Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN TTH, MIGRAIN DAN CLUSTER

N
o
1

Uraian
Anamnesis
Sifat Nyeri
Distribusi
nyeri

Pencetus

Gejala lain
yang
mengikuti

Pemeriksaa
n Klinis

Tension
Headache

Type

Migrain

Cluster

Menekan,
tumpul
dan konstan
Bilateral, melingkar,
lokalisata pada otot
yang terlibat

Berdenyut (pulsating)

Posisi tubuh tidak


banyak
bergerak
terlalu lama, terlalu
banyak membaca,
terlalu
banyak
berpikir, kelelahan,
stress, cemas

Bergerak, batuk,
atau berjalan;

Konstan,parah,
tidak
berdenyut,
unilateral,
sering
berbatas pada mata,
retroorbital,temporal,ata
u sisi wajah
Alkohol, rokok, stress,
perubahan
cuaca,
serangan hay fever

Unilateral

bersin,

Cemas,
depresi,
perasaan tertekan

Anggur merah, coklat, bau


yang tajam, cahaya yang
tajam,
panas
yang
berlebihan/ alkohol, kafein,
nikotin, stress emosi, daur
tidur
tidak
teratur,
perubahan hormonal
Mual muntah, fotofobia
dan fonobia

normal

Aura (melihat kilatan atau


cahaya, merasa mengecap
atau membaui sesuatu,
defisit motorik (afasia),
baal
Normal

Mungkin ditemukan :
Cranial/cervical
muscle
tenderness
Horner
syndrome
(ie,
relative miosis with 1-2
mm of ptosis on the same
side as the headache)
Conjunctival injection
Tachycardia/bradycardia
Hypertension/hypotension

Flushing/ kemerahan di
dahi,
injeksi
dan
lakrimasi konjungtiva,
kongesti hidung

Fisik :
Ipsilateral
nasal
congestion,
rinorrhea,
lakrimasi,
hiperemis
konjungtiva,
facial
diaphosresis,
edema
palpebra, partial horner
syndrome, takikardia

Terapi

Edukasi

- Hemisensory
or
hemiparetic neurological
deficits (ie, complicated
migraine)
- Adie type pupil (ie, poor
light reactivity with lightnear dissociation)
Akut
- Ergotamin tartrat
- Triptan
(agonis
selektif serotonin)

Aspirin,
paracetamol,

olahraga

teratur,

istirahat

yang

Profilaksis
- SSRI
- Asam valproat

Abortif
- Oksigen
- Triptans
(selective agonis
of
serotonin
5HT1 reseptors)
- Ergot alkaloid
Profilaksis
- Ca
Chanel
Blocker
( Verapamil)
- Corticosteroid
(prednisone)

mencegah kelelahan fisik,

Meghindari pencetus

tidur

cukup,

cukup, relaksasi otot

hipertensi,

(massage,

kacamata

yoga,

stretching),

mengatasi

menggunakan
hitam

menghindari

untuk
cahaya

meditasi,

dan

matahari, hindari pencetus,

biofeedback.

Jika

makan

penyebabnya adalah
kecemasan

teratur,

dan

menghindari stress.

atau

depresi maka dapat


dilakukan
5

Patofisiolog
i

behavioral therapy
(1) disfungsi sistem
saraf pusat yang
lebih
berperan
daripada
sistem
saraf perifer dimana
disfungsi
sistem

Teori

vaskular,

adanya

Cluster headache timbul

gangguan vasospasme

karena vasodilatasi pada

pembuluh

salah satu cabang arteri

darah

otak

berkonstriksi hipoperfusi

karotis

otak yang dimulai pada

diperantarai

eksterna

yang
oleh

saraf perifer lebih


mengarah
pada
ETTH
sedangkan
disfungsi
sistem
saraf
pusat
mengarah
kepada
CTTH,
(2) disfungsi saraf
perifer
meliputi
kontraksi otot yang
involunter
dan
permanen
tanpa
disertai
iskemia
otot,
(3) transmisi nyeri
TTH
melalui
nukleus
trigeminoservikalis
pars kaudalis yang
akan mensensitasi
second
order
neuron pada nukleus
trigeminal
dan
kornu
dorsalis
( aktivasi molekul
NO)
sehingga
meningkatkan input
nosiseptif
pada
jaringan perikranial
dan miofasial lalu
akan terjadi regulasi
mekanisme perifer
yang
akan
meningkatkan
aktivitas
otot
perikranial. Hal ini
akan meningkatkan
pelepasan
neurotransmitter
pada
jaringan
miofasial,
(4) hiperflesibilitas
neuron
sentral

korteks

visual

dan

menyebar ke depan.
Penyebaran

histamine

intrinsic

(Teori Horton).
frontal

berlanjuta

dan Serangan

cluster

menyebabkan fase nyeri headache

merupakan

kepala dimulai.

suatu gangguan kondisi


fisiologis

Teori

cortical

ambang

nilai dengannya, yang ditandai


menurun oleh

saraf

dan

spread struktur yang berkaitan

depression,

otak

disfungsi

mudah terjadi eksitasi hipotalamus

yang

neuron lalu berlaku short- menyebabkan

kelainan

lasting wavedepolarization kronobiologis dan fungsi


oleh

pottasium-liberating otonom.

Hal

(penurunan menimbulkan defisiensi

depression

pelepasan kalium) sehingga autoregulasi

dari

terjadinya vasomotor dan gangguan

menyebabkan
periode

ini

neuron respon

depresi

kemoreseptor

memanjang. pada korpus karotikus

yang

Selanjutnya, akan terjadi terhadap kadar oksigen


penyebaran depresi yang yang turun. Pada kondisi
menekan

aktivitas ini, serangan dapat dipicu

ketika

melewati oleh kadar oksigen yang

korteks serebri.

terus menurun. Batang

akan
neuron

otak yang terlibat adalah


setinggi
Teori

pons

dan

Neovaskular medulla oblongata serta

(trigeminovascular),

: nervus V, VII, IX, dan X.

vasodilatasi akibat aktivitas Perubahan

pembuluh

NOS dan produksi NO darah diperantarai oleh


akan

merangsang

saraf

trigeminus

ujung beberapa
pada neuropeptida

macam
(substansi

pembuluh darah sehingga P, dll) terutama pada

nosiseptif
pada
nukleus trigeminal,
talamus, dan korteks
serebri yang diikuti
hipesensitifitas
supraspinal (limbik)
terhadap nosiseptif.
Nilai
ambang
deteksi
nyeri
( tekanan, elektrik,
dan termal) akan
menurun di sefalik
dan
ekstrasefalik.
Selain itu, terdapat
juga
penurunan
supraspinal
decending
paininhibit activity,
(5) kelainan fungsi
filter nyeri di batang
otak
sehingga
menyebabkan
kesalahan
interpretasi
info
pada otak yang
diartikan
sebagai
nyeri,
(6)
terdapat
hubungan
jalur
serotonergik
dan
monoaminergik
pada batang otak
dan
hipotalamus
dengan terjadinya
TTH.
Defisiensi
kadar serotonin dan
noradrenalin di otak,
dan juga abnormal
serotonin platelet,
penurunan
beta
endorfin di CSF dan
penekanan
eksteroseptif pada

melepaskan

CGRP sinus kavernosus (teori

(calcitonin gene related). Lee Kudrow).


CGRP akan berikatan pada
reseptornya di sel mast
meningens

dan

akan

merangsang

pengeluaran

mediator

inflamasi

sehingga

menimbulkan

inflamasi neuron. CGRP


juga bekerja pada arteri
serebral dan otot polos
yang akan mengakibatkan
peningkatan aliran darah.
Selain itu, CGRP akan
bekerja

pada

post

junctional

site

second

neuron

yang

order

bertindak sebagai transmisi


impuls nyeri.
Teori

sistem

saraf

simpatis, aktifasi sistem ini


akan mengaktifkan lokus
sereleus sehingga terjadi
peningkatan

kadar

epinefrin. Selain itu, sistem


ini

juga

nukleus

mengaktifkan
dorsal

sehingga

terjadi

peningkatan
serotonin.
kadar
serotonin

rafe
kadar

Peningkatan
epinefrin

dan
akan

otot temporal dan


maseter,
(7)
faktor
psikogenik ( stres
mental) dan keadaan
non-physiological
motor stress pada
TTH
sehingga
melepaskan
zat
iritatif yang akan
menstimulasi perifer
dan aktivasi struktur
persepsi
nyeri
supraspinal
lalu
modulasi
nyeri
sentral. Depresi dan
ansietas
akan
meningkatkan
frekuensi
TTH
dengan
mempertahankan
sensitisasi
sentral
pada jalur transmisi
nyeri,
(8) aktifasi NOS
(
Nitric
Oxide
Synthetase) dan NO
pada kornu dorsalis.

menyebabkan

konstriksi

dari pembuluh darah lalu


terjadi

penurunan

aliran

darah di otak. Penurunan


aliran darah di otak akan
merangsang serabut saraf
trigeminovaskular.
aliran

darah

Jika

berkurang

maka dapat terjadi aura.


Apabila terjadi penurunan
kadar serotonin maka akan
menyebabkan

dilatasi

pembuluh

darah

intrakranial
ekstrakranial

dan
yang

akan

menyebabkan nyeri kepala


pada migren.

Anda mungkin juga menyukai