Anda di halaman 1dari 10

TOPIK PRAKTIKUM

AKTIVITAS PROTOPLASMA
I. TUJUAN
1. Melihat fenomena siklosis pada protoplasma.
2. Membuktikan proses difusi baik in-vitro maupun in-vivo.
3. Membuktikan peristiwa osmosis baik in-vitro maupun in-vivo.
4. Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis.
II. KOMPETENSI

Dapat menjelaskan manfaat siklosis dalam distribusi internal.

Dapat menjelaskan akibat osmosis pada sel organisme dan jaringan


tumbuhan.

Dapat menjelaskan manfaat peristiwa difusi dalam proses kehidupan.

Dapat menjelaskan akibat plasmolisis/krenasi dan hemolisis pada sel


organisme dan jaringan tumbuhan.

III.DASAR TEORI
Protoplasma merupakan isi sel hidup, yang dapat dibedakan atas:
a. Sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di luar nukleus, dan
b. Nukleoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam nukleus.
Protoplasma dapat menunjukkan sifat kimia dan fisik. Sifat kimia
protoplasma adalah menekankan pada kandungan yang tersusun atas:
1. Bahan organik, seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat.
2. Bahan anorganik, seperti air dan mineral.
Sifat fisik protoplasma adalah menekankan pada sistem yang didasarkan
pada ukuran partikel, dibedakan atas:
1. Larutan, yang molekul-molekulnya berukuran < 0,001 ,
2. Koloid, yang molekul-molekulnya berukuran 0,001 - 0,1 dan
3. Suspensi yang partikel-partikelnya berukuran > 0,1 .

25

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sifat fisik protoplasma adalah suhu,


gaya, tekanan air, dan muatan listrik.
Menurut Max Schultze (1825 -1874), protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan, sehingga sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.Fenomenafenomena fisik yang terdapat dalam protoplasma antara lain adalah:
1. Siklosis, yaitu gerak melingkar sitoplasma mengelilingi vakuola sel.
2. Difusi, yaitu gerak berpindah molekul-molekul solut dari larutan konsentrasi
tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah tanpa atau melalui membran
permeabel.
3. Osmosis, yaitu gerak berpindah molekul-molekul solven dari larutan
konsentrasi rendah ke berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
4. Gerak Brown, yaitu gerak berpindah molekul-molekull atau partikel-partikel
zig-zag yang disebabkan oleh energi kinetik dari molekul-molekul atau
partikel-partikel tersebut.
IV. BAHAN
1.

Daun Elodea sp

8.

Karet gelang,

2.

Kristal KMnO4

9.

Benang putih

3.

Kristal garam dapur (NaCI )

10.

Umbi akar wortel

4.

Air kran/ledeng

11.

Daun Rhoeo discolor

5.

Es batu

12.

Telur ayam

6.

Sirup merah

13.

Asam cuka

7.

Lembaran usus babi

V. ALAT
1. Tabung reaksi

7. Standard

2. Mikroskop binokuler

8. Klem

3. Gelas obyek

9. Pisau silet

4. Gelas penutup

10. Pipet penetes

5. Cawan petri,

11. Gelas piala

6. Thistle tube

12. Gelas Beake

26

VI.CARA KERJA
A. Melihat gerak siklosis
1.

Ambilah daun Elodea sp. yang masih segar, letakkan

pada gelas obyek dan lihatlah dengan mikroskop cahaya.


2.

Perhatikan arah gerak kloroplas, yang sebenarnya

adalah gerak sitoplasma. Gerakan ini disebut siklosis.


3.

Gambarlah pola gerak yang anda lihat pada lembar

HASIL KERJA
B. Membuktikan proses difusi secara in-vitro dan in-vivo
(a).Difusi in-vitro
1. Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isilah dengan air kira-kira
separuhnya, lalu tambahkan ke dalam masing-masing tabung kristal
KMnO4 sedikit saja
2. Tabung reaksi 1 celupkan ke dalam air mendidih, tabung reaksi 2
celupkan ke dalam air es, dan tabung reaksi 3 biarkan di rak tabung
dalam suhu kamar.
3. Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu ( stop watch) ,
waktu pencatatan dimulai saat kristal KMnO4 dimasukkan ke dalam
tabung reaksi sampai larutan homogen. Bandingkan lama waktu yang
diperlukan untuk mencapai keadaan homogen pada ketiga tabung
percobaan.
(b).

Difusi in-vivo
1. Irislah umbi akar wortel secara melintang tipis-tipis sekitar 2 mm.
2. Ambilah 2 cawan petri, isilah cawan I dengan air kran dan cawan II
dengan larutan garam dapur (2%).
3.

Masukkan 5 irisan umbi akar wortel tersebut pada masing-masing


cawan petri, tunggu beberapa menit. Rasakan masing-masing irisan
wortel pada kedua cawan dengan kedua tangan anda.

27

4. Bandingkanlah apa yang anda rasakan dengan irisan umbi akar wortel
pada masing-masing cawan petri.
5. Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu ( stop watch) ,
waktu mulai perendaman sampai potongan wortel menjadi lembek
atau menjadi keras.
C. Membuktikan peristiwa osmosis in-vitro dan in-vivo
(a). Buatlah osmometer dengan cara:
1. Isilah thistle tube dengan sirup merah. Saat pengisian, posisi thistle tube
berdiri tegak dengan ujung yang lebar berada di atas, dan tutuplah
lubang bagian bawah (yang kecil) dengan ujung jari telunjuk.
Usahakan

ruang yang

lebar

terpenuhi

oleh

sirup hingga

permukaannya cembung, usahakan tidak ada gelembung udara yang


masuk. Tutupkan lembaran usus babi yang sudah dibasahi pada mulut
yang lebar dari thistle tube dan ikatlah dengan karet gelang.
2. Pasanglah thistle tube pada standard dengan posisi seperti pada
Gambar (di lampiran bab ini), dan tandailah tinggi sirup (awal) dengan
benang bol putih. Masukkan permukaan bawahnya ke permukaan air
dalam gelas beaker yang sebelumnya telah dipasang di dekat standard.
(b).Catatlah jarak kenaikan sirup setiap waktu lima menit sampai 4x 5 menit
atau sampai sirup tidak naik lagi (tercapai kesetimbangan), lalu buatlah
grafik yang menggambarkan hubungan interval waktu dengan kenaikan
sirup dalam satuan cm. (Sementara itu anggota kelompok lain dapat
melakukan langkah-langkah di atas untuk gelas beaker yang diisi dengan
air es dan air panas/mendidih).
(c). Pembuktian peristiwa osmosis in-vivo prosedurnya sama dengan
pembuktian peristiwa difusi in-vivo.
D. Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis
1. Sayatlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu (2 sayatan
tipis), lalu masingmasing sayatan letakkan pada gelas obyek yang berbeda.

28

2. Setelah itu gelas obyek I ditetesi dengan air kran dan gelas obyek II
ditetesi dengan larutan NaCI, lalu masing-masing ditutup dengan gelas
penutup. Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu (stop watch)
berapa lama terjadi perubahan pada struktur selnya.
3. Lihatlah spesimen pada kedua gelas obyek dengan mikroskop cahaya,
selanjutnya gambarlah strukturnya pada Lembar HASIL KERJA.
4.

Lakukan langkah-langkah seperti di atas dengan mengganti daun Rhoeo


discolor dengan darah katak atau darah manusia. Bandingkan hasilnya
dengan darah katak atau darah manusia yang bermedium larutan Ringer
(garam fisiologis).

VII. HASIL KERJA


1. Gambar 1. Gerak siklosis protoplasma
Keterangan:

2. Waktu yang diperlukan untuk mencapai larutan KMNO 4 homogen


1). Pada medium air mendidih

: menit

2). Pada medium air es

: menit

3). Pada medium suhu kamar

: menit

3. Keadaan irisan umbi akar wortel


1). Dalam medium air

2). Dalam laritan NaCl

3). Waktu perubahan yang diperlukan dalam medium air :

29

4) Waktu perubahan yang diperlukan dalam medium NaCl:.


4. Kenaikan sirup (cm) per interval waktu 5 menit pada tiga medium
berbeda.
Interval waktu
lima menit ke-

Kenaikan sirup (cm) pada medium berbeda


Air es

Air mendidih

Air biasa

1
2
3
4
5. Grafik hubungan antara kenaikan sirup dengan interval waktu pada
medium air es, air suhu normal dan air mendidih.

Kenaikan
sirup (cm)

10

15

20

25

Interval waktu (menit)

6. Gambar sel-sel representative daun Rhoeo discolor pada medium air dan

30

larutan NaCI:
1). Medium air:

2). Medium NaCl:

VIII. DISKUSI
1. Sebutkan ciri-ciri khas sistem koloid ?

2. Apa pengaruh suhu terhadap proses difusi? Mengapa demikian?

3. Bagaimana turgor pada irisan umbi akar wortel yang direndam dalam air

31

dan larutan NaCI ?

4. Ke mana osmosis berlangsung pada irisan umbi akar wortel dalam medium
air biasa dan larutan NaCI?

5. Pada percobaan dengan osmometer, mengapa suatu saat sirup dalam


thistle tube tidak naik lagi?

6. Terangkan bagaimana terjadinya:


(a). Plasmolisis dan plasmoptisis

(b). Krenasi dan haemolisis

IX.KESIMPULAN

32

Lampiran : Gambar susunan Osmometer

Keterangan:
1. Statif
2. Thistle tube
3. Air sirup
4. Usus babi
5. Gelas beaker + air
6. Benang, tanda tinggi awal sirup

33

34

Anda mungkin juga menyukai