BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wacana kritik nalar1 sampai hari ini masih menjadi tema yang cukup
populer (aktual) dan menarik untuk didiskusikan. Kritik nalar dari satu era
ke
era
tasikan
yang
lain akan
oleh para
cara
pemikir
dan
berkelanjutan
lah
selalu
intelektual
(continue).
Sehingga
bersifat statis,
dikumandangkan
baik
dan
Islam
maupun
secara
menjadi
melainkan
pemikiran
gnifikansi
terhadap
kontinuitas
dinamis
dipresen
Barat
kajian
dan
se
ini tidak
memiliki
si
merupakan
pisau
epistemologi.
uatu
analisis
Konstruksi
epistemologi
dinamis,
aktual,
progresif
implikasi
dan kritis.
yang
untuk
mengkonstruksi
menjadikan
Sehingga
pemikiran
diharapkan
bisa
Islam
membawa
yang
Takwn
ketiga
al-Aql
berjudul
berpijak pada
al-Arab,
al-Aql
nalar adalah
seri
ke
as-Siys al-
Aris
Aristoteles dalam menguraikan nalar (logika) itu bertitik tolak pada subtansi da
n aksidensia. Baru
adalah
pemikir
Islam
dan
dosen
fi
Universitas Muhammad V, Rabat, Maroko. Lahir di Feiji, Maroko, tahun 1936 dan me
nyelesaikan
program doktornya pada almamater yang sama pada tahun 1970, dengan d
isertasi berjudul Fikr
Ibn Khaldn al-Asbiyyah wa ad-Daulah: Malim Nazriyyah Khaldniyyah fi at-Trikh Islm
(Pemikiran
Ibnu Khaldn, Asbiyyah dan Negara: Rambu-Rambu
Paradig
ma
Pemikiran Ibn
Khaldn dalam Sejarah Islam)
3Muhammad Abed
ab-Islam, Moch. Nur
al-Jabiri, Kritik
Kontemporer
atas
Filsafat
Ar
Ichwan (alih bahasa), Islamika, Yogyakarta, Cet. I, 2003, hlm. Pengantar (xxvi)
----------------------- Page 2----------------------2
Muhammad
Abed
adalah
seorang
i)
al-Jabiri
(selanjutnya
disebut
al-Jabir
filosof Arab kontemporer dan sekaligus dikenal sebagai pakar hermetisme dan
filsafat Islam. Lebih jauh dia adalah jawara filsafat Arab yang populis. Le
wat
kepopulisannya
dalam
ini betapa
abad
2/3
H.
dapat
diklasifikasikan
menjadi
dua
wilayah Timur (al-Masyrq) meliputi Persia, Mesir, Irak, Syiria, dan beberapa
wilayah yang lain.
Di wilayah ini,
pemikiran
Islam mem
corak,
gaya
(style) serta karakter khusus, sejalan dengan pemikir (mufakkir)4 yang lahi
iliki
r di
sana.
tokoh
Dalam
bidang
filsafat
kita
mengenal
Ibn in serta
beberap
)
dengan
banyak
h
Dari
segudang
memberikan
sini
prestasi
kontribusi
kita mengenal
dalam bidang
ak
hukum dan
sosiologi
(achievment)
terhadap
tokoh
filsafat
Ibn
pengetahuannya,
perkembangan
pemikir
dan
ilmu
seperti
Khaldn
intelektual
Ibn
yang
tela
Hazm,
Islam.
dikenal
Ibn
Rusyd
sebagai
bap
,
terdapat
damentalisme,
r
konsensus
di
kalangan
mayoritas
intelektual
baik
fun
orientalisme, dan liberal serta marxis. Bahwa para filosof muslim baik Timu
dan
Barat
istotelianisme
telah
dan
Hegelistik
mutakhir
Neo-Platonisme
terkontaminasi
yang
ternodai
oleh
oleh
paradigma
ajaran
Ar
(dogma)
Luthfi
Assyaukanie,
Jurnal Pemikiran Islam Paramadina , Vol. I, No. 1, Juli-Desember 1998, hlm. 59-6
0
----------------------- Page 3----------------------3
Menurut al-Jabiri, Konsensus di atas adalah salah besar (great wron
g)
dan berlawanan dengan realitas yang terjadi. Lebih detailnya, dia mengataka
bahwa
dalam
epistemologi
dunia
(epistemological
Barat
dan
ah
Timur.
pemikiran
Hal
dan
Islam
breaking)
antara
ini diindikasikan
para
dengan
filsuf
wilayah
muslim
bagaimana
wilay
kontribusi
khazanah intelektual antara filosof wilayah Barat dan Timur dengan tokohnya
masing-masing.
Keterputusan
pergeseran
epistemologi
tersebut
mengindikasikan
dalam
tiga
perspektif
yaitu
al-Jabiri
dapat
diklasifikasikan
menjadi
(ketiga)
layah
n
pa
Pergeseran
ini,
Islam
paradigma
(shift
berkembang
of paradigm)
di
wi
pemikira
akhirnya Islam menjadi stagnan, statis dan eksklusif. Dalam hal ini benar a
yang
dikatakan
seperti Ibnu
oleh
Tamiyah,
Al-Tahwi,
Muhammad
Abdh.
para
pembaharu
Rasyd
Abdh
Islam
Ridh dan
pernah
abad
ke 16-18
Jamluddn
mengatakan,
li
al-Afgn se
m ta-akhr
muslimn
l-Jabiri
wa
diindikasikan
terhadap tradisi
(tur).
historis
gi
taqaddam al-kharn?.6
oleh
Salah
kebudayaan
struktur
pembacaan
satu
dan
alternatif
Arab-Islam
mekanismenya
ngkaran
dan
Stagnasi
pemaknaan
adalah
dan
ini membuka
upaya
ruang
Islam
yang
salah
melakukan
dekonstruksi
melakukan
(space)
bagi
genealo
terhadap
pembo
analisis atas tradisi. Jika al-Jabiri ingin berbicara tentang ketiga episte
mologi
di atas, dia mau tidak mau akan berafimilasi dengan apa yang disebut tradis
(tur).
5Muhamamad Abed al-Jabiri, Kritik Kontemporer atas Filsafat Arab-Islam, Op
. Cit., hlm.
xiv
6Lebih jelasnya baca karangan Muslim A. Kadr, Teologi Islam Modern, Diter
bitkan Oleh
Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, 1986, hlm. 21-24 dan M
. Quraisy Syihb,
Membumikan al-Quran, Mizan, Bandung, Cet. XVIII, 1998, hlm. 147 dan 315
----------------------- Page 4----------------------4
variant.
Tradisi
Dalam
merupakan
bahasa
al-Jabiri
istilah Hasan
n
digunakan
dalam ungkapan
muanya
term
at-tura wa
tur wa
A.H. Jidah
idiomatic
at-tajdd
memakai
yang
sangat
al-hadah,
atau
al-qadm
al-alh wa
dalam
wa
al-jadd,
al-hadah.
adalah sinonim yang berarti tradisi dan modernitas. Akan tetapi istilah tur
Kese
cara
sering dipakai
literal
aitu
turs
berarti
kekayaan
dalam
warisan
diskursus
atau
pemikiran
peninggalan
Arab
kontemporer.
(heritage,
Se
legacy) y
da
ng).
ilmiah yang
Istilah
diwariskan
ab
tersebut merupakan
kontemporer
oleh
produk
orang-orang
asli
terdahulu
(original
(nenek
value)
moya
wacana
Ar
dan tidak akan ada yang mewakilinya. Tidak pula istilah kebiasaan (al-adab)
adat
(urf) dan
mengandung
makna tradisi,
makna tur.
etos
Menurut
atau
sekali
al-Jabiri
patrimonie
bisa
kan
nabi
(sunnah).
lagi tetap
kata
dan
tidak
legacy
legs
Meskipun
dan
dalam
bisa
keseluruhanny
mewakili kandungan
heritage
bahasa
dalam
Perancis
bahasa
misalnya,
inggris
tidak
mewakili apa yang terkandung dalam makna tur. Dan lewat kebahasaan ini
menunjukkan
dan alangkah
betapa
indahnya
gramatikal
tersebut
(istilah
bayn).7
ulama
masa
Bagi al-Jabiri,
lalu
yang taken
wacana Arab
kontemporer
peradaban
for
akan
kayanya
keindahan
tradisi
granted, sebab
merujuk
kebahasaan
pada
(mufrdah)
(balghah)
Islam
jika
bukan
Ara
bahasa
sekedar
Arab
warisan
dikontekstualisasikan
pengertian
pemikiran
dan
pada
segala
Islam, mulai dari doktrinal, syariat, bahasa, filsafat, tasawuf, teologi dan
seni
maupun sastra. Sehingga tradisi bisa dikatakan sebagai problem historis yan
Oleh
Karena
materialisme-historis,
dan marxis,
talis
,
itu,
tur
sebagaimana
tidak
pandangan
bisa
Saling
dikaji
kaum
dengan
orien
8Moh. Khlidul
Kemanusiaan,
visi
Adb,
Fiqih
Progresif
Membangun
Nalar
Fiqih
Ber
Justisia: Jurnal Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan , Edisi 24, No. 1, Nopember
2003, hlm. 8
----------------------- Page 5----------------------5
Pendekatan Struktural (Malajah Bunywiyah) yaitu bentuk kajiannya berupa
pengkritisan terhadap teks-teks. Kedua, Analisis Historis (Tahll Trkh) yaitu
melakukan
pengkajian
lingkup
sosial,
lewat
analisis
sejarah
dengan
ruan
politik dan budaya. Ketiga, Kritik Ideologi (at-Trh al-Idiyluj), yaitu dalam
rangka
mengungkap
yang
tersurat
dalam teks tersebut.9
ial
Dari
pendekatan
dua
fungsi
konsep
ideologi
di atas,
baik
politik
dan
sos
lewat
menguasai,
memaknai,
tersebut,
dan
mengkritisi
dan
ini
secara
menjadi
rasional
tugas al-wal.
dilakukan apa yang disebut tazf atau istitmr, yaitu menimba relevansi dan
kegunaan fungsional tradisi bagi kehidupan pada zaman sekarang.
diharapkan
Oleh
karenanya,
lewat
kajian
intensif
Karena
dan
kajian
trilogi
epistemologi
itu
akan
be
Berdasarkan
al-Jabiri
pada
penjelasan
(deskriptif)
di
mengklasifikasikan struktur nalar Arab menjadi tiga tren yaitu Nalar Bayn,
Nalar Irfn dan Nalar Burhn. Dan peneliti di sini, hanya meneliti satu nalar
saja yaitu nalar burhn. Perlu difahami, ketiga nalar itu adalah saling terkai
t,
komplementer
yang lain.
engan
dan
tidak
Karena
ketiganya
epistemologi
dapat
saling
dipisahkan
terkait
antara
dalam
satu
satu
bangunan
akan
menjelaskan
sekilas
nalar
burhn akan
sebagai
obyek
tentang
dipaparkan
lebih
detail
daripada
untuk
keduanya
9Lihat Muhammad Abed al-Jabiri, Nahnu wa at-Tur: Qirah Muirah f Turina alFalsf , Markaz qfi al-Arab, Beirut, Cet. VI, 1993, hlm. 8
10Ahmad Baso, Post Tradisionalisme Islam Muhammad Abed al-Jabiri , LKIS, Y
ogyakarta,
Cet. I, 2000, hlm. xxiixxiv
----------------------- Page 6----------------------6
penelitiannya.
memberi
aja
judul kritik
nalar burhn
Dan
memperjelas
nalar burhn,
merupakan proyek
bedah satu
ita
untuk
derivasi
bukan
dari
kajian
dua
ini,
nalar
kritik nalar
peneliti
yang
Arab
lain.
seng
dan
mari
Kritik
k
persatu.
Kalau di bedah satu persatu, kata kritik jika dihubungkan dengan ka
ta-
kata pengetahuan,
yang galib
an
dipakai
meriksaan
dalam
dan
akal,
tradisi
sastra
dan
seni,
filsafat Arab
maka
mengandung
dalam
pengerti
arti pe
ikan
l
pikir
,
mit
sebagaimana
(keturunan
an
Sam Ibn
peradaban
diketahui
Nh).
melekat
Artinya
erat
Arab
dengan
adalah
salah
berkaitan
satu
ras
dengan
Se
kultur
Dalam
al-Arab
dalam
kitabnya
Takwn
al-Aq
Arab
adalah L
apa
Raison
yang
kami
maksud
dengan
Nalar
Constitutee
( Aql Mukawwn),
yakni
himpunan
aturandan
hukum-hukum
(berfikir)
yang
diberikan
oleh
kult
Arab
bagi
penganutnya sebagai landasan untuk memperoleh pengetahuan. Artinya
himpunan aturan-aturan dan hukum-hukum berfikir yang ditentukan dan
dipaksakan (secara tidak sadar) sebagai epistemologi oleh kultur Arab
aturan
ur
.13
ab
bukan
Selanjutnya,
nalar Islam.
utinya adalah
ral
nya
un
Selain
al-Jabiri
alasan
karena
memakai
sebutan
nalar
Ar
yang
digel
literatur-literatur
literatur yang berbahasa Arab dan ia lahir dalam lingkungan geografis, kultu
dan sosial politik bangsa Arab. Dan al-Jabiri mulai menjelaskan kritik nalar
yang
berbeda
atau nalar
(diffirent) dengan
modernnya
Barat.
-Wahdah
yang
et.
mengapa
Dia
pernah
kritik nalar
berkomentar
Islamnya
dalam
Arko
jurnal al
13Muhammad
al-
Abed
al-Wihd
7
kemudian dibukukan dalam kitab at-Tur wa al Hdah. Nampaknya yang
dikehendaki
membatasi
saha
dengan
nalarnya
al-Jabiri
adalah
dalam
kultur
yang secara
bahasa
Persia.
tidak
Berbeda
hanya
dan
halnya
karena
dengan
beru
lingkungan
sengaja,
ia
Arab.
ia
Barangkali
memang
kurang
nalar Islaminya
Arkoun
pemikiran
pada
tradisi
berupaya
non
melakukan
Arab
klasik dengan
Arab
klasik
itu
Arab
genealogi
karena
konklusi
atas
sebagai
ia
memang
berbagai
berikut.
meng
gagasan
Pemikiran
terdapat tiga epistemologi yang saling terkait dan bersifat sirkulatif. Ket
iganya,
bukan menegasi dan mengafirmasi antara satu dengan yang lainnya. Hubungan
ebab
yang
dipilih
satu
(chosen)
antar
adalah
konjungsi
sirkulatif.
ketiganya.
ginya, maka
Sehingga
dengan
saling
kerja
sama
antar
epistemolo
umumnya.
nalar bayn,
Ketiga
al-Jabiri
epistemologi
menyebutnya
tersebut
sistem
eksplikasi. Epistemologi ini merupakan sistem yang paling awal muncul dalam
pemikiran Arab. Dengan titik tekannya pada otoritas teks secara langsung at
au
tidak.
igenous),
Ia menjadi
seperti
dominan
dalam
keilmuan
pokok
(ind
yaitu
yang
iluminasi,
kasyf
pada munculnya
Kedua,
epistemologi
atau gnostisisme .
Sistem
nalar irfn
ini didasarkan
dikotomi antara lahir dan batin (eksoterik dan esoterik). Pengetahuan ini h
anya
diperoleh melalui
iharapkan akan
olah
ruhani
yaitu
dengan
kesucian
hati,
nya
pengetahuan
yang
langsung
dari
Tuhan
dan
ini
ha
Yunani
dan
Menurut
(Aristoteles).
gi
irfn yang
burhn
masih
pada
sama sekali
pengalaman.
tidak
Berbeda
ada keterkaitan
mendasarkan
al-Jabiri
diri
pembuktian
dengan
dengan
pada
epistemologi bayn
teks
teks,
suci. Epistemolo
juga
tidak
burhn ini mendasarkan diri pada rasio dan akal yang dilakukan lewat dalildalil logika dan aturan-aturan silogisme.
Arab
secara
Meskipun
ia
mencoba
melakukan
konstruksi
pola
pikir
sirkuler
dan
epistemologi
ga
bersifat
seimbang
(balanced)
terhadap
keti
tersebut. Akan tetapi, berdasarkan pada postulat dan hipotesis nampaknya alJabiri
menjadi
memiliki
kecondongan
pada
rasionalisme.
Rasionalisme
yan
refrensi adalah rasionalisme para intelektual dan filsuf Islam seperti as-Syib,
Ibn Hazm serta Ibn Khaldn. al-Jabiri melihat representasi trend rasionalisme
filsafat Islam
Rusyd. Maka
klasik
mencapai
al-Jabiri
puncaknya
meniti
pada
jejaknya,
pemikiran
baik
Ibn
sebagai
la
an
epistemologi
Secara
umum
di
samping
pendekatan
kritik
ideologi.
berfikir
yang
siap
digunakan
dalam
dunia
pengetahuan filsafat
ranslasi buku,
15Miska Muhammad
Jakarta, Cet. I,
dan
aktifitas
sains
yang
kognitif,
tidak
diderivasi
dari
lain
merupa
gerakan t
Universitas Indonesia
dominan.
dataran
metodologi
pemikiran
(teologi/filsafat).
raksi sub
Dan
(tata
terjadilah
Eksplorasi
bahasa
di
hubungan
antar
Arab/logika)
atas,
akan
dan
kedu
memunculkan
dataran
pada
inte
alternatif yang dapat dipetakan menjadi tiga fase. Pertama, Fase Subalternasi
Genetis (al-Tadakhul
asi trend
al-Takwni),
yang memicu
l retoris
konflik
mencuat ke
Subalternasi
yang
permukaan,
kedua ini,
n gnostik
terjadi
fase
berkepanjangan.
ini
Sinkretis (al-Tadakhul
ke fase
lewat
terjadi
al-Talfiqi),
pada
asimilasi
damai
dengan
ini
terjadilah
Krisis
abad
H. Kedua,
bergantinya
antar trend
konfront
fase
retorika
Fase
pertama
(bayn)
da
(irfn). Begitu pula terasimilasi dalam konstruk kedamaian antara gnostik dan
demonstrasi
ska
(burhn).
Ketiga,
Fase
Rekonstruksi
(Idah
Tass)
alternasi. Maka lewat fase rekonstruksi dalam bahasa al-Jabiri tidaklah terjadi
asimilasi koordinat retorika dan demonstrasi sebagaimana praduga (keinginan)
kebanyakan
hapan
orang,
namun
dia
mengatakan
kita
sekarang
memasuki
ta
baru yaitu fase rekonstruksi retorika di atas landasan akal demonstrasi (idah
tass al-bayan al al-burhn)17
Karena itu, rekonstruksi yang ditawarkan al-Jabiri adalah rekonstruksi
akal praktis Arab, dan bukan rekonstruksi akal politik Arab. Akal praktis Arab
mengarah pada tendensi kognitif yaitu gerak kerangka pemikiran. Sedangkan
Akal
Politik Arab
aktek-praktek
adalah
akal
yang berkolaborasi
dengan
pr
pa
Dari
mendorong
sini,
nampak
jelas
bahwa
signifikansi
yang
Arab
di
satu
sisi dan
berusaha
mel
mekanismenya di lain sisi. Dengan demikian proyek ini, terbagi menjadi dua;
Pertama,
ukan
mengurai
nalar
dan
menelusuri
(genealogi)
proses
pembent
tersebut sangat urgen dan signifikan dalam analisis kultur Arab Islam.
B. POKOK PERMASALAHAN
Berangkat dari pemikiran judul skripsi ini yaitu Kritik Nalar Burhn
dalam
ekonstruksi
p
Kritik
apa
Pemikiran
Epistemologi).
Muhammad
Dalam
Abed
rangka
al-Jabiri (Suatu
memudahkan
pembahasan
Upaya
terhada
yang dimaksud dengan dalam penulisan skripsi ini, maka yang menjadi pokok
permasalahannya adalah sebagai beriekut:
1. Apa
dalam
dan
bagaimanakah
proyeksi
perspektif epistemologi?.
2. Bagaimanakah
dalam
signifikansi
epistemologi
burhn al-Jabiri
3. Bagaimanakah
ajaran
epistemologi
Islam?.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
burhn al-Jabiri
dalam
perspekt
yang diangkat dan dijelaskan (diskripsi) di atas, maka tujuan penulisan skri
psi
l-
mengetahui dan
memahami
secara
gi
signifikansi
(frame )
dan
kontribusi
perkembangan
pemikiran
epistemologi
al-Ja
kebangkitan
dan
menkontekskan
substansi
epistemologi
bur
diskripsi
dan
ikan
latar
mensinkronkan
adalah
belakang
dengan
ini
tujuan
dan
di
dalam
atas.
Maka
rangka
manfaat
mengkorelas
penelitian
sebagai berikut:
i
1. Membuka
ide pokok
wacana
(discourse)
tentang
makna
dan
substans
tentang
mis-komunikasi
selama
ini dalam
memahami
pemikiran
epistemologi
Arab
Islam
tentang
konfrontasi
formulasi
trilogi
ngan
saling
tersebut
gi
merupakan
konstruk
berafiliasi secara
refrensial yang
sirkuler
diantara
berkesinambu
ketiga epistemolo
wacana
kemajuan
thought of
peradaban
philosophy )
agar tidak
baru
dan
sumbangan
yang
dan pemikiran
selama
yang
sangat
di tempat
ual,
agama (Islam)
melainkan
gral
Islam
dengan
harus
tidak
dipahami
memperhatikan
agama
jaran
secara
fungsi
normatif,
eksklusif,
dan
sebagimana
disebutkan
tekst
dan inte
dalam
Islam. Tidak ada yang kontradiksi antara kebenaran agama (divine book)
agama
dan kebenaran
akan
filsafat
(burhn).
Justru
validitas
kebenaran
menjadi kokoh (powerful ) apabila diperkuat dengan dalil rasio dan logi
ka.
D. Tinjauan Pustaka
bahan
Tinjauan
atau
kepustakaan
literatur
kepustakaan
ini yaitu
ep
memaparkan
atau
dan
adalah
(literature
mendiskripsikan
satu
istilah
review).
pengetahuan,
untuk
Bentuk
argumen,
mengkaji
kegiatan
dalil,
kons
kritik
dalam
kitab
ng
kaitannya
nalar
dari
Arab
dengan
triloginya
yang
kritik
nalar burhn,
diungkapkan
yaitu Naqd
oleh
al-Aql
sebagai
Muhammad Abed
al-Arab.
Sosok
derivasi
al-Jabiri
Ahmad Baso,
seora
Tradisionalisme
Islam
Muhammad
Abed
al-Jabiri.
Ahm
Arab
dalam
geografis
dan
kultural tert
epis
ideologi baru
a ditujukan
itu
hany
mendominasi
dalam
kepada
kerangka
ebudayaaan
Arab
dalam
pengagum
bentuk
dan
teologi.
mekanisme
Kritik
babakan
berfikir
epistemologi
tertentu.
Baso
yang
menilai,
al-Jabiri
sebagai
Sementara
in
itu
karya
Issa
J. Boullata
berjudul Trend
and
Arab,
masyarakat
baik
untuk
terpisah
dari lingkungan
idup secara
intelektual
dengan
yang
tradisionalis
membebaskan
yang
membiasakan
eklektik
dirinya sendiri.
sesungguhnya
dunia
maupun
lain,
Karena
sebagai
dunia
masa
ia
tempat
lalu
tid
h
dan
du
nia
yang lain
ut. Maka
yakni
Barat
yang
dianggap
sebagai
realitas
yang
absol
jika
secara
apa
tepat.
yang
Kemudian
dilakukan
dalam
Hanaf lebih
komentar
selanjut
bersifat
teologis.
19Ahmad Baso, Post Tradisionalisme Islam Muhammad Abed al-Jabiri, Op. Cit., hlm
. xxix
----------------------- Page 13----------------------13
upaya yang sangat serius dalam percaturan pemikiran Arab yang dilakukan alJabiri dengan meningkatkan dari ideologi ke arah epistemologi.
Dalam bukunya Nahnu wa at-Tur: Qirah Muir fi Urin alFalsaf, al-Jabiri memetakan perbedaan prosedural antar muatan ideologi dan
epistemologi
fferensasi itu
filsafat
Arab-Islam.
Secara
umum,
dia
melihat
di
ni
bahwa muatan
metafisika
epistemologi
filsafat
Arab
Islam
yakni
ilmu
dan
memiliki dunia intelektual berbeda yang pada dasarnya memberi ruang filsafat
Yunani. Sedangkan muatan ideologisnya memuat pemikiran Arab-Islam yang
terkait konflik sosio-politik.20
Hal serupa juga dijelaskan
oleh
an
Penekanan tulisan
dari kritik
ini
adalah
terletak
pada
bagaimana
konstruks
rasional.
Di
samping
itu juga
ia memfokuskan
ada
kritik teks,
pengetahuan empiris dan hakekat kebenaran, tidak ketinggalan pula, ia telah
banyak melakukan kritik terhadap Arkoun dan al-Jabiri. Al Harb mengkritik
berbagai
metodologi
wilayah
yang
buka
dipakai
Arkoun
yang
akan
hermeneutik.
al-Jabiri.
Dan
nampak
kritiknya
juga
mem
tertuju
pada
metodologi
Baginya metodologi epistemologi tidak akan menghasilkan (memproduk) apaapa. Tidak juga pemikiran, ide dan madzhab, namun ia hanya bersandar pada
genealogi
melakukan
asal
usul
(al)
pemikiran,
penganalisisan
terhadap
mekanisme,
akal dalam
memproduk pengetahuan di berbagai wilayah.21
kaidah,
20Issa J Boullata,
Imm Khoiri, (terj.),
cara
yang
dan
hanya
digunakan
Sedangkan
M.
Amn
Abdullh,
dalam
beberapa
komentarnya,
ba
al-Jabiri
dengan
Mentakwilkan
keilmuan
proses
mendialogka
dalam
ngontrol
satu
dan
menyempurnakan
Islam
gerak
putar
serta
mengisi
yang
kelemahan
saling
mengkritik,
masing-masing,
me
pemikiran
bisa menjadi dinamis, kritis dan progresif. Hanya dengan demikian, apa yang
disebut tarnsformasi sosial, humanisasi ilmu-ilmu keislaman lewat penafsiran
pesan-pesan kitab suci yang bersifat emansipatoris dapat teraktualisasi deng
an
dari
penilaian
atas,
akan
yang
sangat
subyektif
membantu
maupun
kajian
obyektif,
ini.
Namun
segmentasi studi
historisitas
ini
lebih
kultur, struktur,
Islam dan
dan
berkembangnya
itu mampu
peradaban
ditangkap
dengan
lakukan
kritik
epistemologi
orpus
ideologi
sebagaimana konteks
ilakukan adalah
dengan
aplikasi
memosisikan
dan
terfokus pada
genealogi
Arab
awal
sosio-politik
benar
sebagai
banyak
nalar
sebagai
Arab.
Setelah
(valid-sistematik)
bangunannya,
pemahaman
secara
tepat
munculny
fragmentasi
maka
akan
di
kritik
menuju
bukan
yang
kri
ada.
Kritik
nilai kegunaan
yang
(useful),
lain merupakan korpus bingkai yang saling berafiliasi dan bersifat kontinuit
Maka landasan dan argumen ini yang menjadi fokus penulis.
22M. Amn Abdullh,
review)
dan
studi
kepustakaan
(library study).
Mak
maka
memperoleh
penulis
melakukan
ada, dan
yang
penelitian
data-data
dengan
yang
diperlukan
cara memahami
literatur
suai
dengan judul.
asli.23 Data asli
i
yang
(original
berjudul
Secara
resources)
sederhana
dalam
hal
data
ini
disebut
ini
adalah
buku
data
al-Jabir
artinya
l-Jabiri,
data yang
sehingga
yang
ditulis
oleh
orang
lain
tentang
lain,
pemikiran
tidak bersifat asli karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga
dan
asli.24
seterusnya.
Oleh
Dengan
demikian
data
ini
disebut
data
tidak
di
atas, yang
buku-
sumbernya
bisa
dipertanggungjawabkan,
(Al al-Harb),
Epistemologi
Dasar:
Pengantar
Mada
Penelitian
Bidang
Sosial ,
Gajah
uksi
a)
serta
Mariyin
(Issa
J.
S.
Boullata)
Smith
dan
Richard
dan Jurnal
T.
Nolan), Dekonstr
al-Jmiah (IAIN
Sunan
Kalijag
a
n
membaca,
majalah
atau
jurnal.
( library
memahami
Karena
dan
penelitian
menganalisis
ini
menggunakan
buku-buku
metode
da
kepustakaa
ary
risearch adalah
cara
ngan
mencari
(buku)
materi
dar
data
teknik
penggumpulan
informasi
dengan
data
bantuan
yang
dilakukan
de
macam-macam
yang
terdapat di Perpustakaan,
tentunya
yang
berkaitan
dengan
judul
skripsi ini.25 Dengan redaksi yang berbeda, metode ini tidak hanya seke
pengumpulan
dan
penyusunan
tetapi p
eneliti mencoba
menelusuri,
data-data
menganalisis
yang ditemukan
Abed al-
dan
tentang
menafsirkan
jejak-jejak
(interpretasi)
pemikiran
sesua
Muhammad
Jabiri.
3. Metode Analisis Data
metode
Dari
yang
sumber
data
yang
diperoleh
peneliti, maka
ripsikan)
ini
bermaksud
untuk
menguraikan
(mendisk
si
dan
yang
Tentunya,
ide
pemikiran
tokoh
yang
bersangkutan.26
menjelaskan
ide
secara
sistematis,
faktual
dan
akurat
pemikiran al-Jabiri.
25Sutrisno Hadi, Metodologi Research , Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
, 1986, hlm. 49
26Antor Bakker dan Ahmad
Filsafat, Kanisius
Penelitian
analisis
Dalam
isi
(content
subatansi
ide
yang
burhn alakan
menganalisis
analysis)
terkandung
Jabiri secara
terkait
dalam
yaitu
khusus
data, peneliti
analisis
gagasan
dan
terhadap
pemikiran
tidak
menggunaka
makna
menutup
kritik
nalar
kemungkinan
dengan
ebih
kritik
detail
nalar
bayn dan
irfn.
Penjelasan
menampilkan
mengatakan,
content
analysis
harus
the
an
us
uan
dipresentasikan
apa
bagaimana
yang
saja
pada analisis
ide
(gagasan)
melatarbelakanginya.
peneliti
seorang
isi
itu
(content)
Sehingga
ini,
muncul,
dengan
akan
hal-hal
analisis
ini
imbol
k
yang
dan benda
tersurat
konkrit
untuk
dicari
arti
dan
maksud
bai
oleh
rpretatif
fokus
obyektif
pada
metode
hermeneutik
Filsafat ,
ini adalah
PT.
Raja
inte
Grafindo
Penelitian
Kualitatif , Rake
Sarasin,
Hermeneutik
21
----------------------- Page 18----------------------18
dengan
variasi-variasi
mengacu
pada
gramatikal
kata-kata
dan
endak
sistematis
kronologis,
tiga bagian
an
penulisan
yaitu:
Pertama,
isi skripsi
bagian
bagiannya
Judul,
Nota
laman
si,
bentuk
maka
(subtansi).
Masing masing
an
diperoleh
tulisan
skripsi
muka
Dan Ketiga,
ini
yang
dan
diklasifikasikan
menjadi
(formalitas ). Kedua,
bagian
akhir
adalah
sebagai
Pembimbing,
Halaman
Pengesahan,
skripsi
berikut: Bagian
ilmiah
Transliterasi,. Bagian
(pelengkap).
Pertama :
Motto,
bagi
Kata
berisi
Pengantar,
Halam
Kedua: bagian
isi
Ha
skrip
I : Pendahuluan,
Pokok
Pustaka
Masalah,
berisi tentang:
Tujuan
dan
Manfaat
Latar
Belakang
Penelitian,
M
Tin
BAB II
lam
Sumber-Sumber
Perspektif
Barat
Epistemologi,
dan
dalam Perspektif
meliputi,
Epistemologi.
Subtansi
Hakekat
Idealisme
Epistemologi,
Kebenaran
dan
dan
Islam.
Teori
Validitas
dan
da
Justifikasi
Teori
Justifikasi
Pengetahuan,
meliputi
Sketsa
Biografi
Muhammad
biri
Biografi
Muhammad
Abed
tentang
Muhammad
Abed
Abed
al-Jabiri,
al-Jabiri. Karya-Karya
al-Jabiri. Pemikiran
Muhammad
Abed
al-Ja
Nalar
Arab.
Burhn.
Dinamika
Kejayaan
Kritik
Historis
dan
Epistemologi
Filsafat
Burhn atas
Arab
Islam
Nala
antara
Keruntuhan Nalar.
----------------------- Page 19----------------------1
9
BAB IV :
an
ad
Analisis,
Muhammad
Epistemologi.
Abed
Al-Jabiri
Kontribusi
dan
dalam
dan
Posisi
Nalar Burhn
Perspektif Kritik
Signifikansi
Pemikiran
Nalar
Muhamm
20
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG EPISTEMOLOGI
A. Pengertian Epistemologi
Epistemologi
merupakan
cabang
filsafat ilmu,
dimana
dalam
filsafat
ilmu
itu dapat
diklasifikasikan
menjadi
tiga caba
ng
yaitu
ontologi,1
hasa
epistemologi dan
Yunani yaitu:
rti
episteme berarti
teori. Oleh
aksiologi.2
Epistemologi
pengetahuan
(knowledge),
sebab
itu, epistemologi
yang
secara
khusus
membahas tentang teori ilmu
lah epistemologi ini
ier
pertama
pada
kali
tahun
muncul
1854
sebagai
berasal
dan
cabang
dari
kemudian
dikembangkan
modern
seperti
Rene
oleh
oleh
para
bera
flsafat
Dimana
dipopulerkan
ba
logos
pengetahuan.3
dan
dari
isti
J.F. Ferr
filosof
abad
Descartes, David Hume, John Locke, Spinoza, Immanuel Kant dan lain-lain.
Lebih jauh,
philosophy
mengutip
dari The
Encyclopedia
of
nilai
guna
nilai
(values),
itu
termasuk
merupakan
realit
memiliki kekuatan besar (great power) yang bisa mengesampingkan segala preferens
i-preferensi
subyeknya. Lihat Riseri Frondizi, Pengantar Filsafat Nilai, Pustaka Pel
ajar, Yogyakarta, Cet. I,
2001. Max Scheler seorang fenomenologis lebih detail mengatakan ada empat jenis
nilai (values).
Pertama, nilai sensual, Kedua, nilai hidup. Ketiga, nilai kejiwaan,
dan Keempat, nilai religius.
Untuk
lebih jelasnya lihat Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu, Rake
Sarasin, Edisi I, Cet. II,
Yogyakarta, 1998, hlm. 56
3Abu
Bakar, Ontologi,
Perspektif Islam,
alam
Epistemologi
dan
Aksiologi
Ilmu
Himmah: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, Vol. III, Edisi 06 Jan-April
2002, hlm.
16
4Miska Muhammad Amn, Epistemologi Islam: Pengantar Filsafat Pengetahuan I
slam, UI
sederhana
Dictionary
facts, values,
dy,
lui
of Education
information,
etc,
intuition or
experience.
fakta-fakta,
Maksudnya,
dan
dan
pengalaman.
(epistemology)
diartikan
to which
nilai, keterangan,
penelaan,
intuisi,
mecahkan
pengetahuan
man
sebagai
has
sebagainya
Secara
yang
umum,
collection
access
pengetahuan
dalam
throught
of
merupakan
stu
diperoleh
kumpulan
manusia
epistemologi
mencoba
mela
me
kita mengetahuinya?.
Inilah
yang
penampilan
menguji
(appearance)
mana
terhadap
realitas. Ketiga,
bagai
Diskursus
otoritas
filsafat (pengetahuan)
akan
diselidiki
bag
ti
avidensi
dan
bagaimana
cara
pembuktian
kenyataan
gan
hami
syarat-syarat
validitas
untuk
mencapainya.
kebenaran
yang
horizon
pengetahuan
manusia
kebenaran
dan
kenyataan
tadi.7 Kesemuanya
an rasionalisme
(Descartes,
David
Hume,
Berkeley),
positivisme
Spinoza,
kritisisme
dikonotasikan
dan pragmatis )
sebagai
upaya
ini akan
Leibniz),
atau
Dan
rasionalisme
untuk
kritis
mema
mendekati
melahirkan
empirisme
den
(John
alir
Locke,
(Immanuel
Kant)
Pertanyaan-pertanyaan
(varian-varian)
di
atas
merupakan
Persoalan-persoalan
di
atas berkaitan
erat
aktivitas
manusia.
Jenis
masyarakat
yang
mencoba
cabang
filsaf
karena
berhubungan dengan
mencoba
itu, epistemologi
tiga
menguak
dan
metode,
yaitu
masalah
mengantarkan
etiga,
sistem,
mencari
yang
sebagai
meliputi: Pertama,
hakekat
manusia
untuk
kebenaran.
filsafat
memperoleh
Kedua,
pengetahuan.
dengan
Menguraikan
sumber-sumber
epistemologi,
Dalam
ilmuwan
berbeda
itu dapat
gi
skan
menguraikan
pendapat,
diklasifikasikan
tentang
secara
sumber
garis besar
pengetahuan
sumber
epistemolo
empirik
Sumber
(empirisme).
ini
pengetahuan
Jika dilakukan
kata
berasal
Dalam
sumber
melalui
dari
pandangan
kata
Yunani
aliran
pengetahuan
yang
genealogi
pertama
kebahasaan,
empirisme
bagi
mengatakan
manusia
ad
berarti
bahwa
adalah
satumenget
pen
manusia
Jawabnya
kita
gaimana
bisa
adalah
karena
mengetahui
kalau
manusia
Es
melihatnya.
Ba
mengetahui kalau api itu panas dan bisa membakar?. Maka jawabnya
8Sholihah,
Pusat
go,
Pemikiran
Epistemologi
) yaitu
terkait (related
ra.9
T. Hobbes,
Aliran
J.
empirisme
dipelopori
oleh
F. Bacon,
ya
sejenis
pada
aksudnya
buku
awalnya
lewat
lantas
isa
menguraikan
ketika
catatan
manusia
pengalaman
oleh
terisi
bahwa
yang
itu
jiwa
yang
kosong
manusia
kosong
tadinya
lahir, akaln
(tabula
dari
rasa).
pengetahuan,
kosong
(nihil)
menerima
Locke
segala
mengatakan
and
yang
bahwa
datang
pengetahuan
dari
pengalaman.
terdiri
atas
con
umum
gambaran
mengenai
dan
ide
bawaan
data empirik.10
yang
disebut
Satu satunya
katagori,
sumber
na
penge
tahuan
adalah
gagasan
yang
lahiriyah
dan
batiniah
tentang
hal-hal
batiniah
aman
yang
timbul
karena
engalaman
manusia
ide
(reflection). Pengalaman
yang
di
luar
pengalaman
kita
lahiriyah
(manusia).
kepada
Sedangkan
pengal
mengajarkan
tentang
keadaan
psikis kita. Keduanya
jalinmenjalin dan melakukan koneksitas tanpa henti.11
saling
rt
era
Mill
merupakan
jadi
sumber
sumber
dengan
mengemukakan
pengetahuan
yang
bahwa
paling
pengalaman
benar.
Akal
ind
bukan
men
9Ahmad Tafsir, T. Jun Surjaman, (ed.), Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak
Thales Sampai
Capra, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Cet. VII, 1999, hlm. 23-24
10Van Peursen, Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu, P
T. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1993, Cet. III, hlm. 82
11Harun Hadiwijoyo, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Kanisius, Yogyakarta,
Cet. VII, 1991,
hlm. 36
----------------------- Page 24----------------------24
pengetahuan, akan tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah bahanbahan yang
erangkat
dan
mementingkan
bih
ini
,12
diperoleh
bertumpu
data-data
mempunyai
kecenderungan
karena
jalan
pada
metode
inderawi.
Dan
menuju
metode ini
eksperimen
yang
nampaknya
pada
pola
b
le
aliran
pikir
induksi
ahui
(undetected).
Kelemahan
terlebih-lebih
aliran
bila
ini
cukup
banyak,
bisa
kecil,
a melaporkan
a
padahal
bendanya
satu
kesimpulan
menipu.
indera
tentang
terbatas.
besar.
pengetahuan
Benda
yang
Sehingga
yang
dia
salah. Kedua,
bis
inder
Gula yang manis bisa menjadi pahit rasanya bagi orang yang terkena
Maka
hasil
salah. Ketiga,
n)
penyakit
obyek
yang
ilusi,
jadi
tidak
bisa
obyeknya
menjadi
malaria.
fatamorgana,
indera
menjangkaunya. Keempat,
lam hal
r
ini
indera
secara
Kerbau
badannya
kesulitan
indera
tidak
dan
Kerbau
secara
indera
(pengalama
Contohnya
menipu.
ada
(mata)
keseluruhan,
memperlihatkan
cernaan
seperti
(being),
dan obyek
namun
bisa
mampu
menipu.
melihat
itu juga
keseluruhan. Kelima,
seeko
tidak
empirisme
bila
ini
dihadapkan
pada kaidah-kaidah
logika
yang
berlaku umum. Misalnya jika p maka q, maka p adalah q.13
matematika
Da
dapat
akan
dan
(rasio).
Bukan
berarti
aliran
ini mengin
engalaman
yang
didapat
oleh
bagi
view )
akal
akal
Kebenaran
lam idea kita dan
dan
kesalahan
pengalaman,
perangsang
menyebabkan
aliran
aran menunjuk
sebagai
yang
bagi
melainkan
ini
terletak
da
kepada kenyataan, maka kebenaran hanya ada dalam pikiran dan hany
Bapak
aliran rasionalisme
adalah
Ren
(15961650)15. Pandangan ini sekilas
memang benar, na
bila ditinjau
Descartes
mun
l
yang
sebagai
alat untuk
memperoleh
dan
yang
salah adalah Aristoteles.16
benar
empirisme
karena
Menurut
kelemahan
dikoreksi
Seandainya
aliran
dan
menjawab
isa
pahit
mengapa
benda
karena
an
bayangannya
di lidah
orang
yang
yang
ini,
kekeliruan
keterbatasan
yang
jatuh
demam,
jauh
di
pengetahuan
mata
karena
pada
aliran
alat pengindera.
bisa
kita
kecil,
orang
kecil.
akal
demam
Gula
ak
b
li
dahnya
tidak
normal.
era
kal
aliran
Buku
384
di
Stagira
daerah
Thracia.
berjudul Organom (alat Kerja). Filsafatnya yang paling terkenal adalah tentang
metafisika yaitu
antara form , materi dan jiwa. Materi adalah sesuatu yang dapat ditangkap oleh p
anca indera yang
bersifat (being). Materi berbeda dengan form dan jiwa. Form adalah subtansi
yang memberikan
kesatuan pada sejumlah materi. Sedangkan jiwa adalah formanya tubuh dan bentuk s
pasial adalah
salah satu jenis forma. Dan konsep pembuktian Tuhan bagi dia adalah dengan teori k
ausa prima
(teori gerak) sebagai sebab utama. Logika Aristoteles terkenal dengan premis may
or, minor dan
kesimpulan (silogisme) yang mengarah pada metode deduksi. Bandingk
an, Bernard Delfgauw,
Sejarah
Ringkas Filsafat Barat, Soejono
Soemargono
(alih baha
sa), PT. Tiara Wacana,
Yogyakarta, 1992, hlm. 29-35. Dan karangan Bertrand Russell, Sigit Jatmiko, Agun
g Prihantoro
dkk., (terj.) Sejarah Filsafat Barat Kaitannya dengan Kondisi Sosio Politik Zaman
Kuno Hingga
Sekarang, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002, hlm. 216-283
----------------------- Page 26----------------------26
(mind) dan memberikan laporan bahan-bahan untuk dicerna oleh akal.
Akal mengatur bahan tadi sehingga dapat terbentuk pengetahuan yang
benar dan valid. Jadi, akal bekerja karena ada bahan-bahan dari indera.
Akan
tidak
tetapi,
akal
juga
dapat
menghasilkan
pengetahuan
yang
berdasarkan
byek
pengetahuan
inderawi,
yaitu
pengetahuan
tentang
Jika
maka
aliran
empirisme
menggunakan
metode
induk
ini
lebih banyak
keputusannya.
dalam
ai
Tidak
menggunakan
hanya
logika
itu, faham
dalam
pe
ini banyak
dipak
akhirnya
muncul
yang
itis
tesis rasionalisme
sintesis
baru
kedua
yang
Immanuel
mendamaikan
tidak
hanya
justru
dicari
disebut
rasionalisme
(1724-1804).
kekuatan
diri terhadap
akal
mencoba
mengatakan
ilmiah
realitas
kr
Kant
lewat
membuka
Kant
ya,
Kant
dipopulerkan
untuk
ilmu
dan
semata,
empirik.
melainka
Lebih
jelasn
(das
ding
diterima
oleh
ia
secara
tidak
sistematis
mempunyai
sendiri,
susun
sich) merangsang
dalam
bentuk
melalui
pengetahuan
melainkan
gejala-
akal
an
hanya
tentang
alat inderawi
pengalaman.
penalaran.
sesuatu
Selanjutnaya
Sebab
tentang
itu,
keadaan
seperti
kit
di
manus
yang
barang
nampak
it
pada
analitis
Rasionalisme
hanya
memberi
putusan-putusan
yan
dan
halnya,
tidak
mungkin
empirisme
tidak
gga
memberi
memberi
mungkin
di
putusan-putusan
memberi
Kant
pengetahauan
putusan
baru.
yang
yang
Begitu
sifatnya
sintesis,
umum.
sehin
Pendapat
riori,
mempunyai
suatu
tidak
bentuk
yaitu
dengan
kecenderungan
yang
penyimpulan,
bersifat sintesis
sekaligus
ap
sintesis
aposteriori
pengetahuan
a)
dengan
melakukan
penyimpulan
(sintes
atas, kemudian
Kant
oleh
disempurnakan
Husserl
58).
enomonologi
menguraikan
apa
sebagaimana
Edmund
Husserl
dikatakan
fenomenon
yang
diskursus
di
(1859-19
bagi
atau
memperkuat
disebut
pendapatnya
memberi
yang
a priori
fenomenon
implicit .18
Husserl
Dalam
menggunakan
teori
rangka
logika
na
ng
hukum
ideal
ia
hanya
logika
yang
Sachgeste,
berkorelasi
hukum
dan
mengenai
yang
terkait dengan
ada.
hal-hal
Dima
ya
Dalam
menekankan
Fenomenologi
pengamatan
menguraikan
pada
segala
teorinya,
suatu
obyek
Husserl
(ding
an
sich).
an epoche
reduksi
reduksi
macam
tradition.
(penyaringan).
yaitu: Pertama,
melakukan
arus
gai
itu,
kita
Husserl
Reduksi
pengamatan
obyek
dan
Untuk
secara
harus
menggunakan
Fenomenologi
cermat,
melakuk
tiga
yaitu
harus
fenomena
kita h
dicuri
tanpa
cari
dental
tu
iga,
menemukan
Reduksi
ksi
dan
struktur
Transcendental, yaitu
kita
18Koento
Sketsa Umum
men
Wibisono, Beberapa
Sebagai
Pengantar
Untuk Memahami
),
IKIP PGRI
Yogyakarta, 1988, hlm. 46-47
yang
semua
Hal
Hakekat
paling
tradisi
Tentang
dan
Ket
kita
redu
pemikiran
Filsafat
Kemungkinan
Ilmu (Sebuah
Pengembangannya
aku non
enyusun
letakkan
yang
tertinggal
dalam
empirik.
hanya
kurung,
obyek-obyek
Dan
diri
kita
kosong
kesadaran transcendental
akhirnya,
yang
sama
yang
kesadaran transcendental
dijadikan
sasaran
sekali.
murni
mampu
ata
realitas
tersendiri
atau
pengetahuan.. 19
intuisi. Aliran
pengetahuan
intuisionisme
Intuisi
-1941).
dipelopori
yang
oleh
keempat
Henry
adalah
Bergson
(1859
dan tidak
dipandang
Ia
sebagai
Aliran
).
alid
ini
adalah
lewat
pola
perantara
pikir
intuisi
pengetahuan
yang
intuisi.
Meskipun
Bahkan
dengan
dua
yang
(immediate
inderawi.
pengalaman
identifikasi
suatu
adalah
dari
tanpa
bahwa
diperoleh
akan
melakukan
tus
hasil
pengetahuan
berpendapat
yang
mengingkari
ak
merupakan
dan b
sad
knowledge
lengkap
aliran
dan
ini
Harold
jalan. Pertama,
tid
Ti
intuisi
melalui
indera
dan
akal. Kedua,
intuisi dijabarkan
ra,
ilmiah. Metode
tujuan,
ilmiah
method yaitu
ca
teknik,
tentu
encakup
standarisasi
cara
kebenaran
ilmiah.
Jadi,
metode
ilmiah
yai
sudah
pasti
dalam
teori
ilmiah.
Prosedur
itu
n sebagai
standarisasi
seperti
ktika. Kedua,
metode
deduksi,
induksi
dan
diale
dan Masyharuddin,
Intelektualisme Tasawuf
Studi Int
Gazl, Joko Tri H., (edit.), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002, hlm. 70
----------------------- Page 29----------------------29
obyektif,
obyektif,
rsifat
keterkaitan
tidak
antara
yaitu
subyektif. Ketiga,
yang
satu
tersusun
pola
gga
kebenaranya
kebenaran
pemikiran
dengan
yang
yang
dihasilkan
sistematis,
lainnya
yakni
secara
rasional. Keempat,
adalah
adanya
teratur,
umum,
be
yaitu
sehin
tingkat
berlaku umum dan universal bagi siapa, dimana, dan kapan saja.
etahuan
Dalam
diskursus
itu saling
di atas,
sebenarnya
sumber
peng
benar,
semuanya
bersifat
relatif.
Tidak
ada
yan
dengan
khazanah
ereksplanasi
Islam
sebagai
keilmuan.
agama
Segala
rahmatan
keilmuan
telah
li al-lamn,
termaktub
dan
melalui dua sumber yang pokok dalam Islam yaitu al-Quran dan al-Had.
m
dapat
Sumber-sumber
pengetahuan
(epistemology)
dalam
Filsafat
Isla
Sumber
Islam
pengetahuan
yang
pertama
dalam
dan
membedakan
antara wujd
dan mhiyah,
eksistensi
inan
menentukan
pijak
manakah
pada
yang
asli
Persoalan
(al)
di
atas
memicu untuk
dan itibri.
Konsepsi
Sadra
ber
itar
Sadr
ad-Din
lahir
di
Syirz
sek
(mhiyah) dan
Maka
dari
diskursus
di
atas,
Jelas
bahwa
Sadra
me
berarti
menemukan
atau
mengetahui
sesuatu.
Dalam
kamus
Ingg
ama
dengan
e besar menunjuk
angkan
being
mencakup
kepada
al-aqds).
dengan
kepada
Adapun
yang wajib
term Being
al-wujd
b kecil merupakan
emanasi
dengan
(wujud
konsep
pert
b
besar
mutlak),
universal
sed
yang
paling
universal,
n spesis.
yang
sedangkan
un
konseptual
merupakan
yang
dengannya
yang
seluruh
adalah
sesuatu
sesuatu
ngkapan
Bagi
yaitu
metafisika.
Hakekat
sebagaimana
pandangan
septual
lain
kaum
differensia
da
tersembunyi,
yang
bisa
atau
sumber
penyelidikan
bersifat
sesuat
dengan
menjadi
adalah
meskip
adalah
diketahui,
sesuatu
wujd
yang
nyata. Wujd
bisa
wujd
konsep
dan
yang
paling
yang
Sadra,
genus
sesuatu
yang
lain wujd
akibat.
bidang
merupakan
tidak memiliki
realitasnya
ia
wujd
dalam
abstrak
dari
dan
secara
kon
konkrit
umum
yang
sesuatu.
lebih
jelasnya, wujd
secara equivokal,
bukan univocal
adalah
dan
segala
Apapun yang muncul pada pikiran yang berasal dari realitas eksternal
a
pastilah mhiyahnya
tetap,
walaupun
bentuk
wujudnya
tunduk
pad
karenanya
ia
harus
ada
secara
eksternal,
bukan
secar
22Harun Nasution, Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1973, hlm. 15-16
----------------------- Page 31----------------------31
.
Maka
Jika wujd
ah
sama,
realitas
tidak
pada
realitas
berada
maka
wujd
realitasnya
tentu
bisa
ada
eksternal
dalam
mengalami
dan
pikiran
pada
perubahan.
(verstand)
pikiran
Sehingga
adal
mustakhi
wujd bisa ditangkap oleh pikiran. Apa saja yang terkesan pada pikir
an
sebagai
bukan
itas,
wujdiyah,
kemudian
tunduk
pada
general
kauniyah
pada
dan
dalil-dalil
empirik.
Ayat
al-Quran
yang
konteks ini banyak sekali. Diantara ayat dan surat yang berbicara
pada
(190)
(191)
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan
silih
anda-tanda
ng-orang
uk
rkan
atau
bagi
yang
dalam
tentang
bergantinya
orang-orang
mengingat
keadaan
malam
yang
Allah
berbaring
langit dan
dan
berakal,
sambil
dan
dan
terdapat
siang
bumi,
(yaitu)
berdiri
mereka
atau
ora
dud
memiki
a):
"Ya
penciptaan
Tuhan
langit dan
bumi
(seraya
berkat
aha
S. Al Imrn: 190-191)24
Dan dalam Had nabi Muhammad SAW menyebutkan:
.
...
menunjukan
Had di
atas
secara
implisit
(tersirat)
am
(manusia)
siapa yang
menciptakan
(al-asbbul
l). Dan
kita
Sedangkan
mengindikasikan
adanya
ayat
raya dari
sang
dalil
pencipta.
ayat
di
Wjud
atas
empirik
secara
empirik
adanya
alam
ara
, teleologis
empiirk.
dan
kosmologisnya
bukti
sebagai
yah
Rusyd
kebenaran
(empirik).
Sementara
dengan
Dalam
teori kebenaran
Aristoteles
epistemologi
dalil
yang
ontologisnya
dijelaskan
adanya
Tuhan
dipresentasikan
secara
Plato
secara
eksplisi
oleh
kauni
Ibn
menyampaikan dua dalil yaitu dalil inyah dan ikhtirk. Secara inayah
ayat di
tidaklah
bumi
atas
tercipta
dan
tercipta
menjelaskan
secara
bahwa
kebetulan
terciptanya
(ghairu
langit
asbb).
da
Melainkan
alam
pencipta
bahwa
yaitu Allah
diciptakannya
kehidupan
yang
SWT.
langit
Sedangkan
mengindikasikan
dan
dan
bumi
dalil ikhtirk
dan
membuktikan
proses
berpu
adanya
pencipt
absolut juga.25
ri epistemologi
Akhirnya,
dapat
disimpulkan
bahwa
teo
ori
dalil kebenaran
empirik.
Te
d.
Dan
beberapa
teori
dengan
ak
dan
analisis
berafiliasi
entasikan
kritik yang
eksistensialis.
dilakukan
Teori
oleh
eksistensi
Eksistensi
Heidegger
Heidegger
tidak
hanya
bany
diori
Manusia
melalui Filsa
riil
unik
semata,
dan
namun
sukar
Wjud
wjud
tidak
juga
hanya
dimaknai
berafiliasi
sebagai
dengan
fakta
fakta
ya
yang
dalam
pikiran. Contoh, cahaya sebagai suatu abstraksi yaitu bersinar. Ia
tidak
dalam
merupakan
dirinya
narannya.
sendiri
Aliran
sesuatu
dan
yang
ada
yang
menjadikan
secara
lain
eksternal.
terlihat
Ia
oleh
ada
penyi
Isyrqiyah sebagai
oleh
Suhrwardi.27
sumber
epistemologi
yang
kedua
dibangun
di
oleh
filsafat isyrqiyah
menekankan
unsur-unsu
ajaran
Aristoteles.
Suhrwardi
leh
dari
ripatetik
dan
illuminasi,
seseorang
dengan
karena
paripatetik
unsur
yang
berpijak
yang
dikaji
tidak
pada
terpisahkan
filsafat
pa
Suhrwardi.28
insip
Suhrwardi
teorinya
menggunakan
(signed)
dengan
ia
filsafat
adalah
titik tolak
metodologi
dapat
nya
Sebenarnya
aktifitas
sebagai
materi. Kedua,
dalam
tahapan
filosof
menjelaskan
(station).
ia harus
Pertama,
memisahkan
prinsip-pr
ditandai
dun
mengindikasikan
sampai
pada
akan
pada
27Suhrwardi lahir
penting adalah al-
ang
pada
pengalaman
tahun
tertentu.
1153-1191
M.
Filosof
Empat
karyanya
Talwihat
(intimations), al-Muqwamat
(appostes), al-Masyri
wa al-Mudra
hat
(Paths and
Havens) dan Hikmah al-Isyraq . Suhrwardi sebagai pengikut Ibn Sn dan al-Frb yang beral
iran
esensialis monistik. Filsafatnya yang terkenal adalah filsafat isyrqiyah
(illuminasi). Filsafat
isyrqiyah ini yang mengkonter dan menyerang habis-habisan filsafat
paripatetik (masyiyah)
yang dipelopori oleh Ibn Sn
28Hossein Ziai, Op. Cit., hlm., 25-29
----------------------- Page 34----------------------34
tingkatan
ditandai
pancaran
(signed)
tidak
dengan
an
cahaya
pencapaian
Tuhan
dan
(an-nr
perolehan
al-ilhi). Ketiga,
yang
tidak
terbatas
dalah
jenis pengetahuan
yang
paling
valid
pengetahuan yang dialami oleh subyek tentang apa yang disebut cahayacahaya
dalah
g
apokaliptik
pengetahuan
disebut
pengalaman
(asy-syawnih
yang
nriyah).
diperoleh
bentuk
secara
Secara
dengan
mistik. Pengalaman-pengalaman
filsafat diskursif
emonstrasi.
Dimana
bentuk
al
sistemik
pengalamannya
general
model
ini
kognisi
yan
lewat
berstatus
metode
sama
d
dengan
(badh).
Suhrwardi
mengkomparasikan
sek
sama.
Kepastian
yang
dimaksud
adalah
kepastian
dalam
arti
data
yang diperoleh dari
bservasi
(non inderawi).29
dunia
Meskipun
berbeda
inderawi
demikian,
(mahsrat)
dan
data
filsafat isyrqiyyah
hasil
Suhrawardi
dengan hasil yang dicapai oleh filsafat demonstrasi (burhn). Jika filsafat
demonstrasi (burhn) dalam analisisnya berpijak pada
konfirmasi
rqiyyah
(tasawwur-tasdq)
dalam analisisnya
realitas
yang
an
berangkat
banyak
dan
pada
silogisme,
tangkapan
mengandalkan
bukan
metode konsepsimaka
pada
intuisi
filsafat isy
atas
pengalaman
segala
mistik
selama
sesuatu
dengan
bahwa
itu being
as
konsepsi
paripatetik,
dan tidak
menjadi
illuminasi
bagian
konsepsi
dan
bentuk
bersifat inderawi.
jika sesuatu
dari data
pencapaian
dipahami
inderawi.
Ia tidak
bukan
Maka
dala
pada
pu
berwujud
kasus
ini
si
esuatu
bahwa
sebagai
yang diperoleh
dengan
pengetahuan
dalam
sesuatu
itu sendiri.
ide wujd
inderawi
ide wujd non
adalah
sama,
pikiran,
Paparan
tetapi
yang
didasarkan
antara
realitas
di atas,
tidak
pada
korela
(hakekat)
demikian
menunjukkan
halnya
pada
Konstruksi
syrqiyyah
juga
Muhammad
dijelaskan
epistemologi
oleh
kebenaran
ayat-ayat
dalam
al-Quran
perspektif i
dan
Had nabi
konteks
isyrqiyyah
nabi
oleh
ayat
dapat
dilihat
al-Quran
yang
menceritakan
yang
dialam
(4)
Artinya:
"Wahai
ayahnya:
ang,
epadaku."(Q.S.
"(Ingatlah),
ketika
Ysuf
berkata
kepada
matahari
semuanya
dan
Ysuf: 4)
bulan;
kulihat
sujud
30
(43)
Artinya:
kaumnya):
sapi
Raja
"Sesungguhnya
betina
yang
hijau
dan
terkemuka:
(kepada
aku
orang-orang
bermimpi
melihat
terkemuka
tujuh
dari
ekor
g
g
berkata
kurus-kurus
tujuh
bulir
lainnya
dan
yang
tujuh
bulir (gandum)
kering."
Hai
yan
orang-orang
36
"Terangkanlah kepadaku tentang ta bir mimpiku itu jika k
amu
irkan
Mimpi
Ysuf
oleh
Raja
Mesir
tersebut
kemudian
ditafs
(46)
Artinya:
berseru):
dia
anlah
(Setelah
"Ysuf,
kepada
emuk-gemuk
kami
yang
hai
orang
tentang
itu berjumpa
yang
tujuh
amat
ekor
dengan
dipercaya,
Ysuf
sapi
betina
terangk
yang
tujuh
g agar
tu,
agar
an
bagaimana
pelayan
mereka
kebersihan
Allah,
akhirnya
Allah
kembali
kepada
orang-orang
Secara
kehebatan
rasul. Melalui
ukjizatan
aku
eksplisit
nabi
Ysuf
ayat
sebelum
hati, kesabaran,
memberikan
kepada
al-Quran
beberapa
di
atas,
menceritak
dan
dia menjadi
kedekatan
keistimewaan
nabi
dia
da
dan
dengan
kem
Ysuf. Kemukjizatan itu adalah dia mampu menafsirkan mimpi sang raja
Mesir.33 Sang raja bermimpi melihat tujuh ekor Sapi gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor Sapi yang kurus-kurus dan
ang hijau dan
tujuh gandum yang kering.34
Dimana
yu dan proses
sa
tujuh gandum y
mimpi,
ilham,
wah
Nabi berdasarkan
ada tiga
mimpi
(berita) gembira yang berasal dari Allah. Kedua , bisikan hat
i dan Ketiga , sesuatu
menakutkan yang berasal dari Setan. Jika kamu bermimpi hal-hal yang buruk maka m
eludahlah
kamu ke kiri dan jika kamu bermimpi tentang hal-hal yang baik maka meludahlah ka
mu ke kanan
34M. Quraisy Syihb, Tafsir al- Mibah: Pesan Kesan dan Keserasian al-Quran,
Lentera
salihan,
dan
didapatkan
selain
karena
faktor
kehambaan,
ke
melalui
proses-proses
(maqmat)
tertentu.
Sehingga
justifikasi
kebenaran
Abdul
Had Nabi
isyrqiyah
yang
bisa dijadikan
sebagaimana
sebagai
Had diriwayatkan
oleh
Subtansi
yang
terjebak
oleh batu,
sehingga
enyelamatkan
n
masuk
makna
ke
ketiganya
Had ini,
dalam
Gua,
tidak bisa
menceritakan
kemudian
keluar. Dan
tentang
gua
tiga
or
tadi tertut
yang
bisa
mereka
hanyalah
amalan
mereka
ketika di dunia. Amala
itu harus
dilakukan dengan penuh keikhlasan, ketaatan dan tanpa pamrih apapun.35
Manusia yang taat, ikhlas dan sabar suatu saat ketika ditimpa problem da
n
permasalahan,
keyakinan
maka
melalui
wasilah
amalan
dengan
penu
maka amalan tersebut bisa menolong diri seseorang dengan tanpa diduga
sama sekali. Karena dalam surat at-Thlaq ayat 2 dijelaskan. Barangsiapa
yang
akan
aku
bertakwa
kepada
Allah
dengan
sebenarnya
takwa,
maka
memberikan baginya jalan keluar dan rizki dari arah yang tiada disangkasangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya.
at
dan
yang
atau
Quran
Maka
Had
dari
berhubungan
Had banyak
anapun
akal
dan
etode
diskripsi
dengan
sekali.
logika
di
sukar
atas,
kebenaran
Kebenaran
untuk
menunjukkan
bahwa
ini
isyrqiyah
memang
menerimanya.
ay
dalam
al-
dan
bagaim
terjadi,
Meskipun
demikian,
35Muslih Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin, CV. Toha Putra, Semarang Jili
d I, 1981, hlm.
11-13
----------------------- Page 38----------------------38
jalan
yang
dilakukan
sebagai
teori
diakui
oleh
epistemologi
ini tetap
spiritual dan
spiritual
dan
pada
memiliki
Tentunya
yang telah
kebenaran
kelebihan
hati
disucikan,
yang
dari
maka
sudah
aspek
jalan
disucikan.
gnostis
ini
pula
Dan
dan
melalui
akan
sampai
yaitu
masyiyah.
Aliran masyiyah sebagai
bagian
dari
filsafat yang
menginduk pada Aristoteles.36 Filsafat masyiyah (hikmah al-masyaiyah)
iran
oleh
dalam
Ibn
Islam dipelopori
n.38
Filsafat
Masyiyah
paripatetik
yang
oleh
Ibn
al-Kind37
dan
Sn berasal
al
diteruska
dari
filsafat
an
dengan ajaran Islam yakni wahyu.39 Islam tidak akan merasa malu untuk
mengakui dan mengambil kebenaran dari mana saja ia datang, Walaupun
ada
kursif
bukan
berasal
dari
pendapat
lain
mengungkapkan
36Amatilah
et. III 1991,
bahwa
sumber
Islam
sendiri.
murni
Meskipun
filsafat
dis
hlm. 43
37Al-Kindi lahir di Kuffah tahun 796. Filsafatnya adalah filsafat jiwa,
dimana jiwa manusia
itu mempunyai daya yaitu daya bernafsu, pemarah dan daya berfikir. Akal manusia
itu ada tiga
yakni akal potensial, akal aktual dan akal bi il fili badn atau akal mustafd
38Ibn Sn lahir di Afsyana Bukhra tahun 980-1037 M. Kitabnya yang terkenal a
dalah asy-
Syifa dan al-Qnun fi at-Tb. Pemikirannya yang terkenal adalah tentang filsafat wujd.
Filsafat
wujdiah Ibn Sn berbicara esensi juga. Esensi bagi Ibn Sn berada dalam akal, sedangkan
wujd
berada di luar akal. Wujdlah yang membuat esensi dalam akal, sehingga mempunyai
kenyataan
dalam akal. Kombinasi wujd dan esensi bagi Sin dipetakan menjadi
tiga komponen yaitu:
Pertama, Esensi yang tidak dapat mempunyai wujd (
). Kedua, Esens
boleh
punya wujd dan boleh pula tidak mempunyai wujd (
). Ketiga, Esensi yang tidak bol
tidak harus mempunyai wujd (
). Disamping itu juga ia berbicara tentang jiwa dan a
Akal manusia ada dua; Akal Praktis dan Akal Teoritis. Akal t
eoritik diklasifikasikan menjadi
empat yaitu akal, material, akal malkah (potensial), akal aktual
dan terakhir akal mustafd.
Bandingkan Sudarsono, SH., Filsafat Islam, Reneka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 4052. dan
Harun
Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, Cet. VIII, 1992, hlm. 35-39
39Seyyed Hossein Nasr, Intelektual Islam Teologi, Filsafat dan Gnosis, S
uharsono, (terj.),
CISS Press, Yogyakarta, 1995, hlm. 41
----------------------- Page 39----------------------39
dan
isme
konfirmatis
yang
yang
fat
monumental
dan
yang
diasosiasikan
bersifat
mengagungkan
adalah
kepada
karya-karya
demonstratif.
rasio.
Bagi
Aristotelian
Masyaiyah
adalah
aliran masyiyah
filsa
konseps
pencapaian bentuk sesuatu dalam pikiran (verstand) baik sesuatu itu wujud
(being) atau
aliran ini
adalah
(niyah)
tidak
terletak
dan
berwujud
hakekat
Menurut
pada
dapat
pemaknaan
(mhiyah)
r.
yang
dan
di
esensi
inderawi.
substansi
Pijakan
atau wujdiyah
universal
dan
partikule
esensi
universal
hakkat
al-kulliyah)
yang
disebut
differensia
(al-fal) dan
spesifik.40
berkenaan
dengan
realitas
uni
disebut
jenus .
Esensi
khusus
berkorelasi
dengan
sesuatu
yang
sudut
pandang
(weltanschaung)
yang
hakekatnya aliran ini hampir sama dengan aliran rasionalisme Barat dalam
mencapai hakekat kebenaran.
Filsafat ini banyak didukung (dilegitimasi) oleh dalil al-Quran dan
Had nabi. Diantara ayat al-Quran yang berbicara pada konteks ini adalah:
(76)
(77)
(87)
Artinya:
ng itu
tenggelam
kepada
an
terbenam
dia
memberi
"Saya
kepadaku,
tatkala
matahari
kaumku,
melihat
aku
Tuhanku,
ini
matahari
lebih
terbenam,
orang-orang
melihat
yang
itu
Tuhanku
termasuk
dia
bul
bulan
jika
pastilah
telah
dia
suka
Tetapi setelah
tatkala
itu
tidak
tatkala
"Sesungguhnya
sesat".Kemudian
dia
berkata: "Inilah
terbit,
"Hai
berkata:
petunjuk
yang
maka
berkata:
tenggelam".
Kemudian
dia
berkata: "Inilah Tuhanku".
terbit
idak
dia
yang
dia
besar",
berkata:
yang
sesungguhnya
kamu
bagaimana
upaya
Ibrhim
Ibrhim
berlepas
diri
dari
Ayat
an
aku
tidak
lepas
dirinya
sebagai
di atas, menurut
dalam
dari
para
mencari
Tuhannya.
pengakuan
Namrut
mufassir
menunjukk
Pencarian
Tuhan
yang
bagi
mengklaim
Tuhan. Proses pencarian Tuhan pada diri Ibrhim sangat berafiliasi dengan
inferensial dan logika yaitu dari proses munculnya premis antara yang s
atu
dengan premis yang lain. Premis yang dimaksud adalah premis munculnya
itu
Bintang,
munculnya
Bulan
bernalar
agai
kemudian
dan
dengan
mengfungsikan
legitimasi
diikuti
oleh
selanjutnya
akal
oleh
muncul
(aql)
Ibrhim
premis
yang
Matahari.
bisa
lain
ya
Proses
dijadikan
seb
(wahyu). Kemudian ayat di atas diperkuat oleh ayat lain yang berbunyi:
(62)
(63)
Artinya:
menjawab:
(Q.
S. al-Anbiy: 62-63)42
Ayat
tahkan
argumen
Patung
ini
bapaknya
juga
Azar,
yang
dijadikan
tidak lepas
bagaimana
ini,
asio
mengindikasikan
Namrut
sebagai
dan
bagaimana
para
pengikutnya
Tuhan.
Ibrhim
tentan
Argumentasi
dalil rasio.
Argumen
mema
Ibrhim
secara
sehingga Azar dan Namrut tidak mampu menjawabnya secara logika pula.
Dimana
warisan
Azar
menjawab
nenek
moyang
subtansi
ndung
apa
semata,
yang
suatu
mereka
lakukan
alasan
berdasarkan
yang
tidak
menga
ditanya
kelemahan
Ibrhim. Pertama,
. Kedua,
hati
mereka
argumen
tidak
Azar
bisa
dan
Namrut
menjawab
secara
ketika
rasional
Kemudian
dapat
dalil
Had tentang
kebenaran
masyiyyah
dianalogikakan pada dalil ijtihad yang ditujukan pada sahabat Mud Ibn
Jabal. Nabi bersabda:
:
:
dalil yang tidak dijelaskan oleh al-Quran dan Had. Proses berijtihad bisa
diartikan seorang mufassir banyak menggunakan akal, dalam arti sebagai
daya untuk berfikir, daya untuk mengungkap makna yang t
ersembunyi
(Isrr). Kemudian Had yang lain menyebutkan bagaimana awal p
roses
terciptanya manusia
meskipun haditsnya agak diragukan kesh
ahihanya.
Dalam Had disebutkan sebagai berikut:
Had ini
iptakan
berfikir
an
manusia
dan
memiliki
akalnya
menjelaskan
adalah
akal.
kelebihan
bahwa
Manusia
dibandingkan
pertama
dengan
akalnya
makhluk
yang
l
Had
masyiyyah juga
mendapatkan
legitimasi
dalil-dalil
al-Quran
dan
43Tim Taskhih Depaq, Tafsir al-Quran al-Karim, PT. Citra Effhar, Semarang,
Jilid 6 Juz
16-17 dan 18, 1993, hlm. 295-297
44Syahrin Harahap, Islam Dinamis: Menegakkan Nilai Ajaran al-Quran dalam Ke
hidupan
Modern di Indonesia , PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1997, hlm. 60
an
Muhammad
SAW
sekaligus
tidak
kontradiksi
dengan
ajar
ebenaran
pemikiran
adalah
termasuk
berfikir
adalah
filsafat perbincangan
bagian
yang
tentang
fundamental.
Berfilsafat
adalah
adalah hewan
mencari
Sehingga
jawaban,
secara
berfikir,
mencari
berfikir
jawaban
adalah
adalah
bertanya,
mencari
bertanya
kebenaran.
ri
na
dasar apa
tolak ukur
ta
kebenaran
waktu
para
itu
bisa
itu?. Proses
dikatakan
pencarian
benar?
kebenaran
Dan
bagaima
telah menyi
filosof, mulai dari masa Yunani, abad pertengahan, skolastik, masa fils
afat
g.
sesuatu
Islam,
Barangkali
aliran-aliran
Islam
dan
abad
modern
hingga
sekaran
benar apa yang dikatakan oleh Karl Poper bahwa ilmu berekembang maju
makin mendekati kebenaran. Kebenaran adalah agenda masa depan yang
tidak terelakkan
Akan
menarik.
tetapi yang
ukuran
eria dan
kebenaran itu?.
lagi
menjadi
dan
menjadi
persoalan
diskursus
adalah
yang
bagaimana
cukup
krit
ra
Di
teori
tentang
antara
para
pemikir
(intelektual)
yang
berbica
tsof,
dari
menunjukkan
ungguh-sungguh
apa
makna
merupakan
itu
ya
halnya.
maka
sesat
satu
yang
yang
dan
sebuah
Jika
bukan
disampaikan
Louis
pernyataan
proposisi
kebenaran.
oleh
itu
Kat
(proposisi)
tidak
Kadang-kadang
sesuai
dengann
proposisi
antara
dengan lainnya itu kontradiksi adalah suatu hal yang tidak mungkin. Dan
45Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Gramedia, Jakarta, 1996, hlm. 412
----------------------- Page 43----------------------43
jika proposisi itu memang terbentuk untuk
maka itu
bersifat tautologi seperti P adalah bukan P.46
ksi,
saling
kontradi
ngat
terkait
dengan
(ilmiah)
pernyataan
penalaran
yang
berdasarkan
sistem
yang bisa dibuktikan dan diuji kebenarannya. Upaya Pembenaran ini yang
pada
kebenaran.
akhirnya
Teori
melahirkan
berbagai
macam
teori
of
truth)
Teori
berkaitan
Melalui
eles.
korespondensi
dengan
(the
teori
correspondance
penggambaran
Aristot
ungkapannya, ia menyatakan ada yang tidak ada atau tidak ada yang
dan
tidak
ada
ada
adalah
yang
tidak
salah,
ada
sedangkan
adalah
ungkapan
benar.
Jadi
ada
yang
kebenaran
ada
bagi
Ar
istoteles
yaitu
persesuaian
(realitas) itu
an
antara
pikiran
dan
kenyataan.
kenyata
bermuara pada dua hal yaitu realitas fisik (fakta empirik) yang da
lam
bahasa David Hume dinamakan impression dan non fisikal (fakta akal
budi yang bersifat rasio). Fakta-fakta empirik adalah fakta-fakta
yang
itu
yang
kebenaran
n
Kattsoff
adalah
kesesuaian
dengan
apa
kenyataan).48
(correspondence)
yang
Jadi
adalah
antara
makna
bahwa
suatu
pernyataa
merupakan
kesetiaan
n di atas,
menyatakan
sungguh-sungguh
kebenaran
(fidelity of
ektif
sendiri
secara aksiomatik
kepada
fakta
realitas
(
oby
Kalam
Abad
Pertengahan,
Prof.
Dr
H.
tidaknya
tidak
menunjukkan
pernyataan
pula
ada
atau
tidaknya
sebelumnya
keyakinan
tidak
dan
berhubungan
benar
ata
dan
mempengaruhi
keduanya,
digantungkan
Teori
ditolak.
ut
kebenaran
kepada
korespondensi
aliran
oleh
atau
kondisi
kesalahan.
yang
(accordance)
telah
ini pada
Seba
diakui
atau
umumnya
dian
berikan
kesesuaian
esensi
RI
yang
paska
antara
terdapat
esensi
dalam
obyeknya.
kita
Misalnya,
Presiden
Teori
consistance
Koherensi
atau
disebut
teori
konsisten
theory of truth atau the coherency theory of truth). Teori ini bera
ngkat
pengetahuan
yang
konstant
dan
idea pula
yan
Philoshopy,
itu
berhubungan
yang
suatu
dengan
proposisi
cenderung
proposisi
lain yang
benar
jika
benar
ata
berfikir
si yang
atau
didasarkan
Sekiranya
maka
pada
terdapat
kesimpulannya
kriteria tentang
konsistensi
konsistensi
dalam
suat
alur
pernyataan
konsisten
gis,
(truth
coherence)
tic
condong
benar
apabila
is concistency)
dalam
ke
struktur
aliran
ke aliran
ong
dinilai
dan
sitematik
rumusannya.
realisme,
saling
lo
(truth is sistema
Kalau
sebaliknya
berhubungan,
teori
kebenaran
korespondensi
teori ini cond
naran
kebenaran
teori
sebelumnya.
pe
Karena
kebe
sebelumnya.
Contoh
pengetahuan
yang
Teori
of
truth).
Charles S
ketiga
Istilah
ialah
pragmatisme
teori
Pragmatis (the
diangkat
pada
tahun
pragmatist
1865
oleh
berguna.
suatu
akan
terjadi,
dalam
Sedangkan
kata abstrak,
kemudian
pekerjaannya,
sehingga
Dewey
yang
menjelaskan
merupakan
kumpulan
kasus
menunjukkan
kebenaran
mendapat
konfirmasi
kebenaranya bersifat
dan
relatif
affirmas
(berubah-rub
Menurut
jika
benar
teori
proposisi
berguna
itu
kebenaran
ini, suatu
berlaku
(works),
proposisi
adalah
memuaskan,
(satisfies)
(beneficial).
Berlaku,
memuaskan,
dan berguna
perspektif
pragmatisme diuraikan dengan berbagai ragam cara.50
Persoalannya
pernyataan
hasil yang
sekarang
memuaskan,
k, para
pengikut
berikut:
berlaku
pragmatisme
Pertama,
tujuan
sesuatu
manusia.
ji melalui
Kedua,
eksperimen.
ia
apa yang
dan useful di
memaparkan
itu
benar
sesuatu
atas. Paling
memuaskan
itu benar,
sesuatu
dimaksud
tida
pandangannya
apabila
Dan Ketiga,
apabila
ialah
dalam
sebagai
keinginan
seandainya
dan
itu punya
bisa
diu
nilai useful
Kebenaran
adalah
kebenaran
dalam
dalam
perspektif
Michael
pandangan
perspektif
metode
Williams
dan
atas
dalam
ilmiah
adalah
teori
ketiga
teori
filsafat. Sedangkan
sebagaimana
kebenaran
di at
kebenaran
diungkapkan
dari
ketiga
teori
oleh
di
50Endang Saifuddin A., Ilmu, Filsafat dan Agama, Bina Ilmu, Surabaya, 1987, hlm.
25
----------------------- Page 46----------------------46
dikembangkan
akan
yang
oleh
beberapa
teori
kebenaran
lain
Dalam
pandangan
teori
sintaksis
ini, kebenaran
dan
mengikuti
baku.
yang
Ungkapan
dari
punyai
ini
hal-hal
luar
aturan-aturan
dapat
yang
sintaksis
disederhanakan,
disyaratkan,
arti
atau
apabila
maka
gramatikal
proposisi
proposisi
itu
ke
itu tidak
mem
teori
semantik
dianut
dikembangkan
paska
filsafat
Bertrand
analitik
yang
mami
mengatakan
Aristoteles
bahwa
sebagaimana
suatu
kebenaran
proposisi
begitu,
engan
memiliki
tampak
nyatakan
jelas
bahwa
proposisi
teori
nilai
proposisi
ini
faham
Russell.
mengacu
korespondensi.
benar
konstruksi
itu
memiliki
arti yang
teori
oleh
Menurut
dari
teori
kebenaran
itu mempunyai
Abbas
Ha
pendapatnya
ditinjau
dari
filsafat
teori
segi
ini,
arti.
semantik
me
nilai kebenaran
dimaksud
jika
adalah Pertama,
maksud
pada
refrensi
atau
kenyataan. Kedua,
rti
arti
di
yakni
denotatif
yang
Kerangka
oleh
madzhab
kerja
fungsionalisme.
aliran
fungsionalisme,
itu bernilai
ataan
kebenaran,
itu
jika
sesuai
(frame
Mengapa
work )
teori
karena
dengan
peran
ini
teori
agak
pernyataan
dan
fungsi
ini dikemban
berdekatan
(statemen)
dari
perny
sendiri.
mengesankan
Dari
definisi
(diskursus)
di
atas,
seolah-olah
Teori
sebelumnya,
performatif
ini
berbeda
dengan
teori-te
pada
teori
performatif
performatif.52
esi
Maksudnya,
tindakan
lakukan
ini kebenaran
Suatu
adalah
benar,
berarti
pernyataan
hasil ekspr
me
melakukan
bahwa
Jadi
t
kebenaran
kualitas,
atau
yang
berupa
diskripsi
ini juga
Teori
mengingkari
dimaksud
namun
dengan
benar
ungannya
l.
tindakan
jelas,
dari
teori
tindakan
atau
dan
ini
bukanlah
berbicara.
salah
dari
menolak.
Tidak
suatu
sifa
ada
keadaan
hub
faktua
diskursus
di
atas
tentang
teori
teori di atas.
kebe
Kritik
ukan
cam.
Berdasarkan
akhirnya
kebenaran
Kebenaran
Mengapa
dalam
dalam filsafat
peneliti
hanya
mengkritik
perspektif
ilmiah
ada
sebagaimana
pada
tiga
ketiga
teori
yang
ada
diskripsi
saja,
bukan
enam
di
ma
atas.
yang
lai
nnya?.
Karena
peneliti punya postulat dan hipotesa bahwa teori-teori lainya hanya seb
atas
penjabaran
baru yang
(eksplanasi),
teori
tidak bermula,
dari ketiga
urunan
dan
lebih
bukan
membentuk
bersifat
hanya
konstruksi
sebatas
teori
teori sebelumnya.
Jika kebenaran dalam perspektif korespondensi adalah kesesuai
an
antara
pernyataan
muncullah
Maka
suatu
(idea)
aan
pertanyaan
kita
dengan
perbandingan
kenyataan
bagaimana
kita
kenyataan
(comparation),
pa
dengan
(fakta-realitas).
bisa
(realitas)
membandingkan
itu?.
pernyat
Untuk
membua
yang akan kita perbandingkan. Akan tetapi, di satu sisi apabila kita su
dah
mengetahui
realitas
ndingan?.
mengapa
harus
Ilmu
dan
Telaah
masih
Sistematis
memakai
perba
Fungsional
Ko
kita
tidak
(belum)
mengetahui
realitas,
bagaimana
pada
Padahal,
dan
kebenaran
pengalaman
yang
disusun
tadi
atas
yang
dasar
empirisme
mengelola,
(pengala
merumuskan
merubah
untuk
pandangan
tentang
bisa
menjelaskan
era, dan
dunia.
apakah
Pengalaman
saja
itu merupakan
rasanya
stimulus
sulit
panca
ind
dari kenyataan
bahwa
teori adalah
produk
manusia,
Selanjutnya,
standar
konsepsi
kebenaran
pernyataan
kan
dengan
banyak
sistem
kelemahan.
koheran
tidak
yang
pernyataan
teori koherensi
adalah terciptanya
sebelumnya.
Persoalannya,
salah
membedakan
yang
itu
umum
disamping
antara
sistem
kebenaran
ini
juga
antara
menimbul
koheren
yang
men
konsistensi
Teori
adalah
yang
yang
benar.
konsisten
dan
Teori
kesalaha
konsisten. Karena konsistensi yang dimaksud oleh teori ini hanya adanya
konsistensi secara logis dengan statemen yang lalu dan kemungkinan bisa
salah. Sehingga memungkinkan proposisi yang koheren tadi salah semua.
Fragmentasi teori ini, jika ditinjau dari aspek kehidupan sehari-hari
teori
ide
ini
sangat
mengawang. Sebab
yang
menjadi pusat
adalah dunia
yang rasional dan intelek dan hanya menghadapi hubungan logika dalam
susunan kata.
ini tidak
mampu
enaran
umumya
mahami
Bukan
memberikan
menjadi
dengan
dunia
kontribusi
aksiomatik
faktual.
apa-apa.
apriori
Implikasinya,
Karena
yang
ide
tidak
teori
dengan
mampu
keb
me
isme
dengan
lebih
mendasarkan
(works),
kedua
memuaskan,
i mencoba
untuk
diri pada
(satisfies)
menjembatani
korespondensi.
oalan yang
teori sebelumnya,
bagi
manusia.
kontradiksi
Di
lain
rumit
pula. Bagi
engalaman
kegunaan
yang
sisi,
kelompok
(usefull),
Sepintas
dimunculkan
teori
teori pragmat
ini
pragmatis,
lalu, teori in
oleh
juga
berlaku
koherensi
terjebak
esensi
dan
pada
(idea)
pers
dan
bukanlah sesuatu yang telah berhenti dan tertutup bagi test (verification)
Bagi
kan
kebanyakan
kesan
sebagai
kebenaran.
Kebenaran
terhadap
bentuk
tidak
kenyataan
yang
(truth)
orang
teori
pragmatisme
pelecehan
lagi
diukur
mengatasi
ini,
terhadap
atas dasar
individual.
akan
memberi
keagungan
keterbukaan
Akan
rasio
tetapi, kebenaran
bagaimana
Dan
Instansi
mana
ull?.
Jika
mengukur
yang
kebenaran
g,
maka
kegunaan
kebenaran
ilihat dari
itu menjadi
bisa
aspek
keilmuan,
ada
aspek
(standarisasi)
menetapkan
itu diukur
sesuatu
kalau
melalui
sesuatu
ini memiliki
itu usef
pandangan
individualistik-kontradiktif.
teori
itu bergu
signifikansi
seseoran
Namun
tersendiri
landasan
kritik
di
atas.
Akhirnya,
menyampaikan
masih
kebenaran
yang
dibangun
oleh
ketiga
teori
di
atas
yang
demikian,
oleh
absolut
peneliti
absolut,
hanya
sepakat
Kant.
Menurut
engalaman
dengan
Kant,
inderawi
hanya
Benda
tadi
satu
gejala
kebenaran
yaitu
teori
kebenaran
kritisisme
benda-benda
yang
saja bukan
adalah
bersi
Tuhan.
yang
ditawarkan
ditangkap
bendanya
oleh
(aposteriori).
terikat oleh ruang dan waktu, dan terdiri dari materi aposteriori dan bentuk
apriori. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman gejala benda tadi
baru sebatas pengetahuan inderawi. Untuk membentuk pengetahuan yang
sifatnya umum
ri yang
harus
diolah
oleh
rasio
melalui
dua
belas
katago
modalitas.
pengamatan
yang
Selanjutnya
terbatas
apriori
menurut
kemampuannya,
Kant,
maka
karena
ide-ide
rasio dan
transendental
adalah
Dari
sini, nampak
bahwa
kebenaran
yang
diin
kalau
karena
kita
rasio dan
adalah
zaman
tidak
memperhatikan
pengamatan
positifisme
masih
(istilah
konsep
teori
sangat
terbatas. Zaman
Comte)
dan
pragmatisme
fungsionalime
p
se
(istilah Van
Peursen).
ositifistik dan
Oleh
fungsional
itu
manusia
karena
dengan
tidak
akan
metafisik
dan
itu, kita
bercirikan
luput
dari
juga
rasional
harus
dan
tiga pola
bersifat
empiris.
fikir yaitu
Karena
teologis,
positifistik. Sama halnya apa yang disampaikan oleh Van Peursen, dengan
memetakan
Mitis,
yaitu,
ontologis
kebenaran
paradigma
lagi
dan
berfikir
fungsional.
Demikian
manusia
menjadi
pula
masih
ada
tiga
satu
yang tidak boleh terlupakan yaitu kebenaran agama dan intuisi, meskipun
keduanya berada
maksud
penulis
dengan
adalah
hip
luar
kebenaran
kebenaran
kualitasnya
di
yang
wilayah
ilmiah
komprehensip.
mengacu
pada
dan
inilah
Kebenaran
idea dan
yang
komprehens
pengalaman
yan
ai
Pengetahuan
keadaan
genai
isme
mental
hakekat
(mental
sebagaimana
state).
Ada
diskursus
dua
teori
di
yang
atas,
merupaka
berbicara
men
kebenaran yaitu teori realisme dan teori idealisme. Pertama, teori real
mengatakan bahwa benda-benda itu ada dan tidak bersandar pada persepsi
akal terhadapnya. Pengetahuan hanyalah gambaran atau kopi dari apa yang
ada dalam alam nyata (fakta dan hakekat).54 Pengetahuan atau gambaran
yang
ada
ada dalam
di luar
akal. Hal
dalam
akal
ini
(mind)
tidak
foto.
Dengan
iran ini harus
ada
adalah
bedanya
kopi
demikian,
dari
dengan
kebenaran
yang
gambaran
asli
dan
yang
yang
terdapa
ketepatan
bagi
al
uk
ilmiah.
bungan
ini
Dasar
langsung
alisme
dari
dengan
tidak
hanya
realisme
pengetahuan
muncul
abad
adalah
sehingga
dimensi
pikiran
dan
tubuh
yang
manusia
berasal
16
17
sebagai
pikiran
menjadi
mistik.
dan
dari
dan
bahwa
otak
di luar
ada
k.
pada
otak,
mengenal
berada
Tidak
muncul
manusia
sangat
(mind)
berhu
penting.
Pengetahuan
bertempat
otak
prod
Re
baginya
di alam
atau
secara
fisi
inheren
bersama keberadaan manusia, akan tetapi berasal dari luar yang ditangkap
melalui organ indera.
cara
Sedangkan
singkat
aliran
idealisme mengatakan
akal atau
bahwa
Kedua
adalah
realitas
terdiri
idealisme.
atas
ide,
Se
fikiran,
hal
bahwa
yang
terdahulu
materi
menyertainya.
Maka
itu
sebelum
adalah
materi.
Jika
riil, sedangkan
idealisme
membantah
a
b
adalah yang riil dan materi atau indera hanyalah produk sampingan. Jadi
,
pandangan
fikiran
jiwa.
dak
dan
Maka
idealisme
sangat
terdapat harmonisasi
erat
antara
hubungannya
manusia dan
dengan
ide
alam. Alam ti
dapat
berdiri
Manusia
n.
sendiri,
kesatuan
organik
dari alam
ditekanka
belum
dilanjutkan
gap
sebagai
bapak
annya
mempunyai
oleh
George
idealisme.
yang
mengatakan
dan
Artinya,
teori
sesuatu itu
disebut
tidak
sesuatu
pada
ini
atau
Plato
Untuk
se
dan
diang
pada
ucap
berpijak
ada
itu tidak
mengetahui
masa
(1685-1753)
est percipi.
diketahui.
ada selama
g
penting
Berkeley
Landasan
esse
ui
peranan
berarti
mengetah
mungkin
diketahui.
Sesuatu
tidak
dinyatakan
yan
mengetahui
gagasan
dan
adalah
jiwa,
dan
yang
diketahui
yaitu
konseps
Maka
Berkeley
ini, idealisme
era Hegel.
Hegel
menyebutnya
rasio
hanya
manusia
Semua
absolut.
ui
semata,
Mutlak,
akan
Ide
tetapi
kejayaannya
dalam
ide
pandangan
juga
pada
ada
Hegel
pada
tidak
subyek
ekatan
dan
Ide
mencapai
inderawi
bercorak
empirisme
aliran rasionalisme.
kedua bersifat
subyektif.
Akhirnya
Yang
peneliti
dan
aliran
pertama
menegaskan,
idealisme
bersifat
bahwa
lebih
berd
obyektif
2.
Simoin
pada empirisme,
dari
kata
namun
ada
perbedaannya.
Positifisme
beraka
kta-
fakta
saja. Positifisme
subyek
di
kuatan
menolak
segala
macam
ke
belakang fakta, menolak segala metode di luar apa yang digunakan untuk
menelaah fakta. Maka positifisme menolak cabang filsafat metafiska.
Filsafat positifisme hampir sama dengan filsafat empirisme, n
amun
ada
Memang
perbedaannya
benar
sebagaimana
dikatakan
di
atas
ber
batiniyah
dan
subyek
menerima
sebagai
sum
55Moh. Bqir a- adr, Falsafatun, M. Nr Mufd bin Al, (terj.), Mizan, Bandung,
1994,
Teori
Comte
positifisme
dan J. Stuart
(positifisme
penser
evolusioner).
berdasarkan
ng
Bagi
fakta.
Mill
manusia
karena
mempunyai
suci)
teng
Mill
ini
merujuk
(positifisme
Mill,
menolak
ilmu
kebebasan
dari
serta
valid
kekuasaan
yang
positifismenya
sosial)
yang
Herbert
ilmu
adalah
absolut
diibaratkan a
menerima
ya
dan
sacred
agama,
fortress (ben
erlandaskan
pada
pikir
yaitu
manusia
manusia
pembagian
Comte
mengutamakan
zaman
tiga
tahap.58
menjadi
pemikiran
manusia.
teorinya
Pertama,
Comte
dengan
membagi
Zaman
pol
Teologis,
masih percaya pada kekuatan adikodrati yang mengatur fungsi dan gejala
alam.
politeisme
Era
dan
ini
monotheisme.
terhadap
gradual
akan
Tahap
melahirkan
ini
terjadi
masa
animisme,
simplifikasi
secara
Positif, zaman ini bagi Comte adalah zaman yang tertinggi dari kehidupa
ndangan
disajikan kepadanya.
Melalui rasio
dan observasi
menetapkan
relasi dan urutan yang terdapat antar fakta-fakta.59
Sedangkan
William
James
itu adalah
yang
kebenaran
dan
Dewey
bagi
pragmatisme
bahwa
manu
hakekat
sebagaimana
kebenaran
pa
Djatmiko,
(terj.), Abad
Ideologi,
4
ada
n
sebagian
filosof yang
mengingkari,
jika prakmatisme
dijadika
kontra,
yang
jelas
pemecahan
masalah
pragmatisme
era
sudah
menjadi
Jadi,
kalau
pengalaman
dan
kebenaran
t
adalah
dipraktekkan
lai
pada
positifisme
fakta-fakta empirik.
itu kebenaran
idea (mind),
Akan
fakta empirik
memuaskan,
guna (usefull).
----------------------- Page 55----------------------55
BAB III
melalu
rasio dan
diukur
yang
dapa
agai
Muhammad
pakar
hermenetisme
sejuta
dan
ibak
penasaran
dalam
karyakaryanya.
eji), bagian
akan
Abed
filsafat Islam
pada
produk-produk
Muhammad
pada
ayahnya
modern,
yang
1936.
sebagai
Dia
pendukung
meny
di Figiug
tumbuh
di
(F
dalam
perjuangan
kemerdekaan
seb
tertuang
al-Jabiri dilahirkan
tahun
upaya
memperjuangkan
Prancis dan
Spanyol.1
terkenal
abad
pemikirannya
Abed
tenggara
Maroko
eluarga
yang
terpandang,
Istiqlal dalam
al-Jabiri yang
bawah
partai
penjajahan
an
bernuansa
sekolah
Setelah
agama
swasta
yang
mengenyam sekolah
jenjang
menengah
telah Maroko
ilmu
gembangkan
Penerbitan
sebagai
penerbitan
The Union
setingkat
al-Jabiri
SMA
yang
resminya
partai
studinya ke
dalam
penerbitan
Jurnal
yang
terkenal
se
Arab
rangka
masuk
adalah
Istiqlal
al-waniyah).
tingkat
dalam
untuk
disekolahk
Barulah
gelar diploma
memilih
ia masuki
melanjutkan
Kemudian
ia
hurrah
di Casablanca.
(science).
al-Jabiri
sebelum
(madrasah
al-Jabiri mendapatkan
pengetahuan
keilmuannya,
penerbitan.
ad-dniyah)
nasionalis
tingkat dasar,
yakni
merdeka,
dalam bidang
(madrasah
dengan
men
bidang
al-lam
nama
Dalam
al-Jabiri
ya,
lam
upaya
melanjutkan
bidang
mengembangkan
studinya
pada
keilmuan
Universitas
dan
Damaskub
studin
di Syiri da
filsafat. Akan tetapi, di sana ia tidak puas dan kembali lagi ke negerinya
untuk
Abed
Rabat Maroko
kejayaan
dalam
dalam
bidang
sektor kualitas
mencapai
filsafat
pendidikan
yang
dan
lagi
mencapai
keilmuannya.
punca
Akhirnya
ia
gelar doktoralnya
dalam bidang filsafat pada tahun 1970
dan mulai mengajar
dalam bidang filsafat di sana pula.2 Maka tidak heran, ketika al-Jabiri dij
uluki
filsuf kontemporer
katornya adalah
disertasi yang
di bawah
di
ia
aldn
wilayah
tulis
Barat,
berbicara
karena
salah
satu
tentang
pemikiran
hanya
dipandang
indi
Ibnu
Kh
Prototipe
pemikir
seorang
(mufakkir)
af ia
dan
al-Jabari
ilmuwan
banyak
terjun
dan perencanaan
dalam
tidak
(muaqqaf) an
bidang
sich.
penerbitan,
Sebagai
sebaga
seorang muaqq
bidang
evaluasi
tentang
(science)
matematika,
ilmiah.
dan
buku-buku
rasionalitas
yang
dan
berbicara
tentang
perkembangan
epis
ilm
Akan
prototipe
tetapi di
sebagai
seorang politisi
bernuansa
lain
sisi,
ulung.
sosok
al-Jabiri
Aktifitasnya
pada
juga
mempunyai
kegiatan-kegiatan
yan
UNFP
partai
Istiqlal
yang
terwadahi
dalam
ia
dirikan
sebagai
bentuk
perlawanan
terhadap
imperium,
memihak
kaum
para
gerakan yang
penjajah,
ng
kaum
tidak
borjuis,
dan
para
penguasa
ya
kepentingan rakyat. Negara adalah pesta demokrasi, negara tidak hanya ajang
komoditas
semata,
er )
negara
menyuarakan
kepentingan
adalah
dan
mementingkan
kegigihannya
dalam
kaum
elit
dan
kadaulatan
aspirasi
legitimasi
rakyat,
rakyat.
kekuasaan
negara
Suatu
ketika,
(pow
harus
karena
f
ial
itik
Moch.
Nur
Ichwan
(alih
bahasa), Kr
memihak
pada
kepentingan
rakyat
dalam
disebutkan
taarruful
(kebijakan
kemashlahatan
al-imm
pemimpin
itu harus
umatnya.
Jadi dapat
prototipe
sebagai
penegak
demokrasi,
asasi manusia.4
Konsepsi pemikiran
politik, budaya,
Arab. Dia
dan isu
banyak
didasari
dikatakan
ini
dan
erat
hak
terlibat
al-ma
pertimbangan
hukum
dan
kondisi
sosial,
dengan
asasi manusia
langsung
bi
al-Jabiri memiliki
supremasi
terkait
manun
atas
bahwa
penegak
agenda
demokratisasi
berkembang
di
ka
al al-raiyyah
dengan
yang
hak
berbagai
sedang
problemati
tual
itu
proses belajar
terjun dalam
besar
ditulis
ketika
maupun
penelitian-penelitian.
amanya lagi
sebagian
sudah
mengajar
Dengan
dikaji
popularitasnya
sendiri
serta
yang
(didiskusikan)
baik
ke
ketika
ia
tinggi,
dan multi
dan
interpretatif
berfikir
(padigm
dipolarisasikan
of thought )
paradigma
yang
berfikir.
dalam
Ketiga
istilah al-Jabir
paradigma
berfiki
berfikir secara nalar bayn (tekstual), berfikir Gaya (style) Irfn (gnostis dan
auq) dan berfikir dengan paradigma burhn (demonstratif-filosofis). Adapun
k
Karya-karyanya
jurnal,
yang
pernah
beredar
dan
dituangkan
dalam
bentu
fi
al-Falsafah.
Tulisan ini
merupakan
karya
yang
pe
rrtama
kali
sebelum
ia memperoleh
di Universitas
gelar dalam
program
doktora
Ibn
Khaldn
al-Asbiyyah
wa
Daulah:
Malim
18.
Dan
Muhammad
Abed
al-Jabiri,
5. Takwn
Menuju
al-Aql
al-Arab (Formasi
Nalar
Arab:
Kritik Tradisi
al-Aql al-Arab:
al-
Marifah
ritik
fi
al-Tsqfah
Dirsah
Tahlliyah
al-Ar byah
(Struktur
Naqdiyah
Nalar
Arab:
li Nzum
Studi
7. Al-Aql
asy-Syiys Aql-Arab:
Muhaddidah
wa
Tajalliyatuh
(Na
dan
8. At-Tur wa
al-Hadah:
Dirsah
wa
Munqasyah
(Tradisi
Nazr
Nahw
Idah
al-Arab al-Muar
an
al-Arab
fi al-Hadrah
al-Islmiyyah
(Kebudaya
al-Masyriq
Islam
wa
al-Magrib
(Dialog
antara
Dunia
Timur
PEMIKIRAN
MOH ABED
AL-JABIRI
TENTANG
EPISTEMOLOGI
NALAR BURHN
1.
mengungkap
genealogi
am,
historisitas
masa
misteri
awal
pemikiran
munculnya
al-Jabiri
sebelum
epistemologi burhn,
sampai
baik
pada
pra
Islam dan era sekarang. Terutama bagaimana korpus yang dibangun oleh
al-Jabiri dalam memetakan epistemologi pemikiran Islam paska kodifikasi
Isl
al-Quran
sebagai
(al-ar
at-tadwn)
yang
dalam
interpretasi
al-Jabiri
bad
Eropa
di
dengan istilah
dengan
klasifikasi
akhir
abad
yang
yang
dilakukan
silam
dan
oleh
awal-awal
yang
i
berikut
term
ini. Dalam
s yakni
pandangan
nalar dan fikir adalah sangat berbeda. Istilah pemikiran sama dengan
ideologi.
ikiran itu
Al -fikr diartikan
alam
istilah
yang
yang
lain
sebagai
majm
al-fikr
kumpulan
dan
produk
al-afkr tuha).
juga
bisa
pem
Meskipun
bermakna
perangka
ila
menjadi
Arab
u
sebagainya.
pada
gan
engan
muatan
demikian,
tidaklah
istilah
Maka
dan
isi
salah
term
bias
al-fikr
pemikiran
jika
seperti
berarti
sekaligus
pemikiran
pemikiran
pemikiran
setting
dimaknai
dan
Prancis,
yang
sosialnya.
disinonimkan
mengac
Den
d
produk
pemikiran
adalah
satu
keharusan
atas
metodologi.
Berbeda
t.
dengan
penggunaan
term
nalar
(aql)
dan
maqula
al mudrakah). Jika kata nalar (aql) sebagai bentuk derivasi bahasa dari
r
kata pemikiran
bi washfihi
yang
bermakna
perangkat
berfikir (al-fik
berarti
tersebut
? Tidakkah
dan
bukan
sama
produk
sekali
pemikiran,
lalu
tidak mengandung
apakah
produk
tidak
pemikiran
alande,
pikir al-Jabiri
Levi
ar
Strauss
menjdi
dan
sangat
Michel
dipengaruhi
Foucault.
oleh
Lalande
pemikiran
Andre
mengklasifikasikan
L
nal
dilakukan
pikiran
dan
konsep
f
as-asas
ketika
adalah
mengkaji
berupa
dan
aktifitas kognitif
menelaah
yang
serta membentuk
naluri
manusia
yang
dengannya
ia
dapat
menarik
as
dan
niscaya
korelasi
hadap
dengan
berlandaskan
pada
pemahaman
ter
antara segala sesuatu. Seluruh manusia pada nalar aktif ini sama.
Sedangkan yang kedua, nalar dominan atau terbentuk (al-aql almukawwan au as sid) yang dalam gramatikal bahasa Perancis disebut la
raison constituee. Nalar dominan adalah sekumpulan asas dan kaidah yang
dijadikan
Lalande,
pegangan
dalam
berargumentasi
(istidll). Menuru
nalar ini bersifat terbentuk dan selalu berubah meskipun dalam batas-ba
tas
6Muhammad Abed al-Jabiri, Formasi Nalar Arab: Kritik Tradisi Menuju Pembeb
asan dan
Pluralisme Wacana Interreligius, Op.Cit., hlm. 31
----------------------- Page 61----------------------61
tertentu. Nalar ini antara satu orang dengan yang lainnya berbeda, anta
ra
satu
edangkan
periode
nalar
aktif
dengan
dengan
mempunyai
periode
karakteristik
berikutnya
untuk
pun
berbeda.
membedakan
nalar
manusi
un nalar
dominan
Kontribusinya,
memiliki
kontribusi
atas
dan
maup
tersendiri.
nalarnya
berkolaborasi
bangsa
Arab.
jika
dengan
dikorelasikan
sistem,
pemikiran
dengan
kritik
dan
peradaban
nalar terbentuk. Hal ini berarti aktifitas nalar aktif bisa berlangsung
bertitik tolak dari asas dan kaidah yang terkandung pada nalar dominan.
7
is
Dalam
mencoba
rangka
membandingkan
Konsep
Arkoun.
memperjelas
dengan
nalar
istilah
Islam
nalar,
dan
penul
modernnya
lebih luas
sebagai
derivasi
dan
sangat
Arkoun
merupakan
menutup
yang
tabir
salah
dogmatisasi,
mengkritik
yang
lusifisme
agama
daripada
faham
para
pemikir
akal
satu
yang
aspek
hanya
dari nalar.
kejumudan
Islam,
dan
sehingga
Islam
eksk
menjadi
sampai
Berdasarkan
konklusi.
yang
Penggunaan
mengundang
paradigma
pemikiran
perdebatan
problematika
kungkungan
panjang
akhirnya
(fikr )
dalam
penuli
dan
upaya
nalar (aql)
membangun
epistemologi.
Ia tidak
ingin terjebak
dal
ang
i
istilah
di atas,
berfikir al-Jabiri tidak lain dan tidak bukan, ia tidak ingin terjebak
dalam
am
diskursus
pada
yang
lain, term
besar
nalar
memiliki
arti
yang
lebih
luas,
kontribus
8Mahmd Ayoub,
Modern, Jurnal
Johan
Hendrik
Meuleman,
Nalar
Islami
dan
mempengaruhi
dan
membangun
paradigma
Nala
berfikir
di samping
terhadap
konstruk
nalar Arab
Kritik
sebagai concern
mengkritik pola
dan
sentralisasi
pikir yang
mengalami
dilakukan
pergeseran
tidak hanya
paradigma
sudah
nalar
al-Jabiri
itu sendiri.
oleh
pemikirannya
para
dengan
(shift
pemikir
Islam
of paradigm).
yang
Istilah
pu
memproduksi
terbesar
bagi
kemajauan
yang
dalam
kr
terbatas.
semata, yang
ide
dan
klasik
dan
Pemikiran
pemikiran
Lain
Iptek.
penggunaan
sangat
ang
r
epistemologi
halnya,
dengan
istilah
bahasa
memiliki
pengertian
kamus
hanya
ditujukan
sebagai
pada
sumbangan
aktifitas
fi
y
berfiki
Sedangkan
al-
kata
Arabi dijelaskan,
dalil
berarti
bahwa
sebagai
penjelas
(hujjah).
Secara
s
sederhana
berfikir
burhn
sekaligus
dalam
kitabnya
kata burhn
secara
berfungsi
diartikan
Bunyah
sebagai
etimologi
sebagai
bukti
suatu
aktifita
si
Maka
(kerangka)
berfikir
metodologi
secara
oposisinya
secara
berfikir
rasio, logika
untuk
terminologi,
dengan
dan
nalar
menggunakan
silogisme
pada
burhn10
model
proposisi-pr
adalah
dengan
Aristoteles
metode
analitik
ra berfikir
yang
9Muhammad
l-Arab,
Abed
(384-322
(tahlli). Metode
SM)
al-Jabiri, Bunyah
tahlli
yang
al-Aql
yaitu
terkenal
al-Arab,
suatu
ca
Al-Markz
a-aqfah
10
Nalar yang ada pada manusia memiliki dua tipe: Pertama , disebut nalar
bawaan (innate
reason). Kedua,
nalar yang diperoleh (acquired reason) melalui prose
s pembentukan.
Nalar
bawaan merupakan nalar pemberian dari Allah SWT, sedangkan nalar acquired dipero
leh melalui
proses perorangan yang sangat ditentukan oleh otentisitas transmisi. Fun
gsi nalar sendiri adalah
untuk mengkaji realitas dunia
----------------------- Page 63----------------------63
didasarkan atas proposisi tertentu, baik proposisi hamliyah
(categorical
proposition ) atau proposisi syariyah (hypotetical proposition)1
dengan
Aristoteles,
pada
pemikir
Islam
substansi
logika
ce
Aristoteles
dilakukan
di
logika
kemudian
atas.
yang
disampaikan
oleh
menyerap
Proses
dan
mengadopsi
pengadopsian
Hrun
kebutuhan
yang
heterodok
a
datang
munculnya
ar-Rasyd.
ada, saat
yang
dari
Penerjemahan
itu banyak
India, Iran,
Persi
itu
harus
bermunculan
dan sebagainya.
dilakukan
doktrin
atas
yang
Termasuk jug
penolakan
Dalam
terhadap
rangka
menggunakan
k.
menjawab
lam
argumen
model bayn
wahyu
sampai
serangan
pada
berfikir
rasional
munculnya
tersebut,
melalui
kaum
argumen
dirasa
zindi
perlu
logika,
Is
karena
yang dibangun oleh kalangan teolog tidak lagi memadai untuk menjawab
persoalan-persoalan baru yang kompleks.
Filosof
e burhn
Islam
pertama
yang
membangun
konsep
metod
pada
orang yang
obyek
kedudukan
filsafat.
Ia
tidak
senang
Meskipun
al-Kind
dan
metode
analitik
(burhn)
yang
dikumandangka
pondasi
alam
semesta,
partikular
ng
baru
ng
hlm.
masih
pemikiran
keabadian
diperdebatkan
menggegerkan
para
jiwa
hingga
pemikir
filsafat
dan
hingga
pengetahuan
sekarang.
sekarang.
Islam
pada
Sistem
Tuhan
masa
Is
tentang
ya
Ar-Rz seora
64
rasionalis murni yang hanya percaya pada otoritas akal. Akal mempunyai
peran
kehidupan
an
dan
fungsi
yang
dapat
ditelusuri
hakekat
kemanusiaan.12
besar,
melalui
menjadi
Metode
pada
anganya
seluruh
pengetahuan
akal.
persoal
burhn tersusun
Akallah
dan
yang
mencapai
perkemb
masa al-Frb (870-950 M). Al-Frb yang terkenal dengan guru filsafat
paripatetik
terkenal
ng
kedua (al-muallim
al-muallim
peletakan
al-awwal,
dasar-dasar
hanya
memakai
ak
karena
a-n)
filsafat
setelah
sumbangannya
Islam
paska
yang
Aristoteles
besar
Aristoteles.
bagi
Ia tid
agama;
k
lebih
tinggi
teologi
(kalam)
memakai
metode
burhn.
(1126-
dan
Senada
Rusyd
kedudukanya
dengan
(yurisprudensi )
yang
juga,
fikih
dibandingkan
apa
yang
disampaikan
ilmu
tida
oleh
Ibn
angan
emikiran
tentang
kritik
mengkritik
dalam
dunia
banyak dilakukan oleh para pemikir dan intelektual serta filosof. Waca
na
kritik
erkembang,
kan
Berbicara
menjadi
tanpa
atas
kritik14
dan
dinamika
disiplin
pada
era
kelilmuan
kontemporer
yang
terus
sangat
dikumandang
ya
12Lihat A. Khudri Sholeh, Wacana Baru Filsafat Islam, Pustaka Pelajar, Yog
yakarta, Cet I,
1994, hlm. 221
13Ibid., hlm. 222
14Kritik nalar pertama kali
dengan mengunakan nalar
eles
dipelopori
oleh
filosof
Aristot
logika yang bertumpu pada subtansi dan aksidensia. Pada era renaissance, Rene De
scartes, perintis
aliran rasionalisme dan terkenal dengan metode cogito ergo sum. Di
lanjutkan oleh madzhab
kritisisme Immanuel
Kant dengan
kritik nalar murni. Wacana
Krit
ik atas kritik terus
berkembang, dalam dunia Islam lembaran wacana kritik dibuka oleh para pemikir (m
ufakkir) dan
filosof (muaqqaf)
diantaranya: subtansi kritik yang disampaikan oleh
Hasan Hanaf dengan
metode kritik nalar Barat, Arkoun bertumpu pada nalar Islam, yang mencoba mengur
ai problem
keislaman (islamolog) kritik teks yang disosialisasikan oleh Al al-Harb, kritik n
alar al-Qurannya Nar Hamd Abu Zaid dengan teori dan terkahir Muhammad Abed
al-Jabiri dengan kritik
nalar Arab yang terangkum dalam magnum opusnya
----------------------- Page 65----------------------65
henti. Salah satu tokoh yang berbicara pada kritik epistemologi adalah
al-
Jabiri.
ditujukan
pada
Kritik
epistemologi
burhn adalah
kritik
yang
me
bayn)
irfn. Nalar
dan
pengalaman
burhn adalah
al
(experience)
yaitu epistemelogi
dan atas dasar keruntutan logika dan silogisme. Espistemologi burhn alJabiri
ngkum
dalam
al Arab,
Bunyah
bahwa
sebagaimana
kitab
keterangan
trilogi al-Aql
al-Aql-Arab,
dan Naqd
al-Aql
tera
Takwn
al-Siysyi
al-Aql
dijelaskan
kritik
yang
kritik
epistemologi
ditujukan
berfikir
yang
yang
kepada
mendominasi
litik Arab
dalam
dibangun
kerangka
oleh
al-Jabiri
kebudayan,
(frame )
merupakan
mekanisme
ideologi
dan
peradaban,
dan
po
Kembali
kebudayaan
Arab.
Nalar
disebutkan
ana
pada
Arab
pandangan
ditujukan
al-Jabiri
pad
sebagaim
apa
yang
dimaksud
dengan
nalar
Arab
adalah
contituee
(aql mukawwan)
yakni
himpunan
atur
dan
hukum-hukum
(berfikir) yang
disebarkan
oleh
kultur
Arab
bagi
penganutnya
sebagai
landasan
untuk
memperoleh
pengetahuan.
Artinya, himpunan aturan-aturan dan hukum-hukum (berfikir
) yang
ditentukan dan dipaksakan secara tidak sadar sebagai
epistemologi
oleh kultur Arab.15
an-aturan
ipahami,
Definisi
terlebih
lagi
apabila
an-aturan,
sistem
tersebut
dikaitkan
cukup
dan
rumit
dan
dikontekskan
sukar
untuk
dengan
d
atur
Arab sangat
Strauss dan
Foucault.
persis
dengan
rab)
dipengarui
oleh
pemikiran
Ketidaksadaran
15Muhammad Abed
Seri kritik
al-Jabiri, Takwn
teori
Andre
al-Jabiri
al-Aql
Lalande,
levi
tidak
sama
al-Arab (Formasi
Nalar
66
pengertian
Freud16
tidaksadaran
al-Jabiri
dan
Jung.17
Akan
tetapi
ke
Ketidaksadaran
kegiatan
dan
kognitif
penalaran
yang
berafiliasi
dengan
menetukan
merupakan
pandangan
per
orang
yan
al-Jabiri
rat-syarat
diukur
dari
sisi
sya
sadar.
Sistem
tertentu
merupakan
kebudayaan
budayaan
struktur
mengandung
merupakan
pengetahuan
dalam
ketidaksadaran. Relasi
relasi
yang
tidak
babakan
antara
sadar.
nalar
dan
Karena
ke
segala yang tersisa ketika semuanya telah terlupakan. Yang tersisa ada
lah
nalar itu
sesuatu yang
la
berubah.
Arab
sendiri,
dayaan
Tapi,
sementara
menurut
al-Jabiri
terlupakan
yang
adalah
sega
dalam
kebu
berubah
justru beralih menjadi yang tetap ( konstan) dan yang tersisa menjadi
nalar
orang-orang
mengatakan
apa
sekarang.
yang
terlupakan
tidaklah
bersemayam
dalam
ketidaksadaran.18
sebagai
Sebagaimana
lenyap,
Dari
sini, pemikiran
nalar tidak
Freud
melainkan
dan
yang
tetap
kebudayaan
hidup
Arab
difokuskan pada kritik yang beraviliasi dengan konflik politik dan ide
ologi
plin
yang
seperti
keilmuan
yaitu
(islamic
konflik
Sunni
Islam
studies)
dan
harus
Syiah.
diarahkan
Proses
pada
pembakuan
kritik
disi
epistemologi
ian
dalam
teori
struktur
kepribad
Pertama , Das Es (id) disebut juga alam sadar. Kedua , Das Ich (ego) disebut pul
a alam pra sadar,
Ketiga , Das
Ueber Ich (super ego) dinamakan
alam tidak sadar.
Hal-hal yang ada dalam
ketidaksadaran
secara nisbi tidak dapat disadari dan hal-hal terseb
ut dalam keadaan
represi.
Penekanan terjadi apabila suatu pemilihan obyek dipaksa ke luar dari kesadaran o
leh anti cathexis
misalnya ingatan yang mengganggu mungkin tercegah untuk menjadi
sadar. Melalui interaksi
ketiga struktur di atas, sehingga membentuk apa yang disebut k
ebudayaan tertentu. Lebih jauh
lihat Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, Cet. IX,
2000, hlm. 145
17Carl Gustava Jung menyampaikan bahwa jiwa manusia terdiri dari dua ala
m yaitu alam
sadar dan alam tidak sadar. Kesadaran mempunyai dua komponen y
aitu fungsi jiwa dan sikap
jiwa. Jiwa memiliki empat fungsi pokok; yang dua rasional
yaitu pikira
n dan perasa, sedang yang
dua lagi irrasional yaitu pendirian dan intuisi. Sedangkan struk
tur ketidaksadaran memilki dua
lingkaran yaitu ketidaksadaran pribadi dan kolektif. Ibid., hlm. 156
18Muhammad Abed al-Jabiri, Formasi Nalar Arab, Op. Cit., hlm. 67-71
----------------------- Page 67----------------------67
syarat-syarat
mlah
keabsahan
(syurt
as-ihhah).
Tepatnya
konflik
seju
Yunani
sebab
dan
yakni
dengan
Eropa
pengetahuan,
prilaku
dalam
babakan-babakan
ar yang
dan
normatif,
yakni
maka
berhubungan
nalar
akhlak.
tertentu
modern
Arab
berafiliasi
Meskipun
tidak
lain
dengan
demikian,
merupakan
da
nal
nal
kecenderungan
untuk
berfikir
guna
mencar
i
posisi dan letak sesuatu dalam sistem nilai yang dijadikan sebagai rujukan
dengan pusat pemikiran itu.
Gerakan pemikiran antara pemikir (mutsaqqaf) Yunani atau Eropa
dengan pemikir Islam Arab sangat berbeda sekali. Gerakan pemikir Barat
sudah tidak
sebagai
ada
referensinya.
Platonis
merupakan
rakan
sekat
(partition )
Helenisme,
Stao,
Gerakan
dan
tonggak
renaissance
ri
oleh
awal
kebangkitan
dan aufklarung.
madzhab
atisme,
renaissance
kontemporer.
pola
Pola
(limits)
iran
pembatas
dan
atas
Barat
gerakan
berkutat
pada
paska
yang
ge
dipelopo
pragm
merupakan sinyal
dalam
telah
mencoba
kebebasan
Neo
fenomenologi,
Barat
pikir
rasio
dan
lagi
gerakan
aufklarung
pemikiran
Pola
Islam
masih
s
dan
terlebih
dari
gerakan
zaman
Islam.
Barat,
rasionalisme,
strukturalisme, positifisme
menempatkan
Aristotelian
Munculnya
empirisme,
pemikiran
kat
sangat
jauh
merespon
untuk
membuka
berfikir.
aspek-aspek
meninggalkan
sekat-se
Sedangkan
teologis,
pemik
dogmati
logosentrisme.
Hal ini sebagaimana
terhadap
k hanya
pola
dipahami
sebagai
secara
doktrinal
lagi
yang
pikir nalar
Islamologi,
mengandung
yaitu: Pertama,
tetapi Islam
rahmatan
Islam
harus
tida
li al-lamn.
dipahami
Islam
tidak
dan
dominasi
nalar dogmatis
yang
statis,
depresif
eksklusif serta
estetis-etis
rtugas
daripada
mengenali
apologetik.19
ilmiah
dan
Jadi
nalar
Islam
rasional. Kedua,
masih be
nalar
yang
be
kembali kebenaran (fungsi akal) menjadi sempit dan terbatas. Akal hanya
berkutat
pada
nalar
yang
lasi
ditawarkan
(qiys),
Islam
analogi
hanya
saja. Ketiga ,
bertitik
tolak
formu
pada
metode
menutup diri dari mata rantai historis, sosial, budaya dan etnis, sehin
gga
memunculkan
serumpun
dan
(union) yang
empirik
data
yang
secara
sir
na
kelahiran
an
wilayah
melahirkan
wacana
mengarah
apologetik. Keenam ,
kritik
yang
pada
kebenaran
seragam
(homogen)
taklid. Kelima,
transendental,
pemikiran
lahir
ai
Islam
Islam
yang
lebih
peningkat
menjadi
penaf
mementingkan
waca
Kembali
pada
al-Jabiri,
persoalan-persoalan
yang
di
dan
lingustik
yang
ip
fikih) tidak
bahasa
Arab
mampu
melepaskan
sebagai
hubungan
nya
warisan
akal
Arab
Badui
antar
kata
dan
makna.
kausalitas
hubungan
atas
biasa
yang
ksiomatik.
Dalam
lebih
pandangan
urgen
dan
tidak
yang
Hubungan
mengandung
ahli bahasa
tidak
melihat
ada
hanya
seb
itu
sifat kemestian
(linguistik)
dan
dan
nahwu,
kata
s-teks
Tradition
and
Arkoun
Modernty:
Autentik
Islam
dan
Tentang
Islam
The
dari
Modernitas ,
Pola
pikir
(jadaliyah ),
peran
Sejak
atas.
akal
dalam
yang
memahami
dilakukan
adalah
teks-teks
model
keagamaan
dialekti
sangat
terb
dulu pola pikir yang dipakai dengan mengutamakan qiys al-illah untuk
fikih dan qiys ad-dallah untuk kalam dan bukannya lewat silogisme
dan logika sebagaimana epistemologi burhn. Corak pemikiran bayn ini
Corak
sangat
ini
kental
dipraktekkan
dalam
tradisi
pesantren-pesantren.
illuminasi,
pada
masuk
wilayah
tasawuf.
esoteris
prinsip
irfn.
Gnostisisme
dasar,
melalui
dengan
ilhm
Fragmenasi
dalam
prosedur yang
hasa
dan eksoteris,
ini
perspektif
dan kasyf
yang
memunculkan
epistemologi
disiplin
merupakan
dua
proses
menggunakan
sejajar dengan
yaitu;
pasangan
Pertama,
eksoteris
penggalian
atau
esoteris
ba
yang
pasangan kata dan makna dalam akal retoris. Ia menjadikan makna sebagai
yang asal (al) dan kata sebagai yang cabang (far ) kebalikan dari akal
retorik. Kedua,
implisit
secara
menggali
manfaat
dari dimensi
politik
Implikasinya,
institusional
Kecelakaan
apa
yang
dari gerakan
disebut
riqat
intuisi,
dengan
dan kasyf
wirid-wiridnya.
ahkan,
dua
ogi
epistemologi di atas,
yang
bersifat
al-Jabiri
inferensial
rangka
menjawab
(istidll
ke
epistemol
istintj ) yang
menggunakan
logika dan silogisme. Al-Frb mensyaratkan dalam premis burhn harus
merupakan
yang
remis
premis
memberi
remis-premis
yang
keyakinan
silogisme
primer. Kedua,
empat
dan Keempat,
lapangan
kognitif
umum
diterima
(maqblat).
(hujjiyah)
keyakinan,
dan
(burhn)
pengetahuan
yang
kebenarannya
demonstrasi
adalah
opini-opini
opini
premis
tadi, tingkatan
Ada
yang
meyakinkan,
mendekati
saja.23 Dalam
sains
benar
Al-Frb membagi
Ketiga ,
sama.
yang
bentuk. Pertama,
inderawi.
(mahrat)
Keempat
tu
Premis
menyakinkan.
dalam
pengetahuan
diterima
yang
benar.
tidak
percaya
pengetahuan
begi
filsafat
da
yang beraliran
al-hikmah.24
Aristotelian
dan
Platonis
di
Akademik bait
Dan penerjemahan ini dilakukan untuk mendukung akal retoris pada saat
itu
ini
term
melawan
dalam
perspektif
dalam
ertama,
serbuan gnostis .
epistemologi
Dari
sini,
proses
melahirkan
dua
akulturasi
poros.
(intellegibles). Kedua,
view)
dan
dengan
mengunakan
pasangan
substantia atau acciden.25
Akal
untuk
waktunya
Arab
berkaitan
dengan
pasangan
lebih
pola
pandang
epistemologi
banyak
(syste
cabang
menghabiskan
iri
bentuk
mengatakan
derivasi
dari kekuatan
salf . Selanjutnya,
al-Jab
250
kiran
23Osman Bakar, terj. Purwanto, Hierarki Ilmu, Mizan, Bandung, 1997, hlm.
24Lihat
dan
dan bandingkan,
Aunr
Rahm
Faqh dan
Munaha,
(ed.), Pemi
Peradaban Islam, UII Press, Yogyakarta, 1998, hlm.46 dan Johannes Pedersen, The A
rabic Book,
Penj. Alwiyah Abdur Rahman, Mizan, Bandung, 1996, hlm. 151
jo,
Shah,
M.
Quraisy
Syihb
dan
M.
Dawam
Rahar
Garda Depan Mosaik Pemikiran Islam Timur Tengah, Mizan, Bandung, 2000, hlm. 317
----------------------- Page 71----------------------71
yakni legasi salf dan realitas Barat modern. Maka agar bisa bangkit akal
Arab
tersebut harus
Dari
membebaskan
keduanya.
zero kalau disuruh memilih maka al-Jabiri akan memilih kekuatan yang
dipresentasikan
(id
oleh
al
realitas
Barat modern
sebagai
faktor
ekstern
eksternal) yang merupakan sisi lain dari faktor internal (id internal) yaitu
legasi (tur).26
Dari diskursus ini, al-Jabiri tidak hanya membatasi metodeloginya
pada metode struktural yang melihat pemikiran sebagai sistem yang unsurunsurnya
dekatan
saling
historisitas
nuitas
(tarkhiyyah),
(istimrariyah).
al
Obyektivitas
Historisitas
menawarkan
(madluiyyah)
dinamakan
dengan
pen
dan
al-fa l
konti
al-qri
an
berarti wal
dengan
argumen
al
obyek
qri
bacaanya).
terhadap
an
al
Kajian
terbentuknya
maqru
(menghubungkan
sang
konsep,
bahasa
dan
pemikiran,
tapi
ia
juga
id
kitabnya
at-Tur wa
at-Tajd
Sedangkan
kebutuhan
zaman.
tajdid
ab
Proyek
adalah
pemikiran
penafsir
Hanaf ini,
ulang
mengusulkan
agar
Ar
memikirkan kembali seluruh persoalan yang muncul pada masa lalu, yang
menjadi khazanah Arab kontemporer, kemudian melakukan verifikasi dan
selektifitas
gkritik
secara
valid
sesuai kontribusi
era sekarang.
Ia men
ian
ata
untuk
Secara
membangun
fungsional
jangka
pendek,
pembaharuan
detail,
gerakan
tanpa
tur merupakan
alamiah
han
faktor
taktis praktis
landasan
teoritik
persoalan
rkembangan
masyarakat
Tur dan
tur dan
yang
dalam
hakiki
pada
berinteraksi
tajdd
tidak
semata-m
yang
bertujuan
standar.
Akan
tetapi
level
teoritik
dan
dengan
peradabannya.
pe
tajdd tidak berarti reformasi teoritik atas yang lama, melainkan peruba
realitas
penyebab
secara
radikal
dengan
menghilangkan
keterbelakangan
pula
dari akar
tidak
merupakan
Karena
bentuk
lektisme.
psikologinya.
sinkretisme
Tur dan
yang
bersifat
sinkretisme
dalam
pengertian
ini merupakan
non-ilmiah
dan
menghancurkan obyektifitas yang lama dan yang baru.28
Oleh
dalam
al-Jabiri
karena
itu,
isi
tajdd
obyektifikasi
ek
kerja
metodologis
mengarah
pada
semangat
obyektifitas
dan
diskontinuitas
melalui
aspek sosial,
kritik ideologi,
budaya,
dan
kultural
serta
politik. Ketiga,
mengungkap fungsi ideologi termasuk fungsi sosial, politik yang ada pad
teks-teks tertentu.
Sekali lagi pada konteks ini, al-Jabiri tidak memaknai arti ke
mbali
kepada
tradisi,
erbakukan.
Yang
dilakukan
tradisi secara
itu,
Ajaran
adalah
mencomot
memaknai,
apa
yang
mengkaji,
dan
sudah
menganili
ini,
h
dengan
menjadi
baru
wilayah al-fal
sebagaimana
persepsi
Tradisi:
di
Gelegar
atas.
Setela
Pemikiran
28Hasan Hanaf, Yudian W. Asmn, (peng.), Tur dan Tajdd: Sikap Kita Terhadap Tu
ke
tingkat tauzf
atau istimr,
yaitu
menimba
relevansi
tradisi.
pijakan
a,
Tradisi
pemikirannya.
yang
Lalu
progresif
pertanyaan
dan
selanjutny
model apa yang dinilai obyektif, progresif, dan inferensial yang harus kita
ikuti?.
Ibn
Apakah
Rusyd,
tradisi yang
Mull Sadra,
dibawa
al-Gozl,
Ibn
oleh
mutzilah,
Taimiyah,
dan
Ibn
Asyriyah,
Sn atau
Pertanyaan ini cukup sulit untuk menjawabnya, namun pola pikir al-Jabiri
dalam
membangun
kan
pada
tradisi
filsafat
lebih
banyak
diorentasi
dan
menjadi
referensi
pemikiran
Islam
ke
depan.
filosof
pengagum
ri
Ibn
usi
yang
Rusyd.
bagi
lain,
Tradisi
hal
ini
harus
bisa
dimaklumi
mampu
karena
memberikan
kemaslahatan
ummah
(malahatul
ummah)
dan
peradaban
dan pemikiran yang progresif, inklusif dan rasionalis.29
Akhirnya,
dan
menyimpulkan
pergeseran
pada
paradigma
enjadi
sebab
filsuf
bahwa
(shif
keterputusan
of
konteks
dalam
paradigm).
epistemologi
inilah
Khazanah
Islam
pemikiran
(epistemological
kontrib
membangun
al-Jabiri
pemikiran
al-Jabi
membac
telah terjadi
Islam
breaking)
telah
antara
siapa?.
Epistemologi
yaitu;
prinsip
gensi
bayn diarahkan
atau
atas
diskontinuitas
atau
kemungkinan
prinsip
ty).
Sedangkan
keterputusan
(tajwz).
korespondensi
pada
dan
Dan
dua
(infil)
dan
epistemologi
penyerupaan
prinsip
Prinsip
pada
konti
irfn didasarkan
(correspondence
dasar
and
hubungan
similari
kausalitas
antara berbagai unsur. Dan epistemologi ketiga ini telah banyak digunakan
dalam berbagai kasus, filsafat Ibn Sn tidak luput dari metode ini dalam
pembuktian
bersifat
inferensial
irfn (gnostik).
dalam
(inferential
Begitu
evidence)
pula bagaimana
filsafatnya
pembelaan
yan
Ibn Rusyd
29Muhammad Abed al-Jabiri, Post Tradsionalime Islam, Op. Cit., hlm. xxii-xxvii
----------------------- Page 74----------------------74
Ibn
menjelaskan
konter
al-Gazl dan
bagaimana
serangan
gnostisisme
Sn terhadap filsafat.
3. Dinamika
Kejayaan
dan
Historis
Filsafat
Arab
Islam
antara
Keruntuhan Nalar
Diskursus tentang filsafat Arab dalam perspektif historis tida
k akan
terlepas
bidang yang
dari
dua
kriteria: Pertama,
Aspek
kognitif,
yait
edua,
yang
Aspek
homogen,
ideologi, yang
politik), dimana
seperti
Dalam
materi
kognitif
hal ini,
dibentuk
bangsa,
oleh
konsep,
disubordinasikan
faktor
visi
dan
ideologi
pada
metode. K
fungsi
(sosial
dan
ideologi.
mikiran
telah
mencatat
bagaimana
gejolak
pe
n.
esadaran
an
memikirkan
Arab.
bisan,
mengarah
kembali
Bagaimana
politik yang
asa
bung
ideologi
dan
dianggap
pada
dan
alat
teologi, ideologi
Filsafat
untuk
pemikira
membentuk
Asyriyah
Mutawakkil.
sebagai
yang
konfrontasi
oleh Mutzilah,
Makmun
karena
konfrontasi
historisitas
konflik
dipertontonkan
al-
pada
dan Syiah
dikecam
mengekspresikan
pada
habis-ha
oposisi
terselu
alam
ul
isme
al-Mill
dengan
wa
an
filosof
generasi
dan Neo
Nihl,
awal
pertama
yang
kali
dipelopori
berinteraksi dan
oleh
Neo
bergum
Platon
periode
Sedangkan
interaksi
sentralisasi
pertama
pergumulan
ini seputar
dengan
masalah
Aristotelian
alam
dan
setelahnya
ketuhana
dengan
75
pada logika.
Hunain
leh
Ibn Ishk
pertemuan
erjadi
Kehadiranya paska
pada
masa
penerjemahan
al-Makmun
abad
ionalitas
buku
filsafat
H.
Dari
sini,
pemikiran
memberikan
sumbangan
peradaban.
Penulis,
yang
mikiran
perkembangan
dengan
yang
zaman
sengaja
besar
dan
akan
terhadap
pergumulan
berpijak
kemajuan
pada
suatu
kontribusi
pe
).
Pemikiran
baik
lar,
yang
memiliki
sumbangan
terhadap
terbentuknya
na
ng
menciptakan
akan
kami
kemunduran
melainkan
sampaikan
peneliti
( dark
tidak
age).
secara
Filosof
dan
keseluruhan
pemikir
ya
(whole),
Islam
adalah
telah
mencatat
bahwa
filosof
pertama
onflik
atu
dengan
sisi,
Mutzilah
Islam.
yang
Ia
banyak
terlibat
mempresentasikan
konfrontasi
ideologi
negara
k
di
dan
penganut
gnostik
(irfn )
dan
Sunni
di sisi
lain. Akal
Universal,32
telah dikukuhkannya. Al-Kind mengatakan bahwa
terdapat
yang
paralelisme
ara keduanya
ya
antara
agama dan
memiliki
kesesuaian
terpusat
pada
dan
filsafat dan
harmonisasi.
dia percaya
diant
Tujuan
keduan
dan
Tuhan
yang
tertera
dalam
al-Quran
dipahami melalui penalaran rasio. Jika dipahami secara seksama dan tep
at,
maka
31Muhammad Abed al-Jabiri, Formasi Nalar Arab, Op. Cit., hlm. 365-367
32Akal Universal (al-Aql
Universelle. Yang
ison
al-Kauni)
sebagai
terjemahan
dari
Ra
dimaksud
adalah kekuatan berfikir yang khusus dimiliki manusia,
dimana
kalau manusia
menggunakannya
dengan sungguh-sungguh
ia akan sampai
pada
pengetahuan
Universal,
pengetahuan yang dimiliki oleh seluruh manusia dan bersifat niscaya dalam arti i
a meniscayakan
dirinya sendiri, tidak ada ruang yang bersifat kemungkinan dan
keraguan, semuanya bersifat
mutlak
----------------------- Page 76----------------------76
Al-Frb yang
kudeta
cak
kaum
perlawanan
kholifah
bentuk
muncul
pada
atas
kaum
Sunni
dinasti
yang
Syiah
hanya
dekade
Mutzilah.
yakni
sekedar
imperium
saling
negara
Arab
kompetitif
asa
dan
kemudian
Buwayhiyyah,
menjadi
bermusuhan.
Masa
semata.
beberapa
Karena
mengdapai
ini
Hamdniyyah
institusi
menjadi
telah
negara
pula, pun
melawan
Dari
kecil
sini
yang
Pemulihan
persatuan
sebagaimana
teorinya
dan
fsiqah,
tidak
negara
menguasai
yang
dipimpin
sistem
oleh
ketatanegaraan.
orang
yang
fasik,
yang
menindas
gara
rakyat
agung,
jur
dan
makmur
tidak
sentosa yang
dan
tidak dalm.
utama
(madinatul
dengan
Perbedaan
terjadi
proyeksi
agama
kota
yang
fdilah,
orang
kota
ilmu
antara satu
nalar,
ne
kota
rakyatnya
pengetahuan
dengan
pengungkapannya.
yaitu
mensejahterakan
khususnya
filsafat
medium
oleh
mendambakan
keilmuan,
dan
pada
wilayah
metode
dipimpin
Ia sangat
fadhilah),
menanamkan
rasional.
lainnya
Agama
hanya
mengambil
telah
menyebabkan
kemunduran
( dark
gnostis .
Filsafat
kitabnya, asy
kemunduran
Frb.
iri
Kritik
menilai
spek
Ibn
Syif dan
rasional-illuminatif
an-Najt
Sn telah
cukup
Ibn
dikritik
diangkat
oleh
kontroversial,
mempresentasikan
Sn sebagaiman
oleh
al-Jabiri
al-Kind dan
akan
seba
al-
tetapi al-Jab
pemikirannya
pada
Dn
(Menghidupkan
melakukan
pengujian
terhadap
Kembali
kasus-kasus
Ilmu
yang
Agama),
disampaikan
ia
oleh
Ibn n.
Al-
Gazl dalam kitab al-Munq min ad Dall dan Tahfut al Fal sifah telah
banyak menyerang para filosof.33 Al-Gazl mengkritik sepuluh hal yang
disampaikan oleh
kepada
kekufuran.34
embawa
rensi
Walaupun
pada
pemikir-pemikir
pijar
ebagai
para
filosof,
demikian,
Muslim
dimana
nampaknya
wilayah
yang
tiga
al-Jabiri
Barat.
Ibn
bisa
banyak
Hazm
beref
dikenal
hukum Islam. Ibn Hazm banyak terpengaruh oleh madzhab zahiriyah yang
mempresentasikan proyek
jelas
ya,
intelektulnya
secara filosofis.
Tujuann
landasan
baru
yaitu
demonstrasi.
Landasan
yang
illuminasi
ak
itu,
diartikulasikannya,
sekte
Syiah
dan
Ibn Hazm
membangun
pada
masanya.
fis
kaum
sekaligus
sufi
gerakan
secara
yuridis,
menghapus
radikal.
dogmatis
Oleh
dan
jej
karena
filoso
konsensus
(ijm).
Ibn
Hazm
dalam
memandang
proses
legislasi
mempunyai
substansi bast dan tidak mempunyai mhiyah dan hakekat. K
etiga , Tuhan tidak
mengetahui partucularys.
Keempat,
Tuhan
tidak bisa diberi sifat ji
ns dan fa l (differensia).
Kelima , Planet-Planet adalah binatang yang bergerak dengan keinginannya sendiri
. Keenam, jiwa
Planet-Planet
mengetahui
juziat. Ketuju, hukum
alam tidak dapat
berubah. Kedelapan,
pembangkitan jasmani tidak ada. Kesembilan, alam ini tidak bermula dan Kesepuluh
, alam kekal.
Dan ketiga dari sepuluh point di atas bisa menyebabkan pada kek
ufuran. Ketiga point tersebut
yaitu: Pertama , alam kekal dalam arti tidak bermula. Kedua , Tuhan tidak menget
ahui perincian
yang ada di alam. Ketiga , pembangkitan jasmani tidak ada. Lihat Hrun Nasution, F
alsafah dan
Mistisisme dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, Cet. VIII, 1992, hlm. 44-45 dan
Muhammad Atf
al-Iraqi, Metode Kritk Filsafat Ibn Rusyd, diterjemahkan dalam kitab
Al-Minhj an-Naqd
f
Falsafah Ibn Rusyd, IRCISOD, Yogyakarta, Cet. I, 2003, hlm. 33-34
----------------------- Page 78----------------------78
mengakui tiga sumber yaitu: al-Quran, Had dan Bukti. Ibn Hazm tidak
mengakui validitas analogi (qiys). Tetapi ia mengakui konsensus (ijm)
sebagai
pijakan
pembacaan
bukan
konsensus
pandanganya
caya
dilakukan,
ktek-
melainkan
dan
keimanan
dari
aspek
konsensus
pada
hukum
teks. Ijm
di kalangan
Islam
dalam
yang
dalam
muslim
nis
pra
bahwa
epistemologi
ia
menjadi
al-Jabiri.
referensi
Ibn
dan mainstream
Rusyd
terkenal
paradigma
sebagai
pen
Aristoteles. Dia juga pembela ajaran Aristoteles dari serangan fuqah dan
sufisme
omus
serta
(Aristoteles)
a,
teolog.
dari
Ia
perubahan
pula
yang
meluruskan
(tahrf ) dan
magister
interpretatif
pri
sebelumny
seorang
l-
Mujtahid,
h dan
dan
Tahafut
al-Tahafut
teolog.
telah
Karangannya
mengkonter
Bidyah
para
ahli
fiki
serangan al-Gazl.
Kritik
dalah
dan
pembelaan
yang
dilakukan
oleh
Ibn Rusyd
keduanya,
hukum
relationship)
kar
kausalitas
tidak
ada. Api
dan
hubungan
keniscayaan
(necessit
sifat memba
halnya,
membakar.
a
api bisa
Argumen
membuktikan
ukum
ini
kenabian,
kausalitas.
yalah
Kalau
membakar
kalau
diajukan
kemudian
oleh
Tuhan
al-Gazl dalam
dinegasikan
menghendaki
pada
rangk
konteks
sifat membakar,
itu han
kebiasaan (dat).
Maka
untuk
menjawab
hukum
kausalitas,
Ibn
Rusyd
menjawab.
Bahwa tidak ada ruang bagi semua peristiwa secara kebetulan. Semuanya
terkait
kar
dengan
hukum
maka
tidak
selamanya
kausalitas. Jika
api harus
membakar.
api mempunyai
Dan
jika ada
sifat memba
api yang
sesuatu
hukum
maka
kausalitas,
pasti ada
maka
sama
sebabnya.
saja
ia
Karena
tidak
siapa
mengakui
setiap perbuatan pasti ada pelakuknya. Jika api tidak membakar pada diri
Ibrhim
itu adalah mukjizat.35
Mukjizat
adalah sebab-sebab
idrk al-
asbb)
hukum
yang
berjalan
di
luar
nalar
manusia.
Ia merupakan
Bagaimana
al-
analisis
konter
balik
Ibn
Rusyd
terhadap
sera
Gazl tentang tiga hal yang bisa menyebabkan kekufuran. Tiga hal yang
bisa menyebabkan pada kekufuran adalah; Pertama, alam kekal dalam arti
tidak bermula. Kedua, Tuhan tidak bisa mengetahui benda partikuler yang
terjadi di alam. Ketiga, kebangkitan jasmani tidak ada.
Tiga
persoalan
dengan
di atas, dikonter
balik
oleh
Ibn
Rusy
(kekal)
dalam
maka
bertentangan
Dan
akan
berimplikasi
ipta.
Ibn
creatio
Menurut
ex
diciptakan
dengan
pada
Kemudian
dalam
arti
arti
peniscayaan
kaum
Rusyd
nihilo
tiada
teologi
terhadap
Tuhan
jika alam
mempunyai
landasan
(creati
(agamawan).
adanya
menjawab,
tidak
dari
sebagai
tidak
hukum
penc
bermula
yang
kuat.
Rusyd, alam adalah kekal dalam arti diciptakan dari benda yang sudah ada
dan
Allah
melalui
telah
proses.
Sebelum
terciptanya
langit dan
bumi,
menciptakan wujud air (Q.S. Hd: 8). Kemudian Allah menciptakan bumi
selama
berupa
uap
satu
(Q.S.
kamu
minggu
Hamm:
dan
11).
Allah
Dan
bersemayam di
Allah
sendiri
langit
yang
mengatakan
masih
tidakka
mengetahui bahwa seluruh kehidupan telah aku ciptakan dari air sebagai
sumbernya
atas,
di
(Q.S.
al-Anbiy:
30).
Maka
berdasarkan
ayat
kedua,
filosof
yang
mengatakan
bahwa
Tu
han
tidak
salah
paham.
Selanjutnya
yang
dimaksud
oleh
ada
alam
tersebut.
pengetahuan
adalah
Tuhan
berbeda
tentang
dengan
perincian
pengetahuan
benda-benda
manusia
yang
tentang
hal
Pengetahuan manusia dalam hal ini mengambil bentuk hanya sebatas efek
dari
sebab
akni
pengetahuan
terwujudnya
dan
aharu
Tuhan
perincian
yang
bersifat sebab
tersebut.
Pengetahuan
(al-asbb),
manusia
adalah
y
b
sendiri
l-Gazl
dalam
kitabnya
Tahfut
al-Fal sifah. A
mengatakan bahwa di akhirat nanti bagi kaum sufi yang terjadi hanyalah
kebangkitan
k ada. Akan
am
tetapi
tentang
rohani
bagi
Ibn
saja, sedang
Rusyd,
bahwa
kebangkitan
jasmani
pemahaman
tida
manusia
aw
ri
n
t
Hazm
semangat
dan Khaldun.
pemikiran
Prototipe
Ibn
Rusyd
pemikirannya
(ruh
sanga
rusydiyyah),
berbeda dengan Ibn Rusyd. Jika Rusyd dalam babakan pemikiranya lebih
ditekankan
logika dan
pada
ontologi.
pemikirannya
Lain
produk
pemikiran
halnya
dengan
dalam
aspek
al-Jabiri yang
metafika,
paradigma
Islam
banyak
dikonsentrasikan
pada
wilayah
Islam
wilayah
adalah
Ini
wilayah
barat
Timur
Islam
satu
kesimpulan
yang
mpulan
terlalu
liti) kembali,
cepat,
telah
telah
yang
menyebabkan
menyebabkan
kejayaan
terlalu cepat
kesimpulan
yang
kemunduran
bagi
bagi
harus
dan tergesa-gesa.
Islam.
dipertanyakan
kesi
(dite
36Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme Dalam Islam, Bulan Bintang, Jaka
rta, Cet. VIII,
1992, hlm. 50-54
----------------------- Page 81----------------------81
harus
dikaji
rannya.
Tidakkah
ah
Islam
ulang
pemikiran
Barat
(reinterpretatif),
Islam
seperti,
Ibn
wilayah
Sn,
dalam
Timur
lebih
pembuktian
al-Gazl,
maju
kebena
daripada
Suhrwardi,
Mullah
Frb dan lain-lain. Gagasan kontroversial inilah yang menarik dan patut
untuk diteliti dan dikaji kembali.
----------------------- Page 82----------------------82
BAB IV
NALAR BURHN
wilay
Sadra,
al-
dan
Posisi
Perspektif
Nalar
Abed
al-Jabir
Muhammad
adalah
an,
Burhn Muhammad
Abed
al-Jabiri, bukan
bermaksud
melebihk
seorang filosof, Pakar hermeneutik dan pemikir Arab yang berwawasan luar
dan
terus
populer.
dikaji,
Popularitasnya,
didiskusikan
-pemikir
era
(discourse)
mulai
dan
mendapat
menjadi
perhatian,
referensi
para
pemikir
yang
Akal
terangkum
Arab
(Naqd al-Aql
tentang
klasifikasi
Arab. Nalar
dalam magnum
al-Arab).
metodologi
opusnya
Dalam
pola
trilogi
pikir
yaitu
ini,
Arab
Trilogi Kriti
dan
ia
banyak
paradigma
menguraikan
bangsa
Arab diklasifikasikan menjadi tiga trend nalar yaitu: nalar bayn, nalar irfn
dan
nalar burhn.
ir al-Jabiri
Melalui
dan pola
pik
Satu
adalah
diskursus
yang
sedang
dikaji
oleh
penulis
se
bagaimana kritik nalar burhn al-Jabiri ini dipresentasikan. Dimana kritik ini
menjadi bagian dari ketiga
burhn dan dua
k
kritik nalar
epistemologi.
yang
kritik
lain
merupakan
nalar
kritik
di
atas.
Kritik
metodologi
nalar
dan
kriti
Jika
of thought)
al-Aql
al-Arab berbeda
suatu
yang
pada
didasarkan
dengan
model
model
metodologi
teks, indikasi
nalar
berfiki
(bayn)
dan
atas pendekatan
pengalaman
keagamaan
(direct
proach ) dengan mengacu pada dikotomi zahir (eksoteris) dan batin (esoteris)
yang
dan
keruntutan
logika
didasarkan
logika
atas
serta
dan
silogisme
dibuktikan
antara
proposisi
pembuktian
silogisme.
dengan
inferensial,
Keruntutan
korelasi
dan
(continui
keterkaitan
Nampaknya,
kritik
kalau
ditelusuri
lebih
dengan
detail
dan
proposisi
valid,
Pembangunan
dari
metodologi
tiada (creatio
ex
nihilo)
bukan
menuju
berarti
pada banguna
building) yang tidak terkait dan terikat oleh unsur dan sistem terdahulu. H
ini, berdasarkan
filsafat
pandangan
filsafat
sebagaimana
sejarah
perjala
dan menciptakan
tatanan
metodologi
dan
Jadi orientasi
suatu
sistem
epistemologi
epistemologi
berdasarkan
pemikir-pemikir
kritik
nalar
pembongkaran
yang
baru
al-Jabiri
dimaksudkan
(dekonstruksi)
membentuk
terhadap
struktur,
sebelumnya.
untuk
sistem,
pa
melakukan
kebudayaan
an
buku
kritik
nalar
kebudayaan
dalam
yang
Takwn
korelasinya
al-Aql
dengan
al-Arab,
kritik
al-Jabiri menjelask
sistem
dan
erfikir)
sebagai
an
dan
tidak
oleh
kultur
pengetahuan.
Arab
bagi
Artinya
penganutnya
dan
himpunan
aturan-atur
dipaksakan
(secara
leh
al-Jabiri
etodologi)
merupakan
yang
1Muhammad
al-Arab,
Abed
kritik
perangkat
al-Jabiri, Bunyah
al-Aql
pemikiran
al-Arab,
(m
al-Markz
a-aqfah
pemikiran
pemikiran
sendiri
mengatakan
(al-fikru
itu
(al-fikr
filsafat
itis-analitis
.
pemikiran-pemikiran
dan
al-muhtaw).
(burhn)
dan
sistematis
Filsafat
al-kadah)
dengan
lebih
adalah
bisa
bermakna
pemikiran
dalam
Dalam
metodologi
berfikir
pendekatan
epistemologi
produ
Abdullh
secara
tertentu
kr
-aql)
yang
disampaikan
konsep
nalar
ngan
oleh
al-Jabiri
banyak
terpengaruh
de
yang dibuat oleh Lalande. Dimana Lalande sebagaimana dikutip oleh al-Jabiri
mengklasifikasikan
nalar
dan
nalar
menjadi
aktif
(al-Aql
al-Mukawwan
disebut
dengan
aktifitas kognitif.3 Aktifitas
ketika mengkaji,
menelaah
dasar.
dan
membentuk
Kedua,
nalar
asas dan
ah
kaidah yang
Setiap
ll).
kita
au
atau
jadikan
Konsepsi
oleh
aliran
struktural
Perancis,
Levi
Strauss,
ing)
Pemikiran
pikiran
sejuml
berargumentasi
dalam
nalar
(istid
lainnya,
al-Jabiri
termasuk
yang
prinsip-prinsip
merupakan
ini
oleh
merumuskan
dominan,
pembentuk
nalar
dilakukan
serta
pegangan
nalar
al-Fil),
kognitif
konsep
terbentuk
dua; Pertama,
nalar
ini
terpeng
pikir (mode
of think
pola
banyak
Jaqques Derrida, Roland Barthes Jacques Lacan, dan Michel Foucoult. Nalar
( aql)
dan
turan
dikontekskan
hukum
dengan
sistem
yang
memaksakan
epistemologi diarahkan
berfikir yang
pada
mendominasi
konteks
Arab
kebudayaan
kritik
dalam
babakan
kerangka
dan
tertentu.
mekanisme
Maka
pada
Kritik
dan
nalar
metodologi,
itawarkan
oleh
Ahmad
ganalisis
akan
Baso.
latar
tidak
hanya
dialamatkan
tetapi sebagaimana
Setelah
mengutip
pada
melakukan
apa
krit
yang
d
men
tan
al-Jabiri,
strukturalisme.
elektual
dalam
lingkungan
Kalau kita
Ia
(sphere)
ingin melakukan
dimana
iri,
ia kental
hidup
yang
dan
genealogi
lagi
(sarat)
sekali
mengalami
berkembang
historis
mua
transformasi
aliran
yang
dengan
membentuk
int
strukturalisme.
nalar
al-Jab
ri
disimpulkan
kritik
nalarnya
merupakan
segmentasi
da
Sistem
sistem
ketidaksadaran
keabsahan
pengetahuan
kritik
rasio
Strauss.
ketidaksadaran
dalam
(syurt
murninya
Kant
relevansinya
a-ihhah).
Kant,
yang
dan
Proyek
dimaksudkan
dengan
kritik
antropologi
ini
syarat-syara
pula
mirip
strukturalnya
Levi
denga
menjelaskan daya yang ada pada manusia itu memiliki tingkatan (maqmat),
dari yang terendah, menuju pengamatan
akal dan
akhirnya sampai
(vernunft).
di
Kant membedakan
Rasio adalah
pada
tingkatan
antara
akal
an
(verstand)
yakni
dan
rasio
rasio
atau
bu
(vernunft).
oleh pengalaman. Dibedakan antara pengertian dari rasio yang disebut ide dan
pengertian dari akal. Oleh karena itu, Kant mencoba membedakan pengenalan
dan putusan yang murni dan tidak murni. Dalam pandangan Kant putusan itu
bisa bersifat sintesis
bisa bersifat
sintesa antara keduanya.5
gan
Kemudian
Lalande
tentang
sistem
upakan
sistem
apriori
dan analisis
bagaimana
al-Jabiri
pengetahuan
dalam
aposteriori sekaligus
menjelaskan
kebudayaan
pandan
tertentu
mer
5Lebih jelasnya lihat Hrun Nasution, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Kanisi
us, Yogyakarta,
Cet. VII, 1991, hlm. 64-66
----------------------- Page 86----------------------86
an
ketidaksadaran.
kebudayaan
hal
Proses
merupakan sistem
ini, al-Jabiri
afiliasi
afiliasi
yang
dan
asimilasi
bersifat
tidak
nalar
sadar.
deng
Dalam
yang
kita
segala
berubah
sesuatu
itu menjadi
yang
berubah.
konstan
dan
Namun
pasif, lalu
oks,
apa
Pada
yang
persoalan
ini,
al-Jabiri
menjelaskan
secara
parad
p,
melainkan
tetap
sadaran.
Kritik
ketidaksadaran
oleh syarat-
ini
hidup
dan
merupakan
kritik
juga
bersemayam
ini
nalar
ketidak
yang
dibentuk
ini adalah
syarat-syarat
bih jauh gagasan
ketidaksadaran
para psikolog
dalam
keabsahan.
identik
dengan
Jika
sistem
kita mengkaji
le
ketidaksadarannya
seperti Freud dan Piaget. Freud dengan teori id, ego dan super ego. Formula
si
teori Freud tentang das es, das ich dan das ueber ich dijelaskan dengan ala
sadar (kesadaran),
sadar
(ketaksadaran).6
alam bawah
tidak
Diskursus
dengan
di atas
muatan
melihat
metode
sistem
struktural
ri
sarat
sadar
pemikiran sebagai
terkait satu
sama
sebagai
lainnya.
upaya
sistem
Levi
(keprasadaran)
mengindikasikan
Perancis.
pemikiran
bahwa,
struktural
unsur-unsurnya
memaparkan
alam
al-Jabi
Madzhab
yang
Strauss
dan
saling
strukturalisme
dialectic )
transformasi
dari kajian
dasar
dalam
linguistik.
yaitu: Pertama,
Linguistik
linguistik
struktur
struktural
me
bergese
hubungan
antar
pengertian
sebagai
landa
Ketiga,
linguistik
istem. Keempat,
struktural
memperkenalkan
konsep
n,
strukturalisme
madzhab
Post
hukum
banyak
umum.7
menuai
Meskipun
reaksi
dan
demikia
kriitik
dari
t.
Foucault
terlalu
ang
mengkritik
model
pendekatan
sosiologi
pengetahuan
mengatakan
linguistik
dalam
Derrida
a.
mengatakan
dengan
petanda
strukturalisme
analisis
penanda
membaca
menjadi
penanda
jelas.
kontinuitas
(signifer)
(signified).
Diantara
Ketika
kita
telah
makna
perangkat-perangkatny
tidak
langsung
tidak
ada
keduanya
menciptakan
kandungannya
berkaitan
korespondensinya.
tidak serta
merta
art
juga tidak ada. Makna tidak dapat dipastikan secara persis posisinya, karena
makna tidak pernah terikat pada satu tanda tertentu.8
struktur
Kembali
sistem
kebudayaan
ursus) tur.
Arab
pada
yang
al-Jabiri,
dimaksud
tidak
kajian
lain
historis
adalah
kajian
dan
(disk
Kajian tur menjadi wilayah concern tersendiri bagi al-Jabiri. Pola pikir alJabiri sangat
problem
abiri
ditentukan
oleh
Bagi
al-J
yang
dihadapi
problematika
(Wahdah
hanya
pemikiran
Islam
al-Isykliyyah)
mengungkap
legenda
os,
oleh
fakta,
berpijak
pembacaan
konsep,
kebenaran,
pada
pada
kesatua
tur.
linguistik,
Tur tidak
akan tetapi
mit
sini,
obyektifitas
metodologi
al-Jabiri
dalam
tur sebagai
al
sekaligus.
Pertama,
(mulajah
bunywiyah),
teks-teks,
baik
ua,
semangat
Pendekatan
kajian
ini didasarkan
yang
qai, danni,
7Madan
Sarup, Post
Pengantar Kritis,
dan
(metodologi)
konsentrasi
teks
obyektifitas
struktur
pada
kh mutlak
Strukturalisme and
diskontin
pembacaa
dan
Postmodernisme:
muqayyd.
Sebuah
Pendekatan
lingkup
analisis
sejarah
(tahll
tarkhi),
melihat
segenap
rua
al-iduyluj),
pengungkapan
fungsi
ideologi,
lamnya
fungsi
sosial-politik yang terkandung dalam teks-teks.9
termasuk
di da
logi
al-fal dan wal. Metodologi al-fal digunakan dalam upaya pemisahan antar
subyek
pembaca
dengan
obyek
bacaannya.
Pemisahan
ini
digunaka
Ke
untuk
mengkaji dan mengkritisi tradisi secara obyektif. Seringkali umat Islam sal
ah
dalam
mempersepsikan
disi sebagai
pihak
tradisi,
mereka
menampilkan
tra
yang berbicara. Tradisi tidak hanya dimaknai secara positif, akan tetapi tr
adisi
harus
dikritik
adaran
glorifikasi
adalah
al-wal
suatu
adalah
menghubungkan
kekinian.
si
secara
totalitas,
bahkan
keniscayaan.
relevansi
memunculkan
Sedangkan
sebuah
teks
atau
kes
metodologi
tradisi
dengan
kondi
Dalam konteks ini bukan berarti kita harus mencomot apa saja yang kita liha
baik dan
mengajukan
teori
relevansi
membuang
yang
dan
segala
dinamakan
yang
tauzf
kegunaan
fungsional
sumbangan
bagi
pengetahuan.10
ngin
Ilustrasi
terpasung
negatif.
atau istimr,
untuk
tersebut
Selanjutnya,
yaitu
kemaslahatan
menunjukkan
al-Jabiri
menimba
bahwa
ummah
dan
al-Jabiri
tidak
terjebak
pada
pemahaman
yang
radikal. Pertanyaan
yang mana
yang
modernisme,
yang
puritanisasi,
muncul
kemudian
dan
tradisi
relevan dan berguna yang harus kita ambil?. Untuk menjawab pertanyaan ini
cukup
sulit, apakah
rmatik
atau idea
totalitas, atau
(taammul) dan
tradisi Islam
tradisi
barat yang
yang
liberal?.
reformis,
Setelah
transfo
bergumul
Ahmad
9Muhammad
Baso,
Abed
Amn
Abdullh,
al-Jabiri, At-Tur wa
dan
Issa
al-Hadah
J.
Boullata,
Dirsah
wa
bahwa
al-
Munq
sah,
Al-
dekat dengan
Rusyd.
oleh
semangat
yang
disi
averroisme
tradisi
(ruh
filsafat
rusydiyyah)
Islam
yang
merupakan
diprakarsai
satu-satunya
tra
iri
tur (tradition),
Arab
pada
ia
sebagai perangkat
pologi kritik
pembacaan,
berusaha
berfikir
analisis,
membedah
yang
dan
dan
kritik
memahami
sekaligus produk
al-Jab
nalar
pemikiran.
bangsa
Ti
pemikirannya
sebagai
paradigma
memproduk
uk
pemikiran.
Lapangan
gi.
berfikir
Kemudian
epistemologinya
stilah lain
yang
lapangan
landasan
pada
sekaligus
kita mengenal
adalah
disebut analisis
yang ia
an
berpusat
berimplikasi
pendekatan
epistemologi
epistemologi
pembangunan
epistemolo
peradaban,
suatu
unt
dalam
peradaban.
Peradab
nnya
memandang
teori dan
sep,
metodologi
pada
hasil
epistemologi
pemikiran,
yang
misalnya
dipresentasika
pendapat,
kon
(genealogis
dahnya.
Dan
source
memperhatikan
sarana yang
an
digunakan
wilayah
of
thought),
penganalisisan
oleh
akal
dalam
ukuran
terhadap
dan
kaidah-kai
memproduksi
mekanisme,
pengetahuan
cara
di
berbagai
disiplin imiah.
Dengan
historis dan
begitu,
ideologi di satu
perspektif Abdul
Karm sangat
al-
lugwiyah).
yang
sisi.
terkait
ajjt
analisisnya
Dimana
Dimensi
dengan
bahasa
kental
historis
sekali pada
dan
produksi-produksi
dan
ideologi
dimens
ideologi
dalam
kebahasaan
merupakan
(al-munt
fenomena
sosia
diarahkan
pada
11Khall Abdul
LKIS
saan,
semangat
rasionalisme
Karm, Hegemoni
Averroisme.
Quraisy: Agama
Kecenderun
Budaya
dan
Kekua
sebagaimana
sains dari
ditegaskan
Universitas
Aleksandria)
sosio-politikideologi.12
oleh
sarat
Mahir
dengan
Abd
al-Qadir
muatan
(filo
pendekatan
Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Arkoun dalam kritik nalar
Islamnya. Al-Jabiri
Arabnya dengan
membangun
epistemologi
kritik
nalar
merujuk pada bahasa Arab dengan sederet problematikanya. Kritik nalar Islam
Arkoun,
b al-Islmi
khususnya
dalam
kitab Tarkhiyyah
al-Fikr
al-Ara
semata,
namun
itik nalar Islam
Arkoun
emikiran.
ia juga
menggunakan
diorientasikan
Kritik
epistemologi
pengetahuan
dan
adalah
pada
linguistik
kritik
simbol,
kritik makna,
dan
Kr
produk
konsep
Persia.
mitos,
sistem
landasan
kriti
kan
al-Jabiri
banyak
metodologi.
pendekatan
lah
Salah
epistemologi
temologi
dalam
teori
ubstansi
dalam
menyampaikan
satu
pendekatan
(epistemological
filsafat memuat
kajian
epistemologi
h Pertama,
yang
dikatakan
aspek
ada
Pendekatan
yang
oleh
mengguna
digunakan
approach).
tiga
sebagaimana
idenya
epis
fundamental.
Harold
H.
Titus
S
adala
Apakah
ungkinkah
kita
ada
kita
mengetahuinya?.
(appearance)
mengetahuinya.
dunia
yang
Inilah
terhadap
realitas. Ketiga,
(validitas)?
rab:
12Moh. Aunl
Pendekatan
Abied
Shah
Kedua ,
apakah
disebut
bagaimana
dan Sulaiman
problem
menguji
sifat dasa
jika
ada m
penampilan
kebenarannya
Epistemologi
terhadap Trilogi Kritik al-Jabiri, dalam bukunya Moh. Aunl
Abied Shah, M.
Quraisy Syihb, Hasan Hanaf dkk., Islam Garda Depan: Mozaik Pemikiran Islam Timur T
engah ,
Mizan, Bandung, Cet. III, 2000, hlm. 302-303
13 Al al-Harb, Kritik Nalar al-Quran , LKIS, Yogyakarta, Cet. II, 2003, hlm.
102
Epistemologi
Di
merupakan
keistimewaan
analisis
metode
modern.
antara
mpaui
ideologi
yakni
uan
yang
bertumpu
salah
satu bentuk
pada
epistemologi
penelitian
rasionali
adalah
pemikiran
ia mela
dan
pengetah
dasar
pengetahuan.
Maka
ketika
al-Jabir
metode epistemologi maka ia telah membuka wilayah kajian pada kritik nalar
Arab. Ia telah melakukan kritik terhadap wacana ilmiah, teologi, fikih, bah
asa,
tasawuf dan filsafat. Hal terpenting dari pemikiran al-Jabiri adalah bagaim
ana
kemahiran
memainkan
dan
.
al-Jabiri
peran
alat sebagai
Kemampuan
(capability)
al-Jabiri sebagai
dalam
mengoperasionalkan
perangkat
ini menurut
untuk
penulis
data-data
memproduk
yang
pemikiran
membentuk
diri
Apabila
membentuk
identitas
bangsa
efinitif al-Jabiri
kita melihat
mengklasifikasikan
Komposisi
Arab
Murni
(Mukawwan
Arab,
struktur
maka
nalar pada
Arab arf)
yang
epistemologi
secara
implisit
tiga komposisi.
disebut
nalar
dan
Pertama,
rasionalitas
agama
(al-maql
ad-dni) atau nalar explication dan retorika. Nalar ini diilustrasikan pada i
lmukih,
ilmu bahasa
dan ilmu
si
dan
kalam.
Dan
Yunani
keagamaan,
nalar
seperti
ini disebut
Aristoteles
(Mukawwan
rasionalitas yang
rasional
al-
burhn al-kaun)
Nalar
yang
nahwu,
balaghah,
nalar bayn.
Yunani
(al-Maql al-Aqli)
ilmu
Aristoteli),
Kedua,
atau
nalar
tergambar
dalam
fi
yang
Komposi
disebut
demonstratif-kosmologis
ilmu
filsafat
dan
(al-Aql
cabangnya
ini dalam istilah al-Jabiri disebut nalar burhn. Ketiga, Komposisi Lama (alMukawwan
onalistik (al-l
maql
ini
nalar
al-Qdim)
al-aqli)
yang
atau
disebut
nalar masa
irasionalitas
depan
yang
(al-aql
rasi
al-mustaqbl),
terdapat pada ilmu tasawuf, yang diwarisi oleh bangsa Arab dari gnostisisme
Yunani, illuminasi
nciptakan kritik
Persia
14Amn
Abdullh, Studi
staka Pelajar,
atau
Agama:
tasawuf
Hindia.
Normativitas
Nalar
dan
ini
me
Historisitas?, Pu
dari
menjadi
pijakan
adigma
berfikirnya,
ua
meskipun
al-Jabiri
yang
lain. Nalar
pemikiran,
juga
burhn (demonstrasi)
atas pola
pikir
,
abduktif. Pola
bukannya the
pikir
lebih
epistemologi,
pola
menekankan the
terstruktur
menyampaikan
adalah
dan
dan
komposisi
pikir
logic
yang
of
par
ked
didasarkan
discovery
is,
proses
dan
verifikasi
yang
data,
dihasilkan
konsep
oleh
met
induktif.17
Nalar
bersumber
dan
pada
kan
Burhn al-Jabiri
filasfat
paripatetik
tokoh
yang
mempelopori
bersumber
konsep
pada
bersumber
Islam.
silogisme.
pada
Aristoteles
Aristoteles
Nalar
merupa
burhn al-Jabiri
bih
bahasa. Karena kata atau bahasa tidak lain adalah copian dari susunan makna
yang ada dalam pikiran, dan susunan makna yang ada dalam pikiran tidak lain
adalah
baik
diri
.
maupun
Dengan
copian
materi
non
dari
materi
benda-benda
tidak
lain
langit.
Dan
sebagai
sebab
benda
awal
langit
sen
(asbb al-la)
pola
pikir
yang
mengatakan
sumber
realitas empirik historis. Realitas yang tidak konstan yang dapat ditangkap oleh
panca indera dan
lewat pengalaman. Kemudian diabstraksikan menjadi konsep dan gagasan atau ide. P
Filsafat
bdullh,
Islam,
terj.
HM.
Amn
diperkuat
dan
oleh
dalil-dalil logika,
logika
memberikan
pen
keputusan terhadap informasi yang masuk lewat indera, yang dikenal dengan
taawwr
dan
berdasarkan
terhadap
tadq.
Taawwr
data indera
sedang
adalah
tadq
proses
adalah
pembentukan
proses
konsep
pembuktian
qiys
silogisme
bentuk
dalam
istilah Arab
argumentasi yang
yang
terdiri dari premis-premis.
sehingga
membentuk
arus
keputusan
melalui
tahap
tahapan-tahapan,
dikenal
Kemudian
dirujukkan
pasti.
diantaranya:
dengan
tahap
kembali
Proses silogisme
pengertian
(maqlat),
Tahap
yang
pengertian
masuk
dalam
diberikan
Aristoteles.
oposisi
pikiran
Tahap
adalah
proses
dengan
pernyataan
abstraksi
melalui
adalah
sepuluh
atas
proses
obyek
ekste
katagori
pembentukan
yang
kalimat
pr
(qdiyah) atas pengertian yang ada. Setiap proposisi harus terdiri dari subyek
dan prediket yang bersifat continuity dan relationship. Suatu proposisi harus
mempertimbangkan
atagori
tersebut
lima
katagori
yaitu; spesies,
dalam
genus,
istilah
differrensia
ilmu
logika.
Lima
k
(k
h)
dan
aksidentia (rad).
Menurut al-Jabiri penarikan kesimpulan (konklusi silogistik) itu harus
memenuhi
usunan
tiga
syarat. Pertama,
premis.
Kedua,
kesimpulan
adanya
mengetahui
konsistensi
latar
(konklusi). Ketiga,
kesimpulannya
sehingga
tidak menimbulkan kebenaran yang lain.19
logis
belakang
harus
antara
dari
alasan
peny
bersifat
dan
Wilayah
bentuk
silogisme
ang
hanya
perbedaan
yang
mendekati
keyakinan
cara
pasti
itu
sangat
tersusun
tidak
dan
jelas,
Silogisme
sampai
terstruktur
pada
dialekt
atas premis
derajat meyakinkan
se
19Muhammad Abed al-Jabiri, Bunyah al-Aql al-Arab, Op. Cit., hlm. 433-435
----------------------- Page 94----------------------94
seperti silogisme demonstrasi. Materi silogisme dialektika berupa opini yan
secara umum
lain tanpa
ang
diterima
atas
dasar
keyakinan
atau
kesaksian
or
melalui pengujian (himmah) dan verifikasi data. Karena itu, daerah silogisme
demonstrasi lebih
lagi pada
ebih
ma
tinggi
dari
pada
silogisme
dialektika,
terl
memperhatikan
wilayah obyektifitas.
mengarah dan
bertendensi
pada
ilustrasi panjang
Meskipun
subyektifitas
demikian,
secara
implisit dengan
obyektifitas
juga. Obyektifitas
akan
yang
penul
is
maksudkan
yaitu: Pertama, obyektifitas dengan memperhatikan segala ide, gagasan, dan
latar
belakang
nalisis melalui
al-Jabiri.
genealogi
background
pendidikan,
Latar
belakang
al-Jabiri
al-Jabiri bisa
mulai
dari
sejarah
dia
lahirnya
digunakan.
sebagai
dianalisis
juga
melalui
tokok-tokoh
bisa dilacak
Sehingga
kita
melalui
akan
filsafat
yang
sampai
metodologi
pada
me
dan
analisis
epis
karya-karya
dalam
juga
rangka
mengkaji
substansi
pemikirannya,
digunakan oleh tokoh, pemikir dan pengagum serta pengkritik al-Jabiri sepert
Al al-Harb, Amn Abdullh, Ahmad Baso, dan Issa J. boullata.
B.
Kontribusi
al-Jabiri
dan
Signifikansi
Pemikiran
Muhammad
Abed
tekankan
kerangka
bacaan al-
berfikir
Jabiri
pada
isi
pengungkapan
memiliki
tiga
ertama,
pemikiran
sebagaimana
yang
problem
kecurigaan
alian
hukum
(istimbt)
oleh kalangan
filsafat
mendominasi
dan
Arkoun,
Husein
identifikasi
yang
berlebihan
merupakan
pada
barang
bangsa
dan
tradisi.
mereka
saat
Hasan
Arab
kehilangan
ijtihad.
langka
tidak
Arab
Nar,
makna
menyebabkan
al-Jabiri
Ijtihad
yang
lain di
itu.
Pem
Hanaf berangka
sebagai
trad
identitasnya. P
melalui
hanya
pengg
dilakukan
95
tertentu. Bahkan
kemudian dibuka
pintu
ijtihad
telah
tertutup.
Pintu
ijtihad
dalam
Kedua,
budaya. Pemikiran
revolusioner.
at
Intervensi
kehilangan
elan vital
telah
agama
dan
politik
dan
semang
mengkooptasi
kebudayaan
dan Barat.
ilmiah-
dan
Pandangan
rasional,
kemudian
yang ujungnya
berubah
pemikiran.
Barat
Sedangkan Ketiga,
yang
menjadi
Di
mengedepankan
gerakan
ekspansionis
meresahkan akidah Islam. Stigmatisasi negatif pada Barat mulai muncul dan
disebarluaskan.
Pergolakan problem di atas, kemudian direspon oleh gerakan pemikir
pembaharuan
macam
gerakan
Islam.
Dalam
Islam
muncul
berbagai
Gerakan
Wahabiya
Berlandaskan
ke
merespon
yanag
dimaksudkan
dengan
adalah
menggunakan
dekonstruksi
argumen
yang
diekspo
dalam kriktk nalar Islam dan nalar religius. Nalar ini berangkat dari apa y
tidak terpikirkan,
kita pikirkan.21
apa
yang
terpikirkan
dan
apa
yang
harus
dunia
yang
Islam
bersifat
melewati
jalur
serbuan
melalui
kekerasan
f,
akan tetapi
tantangan
gerakan
modernitas
telah
memunculkan
problem
dan
tersendiri bagi Islam. Melalui serbuan tersebut Islam tidak memiliki elan v
ital,
20Gerakan Wahbiyah dipelopori oleh M. Ibn Abdul Wahab yang menekankan pada
ajaran
a,
Kontemporer
Menuju
Dialog
Antar
Agam
statis,
dogmatis
dan
apologetik.
Islam
tidak
menjelaskan
modern
baik Islam
berujung dan
ada
maupun
tiga
pilar
yang
diperhatikan
oleh
ilmu
Barat. Pertama,
harus
pengetahuan
telah
bermuara
dan
pendiskriminasian
ekularisme
dan
liberalisme.22
Di
al-Jabiri dan
pada
nasionalisme
dan
Ketiga,
pengesa
peran
agama
yang
berujung
pada
samping
ketiga
problem
tersebut,
nampaknya
Arkoun
tidak
dan
al-Jabiri
menambahkan
datang
seperti
hanya
berhenti
sampai
turunan
Islam
problem-problem
di
sini.
Arkoun
yang
akan
problem demokrasi, toleransi dan Hak Asasi Manusia serta status wanita.
Problem-problem yang menjadi tantangan kaum muslim menyitir apa
yang dipresentasikan
point. Pertama,
oleh
Arkoun
problem
rasionalitas
dan
wahyu
sio
dan
al-Jabiri
itu
(filsafat). Perdebatan
ada
tiga
kebenaran
ra
tidaklah
dicapai
saling
oleh
bih
kebenaran
tinggi
akal.
kontradiksi.
Bahkan
ada
Kebenaran
yang
wahyu
mengatakan
dapat
kebenaran
jug
akal
le
ekularisme.
Kaum ortodoksi
dan
isme
yang
sangat
dihadapi
menentang
oleh
faham
Islam
adalah
sekularisme
faham
ini.
Sekular
Islam adalah dua identitas yang tidak dapat disatukan (unintegreted). Dalam
hal ini, Arkoun hanya menguraikan bahwa problem sekularisme sangat terkait
oleh masalah politik, yang berimplikasi pada wewenang dan kekuasaan. Nr
Kholis
Majd
roblem
serius,
karena
ketiga
Islam
adalah
mengatakan
adalah
Problem
agama
sekularisme
sekuler.
bukanlah
Sedangkan
problem
masalah bangsa dan negara (nation and state) yang merupakan sumber faham
22Suadi Putro, Moh. Arkoun
ramadina, Jakarta, Cet. I,
tentang
Islam
1998, hlm. 52
----------------------- Page 97-----------------------
dan
Modernitas,
Pa
97
nasionalis.
Dunia
bangsa
yang
modern
modern
berdaulat.
Zaman
tuknya
negara-
adalah
dunia
dari berbagai
telah membawa
negar
implikasi
terben
negara nasional.
Sedangkan
kontemporer
ab
memiliki
lalu
sa
dalam
empat karakter.
(tur). Kedua,
apa
pandangan
Di
masuknya
al-Jabiri,
wacana
analogi
Ar
model
yurisprudensial. Ketiga,
ma
memasukkan
yang mungkin secara intelektual sebagai fakta yang given . Keempat, metode
ideologi telah mengalahkan metode epistemologi dalam pengetahuan tentang
realitas.23
Keberpihakan
al-Jabiri pada
penggalian
tradisi
sangat
penting.
Tradisi tidak
dikaji secara
harus
kritis.
Demikian
ngesampingkan
an
kebudayaan
besar
barat.
am
bagi
Arab
tuk
melakukan
memahami
dunia
harus
disingkirkan,
pula
Justru
keberpihakannya
kebudayaan
pengembangan
dialog
sebaliknya
bukan
Barat
ilmu
kritis
tradisi
telah
berarti
me
membawa
kemaju
modern.
(science)
dengan
seharusnya
Isl
kebudayaan
Barat
un
dan
kritik
pemikiran. Pertama,
menginginkan
adanya
proses
transformasi
tipologi
masyarakat
cara pandang
nalar
agama
dan
mistik
yang
tidak
ber
praktis. Tradisi masa lalu sudah tidak relevan dan tidak membawa fungsi apaapa. Gerakan ini berasal dari kalangan Kristen dan Marxisme seperti Thayyib
Tayzinin.
g
digarap
Kelompok Kedua,
adalah
reformasi
lebih hidup
dan
cocok dengan
yaitu;
dua
dengan
tuntutan
Pertama,
melakukan
tu
adalah
Kelompok
dengan
kembali
reformistik,
proyek
penafsiran-penafsiran
zaman.
pemikir
pembangunan
disi dengan
tipologi
ini
yang
dipetakan
metode
(idah
baru
yan
menjadi
buniyat
rekonstruksi.
min
jadd)
Yai
terhadap
tra
ain-
lain.
Kecenderungan
kecenderungan
adalah
reformistik
dengan
Arab
oleh
kontemporer.
gerakan
rti
Post
Levi
strukturalis
Strauss,
Foucault, dan
dan al-
Pemikir
Perancis
Lacan.
koun,
Pemikir
dekonstruksi
dan
garda
tokoh
sangat
Post
kelompok
dipengaruh
modernis
ini
sepe
seperti:
Ar
Jabiri.
pemikir
Sedangkan
feodal-
tipologi
totalistik. Tipologi
hadap
ajaran
committed
Islam
pada
yang
ini
kelompok
Ketiga,
tipologi
totalistik. kelompok
ini sangat
aspek religius budaya Islam. Mereka menolak unsur-unsur asing yang datang
dari Barat. Pemikir yang punya kecenderungan ini seperti M. Ghazali, Sayyid
Qutub, M. Quttub dan lain-lain.24
Dari ketiga
adalah
ami
tipologi
jelaskan
tipologinya
pendekatan
gan
al-Jabiri,
di
atas,
yaitu
tipologi
dekonstruksi.
Dekonstruksi
ilakukan
al-Jabiri
tipologi
terhadap
yang
akan
reformistik
epistemologi
den
yang
dekonstruksi
pada
upaya
adalah
yang
rekonstruksi
upaya
juga.
pembangunan
tradisi lama.
kembali
an
Tradisi
Islam
pola
Karena
menjadi
tentang
Arab.
pola pikir
tiga
bingkai struktur
ologi bayn
dilakukan
Rekonstrukis
(idah
pikir
al-Jabiri
yang
buniyat
min
jadd)
yang
al-Jabiri
terhadap
melatarbelakangi
Islam
aka
dimaksud
menurut
Islam
keilmuan
oleh
pemikir
(islamic studies)
diklasifikasika
yaitu
epistem
dan irfn serta burhn. Epistemologi bayn yang didasarkan atas teks-teks
dan analogi (qiys) yang melahirkan pola pikir kalam, fikih dan bahasa. Teks
memiliki
bangun science
banyak
kekurangan
Islam
modern.
bayn biasnya
if,
mengambil
polemis
dan
Karena
sikap
mental
dan
corak
keterbatasan
berfikir
yang
tekstual
dalam
bersifat
mem
keagamaan
dogmatis,
defens
asy-Syaukni,
Tipologi
dan
Wacana
Pemikiran
Arab
Pemikiran Islam, Paramadina, Jakarta, Vol. I No. I Desember 1998, hlm. 63-65
Ko
berhadapan
dengan
teks-t
eks
yang
bebeda, milik
letak pada
masyarakat
teks,
sedang
rasio hanya
digunakan
lam
rasio
untuk
dan
komunitas
hanya
lain.
mengukuhkan
berfungsi
dan
Karena
sebagai
membenarkan
kebenaran
sebuah
teks
kelompok
dan
an
dengan
organisasi
tertentu.
Maka
peresoalan
dogmatis.
Menurut
ia
hemat
mampu
isa-sisa
penulis
pola
mendalami,
nalar
irfn dan
harus
tertuang
da
diterim
saat
berhadap
apologetik,
dan
teks,
tentu
pada
berdialog
burhn.
yang
belum
ter
pengawal
apa
teks.
Sementara
a
golongan,
otoritas
dapat
defensif
dan
dilakukan
ketika
mengambil
dari s
berlebihan
Kecurigaan
manfaat
terhadap
peran
akal
dikesampingkan.
Epistemologi kedua adalah epistemologi irfn yang didasarkan pada
intuisi, dzauq, gnostik dan pengalaman keagamaan langsung (direct religioun
experiences).
kan
dan
Kelemahan
terinstitusionalkan
am riqat
yang mandiri,
iri tidak
model
term-term
disertai
irfn ini
ilhm,
wirid-wirid
terletak
kasyf
dan
tertentu.
pada
terbaku
psiko-gnosis
Padahal riqat
dal
itu
send
lain dan tidak bukan adalah institusional atau organizational expression dari
tradisi
gnosis
lur
Rahman
(tasawuf)
dalam
budaya
Islam.
Bahkan
Faz
Maka
untuk
dan oragnisasi
over
mengembalikan
sosial
keagamaan
intuisi
pada
diperlukan
pengertian
untuk
bukan
melakukan passing
pun
pernah
mempertanyakan
dominasi
in
dan
keangkuhan
rasionalitas
dalam sejarah
reformulasi
pemikiran
mereka.
Diperlukan
rekonstruksi
dan
dimunculkannya
an silogisme
sosial,
dalam
efrensi
banyak
humanistik
upaya
maupun
mengandalkan
pembuktian
pada
realitas
keagamaan.
peran
inferrensialnya.
akal,
Ilmu-ilmu
logika
Epistemologi
burhn ber
pada silogisme Aristoteles dan ajaran Paripatetik. Dalam Islam kebenaran ini
didasarkan
r
pada
validitas
dan
substansi
epistemologi masyiyyah.
Sumbe
dan
Paripatetik.
kelemahan.
Kelemahannya
al tetapi masih
Meskipun
terletak
demikian,
pada
ia
kenyataan
tidak
meskipun
lepas
ia rasion
lebih didasarkan atas model induktif dan deduktif, meskipun ia juga memakai
metode abduktif. Kedua metode tersebut sangat tidak jelas barometernya dan
kurang memadai dalam perkembangan pemikiran kontemporer.25
ks
dan
realitas.
Teks-teks
otoritas
penuh,
tergantung
dianggap
dan
pada
kedekatan
diyakini
makna
teks-te
mempunyai
fat
mengandung
Barat
memiliki
ional-pragmatis.
nilai,
kegunaan
kesesuaian
dan
dan
tujuan
persamaan
dalam
perkembangan
dengan
aliran
filsa
ras
Lembaran rasionalisme
Leibniz,
a,
telah
disamping
pragmatisme
James,
John
Dewey,
ada
G.
Herbert
dibuka
Mead.
yang
oleh
Rene
Descartes,
dikembangkan
Spinoz
oleh
William
Islam
bersumber
keagamaan.
empirik.
as
Keyakinan
akan
Islam
dengan
suatu
berafiliasi
mengandalkan
kebenaran
dengan
keb
terletak
experience
pada
spir
realit
Hume
didasarkan
pada
panca
indera.
dan
Berkeley.
pengalaman
Sumber
dengan
pengetahuan
mengedepankan
alat
Misalnya, kita bisa mengetahui kalau es itu membeku karena kita melihatnya
dan lain lain.
Sedangkan nalar burhn ditekankan pada validitas korespondensi (almutbaqah baina al aql wa nizm at tabiah). Yakni kesesuaian antara rumus
dan
hukum
formulasi
alam.
25M. Amn
Penafsiran
yang
Abdullh,
diciptakan
At-Tawl
oleh
akal
al-Ilm;
manusia
Arah
Ke
dengan
Pertumbuhan
Kitab Suci, Jurnal al-Jmiah, Vol. 39 No. 1, Nopember 2001, hlm. 375
----------------------- Page 101----------------------101
Kesesuaian antara proposisi (qdiyah) yang terkandung dalam premis mayor
dan
Selain
minor,
aspek
korespondensi
differensia
kebenaran
sebelum
sampai
burhn juga
pada
didasarkan
konklusi.
pada
aspek
Paradigma
koherensi
(keruntutan dan keteraturan berfikir logis), melakukan perbaikan evaluasi da
penyempurnaan
dasar
temuan,
atas
akal manusia
istemologi
rumusan
(pragmatis).
dan
Dalam
teori
yang
perkembangan
telah
dibangun
filsafat
Barat
ep
antara
epsitemologi
burhn adalah
berikut:
Skema Perbandingan antara
Epistemologi Bayn, Irfn dan Burhn
A. Epistemologi Nalar Bayani
1
Origin (Sumber)
2
iys
Metode
(Proses
Prosedur)
dan
Ijtihdiyyah
- istinbtiyyah/istinjtiyyah/istidaliyyah/q
Qiys (qiys al-gib al al-syhid)
Approach
(Epistemologi)
4
tif
Theoretical
Framework
yang
(Kerangka Teori)
Lugwiyyah (bahasa)
- dallah lugwiyyah
Al-asl -
al-far
- istinbiyyah
(pola
pikir deduk
seba
mufsar, hir,
Fungsi
nafsu
dan
Peran
Akal
Akal
sebagai pengekang/pengatur
ngukuh
repetitive
taqldi (pe
kebenaran/otoritas teks)
Al-aql ad-d ni
6
Types of Argument
ukan
Pengaruh
logika
pola
logika
stoa
(b
Aristotle)
7
Tolok
u n dan
Ukur
Validitas
Keilmuan
8
da
Keserupaan/kedekatan
antara
teks
ata
realitas
Prinsip-Prinsip Dasar
hukum
(keserbabolehan)
= tidak a
kausalitas
3. Muqarabah (kedekatan, keserupaan)
analogi deduktif; qiys
9
Kelompok
Ilmu-Ilmu
Pendukung
1. Kalam (teologi)
2. Fikih (jurisprudensi)/fuqah ; uliyun
3. Nahwu (grammar); balgah
10
Hubungan
tivism)
Subjek
dan Objek
B. Epistemologi Nalar Irfani
1
Origin (Sumber)
Experience
- al-ruyah al-mubsyirah
Metode
yah;
(Proses
dan
Prosedur)
al-
al-Mujhadah;
Isyrqiyyah;
hayatan
al-Kasyfiy
al-Ladniyyah;
Peng
ban/tasawuf
----------------------- Page 103----------------------103
3
Approach
(Epistemologi)
4
- al-L aqlaniyyah
Theoretical
ZahrBan
Framework
Tanzl Tawl
(Kerangka Teori)
Nubuwwah wilyah
Haqqi Majzi
Fungsi
dan
Peran
Akal
Patisipatif
- al-hds wa-wijdn
-bila walah; bila hijb
Types Of Argument
Tolok
Ukur
Validitas
Keilmuan
Universal reciprocity
Empati
Simpati
Understanding others
8
i alan-Ns
Prinsip-Prinsip Dasar
1. Al-Marifah
2. Al-Ittihd
Allh);
au
al-insn
al-fan
(universal)
(al-insn yahu
(particular) yahu
fi
nafs
walu
3. Al-Hull
alal-
(Allh
insniyyah
an-nafsuhu
yag an-
fa yahull fih wa
yataha
Kelompok
Ilmuan
Pendukung
al-Mutasawwifah
Ashb al-irfn/marifah (esoterik)
Hermes/Arfun
10
Hubungan
nce;
Subjek
dan Objek
unity in
Intersubjective
Wihdatul
al-wujd
(unity
in
differe
multiplicity)
nts
ruang
dan
ittihd
al-arf
wa
al- mar f
(li
Origin (Sumber)
min
Metode
al-
(proses
Prosedur)
dan
Abstraksi
(al-maujdah
al-barah
madah)
BahiyyahtahlliyyahtarkhiyyahNaqdiyyah
(al-muhkamah al-aqliyyah)
Approach
Filosofis scientific
(Epistemologi)
4
Theoretical
Framework
(Kerangka Teori)
A = C
tu
ida
Tahllu
al-ansir
al-assiyyah
li
binahu
bi syakln yubarrizu m huwa jauharriyyn
fhi
Fungsi
dan
Peran
Akal
6
Types of Argument
lanative)
e
dan
logika
Pengaruh
pola
logika Aristotl
Tolok
Ukur
Validitas
Keilmuan
8
bt);
Prinsip-Prinsip Dasar
1. Idrk
al-asbb
(nizm
al-sbabiyyah
prinsip kausalitas
a-a
Kelompok
Ilmu-Ilmu
Hubungan
dan Objek
diantara
ketiganya,
apakah
bersifat
paralel,
sirkuler?. Pola hubungan diantara ketiganya sangat urgen dan signifikan dalam
pembangunan
diantara
keilmuan
ketiganya
akan
dikatakan
Islam
nya
bersifat paralel,
berjalan
sendiri-sendiri
diantara
ketiganya.
akan minim
(islamic studies).
Sehingga
dan
maka
tanpa ada
nilai, manfaat
Jika hubungan
corak
korelasi
dan
epistemologi
serta persentuha
kegunaan
ketiganya
sekali. Pola ini tidak akan membuka horizon, wawasan dan gagasan baru yang
bersifat transformatif.
pada
Dan
ujung-
jika
ujungnya
ikasi
pada
akan
pola
timbulnya
truth claim
epistemologi
pada
yang
model
yang
kan
final.
dogmatis-teologis,
gan
pada
Sehingga
eksklusif
berimpl
munculnya
ia pilih dianggap
dan
maka
Sehingga
berasumsi
yang
ideal
bersifat linier,
jalan kebuntuan.
hubungan
Jenis
kebuntuan
tidak
ketiganya
menghadapi
pola
primadona.
satu-satunya
hubungan
sebagai
akan
dan
mengantar
polemis,
den
Sedangkan
pola
hubungan
ngan,
yang
model
hubungan
masing-masing
yang
dari
ketiga
keiganya
adalah sirkuler
dapat
memahami
ya
kekura
apa
yang
problem
terdapat
kontemporer
tidak bisa
an
dijangkau
yang
dari
menunjukkan
dan
diselesaikan
ketiganya.
pada
diantara
Kompleksitas
persoalan
ketiganya,
persoalan
dan
problem
sehingga
d
yang
membutuhk
lain. Dengan
elekat pada
begitu,
masing-masing
masukan
kekeliruan,
dapat
anomali
dikurangi,
dan
diperbaiki
kesalahan
yang
setelah mendapatkan
kritikan dari epistemologi yang lain. Model hubungan melingkar, berputar dan
sirkuler
n hegemoni
tidak menunjukkan
adanya
finalitas, eksklusivitas
da
di atas
al-Jabiri
membangun science
modern
arkan
rame
kerangka berfikir
of work ),
namun
progresif,
pemikirannya
penuh
temporer.
harapan
Secara
bagi
obyektif
sangat
Al al-Harb
of
yang
akan
sebagai
Islam.
(frame
tertentu
thought )
emansipatif
Abdullh
epistemologi
menaw
kerja
epistemologi
Amn
antusias
atas penawaran
sumbangan
hanya
kerangka
produktif,
menga
keseriusan
al-Jabiri
dan
pembukuan
dan
akan
indikator
Meskipun
cemerlang
hanya
(f
dan
sebagai
era
kon
kritikus
al-Jabiri.
al-Jabiri
Ini merup
yang bebarti bagi kemajuan dan perkembangan keilmuan dan pemikiran Islam
ke depan.
teknologi
Zaman
Modern
ditandai
dua
hal, Pertama,
Penggunaan
pengetahuan
manusia.
Manusia
onalkan
teknologi,
teknologi,
(science)
modern
segala
karena
dan
industrialisasi.
rfikir logis
adalah
sebagai
era
Disamping
manusia
sekarang
itu,
manusia
tanda
kemajuan
yang
dapat
adalah
era
modern
in
mengoperasi
harus
kecanggihan
mampu
be
rasional.27 Terlepas dari itu semua al-Jabiri tidak lepas dari kekurangan.
Mull
aran
bahkan pada
jelaskan sesuatu
oleh
Sadr
terangkum
tertentu
yang
diketahuinya.
illuminasi
dan
isyrqiyyah
yang
tidak
silogisme
Menurut
mengatakan
filsa
dalam
bisa
disentuh
rasional
oleh
penal
bisa
men
tidak
Suhrwardi
kekurangan
Hikmah
yang
beraliran
Ada kebenaran yang tidak bisa didekati lewat burhn. Kedua, ada eksistensi
di luar pikiran
an burhn seperti
warna,
bahwa
a
i,
bau
dan
yang
bisa
dinalar
bayangan. Ketiga,
dan
tidak
bisa
dijelask
mengatakan
atribut sesuatu harus didekati dengan atribut yang lain akan menggiring pad
26Amn Abdullh, At-Tawil al-Ilm: Kearah Perubahan Paradigma Penafsiran Kitab Suc
dalam
al-Quran:
Solusi
Krisis
Keruhania
menunjukan
n
dalam istilah filsafat serasi dengan pengertian intellect atau nous dalam f
ilsafat
Platonis dan Neo Platonis.28 Akal merupakan potensi yang terpendam dalam
mikro
adalah
kosmos
bagian
setiap
dari
prototipe intelek
manusia mampu
ect
manusia.
ketuhanan.
Bahkan
Dengan
akal
tidak
transendensi
lain
intell
sebagai
memecahkan
berfikir
masalah
secara
filosofis
rasio
sering
kali
disebutkan
pola rasio
dalam
(problem
dengan
dalam
tidak
psikologi
solving
modern,30
capacity ).
mengedepankan
al-Quran.
Berfikir
diartikan
Dalam
al-Quran,
akal,
dengan
kit
burhn,
model
da
(2)
(5)
Artinya:
takan,
Bacalah
dengan
(menyebut)
nama
Tuhanmu
Yang
mencip
dan
28Ghufron A. Masadi,
Grafindo Persada,
Islam,
PT.
Raja
29Moh. Ibn al-Manr, Tahzb Lisn al-Arab, dr al-Hikmah al-Almiyah, Beirut, Jili
1993, hlm. 82
30Dalam psikologi modern otak (brain) dibagi menjadi tiga yaitu otak depa
n (fore brain ),
otak tengah (middle brain) dan otak belakang (hind brain). Di samping ada pembag
ian otak kanan
(right brain) dan otak kiri (left brain). Pembagian tersebut me
mpunyai fungsi
masing masing
dan
kegunaan
ajar
anusia
apa
Yang
(manusia)
dengan
perantaraan
Maha
kalam.
Pemurah,
Dia
Yang
mengajarkan
meng
kepada
membaca.
alam
ayat tersebut
adalah
membaca d
pengertian umum. Karena Moh. Abduh menjelaskan bahwa setiap kata kerja
yang menggunakan term mutaadd dalam gramatikal linguistik Nahwu selalu
membutuhkan
disebutkan
obyek.
tidak
Jika
ada
kata kerja
transitif yang
menelaah,
mengkritik
apa
saja secara
umum,
bacaannya bersifat umum. Terlebih lagi kata Iqr yang diikuti kata insn
dalam ayat berikutnya;
Kata al-Insn jika dinisbatkan pada
akar kata ( ) yang berarti pergerakan atau dinamis.32
Jika
Iqr dan
ata
yang
insn,
mulia
an)
dikaruniai
untuk
dua
akar
menggali
ngartikan,
maka
yakni
(wahyu
mengkaji
dan
dengan
model
penalaran
Ibn
menunjukkan
akal
ayat
kata
potensi
ilahi)
berfikir
filsafat.
bahwa
manusia
berfikir
dan
makna
secara
Para filosof
yakni
umum.
seperti
sebagai
k
ciptaan
(membedakan
dengan
hew
kehidupan.
Membaca
me
Termasuk
al-Kind,
berfikir
al-Frb,
ar-Rz dan
al-Quran.
Ayat
al-Quran
yang
kandungannya
sangat
luas
sering
memakai
sangat
akal
term
dibutuhkan
siran
dengan
syarat
m,
dalam
muqayyad,
mengungkap
berlandaskan
makna
dan
pada ulm
mutasybbihat
kandungannya.
al-Quran,
peran
Tentunya
kaidah-kaidah
pentaf
dan
syarat-
penafsiran.
31Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsir al-Quran, Al-Quran dan Terj
emahannya,
Departemen Agama, 1986, hlm. 1079
32M. Quraisy
t-Surat Pendek
Syihb, Tafsir
al-Quran
al-Karim:
Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu, Pustaka Hidayah, Bandung, Cet. I, 1997. hlm.
87
----------------------- Page 109----------------------109
ahasa),
Al-Quran
mukjizat,
dengan
balaghnya menyimpan
ia
segala
macam
Quran
menguraikan
sebagaimana
kebebasan
uslb
(gaya
setiap
manus
Sesungguhnya
kami
menurunkannya
berupa
yang
berbahasa Arab agar kamu memahami dan memikirkanya. (Q. S.
Ysuf: 2)33
Bukti
(burhn)
tidak
bahwa
berfikir
dengan
landasan
filsafa
Pertama,
kata al-hikmah ini banyak kita jumpai dalam al-Quran seperti disebutkan
dalam surat an-Nis ayat 113 yang berbunyi:
(113)
Artinya:
kepadamu,
sekiranya
karena
karunia
Allah
dan
rahmatnya
tentulah
segolongan
dari
mereka
telah
untuk
menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkanmu me
bermaksud
lainkan
dirinya
madrat
sedikitpun
memberi
h
bukan
menurunkan
sendiri,
dan
kepadamu.
Dan
mereka
(juga
tidak
karena)
dapat
Allah
tela
r.
itu
mengajarkan
kepadamu
apa
yang bel
ketahui
selain
dan akhirat.35
al-Quran,
baik
yang
empirik,
abstrak,
duni
Memang konteks ayat tersebut secara asbb an-nuzl dikontekskan pada diri
nabi Muhammad. Akan tetapi, hikmah yang belum diketahui akan sampai juga
si
pada
manusia.
potensi
untuk
Manusia
bernalar.
Potensi
peran
yang
an
akal
penting,
bahkan
akal
bisa
bagi
dengan
pada
kaum
masa
akal
teologi
memiliki
Mutzilah
daya
Mutzilah
peran
memiliki
dan
fung
mengalahkan wahyu.
Sementara
an-Nis
kata al-burhn
dijelaskan
dalam
al-Quran
surat
ayat 174:
(74)
Artinya: Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu buku kebenaran
dan
dari
kami
telah
Tuhanmu,
(Muhammad
dengan
mukjizatnya)
174).
Kata
digunakan
al-burhn
dalam
Tafsir al-Mibah
diartikan
dan
dalam arti bukti yang jelas. Dengan bukti yang jelas ia mampu menghilangkan
bentuk-bentuk
as telah diberikan
kepada
bukti
ah
nabi
keraguan
Muhammad.
pada
dalam
dan
Kemudian
diperoleh
tingkatan
al-Quran
dan
tertentu?.
kerancuan.
Bukti
pertanyaan
digunakan
selanjutnya
oleh
Tingkatan
orang
saripati
memiliki
daya
akal),
pencegah),
(orang
dan
berilmu),
(orang
jel
tidakkah
manusia
yang
yang
sud
berakal
(orang yang
(
)
mempunyai
tajam).37
35M. Quraisy Syihb, Tafsir al- Mibah: Pesan Kesan dan Keserasian al-Quran,
Lentera
(oran
pan
111
Kata-kata
gat
akal
tinggi.
Dimana
iap-tiap
jenis
sistem
ng.
penalaran
penalaran
Sebagai
merupakan
mengandung
proses
logika,
ayat-ayat
dan
berfikir
yang
san
T
masing-masi
mempunyai
kedua
yang
kebenaran.
kriteria kebenarannya
al-Quran
dan
arti
penemuan
berfikir, penalaran
berfikir secara
itik. Dan masih
banyak
ebenaran
al-Quran
mempunyai
suatu
kekuatan
seperti pola
tu
dalam
ciri terten
dengan
sifat
menjelaskan
tolak
anal
ukur
potensi akal.
Sedangkan dalam had nabi memang sedikit sekali yang menjelaskan
tentang
akal dalam
fungsi
menentukan
ketika beliau
dan
mengutus
jika kamu
akal
Islam
memang
hukum
peran
Mud
bin
Jabal
(burhn).
Peran
disebutkan
ke Yaman.
Nabi
aktualisasi
oleh
pernah
nabi
berpesan
si
pada
ijtihad
kemudian
pada
manusia
persoalan-persoalan
diterapkan
kekinian.
untuk
Akan
memberikan
tetapi
substan
kebebasan
untuk berfikir dalam menggali hukum agama Allah. Siapa saja yang berijtihad
dengan
benar
salah ia akan
ia akan
mendapatkan
dua
pahala
dan
jika
dua
)
Had diriwayatkan oleh Ibn Masd dia berkata, Rasullullah SAW
bersabda:
Tidak
diperbolehkan
hasd
kecuali
da
hal;
Pertama, Iri hati kepada seseorang yang dianugrahi
Allah
ah
rizki
Kedua,
banyak
epada
ilmu
dan
orang
ia
hati
kepada
menggunakan
orang
itu
dengan
ilmu
yang
dianugrahi
All
mengajarkan
menjunjung tinggi orang yang mencari ilmu, bahkan Allah akan mengangkat
38Syeh al-Farra,
Al al-Mudr,
Yuns
al-Bagawi, Piala
Lampu-Lampu
Penerang,
Terj.
ilmu
agama
(religion
science)
atau
ilmu-ilmu
science). Baik ilmu yang menggunakan penalaran rasio, wahyu, dan intuisi.
Kemudian
afat
peran
Islam.
akal
mencapai
puncaknya
pada
masa
fils
Para filosof banyak menjelaskan tentang peran akal seperti al-Kindi, al-Farb,
Ibn Sn dan
dalam
lain-lain.
kehidupan manusia.
dalam al-
Akal
Menurut
mempunyai
pandangan
peran
filosof
yang
apa
sangat
yang
pentin
tertulis
Quran tidaklah bertentangan dengan akal (burhn). Demikian pula, apa yang
ditasfirkan oleh akal tidak bertentangan dengan kandungan al-Quran. Bahkan
penafsiaran Ab Bakar ar-Rz yang cukup radikal dan bertentangan dengan
para fuqah , teolog dan kaum agamawan. Ia mengatakan bahwa akal memiliki
peran di atas segalanya termasuk wahyu, bahkan diutusnya nabi ke dunia ini
sebenranya tidak diperlukan lagi.
eperangan
Diutusnya
dan
kekacauan.
Karena
tertinggi
akal
nabi
hanya
manusia
yang
akan
sudah
membawa
mencapai
bencana,
tingkatan
yakni aql mustaft yakni akal yang sudah mampu berfikir tentang dirinya
sendiri dan hal-hal yang abstrak sekalian. Dia sudah tidak membutuhkan daya
atau efek,
akan
mampu
bahkan
manusia
dengan
derajat
akal
tertinggi
a rational
tidak
foundation
not
its
ultimate
principles.
Jadi,
bermakna sama sekali (unless), manakala akal pikiran terkurung dan terpasung
untuk tidak berfikir
terpretasikan
agama secara wajar.39
secara
kritis
dalam
memahami
dan
mengin
pada
a
bab terdahulu
kesimpulan
dalam
pada
diskursus
skripsi
yang
ini,
telah
akhirnya
penulis
penulis
sampaikan
sampai
pad
sebagai wujud jawaban (respon) dari beberapa entry point permasalahan yang
menjadi tujuan akhir penulisan skripsi ini.
isis pada
Dari
bab
hasil penelitian
terhadap
sumber
data
dan
anal
suatu
kritik nalar
criticism).
odologi
Kritik
dan
yang
epistemologi.
dan
kritik epistemologi
dipresentasikan
Metodologi
untuk
dan
(epistemologica
membangun
epistemologi
yang
met
dima
ksud
adalah
metodologi sebagai kerangka berfikir (the frame of thought methodology)
yang melatarbelakangi
yang
kultur
kritik
ditujukan
kalam
ilmu
dan
Islam
diasosiasikan
untuk
Arab.
Kritik
membangun
ini
bukan
teologi
atau
slam
Arab. Dimana korpus pemikiran Islam Arab dipetakan menjadi tiga yaitu
epistemologi
ndikasi
model kerangka
(qiys)
dan
rfikir yang
proach )
Sedangkan
atas
yang
epistemologi
atas
kan
irfn,
berfikir
eksplikasi.
didasarkan
a
rience
bayn,
yang
Epistemologi
dan burhn.
didasarkan
Epistemologi
atas
teks-teks,
irfn merupakan
pendekatan
pengalaman
bersifat auq
burhn adalah
kerangka
keagamaan
gnostis
bayn adala
be
(direct expe
dan
illuminatif.
epistemologi
yang
didasar
me.
Keruntutan
korelasi
gan
dan
deduktif
(continuity)
keterkaitan
antara
logika
dan
proposisi
silogisme
(qdiyah)
dibuktikan
melalui
den
pendekatan
Konsepsi
oleh
kritik epistemologi
al-Jabiri
banyak
dipe
historis
(tur),
analisis abduktif,
dan
termasuk
ju
ga
kritik
idak
ideologi.
lain
merupakan
Sejumlah
pendekatan
fragmentasi
ikan
konsepsi
yang
digunakan
paradigma
oleh
berfikir
al-Jabiri
yang
diasosias
pada kritik nalar pemikiran Islam Arab terhadap kritik epistemologi. Kritik
epistemologi yaitu kritik pada genealogi sumber pengetahuan, watak dan
sifat dasar pengetahuan serta validitas kebenarannya.
2. Al-Jabiri
akomodatif-
sebagai
sentralistik,
keilmuan
berusaha
Islam (islamic
pada
aruh
filsafat dan
menyatukan
studies).
logika
dan
si yang lain
Ibn
Rusyd
(great
bingkai
konfrontasi
demikian,
Aristoteles
Islam
dan
hermeneutik
Meskipun
di satu
silogisme
sebagai filosof
dilakukan oleh
besar
pakar
ia
filosof
sangat
Islam
merespon
Barat.
ia
yang
disiplin
sangat
terpeng
pikir
Sebuah
si
yang
sumbangan
isi
(islamic
studies)
yang
statis,
apologetik
ini dalam
rangka
dan
men
al-Jabiri
dengan
trilogi
epistemologinya
ia
mampu
mengkomunikas
3.
n)
Konsep
pemaknaan
filsafat
tidaklah bertentangan
(meaning)
kna
dengan
kandungan filsafat
dapatkan
baik
kita
matan
Had dan
dan
tersirat
al-Quran
istilah pengetahuan
dan ayat
dan
(applicatio
ayat
penerapan
ilmu
yang
dan
tersurat
banyak
menjelaskannya.
(science)
disebutkan
Dalam
dalam
al-Quran
surat
kata
hikmah
filsafat
ngkan
(surat
(rasio)
an-Nis:
dengan
term
113
Istilah filsafat d
dan
burhn
Ali
(surat
Imrn:
89-90).
an-Nis:
Dan
174).
Seda
an
yang
dia mau
mengamalkannya.
Serta
beberapa
dilontarkan oleh filosof Islam seperti al-Kind, al-Frb, Ibn Sn dan Ibn
Rusyd.
B. Saran-Saran
Sebelum penutup, perlu penulis sampaikan saran-saran sebagi berikut:
1. Hendaknya
s tentang kritik
diadakan
analisis lebih
mendalam
dan
kriti
nalar burhn al-Jabiri sebagaimana dalam kitab trilogi Kritik Akal Arab
itu
(Naqd
al-Aql
al-Arab)
yang
terangkum
al-Arab.
dapat
Melalui
analisis
yang
dalam,
diharapkan
penelitian
ya
dikembangkan
oleh
pemikir
para
akademisi,
intelektual
(muaqqaf)
dan
bukan
dan
konfrontasi
epistemology).
menciptakan
atau
benturan
pergeseran
peradaban
epistemologi
(cla
(shift of
gan
Konsepsi
ajaran
Islam,
Justru
m.
baik
al-Quran
tidaklah
maupun
bertentangan
Had sebagai
den
sumber
Isla
kokoh,
ilmu-ilmu
Islam
(islamic
science)
akan
menjadi
dalam
dalam
fikih)
dan
kebenaran
Demikian
Muhammad
Tentunya,
penelitian
Abed
al-Jabiri
tentang
(Suatu
Kritik
Upaya
Pemi
Epistemologi).
kami sadar bahwa apa yang penulis sajikan masih jauh dari harapan. Apa yang
,
penulis sampaikan
model
dan
nulis dalam
masih tidak
corak
pemikiran
al-Jabiri. Karena
keterbatasan
pe
segala hal. Akhirnya, dengan seraya ucapan syukr kehadirat Allah SWT atas
nikmah,
taufiq, hidayah
dan
wafirohnya,
penulis
dapat
me
nyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Kami berusaha seobyektif mungkin dalam menyusun,
memahami
segala
latar
dan
menganalisis
pemikiran
al-Jabiri
dengan
belakangnya (background).
Kami menyadari bahwa susunan skripsi ini masih terdapat kekurangan,
kelemahan,
bahasan
kan
bahkan
ini, penulis
manfaat
masih
hanya
kepada siapapun.
Akademika
Fakultas
umumnya.
jauh
berharap
dari
Ushuluddin
Khususnya bagi
semoga
dan
IAIN
kesempurnaan.
tulisan
penulis
Walisongo,
ini
sendiri
dan
Mengakhiri
dapat
pem
memberi
beserta Civitas
masyarakat
pada
Kritik dan saran yang konstruktif dan progresif akan selalu penulis nantikan
dengan ikhlas dan jiwa besar (lapang dada).