Artinya:
"Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu) dan
membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaan itu". (QS. al-Qiyamah 75: 17-18)
Sedangkan menurut istilah, al-Qur'an mengandung arti firman Allah Swt
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai mukjizat baginya dan
menjadi ibadah bagi yang membacanya.
Dari pengertian ini kita memahami bahwa mushaf (lembaran) yang
diturunkan oleh Allah Swt kepada para nabi selain Nabi Muhammad Saw tidak
disebut al-Qur'an, contohnya seperti:
Kalam Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang apabila dibaca
tidak dianggap ibadah (hadits Qudsi).
Al-Qur'an merupakan kitab Allah Swt yang mutlak kebenarannya, tidak
ada keraguan di dalamnya dan sekaligus menjadi petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa, bukan buatan Nabi Muhammad Saw, bukan buatan para sahabat Nabi
Muhammad, akan tetapi kalam Allah yang diwahyukan kepadanya dengan
perantaraan Malaikat Jibril.
Seperti dijelaskan Allah dalam al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 2:
Artinya:
"Al-Qur'an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertakwa". (QS. Al-Baqarah, 2: 2)
2. Kelebihan Al-Qur'an
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad Saw, mempunyai berbai keistimewaan dibandingkan dengan kitabkitab sebelumnya, antara lain:
a. Kesucian al-Qur'an akan senantiasa terjaga sampai akhir zaman. Dari
hurufnya, kalimatnya, kaidahnya dan kesemuanya tidak ada yang dapat
mengubahnya. Bandingkan dengan kitab-kitab sebelum yang sudah banyak
mengalami perubahan pergeseran makna dan ajarannya akibat dari tangantangan manusia.
Kemurnian al-Qur'an untuk selama-lamanya dijamin oleh Allah Swt melalui
firman-Nya dalam surah al-Hijr ayat 9:
Artinya:
"Sesunguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur'an, dan pasti Kami (pula)
yang memeliharanya". (QS. Al-Hijr, 15: 9)
b. Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah untuk seluruh umat
manusia tanpa terkecuali yang berlaku sampai akhir zaman. Sedangkan kitabkitab lainnya Allah turunkan hanya untuk satu kaum dan berlaku sampai turun
wahyu (datangnya rasul) berikutnya.
Allah Swt menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa AS dan hanya
diperuntukkan bagi kaumnya, sehingga setelah turun wahyu al-Qur'an kepada
Nabi Muhammad Saw, kitab tersebut tidak berlaku lagi, demikian juga kitabkitab sebelumnya.
c. Al-Qur'an merupakan pelengkap dan penyempurna bagi kitab-kitab
sebelumnya yang Allah turunkan kepada rasul-Nya.
Hal ini dijelaskan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:
.
Artinya:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu menjadi
agama bagi kamu". (QS. Al-Maidah, 5: 3)
d. Ajaran yang terkandung dalam al-Qur'an mengandung keseimbangan antara
dua kebahagiaan; yaitu kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
e. Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw diantara
mukjizat-mukjizat yang lainnya.
f. Gaya bahasa yang ada dalam al-Qur'an sangat indah dan hebat yang tidak
dapat ditiru oleh siapapun meskipun dia ahli sastra yang hebat.
g. Kandungan al-Qur'an sangat akurat dan selalu sesuai dengan situasi dan
kondisi, serta cocok dengan pembuktian-pembuktian IPTEK.
3. Pengertian Hadits
Para ulama ahli hadits berbeda pendapat dalam memberikan pengertian
tentang hadits. Mereka menyatakan bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain:
a. Keterbatasan ilmu dari ulama ahli hadits.
b. Terlalu luasnya obyek peninjauan ilmu hadits.
Namun secara umum, pengertian hadits dari segi bahasa berarti baru atau
khabar (berita). Jadi, hadits adalah khabar (berita) dari Nabi Muhammad Saw.
Hadits yang bermakna khabar diambil dari kata haddasa, yuhaddisu,
tahdis yang artinya ikhbar (mengabarkan) seperti ungkapan:
Artinya:
"Ia mengabarkan sesuatu khabar kepada kita".
Allah Swt sendiri menggunakan hadits dengan mana khabar, seperti dalam
al-Qur'an surah at-Tur ayat 34 berikut ini:
Artinya:
"Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (al-Qur'an) jika
mereka orang-orang yang benar". (QS. at-Tur, 52: 34)
Pengertian hadits dari segi istilah menurut pendapat ulama terbagi menjadi
dua bagian, yaitu: pengertian hadits secara sempit dan pengertian hadits secara
luas. Pengertian hadits secara sempit sebagaimana yang dikemukakan oleh para
ahli hadits adalah sebagai berikut:
Artinya:
"Ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir), dan sebagainya".
tidak termasuk hal-hal yang disandarkan kepada para sahabat dan juga para tabi'in
atau yang lainnya.
Sedangkan pengertian hadits secara luas adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat dan tabi'in. hadits yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad disebut hadits Marfu', yang disandarkan
kepada para sahabat disebut hadits Mauquf, dan disandarkan kepada para tabi'in
disebut hadits Maqtu'.
B. Fungsi Al-Qur'an dan Hadits dalam Kehidupan Manusia
1. Fungsi Al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad sebagai Mukjizat dan bukti kebenaran atas kebenaran kerasulannya.
Allah menurunkan al-Qur'an kepada rasul dan nabi-Nya yang terakhir yaitu Nabi
Muhammad Saw dengan membawa fungsi sebagai berikut:
a. Petunjuk atau hidayah bagi manusia
Allah Swt menurunkan al-Qur'an sebagai petunjuk atau hidayah bagi manusia.
Namun perlu dipahami, manusia yang akan mendapat petunjuk dari al-Qur'an
ialah orang-orang yang senantiasa bertakwa kepada Allah, beriman kepada
yang gaib, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezekinya di jalan
Allah Swt, sekaligus percaya kepada kitab-kitab Allah. Baik yang Allah
turunkan kepada Nabi Muhammad Saw (al-Qur'an) maupun ktab-kitab yang
Allah turunkan kepada para nabi sebelumnya, seperti kitab Taurat, Zabur, dan
Injil.
Ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang fungsi al-Qur'an sebagai petunjuk
bagi manusia diantaranya terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 185:
Artinya:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang batil)". (QS. al-Baqarah, 2: 185)
b. Obat dan rahmat bagi manusia
Al-Qur'an juga berfungsi sebagai obat penawar keraguan dan penyakit hati
serta rahmat bagi manusia. Khususnya bagi orang-orang yang beriman dan
senantiasa mengerjakan amal saleh. Hal ini dapat dicermati dalam firman
Allah Swt dalam surah al-Isra' ayat 82 berikut ini:
Artinya:
"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman, dan al-Qur'an itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian". (QS. al-Isra', 17: 82)
c. Pelajaran yang berharga dan penerang atas segala hukum
Al-Qur'an dapat dijadikan pelajaran yang berharga dan penerangan atas segala
hukum dan aturan yang benar bagi kehidupan manusia. Sebagaimana firman
Allah Swt dalam surah Yasin ayat 69:
.........
Artinya:
"Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas". (QS.
Yasin, 36: 69)
d. Petunjuk tentang tata cara beribadah kepada Allah
Al-Qur'an sebaga ipetunjuk tentang tata cara beribadah kepada Allah Swt, tata
cara bergaul dengan sesame manusia, akhlak terhadap alam ingkungan, dan
tata cara menjaga martabat dan kedudukan manusia yang tinggi, baik
dihadapan Allah Swt maupun dalam pandangan manusia. Dalam pandanga alQur'an, manusia akan jatuh ke jurang kenistaan apabila tidak mengetahui tata
cara bergaul dengan Allah Swt dan sesamanya. Hal ini tercantu dalam firman
Allah Swt dalam surah Ali Imran ayat 112:
Artinya:
"Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka
(berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.
Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang
demikian itu, karea mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para
Teliti
nabi, tanpa hak (alasan yangPintar
benar).dan
Yang
demikian itu karena mereka
durhaka
dan melampaui
batas". ini
(QS.
Aligaris
Imran,
3: 112) kalimat yang
Perhatikanlah
ayat-ayat berikut
dan
bawahilah
mengandung fungsi diturunkannya al-Qur'an:
.........
2. Fungsi Hadits
Al-Qur'an merupakan sumber hukum yang pertama dan hadits menjadi
asas perundang-undangan setelah al-Qur'an.kedudukan hadits terhadap al-Qur'an
tidak lepas dari salah satu dari tiga fungsi berikut ini:
a. Menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh alQur'an. Maka dalam hal ini keduanya bersama-sama menjadi sumber hukum
Islam, misalnya. Di dalam al-Qur'an Allah Swt mengharamkan bersaksi palsu,
sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Hajj ayat 30:
........
Artinya:
"Dan jauhilah perkataan dusta". (QS. al-Hajj, 22: 30)
Kemudian Nabi Muhammad Saw menguatkan dengan haditsnya:
)
:
:
)
(
Artinya:
"Perhatikan! Aku akan memberitahukan kepadamu sekalian sebesar-besarnya
dosa besar! Sahut kami: "Baiklah, hari Rasulullah", Beliau meneruskan
sabdanya, (1) syirik kepada Allah (2) menyakiti kedua orang tua. Saat itu
Rasulullah sedang bersandar, tiba-tiba duduk seraya bersabda lagi, "ingat!
Dan berkata (bersaksi) palsu". (HR. Bukhari Muslim)
b. Memberikan perincian dan penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang
masih global, memberikan persyaratan ayat-ayat al-Qur'an yang masih mutlak,
dan memberikan penentuan khusus terhadap ayat-ayat yang masih umum.
c. Menetapkan hukum-hukum atau aturan-aturan yang tidak terdapat dalam alQur'an. Di dalam hal ini, aturan-aturan itu hanya berasaskan hadits sematamata. Misalnya larangan berpoligami bagi seseorang terhadap seorang wanita
dengan bibinya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
( )
Artinya:
"Tidak (sah) seseorang wanita dikumpulkan (dimadu) dengan ammah
(saudari bapak)nya dan seorang wanita dengan khalah (saudari ibu)nya".
(HR. Bukhari Muslim)
C. Al-Qur'an dan Hadits sebagai Pedoman Hidup Manusia
1. Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup Manusia
Al-Qur'an diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw
dengan perantaraan Malaikat Jibril pertama kali di Gua Hira. Ketika itu Nabi
Muhammad Saw sedang berkhalwat atau bersemedi dalam usia 40 tahun.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramdan tahun 1 kenabian, dan berlangsung
secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bula 22 hari dengan wahyu
pertamanya surah al-'Alaq ayat 1-5.
Al-Qur'an dijadikan sebagai pedoman hidup karena al-Qur'an menjelaskan
berbagai aspek kehidupan manusia, yang baik dan yang buruk, yang benar dan
yang salah, yang halal dan yang haram, dan sebagainya. Al-Qur'an memberikan
penekanan khusus terhadap masalah akhlak manusia, dan menjadikan Rasulullah
sebagai uswah hasanah (surh teladan) bagi manusia, karena beliau memiliki
akhlak karimah. Dasar akhlak yang pertama dan utama adalah al-Qur'an. Ketika
ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, Siti Aisyah menjawab "Akhlak Rasulullah
adalah al-Qur'an".
Dasar dijadikannya al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi manusia adalah
karena kandungannya mengatur tentang aspek kehidupan manusia, antara lain:
a. Al-Qur'an sebagai hudan petunjuk bagi kehidupan manusia dari kesesatan ke
jalan taat kepada Allah, dan dari kegelapan ke jalan cahaya kebenaran.
b. Al-Qur'an sebagai bayan artinya menjelaskan hukum-hukum secara rinci
untuk kemaslahatan manusia yang ada di muka bumi ini.
c. Al-Qur'an sebagai furqan artinya membedakan antara yang hak dan yang batil,
membedakan antara jalan tauhid dan jalan syirik, membedakan antara jalan
Allah dan jalan setan.
d. Al-Qur'an sebagai syifa' artinya obat atau penawar hati dari penyakit yang ada
dalam dada manusia.
Pintar dan Teliti
1.
2.
( )
Artinya:
"Seorang mukmin menjadi mulia karena agamanya, mempunyai kepribadian
karena akalnya, dan menjadi terhormat karena akhlaknya". (HR. Hakim)
Rangkuman
Al-Qur'an menurut istilah ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai mukjizat baginya yang menjadi ibadah bagi yang
membacanya.
Hadits menurut bahasa artinya sesuatu yang baru atau khabar (berita).
Mukjizat hanya diberikan Allah kepada para rasul dengan tujuan untuk
menguatkan risalah mereka. Mukjizat tidak dapat dipelajari oleh siapa pun.
Fungsi al-Qur'an: sebagai petunjuk bagi manusia, obat dan rahmat bagi
manusia, dan sebagai petunjuk tata cara ibadah kepada Allah Swt.
Al-Qur'ah diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw dengan
perantaraan Malaikat Jibril pertama kali di Gua Hira ketika Nabi berusia 40
tahun. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 1 kenabian, dan
diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari dengan
wahyu pertamanya surah al-'Alaq ayat 1-5.
Uji kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Al-Qur'an menurut bahasa artinya..
a. Bilangan
b. Bacaan
c. Pedoman
d. Tulisan
b. Muhammad Saw
c. Ibrahim As
d. Isa AS
b. Pelajaran
c. Perhiasan
d. Petunjuk
b. Petunjuk
c. Pelajaran
d. Kemenangan
b. Petunjuk
c. Pelajaran
d. Kemenangan
b. Modern
c. Baru
d. Maju
b. Siaran
c. Penanaman
d. Berita
b. Fi'li
c. Hammi
d. Sahih
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
Artinya:
"Dan jika kamu meragukan (al-Qru'an) yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), maka buatlah satu saja yang semisal dengannya dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar". (QS. al-Baqarah, 2: 23)
Para penyair tersohor kaum kafir dipersilahkan berkumpul untuk
membuat satu bait syair saja yang seperti ayat al-Qur'an, dan ternyata mereka
tidak berhasil membuatnya. Setelah kejadian itu, diantara mereka ada yang
mengakui bahwa al-Qur'an adalah wahyu Allah yang penuh dengan
keistimewaan dan menjadikannya sebagai pedoman hidup baginya.
b. Menjadikan keduanya sebagai pedoman hidup dalam berperilaku sehari-hari,
sehingga mampu mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah Saw:
( )
Artinya:
"Sungguh telah aku tinggalkan kepadamu dua hal, kamu tidak akan tersesat
selama berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah Swt dan sunnah rasulNya". (HR. Malik)
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Allah dan rasul-Nya menyuruh kita
semua untuk menjadikan keduanya sebagai pedoman kehidupan secara kaffah
(menyeluruh), dan tidak boleh sebagian-sebagian atau sepotong-sepotong.
Manusia yang tidak menjadikan keduanya sebagai pedoman hidup, maka
hidupnya akan tersesat dalam arti tidak akan tahu mana jalan hidayah dan
mana jalan setan.
c. Mengajarkan al-Qur'an dan hadits kepada manusia untuk dapat dijadikan
pedoman selama hidup di dunia ini sehingga dapat mewujudkan kehidupan
yang tenteram penuh rida Allah Swt. Rasulullah menjelaskan dalam haditsnya,
bahwa mempelajari dan mengajarkan al-Qur'an termasuk salah satu cirri
kepribadian seorang muslim, sebagaimana sabdanya:
.
( )
Artinya:
"Rasulullah Saw bersabda: "Sebaik-baik kamu yaitu yang mempelajari alQur'an dan mengajarkannya". (HR. Bukhari)
B. Perilaku Orang yang Mencintai Al-Qur'an dan Hadits
1. Al-Qur'an dan Hadits Sumber Hukum Umat Islam
Al-Qur'an dan hadits merupakan sumber hukum bagi umat Islam. Di
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula semua ajaran dari Nabi
Muhammad yang beruypa perintah dan larangan yang terdapat di dalam
haditsnya, hendaknya dijunjung tinggi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang telah dijelaskan di dalamnya.
Mencintai al-Qur'an dan hadits, tidak hanya berupa ucapan dan keyakinan
dalam hati, tetapi harus dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku yang baik dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya bagi umat Islam. Diantara sikap yang
membuktikan bahwa kita benar-benar mencintai al-Qur'an dan hadits adalah:
a. Selalu taat beribadah kepada Allah Swt
Kecintaan yang kuat terhadap al-Qur'an dan hadits akan senantiasa
mendorong kita untuk taat dan patuh pada perintah-perintah dan laranganlarangan Allah dan rasul-Nya. Ketaatan muncul dari kecintaan yang mendalam
bahwa segala yang terkandung di dalamnya adalah benar dan harus dipatuhi
oleh umat manusia. Bukanlah kita diciptakan oleh Allah Swt hanyalah untuk
beribadah kepada-Nya? Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. az-Zariyat
ayat 56:
Artinya:
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku". (QS. az-Zariyat, 51: 56)
b. Selalu menghindari perbuatan maksiat
Maksiat merupakan perbuatan durhaka kepada Allah dan rasul-Nya,
baik dengan cara melanggar segala larangan agama mupun tidak mau
melaksanakan segala perintah agama. Seorang muslim yang telah tertanam
dalam dirinya rasa cinta kepada Allah dan rasul-Nya, akan selalu menjaga
dirinya dari perbuatan maksiat dan menghindari sikap dan perilaku yang akan
mendatangkan mudarat (bahaya) bagi dirinya maupun bagi orang lain. Tidak
ada satu agama yang ajarannya menganjurkan untuk berbuat maksiat, atau
berbuat jahat kepada sesame manusia dan alam lingkungannya. Oleh sebab
itu, bagi orang yang beriman hendaknya menjauhkan diri dari perilaku dan
perbuatan maksiat, karena segal perbuatan yang telah dilakukannya, akan
mendapatkan balasan dari Allah Swt sesuai dengan perbuatan tersebut. Allah
Swt berfirman dalam QS. az-Zalzalah ayat 7-8:
Artinya:
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya ia akan
melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
zarrah, niscaya dia akan meilhat (balasan)nya". (QS. az-Zalzalah, 99: 7-8)
c. Selalu berbakti kepada kedua orangtua
Di dalam al-Qur'an dan hadits dijelaskan bahwa selain kita wajib
bersyukur kepada Allah Swt, kita juga wajib menghormati dan berbakti
kepada kedua orangtua. Mereka sangat besar jasanya dalam kelangsungan
hidup kita, tanpa kebesaran jiwanya dan kemuliaan hatinya, kita tidak
mungkin dapat hidup seperti sekarang ini. Semuanya adalah berkat sifat kasih
sayang Allah yang diberikan kepada orangtua kita sehingga mampu
membesarkan kita dengan penuh keikhlasan.
Manusia yang mencintai Allah dan rasul-Nya, tidak mungkin berbuat
durhaka kepada orangtuanya. Dia akan selalu hormat, sopa, dan santun kepada
keduanya, karena telah tertanam dalam hatinya bahwa durhaka kepada kedua
orangtua akan mendatangkan merka Allah Swt. Hadits Rasulullah Saw yang
diriwayatkan oleh Siti Aisyah menjelaskan hal tersebut.
( )
Artinya:
"Rida Allah itu bergantung kepada rida kedua orangtua, dan murka Allah itu
juga bergantung kepada murka kedua orangtua". (HR. Bukhari)
Demikiankah diantara sikap perilaku yang mencerminkan kecintaan
terhadap al-Qur'an dan hadits, yang hendaknya dijadikan teladan dan
kepribadian setiap muslim yang mengaku beriman dalam kehidupanya seharihari.
sendiri tidak punya kemauan dan kerja keras untuk membangun Negara.
Perhatikan firman Allah Swt berikut ini:
........
........
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sebelum
mengubah keadaan diri mereka sendiri". (QS. ar-Ra'd, 13: 11)
Rangkuman
Al-Qur'an dan Hadis merupakan sumber hukum umat islam
Perilaku orang yang mencintai al-Qur'an dan hadits antara lain:
Selalu taat beribadah kepada Allah Swt
Selalu menghindari perbuatan maksiat
Selalu berbakti kepada kedua orangtua
Fungsi al-Qur'an dan hadits dalam kehidupan:
Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia
Sebagai landasan hukum dan etika
Sebagai tempat kembalinya segala persoalan
Manfaat berperilaku mencintai al-Qur'an dan hadits dalam kehidupan
sehari-hari:
Memiliki pedoman dalam kehidupan pribadinya
Memiliki pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
Memiliki pedoman hidup berbangsa dan bernegara
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Kitab Allah yang wajib kita ketahui ada.
a. Empat
b. Lima
c. Enam
d. Tujuh
b. Zabur
c. Injil
d. Al-Qur'an
3. Salah satu perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada al-Qur'an dan hadits
adalah..
a. Banyak maksiat
b. Selalu jahat
d. Selalu taat
5. Allah Swt tidak akan mengubah nasih suatu bangsa kecuali yang
mengubahnya
a. Bangsa lain
b. Bangsa tetangga
6. Allah Swt menentang para penyair untuk membuat kalimat yang serupa
dengan al-Qur'an, tetapi mereka tidak bias, hal ini dijelaskan dalam al-Qur'an
surah..
a. Ali Imran: 102
b. Al-Baqarah: 23
c. Al-Maidah: 12
d. Ar-Rum: 21
7. Sebaik-baik manusia adalah orang yang .
a. Mengajarkan dan mengamalkan hadits
b. Mempelajari dan mengajarkan al-Qur'an
c. Mengerjakan shalat
d. Dermawan para setiap orang
8. Al-Qur'an dan hadits hendaknya dapat dijadikan sebagai..
a. Pedoman hidup
b. Hiasan
c. Kitab biasa
d. Kitab suci
b. Orang kafir
c. Orang Arab
d. Orang Islam
b. Mencari rezeki
d. Hidup bermasyarakat
Standar Kompetensi
A. QS. Al-Fatihah
1. Lafal Al-Qur'an dan Surah Al-Fatihah
Surah al-Fatihah terdiri dari 7 ayat dan tergolong surah Makkiyah (surah
yang diturunkan di Mekah). Al-Fatihah artinya pembukaan, karena dengan surah
inilah dibuka dan dimulainya al-Qur'an.
Bacaan surah al-Fatihah adalah sebagai berikut:
2. Terjemah Surah Al-Fatihah
Berikut ini terjemahan dari surah al-Fatihah
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
3. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
4. Pemilik hari pembalasan
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka bukan jalan mereka yang dimurkai dan buka pula jalan mereka yang
sesat.
ar-rahmani
al-'alamin
Yaumi
= mad lin
as-sirata
= mad tabi'i
an'amta
= izhar
B. QS. An-Nas
1. Lafal Al-Qur'an Surah An-Nas
2. Terjemah Surah An-Nas
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan manusia
2. Raja manusia
3. Sembahan manusia
4. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi
5. Yang membisikkan (kejahatan) dalam dada manusia
6. Dari golongan jin dan manusia.
3. Kandungan Surah An-Nas
Surah an-Nas terdiri dari 6 ayat, tergolong ke dalam surah Makkiyah yang
diturunkan sesudah surah al-Falaq, an-Nas disebut berulang kali dalam surah ini,
artinya manusia. Rasulullah Saw diperintahkan agar senantiasa minta pertolonga
kepada zat yang memelihara manusia dengan berbagai kenikmatan-Nya dan
mendidik manusia dengan berbagai cobaan-Nya. Dia yang memiliki manusia dan
yang mengatur ihwal mereka, serta menguasai hati mereka dengan keagunganNya.
Dalam surah ini sifat Rububiyah (ketuhanan) Allah disebutkan pertama
karena hal tersebut merupakan nikmat Allah yang luar biasa yang dianugerahkan
kepada hamba-Nya. Setelah ini disebutkan sifat Malikiyah (Yang memiliki, Yang
merajai) karena seorang hamba baru merasakan setelah ia mau berpikir. Ketiga
disebutkan sifat Uluhiyah (keesaan-Nya). Sebab manusia yang mau berpikir akan
mengerti, bahwa hanya Allah-lah yang wajib ditaati, diagungkan, dan disembah.
Manusia juga berlindung kepada pemilik makhluk dan Tuhan manusia dari
bisikan setan yang tak tampak dan selalu menggoda manusia. Bisikan setan itu
akan lenyap apabila manusia dikuasai oleh akal sehat serta berpikir sehat. Godaan
yang dibisikkan ke dalam hati manusia, terkadang datang dari jin atau manusia.
4. Hukum Bacaan
An-Nas
Ilahun
Mad tabi'i
Min syarri
Ikhfa'
Al-Waswasi
Sudurun
Mad tabi'i
Al-Jinnati
Gunnah
C. QS. Al-Falaq
1. Lafal Al-Qur'an Surah Al-Falaq
2. Terjemah Surah Al-Falaq
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Katakan, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)
2. Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhulbuhul (talinya)
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
3. Kandungan Surah Al-Falaq
Surah al-Falaq terdiri dari 5 ayat, tergolong ke dalam surah Makkiyah yang
diturunkan sesudah surah al-Fil. Kata al-Falaq terdapat pada ayat pertama yang
artinya waktu subuh. Diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i dari
Aqabah bin Amir bahwa Rasulullah Saw shalat dengan membaca surah al-Falaq
dan an-Nas dalam perjalanan. Dalam surah ini dinyatakan bahwa Nabi
Muhammad Saw berlindung kepada Allah yang menguasai subuh, memiliki
semua makhluk, dan menciptakan semua yang ada, dari setiap penyakita dan
kejahatan yang dilakukan oleh makhluk-Nya tanpa disadari.
D. QS. Al-Ikhlas
1. Lafal Al-Qur'an Surah Al-Ikhlas
Rangkuman
yaitu para nabi, para siddiqin, pada syuhada, dan para salihin dan orang
yang menentang Allah Swt yaitu orang yang dimurkai dan orang-orang
sesat dari jalan yang lurus.
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Al-Fatihah artinya..
a. Pembuka
b. Penutup
c. Pembeda
d. Penerang
b. Enam
c. Tujuh
d. Delapan
b. Selalu jahat
d. Rajin shalat
b. Izhar
d. Ikhfa'
b. Malaikat
c. Jin
d. Para nabi
6. Dalam surah an-Nas dinyatakan bahwa godaan pada manusia datang dari.
a. Manusia dan malaikat
7. Namimah artinya..
a. Menggoda
b. Berdoa
c. Bertapa
d. Mengumpat
8. Orang yang hasad apabila ada orang yang mendapat nikmat maka ia
merasa.
a. Senang
b. Terharu
c. Biasa-biasa saja
d. Tidak senang
c. Hati ragu-ragu
10.
artinya..
Standar Kompetensi
Memahami hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah
Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan isi kandungan hadits tentang iman dan ibadah dalam
fenomena kehidupan dan akibatnya
Menerapkan isi kandungan hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah
)
(
Artinya:
"Iman itu adalah engkau percaya kepada Allah, kepada para malaikat Allah,
kepada kitab-kitab Allah, kepada para utusan Allah, kepada hari kiamat dan
kepada qada' dan qadar-Nya Allah". (HR. Imam yang lima)
Hadits lain tentang iman ialah:
( )
Artinya:
"Iman itu adalah kamu mengimani Allah, malaikat-malaikat-Nya, akan
menjumpai-Nya (di padang mahsyar), rasul-rasul-Nya, dan hari
kebangkitan". (HR. Bukhari)
Pendapat para ulama tentang iman antara lain:
1). Iman adalah pernyataan dalam hati, ungkapan dengan lisan, dan disertai
pelaksanaan aktivitas dengan anggota badan.
2). Iman adalah pernyataan dalam hati dan ungkapan dengan lisan, tidak
mencakup pelaksanaan aktivitas dengan anggota badan.
3). Iman adalah percaya dan meyakini dengan seyakin-yakinnya akan adanya
Allah, baik zat-Nya, perbuatan-Nya, maupun sifat-sifat-Nya.
b. Kandungan Hadits tentang Iman
Hadits ini menunjukkan tentang pokok-pokok iman yang harus kita yakini
dengan keyakinan yang mantap dalam hati. Pokok-pokok iman itu ada enam
yaitu:
1). Percaya kepada Allah
2). Percaya kepada malaikat-Nya
3). Percaya kepada kitab-kitab-Nya
4). Percaya kepada rasul-rasul-Nya
5). Percaya kepada hari kiamat
6). Percaya kepada takdir baik maupun takdir buruk dari Allah.
Keenam pokok iman itu selalu lengkap dan tidakboleh terlepas
walupun hanya satu diantaranya. Umpamanya ada orang tidak percaya kepada
takdir Allah, maka ia bukan orang beriman. Kalau diumpaamakan sebuah
bangunan, iman adalah fondasinya. Tanpa fondasi, rumah akan mudah roboh.
Demikian pula dengan kita, tanpa iman, maka akan mudah goyah. Kita lebih
baik diberi iman yang kuat oleh Allah Swt daripada diberi harta banyak tapi
lupa diri, karena iman merupakan sumber ketenangan dan kebahagiaan.
Hubungan antara Iman dan Taqwa
Melaksanakan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya
)
(
( )
)
(
Artinya:
"Sesungguhnya setiap perbuatan itu diberi ganjaran sesuai dengan niatnya,
dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan
niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya, maka
hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk
urusan dunia, atau untuk wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
adalah untuk apa yang diniatkannya". (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Kandungan Hadits tentang Ibadah
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa setiap perbuatan
tidaklah berarti apa-apa, jika tidak disertai dengan niat. Niatlah yang
membedakan antra perbuatan yang sah (diterima syari'at) dan perbuatan yang
tidak sah (tidak diterima syari'at). Kata "innama" dalam hadits di atas
mempunyai arti pembatas. Kata tersebut berfungsi sebagai penetap suatu
perbuatan dan meniadakan perbuatan-perbuatan lain yang bertolak belakang
dengan perbuatan yang ditetapkan tersebut.
)
(
Artinya:
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu" (QS. az-Zariyat, 51: 56)
Perintah menyembah Allah banyak dijelaskan dalam al-Qur'an, antara lain
dalam surah al-Baqarah ayat 21:
Artinya:
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu, dan orang-orang
sebelummu, agar kamu bertakwa". (QS. al-Baqarah, 2: 21)
C. Iman dan Ibadah yang Diterima Allah
Dasar ibadah adalah tunduk dan merasa rendah dihadapan Allah Swt atau
taat kepada-Nya. Kata taat memiliki makna yang lebih mendalam dari kata
menghambakan diri, sebab ketaatan merupakan tujuan akhir dari sikap
menghinakan diri atau penghambaan terhadap sesuatu yang memiliki kemuliaan
yang paling sempurna yaitu Allah Swt.
Ibadah harus dilakuan dengan penuh ketaatan dan niat yang ikhlas
sehingga menjadi ibadah yang benar. Ibadah yang dilakukan tanpa ketaatan dan
niat adalah ibadah yang tidak benar (tidak sah). Maka secara umum dapatlah
diambil sebuah kesimpulan, bahwa setiap perbuatan atau perkataan yang
dilakukan tanpa niat dan ketaatan, baik itu perbuatan yang diwajibkan maupun
disunahkan, dianggap tidak benar secara syarak.
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ibadah yang disyari'atkan kepada
manusia tidak mungkin dapat terlaksana kecuali dengan dua perkara sebagai
berikut:
a. Patuh dan merendahkan diri di hadapan Allah, dan bukti daripada kepatuhan
tersebut adalah menyerahkan segala perkaranya hanya kepada Allah Swt.
b. Hendaknya keinginan untuk melaksanakan perkara-perkara tersebut hanya
karena kecintaannya kepada Allah semata dan tidak mencintai makhlukmakhluk-Nya melebihi cintanya kepada Allah Swt.
Ibnu Katsir berkata bahwa ibadah itu adalah ungkapan untuk sesuatu yang
menunjukkan kesempurnaan cinta, ketaatan, dan ketakutan kepada Allah Swt.
Oleh karena itu, ibadah yang diharapkan oleh Allah mencakup makna
merendahkan diri dan cinta, bahkan sampai puncak rasa tunduk hamba dan
kecintaannya kepada-Nya.
Rangkuman
Ibadah yang diharapkan oleh Allah mencakup makna merendahkan diri dan
cinta, bahkan sampai puncak perendahan diri hamba dan puncak kecintaannya
kepada-Nya.
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Iman secara bahasa artinya
a. Percaya
b. Berbuat baik
c. Menyerahkan diri
d. Selamat
2. Wakutubihi artinya..
a. Malaikat-Nya
b. Utusan-Nya
c. Kitab-kitab-Nya
d. Ketentuan-Nya
b. Malaikat
c. Manusia
d. Allah
4. Orang yang berbuat baik tanpa dilandasi dengan iman kepada Allah, maka
amalnya.
a. Sia-sia
b. Diterima Allah
c. Diberi pahala
d. Akan ditambah
b. 5
c. 6
d. 7
b. Panjangnya bacaannya
7. Hablumminallah artinya..
a. Hubungan dengan alam
9. Perintah Allah kepada jin dan manusia untuk menyembah Allah semata
terdapat dalam al-Qur'an surah..
a. Az-Zariyat: 45
b. Az-Zariyat: 55
c. Az-Zariyat: 56
d. Az-Zariyat: 57
10.
artinya
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Al-Qur'an adalah mukjizat .. Rasulullah Saw
a. Terakhir
c. Terbesar
b. Terawal
d. Terbaru
c. Perhiasan
b. Pelajaran
d. Petunjuk
c. Izrail
b. Israfil
d. Jibril
c. Baru
b. Modern
d. Maju
c. Hammi
b. Fi'li
d. Sahih
6. Salah satu perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada al-Qur'an dan hadits
adalah..
a. Menghafal hadits sebanyak mungkin
b. Mengamalkan kandungan al-Qur'an dan hadits
c. Kemana-mana membawa al-Qur'an
d. Melengkapi koleksi buku-buku tentang hadits
7. Berikut ini yang tidak membuktikan kecintaan kepada Rasulullah adalah..
a. Selalu membaca al-Qur'an
b. Senang mempelajari hadits
c. Menganggap Rasulullah sebagai Tuhan
d. Mengamalkan hadits nabi
8. Allah Swt menantang para penyair untuk membuat kalimat yang serupa
dengan al-Qur'an, tetapi mereka tidak bisa. Hal ini dijelaskan dalam al-Qur'an
surah.
a. Ali Imran: 102
c. Al-Maidah: 12
b. Al-Baqarah: 23
d. Ar-Rum: 21
b. Mencari rezeki
d. Hidup bermasyarakat
b. Penjelas al-Qur'an
d. Induk al-Qur'an
11. Hukum bacaan dari kalimat
adalah.
a. Mad tabi'i
b. Izhar
d. Ikhfa'
b. QS. Al-Falaq: 5
c. QS. An-Nas: 3
d. QS. An-Nas: 4
13.
artinya.
b. Allah Mahakuasa
b. Berbuat baik
c. Menyerahkan diri
d. Selamat
b. Utusan-Nya
c. Kitab-kitab-Nya
d. Ketentuan-Nya
18.
mengandung makna.
b. Al-Huda
c. Al-Syifa'
d. Al-Furqan
20. Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang sehingga mustahil untuk
berdusta disebut hadits
a. Mutawatir
b. Sahih
c. Hasan
d. Qudsi