Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan sehari-sehari, kita khususnya masyarakat Indonesia
ketika memanggil seseorang atau sesuatu apapun dengun menggunakan kata
wahai, hai, ya, dll, misalnya, wahai Ahmad!, hai Aisyah, ya Maryono dan lain
sebagainya.
Begitu pula dengan Bahasa Arab, di dalam tatanan atau grammatical
Bahasa Arab untuk memanggil seseorang atau sesuatu apapun hurup-hurup
tertentu yang di kenal orang dengan Huruf al-Nida
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang masalah di atas, sehingga rumusan masalah
yang pemakalah timbulkan adalah tentang Huruf al-Nida
C. Tujuan:
Untuk mengetahui :
1. Macam-macam Huruf al-Nida
2. Bagaiman cara penggunaan Huruf al-Nida
3. Munada.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nida
Definisi Nida (kata seru) : Tholabul-Iqbal (mohon perhatian) dengan
menggunakan salah satu huruf Nida yang menggantikan tugas Fiil
ADUU/aku berseru baik secara lafazhan atau taqdiran (dikira-kira).
Contoh Nida dengan huruf Nida lafzhan :


Yaa Shaahibas-Sayyaarata Tamahhal! = hai si empunya mobil, pelanpelan!
Contoh Nida dengan huruf Nida taqdiran (dikira-kira) :


Shaahibas-Sayyaarata Tamahhal! = si empunya mobil, pelan-pelanlah!
Huruf-huruf Nida ada delapan terbagi tiga :
1. Digunakan untuk Munada dekat
A Hamzah berharkat fathah pendek, contoh:


A Khaalidu Ajib..! = He Khalid, jawablah!
2. Digunakan untuk Munada jauh atau berhukum jauh
Yaa, Aa, Ayaa, Hayaa, Ay, Aay
Contoh Munada jauh :


Yaa Shaaidal-Jabali Tamahhal! = he pendaki gunung, hati-hati!
Contoh Munada hukum jauh :


Ayaa Ghaafilan Wal-Mautu Yathlubu Hu = wahai orang yg lupa
kematian akan menyertainya..!

3. Digunakan untuk Munada Mandub (yg diratapi) kata seru untuk


menyatakan rasa sedih atau sakit, baik karena musibah, kesakitan,
kematian, kehilangan, dsb.
Waa, contoh:
Waa Rosaah = aduh kepalaku (misalkan, kepadanya sakit) =
Waa Zaidaah = Oh.. Zaid (misalkan, kerena kematian Zaid)

Boleh juga menggunakan huruf Nida Yaa sebagai Nida Mandub, bilaman
ada qorinah yg menunjukkan tentang itu.
Contoh Syair oleh Jarir bin Athiyyah yang berduka atas kematian Umar bin
Abdul Aziz dan menyebut-nyebut keagungannya.


Hummilta Amron Azhiiman Fashthobarta Lahu # Wa Qumta Fiihi Bi
Amrillaahi Yaa Umaroo. = Kau bebani dirimu dengan hal yang mulia,
karenanya engkau bersabar dan kau tegakkan didalamnya sesuai perintah
Allah, Oh Umar!1
B. Macam-macam Huruf al-Nida
Huruf Nida adalah huruf yang di gunakan untuk memanggil.
Huruf Nida itu ada tujuh yaitu:

Semua huruf diatas mempunyai arti yang sama yaitu: WAHAI. Tetapi
hanya penggunaannya yang berbeda.2
C. Cara Penggunaan Huruf al-Nida

dan

di gunakan untuk munada yang jauh atau sesuatu yang di

panggil itu dekat dari tempat kita berada.

1 http://nahwusharaf.wordpress.com/2012/02/26/pengertian-nida-munada-dan-mandub-alfiyahbait-573-574/
2 Ferky Fielnanda, Makalah Huruf Al-Nida, http://refkyfielnanda.blogspot.com/2011/03/makalahhuruf-al-nida.html

dan dan untuk munada yang di panggil itu jauh dari tempat kita
berada.

Dan

di gunakan untuk munada yang jauh, dekat, atau diantara jauh

dan dekat.
Dan

di gunakan untuk nudbah yang di gunakan untuk sesuatu yang

mandub mutafajja alaihi contoh:

Dan untuk Allah hanya di gunakan huruf


dengan huruf selain huruf

dan tidak boleh menyeru Allah

Begitu juga dalam istighosah atau meminta

pertolongan kepada Allah, dan tidak boleh menggunakan selain dari huruf

D. Definisi Munada
Munada Adalah Isim Yang Jatuh Setelah Huruf-Huruf Nida (Panggilan),
Contoh :

9Q}

atau dengan pengertian redaksi lain, Munada adalah

sebuah permintaan menghadap dari seorang mukhotob dengan menggunakan


huruf-huruf nida (pangilan) yang dibaca nashob dengan mengira-ngirakan dhomir
fiil yang dibuang. 3
E. Pembagian Munada
Pembagian Munada
Munada ada lima bagian, yaitu :

, (Dipanggil dengan Nama tunggal)

, (Dipanggil dengan isim nakirah dengan tujuan)

, (Dipanggil dengan nakirah tanpa tujuan)

, (panggilan dengan menggunakan Mudhaf)

3 Kyai Mojo, Munada. http://pondokpesantrenkyaimojo.blogspot.com/2012/03/munada.html

( pangilan yang menyerupai mudhaf) 4


1. Munada yang berbentuk mufrad alam adalah: Yang di maksud dengan
Munada Mufrad Alam adalah seseorang yang di panggil dengan
menyebutkan namanya, seperti contoh :

(, ) .

Biasanya

munada seperti ini, ber-i'rab rafa'(atau berharkat Dhammah serta tidak


bertanwin) pada isim Munadanya. Untuk memahami tentang Munada
Mufrad Alam, coba kita perhatikan contoh ini :

() . Adapun ()

adalah Huruf Nida atau huruf untuk memanggil. Sedangkan lafadz

adalah Munada Mufrad Alam, atau seseorang yang dipangil

dengan disebut namanya. Dan jangan lupa, perhatikan lafadz munada


Mufrad Alamnya yaitu lafadz

()

ia berharkat dhammah yang tidak

bertanwin.
2. Sedangkan yang dimaksud dengan Munada Nakirah Maqshudah ialah
Munada yang yang di gunakan untuk menganggil seseorang secara
umum disertai dengan maksud memanggilnya. Seperti contoh :

artinya: Wahai Laki-laki . sedangkan I'rab nya adalah Rafa' (atau

berharkat dhammah dan tidak bertanwin).jika kita perhatikan, ada


perbedaan antara Munada Mufrad Alam dengan Munada Nakirah
maqshudah, yaitu dari sisi maknanya, jika munada Mufrad Alam
bermakna Khusus, sedangkan Munada Nakirah Maqshudah bermakna
umum. akan tetapi ada persamaan pada I'rabnya yaitu BerI'rab Rafa' (atau
berharkat Dhammah dan tidak bertanwin) silahkan Anda pratekkan-nya
3. Munada yang bersifat nakirah ghuiru maqsudah (yang tidak di tentukan
maksudnya), yang dimaksud dengan Ghair Maqshudah ialah Munada
yang digunakan untuk memanggil seseorang secara umum tanpa disertai
maksud memanggilnya. Seperti contoh ucapa orang yang buta :

Artinya : Wahai laki laki pegang tanganku. Sedangkan I'rab

munada Nakirah Ghair Maqsudah adalah Nasab (atau berharkat fathah


4Bismilahku, Bab Penjelasan Tentang Munada. http://bismillahku.blogspot.com/2011/06/babpenjelasan-tentang-munada.html

yang bertanwin). Jika kita perhatikan pada munada ini, ada perbedaan
dengan munada Nakirah maqshudah, yaitu pada harkatnya. sedangkan
Munada

Nakirah

Maksudahadalah

berharkat

Dammah

Tanpa

tanwin(atau disebut I'rab rafa), sedangkan Munada Nakirah Ghair


Maqshudah adalah berharkat Fathah dan bertanwin(atau disebut I'rab
Nashab).
4. Munada yang berbentuk mudhaf, Yang di maksud dengan Munada
Mudhaf adalah Munada yang isimnya terdiri dari Mudhaf dan Mudhaf
ilahi , seperti contoh :

(
) . Atinya : "wahai Abdullah. Sedangkan

I'rabnya adalah Nashab (atau berharkat Fathah yang tidak bertanwin)


pada isim Munadanya. Untuk lebih jelas memahami tentang Munada
Mufrad Mudhaf, coba kita perhatikan contoh ini :

(
) . Adapun ()

adalah Huruf Nida atau huruf yang digunakan untuk memanggil.


Sedangkan lafadz

(
) adalah Munada Mudhaf, atau Munada yang

mengandung Mudhaf dan udhaf ilahi. yaitu lafadz

( )sebagai Mudhaf,

sedangkan lapadz (
) sebagai Mudhaf ilaihi Dan jangan lupa, perhatikan
lafadz munada Mudhaf yaitu pada lafadz

(
)

ia berharkat Fathah

yang tidak bertanwin.


5. Sedangkan Yang di maksud dengan Tentang Munada Tasybih Mudhaf
adalah Munada yang isimnya menyerupai Idhafah , seperti contoh :

. Atinya : "wahai pendaki gunung. Sedangkan I'rabnya

adalah Nashab (atau berharkat Fathah yang bertanwin). Untuk lebih jelas
memahami tentang Munada Tasybih Mudhaf, coba kita perhatikan contoh
ini :

) .
(

Adapun

()

adalah Huruf Nida atau huruf yang

digunakan untuk memanggil. Sedangkan lafadz

)
(

Munada

yang

Tasybih

Mudhaf,

atau

penyerupaan Mudhaf. yaitu lafadz

Munada

)
(

adalah

mengandung

sebagai Mudhaf, Dan

jangan lupa, perhatikan lafadz munada Tasybih Mudhaf, yaitu pada

) ia berharkat Fathah dan bertanwin.


lafadz (
6

BAB III
KESIMPULAN
Harfu al-Nida adalah huruf yang di gunakan untuk menyeru atau
memanggil. Dan yang di panggil atau isim setelah harfu al-nida disebut munada.
Harfu al-nida ada tujuh yaitu:

Dan munada ada lima macam yaitu:


Munada yang berbentuk mufrad alam
Munada yang bersifat nakirah maqsudah
Munada yang bersifat nakiroh ghoiru maqsudah
Munada yang berbentuk mudhaf
Munada yang di serupakan dengan mudhaf.

DAFTAR PUSTAKA
Bismilahku, Bab Penjelasan Tentang Munada. http://bismillahku.blogspot.com /
2011/06/bab-penjelasan-tentang-munada.html
Kyai Mojo, Munada http://pondokpesantrenkyaimojo.blogspot.com /2012/03/
munada.html
Ferky Fielnanda, Makalah Huruf Al-Nida, http://refkyfielnanda.blogspot.com /
2011/03/ makalah-huruf-al-nida.html
http://nahwusharaf.wordpress.com/2012/02/26/pengertian-nida-munada-dan-mandubalfiyah-bait-573-574/

Anda mungkin juga menyukai