Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MAGANG PETERNAKAN KAMBING DAN SAPI

DI BULULAWANG DAN GUNUNG KAWI


Oleh : Mega Prasada Putra (FEB/0910220136)

1. Peternakan Kambing Boer Bululawang


Deskripsi Kegiatan
Pada lokasi ini peserta KKNT Prukab diberi materi oleh salah satu peternak kambing
yang ada di daerah tersebut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan budidaya ternak kambing
Boer, seperti masalah kandang, pakan ternak, kesehatan ternak, dan perkawinan ternak. Untuk
masalah kandang, kandang diberi sekat-sekat yang setiap sekatnya berisi satu kambing baik itu
betina maupun pejantan, namun untuk anakan kambing yang masih menyusu dijadikan satu
tempat dengan induknya. Selain itu, antara kandang dengan tanah harus diberi jarak minimal 1
meter untuk menampung kotoran kambing agar mudah dibersihkan dan agar ada sirkulasi udara
dibawah kandang untuk menghindari timbulnya penyakit yang diakibatkan kotoran kambing
tersebut. Kandang juga harus diasapi dengan membakar ranting-ranting pohon agar di dalam
kandang tidak terdapat nyamuk dan serangga yang dapat mengganggu kesehatan kambing.
Selanjutnya pakan kambing berupa hijauan dan silase, hijauan ini seperti rumput gajah,
daun kaliandra, daun pohon sengon, daun lamtoro dan tanaman hijau lainnya. Pada lokasi
peternakan ini lebih sering menggunakan daun pohon sengon dan daun kaliandra, dimana kedua
hijauan tersebut memiliki fungsinya masing-masing yaitu daun sengon bagus untuk
penggemukan kambing pedaging dan daun kaliandra bagus untuk kambing perah. Untuk pakan
hijauan ini disarankan untuk disimpan terlebih dahulu minimal satu hari sebelum diberikan
kepada ternak, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya serangga yang masih menempel pada
daun, karena kambing sangat sensitif terhadap serangga serta bertujuan untuk mengurangi racun
yang ada pada pakan ternak. Kemudian silase merupakan hijauan segar yang diawetkan atau
difermentasi agar dapat disimpan lebih lama. Pemberian pakan dilakukan minimal 2 kali dalam
sehari yaitu pagi dan sore.

Untuk masalah kesehatan, kambing memiliki banyak ancaman penyakit seperti penyakit
kulit, lumpuh, batuk pilek, mencret, kanker susu, cacingan, kejang-kejang, kembung, dll. Untuk
mengatasinya harus segera diberikan obat-obatan yang dapat dibeli di toko peternakan.
Pemberian obat harus disesuaikan dengan cara yang dianjurkan dan dosis yang tepat, biasanya
pemberian obat ini dilakukan melalui cara suntik dan juga oles untuk penyakit kulit. Selanjutnya
untuk masalah perkawinan, kambing betina yang sedang birahi dijadikan satu kandang dengan
pejantan agar terjadi proses pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, kambing betina tersebut
dimasukkan ke kandang khusus kambing bunting sampai proses kelahiran. Kemudian anak
kambing yang baru lahir dipisahkan sementara dari induknya untuk menghindari kambing
tersebut terinjak ataupun tertindih oleh induknya. Setelah anak kambing tersebut dianggap
mampu untuk menyusu sendiri pada induknya, baru kambing tersebut dijadikan satu kandang
dengan induknya untuk proses menyusu.
Tujuan
Sebagai sarana bagi peserta KKNT Prukab untuk dapat mengamati dan mempelajari secara
langsung terkait praktek pemeliharaan ternak kambing.
Pelaksanaan
Sabtu, 28 Juli 2012 bertempat di Bululawang, Malang, Jawa Timur
Dosen Pembimbing
Ir. Agus Tumulyadi, MS

2. Peternakan Kambing dan Sapi Gunung Kawi


Deskripsi Kegiatan
Setelah mendapatkan materi tentang budidaya kambing Boer di Bululawang, rombongan
melanjutkan perjalanan ke peternakan selanjutnya yaitu di Gunung Kawi. Di sana kami
mengunjungi peternakan kambing dan sapi. Penjelasan yang diberikan pemateri disana hampir
sama dengan pemateri sebelumnya, karena perawatan kambing dan sapi relatif sama. Perbedaan
yang terlihat terdapat pada struktur kandang, dimana dasar pada kandang sapi berupa cor semen
sedangkan kandang kambing berupa kayu. Hal ini bertujuan agar kotoran sapi lebih mudah untuk
dibersihkan. Selain itu untuk masalah kesehatan ternak, peternak di Gunung Kawi lebih
mengandalkan mantri atau dokter hewan karena mereka kurang memiliki pengetahuan tentang
kesehatan dan obat-obatan ternak, berbeda dengan peternak di Bululawang yang sudah
menguasai masalah kesehatan ternak.
Selanjutnya peternak di Gunung Kawi tidak melakukan budidaya ternak, mereka hanya
membeli bibit ternak yang kemudian mereka pelihara sampai ternak tersebut dewasa dan sudah
layak untuk dijual dan begitu seterusnya. Untuk masalah pakan kurang lebih sama seperti
peternakan di Bululawang yaitu diberi rumput gajah dan ditambah asupan lain seperti kulit ubi
kayu. Selanjutnya kami diajak untuk melihat kandang kambing, dimana di peternakan tersebut
jenis kambing yang dipelihara lebih beragam seperti kambing Boer, Etawa dan jenis lokal. Pakan
yang diberikan pada lokasi ini juga hampir sama pada lokasi sebelumnya dengan ditambahkan
makanan lain seperti daun pisang dan kulit ubi kayu. Kandang kambing pada lokasi ini terlihat
lebih permanen dan lebih baik dibandingkan dengan peternakan di Bululawang.
Tujuan
Sebagai sarana bagi peserta KKNT Prukab untuk dapat mengamati dan mempelajari secara
langsung terkait praktek pemeliharaan ternak kambing dan sapi.
Pelaksanaan
Sabtu, 28 Juli 2012 bertempat di Gunung Kawi, Kepanjen, Jawa Timur

Dosen Pembimbing
Ir. Agus Tumulyadi, MS

Anda mungkin juga menyukai