Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme
Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme
PENDAHULUAN
dan
ada
kesempatan
bagi
mikroroganisme
untuk
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
atau
perkembangbiakan mikroorganisme telah diketahui sebelumnya. Faktorfaktor yang mempengaruhi tersebut umumnya dibagi ke dalam lima bahasan
yaitu : a) waktu generasi; b) faktor intrinsik; c) faktor ekstrinsik; d) faktor
proses dan e) faktor implisit.
Waktu Generasi
Waktu generasi adalah waktu yang diperlukan oleh mikroorganisme
untuk meningkatkan jumlah sel menjadi dua kali lipat jumlah semula. Kurva
pertumbuhan mikroorganisme terdiri atas empat fase yaitu fase penyesuaian
(lag phase), fase eksponensial atau fase logaritmik, fase stasioner dan fase
kematian.
Faktor Intrinsik
pembekuan,
pemanasan,
pengeringan,
modifikasi
pH,
BAB 1I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SUHU
makanan.
Salmonella >> penyebab utama penyakit yang ditularkan
melalui makanan (salmonellosis).
Ditandai dengan diare.
4
Mikroba Thermofil
Suhu minimum
:
250C
Suhu optimum
:
45-550C
Suhu maksimum
:
60-650C
Contoh
:
Clostridium perfringens
C. botulinum
Micrococcus
Bacillus
stearothermopilus
dan
Clostridium
750C)
Mikrobia thermodurik : tahan dan tidak mati pada suhu
pasteurisasi
yg
terkontaminasi.
Clostridium Botulinum >>
Pasteurisasi
HTST (High Temperature Short Time) 71,70C dalam
waktu 15 detik.
LTLT (low Temperature Long Time) 62,80C dlm wkt 30
menit (membunuh 99% sel vegetatif).
HTLT (High Temperature Long Time) 850C dlm wkt 30
menit.
VHTST (Very Hight Temperature Short Time) 90-950C
dlm wkt 5 menit.
HTLT dan VHTST >> dapat membunuh semua sel vegetatif
mikroba.
Sterilisasi -- 1000 C dengan waktu tertentu.
Komposisi Sel Mikroba Thermofil
menentukan
suhu
maut
bagi
bakteri
orang
satu
faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
Berdasarkan
suhu
optimum
pertumbuhannya
mikroorganisme
dibedakan menjadi:
1.
pada
suhu
refrigerator
(4oC).
Kelompok
Psikrofilik
3.
4.
satu
contoh
mikroorganisme
kelompok
ini.
seperti
Bacillus
stearothermophilus
Bakteri
termofil
thermosaccha-rolyticum
lainnya,
yaitu
menyebabkan
Clostridium
penggembungan
10
sulfida
5.
disebabkan
oleh
Clostridium
nigridicans.
harus
terbebas
dari
spora
thermofil.
11
12
13
proses
autoklafasi.
Hal
ini
karena
endospora
B.
14
pasteurisasi diaplikasikan untuk sterilisasi wine, yogurt, keju, bir, dan jus.
Tabel 5.1 di bawah ini menunjukkan efektivitas teknik sterilisasi panas.
Tabel 5.1 Efektivitas teknik sterilisasi panas
Teknik
Sterilisasi
Insinerasi
Suhu
Pemanasan
>500C
Pendidihan
100C
Tindalisasi
100C
Autoklaf
&
Pressure Cooker
Panas
kering
(oven)
121C;
15
psi;
15
menit
160C; 2 jam
Panas
(oven)
170C; 1 jam
kering
66C;
menit
72C;
detik
Pasteurisasi
(batch)
Pasteurisasi
(flash)
Suhu
rendah
tidak
Efektivitas
30
15
membunuh
Pada
material
nonflamable tetapi dapat
merusak
substansi
selama
proses
berlangsung
30
menit
mampu
membunuh sel vegetatif,
tetapi endospora tidak
Dengan 3 kali jeda 30
menit
mampu
membunuh endospora
Membunuh
semua
bentuk kehidupan
Efektif untuk material
gelas, metal, tetapi tidak
efektif untuk karet dan
plastik
Sama seperti di atas
(perhatikan
penurunan
waktu
50%
untuk
kenaikan 10C)
Membunuh sel vegetatif
patogen
Sama
seperti
diatas
(sering
diaplikasikan
pada susu)
mikroba,
tetapi
hanya
15
BAB III
METODELOGI
5. Swab
6. Cawan petri
7. Inkubator
8. Kapas
BAHAN
1.
2.
3.
4.
Ayam dingin
Ayam beku
Ikan dingin
Ikan beku
CARA KERJA
Pengaruh Pendinginan
5 tabung reaksi dimana 1 tabung reaksi diisi dengan air steril
sebanyak 5 ml
4 tabung reaksi yang lain diisi larutan Buffer phospat masing
masing 9 ml factor pengenceran 10 1, 10 2, 10 3 dan 10 4
Swab permukaan sampel ayam dingin / ikan dingin dengan luas 4
cm2 (2 cm x 2 cm) dan masukkan pada tabung yang berisi air steril,
aduk hingga homogen
Ambil 1 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi dengan factor
pengenceran 10 1, lakukan terus hingga pengenceran 10 4
(Jangan lupa untuk menggunakan pipet tetes yang berbeda untuk
tiap factor penngenceran)
16
17
18
PENGARUH PEMANASAN
ALAT
1. Tabung reaksi steril
2. Pipet tetes
3. Pipet volume
4. Kapas
BAHAN
1. Suspensi Rhizopus
2. Suspensi Sacharomyces
5. Waterbath
6. Rak kayu
7. Inkubator
3. Suspensi Bacillus
4. Larutan Lactose Broth
CARA KERJA
Siapkan 4 tabung reaksi untuk tiap suspensi dengan memberi label
faktor pengenceran masing masing 0, 5, 10 dan 20 menit
Isi masing masing tabung dengan larutan Lactose Broth sebanyak
5 ml
Masukkan masing masing suspensi sebanyak 2 tetes pada tiap
tabung yang telah diberi label pengenceran
Berikanlah perlakuan dengan tanpa pemanasan, pemanasan selama
5 menit, 10 menit dan 20 menit dengan suhu 60 oC dimana
masing masing perlakuan terdiri atas 3 tabung
Inkubasi selama 3 hari, amati adanya perubahan dengan
nampaknya endapan, buih dan atau kekeruhan melalui pemberian
tanda ( + / )
19
BAB IV
PENUTUP
4. I Kesimpulan
Berdasarkan jenis-jenis mikroba diatas untuk penghambatan
pertumbuhan mikroorganisme dapat dilakukan dengan memahami
karakteristik mikroorganisme dan media yang berisiko ditumbuhi bakteri
kemudian menentukan suhu dimana bakteri dapat tumbuh. Dengan dasar
itu kita dapat membuat kondisi lingkungan dimana bakteri tumbuh
memiliki suhu diluar suhu bakteri tersebut dapat tumbuh.
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Untuk keperluan produksi : suhu lingkungan perlu disesuaikan
dengan kebutuhan optimum pertumbuhan mikroorganisme
produksi.
Untuk keperluan analisis : temperature inkubasi selama analisis
harus disesuaikan dengan temperature optimum pertumbuhan
mikroba uji.
Untuk keperluan sterilisasi : temperature pemanasan untuk
membunuh mekroorganisme kontaminan dihitung berdasarkan
beberapa pertimbangan (misalnya jumlah mikroba asal, lama
pemanasan, ukuran produk, dll).
Pertumbuhan : miskin, banyak, atau mati
Perubahan karakteristik : pembentukan pigmen
Panas basah lebih efektif dalam membunuh mikroba karena
mampu meningkatkan laju penetrasi panas ke substansi. Panas kering
memiliki kemampuan setara panas basah jika waktu pemanasan
diperpanjang. Namun perlu diingat bahwa setiap mikorba memiliki
kemampuan bertahan terhadap paparan suhu. Tujuan kontrol mikroba
melalui panas adalah menurunkan populasi mikroba sampai pada tingkat
tertentu yang dapat diterima atau membunuh semua mikroba psikrofil dan
mesofil.
4.2 Saran
20
mikroorganisme
kita
perlu
mengetahui
karakteristik
21