Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PENGANTAR ILMU TANAH (TSL210)

OLEH:
DENIS IRAWAN
A44120076
KELOMPOK 1

ASISTEN:
EVA FATMAWATY(A14080014)
AZRIZAL

(A14090011)

NOVIA MUSTIKA SARI (A14090062)

DEPARTEMEN MANAJAMEN SUMBERDAYA LAHAN


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah


2.1.1 Alat-Alat

Segitiga Tekstur dan Pembagian Kelas Tekstur Tanah


Munsell Soil Color Chart
Alat tulis
Ember
Tabel 3 Penetapan Konsistensi Tanah dalam Keadaan Basah
Tabel 4 Penetapan Konsistensi Tanah dalam Keadaan Lembab

2.1.2 Bahan

Contoh tanah dari latosol dramaga, podsolik dramaga, andosol sukamantri,


dan regosol cioman
Air

2.1.3 Metode
1. Praktikan melakukan pengamatan untuk menentukan tiga sifat tanah, yaitu
tekstur, warna, dan konsistensi tanah.
2. Praktikan mengambil empat jenis contoh tanah yang telah disiapkan oleh
asisten dalam ember.
3. Masing-masing contoh tanah diambil secukupnya
4. Basahi contoh tanah dengan menggunakan air secukupnya untuk
menghindari tanah terlalu basah
5. Pirit contoh tanah diantara ibu jari dan telunjuk hingga menjadi pasta
6. Lanjutkan memirit tanah sambil memerhatikan rasa kasar, lengket, dan licin
untuk menentukan teksutr tanah sesuai dengan kelas tekstur.
7. Buat gulungan-gulungan pada tanah sambil melihat daya tahan terhadap
tekanan dan kelekatan masa tanah pada ibu jari dan telunjuk. Amati dan
catat hasil penentuan tekstur tanah
8. Lakukan pengamatan terhadap warna tanah dalam keadaan lembab dan
tidak terkena sinar matahari langsung
9. Masukkan contoh tanah ke dalam Munsell Soil Color Chart, cocokkan
warna tanah yang sesuai untuk mendapatkan warna tanah. Amati dan catat
hasil pengamatan warna tanah
10. Pengamatan konsistensi tanah dalam keadaan basah dilakukan dengan
memijat pasta tanah diantara ibu jari dan telunjuk, kemudian direnggangkan.
Sifat plastis ditentukan dengan memilin antara telunjuk dan ibu jari hingga
menjadi pita.
11. Konsistensi lembab dilakukan dengan memberikan tekanan pada jari-jari
dan telapak tangan.
12. Penentuan sifat konsistensi tanah dapat dilihat dari tabel 3 dan tabel 4
halaman 14 dan 15 Penuntun Praktikum
13. Amati dan catat hasil pengamatan.

2.2 Pengenalan Pupuk


2.2.1 Alat-Alat

Tabel 6. Halaman 28 dari Penuntun Praktikum sebanyak 3 eksemplar


Alat tulis

2.2.2 Bahan

Berbagai macam jenis pupuk yang telah diberi nama dan keterangan

2.2.3 Metode
1. Praktikan melakukan pengamatan langsung terhadap jenis-jenis pupuk yang
telah disediakan oleh asisten.
2. Pengamatan dilakukan secara berkelompok sesuai dengan kelompok yang
telah ditentukan sebelumnya.
3. Praktikan ditugaskan untuk mencatat berbagai macam sifat dan senyawa
pupuk yang terkandung dalam pupuk yang diamati. Informasi yang
ditampilkan terdapat di wadah masing-masing pupuk. Amati dengan seksama
4. Beberapa hal yang perlu dicatat oleh praktikan adalah rumus kimia pupuk,
bentuk, warna, unsur utama, serta unsur ikutan dari masing-masing pupuk.
5. Hasil pengamatan dicatat di tabel 6, halaman 28 di Penuntun Praktikum.
2.3 Infiltrasi
2.3.1 Alat-Alat

Double Ring infiltrometer diameter 30 cm dan 22,5 cm


Penggaris berskala
Ember
Gayung
Pencatat waktu (stopwatch)
Plastik kecil dan karet gelang
Gunting untuk memotong rumput
Papan kayu untuk memasukkan ring infiltrometer ke dalam tanah
Alat tulis

2.3.2 Bahan

Air
Petak tanah untuk pengamatan

2.3.3 Metode
1. Tentukan lokasi pengukuran infiltrasi yang mewakili kondisi lapang
2. Tempatkan lokasi pengukuran pada daerah yang relatif datar
3. Bersihkan tempat pengukuran dari benda atau serasah di permukaan.
Bersihkan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan tanah. Potong
rumput dengan gunting, hindari mencabut rumput.

4. Ambil contoh tanah disekitar lokasi untuk pengukuran kadar air dan simpan
dalam plastik
5. Tancapkan silinder kedalam tanah yang telah dibasahi terlebih dahulu
sampai kedalam 5 cm, dimulai dari ring berdiameter kecil. Gunakan kayu
untuk menancapkan ring secara tegak dan merata. Lalu pasang ring
berdiameter besar dengan cara yang sama
6. Pasang penggaris berskala dalam ring berdiameter kecil
7. Siapkan stopwatch
8. Isi kedua silinder secara bersamaan dengan air sampai ketinggian 10-20 cm,
usahakan permukaan air sama. Lakukan dengan hati-hati
9. Pengukuran dilakukan melalui pengamatan penurunan muka aiat pada
interval waktu tertentu
10. Tambahkan air ke dalam ring bila diperlukan dengan hati-hati. Usahakan
permukaan air sama
11. Pengamatan dilakukan terus sampai penurunan muka air tanah relatif
konstan. Minimal gunakan tiga kali pengukuran dengan prediksi sama
12. Data dicatat dalam tabel seperti tabel 7.
13. Ulangan pengukuran diperlukan untuk mendapatkan data yang representatif.
Jumlah ulangan disesuaikan dengan luasan dan kondisi lahan
14. Setelah pengukuran selesai, gali tanah disekitar pertengahan silinder untuk
menggambarkan lapisan tanah dan mengamati dan mencatat garis besar
tanah yang terbasahkan.
2.4 Pengenalan Peta dan Data Tanah
2.4.1 Alat-Alat

Peta RBI
Munsell Soil Color Chart

2.4.2 Bahan

Contoh tanah dari latosol dramaga, podsolik dramaga, andosol


sukamantri, dan regosol cioman
Air

2.4.3 Metode
2.5 Morfologi Tanah
2.5.1 Alat-Alat

Pisau untuk menyegarkan tanah


Papan Jalan
Data Profil Tanah

2.5.2 Bahan

2.5.3 Metode
1.

Air

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1.) Tekstur, warna, dan konsistensi tanah
a.) Tekstur Lapang, Warna, dan Konsistensi Tanah
No.

Jenis Tanah

1.

Latosol
Dramaga

2.

Podsolik
Dramaga

3.

Andisol
Sukamantri

4.

Regosol
Ciomas

Tekstur

Warna
Kering

Konsistensi Basah

Basah

Kelekatan Plastisitas

b.) Kelas Tekstur Hasil Analisis


Pasir

Debu

Liat

Kelas Tekstur

30

20

50

Liat

30

30

40

Lempung Berliat

47

20

33

Lempung Liat Berpasir

15

50

35

Lempung Liat Berdebu

28

20

52

Liat

15

49

36

Lempung Liat Berdebu

2.) Pengenalan Pupuk


Tabel nama, rumus kimia, bentuk, warna, unsur utama, dan unsur ikutan berbagai
jenis pupuk yang dijual di pasaran
No.

Nama Pupuk

Rumus Kimia

Bentuk

Warna

Unsur
Utama

Unsur
Ikutan

1.

Gipsum

CaSo4 . 2H20

Tepung

Putih

Ca

2.

Dolomit Cap
SABA

CaMg(CO3)2

Tepung

Putih

Mg, Ca

3.

PARP 25%

P2O5

Tepung

Krem

4.

MgO

MgO

Tepung

Putih

Mg

5.

GM Nutra
Zorb

Tepung

Putih

6.

Rock
Phospate
Gresik

26% P2O5

Tepung

Coklat
Muda

7.

PARP 25%

18% P2O5

Tepung

Krem

8.

Zeolit

Butiran

Abu-abu

9.

ZA merk AKP

(NH4)2 SO4

Kristal

Putih

N, S

10.

Sulfur

Tepung

Kuning

11.

Gipsum

CaSo4. 2H20

Tepung

Putih

Ca

12.

SP-36

Ca(H2PO4)

Butiran

Abu-abu

Ca

13.

Kalsium
Karbonat

CaCo3.36%
CaO

Tepung

Putih

Ca

14.

Paten Kali

K2SO4.50%
K2O

Tepung

Putih

K, S

15.

Borax

Na2B2O4.5H20

Kristal

Putih

Na

16.

Fosfat Alam
Natural

Tepung

Coklat

17.

Ferro Sulfat

FeSO4.7H20

Butiran

Hijau

Fe

18.

Urea

CO(NH2)2

Prill

Putih

19.

Rock
Phospate
Pacitan
Lamongan

P2O5

Tepung

Coklat

20.

RP Gresik

26% P2O5

Tepung

Coklat
Muda

21.

Kieseriet

MgSo4.XH20

Butiran

Putih

Mg, S

22.

Kalium

KCl

Kristal

Merah

Cl

Klorida
23.

KCL merk
AKP

KCl

Kristal

Merah

Cl

24.

GM Nutra
Zorb

Tepung

Putih

25.

Controlled
Release
Fertilizer

Butiran

Kuning

26.

RP Gresik

26% P2O5

Tepung

Coklat
Muda

27.

Mangan Sulfat

MnSO4.xH20

Tepung

Putih

Mn

28.

Cupri Sulfat

CuSo4.5H2O

Kristal

Biru

Cu

29.

MgO

MgO

Tepung

Putih

Mg

30.

Controlled
Release 6
Bulan NPK

Granul

Biru

31.

ZA Merk AKP

Kristal

Putih

32.

SP-18

Ca(H2PO4)2

Butiran

Abu-Abu

Ca

33.

Kapur Tohor

CaO 90%
CaO

Tepung

Putih

Ca

34.

GM Nutra
Zorb

Tepung

Putih

35.

Diamonium
Phosphate

(NH4)2 HPO4
21%H 53%
P2O5

Kristal

Putih

N, P

36.

PARP 50%

Tepung

Coklat

37.

NPK Phonska
Plus

Butiran

Merah

N, P, K

38.

Kaptan
Dolomit

CaMg(CO3)2

Tepung

Putih

Mg, Ca

39.

KCL merk
LDC

Kristal

Merah

Cl

40.

SP-36

Ca(H2PO4)2

Butiran

Abu-Abu

41.

Sulfur 95% S

Tepung

Kuning

42.

Triple Super

Ca(H2PO4)2

Butiran

Abu-abu

Ca

Phosphate
43.

TSP Plus

Ca(H2PO4)2,
ZnSO4

Butiran

Abuabu-biru

Zn, S

44.

Kaptan
Phonska

Butiran

Merah
Muda

45.

Ferro Sulfat

FeSO4.7H20

Butiran

Hijau

Fe

46.

Kapur Tohor

CaO

Tepung

Putih

Ca

47.

Asam Amino
Organik

Tepung

Hijau

Amino

Ca, Mg

48.

Garam Inggris

MgSO4.7H2O

Kristal

Putih

Mg, S

49.

Pupuk
Organik
Granul merk
nutrifarm

Butiran

Abu-abu

50.

Kalsium
Karbonat

CaCO3

Tepung

Putih

Ca

51.

CRF 3 Bulan
36-0-0

Butiran

Kuning

52.

Seng Sulfat

ZnSO4.7H20

Kristal

Hijau
Muda

Zn

3.) Infiltrasi
a.) Hasil Pengukuran Infiltrasi
Tinggi air (h)
(cm)

tinggi air (h)


cm)

Laju Infiltrasi
(h/t)

6.5

13,52

6.5

2.2

1.1

13,54

4.3

1.5

0.75

13,56

2.8

1.1

0.55

13,58

6.5

1.1

0.55

14,00

5.4

0.9

0.45

14,02

4.5

0.7

0.35

14,04

3.8

0.6

0.3

Waktu (t)
menit

waktu (menit)

13,50

(cm/menit)

14,06

3.2

0.6

0.3

14,08

2.6

0.5

0.25

14,10

6.5

0.5

0.25

14,12

0.5

0.25

14,14

5.5

0.5

0.25

14,16

5.1

0.4

0.2

14,18

4.7

0.4

0.2

14,20

4.3

0.4

0.2

14,22

0.3

0.15

14,24

3.7

0.3

0.15

14,26

3.4

0.3

0.15

b.) Grafik hubungan antara waktu dengan infiltrasi kumulatif

4.) Pengenalan Peta dan Data Tanah


a.) Peta
No.

Jenis Peta

Fungsi Peta

Informasi yang
Digunakan

1.

RBI

Menyajikan
hubungan spasial
dari objek-objek
yang
ada
di
permukaan bumi.

Kontur,
Batas
administrasi,
Sungai,
jalan,
toponimi,
garis
pantai

2.

Tematik
2.1 Peta Geologi

Menggambarkan
penyebaran
formasi batuan
pada suatu daerah

Stratifikasi
geologi; Jenis
batuan:
Penampang
melintang;
Kenampakan
proses geologi;
Kenampakan
informasi dasar

2.2 Peta Tanah

Menggambarkan
penyebaran jenisjenis tanah di
suatu daerah

Jenis tanah;
Karakteristik
tanah;
kenampakan
informasi dasar
seperti sungai,
jalan, nama
sungai, nama
gunung.

b.) Analisis Data


1.) Hasil Analisis Kimia Andosol Sukamantri (Tambunan, 1983) (Tabel 9,
Halaman 46)
Sim
bol
Hori
zon

B11

pH
H2
O

5.0

5.8

KC
l

4.7

5.4

Corg

6.8

6.5

NTot

0.76

0.56

Basa-basa
dapat ditukar
N
C
K
a
a

M
g

Al
dd

H
d
d

KT
K

K
B

C/
N

P2
O5

9.0

1.5
5

0
.
1
1

0
.
1
1

2.
4
0

0. 1.
66 23

0.
4
9

28.
7

11
.4

0.4
5

0
.
0
8

0
.
0
7

2.
7
6

0. 0.
57 25

0.
4
9

24.
5

14
.2

11.
6

B12

BC

6.0

6.1

5.6

5.0

5.7

4.4

0.45

11.
2

0.5
7

0
.
0
7

0.39

11.
3

0.4
6

0
.
2
0

0
.
0
6

3.
5
7

0. 0.
34 27

0.
2
7

29.
7

13
.6

0
.
1
2

2.
8
7

0. 0.
48 17

0.
0
1

27.
7

13
.2

2.) Hasil Analisis Fisik Andosol Sukamantri (Tambunan, 1983) (Tabel 10,
Halaman 46)

5.) Morfologi tanah


a.) Andosol Sukamantri
a. Morfologi Andosol Sukamantri
Macam Tanah
Fisiografi
Topografi

: Andosol
: Kaki Lereng Gunung Salak
: Kaki Bukit, Lereng tunggal 1 arah panjang 2000 m, di
tengah lereng
Bahan Induk
: Volkanik
Formasi Geologi: Drainase
: Permukaan: Baik, Dalam: Baik, Permeabilitas: Cepat.
lembab
Vegetasi
: Bukan Asli/ Dominan: kopi; spesifik: Harendong berbulu
Penggunaan
: Cukup lama, tanaman utama kopi monokultur, sumber air
curah hujan
Lokasi
: Desa Sukamantri, Tamansari, Bogor, KP IPB Sukamantri.
b. Tabel Deskripsi Profil Andosol Sukamantri
HORISON
Nomor

Simbol

Kedalaman
(cm)

0-12/19

Uraian

Warna: 7,5 YR 2,5/2; Very Dark Brown


Tekstur: Lempung Berdebu
Struktur: Granul, Halus, 3
Konsistensi:
basah: lekat (s), agak plastis (sp)
lembab: teguk (t)
Batas horizon: Clear, wavy
Kerikil/batu: Permukaan

Kecil: 4,5 cm, homogen, tidak beraturan


Besar: 220 cm, homogen, tidak beraturan
Perakaran: halus, banyak

II

19-28,5

III

28,5-50,5

IV

50,559/63,5

a.) Latosol Dramaga


a. Morfologi Latosol Dramaga
Macam Tanah
Fisiografi

: Latosol
:-

Warna: 7,5 YR 3/1; Very Dark Grey


Tekstur: Lempung Berpasir
Struktur: Gumpal membulat, Halus, 2
Konsistensi:
basah: lekat (s), plastis (p)
lembab: gembur (f)
Batas horizon: Clear, irregular
Kerikil/batu: Permukaan
Kecil: 4,5 cm, homogen, tidak beraturan
Besar: 220 cm, homogen, tidak beraturan
Perakaran: halus, sedang; sedang, sedikit
Warna: 7,5 YR 2,5/3; Very Dark Brown
Tekstur: Lempung Berdebu
Struktur: Gumpal bersudut, halus, 1
Konsistensi:
basah: Tidak melekat (so), tidak plastis (po)
lembab: Sangat gembur (vf)
Batas horizon: gradual, irregular
Kerikil/batu: Permukaan
Kecil: 4,5 cm, homogen, tidak beraturan
Besar: 220 cm, homogen, tidak beraturan
Perakaran: halus, sedikit; sedang, sedang;
kasar, sedikit
Warna: 7,5 YR 3/3; Dark Brown
Tekstur: Lempung
Struktur: gumpal bersudut, sedang, 1
Konsistensi:
basah: agak lekat (ss), agak plastis (sp)
lembab: sangat gembur (vf)
Batas horizon: diffuse, irregular
Kerikil/batu: Permukaan
Kecil: 4,5 cm, homogen, tidak beraturan
Besar: 220 cm, homogen, tidak beraturan
Perakaran: halus, sedikit; sedang, sedikit;
kasar, sedang.

Topografi

: Makro berombak; lereng tunggal agak landai; Letak di


tengah lereng; Eksposisi 180 Tenggara-Barat laut
Bahan Induk
: Volkanik
Formasi Geologi: Qva
Drainase
: Permukaan: Baik; Dalam: Baik; Permeabilitas: cepat.
Vegetasi
: Bukan asli, dominan: Kelapa sawit; spesifik: rumput,
sengon
Penggunaan
: Tanaman utama: Sawit, monokultur, sumber air curah
hujan; tanaman lain: Paracerianthes, pengelolaan
tradisional, pupuk Urea, TSP, KCl
Lokasi
: Cikabayan Bawah, Cikabayan, Dramaga, Bogor
b. Tabel Deskripsi Profil Latosol Dramaga
HORISON
Nomor

Simbol

Kedalaman
(cm)

Uraian

0-5

Warna: 5 YR 3/4; Dark Reddish Brown


Tekstur: Liat
Struktur: Gumpal bersudut. Sangat halus, 2
Konsistensi:
basah: sangat lekat (vs), sangat plastis (vp)
lembab: teguk (t)
Batas horizon: Clear, smooth
Kerikil/batu: Perakaran: halus, banyak; sedang, banyak;
kasar, sedang

II

5-26

Warna: 5 YR 3/4; Dark Reddish Brown


Tekstur: Liat
Struktur: Granul, sangat halus, 2
Konsistensi:
basah: lekat (s), plastis (p)
lembab: teguk (t)
Batas horizon: Diffuse, smooth
Kerikil/batu: Perakaran: halus, banyak; sedang, sedang;
kasar, sedikit

III

26-62

Warna: 7,5 YR 4/36; Dark Grey


Tekstur: Liat Berdebu
Struktur: Granul, sangat halus, 2
Konsistensi:
basah: lekat (s), plastis (p)
lembab: teguk (t)
Batas horizon: diffuse, smooth

Kerikil/batu: Perakaran: halus, sedang; sedang, sedikit;


kasar, sedikit

IV

>62

Warna: 2,5 YR 3/6; Dark Dark Red


Tekstur: Liat Berdebu
Struktur: gumpal bersudut, sangat halus, s
Konsistensi:
basah: lekat (s), plastis (p)
lembab: teguk (t)
Batas horizon: diffuse, smooth
Kerikil/batu: Perakaran: halus, sedikit; sedang, sedikit;
kasar, sedikit.

a.) Podsolik Sukamantri


a. Morfologi Podsolik Dramaga
Macam Tanah : Podsolik / Ultisol (USDA)
Fisiografi
:Topografi
: Makro: bergunung; Lereng tunggal, curam; bentuk
cembung; letak di tengah lereng; 15 Timur-tenggara
Bahan Induk
: Batu Liat (Agrilik)
Formasi Geologi: T
Drainase
: Permukaan: baik; Dalam: Baik
Vegetasi
: Bukan Asli, dominan: kayu manis; spesifik: rumput,
harendong
Penggunaan
: Lama, multiple cropping, sumber air curah hujan
Lokasi
: KP Cikabayan, Cikabayan, Dramaga, Bogor
b. Tabel Deskripsi Profil Podsolik Dramaga
HORISON
Nomor

Simbol

Kedalaman
(cm)

0-9/18

Uraian

Warna: 5 YR 4/6; Yellowish Red


Tekstur: Liat berdebu
Struktur: Granul, Halus, 1
Konsistensi:
basah: agak lekat (ss), plastis (p)
lembab: lost (l)
Batas horizon: Clear, wavy
Kerikil/batu: Perakaran: halus, banyak; sedang, banyak

II

III

IV

3.2 Pembahasan

18-50

50-80/100

>100

Warna: 7,5 YR 5/6; Strong Brown


Tekstur: Liat Berdebu
Struktur: Remah, sedang, 2
Konsistensi:
basah: lekat (s), plastis (p)
lembab: gembur (f)
Batas horizon: Diffuse, wavy
Kerikil/batu: Perakaran: halus, sedang; sedang, sedikit
Warna: 7,5 YR 5/6; Strong Brown
Tekstur: Liat berdebu
Struktur: remah, sedang, 1
Konsistensi:
basah: lekat (s), plastis (p)
lembab: teguk (t)
Batas horizon: diffuse, wavy
Kerikil/batu: Perakaran: sedang, sedikit
Warna: 7,5 YR 5/6; Strong Brown
Tekstur: Liat
Struktur: gumpal bersudut, sedang, 3
Konsistensi:
basah: lekat (s), sangat plastis (vp)
lembab: ekstrem teguh (et)
Batas horizon: abrav, wavy
Kerikil/batu: Perakaran: -

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

KESAN DAN PESAN UNTUK ASISTEN PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai