Kelompok-8 Cea1
Kelompok-8 Cea1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya peningkatan kesehatan masyarakat meningkat secara signifikan
selama beberapa dekade terakhir, namun masih terdapat kendala dalam
pemerataan kesehatan. Terdapat tantangan yang cukup besar untuk membuat
kemajuan dibidang kesehatan. Dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana
membuat suatu program atau intervensi, informasi tentang banyaknya biaya
yang dibutuhkan, dan pengelolaan sumber daya secara efektif.
Pengambil keputusan seringkali dihadapkan pada tantangan dalam
mengelola sumber daya yang ada. Sumber daya adalah barang yang terbatas,
oleh karena itu mereka harus dapat mengalokasikan sumber daya dengan
bijaksana. Alokasi sumber daya khususnya di bidang kesehatan harus
memenuhi dua kriteria etika utama. Etika pertama yaitu dengan biaya yang
terbatas dapat memaksimalkan manfaat kesehatan bagi masyarakat. Etika
kedua adalah alokasi dan distribusi sumber daya harus adil pada setiap
individu atau kelompok.
Salah satu sumber daya yang cukup penting untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat adalah biaya. Efektivitas biaya tidak sekedar menjadi
perhatian bidang keekonomian, karena meningkatkan kesehatan masyarakat
dan kesejahteraan merupakan masalah moral. Alokasi sumber daya yang tidak
efektif menghasilkan manfaat yang lebih sedikit daripada yang mungkin
terjadi dengan alokasi yang berbeda
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
unit
cost
terendahlah
yang
akan
dipilih
oleh
para
biaya
merupakan
pendistribusian
biaya
dari
unit
mengelompokkan,
dan
mengidentifikasi
data
(1983)
dalam
Ridha
(2008)
Tujuan
a. Memilih diantara beberapa
alternatif yang tujuannya
berbeda.
b. Memutuskan apakah suatu
rencana dilaksanakan atau
tidak
Perhitungan
effectiveness
Perhitungan
benefit
Cost Effectiveness
Analysis
Mencari alternatif
yang murah
Memilih diantara
beberapa alternatif
yang tujuannya sama.
Tidak ada
a. Dalam satuan
output.
b. Membandingkan
biaya satuan.
Tidak ada
a. Dalam nilai uang.
b. Membandingkan B/C ratio.
Perhitungan
cost
ketepatan
(effectiveness)
dalam
menyelesaikan
masalah,
yang
kebetulan
tidak
mempunyai
pekerjaan,
tentu
Untuk
nilai
pengambilan
keputusan
yang apabila
Ada satu tujuan intervensi yang tidak ambigu, sehingga ada ukuran
yang jelas dimana efektifitas dapat diukur.
Contohnya adalah dua jenis terapi bisa dibandingkan dalam hal
biayanya per year of life yang diperoleh, atau, katakanlah, dua
prosedur screening dapat dibandingkan dari segi biaya per kasus yang
ditemukan. Atau;
b.
Ada
banyak
tujuan,
tetapi
intervensi
alternatif
diperkirakan
10
Analysis
digunakan
apabila
benefit
sulit
11
paling banyak dan sering dilakukan. Dalam analisis jangka pendek ini
biaya satuan (unit cost) dihitung dari biaya depresiasi.
b. Analisis jangka panjang
Merupakan analisis yang dilakukan untuk jangka waktu lebih
dari 1 tahun. Dalam analisis jangka panjang ini biaya satuan (unit
cost) yang digunakan adalah berupa nilai discounted unit cost, dimana
dalam perhitungannya tanpa mempertimbangkan biaya depresiasi.
2.4 Kelebihan Dan Kelemahan Cost Effectiveness Analysis
2.4.1 Alasan Menggunakan Cost Effectiveness Analysis
a. Benefit bidang kesehatan
1. Sulit mengukur benefit tingkat kesembuhan, hilangnya
produktivitas akibat sakit atau cacat dan lain-lainnya.
2. Program kesehatan yang bersifat lintas sektoral sulit
menentukan dampak suatu program tertentu.
3. Program terpadu sulit menentukan keluaran program yang
murni
b. Cost bidang kesehatan
1. Program terpadu dan lintas sektoral akan menyulitkan
menilai sarana peralatan maupun personil yang benarbenar digunakan untuk program tersebut.
2. Pendayagunaan peran serta masyarakat akan menyulitkan
menentukan biaya operasional.
3. Bantuan lokal, regional, nasional, dan internasional.
Contoh : bantuan lokal yang berupa transportasi. Sering
biaya transportasi digabungkan dengan dinas dan lain-lain.
Dari beberapa alasan tersebut, masih ditunjang dengan
12
13
dengan
14
suatu
pengaruh
misalnya
rupiah/anak
yang
efek
berganda.
Apabila
CEA
hanya
15
Effectiveness
Analysis
terkadang
terlalu
disederhanakan
5. Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap
proyek karena beberapa tujuan harus diprioritaskan.
Ct
t
(1+n)
d. Dimana
1
(1+n)t
atau
1
t
(1+ n)
CER=
total cost
objective
16
BAB 3
STUDI KASUS
Efektifitas Puskesmas B
17
satu
setengah
tahun.
Diasumsikan
tenaga
juru
imunisasi
18
19
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Cost effectiveness analysis atau CEA merupakan suatu metoda yang
didesain untuk membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang
digunakan untuk melaksanakan program tersebut atau intervensi dengan
alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama.
Cost
Effectiveness
Analysis
digunakan
apabila
benefit
sulit
Daftar Pustaka
Grosse D.S.,Teutsch M.S. Developing, Implementing and Population Intervention.
Genetics and Prevention Effectiveness. Genetics and Public Health in 21st
Century: Oxford University Press 2000.
20
Hasyim.
Perencanaan
dan
Pengembangan
SDM.
Modul.
https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:jukrgLBjRfAJ:kk.mercubuana.ac.id/files/31083-14596663522618.doc+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiwjXF1WgBXVlJus_bIi24P6ibg160Zj5l2OsIlxyFHdE7qQTwQ4jaTSMBw0NRRhEEhQgOIbbTMeMv3tR9QIPli
_Txnk0FuUUjJ1qWk3A3Xcx2vgyu5kC6jh3zcPal9Ww8nvY&sig=AHIEtb
QxOptx7Q9qjOKKxLjr9tw9Cobxsw . Sitasi pada 30 Oktober 2012.
Muennig, Peter. 2008. Cost Effectiveness Analysis in Health: A Practical
Approach. San Fransisco: Jossey-Bass.
Ridha, Muhamad. 2008. Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Kabupaten
Polman
Sulawesi
Barat.
Skripsi.
2007.
Skripsi.
21
22