelaksanaan pengembangan kurikulum dengan cara
menggunakan e;aluasi sumati" tertutup)
$M=A#ASAN
1$erencanaan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
Dalam buku )enembanan 5uri'ulum )endidi'an /ama 8slam di
-e'olah$ (adrasah dan )eruruan %ini! uhaimin mengatakan bahwa
proses pengembangan kurikulum dimulai dengan perencanaan kurikulum)
1(1

Dalam penyususnan perencanaan itu didahului oleh ide3ide yang akan
dituangkan dan dikembangkan dalam program) Ide kurikulum bisa berasal
dari4 8a9 ;isi yang dicanangkan! ;isi 8#ision adalah %he statement of idea or
hopes9 yakni pernyataan tentang cita3cita atau harapan3harapan yang ingin
dicapai oleh suatu lembaga pendidikan dalam jangka panjang! 8b9 kebutuhan
sta'eholders 8siswa! masyarakat! pengguna lulusan9! dan kebutuhan untuk
studi lanjut! 8c9 hasil e;aluasi kurikulum sebelumya dan tuntutan
perkembangan ipteks \ Aaman! 8d9 pandangan3pandangan para pakar dengan
berbagai latar belakangnya! 8e9 kecenderungan era globalisasi! yang menuntut
seseorang untuk memiliki etos belajar sepanjang hayat! melek sosial !
ekonomi! politik! budaya dan teknologi)
'elima ide tersebut kemudian diramu sedemikian rupa untuk
dikembangkan dalam program atau kurikulum sebagai dokumen! yang antara
lain berisi4 bentuk silabus! dan komponen3komponen kurikulum yang harus
dikembangkan) Apa yang tertuang dalam dokumen tersebut kemudian
dikembangkan dan disosialisasikan dalam proses pelaksanaannya yang dapat
berupa pengembangan kurikulum dalam bentuk satuan acara pembelajaran
1(1 uhaimin) 7**0) )enembanan 5uri'ulum )endidi'an /ama 8slam @ise'olah$
(adrasah @an )eruruan %ini) (akarta4 %ajagra"indo Persada) h 4 +7
8SAP9! proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas! serta e;aluasi
pembelajaran! sehingga diketahui tingkat e"esiensi dan e"ekti;itasnya) Dari
e;aluasi ini akan diperoleh umpan balik 8feed bac'9 untuk digunakan dalam
penyempurnaan kurikulum berikutnya) Dengan demikian! proses
pengembangan kurikulum menuntut adanya e;aluasi secara berkelanjutan
mulai perencanaan! implementasi hingga e;aluasi itu sendiri)
a !andasan $erencanaan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "Ita&
"unin( 9STI"":
Sistem pembelajaran di S$I'' adalah pembelajaran yang lebih banyak
menggunakan kitab3kitab warisan ulama sala" terdahulu yaitu dengan sebutan
'itab 'unin) Cal ini untuk melestarikan esensi kitab kuning yang ada di
pesantren) (ika melihat pada paparan sebagaimana landasan di Sekolah $inggi
Ilmu 'itab 'uning di atas menurut Abdullah 8+RR69 ada empat model
pemikiran keislaman! yaitu= (odel %e'stual -alafi! (odel %radisionalis
(aAdabi$ (odel (odernis= dan (odel 0eo-(odernis! dalam landasan
perencanaan kurikulumnya menggunakan model pertama dan kedua yaitu
model %e'stual -alafi dan model %radisionalis (aAhabi"
odel %e'stual -alafi menggarisbawahi bahwa masyarakat ideal yang
diidam3idamkan dalam model ini adalah masyarakat sala"! yakni struktur
masyarakat era kenabian uhammad Saw) dan para sahabat yang
menyertainya) %ujukan utama pemikirannya adalah kitab suci Al3JurBan dan
kitab3kitab hadis! tampa menggunakan pendekatan keilmuan yang lain)
Dengan kata lain! model yang pertama ini sangat mementingkan dalil3dalil
nash ayat3ayat Al3JurBan dan al3hadist) odel te'stual salafi berusaha
menjadikan nash 8ayat3ayat Al3JurBan dan al3sunnah9 dengan tampa
menggunakan pendekatan keilmuan lain! dan menjadikan masyarakat sala"
sebagai parameter untuk menjawab tantangan dan perubahan Aaman serta era
modernitas) Cal ini menunjukkan bahwa model te'stualisasi salafi lebih
bersikap regresi" dan konser;ati")
odel tradisionalis-maAhabi$ masyarakat uslim yang di idealkan
dalam model ini adalah masyarakat uslim era klasik! dimana semua
persoalan keagamaan dianggap telah dikupas habis oleh para ulama atau
cendekiawan uslim terdahulu! pola pikirnya selalu bertumpu pada hasil
ijtihad ulama terdahulu dalam menyelesaikan persoalan ketuhanan!
kemanusiaan dan kemasyarakatan pada umumnya) 'itab kuning menjadi
rujukan pokok! dan sulit untuk keluar dari maAhab atau pemikiran keislaman
yang terbentuk beberapa abad lalu)
Perencanaan yang dilakukan di S$I'' dalam menentukan
kurikulumnya adalah di rumuskan oleh para ustad yang mengajar di lembaga
tersebut) enurut pandangan)
1(2
Dalam bukunya (anajemen )enembanan
5uri'ulum4 perencanaan seperti paparan di atas termasuk dalam model
perencanaan kurikulum yang disebut dengan %he @isplines (odel$ odel
perencanaan ini menitikberatkan pada guru3guru= mereka sendiri yang
1(2 Oemar Camalik) 7**E) @asar-@asar )enembanan 5uri'ulum) -andung4 %emaja
%osdakarya h 4 +0.
merencanakan kurikulum berdasarkan pertimbangan sistematik tentang
rele;ansi pengetahuan "iloso"is! 8isu3isu pengetahuan yang bermakna9!
sosiologi 8argumen3argumen kecendrungan sosial9! psikologi 8untuk
memberitahukan tentang urutan3urutan materi pelajaran9)
27 $elaksanaan "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
Secara historis Pendidikan Islam sangat besar peranannya dalam membentuk
masyarakat) Cal ini dapat dijelaskan melalui analisis sebagai berikut4
)ertama$ Dilihat dari segi tujuannya pendidikan Islam memiliki tujuan yang
berkaitan dengan pembinaan masyarakat yang beradab) Athiyah al3Abrasyi!
mengatakan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dan tuntutan
pendidikan Islam) encapai akhlak mulia adalah tujuan yang sebenarnya dari
pendidikan Islam) $etapi! ini tidak berarti bahwa kita tidak mementingkan jasmani
dan akal atau ilmu atau segi3segi praktis lainnya) Ibnu askawih mengatakan
bahwa pendidikan Islam adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong
secara sepontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik! Ibnu Sina
berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mengembangkan seluruh
potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangan yang sempurna! yaitu
perkembangan "isik ! intelektual dan budi pekerti)
1(3

5edua$ dilihat dari si"atnya pendidikan Islam tidak memisahkan antara
pengajaran dan pendidikan) Pengajaran biasanya diartikan mengisi otak anak
dengan ilmu pengetahuan 8transfer of 'nowlede9! sedangkan pendidikan adalah
membina attitude$ kepribadian! atau sikap pengajaran dan pendidikan tidak dapat
dipisahkan) Seperti pengajaran 8lmu 0ahwu$ mengandung pendidikan! yaitu untuk
membantu manusia agar lurus dalam berbicara) Demikian juga ilmu mantiq
8logika9 mengandung pendidikan! untuk membantu manusia agar lurus dalam
ber"ikir)
5etia$ dilihat dari segi pendidikIguru! pendidikan Islam menghendaki agar
seseorang guru disamping memiliki pengetahuan yang mendalam dan luas tentang
ilmu yang akan diajarkannya! juga harus mampu menyampaikan ilmunya itu
secara e"ekti" dan e"esien serta memilki akhlak yang mulia) $entang perlunya
akhlak yang mulia bagi seorang guru ini sudah lama menjadi perhatian dan kajian
para ulama Islam di abad klasik) enurut Ibn u>a""a! bahwa guru yang baik
adalah guru yang mau berusaha memulai dengan mendidik dirinya! memperbaiki
tingkah lakunya! meluruskan pikirannya dan menjaga kata3katanya terlebih dahulu
sebelum menyampaikan kepada orang lain)
5eempat! dilihat dari segi metode pengajarannya! pendidikan Islam
menempuh cara3cara menyampaikan pendidikan yang sesuai dengan ilmu akan
diajarkan! anak didik yang diberi pengajaran! lingkungan dimana pengajaran
tersebut berlangsung! serta berbagai sarana yang tersedia) Dengan cara demikian
materi pelajaran yang disampaikan akan sesuai dengan kebutuhan anak didik)
Dengan kata lain! pendidikan Islam menempuh cara3cara pengajaran yang
bijaksana! manusiawi dan sesuai dengan perkembangan Aaman)
5elima! dilihat dari segi sasarannya! pendidikan Islam ditujukan untuk
semua manusia! tampa membedakan jenis kelaminnya! dengan cara demikian!
1(3 Abuddin Nata! 7*+*) -ejarah )ertumbuhan dan )er'embanan 2embaa-
2embaa 8slam di 8ndonesia" (akarta4 :ramedia) h 4 +.03+.D
maka semua umat manusia akan memperoleh kesempatan pendidikan yang sama!
dan akibatnya mereka akan mendapatkan kemajuan yang sama pula) Pendidikan
Islam juga berlangsung seumur hidup 8lon life education9
5eenam! dilihat dari segi lingkungannya! pendidikan Islam menggunakan
seluruh lingkungan pendidikan! mulai dari lingkungan rumah tanggga 8informal9!
masyarakat 8non formal9! sampai dengan sekolah atau perguruan tinggi 8formal9)
'etiga lingkungan pendidikan tersebut memilki tanggung jawab yang sama)
'ebijakan dalam pengembangan kurikulum merupakan teori dalam
pengembangan kurikululm) Dari paparan di atas maka model pengembangan
kurikulumya adalah model pengembangan *rass 6oot" odel rass roots adalah
Inisiati" dan upaya datang dari bawah! yaitu para ustad atau sekolah) Sebab guru
adalah perencana! pelaksana! dan juga penyempurna dari pengajaran di kelasnya)
Adapun langkah3langkah dalam pengembangan kurikulumnya sebagai
berikut= 8+9 Inisiati" pengembangan datangnya dari bawah 8para pengajar9= 879 tim
pengajar dari beberapa sekolah ditambah nara sumber lain dari orang tua! peserta
didik! atau masyarakat luas yang rele;an= 8.9 pihak atasan memberikan dorongan
dan bimbingan= 8/9 untuk memantapkan konsep pengembangannya yang telah
dirintisnya diadakan lokakarya untuk mencari imput yang diperlukan)
Sedangkan model implementasiIpelaksanaan kurikulum lebih mengacu
kepada (odel 2eithwood" odel ini men"okuskan pada guru) Asumsi yang
mendasari model ini adalah4 8a9 setiap guru mempuyai kesiapan yang berbeda=8b9
implementasi merupakan proses timbal balik= serta pertumbuhan dan
perkembangan dimungkinkan adanya tahap3tahap indi;idu untuk identi"ikasi) Inti
dari model ini membolehkan para guru dan pengembangan kurikulum
mengembangkan pro"il yang merupakan hambatan tersebut) odel ini tidak hanya
menggambarkan untuk perubahan dan bagaimana para guru dapat mengatasi
hambatan tersebut) odel ini tidak hanya menggambarkan hambatan dalam
implementasi! tetapi juga menawarkan cara dan strategi kepada para guru dalam
mengatasi hambatan yang dihadapinya tersebut)
A7 >aluasi "urikulum di Sekolah Tin((i Ilmu "ita& "unin( 9STI"":
Proses kurikulum berlangsung secara berkesinambungan dan merupakan
keterpaduan dari semua dimensi pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan) Proses tersebut berlangsung secara bertahap dan
berjenjang) Dalam e;aluasi kurikulum di S$I'' dalam hemat penulis termasuk
dalam <#aluasi (odel ?bye'tif 8model tujuan9) Dalam pandangan Nana Syaodih!
model3model e;alusali kurikulum dibagi menjadi4 ea#aluasi model penelitian$
e#aluasi model obye'tif$ model campuran multi#ariasi"
1(4

Dalam model obyekti"! e;aluasi merupakan bagian yang sangat penting dari
proses pengembangan kurkikulum) Para e;aluator juga mempunyai peranan
menghimpun pendapat3pendapat orang luar tentang ino;asi kurikulum yang
dilaksanakan) &;aluasi dilakukan pada akhir pengembangan kurikulum! kegiatan
penilaian ini sering disebut e;aluasi sumati") Dalam hal3hal tertentu sering
e;aluator bekerja sebagai bagian dari tim pengembang) In"ormasi3in"ormasi yang
1(4

Nana Syaodih Sukmadinata) 7**E) (etode penelitian pendidi'an -andung4
%emaja %osdakarya) C +D63+DD)
diperoleh dari hasil penilaiannya digunakan untuk penyempurnaan ino;asi yang
sedang berjalan) Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh tim
pengembangan model objekti") 8+9 Ada kesepakatan tentang tujuan3tujuan
kurikulum! 879 merumuskan tujuan3tujuan tersebut dalam perbuatan siswa! 8.9
menyusun materi kurikulum yang sesuai dengan tujuan tersebut! 8/9 mengukur
kesesuaian antara perilaku siswa dengan hasil yang diinginkan)
$NUTU$
Dari pembahasan penelitian yang telah di paparkan di atas maka dapat
disimpulkan yang kemudian berisi tentang saran3saran sebagai berikut )
% "esim6ulan
1Perencanaan 'urikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9
Perencanaan yang dilakukan di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning
8S$I''9 mengacu pada analisis kebutuhan yaitu menyiapkan calon guru
PAI yang kompeten dibidangnya) Sedangkan landasan yang digunakan
dalam pengembangan kurikulum di S$I'' ini adalah landasan
pengembangan kurikulum berdasarakan atas pemikiran model te'stual
salafi dan %radisional (aAhabi"
Sedangkan model perencanaan kurikulum termasuk dalam model
perencanaan kurikulum yang disebut dengan %he @isplines (odel$ odel
perencanaan ini menitikberatkan pada guru3guru= mereka sendiri yang
merencanakan kurikulum berdasarkan pertimbangan sistematik tentang
rele;ansi pengetahuan "iloso"is! 8isu3isu pengetahuan yang bermakna9!
sosiologi 8argument3argumen kecendrungan sosial9! psikologi 8untuk
memberitahukan tentang urutan3urutan materi pelajaran9)
2Pelaksanaan 'urikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9
Pengembangkan kurikulum yang dilakukan di S$I'' khusunya
dalam pengembangan kurikulumnya atas musayawarah para ustad! pengasuh
dan para pengurus pesantren An3Nur II Al3urtadlo maka dalam teori
pengembangan kurikulum di kenal dengan istilah Grassroot. odel rass
roots dimana inisiatai" dan upaya dalam pengembangan kurikulumnya
datang dari bawah! yaitu guru3guru atau sekolah)
Sedangkan model implementasiIpelaksanaan kurikulum lebih
mengacu kepada (odel 2eithwood" odel ini men"okuskan pada guru)
odel ini tidak hanya menggambarkan untuk perubahan dan bagaimana
para guru dapat mengatasi hambatan tersebut) odel ini tidak hanya
menggambarkan hambatan dalam implementasi! tetapi juga menawarkan
cara dan strategi kepada para guru dalam mengatasi hambatan yang
dihadapinya tersebut)
.) &;aluasi 'urikulum di Sekolah $inggi Ilmu 'itab 'uning 8S$I''9
Dalam e;aluasi kurikulum di S$I'' tidak hanya aspek kogniti" saja
yang di nilai tetapi melibatkan sikap atau perilaku yang bisa di
internalisasikan dalam kehidupan sehari3hari maka model e;aluasi
kurikulum di S$I'' menagcu pada model <#aluasi (odel ?bye'tif 8model
tujuan9) Dalam model obyekti"! e;aluasi merupakan bagian yang sangat
penting dari proses pengembangan kurkikulum) &;aluasi dilakukan pada
akhir pengembangan kurikulum! kegiatan penilaian ini sering disebut
e;aluasi sumati")
=7 Saran
Dari paparan dan pembahasan dalam penelitian di atas! maka penulis
menyampaikan saran3saran kepada berbagai pihak yaitu dalam
pengembangan kurikulum pesantren khususnya di Sekolah $inggi Ilmu
'itab kuning perlu adanya kontruksi bangunan keilmuan yang kokoh dalam
proses pengembangannya baik kelembagaan maupun penataan
kurikulumnya! karena kehadiran S$I'' tersebut merupakan bentuk
pendidikan "ormal keagamaan tingkat tinggi yang menjadi jati diri pesantren
itu sendiri dengan pendalaman ilmu agama Islam yang digali dari kitab3
kitab warisan ulamasalaf atau di kenal dengan istilah 'itab 'unin$ perlu
adanya perumusan yang baik karena lembaga ini adalah pengembangan dari
pada pesantren itu sendiri)
DAFTAR RUJU"AN
Dakir! 7**/! )erencanaan @an )enembanan 5uri'ulum) (akarta4 %ineka
?ipta)
Departemen Agama %I Direktorat (endral 'elembagaan Agama Islam! 7**.!
)ondo' )esantren X (adrasah @iniyah )ertumbuhan dan
)er'embanannya! (akarta)
Dho"ier! @amakhsyari! +RD/! %radisi )esantren$ -tudi %entan )andanan
:idup 'iai) (akarta4 #P.&S)
Camalik! Oemar! 7**E! @asar-@asar )enembanan 5uri'ulum) -andung4
%emaja %osdakarya O""set)
'omaruddin! 7**R! 5amus 8stilah 5arya %ulis 8lmiah! (akarta4 -umi
Akasara)
adjid! Nurcholish! +RRE! ,ili'-,ili' )esantren -ebuah )otret )erjalanan"
(akarta4 Paramadina)
uhaimin! 7**.! )enembanan 5uri'ulum )endidi'an /ama 8slam di
-e'olah$ (adrasah dan )eruruan %ini) (akarta %ajagra"indo
Persada)
]]]]]]]]]]]]]] 7**0! )enembanan 5uri'ulum )endidi'an /ama
8slam @ise'olah$ (adrasah @an )eruruan %ini) (akarta4
%ajagra"indo Persada)
]]]]]]]]]]]]]] 7**E! )enembanan 5uri'ulum %eori @an )ra'te') cet
Ia) -andung4 P$ %emaja %osdakarya)
Nurhayati! Djamas! 7**R! @inami'a )endidi'an 8slam di 8ndonesia )asca
5emerde'aan) (akarta4 %ajagra"indo Persada)
Nata! Abuddin! 7**+! -ejarah )ertumbuhan dan )er'embanan 2embaa-
2embaa 8slam di 8ndonesia" (akarta4 :ramedia Vidiasarana
Indonesia)
Putra! Daulay! Caidar! 7**E! )endidi'an 8slam dalam -istem )endidi'an
0asional 8ndonesia" (akarta4 'encana)
%usman! 7**R! (anajemen 5uri'ulum! (akarta4 %ajawali Pers)

Anda mungkin juga menyukai