Istilah feline urological syndrome (FUS) dan feline lower urinary tarct
disease (FLUTD) telah digunakan untuk menjelaskan kumpulan gejala klinis yang
berhubungan dengan gangguan saluran urinaria tanpa mengidentifikasi etiologi
yang mendasari. Sebagian besar kucing dengan LUTD juga menderita feline
idiophatic atau interstitial cystitis (FIC),
B. Faktor Predisposisi
Kucing jantan dan betina sama-sama beresiko menderita FLUTD,
namun kucing jantan beresiko lebih besar terhadap obstruksi yang mematikan
karena uretra jantan lebih kecil dibandingkan betina dan memiliki bagian yang
mengecil (gambar 1) sehingga penyumbatan lebih gampang terjadi (Pinney
2009). Faktor predisposisi pembentuk urolit traktus urinarius : 1) pH urin, pH
urin berperan sangat penting dalam pembentukan kalkuli, beberapa garam
(oksalat), dan asam urat lebih mudah mengendap pada pH asam. Struvit dan
C. Patogenesis
Sel hidup (living cells) memproduksi produk yang harus dibuang seperti
nitrogen dan kreatinin, yang dibuang ke aliran darah lalu dibawa ke ginjal
kemudian difiltrasi seperti halnya garam dan mineral. Materi yang telah difilter
kemudian dibawa ke vesika urinaria. Pakan kering, dengan air minum yang
kurang, dapat menyebabkan pH urin lebih tinggi atau lebih rendah daripada
biasanya. Pada kondisi tersebut, kristal dapat terbentuk, yang kemudian dapat
menyumbat urethra, dan menghambat urinasi. Karena ginjal memompa zat
pirofosfat,
polifosfat
(mencegah
pengikatan
kalsium
dengan
pusat nukleasi atau matriks (meskipun substansi matriks protein nonkristal juga
berperan sebagai nukleasi) dan supersaturasi urin oleh kristal kalkulogenik.
Sedangkan derajat supersaturasi urin dipengaruhi oleh banyaknya kristal yang
diekskresikan ginjal dan volume urin. Fase pertumbuhan nidus kristal
tergantung pada : 1) Kemampuan untuk tetap bertahan dalam lumen traktus
ekskretorius sistem urinarius; 2) Derajat dan durasi superstaurasi urin yang
mengandung kristal baik yang identik atau berbeda dengan kristal yang ada di
dalam nidus; 3) Sifat fisik nidus kristal. Jika suatu kristal mempunyai sifat
yang cocok dengan kristal lain, maka beberapa kristal dapat saling
menggabungkan diri dan tumbuh pada permukaan nidus atau kristal lain
(Nelson et al, 2003).
Hubungan pH dengan terbentuknya kristal struvit adalah kucing
memiliki
kemampuan
untuk
mengonsentrasikan
urin
dengan
tujuan
10
jumah banyak, diet protein tinggi akan memproduksi urin dengan pH rendah
(asam). Saat ini, kucing peliharaan banyak yang diberi pakan pabrik dengan
dasar sayuran. Komposisi sayuran tersebut akan memproduksi urin yang netral
ataupun basa, yang dapat menjadi predisposisi kristalisasi mineral di urin
(Anonymous, 2009).
D. Gejala klinis
Tanda-tanda klinis yang khas meliputi disuria, hematuria, sering ada
upaya untuk buang air kecil, pollakiuria (peningkatan frekuensi buang air
kecil), dan buang air kecil di luar litter box, mengeong dalam litter box, dan
menjilati penis atau preputium. Pemilik mungkin tidak menyadari bahwa
kucingnya belum buang air kecil, dan beberapa kucing akan dikelirukan
dengan gejala konstipasi atau kesulitan berjalan. Beberapa kucing akan
memiliki tanda-tanda penyakit sistemik, seperti kelesuan, anoreksia, lemah,
dan muntah. Kucing yang menderita obstruksi berkepanjangan dapat
menyebabkan koma atau bahkan kematian (Little, 2012). Beberapa kucing
menunjukkan gejala asymptomatic. Nyeri yang tidak terdeteksi kemungkinan
hadir di banyak kucing dengan urolits vesika urinaria sebagaimana dibuktikan
oleh fakta bahwa banyak pemilik melaporkan kucing mereka menjadi lebih
aktif dan bergaul sepertinya biasanya walaupun terdapat urolit pada saluran
kencingnya (Norsworthy, 2011).
E. Diagnosis
Diagnosa FLUTD didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan
urinalisis. Pada kasus yang sudah parah dapat dipalpasi pembesaran dan rasa
11
sakit vesika urinaria. Jika diduga terjadi infeksi pada vesika urinaria maka
kultur urin dapat dilakukan. Kucing yang mengalami obstruksi saluran urinaria
memiliki tingkat enzim ginjal yang tinggi (blood urea nitrogen (BUN), dan
kreatinin) dalam darah (Pinney, 2009). Diagnosis dilakukan berdasarkan : 1)
Anamnesa (perubahan lingkunagn, pakan, stress); 2) Gejala klinis; 3)
Pemeriksaan fisik. Dilakukan dengan palpasi pada oragan perkencingan.
Kucing menunjuukan gejala kesakitan jika dipalpasi.
12
sebagian urolit. Urolit berukuran kecil (<2 mm diameter [1/8 inci]) tidak dapat
terdeteksi, meskipun urolits kalsium oksalat kecil lebih mungkin untuk terlihat
daripada urolits struvite kecil karena perbedaan radiodensities. Urolit
radiolusen mungkin memerlukan kontras radiografi atau pemeriksaan USG
(Norsworthy, 2011); 5) Analisis urin, Analisis urin sangat penting dalam
membuat diagnosis yang benar. pH urin dan adanya darah, nanah, sel bakteri,
kristal dan protein memberikan informasi berharga (Amma et al, 2011).
Temuan urinalisis pada kucing dengan obstruksi uretra mungkin termasuk
hematuria, proteinuria, piuria (biasanya disebabkan oleh peradangan),
alkaluria, kristaluria, dan glukosuria (diinduksi oleh stres). Dalam sebuah
penelitian 12% dari kucing juga memiliki bilirubinuria, meskipun penyebabnya
tidak jelas (Little, 2012); 6) Kultur urin dan uji sensitivitas, Kultur urin akan
mengungkapkan jenis infeksi yang terlibat, dan untuk memilih antibiotik yang
efektif. Analisis kualitatif: Analisis kimia sampel urin dan urolit. (Amma et al,
2011).
Tabel 1. Prediksi komposisi mineral dari uroliths kucing berdasarkan
penampilan radiografi (Polzin, 2011)
13
14
Dalam
beberapa
kasus,
tindak
bedah
diperlukan
untuk
15
memiliki detak jantung yang tinggi karena faktor stres dan rasa sakit yang
dialami. Kondisi detak jantung yang lambat dapat dikaitkan dengan
hiperkalemia; elektrokardiogram harus dilakukan dan konsentrasi kalium
serum diukur. Oksigen tambahan dapat diberikan melalui masker.
Kateter intravena harus segera dipasang untuk memberikan cairan
dan obat-obatan dan mengambil sampel darah. Darah dikumpulkan untuk
pemeriksaan CBC (complete blood cell count), kimia serum, dan elektrolit.
Untuk kucing dalam kondisi sakit kritis juga dilakukan pemeriksaan kimia
darah lain antara lain PCV (packed cell volume), total protein (TP),
elektrolit, kalsium terionisasi, glukosa darah , dan BUN (blood (serum) urea
nitrogen). Analgesia harus diberikan sedini mungkin. Agen tersebut antara
lain : butorfanol, buprenorfin, hydromorphone, dan opioid lainnya. NSAID
(Non Steroidal Anti Inflamation Drugs) tidak tepat diberikan dalam kondisi
klinis seperti ini. Kucing yang mengalami obstruksi mungkin dehidrasi
tingkat sedang hingga berat dan berbagai tingkat gangguan elektrolit dan
azotemia, sehingga pemberian terapi cairan sangat penting. Dalam sebuah
penelitian, 85 % kucing dengan obstruksi uretra mengalami azotemic.
Larutan elektrolit yang seimbang dianjurkan untuk rehidrasi dan stabilisasi.
Pada kucing yang mengalami dehidrasi parah, 20 sampai 30 mL/kg dapat
diberikan secara intraven (Little, 2012).
Dalam kebanyakan kasus kelainan metabolik dapat diatasi dengan
pemberian cairan dan meringankan obstruksi. Namun dalam beberapa kasus,
pengobatan khusus harus dipertimbangkan. Asidosis metabolik berat (pH <
16
7,1) memiliki efek mendalam pada sistem jantung, sistem pernapasan, dan
sistem saraf pusat. Pengobatan dengan natrium bikarbonat mungkin
diperlukan pada kucing yang tidak stabil dengan asidosis metabolik yang
berat. Jika tidak mungkin untuk mengevaluasi gas darah, kucing yang
mengalami sakit parah dapat diobati dengan 1 sampai 2 mEq/kg natrium
bikarbonat, diberikan perlahan-lahan secara intravena. Hal ini penting untuk
memantau kalsium serum karena natrium bikarbonat menurunkan porsi
kalsium plasma terionisasi dan beberapa pasien sudah mengalami
hypocalcemic pada pemeriksaan, sehingga hipokalsemia harus diperbaiki
terlebih dahulu. Kalium terlibat dalam fungsi sel dan transmisi
neuromuskular. Hiperkalemia mungkin memiliki efek terhadap jantung
yang berat, dengan perubahan elektrokardiografi karakteristik yang meliputi
bradikardia, gelombang T yang memuncak dan penyempitan, interval QT
memendek, pelebaran kompleks QRS, dan penurunan amplitudo atau
hilangnya gelombang P. Hal ini tidak mungkin untuk mengkorelasikan
perubahan elektrokardiografi dengan hiperkalemia parah tersebut. Beberapa
kucing
memiliki
hiperkalemia
yang
signifikan
tanpa
perubahan
17
menit. Kalium plasma dapat lebih menurun jika perlu dapat didigerakkan
intraseluler menggunakan insulin reguler (0,1 - 0,25 U/kg intravena). Insulin
harus diikuti dengan pemberian 50 % dextrose (0,5 g/kg, diencerkan) secara
intravena untuk mencegah hipoglikemia. Kalium serum akan menurun
dalam waktu 1 jam. Glukosa darah harus dipantau selama beberapa jam
setelah pemberian insulin, dan cairan intravena dapat dilengkapi dengan 2 %
sampai 5 % dekstrosa untuk mempertahankan normoglycemia (Little,
2012).
2. Cystocentesis
Cystocentesis berguna untuk dekompresi vesika urinaria sebelum
memasukkan kateter ke dalam lubang uretra. Hal ini membantu mengurangi
rasa sakit dan distensi sehingga membuat upaya selanjutnya untuk
pembilasan (flushing) uretra lebih mudah dengan mengurangi tekanan balik.
Prosedur ini dapat dilakukan dengan 22 atau 23 gauge butterfly needle atau
jarum 22 gauge yang melekat pada set ekstensi, stopcock, dan 20 ml jarum
suntik . Dokter hewan memasukkan jarum ke dalam vesika urinaria tengah
antara puncak dan leher dari ventral atau entrolateral dinding sementara
vesika urinaria distabilkan secara manual. Jarum harus masuk vesika
urinaria pada sudut miring dan harus diarahkan caudal. Dokter hewan harus
berhati-hati untuk tidak memberikan tekanan yang berlebihan pada vesika
urinaria selama prosedur untuk meminimalkan risiko kebocoran urin.
Sebanyak mungkin urin harus dikeluarkan, dan sampel disimpan untuk
pemeriksaan urinalisis dan kultur urin. Komplikasi yang paling penting
18
adalah kerusakan pada dinding vesika urinaria atau vesika urinaria pecah.
Pecahnya vesika urinaria juga bisa terjadi selama upaya meringankan
obstruksi uretra walaupun tanpa cystocentesis sebelumnya. Meskipun
pecahnya adalah peristiwa biasa, dokter hewan harus siap untuk intervensi
bedah jika itu terjadi (Little, 2012).
3. Manajemen Medis
Urolit ureter kadang-kadang secara spontan bergerak retrograde
bahkan sejauh pelvis ginjal. Jika tindakan operasi akan dilakukan,
pemeriksaan radiograf harus diambil segera sebelum operasi untuk melihat
lokasi urolit. Telah dilaporkan bahwa amitriptyline (1 mg/kg q24h PO
selama 3 hari) dapat menyebabkan migrasi retrograde dari urolit ureter, tapi
ini tidak harus dicoba jika kasus obstruksi dtemukan (Norsworthy, 2011).
4. Urohydropropulsion
Teknik pembedahan ini telah berhasil menghilangkan urolit kecil
dalam vesika urinaria kucing betina atau dari kucing jantan yang telah
dilakukan urethrostomy perineum. Kucing diposisikan sehingga kolom
vertebral adalah vertikal, mengarahkan leher vesika urinaria ke bawah.
Dalam posisi ini gaya gravitasi mendorong urolit ke leher vesika urinaria.
Vesika urinaria secara manual ditekan untuk memaksa urolit ke bawah
uretra dan keluar dari kucing (Norsworthy, 2011).
19
Gambar 7. Urohydropropulsion
5. Menghancurkan batu urolit dengan diet (Dietary Dissolution)
Banyak urolit struvit terletak di vesika urinaria dapat dilarutkan
dengan Feline Prescription Diet s/d (Hill s Pet Produk, Topeka, KS), 2
sampai 4 bulan secara eksklusif makan diet ini diperlukan. Hal ini
dimungkinkan agar urolit yang menyebabkan obstruksi menjadi cukup kecil
untuk masuk ke dalam uretra (Norsworthy, 2011).
6. Terapi Antibiotik
Beberapa urolit struvit yang disebabkan oleh bakteri, terutama
Staphylococcus spp. dan Proteus spp. Ketika hasil pemeriksaan culture urin
menunjukkan kehadiran mereka dalam urin atau dalam pusat urolith, maka
dapat diberikan antibiotik yang tepat (Norsworthy, 2011).
7. Pemasangan kateter
Dimulai setelah pasien stabil. Secara khusus, hiperkalemia berat
dan disritmia jantung harus diperbaiki sebelum induksi anestesi. Pilihan
sedasi dan anestesi serta obat yang digunakan akan bervariasi tergantung
20
21
22
23
dalam
vesika
urinaria
dapat
dihilangkan
oleh
24
(kandung
25
posisinya, maka dilakukan sayatan pada uretra kemudian batu atau kristal
tersebut dikeluarkan. Selanjutnya, kateter dimasukkan sampai ke dalam
vesika urinaria, lalu sayatan dijahit (Koesharyono, 2008).
G. Pencegahan
Pencegahan pada kasus FUS dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut : 1) Meningkatan asupan air minum: Mengurangi urine spesific gravity
(USG) yang diinginkan karena kristal berada di saluran kemih selama waktu
yang cukup untuk terjadinya pembentukan urolit. Makanan kaleng dapat efektif
mengurangi USG. Beberapa kucing akan mengkonsumsi lebih banyak air jika
air minum mancur menghasilkan air yang mengalir digunakan atau jika es batu
ditempatkan dalam air minum. Jika air minum lokal memiliki rasa tidak
diinginkan, air kemasan juga dapat membantu. Beberapa diet komersial
dirancang untuk meningkatkan rasa haus dan menyebabkan poliuria; 2) Urolit
struvit dengan Infeksi : Ini adalah situasi umum pada anjing tetapi sangat
jarang pada kucing. Kultur urin dan uji sensitivitas antibiotik menjadi dasar
pemilihan antibiotik. Jika penghancuran urolit secara medis digunakan,
antibiotik yang tepat harus dilanjutkan selama 2 minggu setelah pengangkatan
urolit dilakukan. Jika tindakan operatif yang dipilih, antibiotik harus diberikan
tidak kurang dari 4 minggu. Urin harus dikultur setiap bulan untuk 2 sampai 3
bulan, kemudian dikultur lagi pada 6 bulan kemudian. Urin juga harus dikultur
setiap saat jika pH urin melebihi 7,5; 3) Urolit struvit tanpa Infeksi : Kelarutan
struvit berkurang dalam urin pH lebih besar dari 6,7. Oleh karena itu,
26
pemberian diet yang asam akan bermanfaat. Tujuannya adalah untuk menjaga
pH urin sebesar 6,5 atau kurang . Karena pasang basa postprandial, pemberian
makan ad libitum diharapkan dapat mempertahankan pH urin lebih konstan.
Urinary acidiers juga mungkin efektif dalam mengurangi pH urin. DLmetionin atau amonium klorida yang paling efektif dan masing-masing dosis
sekitar 1 g/kucing q24h ; dosis akhir disesuaikan dengan pH urin. Selain
pengasaman urin, pembatasan magnesium, fosfor, dan kalsium telah
direkomendasikan. Kucing menggunakan pendekatan ini harus dipantau tingkat
pH urin dan adanya struvit kristal dalam urin. Namun, tidak ada korelasi yang
kuat dengan kristaluria dan pembentukan urolit. Sebuah penelitian baru
menemukan tingkat kekambuhan 2,7 % untuk kekambuhan pertama dan 0,2 %
untuk kekambuhan kedua. Untuk beberapa alasan, angka ini mungkin lebih
rendah dari yang sebenarnya; 4) Kalsium Oksalat urolit : Nonacidifying diet
kandungan sodium dan protein telah dikurangi, tetapi tidak mengurangi fosfor
atau magnesium direkomendasikan. Beberapa diet tersebut tersedia secara
komersial. Kalium sitrat (50-100 mg/kgq12h PO) tidak terbukti, tapi mungkin
efektif karena dapat bertindak sebagai inhibitor pembentukan kalsium oksalat,
dan efek alkalinizing yang dapat mengurangi pelepasan tulang kalsium.
Namun, kelarutan oksalat relatif tidak terpengaruh oleh berbagai pH urin, yang
menjelaskan mengapa pencegahan diet dan kalium sitrat sering berhasil dalam
pencegahan urolit kalsium oksalat. Hiperkalsemia cukup umum pada kucing
yang lebih tua, dan urolit kalsium oksalat lebih sering terjadi pada kucing yang
lebih tua. Hiperkalsemia dapat mempengaruhi kucing untuk pembentukan
27
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2007. Feline Urologic Syndrome. Available from URL : http://www
.uvhberkeley.com/index.php?Page=fus.html. Cited 05/01/2012.
Anonymous. 2009. Magnesium in the Feline Diet, and its association with FUS.
Available from URL : http://www.felinefuture.com/?p=574.html. Cited
05/01/2012.
Carlton, W. W. dan McGavin, M. D. 1995. Thomson's Special Veterinary
Pathology. St. Louis. Mosby-Year Book, Inc. Pp 209-245.
Duval
Syndrome.
Internet
Vet.
Column.
30
31