Laporan Praktikum Dioda
Laporan Praktikum Dioda
Nama
NIM
: 1208105002
Dosen
Asisten Dosen
: Arianti
Wahyulianti
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
I.
TUJUAN
II.
DASAR TEORI
A.
Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran
ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda yang aktif dimana isyarat listrik dapat
mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Sifat
kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik
menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya, dioda dapat
dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar
menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai
karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang
digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak
ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
B.
Rangkaian Penyearah
Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus
bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current / DC). Komponen
elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda, karena dioda memiliki sifat hanya
memperbolehkan arus listrik melewatinya dalam satu arah saja.
i.
AC
Gambar 2.2.a
ii.
+
_
AC
Gambar 2.2.b
masukan. Ia adalah sebuah gelombang sinus dengan nilai seketika Vin dengan nilai puncak
Vp(in). Sebuah sinusoida murni seperti ini mempunyai nilai rata-rata nol di atas satu putaran
sebab masing-masing tegangan pada saat yang sama mempunyai kesamaan dan
ketidaksamaan tegangan setengah putaran. Jika tegangan diukur dengan sebuah multimeter
DC, maka akan mendapatkan nol karena voltmeter DC menunjukkan nilai rata-rata. Dalam
rectifier setengah gelombang pada gambar 2.3b, dioda berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah positif, tetapi tidak berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah
negatif. Oleh karena itu rangkaian memotong putaran setengah negatif seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 2.3c. Bentuk gelombang tersebut seperti sebuah sinyal setengah
gelombang. Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban yang satu arah. Hal
ini berarti bahwa ia mengalir hanya pada satu arah.
Vo
Gambar 2.3a
gambar 2.3b
gambar 2.3c
Drop Tegangan
Untuk menentukan tegangan rata-rata DC yang melewati beban resistor, terlebih
dahulu tegangan drop pada dioda harus dihitung. Untuk arus lebih besar tegangan yang
drop arah maju dapat mencapai 1 volt.
Pada dasarnya nilai tertentu dari DC diperoleh dari setengah gelombang diperoleh.
Formulanya adalah Vdc
C.
Udc = 0,636 x Um
Dengan kata lain selama setengah siklus positif tegangan input dioda D1 di bias maju,
sedangkan dioda D2 dibias mundur.Selama setengah siklus negatif tengan input dioda D1
di bias mundur, sedangkan dioda D2 dibias maju.
iii.
lingkaran positif seperti sinyal setengah gelombang DC atau nilai rata-rata merupakan dua
kali, diberikan oleh :
Vdc = 2Vp /
Ketika 2/ = 0,636 Vp maka persamaan menjadi Vdc = 0,636 Vp
Bentuk ini dapat lihat bahwa DC atau nilai rata-rata sama dengan 63,6% dari nilai
puncak. Oleh karena itu, jika tegangan puncak sinyal gelombang penuh adalahg 100%
tegangan DC nya adalah 63,6 V.
D.
isyarat positif dan dua diode akan berkonduksi saat isyarat negatif.
sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4. Katode D1 dan D3 dihubungkan
degan keluaran positif dan anode D2 dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif
(tanah).
Filter
Filter adalah suatu rangkaian yang dibuat dengan tujuan untuk memperbesar tegangan DC
dan memperkecil tegangan rippple pada suatu rangkaian penyearah baik setengah gelombang
maupun gelombang penuh. Adapun komponen elektronika yang sering digunakan sebagai
rangkaian filter adalah kompponen Induktor (l) dan Kapasitor (C).
i.
ii.
gelombang bolak balik Secara umum peralatan elektronik membutuhkan sumber arus
searah (DC) yang halus atau lebih rata. Untuk menghilangkan sisa gelombang bolak balik
tersebut sering digunakan kondensator elektrolit sebagai tapis perata (Filter) seperti pada
gambar berikut :
a.
Filter Kapasitip
Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan efek
peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan menyimpan
muatan pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan muatan kapasitor tergantung dari
besarnya konstanta waktu, yang dirumuskan dalam : T = RL x C
Faktor kerut
didefinisikan :
Dimana :
Vr (rms)
Vdc
Gambar 2.13 bentuk gelombang dengan menggunakan filter dan tanpa filter untuk
penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
III.
1.
Rangkaian penyearah
2.
Osiloskop
3.
Voltmeter
2.
Dihubungkan perata dan diamati bentuk gelombang pada osiloskop. Dibaca tinggi
puncak (simpang tertinggi) dan lembah gelombang (simpangan terendah) pada
osiloskop. Ukur tegangan dengan Voltmeter.
B.
Dihubungkan penyearah satu gelombang tanpa perata dan diamati bentuk gelombang
pada osiloskop. Dibaca tinggi puncak gelombang. Diukur tegangan dengan
voltmeter.
2.
V.
Hasil pengamatan
Voltmeter Osiloskop = 5 Volt
A.
Percobaan
Voltmeter
14,31
II
14,28
III
14,27
IV
14,30
14,30
B.
C.
D.
Percobaan
Voltmeter
18,25
II
18,26
III
18,27
IV
18,26
18,27
Percobaan
Voltmeter
7,47
II
7,44
III
7,48
IV
7,47
7,48
Percobaan
Voltmeter
13,93
II
13,94
III
13,95
IV
13,95
13,94
VI.
A.
Ralat
1.
(V)
(V)
(V)
14,31
14,29
0,02
4x10-4
14,28
14,29
-0,01
1x10-4
14,27
14,29
0,02
4x10-4
14,30
14,29
0,01
1x10-4
14,30
14,29
0,01
1x10-4
Nisbi
( 14,29
(V)
11x10-4
= 0,0074 V
0,0074) V
x 100%
x 100%
0,052 %
Kebenaran =
2.
100% - Nisbi
100% - 0,052%
99,948%
(V)
(V)
18,25
18,26
-0,01
1x10-4
18,26
18,26
18,27
18,26
18,26
18,26
18,27
18,26
0,01
1x10-4
(V)
1x10-4
0,01
3x10-4
= 0,0038 V
Nisbi
( 18,26
x 100%
x 100%
0,02 %
Kebenaran =
3.
0,0038) V
100% - Nisbi
100% - 0,02%
99,98%
(V)
(V)
(V)
(V)
7,46
0,01
1x10-4
7,44
7,46
-0,02
4x10-4
7,48
7,46
0,02
4x10-4
7,47
7,46
0,01
1x10-4
7,48
7,46
0,02
4x10-4
7,47
Nisbi
14x10-4
( 7,46
=
=
=
Kebenaran =
=
0,0084) V
x 100%
x 100%
0,11 %
100% - Nisbi
100% - 0,11%
99,89%
= 0,0084 V
4.
(V)
(V)
1x10-4
13,94
-0,01
13,94
13,94
13,95
13,94
0,01
1x10-4
13,95
13,94
0,01
1x10-4
13,94
13,94
Nisbi
0
3x10-4
( 13,94
=
Kebenaran =
0,027 %
100% - Nisbi
100% - 0,027%
99,973%
Perhitungan
1.
iii.
2.
= 10,13 Volt
0,0038) V
x 100%
B.
Vrms =
x 100%
ii.
(V)
13,93
i.
= 0,0038 V
= 18,26 Volt
ii.
iii.
3.
= 12,95 Volt
ii.
iii.
4.
= 5,29 Volt
ii.
iii.
C.
= 9,88 Volt
Skema rangkaian
D.
Tugas
1.
2.
3.
a.
VII. PEMBAHASAN
Percobaan Dioda sebagai penyearah arus ini dilakukan bertujuan untuk mempelajari sifat
dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. Dalam mempelajari sifat dan penggunaan dioda
sebagai penyearah arus, diperlukan rangkaian searah, osiloskop, dan voltmeter. Rangkaian
Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC) sehingga
dalam rangkaian hanya mengalir satu arus saja. Dalam rangkaian penyearah terdapat kapasitor,
dimana kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam waktu
tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia. Percobaan ini dibagi menjadi dua, yaitu
penyearah setengah gelombang dan penyearah satu gelombang.
Saat dilakukan percobaan penyearah setengah gelombang ataupun satu gelombang, diukur
tegangannya saat tanpa perata dan dengan perata. Setelah dilakukan percobaan penyearah arus
baik setengah gelombang maupun satu gelombang dengan menggunakan voltmeter, selanjutnya
dilakukan perhitungan. Perhitungan untuk menentukan tegangan untuk mencari tegangan DC
menggunakan rumus Vave =
=
gelombang tanpa perata sebesar 10,13 Volt sedangkan tegangan DC nya adalah 9,102 Volt lalu
pada voltmeter penyearah satu gelombang dengan perata adalah 12,95 V sedangkan tegangan
DC nya adalah 11,63 Volt. Tegangan AC pada penyearah setengah gelombang tanpa perata
didapatkan tegangan AC 5,29 Volt sebesar dan tegangan DC sebesar 4,75 Volt , lalu pada
penyearah setengah gelombang dengan perata juga didapat tegangan AC sebesar 9,88 Volt dan
tegangan DC sebesar 8,88 Volt. Nilai tegangan penyearah satu gelombang maupun setengah
gelombang dengan menggunakan perata dan tanpa perata memiliki perbedaan. Jika penyearah
arus menggunakan perata atau kapasitor maka arus yang mengalir ditahan atau disimpan, karena
perata atau kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam waktu
tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia, sedangkan jika penyearah arus tanpa perata atau
kapasitor arus mengalir langsung. Semakin besar hambatan, arus yang mengalir semakin kecil,
sehingga tegangan juga semakin kecil. Hal ini menunjukkan tegangan dengan menggunakan
perata lebih kecil daripada tidak menggunakan perata.
Pada praktikum ini, masih terdapat beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan
literature dan sedikit menyimpang, hal ini disebabkan kemungkinan terjadinya kerusakan pada
alat yaitu voltmeter serta kurang telitinya praktikan dalam melakukan praktikum.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1.
Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah
(DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir satu arus saja.
2.
Dioda adalah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda.
3.
Osiloskop berguna untuk mengukur arus atau tegangan maksimum, arus atau tegangan
efektif, arus atau tegangan rata-rata serta besar frekuensi gelombang yang dihasilkan oleh
sumbernya.
4.
Kapasitor dalam penyearah arus berfungsi menyimpan tenaga listrik dalam waktu tertentu
(sementara) tanpa disertai reaksi kimia.
5.
6.
Tegangan dengan menggunakan perata lebih kecil daripada tidak menggunakan perata,
karena arus yang mengalir ditahan atau disimpan, dimana perata atau kapasitor dalam
penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam waktu tertentu (sementara)
tanpa disertai reaksi kimia, sedangkan jika penyearah arus tanpa perata atau kapasitor arus
mengalir langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Alit Paramartha, Ida Bagus. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II. Bali: Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
Arthur,Beiser. 1995. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Indrajit, Dudi. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Penerbit : PT Grafindo Media Pratama.
Tipler, P.A.,1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Zemansky, Sears. 1983. Fisika untuk Universitas 1. Bandung: Binacipta.