Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MANDIRI MANAJEMEN STRATEGI

ANALISA SWOT DARI MASKAPAI SOUTHWEST





NAMA : Censi Severnaya Hutajulu
NIM : 224111222






SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA

Kata Pengantar


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME atas berkatnya makalah ini berhasil
disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyelesaian makalah ini merupakan sebagai salah satu syarat kelulusan dari mata
kuliah Manajemen Strategi dan makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.


Jakarta, Januari 2014



Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.












BAB II
ISI

A.Gambaran Umum


Southwest Airlines Co. merupakan sebuah maskapai penerbangan
bertarif rendah Amerika yang berbasis di Dallas, Texas, dengan kota fokus
terbesarnya di Bandar Udara Internasional McCarran Las Vegas. Merupakan
maskapai terbesar di Amerika Serikat menurut jumlah penumpang yang diangkut
secara domestik per tahun dan (31 Desember 2007) juga maskapai
penerbangan terbesar di dunia menurut jumlah penumpang yang diangkut.
Terbesar ke-6 di AS menurut penghasilan. Juga armada pesawat terbanyak
keempat dari semua maskapai komersial dunia lainnya.
Southwest Airlines telah mengangkut penumpang daripada maskapai AS
apapun sejak Agustus 2006 untuk penerbangan domestik dan internasional
menurut Biro Statistik Transportasi Departemen Transportasi AS. Southwest
Airlines merupakan salah satu maskapai paling menguntungkan di dunia dan
pada Januari 2008, mengumumkan keuntungan untuk tahun ke-35nya.
Southwest Airlines ini merupakan perusahaan penerbangan yang unik. Ketika in
dustri penerbangan berlomba lomba untuk memberikan berbagai layanan tamba
han, mulai darimakanan, hingga berbagai layanan tambahan yang memanjakan
konsumen, Southwest
justru berani tampil beda. Perusahaan yang didirikan oleh Rollin King, Lamar Mu
se, dan Herber Kelleher pada tahun 1967 diAmerika Serikatini,
justru memangkas fasilitasnya dan membuatsegala sesuatunya jadi sederhana
dan serba cepat. Mereka mulai off dengan gagasan sederhanayang jika Anda
mendapatkan penumpang ke tujuan mereka pada waktu dan di harga
terendahmaka orang yakin untuk terbang melalui penerbangan Anda. Jika
penerbangan lain menerapkansistem nomor tempat duduk, Southwest justru
meniadakannya. Falsafah yang dianut SouthwesTadalah first come, first serve,
alias siapa yang datang lebih dulu, dapat memilih tempat duduk sesukanya.
Strategi yang dianut Southwest adalah menggarap rute penerbangan jarak
pendek dengan menerbangi bandar udara yang masih underutilized dan dekat
dengan metropolitan, sertamenawarkan harga yang cukup rendah. Keberhasilan
Southwest ini memunculkan
sejumlah pesaing yang menirunya, mulai dari Vanguard, America West, Reno, hi
ngga Kiwi Air. Namunternyata mereka semua gagal
meniru keberhasilan Southwest, bahkan beberapa diantaranyamengalami
kerugian yang besar dan terpaksa harus tutup.

Southwest Airlines Co. merupakan maskapai AS terbesar keempat dalam hal
pengangkutan penumpang dan kedua terbesar dalam hal keberangkatan penerbangan
domestic. Southwest (LUV) terbang menuju 59 bandar udara di 58 kota, tepatnya di 30
negara. Strategi operasional perusahaan telah dibangun secara menyeluruh
menyediakan penerbangan frekuensi tinggi, menempuh jarak pendek, point-to-point
(dari titik ke titik), layanan bertarif rendah. Southwest menolak upaya ekspansi terlalu
cepat, dan lebih memilih untuk menambah rute tujuan baru hanya ketika perusahaan
memiliki sumber daya dan terlebih menghadapi situasi dimana mereka harus
mengantisipasi permintaan akan rute lokasi baru dengan minimal penerbangan 10-12
per hari.

Rata-rata penerbangan jarak jauh terjadi di tahun 2001, tercatat dalam data selama
setahun penuh, penerbangan menempuh jarak 514 mil dengan durasi waktu sekitar 1,5
jam. Sistem rute point-to-point pada perusahaan ini antara lain menyediakan rute
langsung (direct), penerbangan non-stop, sehingga sistem hub tradisional dan sistem
spoke berkoneksi, keterlambatan, dan total waktu perjalanan dapat diminimalisir sekitar
75%, sehingga penumpang Southwest mampu terbang tanpa henti. Bila mungkin,
Southwest menghindari hub bandar udara yang lebih padat dan lebih memilih berlokasi
di pusat kota satelit atau bandar udara seperti Chicago Midway, Houston Hobby, Dallas
Love Field, Baltimore-Washington International, Oakland, Providence, San Jose, dan
Islip (New York). Struktur tarif Southwest relatif sederhana jika dibandingkan dengan
layanan yang diberikan secara penuh oleh maskapai ini. Fitur tarif rendah, mengikat,
terbatas, lower fare (penerbangan dengan tariff murah tersedia dalam basis terbatas).

Pemasaran dan Operasional
Southwest terus menerapkan biaya terendah (lower cost/ cost per seat murah) untuk
kursi penerbangan jauh (ASM), dari biaya angkut penumpang $ 0,0769 pada kuartal/
triwulan pertama tahun 2001 menjadi $ 0,0731 per kursi pada kuartal pertama tahun
2002. Southwest sendiri memberikan semua diskon untuk semua perjalanan udara di
Amerika Serikat, hampir 90% transaksi. Perusahaan menerapkan strategi low cost
dengan didukung low reservation and ticketing cost (rendahnya biaya reservasi dan
ticketing), jenis pesawat terbang, biaya makanan yang murah (low food cost), dan
quick turnaround (maksudnya, dalam waktu beberapa menit misal 25 menit setelah
mendarat, pesawat harus terbang atau lepas landas lagi. Aktivitas menurunkan dan
menaikkan penumpang, mengisi bahan bakar dan lepas landas kembali diperhitungkan
siap dalam tempo 25 menit). Sehingga perputaran waktu cepat dan meminimalkan
jumlah pesawat mengeluarkan layanan lebih dan memungkinkan perusahaan untuk
menyewa bandara lebih sedikit gerbang.

Penumpang dapat memesan penerbangan pada Southwest melalui agen-agen
perjalanan atau langsung dengan Southwest melalui telepon atau Internet. Southwest
tidak bekerjasama dengan interline operator penerbangan lainnya (bahkan perusahaan
ini tidak mentransfer bagasi ke penerbangan lain), tidak memiliki hubungan feeder
komuter, dan tidak memiliki kerjasama dengan tiket jasa perjalanan online utama
seperti Orbitz, Priceline, Expedia, dan Travelocity. Sebagai maskapai pertama yang
mendirikan sebuah home page di Internet, Southwest mulai menawarkan e-tiket
melalui www.southwest.com di tahun 1996. Kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2002,
perusahaan melaporkan bahwa sekitar 46% pendapatan maskapai berasal dari
pemesanan online penumpang. Perusahaan memperkirakan biaya per booking
(pemesanan) di Internet sekitar $ 1, secara signifikan lebih sedikit dibanding biaya
pemesanan melalui agen perjalanan menghabiskan biaya $ 6 - $ 8.

Southwest mengoperasikan hanya satu jenis pesawat, Boeing 737, sehingga
menyederhanakan penjadwalan, maintaince (pemeliharaan), operasional penerbangan,
dan (training) pelatihan. Pada akhir tahun 2001, perusahaan memiliki total pesawat
dalam pelayanan 246 737 (200, 300, dan 500 series), sedangkan yang disewa ada 99.
Southwest juga meluncurkan untuk pelanggan pesawat Boeing 737-700, selain terbaru
juga paling efisien dari tipe 737. Perusahaan pengiriman resmi beroperasi pertama kali
menggunakan armada ini pada Desember 1997; pada April 18, 2002, Southwest
memiliki armada 118 untuk pelayanannya. Usia pesawat pada perusahaan ini rata-rata
kurang dari 8,5 tahun.

Karena sebagian besar penerbangan Southwest menempuh jarak pendek, sehingga
tidak menawarkan makanan apapun-hanya kacang dan minuman saja. (Data minuman
tidak ada, tetapi, perusahaan mengungkapkan bahwa di tahun 2001 mereka
menyediakan 91.7 juta kantong kacang!) Pada awal Mei 2002, perusahaan
mengumumkan untuk pertama kalinya maskapai ini menawarkan layanan nonstop
antar benua, dimulai dengan Baltimore-Los Angeles. Meskipun banyak penerbangan
antar benua lainnya yang bakal banyak menjadi pesaing/ menghantui, termasuk USAir,
Southwest berharap ibarat jin dalam botol tidak akan keluar jalur, beberapa pengamat
industri bertanya-tanya apakah menambah rute penerbangan jarak jauh berarti
Southwest tidak konsisten lagi dengan fokus strategi, yang telah membuat mereka
sukses sekarang ini.

Turnaround time (siklus) rata-rata hanya 25 menit (jika dibandingkan pesaing utama
menghabiskan waktu satu jam atau lebih) dapat membantu meningkatkan produktivitas
aset dan menekan biaya sehingga lebih rendah (murah). Walaupun 81% dari 34.000
karyawan Southwest tergabung dalam serikat kerja, perusahaan telah mampu
menegosiasikan aturan-aturan kerja yang fleksibel yang memungkinkan untuk
memenuhi jadwal perputaran cepat (turnaround). Sudah lazim bagi pilot untuk
membantu pramugari membersihkan pesawat atau membantu ground crew (awak
darat) memasukkan barang-barang ke bagasi. Karena produktivitas karyawan sangat
tinggi, Southwest dapat mempertahankan staf yang ramping dan menghindari PHK.
Quick turnaround juga menyebabkan berkurangnya cadangan tempat duduk serta
kebutuhan para awak yang memiliki 'pengetahuan akan Boeing 737.

Perusahaan telah mengumumkan, dan mulai memperkenalkan boarding pass baru
otomatis yang akan menggantikan Southwest boarding pass lama (plastik tradisional).
Boarding pass yang baru akan tersedia 90 menit sebelum keberangkatan di tiga lokasi
bandara di counter Skycap, counter tiket, dan gerbang keberangkatan. Dua puluh
menit sebelum keberangkatan, boarding pass akan tersedia di pintu keberangkatan
saja. Southwest memperkenalkan boarding pass baru untuk mengurangi jumlah
penumpang menghabiskan waktu di garis bandara (layanan yang terletak paling depan
saat kita ke bandara).

Penerbangan Southwest ke "Top Ten" bandara (diantaranya menuju Phoenix, Las
Vegas, Houston Hobby, Baltimore / Washington, Dallas (Love Field), Chicago Midway,
Oakland, Los Angeles (LAX), Nashville, dan San Diego) terhitung lebih dari 46%, rata-
rata 2.800 per hari penerbangan perusahaan, sementara penerbangan ke "Top Five"
bandara terhitung kurang dari 27%.

Meskipun biaya rendah (low cost), Southwest secara konsisten memberikan layanan
terbaik dan menduduki posisi tertinggi dalam beberapa metrik seperti on-time
performance (disiplin waktu penerbangan), penanganan bagasi, dan kepuasan
pelanggan. Perusahaan juga menduduki peringkat pertama menerima paling sedikit
complaint (keluhan) pelanggan selama sebelas tahun berturut-turut, berdasarkan Air
Travel Consumer Report, disamping itu telah mendapatkan pengakuan sebagai
anggota dari Asosiasi International Airlines Passenger's Honor Roll. Sedangkan
menurut the American Consumer Satisfaction index yang dikembangkan dan dikelola
oleh University of Michigan, berdasarkan survei kepuasan pelanggan industri,
Southwest menduduki posisi pertama di antara maskapai penerbangan

Sumber Daya Manusia / Employee Relations
Southwest telah bekerja keras untuk mempertahankan secara positif, fleksibilitas
budaya perusahaan nontradisional dan menjalin hubungan yang baik/ menyenangkan
antara perusahaan, karyawan maupun serikat kerja (disamping itu perusahaan memiliki
(perjanjian yaitu sepuluh kesepakatan tawar-menawar yang mengakomodir lebih dari
80% karyawannya.) Menurut Fortune edisi April 2001, Southwest adalah perusahaan
yang paling diminati oleh kalangan mahasiswa, bukan itu saja perusahaan ini masuk
dalam jajaran The Most Coveted Employers (50 perusahaan paling didambakan,
menurut hasil jejak pendapat mahasiswa MBA dalam survei yang dilakukan oleh
universum, sebuah perusahaan konsultan akademis.

Keuangan
Pada tahun 2001, Southwest mencatat keuntungan secara berturut-turut diusia ke 29
tahun tersebut. Perusahaan ini memiliki posisi lebih baik dibanding para pesaingnya
paska serangan teroris 11 September. Southwest mampu membukukan sekitar $ 1
miliar bentuk tunai (kas) dan setara kas di tangan (atau aktiva yang dimiliki), bahkan
memungkinkan cash flow karena dengan segera mampu memulihkan layanan
penerbangan pada 14 September. Menurut analis industri, perusahaan juga memiliki
neraca terkuat dan peringkat kredit tertinggi di industri penerbangan AS, yang
memungkinkan bagi maskapai ini dengan cepat dapat meminjam, dengan harga yang
wajar, uang tunai yang diperlukan tidak hanya untuk mempertahankan operasinya,
tetapi juga untuk membiayai komitmen pembagian keuntungan kepada karyawan dan
memenuhi kewajiban kontrak biaya pengeluaran modal. Southwest adalah satu-
satunya perusahaan penerbangan besar yang selalu mempertahankan jadwal penuh
(full schedule), mengoperasikan 100% armadanya. Perusahaan juga mempertahankan
pekerjanya secara utuh tanpa melakukan PHK, cuti diatur atau bila cuti-pun dibayar.
Terkecuali dampak biaya bahan bakar (yang turun), namun pengeluaran secara
signifikan lebih tinggi untuk keamanan dan asuransi, akan tetapi buktinya Southwest
mampu menurunkan biaya operasi per ASM sebesar 2,5% pada kuartal keempat di
tahun 2001.

Meskipun pendapatan bersih perusahaan turun 82,3% di kuartal/ triwulan yang sama
tahun 2001, Southwest adalah satu-satunya maskapai utama yang mampu
memposting keuntungan di kuartal pertama 2002 tersebut. Pendapatan operasional
perusahaan pada kuartal pertama menurun 12% menjadi $ 1.26 miliar, notabene ini
mencerminkan lingkungan pendapatan industri yang sulit. Biaya operasional per ASM
untuk kuartal pertama menurun 4,9% terutama karena harga bahan bakar jet yang
lebih rendah dan lebih rendah juga komisi dari agen perjalanan. Sedangkan untuk
beban lainnya pengeluaran meningkat sedikit pada kuartal ini yang mencerminkan
peningkatan biaya bunga (interest cost). Walaupun Southwest memenuhi berbagai
factor berikut (RPM / ASM) akan tetapi tetap turun 62,9% pada kuartal ini, laporan
bulan Mei (May traffic report) dirilis 5 Juni, menunjukkan bahwa 4,4% kenaikan
pendapatan per penumpang selama triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, dan
beban faktor untuk Mei 2002 69,7%, sama dengan bulan Mei 2001. (CATATAN:
laporan lengkap tahunan dan SEC tersedia dari situs web perusahaan,
http://www.freeEdgar, dan http://www.wsj.com.)

Industri
Pada pagi hari 11 September 2001, serangan teroris membuat industri penerbangan
AS tutup. Federal Aviation Administration (FAA) menghentikan semua penerbangan
komersial dalam beberapa jam setelah serangan terhadap World Trade Center Twin
Towers dan Pentagon dan, walaupun beberapa penerbangan kembali tiga hari
kemudian pada 14 September, industri masih belum pulih sembilan bulan kemudian.
Melanjutkan keprihatinan tentang keselamatan terbang, serta usaha pemulihan
ekonomi yang dilihat semakin lemah, ditambah lagi penundaan yang diakibatkan lebih
ketatnya keamanan sekaligus lebih sedikitnya penerbangan, menyebabkan lalu lintas
penumpang dari tahun ke tahun menurun sekitar 12% di antara sembilan maskapai
besar di Amerika Serikat, bulan April 2002.

Maskapai besar, banyak yang menunda atau membatalkan pengiriman pesawat baru,
menurunkan jumlah jadwal penerbangan, dan karyawan dirumahkan sementara (atau
cuti) pasca tragedi 11 september tersebut, kemudian secara perlahan masing-masing
mulai meningkatkan kapasitas sesuai dengan tingkat kapasitas sebelumnya. Beberapa
maskapai bahkan telah pensiun secara permanen hingga 5% dari total kapasitas yang
ada, sebagian besar, karena usia yang lebih tua, pesawat seperti DC-10 dan 727. Dan,
sementara analis dan petugas keuangan maskapai setuju bahwa pesawat tidak efisien
dipensiunkan sebagai langkah positif profitabilitas dalam industri, yang telah menderita
akibat kelebihan kapasitas, oleh karena itu kesepakatan terbaik yaitu kapasitas
tersebut mulai digantikan dengan strategi low fare start-up (bertarif rendah), yang
sebagian besar masih tumbuh dengan menggunakan pesawat kecil jet untuk area
regional. Sebagai contoh, Jet Blue Airways (JBLU) berbasis di New York meskipun
masih kecil (mampu meraup pendapatan 500 juta di bulan April 2002, sekitar 10% dari
apa yang dilakukan maskapai Continental pada periode yang sama), telah
memenangkan lebih dari sejumlah besar pelancong bisnis yang menempuh rute jarak
jauh ke propinsi besar, memberi layanan penuh penerbangan selama bertahun-tahun.
Kapitalisasi yang semakin kuat dan membaik, membuat para analis memprediksi
bahwa Jet Blue Airways dapat tumbuh agresif 25% per tahun selama lima tahun ke
depan dengan mengambil pangsa pasar (market share maskapai besar). AirTran
Airways (AAI) memberikan setiap hari 388 diskon penerbangan ke 37 kota, secara
bersamaan menunjukkan nilai agresif, bahkan meraup pangsa pasar di Baltimore dan
market lainnya sebagai akibat USAir membatalkan.penerbangannya. Demikian pula,
bagi Frontier Airlines (FRNT) dan American Trans Air (AMTR) mampu mengantongi
pendapatan lalu lintas (traffic air) dengan mengorbankan UAL's United Airlines jurusan
Denver dan kota-kota Barat lainnya.

Industri penerbangan sangat kompetitif dari segi tarif, keuntungan frekuensi
penerbangan, rute, dan pelayanan. Tingkat keuntungan dalam industri ini sangat
sensitif terhadap perubahan baik operasional dan biaya modal (capital cost) dan sejauh
mana pesaing usaha mencocokan / menyamakan tarif dan layanan satu sama lain
serta seiring dengan tren ekonomi yang ada. Harga bahan bakar sulit untuk diprediksi:
harga yang menguntungkan di kuartal pertama tahun 2002 tentunya diikuti oleh
peningkatan tajam di bulan April dan Mei. Sebagai bentuk kepedulian terhadap
operator maskapai ini sejumlah pengusaha bisnis (pelancong bisnis) secara praktis
menyebutkan soal Airline Avoidance. Layanan dan harga yang rumit, terlebih lagi
diperparah oleh aturan-aturan misterius, peraturan, dan pembatasan perubahan
pemesanan, telah menciptakan suatu lingkungan di mana perusahaan dan individu
memilih melakukan pembelian pesawat, pembelian kepemilikan sebagian pesawat,
atau memilih untuk mengemudi. Jadi, banyak wisatawan yang memilih yang terakhir,
terlebih lagi Delta Air Lines (DAL) meluncurkan "penjualan tiket" fare sale pada akhir
Maret 2002 secara khusus untuk memberikan pelanggan tambahan insentif untuk
terbang daripada mengemudi sendiri. Market penerbangan jarak pendek memberikan
keuntungan untuk operator layanan penuh karena pada umumnya, wisatawan
membayar lebih per mil untuk melakukan penerbangan jarak pendek.

Meningkatnya jumlah wisatawan yang menggunakan situs Web untuk memesan tiket
pesawat, kamar hotel, dan penyewaan mobil. Menurut kelompok analisis internet
Jupiter Media Metrix, konsumen akan menghabiskan sekitar $ 30.8 milyar pada situs
perjalanan di tahun 2002, naik dari $ 24 miliar pada tahun 2001. Sedangkan sebagai
wujud keprihatinan tentang harga dan praktek jasa perjalanan online, kongres
menciptakan sembilan anggota komisi untuk menyelidiki harga, praktik, dan perjanjian
eksklusif pemasaran dari berbagai maskapai penerbangan dan situs independen.
Komisi ini dijadwalkan mengadakan pertemuan pertama pada 12 Juni 2002.

Industri tunduk pada peraturan yang berlaku di sejumlah federal, negara bagian, dan
lokal departemen dan instansi. Departemen Perhubungan (The Department of
Transportation/ DOT) memiliki peraturan yuridis bagi penumpang maskapai melalui
Federal Aviation Administration (FAA), yang mengatur pemeliharaan dan operasional
pesawat termasuk peralatan, fasilitas tanah (ground facility), perizinan, dan komunikasi.
Penerbangan dan Undang-undang Keamanan Transportasi (atau The Aviation And
Transportation Security Act tahun 2001 mendirikan Transportation Security
Administration (bersama DOT) bertanggung jawab terhadap fungsi keamanan
penerbangan termasuk screening penumpang dan bagasi.




Visi
memberikan layanan tertinggi kepada pelanggan yang disampaikan dengan
rasa kehangatan,keramahan, kebanggaan individu, dan semangat perusahaan.
Misi
menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin agar bisa memastikan jaminan
pekerjaan
untuk para pegawainya dan membuat harga tiket pesawat terjangkau bagi lebih banya
k orang.






















Goal

Goal merupakan target spesifik yang diharapkan akan dicapai oleh suatu
perusahaan pada suatu kurun waktu tertentu yang terdiri dari:
Goal jangka pendek (1 2 tahun)

o Memberikan basic service kepada penumpang dengan harga
yang terjangkau, one price dan one class only satu penerbangan.
o Penambahan armada pesawat untuk kegiatan operasional.

o Konsilidasi bisnis domestik dan pertumbuhan bisnis internasional.

Goal jangka panjang (sekitar 5 tahun)

o Meningkatkan kerja sama bisnis yang baru dan partnership.

o Menjadikan bisnis lebih menarik bagi investor di masa masa yang
akan datang.
o Meningkatkan market share.

o Menjadi anak perusahaan.

o Maximaxing stackholder (semua karyawan, konsumen, pemegang
saham, pemerintah yang berkepentingan dengan southwest).







Faktor faktor yang paling penting yang menjadi penentu keberhasilan Southwest
diantaranya adalah:

1) Safety (keamanan)
Keamanan penumpang di pesawat hingga sampai pada tujuan
merupakan fokus utama di dalam menjaga reputasi southwest.
2) Tepat waktu
Waktu pemberangkatan jadwal pesawat on time dan tidak
tertunda.
3) Harga terjangkau
Harga tiket dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke
bawah.
4) Simple fare structure (struktur harga
sederhana) Penggunaan harga yang
ekonomis dan sederhana dan cenderung
rendah.
5) Pilihan kelas pelayanan
Semua pelayanan di pesawat yaitu kelas
ekonomi,bisnis,dan exsekutif.
6) Frekuensi
Frekuensi pengoperasian pesawat dipakai dalam satu hari selama 10
jam, karena untuk mencapai pendapatan yang tinggi.
7) Direct selling / penjualan langsung
Menjual atau menawarkan tiket secara langsung dengan
menggunakan fasilitas internet, automatic teller machine (ATM).
Sehingga keterlibatan agen perjalanan dapat berkurang dan biaya
komisi untuk agen dapat dikurangi.
8) Teknologi
Teknologi yang dipakai untuk mempermudah dalam kegiatan transaksi
pembelian tiket adalah internet, automatic teller machine / anjungan
tunai mandiri (ATM).
9) Short Rute
Southwest melayani penerbangan antara 1 kota dengan 1 kota yang
lain (contoh: Dallas, Texas,dan Las Vegas) sehingga dapat mengurangi
biaya operasi.
10) Minimum frills
Harga yang disesuaikan dengan kelas.
11) Secondary airport
Menggunakan bandara yang biaya maintenance / perawatan
pesawat lebih murah.
12) One type aircraft
Dari segi pemeliharaan, biaya untuk pemeliharaan pesawat di
perkecil.
13) Corporate culture
Mengutamakan kesejahteraan pegawai yang pertama dan sumber
daya manusia adalah jantung perusahaan.


B.Analisa SWOT
Analisis SWOT yang terdiri dari Strength, Weakness, Opportunities dan
Threats digunakan mengetahui posisi strategis pada Southwest dengan mengambil
kesempatan dalam dunia bisnis dan menghindari ancaman yang ada. Analisa SWOT
digambarkan sebagai berikut:
1) Strengths

Good Price
Memberikan pelanggan harga yang relatif murah dan terjangkau dengan
Kualitas yang baik dan memuaskan juga.

Memiliki sistem reservasi berbasis teknologi informasi.
Dapat reservasi melalui http://www.Southwest.com

Memiliki aksessibilitas dengan adanya pembelian voucher via ATM, call
center dan booking confirm via internet.

Memakai sistem ticket less.
Kartu Southwest adalah bukti bayar (bukan tiket) yang memiliki nomor
seri dan nomor identifikasi pribadi (pin) yang digunakan untuk menetapkan
penerbangan. Kartu Southwest berlaku selama 30 hari sejak tanggal pembelian.

2) Weakness

Hanya menggunakan 1 jenis pesawat yaitu Boeng-737.
Southwest airlines tidak menyediakan pesawat tipe lain hanya 1
variasi karena jarak dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Tidak sesuai antara kapasitas aircraft dengan demand pada rute

rute tertentu.
Kapasitas seat pada pesawat Boeing B737 adalah 148 dan pada peak
season, kapasitas seat tidak mencukupi permintaan pelanggan untuk
memakai jasa Southwest. Maka kapasitas pesawat berpengaruh pada
pergerakan Southwest untuk dapat meraih pangsa pasar.


3) Opportunities

Adanya peluang implementasi segera penggunaan teknologi pada cara
reservasi maupun check in.
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga
reservasi dan check in tidak hanya melalui internet dan ATM, tetapi juga dapat
menggunakan SMS booking confirm.

Peluang peningkatan trafik yang potensial dengan adanya otonomi
daerah.

Penjualan melalui agen.
Agen yang bekerja sama dengan Southwest, ditempatkan
pada perusahaan perusahaan travel agent namun tidak bekerja
sama dengan maskapai lain manapun dan bekerja sama dengan
travel perjalanan dan hotel dll.

4) Threats

Krisis berkelanjutan di Daerah.
Perekonomian Daerah sedang mengalami krisis, diantaranya adalah
jumlah pengangguran bertambah, mata uang menurun dan berkurangnya
penanam modal asing. Hal tersebut dapat menghambat Southwest dalam
mempromosikan jasanya kepada konsumen.


Teknologi tinggi berkembang dengan cepat.
Perkembangan teknologi yang cepat mengharuskan Southwest untuk
mengikuti trend yang ada. Contohnya kemajuan teknologi mobile
communication dapat digunakan untuk reservasi kursi penerbangan melalui
sms.

Masuknya pesaing baru.
Southwest bersaing dengan hampir semua operator besar di Amerika
Serikat pada beberapa segmen rute. Pesaing juga meliputi regional antara lain
sepereti AirTran, Frontier, dan Amerika West. Southwest adalah maskapai
penerbangan terbesar di Amerika dalam kapitalisasi pasar (jumlah saham yang
beredar dikalikan dengan harga pasar) dan ketujuh dalam (Trailing Twelve
month/ TTM) pendapatan per 11 Juni 2002.
















C.Matriks SWOT





Internal

















Eksternal
Strengths

1. Memiliki system
reservasi berbasis
internet
2. Easy E-Ticket
3. Memiliki aksebilitas
dengan adanya
pembelian voucher via
ATM, adanya call
center dan booking
confirm via internet
4. Memudahkan
pelanggan dengan
adanya satu harga
5. Memakai sistem ticket
less
Weakness

1. Masih ada armada
aircraft yang dianggap
sudah tidak efisien di
gunakan
2. Tidak sesuai antara
kapasitas aircraft
dengan demand pada
rute tertentu
3. Belum punya specific
culture

Opportunities

1. Demand akan tipe
aircraft baru naik
2. Adanya peluang
implementasi
penggunaan teknologi
pada cara reservasi
maupun check in
melalui ATM
3. Peluang peningkatan
trafik yang potensial
dengan adanya otonomi
daerah
4. Penjualan melalui agen

Strategi SO
1. Memperluas market
share dengan
membuka jalur
penerbangan di daerah
yang potensial
2. Memperluas jalur
distribusi pemasaran
melalui kerja sama
dengan bank bank
yang berpotensi agar
konsumen dapat
memperoleh tiket
secara mudah melalui
ATM
Strategi WO
1. Penggantian aircraft
yang lama dengan
aircraft yang baru
2. Kegiatan promosi
melalui agen / iklan agar
Southwest semakin
dikenal masyarakat
Threats

1. Krisis berkelanjutan di
Daerah
2. Banyak nya Maskapai
yang mengikuti sistem
southwest.
3. Teknologi tinggi
berkembang dengan
cepat
4. Masuknya pesaing baru
5. Perang Harga
Strategi ST
1. Pemesanan reservasi
kursi penerbangan
berbasis teknologi
informasi
2. Perubahan harga yang
fleksibel untuk
mengantisipasi
perubahan kebijakan
pesaing

Strategi WT
1. Memperkenalkan cara
baru membeli tiket
melalui ATM dan
internet
2. Menonjolkan specific
culture melalui
pelayanan yang lebih
dibandingkan para
pesaing

Keterangan:

Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar besarnya.

Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.

Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.

Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Berdasarkan hasil dari gambaran posisi matrik SWOT, Southwest berada pada
strategi ST yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

Aktivitas primer pada Southwest meliputi:
a. Logistik ke dalam
Pemesanan suku cadang oleh bagian maintenance untuk memenuhi kebutuhan
perawatan pesawat terbang. Lalu bagian maintenance memesan suku cadang
kepada pemasok dan membayarnya secara langsung. Suku cadang di bungkus
lalu dikirimkan oleh pemasok kepada bagian hangar. Bagian hangar memeriksa
apakah spesifikasi suku cadang sesuai dengan yang dipesan, jika tidak sesuai
maka bagian hangar akan mengembalikan ke pemasok

b. Operasi
Terdapat 3 tahapan dalam kegiatan operasi, yaitu:
Preflight. Dikoordinasikan oleh Ramp handling / operation control.
Pada bagian ini Ground Handling bertugas menangani pesawat yang
datang dan siap untuk berangkat kembali, menentukan apakah pesawat bisa
berangkat atau tidak, dan menangani dari penumpang tiba di airport, checking,
boarding sampai naik pesawat.
Inflight. Pada bagian ini awak kabin / pramugari lebih berperan aktif, dalam
membantu mencari tempat duduk untuk penumpang, memberitahu para
penumpang prosedur keberangkatan, prosedur keselamatan (jika terjadi sesuatu)
dan prosedur mendarat.
Postflight. Pada bagian ini tugas kembali dikerjakan oleh Ground Handling,
mereka bertugas:
Membantu penumpang turun
Membersihkan pesawat
Unloading bagasi / cargo
Loading bagasi / cargo
Mengisi bahan bakar
Memeriksa keadaan pesawat

Semua kegiatan Pre Flight dan Post Flight, dilakukan selama kurang dari 40
menit yang sudah menjadi ketentuan internasional. Jika dalam melakukan
pre flight dan post flight lebih dari 40 menit maka akan diumumkan bahwa
pesawat mengalami delay sampai pesawat tersebut layak untuk berangkat.



c. Logistik keluar
Konsumen melakukan transaksi pembelian tiket melalui via internet atau ATM
atau Travel Agent yang terpercaya yang menyediakan atau bekerja sama dengan
southwest airlines.

d. Pemasaran dan penjualan
Southwest memasarkan jasa penerbangan melalui agen perjalanan wisata,
website dan ATM. Langkah dalam pemasaran dan penjualan yaitu:
Langkah 1: Calon penumpang melakukan booking melalui call center
Southwest 1 - 8 0 0 - 43 5 - 9 7 9 2 (www.Southwest.com)

Langkah 2: Southwest sangat merekomendasikan pembelian Pin Southwest
melalui ATM atau menanyakan untuk tujuan rute,jumlah penumpang dan data-
data yang di perlukan

Langkah 3: Dalam waktu maksimum 6 jam setelah booking calon penumpang
agar dapat menghubungi call center Southwest kembali atau melalui website
Southwest untuk mengkonfirmasikan nomor PIN Southwest yang telah dibeli.

e. Service
Aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Southwest adalah menstandarisasi
dan menvalidasi petunjuk pelaksanaan tata cara penerbangan Southwest.








Aktivitas pendukung terdiri dari:
a. Pembelian
Pembelian yang umumnya dilakukan oleh Southwest adalah pembelian
perlengkapan barang yang ada di pesawat, pembelian seragam awak
kabin dan pramugari, pembelian perlengkapan keselamatan
penerbangan, pembelian bahan bakar, pembelian inventaris kantor dan
pembelian barang promosi (spanduk, brosur).
b. Pengembangan teknologi
Pengembangan teknologi yang dikembangkan oleh Southwest adalah
mengembangkan pembelian tiket melalui reservasi berbasis
teknologi informasi seperti melalui internet.
c. Manajemen sumber daya
Manajemen sumber daya di Southwest melakukan perekrutan, pelatihan,
pengangkatan, pengembangan, rotasi jabatan, dan pemberhentian
karyawan Southwest.
d. Infrastruktur perusahaan
Kegiatan infrastruktur pada Southwest meliputi manajemen umum,
perencanaan, keuangan, akuntansi, pemeliharaan, dan manajemen mutu.














BAB III
KESIMPULAN


Pada suatu dunia bisnis diperlukan strategi untuk meraih pangsa pasar dan
memenangkan persaingan. Maka diperlukan analisa mengenai gambaran umum
persaingan bisnis. Analisa yang mendukung adalah Analisa SWOT yang bermanfaat
bagi Southwest untuk memahami metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis.Southwest merupakan suatu unit strategi Bisnis yang mandiri dan
sudah mempunyai misi dan visi yang jelas.
Strategi yang dipakai Southwest adalah strategi point to point, yang melayani rute
penerbangan domestik dari kota ke kota dengan memberikan basic service.
Layanan basic service berdasarkan pada prinsip low cost airline, no catering on
board. Dengan pelayanan tersebut maka harga jual yang ditawarkan relatif lebih
murah.

Anda mungkin juga menyukai