11/27/2014
Seleksi:
1. Pemilihan individu dari suatu populasi secara sistematik
untuk menjadi tetua bagi keturunan berikutnya.
2. Pemilihan ternak yang dianggap mempunyai mutu
genetik tinggi untuk dikembangbiakkan lebih lanjut
serta memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu
genetik rendah untuk disingkirkan dan tidak
dikembangbiakkan lebih lanjut.
3. Suatu tindakan untuk membiarkan ternak-ternak
tertentu bereproduksi, sedangkan yang lain tidak
diberi kesempatan bereproduksi.
11/27/2014
SELEKSI
ALAM
MANUSIA
Dipilih berdasarkan:
- Keunggulan performans
- Disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan manusia
11/27/2014
P = G + L + Interaksi GL
Efek genetik:
1. Aditif
2. Dominan
3. Epistasis
Stabil
Aditif
Seleksi
Seleksi satu sifat:
1. Individu.
a. Pengamatan tunggal.
b. Pengamatan berulang.
2. Berdasarkan performans tetua/
moyang.
3. Family.
4. Uji Zuriat
11/27/2014
11/27/2014
B. Pengamatan Berulang.
Contoh: produksi susu, produksi wol, litter size.
Tujuan: untuk meningkatkan kecermatan seleksi.
Catatan dari pengamatan berulang berguna untuk
menduga kemampuan maksimum produksi ternak
betina (MPPA= Most Probable Producing Ability).
2.
11/27/2014
3. Seleksi Famili:
a. Full sib: saudara kandung (KK = 0.5). Multipara (babi, kambing,
ayam).
b. Half sib: keluarga satu bapak (tiri KK = 0.25). Unipara (sapi,
kerbau).
c. Keluarga satu induk.
2 metode yang digunakan:
a. Seleksi antar keluarga (between familly selection): didasarkan
pada rerata performans dari setiap keluarga.
b. Seleksi di dalam keluarga (within familly selection):
berdasarkan performans masing-masing individu di setiap
kelompok keluarga.
4. Uji Zuriat: pendugaan NP seekor pejantan dari produksi anaknya.
Biasanya dilakukan untuk memilih pejantan sapi perah
berdasarkan produksi susu anak betinanya.
11/27/2014
Contoh: berat sapi dara pada umur 1.5 tahun minimal 210 kg,
tinggi gumba 105 cm, panjang badan 120 cm, lingkar dada 150 cm.
11/27/2014
10
11
Metode-Metode Seleksi
Atas Dasar Satu Sifat
1.
12
13
Intensitas
(i)
Proporsi
Terseleksi
(%b)
Intensitas
(i)
Proporsi
Terseleksi
(%b)
Intensitas
(i)
0,0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
0,000
3,170
2,962
2,834
2,740
2,665
2,603
2,549
2,502
2,459
2,421
2,386
2,353
2,323
2,295
2,268
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
1,320
1,295
1,271
1,248
1,225
1,202
1,180
1,159
1,138
1,118
1,097
1,078
1,058
1,039
1,020
1,002
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
0,570
0,555
0,541
0,526
0,511
0,497
0,482
0,468
0,453
0,438
0,424
0,409
0,394
0,380
0,365
0,350
11/27/2014
14
Intensitas
(i)
Proporsi
Terseleksi
(%b)
Intensitas
(i)
Proporsi
Terseleksi
(%b)
Intensitas
(i)
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
7,0
7,5
8,0
8,5
9,0
9,5
10,0
11
12
13
2,208
2,154
2,106
2,063
2,023
1,985
1,951
1,918
1,887
1,858
1,831
1,804
1,799
1,755
1,709
1,667
1,627
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
0,984
0,966
0,948
0,931
0,913
0,896
0,880
0,863
0,846
0,830
0,814
0,798
0,782
0,766
0,751
0,735
0,720
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
93,5
94
94,5
95
0,335
0,320
0,305
0,290
0,274
0,259
0,243
0,227
0,211
0,195
0,178
0,162
0,144
0,136
0,127
0,118
0,109
11/27/2014
15
Intensitas
(i)
Proporsi
Terseleksi
(%b)
Intensitas
(i)
Proporsi
Terseleksi
(%b)
Intensitas
(i)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1,590
1,554
1,521
1,489
1,458
1,428
1,400
1,372
1.346
56
57
58
59
60
61
62
63
64
0,704
0,689
0,674
0,659
0,644
0,629
0,614
0,599
0,585
95,5
96
96,5
97
97,5
98
98,5
99
99,5
0,099
0,090
0,080
0,070
0,060
0,049
0,038
0,027
0,015
11/27/2014
16
11/27/2014
17
11/27/2014
18
19
4. Seleksi Famili
20
11/27/2014
21
1/4 G1
G2
Gn
G3 . . .
h
P1
P2
P3 . t
Pn
x
P
Ket :
h = akar dari
pewarisan
x = 1 / V n [ 1 + (n-1) Rh2]
11/27/2014
22