Anda di halaman 1dari 9

DINAMIKA ADAPTASI, ZONASI, DAN

SUKSESI PADA EKOSISTEM


TERUMBU KARANG

SURIATNO
P4600214008

LATAR BELAKANG
hewan tak bertulang belakang yang mampu mensekresi
kalsium karbonat (CaCO3 atau limestone)
Karang

Terumbu

Terumbu
Karang

endapan masif batu kapur (limestone) terutama kalsium karbonat


(CaCO3) yang dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain
yang mensekresi kapur (algae berkapur dan moluska), dan
dijadikan sebagai tempat hidup hewan karang
Terumbu karang adalah suatu ekosistem di dasar laut tropik yang
dibentuk oleh biota laut penghasil kapur khususnya jenis-jenis
karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota
yang hidup di dasar lainnya. Terumbu karang merupakan
keunikan di antara asosiasi atau komunitas lautan yang
seluruhnya dibentuk oleh keunikan biologis

ADAPTASI TERUMBU KARANG


ADA EMPAT FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI BENTUK PERTUMBUHAN KARANG YAITU:

ada tendensi bahwa semakin banyak cahaya, maka rasio luas permukaan dengan volume
karang akan semakin turun. Kenaikan level cahaya akan merubah kelompok karang dari
yang berbentuk globose ke bentuk piring (plate).
Cahaya

tekanan hidrodinamis, seperti gelombang atau arus, akan memberikan pengaruh terhadap
bentuk pertumbuhan karang. Ada kecenderungan bahwa semakin besar tekanan
hidrodinamis, bentuk karang akan lebih mengarah ke bentuk encrusting.
Hidrodinamis;

Sedimen

Sub-areal
exposure

sedimen diketahui dapat mempengaruhi kehidupan karang, dan juga dapat mempengaruhi bentuk
pertumbuhan karang. Ada kecenderungan bahwa karang yang tumbuh atau teradaptasi di perairan yang
sedimennya tinggi, berbentuk foliate, branching dan ramose. Sedangkan di perairan yang jernih atau
tingkat sedimentasinya rendah lebih banyak dihuni oleh karang yang berbentuk piring (plate dan digitate
plate).

Berkaitan dengan level exposure, ada kecenderungan bahwa semakin tinggi level exposure
semakin banyak jenis karang yang berbentuk globose dan encrusting. Disamping itu tanda
spesifik adanya sub-areal exposure adalah banyaknya karang yang berbentuk mikro atol.

ZONASI TERUMBU KARANG


formasi terumbu karang pada umumnya dapat dibagi atas 3 golongan

Terumbu karang pantai (fringing reefs)


terumbu karang yang terdapat di sepanjang pantai dan
dalamnya tidak lebih dari 40 meter. Terumbu ini tumbuh ke
permukaan dan ke arah laut terbuka

Terumbu karang penghalang (barrier reef)


berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 70 meter. Umumnya terumbu
karang ini memanjang menyusuri pantai

Terumbu karang cincin (atoll)


karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari
perairan yang dalam, jauh dari daratan dan melingkari
gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak.

ZONASI TERUMBU KARANG BERDASARKAN KEDALAMAN


Back Reef
daerah terumbu karang bagian dalam yang terlindung, biasanya masih didominasi oleh ekosistem lamun atau
makrofita lainnya; kedalaman agak dangkal 1-2 meter

Reef Flat
daerah paparan terumbu yang rentan terhadap surut, dimana terjadi peralihan komunitas. Di daerah ini
sudah mulai terlihat adanya beberapa koloni kecil karang, terutama karang bercabang dan submasif;
kedalaman dangkal sekitar 1 meter.

Reef Crest
daerah tubir dimana sebagian besar bentuk pertumbuhan karang dapat ditemui. Biasanya jenis karang
adalah yang dapat bertahan terhadap hempasan gelombang dari laut lepas. Selain itu, jenis-jenis biota
laut terutama ikan cukup melimpah di daerah ini. Kedalaman berkisar 2-3 Meter.
Reef Slope
daerah lereng yang landai atau curam; dengan luas permukaan substrat yang lebih lapang sehingga
memungkinkan jenis benthik banyak mendominasi selain karang. Kedalaman sekitar 3-10 meter.

Fore-reef Slope atau Reef Base


lanjutan daerah lereng atau hanya merupakan dasar merata yang cenderung mulai tertutupi oleh
sedimentasi, sehingga terkadang lebih banyak substrat berpasir yang ditemui. Di daerah ini sudah jarang
terlihat komunitas karang keras yang lebat, tetapi beberapa jenis karang lunak dan hewan benthik
invertebrata lainnya yang banyak ditemui. Kedalaman di atas 10 meter.

ZONASI TERUMBU KARANG


Terumbu yang menghadap angin
Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah laut
lepas
Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada kedalaman sekitar
50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak
pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu yang
memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh
dengan subur
Terumbu yang membelakangi angin
Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih
sempit daripada windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon)
yang cukup lebar
Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya
kurang ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor
gelombang dan sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih
besar

ZONASI PADA TERUMBU KARANG

SUKSESI
Menurut Nybakken (1988) interaksi yang terjadi di dalam ekosistem terumbu
karang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu
1.

Persaingan. Persaingan untuk memperoleh cahaya yang cukup, dapat


terjadi di antara jenis karang yang bercabang dan karang massif.Untuk
mencegah
terjadinya
penguasaan
tempat
dan
memelihara
keanekaragaman pada terumbu karang, karang yang berbentuk massif
dapat mencegah pertumbuhan yang cepat dari karang yang bercabang
dengan memakan jaringan hidup koloni karang yang menutupi mereka.

2.

Pemangsaan. Secara visual terlihat bahwa ekosistem terumbu karang


didominasi oleh karang dan ikan-ikan karang. Hal ini terjadi karena
invertebrata-invertebrata lain tersembunyi dari penglihatan disebabkan
besarnya tekanan pemangsaan pada terumbu.

3.

Grazing. pengaruh grazing oleh bulu babi seperti Diadema sp, pada
kepadatan yang tinggi akan mematikan semua organisme (algae) termasuk
karang. Namun dalam kepadatan yang sedang, Diadema sp mampu
membantu membersihkan daerah (substrat) dari algae sehingga dapat
ditempati oleh planula karang

Anda mungkin juga menyukai