Anda di halaman 1dari 31

Judul

: Prilaku Sikap dan Tindakan Keluarga Tentang Pencegahan Demam


Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas ............. Kecamatan
Perjuangan Tahun 2011.
Nama
: NIM
: Program : -

ABSTRAK
Demam berdarah adalah salah satu penyakit infeksi yang serius, yang dikenal pula
dengan sebutan DBD (Demam Berdarah Dengue) Indrawan 2007. DBD merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 atau DEN-4
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang
sebelumnya telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita DBD lainnya.
Penelitian ini bersifat deskriftif dengan menggunakan data primer yang diambil dari
hasil pengamatan (angket) dan data skunder yang diambil dari hasil pengamatan
(observasi), dan wawancara (interviuw) di Wilayah Kerja Puskesmas .............
Perjuangan, sample yang diambil sebanyak 30 orang.
Dari hasil penelitian ini berdasarkan prilaku didapatkan mayoritas berkelakuan baik
23 responden 77%, berdasarkan sikap mayoritas bersikap baik 15 responden 50%,
berdasarkan tindakan mayoritas bertindak baik 19 responden 63%, prilaku, sikap,
tindakan keluarga tentang pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas .............
Perjuangan priode Mei sampai dengan Juli 2011, mayoritas berprilaku, sikap dan
bertindak baik.
Diharapkan kepada semua pihak keluarga agar berprilaku bersikap dan bertindak
dalam menangani demam berdarah.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Kaca Kunci
Daftar Pustaka

: (Prilaku, Sikap, dan Tindakan pencegahan DBD)


: (8 Reprensi tahun 2005-2009)

DAFTAR TABEL

Tabel I

: Distribusi Keluarga Berdasarkan Prilaku Tentang Pencegahan Demam


Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas ............. Tahun 2011

Tabel II

: Distribusi frekuensi Keluarga Berdasarkan Sikap Tentang Pencegahan


Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas .............
Tahun 2011

Tabel III

: Distribusi

frekuensi

Keluarga

Berdasarkan

Tindakan

Tentang

Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja


Puskesmas ............. Tahun 2011

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat izin penelitian dari Akademi.

Lampiran II : Surat balasan izin penelitian dari

Lampiran III : Surat izin penelitian di ruang Hemodialisa.

Lampiran IV : Lembar Kuisioner

Lampiran V : Lembar Konsul

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

BAB I
PENDAHULUAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang dibawah
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti biasanya ditandai dengan demam yang
bersifat birasik selama 2 7 hari. Atechia dan adanya manifestasi pedarahan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia jumlah penderita dan luas
daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas
dan kepadatan penduduk (www.google.com).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Di Indonesia demam berdarah dari 1 Januari 10 Agustus 2005 di seluruh
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Indonesia mencapai 38.635 orang sebanyak 539 penderita diantaranya meninggal
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
dunia menurut catatan dinas kesehatan Sumatera Selatan. Jumlah kasus DBD di
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Sumatera Selatan sebanyak 286 kasus pada Januari dan 159 kasus pada awal sampai
pertengahan Februari 2005. Jumlah penderita sejak Januari 2005 mencapai 445 kasus.
Palembang merupakan kota dengan jumlah penderita DBD terbanyak yaitu 192 orang
pada Januari, dan 57 orang pada Januari.
Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropics
Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD ditiap tahunnya
sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009. Word Health
Organization (WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara, dari jumlah keseluruhan kasus tersebut
sekitar 95% terjadi pada anak.

Di Sumatera Utara, Mei 2009 tercatat 1349 kasus demam berdarah dengan
angka kematian 17 orang, jumlah tersebut hasil rekapitulasi setiap Kabupaten / Kota.
dari data itu diketahui angka kesakitan atau insiden rate (1A) hingga Mei 2009 ada
10.37% dari 100.000 penduduk dan angka kematian atau case fatality (CPR)
mencapai 1.26%. (http://berita sore.com/2000).
tahun 2010 diprediksi puncak terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) pada bulan Juli, untuk itu masyarakat dihimbau agar selalu menjaga
kebersihan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Sedangkan kecamatan yang terbanyak jumlah penderita DBD yaitu Helvetia,
Sunggal, Johor Baru, Denai kota, sementara berdasarkan insiden rate (angka
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
kejadian) dibanding jumlah penduduk yaitu Kecamatan Baru berdasarkan kasus
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
berada di Kecamatan Helvetia (http.detinkesulsel.Word Press.com).
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Utara pada tahun 2009
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
berjumlah 3.2.10 penderita yang meninggal 38 orang itu adalah data yang terkumpul
hingga November daerah penderita terbanyak adalah dengan 1275 orang dan 10
orang yang meninggal.
Dilihat dari angka kematian diatas satu persen, maka penyakit DBD lebih
berbahaya dari Flu HINI, kata Kepala Dinas Kesehatan dr Sandra Syafei SpoG
Kepala Seksi Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit yang bersumber dari
binatang (P3B2) Suhardiono SKM,Mkes, jumlah
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Prilaku Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah di
wilayah Kerja Puskesmas ............. Tahun 2011.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuam Umum
Untuk mengetahui prilaku sikap dan tindakan keluarga tentang pencegahan
demam berdarah diwilayah Kerja Puskesmas ............. Tahun 2011.

1.3.2 Tujuan Khsus


-

Untuk mengetahui prilaku keluarga tentang pencegahan demam berdarah


dengue di wilayah Kerja Puskesmas ............. Tahun 2011.

Untuk mengetahui sikap keluarga tentang pencegahan demam berdarah


dengue di wilayah Kerja Puskesmas ............. Tahun 2011.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
- Dan untuk mengetahui tindakan keluarga tentang pencegahan demam
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
berdarah dengue di wilayah Kerja Puskesmas ............. Tahun 2011.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
1.4 Manfaat Penelitian
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
-

Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka


meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit demam berdarah
dengue, baik gejala, penyebab, pencegahan maupun pengobatan.

Sebagai informasi ilmu pengetahuan masyarakat khususnya kasus penyakit


demam berdarah dengue yang ada dilingkungannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Prilaku
1.1.1

Defenisi Prilaku

Prilaku merupakan totalitas dan penghayatan dan aktifitas yang merupakan


hasil akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai masalah seperti
perhatian, pengamatan, pikiran, ingatan dan fantasi (Notoadmodjo 2003 : 135)
menurut skiner Notoadmodjo (1997) mengemukakan bahwa prilaku merupakan hasil
hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon) sedangkan menurut
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Taufik (2007) prilaku merupakan suatu kegiatan organisme dan makluk hidup yang
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
bersangkutan.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Benyamin Bloom (1908) soerang ahli psikologi pendidikan membagi prilaku
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
manusia itu kedalam 3 dominan.
-

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

1. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.

Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang tidak dipelajari
sebelumnya ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yagn telah diterima. Oleh sebab itu tahu adalah tingkat
pengetahuan yang paling rendah.

Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan benar tentang
obyek yang obyek yang diketahui dan menginterprestasi materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
dapat menjelaskan menyebutkan contoh, mennyimpulkan, terhadap objek
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
yang dipelajari.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
- Aplikasi (Application)
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi apa (sebenarnya). Aplikasi dapat


diartikan sebagai penggunaan hukum hukum, rumus, metode prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi lain. Misalnya, dapat menggunakan
rumus statistik dalam perhitungan perhitnngan hasil penelitian.
-

Analisa (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek ke dalam komponen komponen tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Sintesis (Syntesis)
Sintesis

menunjuk

suatu

kemampuan

untuk

meletakkan

atau

menghubungkan bagian bagian di dalam suatu objek bentuk keseluruhan


yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun
formulir yang ada.
-

Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian penilaian ini
berdasarkan pada satu kriteria telah ada. (Notoatmodjo, 2005)

2. Sikap (Attitude)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
suatu stimulus atau obyek, dalam bagian lain Allpart (1954) menjelaskan
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
bahwa sikap mempunyai 3 komponen :
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Kepercayaan (keyakinan) ide, dan konsep terhadap suatu obyek.

Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek.

Kecenderungan untuk bertindak.

Berbagai tingkat sikap diantaranya sebagai berikut :


-

Bisa Menerima
Menerima diartikan bahwa orang memperhatikan stimulus yang diberikan,
misal sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan
perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi.

Merespons
Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan yang diberikan.

Menghargai
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misal seorang ibu
yang

mengajak

ibu

yang

lain

(tetangga/saudara)

untuk

pergi

menimbangkan anaknya ke posyandu atau mendikusikan tentang gizi.


- Bertanggung jawab
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Bertanggung jawab atas segala suatu yang telah dipilihnya dengan segala
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
resiko merupakan sikap yang paling tinggi, misalnya seseorang ibu
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
mau menjadi KB.
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3. Tindakan

Tindakan adalah wujudtan sikap menjadi suatu perbuatan nyata yang


memerlukan faktor pendukung, atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain :
-

Persepsi
Mengenal dan memilih sebagai obyek sehubungan dengan tindakan yang
akan diambil adalah tindakan pertama.

Respon terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
contoh adalah merupakan indikator tindakan tingkat kedua.

Mekanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan suatu sesuai dengan urutan yang
benar secara otomatis.

Adopsi
Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

1.2 Keluarga
1.2.1

Defenisi keluarga
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup dasar perkawinan antara

orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama sorang laki-laki atau seorang
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
yang sudah sendirian dengan tanpa anak, baik anak sendiri atau adopsi dan tinggal
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
dalam sebuah rumah tangga (Suprajitno, 2004)
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
a. Fungsi keluarga
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Menurut Fridman 1998, secara umum fungsi keluarga adalah :
-

Fungsi Efektif (terhadap effektif fuction)


Adalah keluarga yang utama mengajarkan segala sesuatu yang lain, fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan keluarga individu dan psikososial anggota
keluarga.

Fungsi Sosialisasi dan tempat bersosialisasi (soccialization and social)


Adalah fungsi menggambarkan data dan tempat melatih anak untuk kehidupan
sosial sebelum meningkatkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
diluar rumah.

Fungsi Reproduksi
Adalah untuk mempertahankan generasi dan menjalankan kelangsungan
keluarga.

Fungsi Ekonomi
Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Fungsi Perawat / Pemeliharaan Kesehatan


Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga

agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi di kembangkan menjadi tugas


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
keluarga dibidang kesehatan.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
b. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga mempunyai tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi.
-

Mengenai masalah kesehatan keluarga, kesehatan merupakan kebutuhan


keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu
tidak akan berarti dan karena kesehatan badan seluruh kekuatan sumber daya
dan dana keluarga habis, orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua keluarga apabila menyadari adanya perubahan
keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya dan beberapa besar perubahan.

Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga
diharapkan tetap agar masalah kesehatan tetap dikurangi bahkan teratasi. Jika,
keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang
dilingkungan tinggal keluarga agar dapat memperoleh bantuan.

Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, sering kali keluarga


telah mengambil tindakan yang tepat dan benar tetapi keluarga memiliki

keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian,


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
tindakan lanjut atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Perawatan dapat dilakukan di instansi pelayanan kesehatan atau di rumah
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan pertolongan
pertama.
-

Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya begi keluarga


(Suprajno. 2004)

2.3 Demam Berdarah Dengue (DBD)


2.3.1 Defenisi
Demam berdarah adalah salah satu penyakit infeksi yang serius yang
dikenal pula dengan sebutan : DBD (Demam Berdarah Dengue) Indrawan 2007.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi Virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 atau DEN-4 yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi
oleh virus dengue dari penderita DBD lainnya.
2.3.2 Etiologi
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dari family
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
flaviviride dan genus flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 keempat serotipe ini
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
menimbulkan gejala berbeda-beda jika menyerang manusia. Serotipe yang
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
menyebabkan infeksi yang paling berat di Indonesia adalah DEN-3. Oleh karena
itu, penyakit ternasuk dalam kelompok athropod borne diseases. Virus dengue
berukuran 35-34 mm. Virus dapat tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia
dan nyamuk-nyamuk menyimpan virus dalam telurnya nyamuk jantan akan
menyimpan virus pada nyamuk betina saat melakukan kontak seksual.
Selanjutnya nyamuk betina akan menularkan virus kemanusia melalui gigitan.

2.3.3

Gejala Klinis Demam Berdarah Dengue


A.
-

Kreteria Klinis
Demam tinggi yang berlangsung dalam waktu singkat, yakni antara 2-7
hari yang dapat mencapai 400C demam sering disertai gejala yang tidak
spesifik, seperti tidak nafsu makan, bedan lemas, nyeri sendi, dan tulang
serta rasa sakit didarah belakang bola mata dan wajah berkemerahan.

Tanda-tanda pendarahan seperti mimisan (Epitaksis), pendarahan gusi


pendarahan pada kulit seperti tes tumpelede (+) ptekiesis dan ekimosi
serta buang air besar (BAB) di daerah berwarna kehitaman (melena).

- Adanya pembesaran organ hati (heptomegali).


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
- Kegataran sirkulasi daerah, yang ditandai dengan deyut nadi yang teraba
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
lemah yang ditandai lemah dan cepat, ujung jari terasa dingin serta
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
penurunan kesadaran dan ranjatan (syok) yang dapat menyebabkan
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
kematian (Gunajat, 2008)

B. Kriteria Laboratorium
-

Penurunan jumlah trombosit (trombosito penia 100.000/mm2

Peningkatan kadar hematokeit >20% dari nilai normal

Diagnosa penyakit DBD ditegakkan berdasarkan adanya dua kriteria klinis


atau lebih, ditambah dengan adanya minimal 1 kriteria laboratoris.

2.3.4

Derajat Keparahan Penyakit DBD

Drajat I
Panas badan selama 5-7 hari gejala umum tidak khas, tes jum pleede (+).

Drajat II
Seperti Drajat I tetapi disertai pendarahan spontan pada kulit berapa plekie
dan ekimosis, mimisan (epitaksis) melena (+) pendarahan gusi,
pendarahan rahim dan pendarahan telinga.

Drajat III
Ada tanda-tanda keganakan sirkulasi darah seperti denyut nadi teraba

lemah dan cepat (>120x/i tecapan nadi) (selisih antara tekanan darah
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
sistolik dan diastelit) menyempit (<20mmHg) DBD drajat tiga merupakan
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
peringatan awal yg mengarah pada terjadinya renjatan (syok) (Gunajar.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
2008)
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.3.5 Terapi dan Pengobatan
Terapi dan pengobatan yang diberikan pada penderita penyakit DBD
bersifat suportif. Yaitu dengan cara mengganti kehilangan cairan tubuh yang
disebabkan peningkatan kadar hematokit juga dapat disebabkan oleh gejala
anoreksia dan mual muntah sering dialami oleh penderita.
2.3.6 Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Walaupun sampai sekarang belum ada obat untuk menecgah dan mengobati
demam berdarah, juga belum ditentukan vaksin untuk digunakan untuk vaksin
imunisasi. Tetapi sesungguhnya masih banyak cara lain dapat digunakan untuk

mencegah dan mengatasi sarangnya yang perlu dan efektif adalah dengan
membersihkan segala tempat perkembangbiakan atau sarangnya, terutama untuk
membasmi jentil-jentil atau larva dan telur-telurnya, apalagi, nyamuk aedis agepti
maupun aedes albopkus dan aedes scutelaris hanya memiliki kemampuan terbang
atau beredar diudara atau dalam ruang lingkup antara 40 100 meter, dan paling
jelek hanya 400 m dari lokasi perindukan dan perkembanganbiakannya dan telah
diketahui pula tempat istirahat yang paling disukai adalah pada benda yang
tergantung di dalam kamar atau dibalik pintu kamar serta ditempat remangremang gelap dan berudara lembab, karena itu satu-satunya upaya pencegahan
yang paling sering dilakukan adalah dengan cara melakukan secara terus menerus
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
pemberantasan vektor atau penyebab atau pembawa virus penularannya.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
2.3.7 Upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue secara pribadi
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Untuk mencegah perkembanbiakannya secara pribadi atau perorangan setiap
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
keluarga sebaiknya mau ikut membantu menyingkirkan baju-baju yg sering
dibiarkan bergatungan dibalik pintu kamar dan tempat-tempat lainnya. Juga
sering membersihkan dan menyemprotkan gorden, kelambu dan sebagainya.
Anak-anakpun tidak lagi atau jangan dibiarkan main disiang hari dikebun atau
dipekarangan yang semak-semak atau ditempat rumah atau gudang kosong.
(Indrawan. 2007)
2.3.8 Upaya pencegahan DBD pada keluarga
Untuk mencegah penyakit DBD keluarga dianjurkan untuk melaksanakan
3M dirumah dan halaman masing-masing dengan melibatkan seluruh keluarga
dengan cara :

Menguras bak mandi sekurang-kurangnya 1 minggu sekali.

Menutup tempat-tempat penampungan air.

Mengganti air pas bunga

Menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air

Memelihara ikan ditempat penampungan air

Menabur bubuk abate atau altrosit pada tempat-tempat penampungan air


yang disulil dikuras atau didaerah air bersih sulil didapat sehingga perlu
tempat penampungan air.

Takaran abate 1 sendok peres ( 10 gram) untuk 100 liter air

Takaran attosil sendok peres ( 2.5 gram) untuk 100 liter air.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Pemberantasan nyamuk untuk menekan lajunya penularan DBD dengan
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
cara pengasan (fooging) dan penyempitan dengan melathion ini biasanya
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
baru akan ditempuh setelah terjadi epidemi (wabah) yang melanda suatu
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
wilayah, karena biayanya juga tidak murah (Indrawan, 2007)
2.3.9

Upaya penatalaksanaan lingkungan antara lain dapat ditempuh


dengan perbaikan suplai dan penyimpanan air dan pengelolahan
sampah padat.

1. Upaya perbaikan suplai dan penyimpanan air


Upaya yang dapat ditempuh untuk menekan kepadatan populasi vektor
DBD didaerah perkotaan adalah dengan memperbaiki suplai air rumah
tangga (domestik) air bersih. Semestinya, wadah-wadah penampungan air

bersih dirumah tangga harus diperhatikan dan diransang untuk mencegah


vektor DBD berkembang biak.
2. Pengolahan sampah padat
Prinsip pengolahan sampah dimasyarakat memenuhi kriteria 3 R.
-

Reduce (mengurangi kepadatan sampah)

Re-usen (memakain kembali barang bekas)

Recycle (memdaur ulang sampah)

Upaya mengurangi volume kepadatan sampah yaitu :


Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam mengurangi volume dan

kepadatan sampah, mulai dari lingkungan rumah tangga. Upaya mengurangi,


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
potensial dengan penyakit-penyakit infeksi, mual penyakit diare, disentri,
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
bahkan penyakit DBD.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Pembentukan kompos rumah tangga
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Pengelolahan sampah yang baik, sesungguhnya bisa dilakukan dengan
memilih sampah, secara umum dapat dibedakan menjadi sampah organik
dapat mencapai 80% sehingga tempat pengomposan dapat menjadi alternatif
yang tepat untuk mengurangi volume dan kepadatan sampah.

Upaya memakai ulang sampah


Upaya kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai masyarakat yang tidak ramah
lingkungan, misalnya saja penggunaan kantong pembungkus dari bahan
plastik ketika membeli barang-barang atau kebutuhan rumah tangga, kantong
plastik memang relatif murah dan praktis, tetapi bahan pembungkus ini tidak
dapat diurai secara alamiah, akibatnya, sampah berbahan plastik berpotensi

menumpuk lama dan dapat menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk


sebagai faktor DBD. Hal ini dapat di minimalisasi de memakai ulang kantongkantong plastik yang kita peroleh.
3. Morfologi nyamuk ades aegypti
Nyamuk aedes aegypti betina dewasa memiliki tubuh berwarna hitam
kecoklatan, ukuran tubuh nyamuk aedes aegypti betina antara 3-4 cm, dengan
mengabaikan panjang kakinya. Tubuh dalam tungkai ditutupi sisik dengan
garis-garis putih kepetakan. Dibagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak
dua garis melengkung vertikal dibagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari
nyamuk spesies ini.
Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerab berbeda antar populasi bergantung
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
pada kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
perkembangan, nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan nyata
dalam hal ukuran. Biasanya, nyamuk jantan memiliki tubuh lebih kecil dari
pada betina, dan terdapat rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan.
Kedua ciri-ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang. (Dr. Trinugroho Heri
Fadjari, SP. PD-KAHM)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengertian
Kerangka konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh genaralisis dari hal yg
khusus oleh karena merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat diamati atau diukir
melalui kontruk atau lebih dikenal dengan nama variabel. (Notoatmodjo. 2005)
Variabel Indevenden
-

Variabel Devenden

Prilaku

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
- Sikap
Upaya Pencegahan Demam
- Tindakan
Berdarah Dengue
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
3.1.1 Variabel Independen
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel devenden (terikat) variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas
dalam mempengaruhi variabel lain.
3.1.2 Variabel Dependen,
Ini merupakan veriabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
variabel bebas, variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan.

3.2 Defenisi Operasional


3.2.1 Prilaku
Adalah respon atau reaksi keluarga terhadap pencegahan DBD.
3.2.2 Sikap
Reaksi atau respon yang masih tertutup dari keluarga terhadap pencegahan
DBD.
3.2.3 Tindakan
Adalah wujud sikap keluarga pada pencegahan DBD menjadi suatu perbuatan
nyata.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
3.3 Jenis Penelitian
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggambarkan keadaan mengenai
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
prilaku sikap dan tindakan keluarga tentang pencegahan DBD di Desa .............
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Kecamatan Perjuangan dengan cara wawancara pada responden yang datang berobat
ke Puskesmas ..............
3.3.1

Populasi dan Sampel


Populasi
Yang menjadi populasi dalam sampel ini adalah seluruh masyarakat yang
berobat ke Puskesmas ............. sebanyak 30 orang.

Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara sampel jenuh yaitu
mengambil seluruh populasi yang dijadikan sampel.

3.4

Tempat dan Waktu Meneliti

Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Desa daerah kerja ............. Kecamatan
Perjuangan.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan bulan Juli 2011

3.5

Teknik Analisa Data


Data yang dibuat dari hasil kuisioner dan laporan-laporan diolah secara manual

dengan cara sebagai berikut :


Editing yaitu memeriksa kuisioner yang telah masuk, memperjelas penilaian
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
kuisioner.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Coding yaitu memberikan angka tertentu terhadap kuisioner.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Tabulating yaitu mengolah data kedalam bentuk tabel frekuensi kemudian
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
data dianalisa dengan menggunakan analisa deskriftif dengan rumus.
P=

F
x 100%
N

Keterangan :
P

: Nilai rata rata

: Frekuensi

: Jumlah responden

(Machfoed Ircham)

3.6 Instrumen Pengumpulan Data


Sebagian instrument pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti membuat
kuesinoer yang digunakan layak pakai atau tidak, maka peneliti dapat melakukan uji
coba dan untuk mengetahui, prilaku sikap dan tindakan keluarga tentang pencegahan
demam berdarah Dengue ( DBD) yang disusun oleh peneliti

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Data yang diperoleh dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
Tabel 4.1.1
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Prilaku Tentang Pencegahan
Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas .............
Tahun 2011
No

Prilaku

Frekuensi

Persentase (%)

Baik

23

77%

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
2
Cukup
4
10%
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
3
Kurang
4
13%
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Total
30
100%
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Dari tabel 4.1.1 diatas dapat dilihat bahwa prilaku keluarga tentang
pencegahan DBD mayoritas berprilaku baik sebanyak 23 responden (77%),
pertengahan prilaku kurang sebanyak 4 responden (13%) dan minoritas prilaku cukup
sebanyak 3 responden (10%).

Tabel 4.1.2
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Sikap Tentang Pencegahan Demam
Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas .............
Tahun 2011
No

Sikap

Frekuensi

Persentase (%)

Baik

15

50%

Cukup

12

40%

Kurang

10%

Total

30

100%

Dari tabel 4.1.2 diatas dapat dilihat bahwa sikap keluarga tentang pencegahan

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
DBD mayoritas berprilaku baik sebanyak 15 responden (50%), sedangkan yang
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
cukup sebanyak 12 responden (40%) dan minoritas berprilaku kurang sebanyak 3
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
responden (10%).
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Tabel 4.1.3
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Tindakan Tentang Pencegahan
Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas .............
Tahun 2011
No

Tindakan

Frekuensi

Persentase (%)

Baik

19

63%

Cukup

20%

Kurang

16,6%

Total

30

100%

Dari tabel 4.1.3 diatas dapat dilihat bahwa tindakan keluarga tentang

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
pencegahan DBD mayoritas baik 19 responden (63%), yang cukup sebanyak 6
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
responden (20%) dan minoritas kurang 5 responden (16,6%).
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
4.2
Pembahasan
Dari pembahasan penelitian berdasarkan prilaku sikap dan tindakan keluarga
tentang pencegahan DBD diwilayah Kerja Puskesmas ............. Perjuangan, dengan
membagikan/menggunakan cara pembagian kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan
dan dibagikan kepada Ibu/Bapak yang berobat ke Puskesmas ............. Perjuangan,
dengan mengikuti beberapa aturan diantaranya :

Mengisi biodata dan masing-masing 15 pertanyaan.

Memilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu yang paling baik/benar
dengan pilihan Ya, atau Tidak. Setelah dilakukan pembagian kuisioner
maka di dapat hasil pembahasan.

4.1.1 Berdasarkan Hasil Prilaku


Dari hasil penelitian pada tabel 1.1 diatas dari prilaku keluarga tentang
pencegahan DBD dari 30 responden yang berprilaku baik sebanyak 23 responden
(77%), berprilaku kurang sebanyak 4 responden (13%) dan berprilaku cukup
sebanyak 3 responden (10%).
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo yang mengatakan prilaku
totalitas dan penghayatan dan aktifitas yang merupakan hasil akhir jalinan yang
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
saling mempengaruhi, antara berbagai masalah seperti, perhatian, pengamatan,
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
pikiran, ingatan, dan potensi.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
4.1.2 Berdasarkan Hasil Sikap
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Dari hasil penelitian ini berdasarkan sikap keluarga tentang pencegahan

DBD dari 30 responden yang bersikap baik sebanyak 15 responden (50%), dan
yang bersikap cukup sebanyak 12 responden (40%) dan berprilaku kurang baik
sebanyak 3 responden (10%).
Hal ini sesuai dengan pendapat Allfort yang mengatakan bahwa sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek.

4.1.3 Berdasarkan Hasil Tindakan

Dari hasil penelitian berdasarkan tindakan keluarga tentang pencegahan


DBD dari 30 responden yang bertindak baik sebanyak 19 responden (63%), dan
yang bertindak cukup sebanyak 6

responden (20%) dan yang minoritas

rendah/kurang sebanyak 5 responden (16,6%).


Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo yang menyatakan bahwa tindakan merupakan
wujudtan/sikap menjadi suatu perbuatan nyata yang memerlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil secara umum oleh penulis mengenai prilaku
sikap dan tindakan keluarga tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue
(DBD) diwilayah Kerja Puskesmas ............. Perjuangan adalah :
5.1.1

Dari 30 responden yang berprilaku baik berdasarkan prilaku sebanyak 23


responden (77%), cukup sebanyak 3 responden (10%) dan kurang sebanyak 4

responden (13%).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
5.1.2 Dari 30 responden yang bersikap baik berdasarkan sikap sebanyak 15
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
responden (50%), cukup sebanyak 12 responden (40%) dan kurang sebanyak
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
3 responden (10%).
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
5.1.3

Dari 30 responden yang melakukan tindakan baik sebanyak 19 responden


(63%), cukup sebanyak 6 responden (20%) dan kurang sebanyak 5 responden
(16,6%).

5.2 Saran

Diharapkan kepada setiap anggota keluarga agar berprilaku, bersikap dan


bertindak baik dalam menangani pencegahan DBD.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melengkapi kekurangan yang ada


pada peneliti sekurangnya dan memberikan penyuluhan dan informasi pada
keluarga tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue.

DAFTAR PUSTAKA

dr. Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah, Diterbitkan Oleh Penerbit BFirst (PT. Bintang Pustaka) Yogyakarta.
Dr. dr. Djunaedi, Djoni. SpPD, KPTI. 2006, Demam Berdarah,
Epidemiologi, Imunopatologi, Patogenesis, Diagnosis dan
Penatalaksanaannya, Malang.
Prof. Dr. Notoatmodjo, Soekidjo, Penerbit Rineka Cipta. 2003, Pendidikan
dan Prilaku Kesehatan. (Jakarta)
Prof. Dr. Notoatmodjo, Soekidjo.2005), Metodologi Penelitian Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta.
Indrawan. 2007. Mengenal dan mencegah Demam Berdarah, Penerbit
Pioner Jaya (Bandung)

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Dr. Satori, Hindra I, Sp.A(k) Melliasasi Mila. Demam Berdarah,
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Perawatan di Rumah dan di Rumah Sakit, (Jakarta : Puspa Swara,
Anggota IKAPI)
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Waspada, 2009. puncak demam berdarah di diprediksi juli 2009.
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Waspada. . Efendi Edwin. Msc. 2010. DBD

Anda mungkin juga menyukai