0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
597 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi dan mekanisme kerja obat diuretik. Secara ringkas, diuretik digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung, penyakit hati, dan gangguan ginjal, serta untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Mekanisme kerja diuretik meliputi menghambat reabsorpsi natrium di tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi air dan garam dalam urine.
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi dan mekanisme kerja obat diuretik. Secara ringkas, diuretik digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung, penyakit hati, dan gangguan ginjal, serta untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Mekanisme kerja diuretik meliputi menghambat reabsorpsi natrium di tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi air dan garam dalam urine.
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi dan mekanisme kerja obat diuretik. Secara ringkas, diuretik digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung, penyakit hati, dan gangguan ginjal, serta untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Mekanisme kerja diuretik meliputi menghambat reabsorpsi natrium di tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi air dan garam dalam urine.
1. Edema yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, dan gangguan ginjal. 2. Non Edema seperti hipertensi, glukoma, mountain sickness, Forced diuresis pada keracunan, gangguan asam basa, dan nefrolitiasis rekuren 5. enggunaan klinik diuretik 1. !ipertensi digunakan untuk mengurangi "olume darah seluruhnya hingga tekanan darah menurun. #hususnya deri"ate$thia%ida digunakan untuk indikasi ini. &iuretic lengkungan pada jangka panjang ternyata lebih ringan efek anti hipertensinya, maka hanya digunakan bila ada kontra indikasi pada thia%ida, seperti pada insufiensi ginjal. 'ekanisme kerjanya diperkirakan berdasarkan penurunan daya tahan pembuluh perifer. &osis yang diperlukan untuk efek antihipertensi adalah jauh lebih rendah daripada dosis diuretic. (hia%ida memperkuat efek$efek obat hipertensi betablockers dan )*E$inhibitor sehingga sering dikombinasi dengan thia%ida. enghetian pemberian obat thia%ida pada lansia tidak boleh mendadak karena dapat menyebabkan resiko timbulnya gejala kelemahan jantung dan peningkatan tensi.&iuretik golongan (ia%id, merupakan pilihan utama step 1, pada sebagian besar penderita. &iuretik hemat kalium, digunakan bersama tia%id atau diuretik kuat, bila ada bahaya hipokalemia. 2. ayah jantung kronik kongestif &iuretik golongan tia%id, digunakann bila fungsi ginjal normal. &iuretik kuat biasanya furosemid, terutama bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi ginja. &iuretik hemat kalium, digunakan bersama tia%id atau diuretik kuat bila ada bahaya hipokalemia. +. ,dem paru akut -iasanya menggunakan diuretik kuat .furosemid/ 0. 1indrom nefrotik -iasanya digunakan tia%id atau diuretik kuat bersama dengan spironolakton. 5. ayah ginjal akut 'anitol dan2atau furosemid, bila diuresis berhasil, "olume cairan tubuh yang hilang harus diganti dengan hati$hati. 3. enyakit hati kronik spironolakton .sendiri atau bersama tia%id atau diuretik kuat/. 4. ,dem otak &iuretik osmotik 5. !iperklasemia &iuretik furosemid, diberikan bersama infus Na*l hipertonis. 6. -atu ginjal &iuretik tia%id 17. &iabetes insipidus &iuretik golongan tia%id disertai dengan diet rendah garam 11. 8pen angle glaucoma &iuretik aseta%olamid digunakan untuk jangka panjang. 12. )cute angle closure glaucoma &iuretik osmotik atau aseta%olamid digunakan prabedah. ,ntuk pemilihan obat &iuretik a yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter. 3. 'ekanisme kerja diuretic #ebnyakan diuretic bekerja mengurangi reabsorbsi natrium, sehingga pengeluarannya le9at kemih dan demikian juga dari air diperbanyak. 8bat$obat ini bekerja khusus pada tubuli, tetapi juga ditempat lain, yakni di: 1. (ubuli proksimal ,ltrafiltrat mengandung sejumlah besar garam yang dsini direabsorbsi secara aktif untuk kurang lebih 47; antara lain ion Na dan air, begitu pula glukosa dan ureum. #arena reabsorbsi berlangsung secara proporsional, maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap isotonis terhadap plasma. &iuretika osmotis .manitol dan sorbitol/ bekerja disini dengan merintangi reabsorbsi air dan juga natrium. 2. <engkungan henle &ibagian menaik dari henle=s loop ini kurang lebih 25; dari semua ion *l yang telah di filtrasi d reabsorbsi secara aktif disusun dengan reabsorbsi pasif dari Na dan # tetapi tanpa air, hingga filtrate menjadi hipotonis, diuretika lengkungan seperti furosemida, bumetanida, dan etakrina, bekerja terutama disini dengan merintangi transfor *l dan demikian reabsorbsi Na pengeluaran # dan air juga diperbanyak. +. (ubuli distal &i bagian pertama, Na di reabsorbsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrate menjadi lebih cair dan lebih hipotonis. 1enya9a thia%ida dan klortalidon bekerja ditempat ini dengan memperbanyak ekskresi Na dan *l sebesar 5$17;. &i bagian kedua ion Na ditukarkan dengan ion # atau N!, proses ini dikendalikan oleh hormone anak ginjal aldosteron. antagonis aldosteron .spironolakton/ dan %at$%at penghemat kalium .amilorida triamteren/ bertitik kerja disini dengan mengakibatkan ekskresi Na .kurang dari 5;/ dan retensi #. 0. 1aluran pengumpul !ormone antidiuretik )&! ."asopressin/ dan hipofisis bertitik kerja disini dengan jalan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel$sel saluran pengumpul.