Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kematian Ibu dan Angka Kematian Perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2002-200! Angka kematian ibu adalah 0" #er
$00.000 kelahiran hidu#. %ika dibandingkan dengan target &ang ingin di'a#ai oleh
#emerintah #ada tahun 20$0 sebesar $2()$00.000 kelahiran hidu# angka tersebut masih
tergolong tinggi (*PS dan +,-. 200!
/ang men0adi sebab utama kematian ibu di Indonesia di sam#ing #erdarahan adalah #re-
eklam#sia atau eklam#sia dan #en&ebab kematian #erinatal &ang tinggi (Pra1irohard0o.
$23$.!. Pre-eklam#si ialah #en&akit dengan tanda-tanda hi#ertensi. edema dan #roteinuria
&ang timbul karena kehamilan. #en&ebabn&a belum diketahui. Pada kondisi berat #re-
eklamsia da#at men0adi eklam#sia dengan #enambahan ge0ala ke0ang-ke0ang (4ikn&osastro.
$225!.
6eori &ang de1asa ini ban&ak dikemukakan sebagai sebab #reeklam#sia adalah iskemia
#lasenta. Akan teta#i dengan teori ini tidak da#at diterangkan semua hal &ang bertalian
dengan #en&akit itu. ,u#an&a tidak han&a satu faktor. melainkan ban&ak faktor &ang
men&ebabkan ter0adin&a #reeklam#sia dan eklam#sia ( multi#le 'ausation !. 7aktor &ang
sering ditemukan sebagai faktor risiko antara lain nuli#ara. kehamilan ganda. usia kurang
dari 20 tahun atau lebih dari ( tahun. #un&a ri1a&at keturunan. dan obesitas. 8amun
diantara faktor- faktor &ang ditemukan sering kali sukar ditentukan mana &ang men0adi sebab
dan mana &ang men0adi akibat.
Pre-eklam#sia dan eklam#sia meru#akan kesatuan #en&akit. &akni &ang langsung
disebabkan oleh kehamilan. 1alau#un belum 0elas bagaimana hal ini ter0adi. istilah kesatuan
#en&akit diartikan bah1a kedua #eristi1a dasarn&a sama karena eklamsia meru#akan
#eningkatan dari #re-eklamsia &ang lebih berat dan berbaha&a dengan tambahan ge0ala-ge0ala
tertentu (4ikn&osastro. $225!.
Pre-eklam#sia berat dan eklam#sia meru#akan risiko &ang membaha&akan ibu di
sam#ing membaha&akan 0anin melalui #la'enta (9ovatta + : ;i#asti A. $23!. Setia# tahun
sekitar (0.000 ibu meninggal di dunia karena eklam#sia (Dudle&. $222!. In'idens eklam#sia
di negara berkembang berkisar dari $<$00 sam#ai $<$"00 (-ro1ther. $23(!. *ebera#a kasus
mem#erlihatkan keadaan &ang teta# ringan se#an0ang kehamilan. Pada stadium akhir &ang
disebut eklam#sia. #asien akan mengalami ke0ang. %ika eklam#sia tidak ditangani se'ara
'e#at akan ter0adi kehilangan kesadaran dan kematian karena kegagalan 0antung.
kegagalan gin0al. kegagalan hati atau #erdarahan otak (,o&ston. $232!. +leh karena itu
ke0adian ke0ang #ada #enderita eklam#sia harus dihindari (-ro1ther. $23(! Karena
eklam#sia men&ebabkan angka kematian sebesar (= atau lebih tinggi (,o&ston. $232! .
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI! $225 Angka Kematian Ibu
(AKI! masih 'uku# tinggi. &aitu 20 #er $00.000 kelahiran (>+I : ?8I-@7.2000!.
Pen&ebab kematian ibu terbesar ((3.$=! adalah #erdarahan dan eklam#sia. Kedua sebab itu
sebenarn&a da#at di'egah dengan #emeriksaan kehamilan (antenatal 'are)A8-! &ang
memadai. atau #ela&anan berkualitas dengan standar #ela&anan &ang telah diteta#kan (>+I
: ?8I-@7.2000! .
?ntuk memenuhi target #enurunan Angka Kematian Ibu #ada Indonesia Sehat 20$0
men0adi $2( #er $00.000 kelahiran hidu# adalah 'uku# mem#rihatinkan. oleh karenan&a
#erlu adan&a antisi#asi terhada# faktor risiko &ang da#at men&ebabkan kematian ibu. Salah
satu u#a&a untuk menurunkan angka kematian maternal dan #erinatal &aitu dengan
#eningkatan kuantitas dan kualitas #ela&anan kehamilan &ang erat kaitann&a dengan
kema0uan ilmu kedokteran. fasilitas dan keteram#ilan serta #engetahuan tenaga kesehatan
&ang memeberikan #ela&anan. Sectio caesarea (bedah 'aesar! meru#akan salah satu 'ara
&ang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. ,elative mudah dan n&amann&a tindakan ini
mendorong semakin ban&akn&a 'ara ini di#ilih sebagai 'ara #engakhiran kehamilan (Mahdi.
$223!.
Semakin meningkatn&a ke'enderungan #ersalinan Sectio caesarea khususn&a atas
#ermintaan tentu bukan tan#a alasan 1alau#un Dir0en /anmed dan 49+ telah meneta#kan
standar #ela&anan #ersalianan Sectio caesarea tidak boleh melebihi dari $(= dari seluruh
#ersalinan di rumah sakit..
Sectio caesarea memberikan 0alan keluar bagi keban&akan kesulitan &ang timbul bila
#ersalinan #ervaginam tidak memungkinkan atau berbaha&a. menurut statisti' tentang .(02
kasus Sectio caesarea, indikasi untuk Sectio caesarea adalah dis#ro#orsi 0anin-#anggul 2$=.
ga1at 0anin $(=. #lasenta #revia $$=. #ernah Sectio caesarea $0=. kelainan letak 0anin
$0=. #reeklamsia dan hi#ertensi "=. dengan angka kematian ibu &ang belum dikoreksi
sebesar $"= dan sudah dikoreksi 0.(=. sedangkan kematian 0anin $5.(= (4ikan0osastro.
2002!
49+ (4orld 9ealth +rganiAation! mem#erkirakan bah1a angka #ersalinan dengan
se'tio'aesarea sekitar $0-$(= dari semua #roses #ersalinan di negara-negara berkembang
dibandingkan dengan 20= di *ritania ,a&a dan 2= di Amerika Serikat. Kanada #ada 200
memiliki angka 2$=. Data statistik dari $220-an men&ebutkan bah1a kurang dari $ kematian
dari 2.(00 &ang men0alani bedah 'aesar. dibandingkan dengan $ dari $0.000 untuk #ersalinan
normal (Anonim. 20$2!
*edah 'esar #aling umum dilakukan dalam anestesi e#idural atau s#inal. Kedua blok
tersebut membuat ibu untuk teta# sadar. Anestesi regional dihubungkan dengan berkurangn&a
morbiditas dan mortalitas maternal dibandingkan dengan anestesi umum. /ang se'ara besar
dikarenakan #engurangan insiden dari as#irasi #ulmo dan intubasi &ang gagal (Kleinman. et
all. 200B!
1.2 Permasalahan
Metode dan teknis anestesi a#a &ang aman dan sebaikn&a digunakan #ada #roses #ersalinan
dalam u#a&a untuk mengurangi angka mortalitas dan morbiditas #ada ibu dan 0aninn&a.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pre-eklamsia
2.1.1 Deinisi
Pre-eklam#sia ialah #en&akit dengan tanda-tanda khas tekanan darah tinggi
(hi#ertensi!. #embengkakan 0aringan (edema!. dan ditemukann&a #rotein dalam urin
(#roteinuria! &ang timbul karena kehamilan. Pen&akit ini umumn&a ter0adi dalam
tri1ulan ke- kehamilan. teta#i da#at 0uga ter0adi #ada trimester kedua kehamilan
(Manuaba. $223!. Sering tidak diketahui atau di#erhatikan oleh 1anita hamil &ang
bersangkutan. sehingga tan#a disadari dalam 1aktu singkat #re-eklam#sia berat bahkan
da#at men0adi eklam#sia &aitu dengan tambahan ge0ala ke0ang-ke0ang dan atau koma
(4ikn&osastro.$225!. Ke0adian eklam#sia di negara berkembang berkisar antara 0.=
sam#ai 0."=. Kedatangan #enderita sebagian besar dalam keadaan #re-eklam#sia berat
dan eklam#sia (Manuaba. $223!.
Perkataan Ceklam#siaD berasal dari /unani &ang berarti ChalilintarD karena ge0ala
eklam#sia datang dengan mendadak dan men&ebabkan suasana ga1at dalam kebidanan.
Dikemukakan bebera#a teori &ang da#at menerangkan ke0adian #reeklam#sia dan
eklamsia sehingga da#at meneta#kan ua#a&a #romotif dan #reventif (Manuaba. $223!
2.1.2 E!i"emi#l#gi
Di negara-negara sedang berkembang. angka kematian ibu 0auh lebih tinggi. Di
Afrika sub-Sahara. angka kematian ibu rata-rata B00 #er $00.000 kelahiran hidu#E di
Asia selatan. (00 #er $00.000 #er kelahiranE di Asia 6enggara dan Amerika ;atin 00
#er $00.000 kelahiran hidu#. *ebera#a neraga ma0u telah menerbitkan hasil
#en&elidikan konfidensial atas kematian ibu setia# tahun. dengan menganalisa sebab-
sebab kematian ibu dan dibuat saran-saran untuk men'egah kematian &ang ter0adi. ini
telah diterbitkan di Inggris se0ak $2(2 dan di Australia se0ak $2B(. Pada tahun $220.
diterbitkan sebuah la#oran &ang menganalisis semua kematian ibu &ang ter0adi di
Amerika Serikat &ang ter0adi antara tahun $2"2 dan $23B. Studi dari ketiga la#oran
tersebut menun0ukkan bah1a #en&ebab kematian ibu sama #ada ketiga negara tersebut
(Derek. 200$!.
Dalam grafik berikut da#at ditun0ukan turunn&a #en&ebab utama kematian ibu di
@ngland dan 4ales.
Periode tiga tahun
Sumber< Derek ;e1ell&n %ohn. Dasar-dasar obstetric dan ginekologi
Mortalitas dan morbiditas #ada 1anita hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang. Di negara miskin. sekitar 2(-(0= kematian 1anita subur usia
disebabkan berkaitan dengan hal kehamilan. Kematian saat melahirkan biasan&a men0adi
faktor utama mortalitas 1anita muda #ada masa #un'ak #roduktifitasn&a. 6ahun $22B.
49+ mem#erkirakan lebih dari (3(.000 ibu #er tahunn&a meninggal saat hamil atau
#ersalinan (-ro1ther. $23(!.
Di Afrika &ang beriklim tro#is ini da#at timbul dengan 'e#at. mlai dari tanda fisik
&ang dini eklam#sia berat da#at ter0adi dalam 25 0am. Sekolom#ok #eneliti
mem#erkirakan bah1a mulai dari timbuln&a ge0ala eklam#sia sam#ai dengan kematian
rata-rata memerlukan 1aktu han&a 2 hari (,o&ston. $232!.
Menurut data dari De#artement +bstetri's : >ina'olog&. india. dari 2"$ ibu
hamil dengan eklam#sia di CTertiary Level Teaching Institution South India C ter'atat
"0= #asien #rimigravida dan lebih dari 2(= dari mereka tidak melaksanakan antenatal
'are dan tidak men&adari baha&a eklam#sia (De#artement +bstetri's : >ina'olog&.
india!.
Dari bebera#a ke#ustakaan lain frekuensi #enderita #reeklam#sia berkisar = -
$0= (,o'h0ati dkk. $23B!. hasil #enelitian @r1ati dkk ($225! di Padang dida#atkan
ke0adian #reeklam#sia berat 5.2 = dan eklam#sia 0.32 = dengan 0umlah kematian
#erinatal $.03=.
2.1.3 $e%ala & ge%ala
9i#ertensi biasan&a timbul lebih dahulu dari #ada tanda-tanda lain
(4ikn&osastro.$225!. *ila #eningkatan tekanan darah ter'atat #ada 1aktu kun0ungan
#ertama kali dalam trimester #ertama atau kedua a1al. ini mungkin menun0ukkan bah1a
#enderita menderita hi#ertensi kronik. 6eta#i bila tekanan darah ini meninggi dan ter'atat
#ada akhir trimester kedua dan ketiga. mungkin #enderita menderita #ree'lam#sia
(Mi'hael.$222!.
Peningkatan tekanan sistolik sekurang-kurangn&a 0 mm 9g. atau #eningkatan
tekanan diastolik sekurang-kurangn&a $( mm 9g. atau adan&a tekanan sistolik sekurang-
kurangn&a $50 mm9g. atau tekanan diastolik sekurang-kurangn&a 20 mm 9g atau lebih
atau dengan kenaikan 20 mm 9g atau lebih. ini sudah da#at dibuat sebagai diagnose
(*en-Aion. $225!. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan 0arak
1aktu B 0am #ada keadaan istirahat. 6eta#i bila diastolik sudah men'a#ai $00 mm9g
atau lebih. ini sebuah indikasi ter0adi #reeklam#sia berat (Pauline. $22!.
@dema ialah #enimbunan 'airan se'ara umum dan kelebihan dalam 0aringan
tubuh. dan biasan&a da#at diketahui dari kenaikan berat badan serta #enbengkakan #ada
kaki. 0ari-0ari tangan. dan muka. atau #embengkan #ada ektrimitas dan
muka(4ikn&osastro. $225!. @dema #retibial &ang ringan sering ditemukan #ada
kehamilan biasa. sehingga tidak sebera#a berarti untuk #enentuan diagnosa #re-
eklam#sia. Kenaikan berat badan F kg setia# minggu dalam kehamilan masih dianga#
normal. teta#i bila kenaikan $ kg seminggu bebera#a kali atau kg dalam sebulan #re-
eklam#sia harus di'urigai (4ikn&osastro. $225!. Atau bila ter0adi #ertambahan berat
badan lebih dari 2.( kg tia# minggu #ada akhir kehamilan mungkin meru#akan tanda
#reeklam#sia (Mi'hael.$222!. 6ambah berat &ang sekon&ong-kon&ong ini desebabkan
retensi air dalam 0aringan dan kemudian oedema nam#ak dan edema tidak hilang dengan
istirahat (Suhardi&anto. $22B!. 9al ini #erlu menimbulkan ke1as#adaan terhada#
timbuln&a #re-eklam#sia. @dema da#at ter0adi #ada semua dera0at PI9 ( 9i#ertensi dalam
kehamilan! teta#i han&a mem#un&ai nilai sedikit diagnostik ke'uali 0ika edeman&a
general (Derek.200$!.
Proteinuria berarti konsentrasi #rotein dalam air ken'ing &ang melebihi 0. g)liter
dalam air ken'ing 25 0am atau #emeriksaan kualitatif menun0ukkan $G atau 2 G
( menggunakan metode turbidimetrik standard ! atau $g)liter atau lebih dalam air ken'ing
&ang dikeluarkan dengan kateter atau midstream untuk mem#eroleh urin &ang bersih
&ang diambil minimal 2 kali dengan 0arak B 0am (4ikn&osastro. $225!. Proteinuri
biasan&a timbul lebih lambat dari hi#ertensi dan tambah berat badan. Proteinuri sering
ditemukan #ada #re-eklam#sia. ru#a-ru#an&a karena vasos#asmus #embuluh-#embuluh
darah gin0al. Karena itu harus diangga# sebagai tanda &ang 'uku# serius. (*en-
Aion. $225!. Disam#ing adan&a ge0ala &ang nam#ak diatas #ada keadaan &ang lebih
lan0ut timbul ge0ala-ge0ala sub&ektif &ang memba1a #asien ke dokter.
>e0ala sub&ektif tersebut ialah< (7K. ?n#ad.$235!
$. Sakit ke#ala &ang keras karena vasos#asmus atau oedema otak.
2. Sakit di ulu hati karena regangan sela#ut hati oleh haemorrhagia atau edema. atau
sakit kerena #erubahan #ada lambung.
. >angguan #englihatan< Penglihatan men0adi kabur malahan kadang-kadang #asien
buta. >angguan ini disebabkan vasos#asmus. edema atau ablatio retinae. Perubahan
ini da#at dilihat dengan o#htalmos'o#.
5. >angguan #ernafasan sam#ai sianosis
(. Pada keadaan berat akan diikuti gangguan kesadaran
Pre-eklam#sia dibagi dalam golongan ringan dan berat. tanda )ge0ala
#reeklam#sia ringan adalah<
$. 6ekanan darah sistol $50 mm9g atau kenaikan 0 mm9g dengan interval
#emeriksaan B 0am.
2. 6ekanan darah diastol 20 mm9g atau kenaikan $( mm9g dengan interval
#emeriksaan B 0am
. Kenaikan berat badan $ kg atau lebih dalam seminggu
5. Proteinuria 0. gr atau lebih dengan tingkat kualitatif #lus $ sam#ai 2 #ada urin
kateter atau urin aliran #ertengahan.
Sedangkan #en&akit #reeklam#sia digolongkan berat a#abila satu atau lebih
tanda ) ge0ala diba1ah ini ditemukan<
$. 6ekanan darah sistolik $B0 mm9g atau lebih. atau tekanan diastole $$0 mm9g atau
lebih
2. Proteinuria ( gram atau lebih dalam 25 0am. G atau 5G #ada #emeriksaan
semikuantitatif.
. +liguria. air ken'ing 500 ml atau kurang dalam 25 0am.
5. Keluhan 'erebral. gangguan #englihatan atau n&eri di daerah e#igastrium.
(. @dema #aru-#aru atau sianosis (%effer& et all. $222!
Disam#ing terda#at #reeklam#sia ringan dan berat ) eklam#sia. da#at #ula
ditemukan hi#ertensi 'ronis &aitu kondisi dimana ter0adi #eningkatan tekanan darah &ang
meneta#. Keban&akan 1anita dengan hi#ertensi kronik ( 9i#ertensi esensial ! telah
didiognose sebelum kehamilanE keban&akan 1anita dida#at menderita hi#ertensi #ada
kun0ungan antenatal #ertama. *ila tan#a #en&ebab sekunder hi#ertensi (misaln&a stenosis
arteri renalis atau feokromositoma!. #eninggian tekanan darah (H $50)20! &ang meneta#
dan ter0adi sebelum kehamilan atau dideteksi sebelum kehamilan minggu ke 20.
diagnosis hi#ertensi esensial da#at ditegakkan.
6anda klinik dan diagnosis<
$. 9i#ertensi ter0adi #ada a1al kehamilan
2. 7ungsi gin0al normal atau han&a terda#at sedikit albuminuria
. %ika kehamilan kebelakang terda#at #eningkatan tekanan darah dan albuminuria
se'ara bermakna. maka akan sulit dibedakan dengan #reeklam#sia berat
( Su#erim#osed #reeklam#sia !.
2.1.4 Eti#l#gi "an Pat#isi#l#gi
Sebab #reeklam#sia dan eklam#sia sam#ai sekarang belum diketahui. 6elah
ban&ak teori &ang men'oba menerangkan sebab I musabab #en&akit tersebut. akan
teta#i tidak ada &ang memberikan 0a1aban &ang memuaskan. 6eori &ang diterima harus
da#at menerangkan hal-hal berikut< ($! sebab bertambahn&a frekuensi #ada
#rimigrafiditas. kehamilan ganda. hidramnion dan mola hidatidosaE (2! sebab
bertambahn&a frekuensi dengan makin tuan&a kehamilanE (! sebab ter0adin&a #erbaikan
keadaan #enderita dengan kematian 0anin dalam uterusE (5! sebab 0arangn&a ter0adi
eklam#sia #ada kehamilan-kehamilan berikutn&aE dan ((! sebab timbuln&a hi#ertensi.
edema. #roteinuria. ke0ang dan koma (4ikn&osastro. $225!.
Salah satu teori &ang dikemukakan ialah bah1a eklam#sia disebabkan is'haemia
rahim dan #las'enta (is'hemaemia utero#la'entae!. Selama kehamilan uterus
memerlukan darah lebih ban&ak. Pada molahidatidosa. h&dramnion. kehamilan ganda.
multi#ara. #ada akhir kehamilan. #ada #ersalinan. 0uga #ada #en&akit #embuluh darah
ibu. diabetes . #eredaran darah dalam dinding rahim kurang. maka keluarlah Aat-Aat dari
#la'enta atau de'idua &ang men&ebabkan vasos#asmus dan hi#ertensi (7K. ?n#ad.
$235!. 6eta#i dengan teori ini tidak da#at diterangakan semua hal &ang berkaitan dengan
#en&akit tersebut. ,u#an&a tidak han&a satu faktor &ang men&ebabkan #re-eklam#sia dan
eklam#sia (4ikn&osastro. $225!.
Pada #emeriksaan darah kehamilan normal terda#at #eningkatan angiotensin.
renin. dan aldosteron. sebagai kom#ensasi sehingga #eredaran darah dan metabolisme
da#at berlangsung. Pada #re-eklam#sia dan eklam#sia. ter0adi #enurunan
angiotensin. renin. dan aldosteron. teta#i di0um#ai edema. hi#ertensi. dan #roteinuria.
*erdasarkan teori iskemia im#lantasi #lasenta. bahan trofoblas akan disera# ke dalam
sirkulasi. &ang da#at meningkatkan sensitivitas terhada# angiotensin II. renin. dan
aldosteron. s#asme #embuluh darah arteriol dan tertahann&a garam dan air (Manuaba.
$223!.
6eori iskemia daerah im#lantasi #lasenta. didukung ken&ataan sebagai berikut<
$. Pre-eklam#sia dan eklam#sia lebih ban&ak ter0adi #ada #rimigravida. hamil ganda.
dan mola hidatidosa.
2. Ke0adiann&a makin meningkat dengan makin tuan&a umur kehamilan
. >e0ala #en&akitn&a berkurang bila ter0adi kamatian 0anin (Manuaba. $223!.
Dam#ak terhada# 0anin. #ada #re-ekla#sia ) eklam#sia ter0adi vasos#asmus &ang
men&eluruh termasuk s#asmus dari arteriol s#iralis de'iduae dengan akibat menurun&a
aliran darah ke #la'enta. Dengan demikian ter0adi gangguan sirkulasi feto#la'entair &ang
berfungsi baik sebagai nutritive mau#un oksigenasi. Pada gangguan &ang kronis akan
men&ebabakan gangguan #ertumbuhan 0anin didalam kandungan disebabkan oleh
mengurangn&a #emberian karbohidrat. #rotein. dan faktor-faktor #ertumbuhan lainn&a
&ang seharusn&a diterima oleh 0anin (Sibai et all. $23$!.
2.1.5 Pat#genesis PIH ' Pregnan()-In"*(e" H)!ertensi#n +
@tiologi PI9 tidak diketahui teta#i semakin ban&ak bukti bah1a gangguan ini
disebabkan oleh gangguan imunologik dimana #roduksi antibodi #enghambat
berkurang. 9al ini da#at menghambat invasi arteri s#iralis ibu oleh trofoblas sam#ai
batas tertentu hingga mengganggu fungsi #la'enta. Ketika kehamilan berlan0ut.
hi#oksia #la'enta menginduksi #roliferasi sitotrofoblas dan #enebalan membran basalis
trofoblas &ang mungkin menggangu fungsi metabolik #la'enta. Sekresi vasodilator
#rostasiklin oleh sel-sel endotial #la'enta berkurang dan sekresi trombosan oleh
trombosit bertambah. sehingga timbul vasokonstriksi generalisata dan sekresi aldosteron
menurun. Akibat #erubahan ini ter0adilah #engurangan #erfusi #la'enta seban&ak (0
#ersen. hi#ertensi ibu. #enurunan volume #lasma ibu. %ika vasos#asmen&a meneta#.
mungkin akan ter0adi 'edera sel e#itel trofoblas. dan fragmen-fragmen trofoblas diba1a
ke #aru-#aru dan mengalami destruksi sehingga mele#askan trombo#lastin. Selan0utn&a
trombo#lastin men&ebabkan koagulasi intravaskular dan de#osisi fibrin di dalam
glomeruli gin0al (endoteliosis glomerular! &ang menurunkan la0u filtrasi glomerulus dan
se'ara tidak langsung meningkatkan vasokonstriksi. Pada kasus berat dan lan0ut. de#osit
fibrin ini terda#at di dalam #embuluh darah sistem saraf #usat. sehingga men&ebabkan
konvulsi (Derek. 200$!.
Jasos#asme meru#akan dasar #atofisiologi untuk #reeklam#sia-eklam#sia.
Konse# ini. &ang #ertama kali dia0ukan oleh Jolhard ($2$3! . dibuat berdasarkan hasil
#engamatan langsung terhada# #embuluh darah ke'il #ada #angkal kuku. fundus okuli
serta kon0ungtiva bulbi. dan 0uga sudah di#erkirakan dari #erubahan histologi #ada
berbagai organ &ang terkena. Pada #reeklam#sia. 9inselmann ($225!. dan lalu bebera#a
ahli lainn&a menemukan bebera#a #erubahan ukuran arteriol #ada dasar kuku.
dengan bukti adan&a s#asmesegmental &ang menghasilkan daerah - daerah kontriksi
dan dilatasi &ang silih berganti. ;andesman dkk ($2(5! men0elaskan adan&a
#en&em#itan arteriol &ang n&ata #ada kon0ungtiva bulbi. &ang bahkan ter0adi hingga
sirkulasi ka#iler se'ara intermiten menghilang. *ukti selan0utn&a menunu0ukkan bah1a
#erubahan vaskuler memegang #eranan #enting #ada #reeklam#sia-eklam#sia
ditun0ukkan oleh frekuensi ditemukann&a s#asme arteriol retina. &ang biasan&a segmental
(-unningham et all. $22(!.
Pen&em#itan vaskuler men&ebabkan hambatan aliran darah dan menerangkan
#roses ter0adin&a hi#ertensi arteriol. Kemungkinan vasos#asme membaha&akan
#embuluh darah sendiri. karena #eredaran darah dalam vasa vasorum terganggu. sehingga
ter0adi kerusakan vaskuler. Pelebaran segmental. &ang biasan&a disertai #en&em#itan
arteriol segmental. mungkin mendorong lebih 0auh timbuln&a kerusakan vaskuler
mengingat keutuhan endotel da#at terganggu oleh segmen #embuluh darah &ang melebar
dan teregang. ;ebih lan0ut. angiotensin II tam#akn&a mem#engaruhi langsung sel endotel
dengan membuatn&a berkontraksi. Semua faktor ini da#at menimbulkan kebo'oran sel
antar endotel. sehingga melalui kebo'oran tersebut. unsur-unsur #embentuk darah. se#erti
trombosit dan fobrinogen. tertimbun #ada la#isan subendotel (*runer dan >avras. $2"(!.
Perubahan vaskuler &ang disertai dengan hi#oksia #ada 0aringan setem#at dan sekitarn&a.
di#erkirakan menimbulkan #erdarahan. ne'rose dan kelainan organ akhir lainn&a &ang
sering di0um#ai #ada #re-eklam#sia berat (-unningham et all. $22(!.
,es!#n Pres#r )ang -eningkat
Pada keadaan normal. 1anita hamil memiliki resistensi terhada# efek #resor dari
#emberian angiotensin II (Abdul karim dan Assali. $2B$!. Ke#ekaan #embuluh darah
&ang meningkat terhada# hormon #resor ini dan hormon lainn&a #ada 1anita &ang
menderita #reeklam#sia dini telah diamati oleh ,aab dkk. ($2(B! dan 6alledo dkk.
($2B3!. dengan menggunakan angiotensin II atau nore#inefrin. dan oleh Diekmann serta
Mi'hel ($2"! dan *ro1ne ($25B! dengan menggunakan vaso#resin. Selan0utn&a. >ant
dkk. ($2"! menun0ukkna bah1a ke#ekaan #embuluh darah &ang meningkat
terhada# angiotesin II 0elas mendahului a1al ter0adin&a hi#ertensi karena kehamilan.
8uli#ara normal &ang tensin&a teta# normal (normotensif! tidak rentan terhada# efek
#resor angiotensin II. 8amun. 1anita &ang kemudian men0adi hi#ertensi akan kehilangan
resistensi. &ang seharusn&a ada terhada# angiotensin II selama kehamilan. dalam 1aktu
bebera#a minggu sebelum timbuln&a hi#ertensi. Dari 1anita &ang diteliti #ada usia
kehamilan minggu ke-23 sam#ai ke-2 dan memerlukan #emberian angiotensin II dengan
takaran H3ng #ekilogram #ermenit untuk merangsang res#on #resor &ang baku. 2$=
teta# normotensif se#a0ang kehamilan. Sebalikn&a. diantara #rimigravida normotensif
&ang &ang #ada minggu ke-23 sam#ai ke-2 memerlukan takaran K3ng #er kg #er menit
untuk suatu res#on #resor. 20= kemudian akan mengalami hi#ertensi &ang n&ata
(-unningham et all. $22(!.
2.1.6 .akt#r Pre"is!#sisi
4anita hamil 'enderung dan mudah mengalami #re-eklam#sia biala mem#un&ai
faktor-faktor #redis#osing sebagai berikut<
$. 8uli#ara
2. Kehamilan ganda
. ?sia K 20 atau H ( th
5. ,i1a&at #re-eklam#sia. eklam#sia #ada kehamilan sebelumn&a
(. ,i1a&at dalam keluarga #ernah menderita #re-eklam#sia
B. Pen&akit gin0al. hi#ertensi dan diabetes melitus &ang sudah ada sebelum kehamilan
". +besitas.
2.1.7 Pen(egahan ke%a"ian !re-eklam!sia "an eklam!sia.
Pre-eklam#sia dan eklam#sia meru#akan kom#likasi kehamilan &ang
berkelan0utan dengan #en&ebab &ang sama. +leh karena itu. #en'egahan atau diagnosis
dini da#at mengurangi ke0adian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian. ?ntuk
da#at menegakkan diagnosis dini di#erlukan #enga1asan hamil &ang teratur dengan
mem#erhatikan kenaikan berat badan. kenaikan tekanan darah. dan #emeriksaan untuk
menentukan #roteinuria (4ikn&osastro. $225!.
Pemeriksaan antenatal &ang teratur dan teliti da#at menemukan tanda-tanda dini
#re-eklam#sia. dan dalam hal itu harus dilakukan #enanganan semestin&a. Karena #ara
1anita biasan&a tidak mengemukakan keluhan dan 0arang mem#erhatikan tanda-tanda
#reeklam#sia &ang sudah ter0adi. maka deteksi dini keadaan ini memerlukan #engamatan
&ang 'ermat dengan masa-masa interval &ang te#at (-unningham et all. $22(!. Kita #erlu
lebih 1as#ada akan timbuln&a #re-eklam#sia dengan adan&a faktor-faktor #redis#osisi
se#erti &ang telah diuraikan diatas. 4alau#un timbuln&a #re-eklam#sia tidak da#at
di'egah se#enuhn&a. namun frekuensin&a da#at dikurangi dengan #emberian #enerangan
se'uku#n&a dan #elaksanaan #enga1asan &ang baik #ada 1anita hamil. antara lain<
a. Diet makanan
Makanan tinggi #rotein. tinggi karbohidrat. 'uku# vitamin. dan rendah lemak. Kurangi
garam a#abila berat badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi #ada em#at
sehat lima sem#urna. ?ntuk meningkatkan #rotein dengan tambahan satu butir telus
setia# hari.
b. -uku# istirahat
Istirahat &ang 'uku# #ada hamil semakin tua dalam arti beker0a se#erlun&a dan
disesuaikan dengan kemam#uan. ;ebih ban&ak duduk atau berbaring ke arah
#unggung 0anin sehingga aliran darah menu0u #lasenta tidak mengalami gangguan.
'. Penga1asan antenatal ( hamil !
*ila ter0adi #erubahan #erasaan dan gerak 0anin dalam rahim segera datang ke tem#at
#emeriksaan. Keadaan &ang memerlukan #erhatian<
$. ?0i kemungkinan #re-eklam#sia<
a. Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikann&a
b. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
'. Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema
d. Pemeriksaan #rotein urin
e. Kalau mungkin dilakukan #emeriksaan fungsi gin0al. fungsi hati. gambaran
darah umum. dan #emeriksaan retina mata.
2. Penilainan kondisi 0anin dalam rahim
a. Pemantauan tingi fundus uteri
b. Pemeriksaan 0anin< gerakan 0anin dalam rahim. den&ut 0antung 0anin.
#emantauan air ketuban
'. ?sulkan untuk melakukan #emeriksaan ultrasonografi.
Dalam keadaan &ang meragukan. maka meru0uk #enderita meru#akan sika# &ang
harus di#ilah (Manuaba. $223!.
2.1.8 Penanganan !re-eklam!sia
@klam#sia meru#akan kom#likasi obstetri kedua &ang men&ebabkan 20 I 0=
kematian ibu. Kom#likasi ini sesungguhn&a da#at dikenali dan di'egah se0ak masa
kehamilan (#reeklam#sia!. Preeklam#sia &ang tidak menda#atkan tindak lan0ut &ang
adekuat ( diru0uk ke dokter. #emantauan &ang ketat. konseling dan #ersalinan di rumah
sakit ! da#at men&ebabkan ter0adin&a eklam#sia #ada trimester ketiga &ang da#at
berakhit dengan kematian ibu dan 0anin.
Penanganan #re-eklam#sia bertu0uan untuk menghindari kelan0utan men0adi
eklam#sia dan #ertolongan kebidanan dengan melahirkan 0anin dalam keadaan o#timal
dan bentuk #ertolongan dengan trauma minimal. Pengobatan han&a dilakukan se'ara
simtomatis karena etiologi #re-eklam#sia. dan faktor-faktor a#a dalam kahamilan &ang
men&ebabkann&a. belum diketahui. 6u0uan utama #enanganan ialah ($! men'egah
ter0adin&a #re-eklam#sia berat dan eklam#siaE (2! melahirkan 0anin hidu#E (! melahirkan
0anin dengan trauma seke'il-ke'iln&a.
Pada dasarn&a #enanganan #re-eklam#sia terdiri atas #engobatan medik dan
#enanganan obtetrik (4ikn&osastro. $225!. Pada #re-eklam#sia ringan ( tekanan darah
$50)20 mm9g samoai $B0)$00 mm9g ! #enanganan simtomatis dan berobat 0alan masih
mungkin ditangani di #uskesmas dan diba1ah #enga1asan dokter. dengan tindakan &ang
diberikan<
$. Mengan0urkan ibu untuk istirahat ( bila beker0a diharuskan 'uti !. dan men0elaskan
kemungkinan adan&a baha&a. !
2. Sedativa ringan.
a. Phenobarbital L 0 mg
b. Jalium L $0 mg
. +bat #enun0ang
a. Jitamin * kom#leks
b. Jitamin - atau vitamin @
'. Mat besi
5. 8asehat
a. >aram dalam makan dukurangi
b. ;ebih ban&ak istirahat baring kearah #unggung 0anin
'. Segera datang memeriksakan diri. bila terda#at ge0ala sakit ke#ala. mata kabur.
edema mendadak atau berat badan naik. #ernafasan semakin sesak. n&eri
e#igastrium. kesadaran makin berkurang. gerak 0anin melemah-berkurang.
#engeluaran urin berkurang (Manuaba.$223!.
(. %ad1al #emeriksaan hamil di#er'e#at dan di#erketat.
Petun0uk untuk segera memasukkan #enderita ke rumah sakit atau meru0uk #enderita
#erlu mem#erhatikan hal berikut<
a. *ila tekanan darah $50)20 mm9g atau lebih
b. Protein dalam urin $ #lus atau lebih
'. Kenaikan berat badan $$)2 kg atau lebih dalam seminggu
d. @dema bertambah dengan mendadak
e. 6erda#at ge0ala dan keluhan sub&ektif.
Penanganan abstetri ditu0ukan untuk melahirkan ba&i #ada saat &ang o#timal.
&aitu sebelum 0anin mati dalam kandungan. akan teta#i sudah 'uku# matur untuk
hidu# di luar uterus. Setelah #ersalinan berakhir. 0arang ter0adi eklam#sia. dan 0anin
&ang sudah 'uku# matur lebih baik hidu# diluar kandungan dari #ada dalam uterus.
2.2 Sectio Caesarea
2.2.1 Deinisi
Istilah se'tio 'aesarea berasal dari #erkataan ;atin &aitu D'aedereD. &ang artin&a
memotong. Pengertian ini semula ditemukan dalam ,oman ;a1 (;eL ,egia! dan
@m#erorNs ;a1 (;eL -aesarea!. &aitu undang-undang &ang meghendaki su#a&a 0anin
dalam kandungan ibu-ibu &ang meninggal harus dikeluarkan dari dalam rahim (Mo'htar.
2000!. Se'tio 'aesarea adalah #ersalinan melalui #embedahan untuk mengeluarkan ba&i
dari rahim le1at suatu irisan)sa&atan #ada #erut bagian ba1ah dan rahim (4halle& dkk.
2003!. Menurut Mo'htar (2000!. #ada masa dulu. se'tio 'aesarea dilakukan atas
indikasi &ang terbatas #ada #anggul sem#it dan #lasenta #revia. Meningkatn&a angka
ke0adian se'tio 'aesarea #ada 1aktu sekarang ini. disebabkan karena berkembangn&a
indikasi dan makin ke'iln&a resiko dan mortalitas dengan 'ara ini karena kema0uan
teknik o#erasi dan anastesi. serta am#uhn&a antibiotika dan kemotera#i.
Menurut Indiarti (200B!. alasan untuk melakukan se'tio 'aesarea #ada ibu hamil
atau ibu dalam #ersalinan adalah #lasenta menghalangi 0alan lahir (#la'enta #revia!.
#erdarahan dalam kehamilan lanilla. kelainan letak (se#erti letak lintang. letak
sungsang!. ketidaksesuaian antara 0alan lahir ibu dengan besarn&a 0anin atau #resentasi
0anin (#anggul sem#it. anak besar. letak dahi. letak muka. dan sebagain&a!. ketuban #e'ah
sebelum 1aktun&a &ang setelah diantisi#asi tidak memberikan kema0uan dalam
#ersalinan. #ersalinan tidak ma0u. dri# oksitosin &ang gagal. ibu mengalami #reeklamsi
berat (kera'unan kehamilan. hi#ertensi dalam kehamilan! atau eklamsi (#reeklamsi &ang
disertai ke0ang!. serta kelainan bentuk rahim.
2.2.2 Jenis Sectio Caesarea
Menurut Sinaga (2002!. ada dua 0enis 0enis se'tio 'aesarea &ang dikenal &aitu
se'tio 'aesarea trans#eritonealis dan se'tio 'aesarea ekstra#eritonealis. Se'tio 'aesarea
trans#eritonealis terdiri atas dua bagian &aitu se'tio 'aesarea klasik dan se'tio 'aesarea
#rofunda. Se'tio 'aesarea klasik meru#akan #embedahan dimana #embedahan
dilakukan dengan sa&atan meman0ang #ada kor#us uteri kira-kira se#an0ang $0 'm.
Keuntungan tindakan ini adalah mengeluarkan 0anin lebih 'e#at. tidak mengakibatkan
kom#likasi kandung kemih tertarik dan sa&atan bias di#er#an0ang #roksimal dan distal.
Kerugian &ang da#at mun'ul adalah infeksi mudah men&ebar se'ara intraabdominal dan
lebih sering ter0adi ru#tura uteri s#ontan #ada #ersalinan berikutn&a.
Se'tio 'aesarea #rofunda dikenal 0uga dengan sebutan lo1 'ervi'al &aitu
sa&atan #ada segmen ba1ah rahim. Keuntungann&a adalah #en0ahitan luka lebih mudah.
kemungkinan ru#ture uteri s#ontan lebih ke'il dibandingkan dengan se'tio 'aesarea
dengan 'ara klasik. sedangkan kekurangann&a &aitu #erdarahan &ang ban&ak dan
keluhan #ada kandung kemih #osto#erative tinggi.
Se'tio 'aesarea ekstra#eritonealis. &aitu se'tio 'aesarea berulang #ada seorang
#asien &ang #ernah melakukan se'tio 'aesarea sebelumn&a. *iasan&a dilakukan di atas
bekas luka &ang lama. 6indakan ini dilakukan dengan insisi dinding dan fasia abdomen
sementara #eritoneum di#otong ke arah ke#ala untuk mema#arkan segmen ba1ah uterus
sehingga uterus da#at dibuka se'ara ekstra#eritoneum. Pada saat ini #embedahan ini tidak
ban&ak dilakukan lagi untuk mengurangi baha&a infeksi #uer#eral.
2.2.3 In"ikasi Sectio Caesarea
1. In"ikasi -e"is
Melahirkan dengan 'ara se'tio 'aesarea sebaikn&a dilakukan atas #ertimbangan
medis dengan mem#erhatikan kesehatan ibu mau#un ba&in&a. Artin&a. 0anin atau ibu
dalam keadaan ga1at dan han&a da#at diselamatkan 0ika #ersalinan dilakukan dengan
0alan se'tio 'aesarea. dengan tu0uan untuk mem#erke'il ter0adin&a risiko &ang
membaha&akan 0i1a ibu dan ba&in&a.
a. 7aktor 0anin
Menurut Sinaga (2002!. faktor 0anin turut men0adi indikasi medis dari se'tion
'aesarea. 7aktor 0anin meli#uti ba&i terlalu besar. kelainan letak ba&i. an'aman
ga1at 0anin (fetal distress!. ba&i kembar. dan faktor #lasenta. *erat ba&i lahir
sekitar 5000 gram atau lebih (giant bab&!. men&ebabkan ba&i sulit keluar dari
0alan lahir. ?mumn&a. #ertumbuhan 0anin &ang berlebihan karena ibu menderita
ken'ing manis (diabetes mellitus!. &ang biasan&a disebut ba&i besar ob0ektif.
*a&i terlalu besar mem#un&ai risiko 5 kali lebih besar untuk ter0adin&a
kom#likasi #ersalinan.
Kelainan letak ba&i meli#uti letak sungsang dan letak lintang. Saat ini lebih
ban&ak ba&i letak sungsang &ang lahir dengan se'tio 'aesarea. 9al ini karena
risiko kematian dan 'a'at)ke'elakaan le1at vagina (s#ontan! 0auh lebih tinggi.
;ebih dari (0= ba&i #ernah mengalami letak sungsang dalam kurun 2 bulan
kehamilan. Pen&ebab letak sungsang sering tidak diketahui #asti. se'ara teori
da#at ter0adi karena faktor ibu se#erti kelainan bentuk rahim. tumor 0inak
rahim)mioma. dan letak #lasenta &ang lebih rendah (Sinaga. 2002!. ;etak lintang
meru#akan kelainan letak 0anin di dalam rahim #ada kehamilan tua (hamil 3-
2bulan! &aitu ke#ala ada di sam#ing kanan atau kiri dalam rahim ibu. *a&i letak
lintang tidak da#at lahir melalui 0alan lahir biasa. karena sumbu tubuh 0anin
melintang terhada# sumbu tubuh ibu. *a&i membutuhkan #ertolongan se'tio
'aesarea.
An'aman ga1at 0anin (fetal distress!. &aitu keadaan ga1at 0anin #ada taha#
#ersalinan. dimana #ada keadaan tersebut memungkinkan dokter memutuskan
untuk melakukan o#erasi. a#alagi ditun0ang kondisi ibu &ang kurang
menguntungkan. *ila ibu menderita tekanan darah tinggi atau ke0ang #ada rahim.
mengakibatkan gangguan #ada ari-ari dan tali #usat sehingga aliran oksigen
ke#ada ba&i men0adi berkurang. Kondisi ini bisa men&ebabkan 0anin mengalami
kerusakan otak. bahkan tidak 0arang meninggal dalam rahim.
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua 0anin atau lebih. Kehamilan
kembar da#at memberi risiko &ang lebih tinggi terhada# ibu dan ba&i. +leh
karena itu dalam menghada#i kehamilan kembar harus dilakukan #enga1asan
hamil &ang lebih intensif. 8amun 0ika ibu mengandung 0anin atau lebih maka
sebaikn&a men0alani se'tio 'aesarea. 9al ini akan men0amin ba&i-ba&i tersebut
dilahirkan dalam kondisi sebaik mungkin dengan trauma minimum.
7aktor #lasenta meli#uti #lasenta #revia dan solusio #lasenta. Plasenta Previa
adalah #lasenta &ang ada di de#an 0alan lahir (#raeOdi de#anE vias O 0alan!. %adi
&ang dimaksud dengan #lasenta &ang im#lantasin&a tidak normal ialah rendah
sekali sehingga menutu#i seluruh atau sebagian ostium internum. Im#lantasi
#lasenta &ang normal ialah #ada dinding de#an atau dinding belakang rahim di
daerah fundus uteri (Sinaga. 2002!. Plasenta #revia dibagi men0adi tiga. &aitu
#lasenta #revia totalis. #lasenta #revia lateralis. dan #lasenta #revia marginalis.
Plasenta #revia men&ebabkan bagian terde#an 0anin sering sekali sulit untuk
memasuki #intu atas #anggul. oleh karena itu dilakukan se'tio 'aesarea. Se'tio
'aesarea #ada #lasenta #revia selain untuk mengurangi kematian ba&i. 0uga
terutama dilakukan untuk ke#entingan ibu. maka se'tio 'aesarea 0uga dilakukan
#ada #lasenta #revia 1alau#un anak sudah mati.
Solusio #lasenta meru#akan kondisi dimana #lasenta terle#as dari dinding rahim
baik sebagian mau#un seluruhn&a dari tem#atn&a berim#lantasi sebelum anak
lahir. Solusio #lasenta bisa ter0adi setia# 1aktu setelah kehamilan 20 minggu.
keban&akan ter0adi dalam trimester ketiga. Pele#asan #lasenta biasan&a ditandai
dengan #erdarahan &ang bisa keluar dari vagina. teta#i bisa 0uga tersembun&i
dalam rahim. &ang da#at membaha&akan ibu dan 0aninn&a. Persalinan dengan
se'tio 'aesarea biasan&a dilakukan untuk menolong agar 0anin segera lahir
sebelum mengalami kekurangan oksigen atau kera'unan air ketuban dan
menghentikan #erdarahan &ang mengan'am n&a1a ibu.
b. 7aktor Ibu
7aktor ibu &ang men0adi indikasi medis dari tindakan se'tio 'aesarea adalah
dis#ro#orsi sefalo #elvik (ketidakseimbangan ke#ala dan #anggul ibu!. men'aku#
#anggul sem#it. fetus &ang tumbuh terlam#au besar atau adan&a
ketidakseimbangan relatif antara ukuran ke#ala ba&i dan #elvis (#anggul!. Selain
itu. ada faktor disfungsi uterus &ang men'aku# ker0a uterus &ang tidak
terkoordinasi. hal ini men&ebabkan tidak adan&a kekuatan untuk mendorong ba&i
keluar dari rahim. sehingga men&ebabkan kema0uann&a terhenti sama sekali. dan
#erlu #enanganan dengan se'tio 'aesarea.
,u#tura uteri (robekan rahim! 0uga men0adi salah satu indikasi medis se'tio
'aesarea &ang berasal dari ibu. ,u#tura uteri adalah keadaan robekan #ada rahim
dimana telah ter0adi hubungan langsung antara rongga amnion dengan rongga
#eritoneum. Se'ara teori robekan rahim da#at dibagi men0adi dua. &aitu ru#tura
uteri s#ontan (karena dinding rahim lemah! dan ru#tura uteri violenta (karena
trauma #ertolongan versi dan ekstraksi. ekstraksi forse#. kuretase. manual
#lasenta!.
Partus tak ma0u 0uga meru#akan indikasi medis &ang lain dari se'tio 'aesarea.
Partus tak ma0u berarti bah1a meski#un kontraksi uterus kuat. 0anin tidak da#at
turun karena faktor mekanis. Partus tak ma0u da#at disebabkan oleh karena
dis#ro#orsi sefalo #elvik. mal#resentase dan neo#lasma &ang men&umbat 0alan
lahir. Partus tak ma0u adalah #ersalinan &ang berlangsung lebih dari 25 0am #ada
#rimi#ara. dan lebih dari $3 0am #ada multi#ara. Indikasi &ang lain &aitu Pre-
eklam#sia dan eklam#sia (P@)@!. Pre-eklam#sia adalah suatu sindrom &ang
di0um#ai #ada ibu hamil di atas 20 minggu ditandai dengan hi#ertensi dan
#roteinuria dengan atau tan#a edema. @klam#sia adalah #re-eklam#sia disertai
dengan ge0ala ke0ang umum &ang ter0adi #ada 1aktu hamil. 1aktu #artus atau
dalam " hari #ost #artum bukan karena e#ile#si.
2. In"ikasi S#sial
Selain indikasi medis terda#at indikasi sosial untuk melakukan se'tio 'aesarea.
Menurut #enelitian &ang dilakukan sebuah badan di 4ashington D-. Amerika
Serikat. #ada tahun $225 menun0ukkan bah1a setengah dari 0umlah #ersalinan se'tio
'aesarea. &ang se'ara medis sebenarn&a tidak di#erlukan. Artin&a tidak ada
kedaruratan #ersalinan untuk men&elamatkan ibu dan 0anin &ang dikandungn&a.
Indikasi sosial timbul oleh karena #ermintaan #asien 1alau#un tidak ada masalah
atau kesulitan dalam #ersalinan normal. 9al ini didukung oleh adan&a mitos-mitos
&ang berkembang di mas&arakat.
Persalinan &ang dilakukan dengan se'tio 'aesarea sering dikaitkan dengan
masalah ke#er'a&aan &ang masih berkembang di Indonesia. Masih ban&ak #enduduk
di kota-kota besar mengaitkan 1aktu kelahiran dengan #eruntungan nasib anak dilihat
dari faktor ekonomi. 6entun&a tindakan se'tio 'aesarea dilakukan dengan hara#an
a#abila anak dilahirkan #ada tanggal dan 0am tertentu. maka akan mem#eroleh reAeki
dan kehidu#an &ang baik. Adan&a ketakutan ibu-ibu akan kerusakan 0alan lahir
(vagina! sebagai akibat dari #ersalinan normal. men0adi alasan ibu memilih bersalin
dengan 'ara se'tio 'aesarea. Padahal #enelitian membuktikan bah1a mitos tersebut
tidak benar karena #en&embuhan luka di daerah vagina ham#ir sem#urna.
Penda#at lain &aitu. ba&i &ang dilahirkan dengan se'tio 'aesarea men0adi lebih
#andai karena ke#alan&a tidak ter0e#it di 0alan lahir. Padahal sebenarn&a tidak ada
#erbedaan antara ke'erdasan ba&i &ang dilahirkan dengan 'ara se'tio 'aesarea
atau#un #ervagina. Di sisi lain. #ersalinan dengan se'tio 'aesarea di#ilih oleh ibu
bersalin karena tidak mau mengalami rasa sakit dalam 1aktu &ang lama. 9al ini
ter0adi karena kekha1atiran atau ke'emasan menghada#i rasa sakit #ada #ersalinan
normal.
2.2.4 Diet !a"a Pasien Pas(a/e"ah Se(ti# 0aesarea
Keban&akan ahli giAi men&arankan agar 1anita &ang memberikan ASI dalam
#eriode setelah melahirkan menda#atkan #aling sedikit 2(00 kalori ($0(00 k%! dalam satu
hari (;le1ell&n. 2002!. Sama haln&a dengan 1anita &ang melahirkan se'ara normal.
1anita &ang melahirkan se'ara se'tio 'aesarea 0uga memerlukan asu#an makanan &ang
ka&a energi dan #rotein. Pemberian diet #ada #asien #as'abedah se'tio 'aesarea #ada
dasarn&a sama dengan diet &ang diberikan #ada #asien #as'abedah lainn&a &aitu dengan
memberikan diet &ang mengandung tinggi kalori dan #rotein.
Pembedahan meru#akan tindakan #engobatan &ang menggunakan 'ara invansif
dengan 'ara membuka atau menam#ilkan bagian tubuh &ang akan &ang akan ditangani
melalui sa&atan &ang diakhiri dengan #enutu#an dan dan #en0ahitan luka. dimana #ada
masa setelah o#erasi ter0adi suatu fase metabolisme baik anabolisme mau#un katabolisme
(Suset&o1ati. 20$0!.
Suatu survei #o#ulasi #asien bedah di ,umah Sakit Pendidikan Au'kland (8e1
Mealand! menemukan bah1a $ dari ( #asien mengalami kurang energi #rotein. #ada
#asien bedah umum dengan #en&akit gastrointestinal ma&or di0um#ai bah1a $ dari 2 atau
#asien mengalami kurang energi #rotein. sehingga dalam #era1atann&a #erlu diberikan
diet 6K6P untuk mengatasi kekurangan energi dan #rotein tersebut (Suset&o1ati. dkk.
20$0!. Demikian haln&a dengan #asien #as'abedah se'tio 'aesarea. diberikan diet 6K6P
dalam #era1atann&a untuk mendukung ke'e#atan #emulihan #asien.
Pasien &ang men0alani o#erasi atau tindakan bedah 0uga beresiko mengalami
malnutrisi akibat men0alani #uasa. stress o#erasi. dan #eningkatan metabolisme &ang
ter0adi sehingga diberikan nutrisi #erio#eratif &aitu nutrisi &ang diberikan #ada #asien
#rabedah)#rao#eratif. durante)intrao#eratif. dan #as'abedah)#as'ao#eratif. &ang bertu0uan
untuk men'a#ai hasil &ang o#timal dari o#erasi. dan mengurangi morbiditas o#erasi
diantaran&a infeksi luka o#erasi. #en&embuhan luka &ang lambat. #neumonia. dan se#sis
(Pennington. et al. 2000!.
Pemberian diet #ada #asien bedah adalah men&ediakan kalori. #rotein. vitamin.
mineral. dan tra'e element &ang adekuat untuk mengkoreksi kehilangan kom#osisi
tubuh dan untuk mem#ertahankan keadaan normal dari Aat-Aat giAi tersebut. +leh karena
itu #ada #asien-#asien hi#oalbumin khususn&a dan #asien bedah #ada umumn&a di
,S?P Dr. Kariadi diberikan diet 6K6P (Anon&mous. 20$$!.
Survei menemukan bah1a 50-(0= dari #asien dira1at rumah sakit beresiko
untuk malnutrisi dan sam#ai dengan $2= &ang mengalami giAi buruk. Menurut
8urhida&ah (2002!. #ada kasus bedah ke0adian kekurangan nutrisi lebih sering ditemukan
#ada #enderita #as'ao#erasi &ang membutuhkan #era1atan lama atau memang sudah
didasari oleh kondisi #reo#eratif &ang dialami sebelumn&a. 9al ini men&ebabkan
#en&embuhan men0adi terhambat. diikuti dengan meningkatn&a resiko infeksi
#as'abedah. lama ra1at ina# dan mortalitas. Keadaan ini da#at diatasi dengan #emberian
diet beru#a makanan tinggi kalori dan #rotein.
Menurut *obak (2000!. makanan &ang mengandung #rotein dan vitamin - tinggi
dan makanan berserat serta kalori dan 'airan &ang 'uku# direkomendasikan ke#ada
1anita &ang baru melahirkan untuk men'egah sembelit dan mem#er'e#at #en&embuhan.
Protein berfungsi sebagai Aat #embangun bagi #ertumbuhan dan #emeliharaan 0aringan
tubuh. sebagai #engatur kelangsungan #roses di dalam tubuh. sebagai #emberi tenaga
dalam keadaan energi kurang ter'uku#i oleh karbohidrat dan lemak (Kartasa#oetra.
2003!.
Penatalaksanaan diet dalam asuhan ke#era1atan #ada #asien #as'abedah kanker
kolon adalah dengan #emberian diet tinggi kalori. #rotein. dan karbohidrat a#abila
kondisi #asien memungkinkan setelah sebelumn&a diberikan diet 'air #enuh hingga
tanda-tanda usus mulai beker0a (Sutrisno. 20$0!.
Intervensi #ada #asien #enderita he#atoma &ang telah men0alani tindakan bedah
hati &aitu dengan mendorong #asien untuk makan diet tinggi kalori ka&a #rotein dengan
masukan 'airan adekuat. serta #enggunaan su#lemen dan makanan dengan #orsi lebih
sedikit dan #emberian lebih sering (4antoha#e. 20$0!.
;ebih dari $) #asien bedah gastrointestinal mengalami malnutrisi CsedangD.
(9e&s SD. $222!. Malnutrisi dan berat badan &ang kurang berhubungan dengan
#erubahan fisiologi seluler dan fungsi organ &ang #enting #ada #asien bedah. Akibat dari
berat badan kurang #reo#eratif akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas
#osto#eratif. Kom#likasi se#erti bo'orn&a anastomosis usus. dehisensi luka dan se#sis
sering ditemukan #ada #asien-#asien dengan malnutrisi. 6era#i nutrisi &ang adekuat #ada
#asien #as'abedah beru#a diet tinggi kalori tinggi #rotein. #ada saat &ang te#at. dengan
#emberian antibiotik dan tera#i su#ortif lainn&a akan men0aga keseimbangan #asien
(;abeda. 20$$!.
Pemberian 'airan #er infus biasan&a dihentikan setelah #asien mengalami #latus
(usus mulai beker0a &ang ditandai dengan buang angin!. lalu dimulailah dengan
#emberian minuman dan makanan #er oral. Sebenarn&a #emberian sedikit minuman
sudah da#at diberikan B-$0 0am #as'abedah beru#a air #utih atau air teh atau air es hisa#
(i0s 'hi#! &ang 0umlahn&a da#at dinaikkan #ada hari #ertama dan kedua #as'abedah
(Mo'htar. 2000!. Pemberian minuman se'ara bertaha# da#at disebut sebagai diet
#as'abedah.
Diet #as'abedah adalah makanan &ang diberikan ke#ada #asien setelah men0alani
#embedahan. Pengaturan makanan sesudah #embedahan tergantung #ada ma'am
#embedahan dan 0enis #en&akit #en&erta (Almatsier. 200B!. Menurut Almatsier (200B!.
ada#un tu0uan dari #emberian diet #as'abedah adalah untuk mengu#a&akan agar status
giAi #asien segera kembali normal untuk mem#er'e#at #roses #en&embuhan dan
meningkatkan da&a tahan tubuh #asien. dengan 'ara memberikan kebutuhan dasar
('airan. energi. #rotein!. mengganti kehilangan #rotein. glikogen. Aat besi. dan Aat giAi
lain. serta mem#erbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan 'airan
2.1 In"*ksi Persalinan
Induksi #ersalinan meru#akan salah satu #rosedur &ang dilaksanakan untuk
impending postterm pregnancy atau kehamilan &ang teran'am #ost-term. &aitu #ada usia
kehamilan lebih dari 50 minggu. teta#i sebelum 52 minggu. %ika melebihi 52 minggu. maka
termasuk kehamilan #ost-term. dan sebelum 50 minggu termasuk kehamilan aterm (3-
50minggu! atau #reterm (20-" minggu! (Aaron : %ennifer. 20$$!.
Penatalaksanaan kehamilan &ang teran'am akan #ost-term ada 0enis #enanganan.
&aitu $! Induksi kehamilan. 2! 6unggu hingga 52 minggu. dan ! u0i antenatal. Sebaikn&a
kehamilan diakhiri sebelum minggu ke 52. karena resiko kematian 0anin dan ibu lebih tinggi
#ada kehamilan #ost-term.

Metode &ang ter#ilih untuk digunakan #ada #asien adalah induksi


#ersalinan. Ada duametode induksi #ersalinan. &aitu $! Se'ara kimia1i dengan menggunakan
P>@2 (miso#rostol. dino#rostone 'ervival atau vaginal insert! atau oksito'in. 2! Se'ara
mekanik dengan menggunakan kateter fole& #ada 'erviL. infus saline eLtra-amniotik. dan
laminaria. Pada #asien. metode &ang ter#ilih digunakan adalah dri# oksitosin ditambah
dengan #emasangan kateter fole& #ada 'erviL dengan #engulangan satu kali setelah &ang
#ertama gagal. Ketika #engulangann&a itu gagal. maka dilakukan se'tio 'aesarea.
2.2 Anestesi S!inal
Anestesi s#inal (intratekal. intradural. subdural. subAra'hnoid! ialah anestesi
regional dengan tindakan #en&untikan obat anestesi lokal ke dalam ruang subAra'hnoid.
;arutan anestesi lokal &ang disuntikan #ada ruang subara'hnoid akan memblo'k konduksi
im#uls s&araf. 6erda#at tiga bagian s&arat &aitu motor. sensori dan otonom. Motor
men&am#aikan #esan ke otot untuk berkontraksi dan ketika diblok. otot akan mengalami
#aralisis. S&araf sensori akan menghantarkan sensasi se#erti rabaan dan n&eri ke sumsum
tulang dan ke otak. sedangkan s&araf otonom akan mengontrol tekanan darah. nadi. kontraksi
usus dan fungsi lainn&a &ang diluar kesadaran. Pada umumn&a. serabut otonom dan n&eri
&ang #ertama kali diblo'k dan serabut motor &ang terakhir. hal ini akan memiliki timbal balik
&ang #enting. -ontohn&a. vasodilatasi dan #enurunan tekanan darah &ang mendadak
mungkin akan ter0adi ketika serabut otonom diblo'k dan #asien merasakan sentuhan dan
masih merasakan sakit ketika tindakan #embedahan dimulai (Said dkk. 20$0!
Kelebihan #emakaian anestesi s#inal. diantaran&a bia&a minimal. ke#uasan #asien.
tidak ada efek #ada #ernafasan. 0alan nafas #asien ter0aga. da#at dilakukan #ada #asien
diabetes mellitus. #erdarahan minimal. aliran darah s#lan'ni' meningkat. terda#at tonus
vis'eral. 0arang ter0adi gangguan koagulasi. Sedangkan kekurangan #emakaian anestesi
s#inal akan menimbulkan hi#otensi. han&a da#at digunakan #ada o#erasi dengan durasi tidak
lebih dari dua 0am. bila tidak ase#tik akan menimbulkan infeksi dalam ruang subara'hnoid
dan meningitis. serta kemungkinan ter0adi #ostural heada'he (-hris : 4illiam.200!
Anestesi s#inal meru#akan #ilihan anestesi #ada daerah diba1ah umbilikus.
misaln&a re#air hernia. ginekologi. o#erasi urogenital dan o#erasi di daerah #erineum dan
genitalia. Anestesi s#inal khususn&a diindikasikan #ada #asien lan0ut usia dan #asien dengan
#en&akit sistemik se#erti #en&akit #ernafasan. he#ar. renal dan gangguan endokrin (diabetes
mellitus!. Pada bagian obstetri. dengan anestesi s#inal #ada se'tio'aesarea dida#atkan
keuntungan ganda &aitu #ada ibu dan ba&in&a. Anestesi s#inal dikontra-indikasikan bila
#eralatan dan obat resusitasi tidak adekuat. gangguan #erdarahan. hi#ovolemia. #asien
menolak. #asien tidak koo#eratif. se#tikemia. deformitas anatomi. #en&akit neurologi (-hris
: 4illiam.200!
Kontraindikasi absolut #emakaian anestesi s#inal &aitu #asien menolak. infeksi #ada
tem#at #en&untikan. hi#ovolemia berat. s&ok. koagulo#ati (menda#atkan tera#i
antikoagulan!. tekanan intrakranial tinggi. fasilitas resusitasi minimun. kurang #engalaman.
tan#a didam#ingi konsultan anestesi. Sedangkan kontraindikasi relatif diantaran&a infeksi
sistemik (sistemik.bakteriemia!. infeksi sekitar tem#at suntikan. kelainan neurologis.
kelainan #sikis. bedah lama. #en&akit 0antung. hi#ovolemia ringan dan n&eri #unggung
kronis (-hris : 4illiam.200!
Pada dasarn&a #ersia#an untuk anestesia s#inal se#erti #ersia#an #ada anestesi
umum. Daerah sekitar tem#at tusukan di#eriksa. adakah kelainan anatomis tulang #unggung
atau #asien gemuk sekali sehingga tidak teraba #rosessus s#inosus. Selain itu 0uga harus
di#ersia#kan informed 'onsent. #emeriksaan fisik dan laboratorium &ang meli#uti
hemoglobin. hematokrit. P6 (#rothrombine time! dan P66 (#artial thrombo#lastine time!.
Persia#an #re-o#erasi sangat #enting dilakukan. sehingga dihara#kan #asien di#ersia#kan
semaksimal mungkin dan bila terda#at #en&ulit da#at dilakukan medikasi #re-o#erasi (Said
dkk. 20$0!
Pasien &ang telah di0ad1alkan untuk #embedahan elektif umumn&a berada dalam
keadaan o#timal baik fisik mau#un mental dengan diagnosis &ang definitif dan #en&akit lain
&ang kadang-kadang men&ertain&a sudah terkendali dengan baik. *erbeda dengan #enderita
emergensi &ang memerlukan tindakan bedah darurat baik dengan anestesi umum atau
regional meru#akan suatu tindakan &ang #enuh dengan risiko. 9al ini disebabkan #enderita
datang se'ara mendadak dan #ada umumn&a berada dalam keadaan &ang kurang baik. 1aktu
untuk mem#erbaiki keadaan umum terbatas. kadang-kadang sulit untuk mengatasi #en&akit
lain dan bahkan mem#erburuk keadaan (Said dkk. 20$0!.
Premedikasi #ada anestesi s#inal tidak #erlu. namun #ada #asien tertentu. da#at
diberikan benAodiaAe#ine se#erti (-$0 mg diaAe#am se'ara oral &ang diberikan $ 0am
sebelum o#erasi. Agen narkotik dan sedatif da#at digunakan sesuai keadaan. Pemberaian
anti'holinergi's se#erti atro#ine atau s'o#olamine (h&os'ine! tidak #erlu.(B!
Agen anestesi lokal da#at beru#a molekul berat (hi#erbarik!. ringan (hi#obarik!. dan
bebera#a isobari' se#erti ;-S. ;arutan hi#erbarik 'enderung men&ebar keba1ah. sementara
isobari' tidak di#engaruhi oleh arah. 9al ini akan lebih memudahkan untuk mem#erkirakan
dari #emakaian agen hi#erbarik. Agen isobari' da#at di0adikan hi#erbarik dengan
menambahkan deLtrose. Agen hi#obarik #ada umumn&a tidak digunakan. *ebera#a agen
anestesi lokal &ang digunakan #ada anestesi s#inal. diantaran&a<(-hris : 4illiam.200!
$. *u#iva'aine (Mar'aine!. 0.(= hi#erbarik (heav&!. *u#iva'aine memiliki durasi ker0a 2-
0am.
2. ;igno'aine (;ido'aine)P&lo'aine!. (= hi#erbarik (heav&!. dengan durasi 5(-20 minutes.
%ika ditambahkan 0.2ml adrenaline $<$000 akan mem#er#an0ang durasi ker0a.
. -in'ho'aine (8u#er'aine. Dibu'aine. Per'aine. Sov'aine!. 0.(= hi#erbarik (heav&! sama
dengan bu#iva'aine.
5. Ametho'aine (6etra'aine. Panto'aine. Ponto'aine. De'i'ain. *utethanol. Anethaine.
Dikain!.
(. Me#iva'aine (S'andi'aine. -arbo'aine. Meaverin!. A 5= hi#erbarik (heav&! sama
dengan ligno'aine.
Semua #asien &ang akan dilakukan tindakan anestesi s#inal. sebelumn&a harus
menda#atkan 'airan intravena. Jolume 'airan &ang diberikan disesuaikan dengan usia #asien
dan luasn&a blo'k. Seorang de1asa muda. sehat &ang akan dilakukan re#air hernia
membutuhkan (00''. Pasien lan0ut usia &ang tidak mam#u melakukan kom#ensasi terhada#
ter0adin&a vasodilatasi dan hi#otensi maka minimal menda#atkan $000''. %ika diren'anakan
akan dilakukan blo'k tinggi. minimal $000 ''. Pasien &ang akan dilakukan se'tio'aesarea
membutuhkan minimal $(00 ''. 'airan &ang digunakan &aitu normal saline atau larutan
9artmannQs. Dektrose (= tidak segera dimetabolisme sehingga tidak efektif untuk
mem#etahankan tekanan darah (-hris : 4illiam.200!.
6eknik anestesi s#inal &aitu dengan #osisi duduk atau #osisi tidur lateral dekubitus
dengan tusukan #ada garis tengah ialah #osisi &ang #aling sering diker0akan. 6em#at
#en&untikan #ada #er#otongan antara garis &ang menghubungkan kedua krista illiaka dengan
tulang #unggung. ialah ;5 atau ;5-(. setelah dilakukan tindakan ase#sis dan diberi Aat
anestesi lokal (lidokain $-2=. 2- ml!. -ara tusukan median atau #aramedian. 6usukan
introdu'er sedalam kira-kira 2'm agak sedikit ke arah sefal. kemudian dimasukkan 0arum
s#inal berikut mandrinn&a ke lubang tersebut. Struktur &ang dilalui oleh 0arum s#inal
sebelum men'a#ai -S7. diantaran&a kulit. lemak sukutan. ligamentum inters#inosa.
ligamentum flavum. ruang e#idural. duramater. ruang subara'hnoid. Setelah resistensi
menghilang. mandrin 0arum s#inal di'abut dan keluar likuor. #asang sem#rit berisis obat dan
obat dimasukkan #elan-#elan (0.(ml)detik! diselingi as#irasi sedikit (Said dkk. 20$0!.
7aktor &ang ber#engaruh terhada# #en&ebaran #en&untikan larutan anestesi lokal
adalah berat 0enis dari larutan anestesi lokal. #osisi #asien. konsentrasi dan volume Aat
anestesi. ukuran 0arum. keadaan fisik #asien tekanan intraabdominal. level #en&untikan dan
ke'e#atan #en&untikan. ;ama ker0a anestesi lokal tergantung dari berat 0enis anestesi lokal.
beratn&a dosis. ada tidakn&a vasokonstriktor dan besarn&a #en&ebaran anestesi lo'al (Said
dkk. 20$0!.
Kom#likasi tindakan anestesi s#inal diantaran&a hi#otensi berat. bradikardi. trauma
#embuluh darah. hi#oventilasi. trauma #embuluh darah. trauma saraf. mual-muntah.
gangguan #endengaran. blo'k s#inal tinggi atau s#inal total. Sedangkan kom#likasi #as'a
tindakan diantaran&a n&eri tem#at suntikan. n&eri #unggung. n&eri ke#ala. retensi urin.
meningitis (Said dkk. 20$0!.
BAB III
LAP3,AN KASUS
1. I"entitas Pasien
8ama < 8&. 9aediah
?mur < 0 6ahun
%enis Kelamin < Perem#uan
Agama < Islam
Alamat < Suela. ;ombok 6imur
Peker0aan < Ibu rumah tangga
Status < Menikah
Pendidikan terakhir < SMP
M,S < 2$ 8ovember 20$2
8o. ,ekam Medik < 2$$("5
2. Anamnesis
Kel*han Utama 4 n&eri di ulu hati
,i5a)at Pen)akit Sekarang <
Pasien seorang 1anita usia 0 6ahun. >2P$9$A0. hamil "-3 minggu beker0a sebagai
Ibu rumah tangga masuk rumah sakit tanggal 2$ 8ovember 20$2 nomor register 2$$("5.
Pasien kiriman dari Puskesmas dengan keluhan n&eri ulu hati se0ak 2 hari &ang lalu
(20)$$)20$2!. #ada hari #ertama n&eri dirasakan hilang timbul namun #ada hari kedua
n&eri &ang dirasakan semakin sering. n&eri &ang dirasakan se#erti diremas-remas.
memberat ketika #asien beker0a dan membaik ketika istirahat. ketika n&erin&a datang
#asien merasa agak susah bernafas dan #using ber#utar. selain itu #asien mengeluh 2
minggu terakhir tekanan darahn&a tinggi. #asien mengaku rutin memeriksa
kandungann&a di bidan dan tekanan darahn&a tidak #ernah tinggi berkisar antara $20-
$$0. dan 2 minggu terakhir tekanan darah #asien berkisar $(0-$B0. Karena tekanan
darahn&a &ang tinggi tersebut #asien #ergi memeriksakan dirin&a ke dokter. #asien
mengaku kalau dia diberikan obat #enurun tekanan darah. #asien lu#a nama obatn&a
namun tekanan darah #asien tidak kun0ung turun.
,i5a)at Pen)akit Dah*l* <
,i1a&at hi#ertensi sebelumn&a (-!. ri1a&at diabetes (-!.
,i5a)at Pen)akit Kel*arga <
,i1a&at tekanan darah tinggi saat hamil dalam keluarga (-!. diabetes (-!. ri1a&at tekanan
darah tinggi (-!.
,i5a)at Alergi <
Pasien men&angkal adan&a alergi obat dan makanan
,i5a)at Peng#/atan 4
Pasien han&a mengkonsumsi obat #enurun tekanan darah &ang diberikan oleh dokter
selama 2 minggu terakhir namun #asien lu#a nama obatn&a. #asien men&angkal
mengkonsumsi obat sebelum-sebelumn&a.
1. Pemeriksaan .isik
a. 6anggal #emeriksaan < 22 8ovember 20$2
b. Status generalis
Keadaan umum < *aik
Kesadaran < -om#os mentis
Kesan giAi < -uku#
'. Pemeriksaan tanda vital
6D < $(0)$$0 mm9g
8adi < $05 L) menit
,, < 22 L)menit
Suhu < B.
o
-
Ke#ala < 8ormo'e#hali. simestris. tumor (-!. 0e0as (-!
Mata <Anemis (-)-!. ikterus (-)-!. @kso#htalmus (-!.#u#il isokor.
reflek 'aha&a (G)G! mm. #ergerakan mata ke segala arah
baik.
9idung < Se#tum lurus. deformitas (-!.deviasi se#tum (-!
Mulut < Saria1an (-!. atrofi #a#il (-!. lidah Kotor (-!.sianosis (-!.
>igi < gigi #alsu (-!. gigi go&ang (-!.
6elinga < *entuk telinga normal. simetris antara kiri dan kanan.
tanda-tanda infeksi (-!
;eher < Simetris. trakea ditengah. #embesaran K>* (-!kaku
kuduk (-!.#enggunaan otot S-M (-!.
6horaL < #ulmo < ins#eksi < *entuk dada simetris. dada kanan O dada kiriE
#ergerakan dinding dada simetris. dada kanan O dada kiri.
massa (-!. sikatriks (-!.
Pal#asi < 6idak teraba adan&a massa (-!. kre#itasi (-!. edema
(-!. n&eri tekan (-!.Pergerakan simetris. dada kanan O dada
kiri
Perkusi < Sonor dida#atkan #ada seluruh la#angan #aru kiri.
Auskultasi < Jesikular G)G di seluruh la#ang #aru. rhonki
-)- di seluruh la#ang #aru. 1heeAing -)-.
-or < Iktus 'ordis tidak tam#ak. S$S2 tunggal regular. murmur
(-!. gallo# (-!.
@Ltremitas < Akral hangat < G)G. deformitas (-)-!. sianosis (-)-!
d. Status lokalis
,egion abdomen
Ins#eksi < kesan hamil. striae gravidarum (G!
Auskultasi < bising usus (G!. D%% (G! $(0 L)menit
Pal#asi < 6inggi fundus ?terus (67?! 23 'm. taksiran berat 0anin
(6*%! 2B( gram . 9is (-!
;eo#old I < 6eraba bagian besar. bulat. lunak
;eo#old II < 6eraba tahanan meman0ang di kanan. 6eraba bagian ke'il
di kiri
;eo#old III < 6eraba bagian besar. bulat . keras
;eo#old IJ < 9odge I
J6 < J6 R 2
2. Pemeriksaan Pen*n%ang
$. Pemeriksaan tanggal 2$)$$)20$2
?rin
-
*erat 0enis < $.0$
-
P9 < (.0
-
Protein < G$
-
;eukosit < 2-(
-
@ritrosit < (-$0
-
@#itel < 0-(
Darah
-
>DS < 35 mg)dl
-
?reum < $3.2 mg)dl
-
-reatinin < 0.BB mg)dl
-
S>+6 < 0. ?);
-
S>P6 < .( ?);
-
-holesterol total < 222 mg)dl
Kimia darah <
8a < $B mmol);
K < 5.$ mmol);
-l < $05 mmol);
2. Pemeriksaan darah tanggal 22)$$)20$2
-
4*- < 2.B L $0

)Sl

-
,*- < .(2 L l0
B
) Sl

-
9* < $$.0 g)dl
-
9-6 < $." =
-
M-J < 33 f;
-
M-9 < 0.B #g
-
M-9- < 5." g)dl
-
P;6 < 255 L $0

) Sl
6. Diagn#sis
>2P$9$A0 "-3 minggu 6)9)I? letke# dengan P@* G #rimi tua sekunder
7. Kesim!*lan Pemeriksaan .isik
Status ASA 2
Pasien dengan #reeklamsia G #rimi tua sekunder
8. Tin"akan
6indakan &ang dilakukan < Se'tio -aesarea
6anggal < 22 8ovember 20$2
9. La!#ran Anastesi
Status anastesi
Persia#an Anastesi
$. Informed 'onsent
2. Sto# makan dan minum selama minimal B 0am #re-o#eratif
Penatalaksanaa anastesi
%enis anastesi < ,egional Anestesi (,A!
-
Premedikasi < +ndansentron $ am#ul
-
Medikasi < Ketorola' 0 mg
*ufanest 2 ml
+L&tosin 2 am#ul
6ramadol 2 ml
MidaAolam 2 mg
Pethidine 2( mg
6ekhnik anastesi <
-
Pasien dalam #osisi #osisi tidur lateral dekubitus
-
Dilakukan desinfeksi di sekitar daerah tusukan &aitu di regio vertebra lumbal -5
-
Dilakukan Sub Ara'hnoid *lo'k dengan 0arum s#inal no. 2" #ada regio vertebra
lumbal -5.
-
;-S keluar (G! 0ernih
-
,es#irasi < S#ontan
-
Posisi < Su#ine
-
Perdarahan selama o#erasi < T $(0 ml
Pemantauan selama anastesi
Mulai anastesi < 02.$(
Mulai o#erasi < 02.2(
*a&i lahir < 05.5(
Selesai o#erasi < $0.$(
-airan &ang masuk<
-
Pre +#erasi. ,; < (00 ml
-
D+. 9est < (00 ml
,; < (00 ml
:. Pr#gn#sis
Dubia ad *onam
BAB I;
KESI-PULAN
>2P$9$A0 ?sia 0 tahun 9amil "-3 minggu %anin 6unggal 9idu# Intra ?terin. letak
membu0ur #resentasi ke#ala #unggung kanan dengan Pre @klamsia *erat disertai dengan #rimia
tua sekunder. maka dilakukan tindakan se'tio 'aesarea #ada tanggal 22 8ovember 20$2 di kamar
o#erasi atas Pre @klamsia *erat disertai dengan #rimia tua sekunder. 6eknik anestesi dengan
s#inal anestesi (subara'hnoid blo'k! meru#akan teknik anestesi sederhana. 'uku# efektif.
Anestesi dengan menggunakan *ufanest 2 ml. ?ntuk mengatasi n&eri digunakan ketorola'
seban&ak 0 mg. Pera1atan #ost o#eratif dilakukan dibangsal dan dengan dia1asi vital sign.
tanda-tanda #erdarahan.

Anda mungkin juga menyukai