Anda di halaman 1dari 41

Standar Kompetensi

Memahami al-Qur'an dan hadits sebagai pedoman hidup


Kompetensi Dasar
- Menjelaskan pengertian dan fungsi al-Qur'an dan hadits
- Menjelaskan cara-cara memfungsikan al-Qur'an dan hadits
- Menerapkan al-Qur'an dan hadits sebagai pedoman hidup umat Islam

A. Pengertian Al-Qur'an dan Hadits


1. Pengertian Al-Qur'an
Al-Qur'an menurut bahasa artinya bacaan, atau yang dibaca. Kata alQur'an sendiri diambil dari bahasa Arab isim masdar yaitu (
) yang

diartikan isim maf'ul yaitu (




) artinya yang dibaca. Kata ini selanjutnya
menjadi nama kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt seperti dijelaskan dalam
al-Qur'an surah al-Qiyamah ayat 17 dan 18 berikut ini:



Artinya:
"Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu) dan
membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaan itu". (QS. al-Qiyamah 75: 17-18)
Sedangkan menurut istilah, al-Qur'an mengandung arti firman Allah Swt
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai mukjizat baginya dan
menjadi ibadah bagi yang membacanya.
Dari pengertian ini kita memahami bahwa mushaf (lembaran) yang
diturunkan oleh Allah Swt kepada para nabi selain Nabi Muhammad Saw tidak
disebut al-Qur'an, contohnya seperti:

Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS

Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS

Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS

Kalam Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang apabila dibaca
tidak dianggap ibadah (hadits Qudsi).
Al-Qur'an merupakan kitab Allah Swt yang mutlak kebenarannya, tidak

ada keraguan di dalamnya dan sekaligus menjadi petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa, bukan buatan Nabi Muhammad Saw, bukan buatan para sahabat Nabi
Muhammad, akan tetapi kalam Allah yang diwahyukan kepadanya dengan
perantaraan Malaikat Jibril.
Seperti dijelaskan Allah dalam al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 2:


Artinya:
"Al-Qur'an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertakwa". (QS. Al-Baqarah, 2: 2)
2. Kelebihan Al-Qur'an
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad Saw, mempunyai berbai keistimewaan dibandingkan dengan kitabkitab sebelumnya, antara lain:
a. Kesucian al-Qur'an akan senantiasa terjaga sampai akhir zaman. Dari
hurufnya, kalimatnya, kaidahnya dan kesemuanya tidak ada yang dapat
mengubahnya. Bandingkan dengan kitab-kitab sebelum yang sudah banyak
mengalami perubahan pergeseran makna dan ajarannya akibat dari tangantangan manusia.
Kemurnian al-Qur'an untuk selama-lamanya dijamin oleh Allah Swt melalui
firman-Nya dalam surah al-Hijr ayat 9:


Artinya:
"Sesunguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur'an, dan pasti Kami (pula)
yang memeliharanya". (QS. Al-Hijr, 15: 9)
b. Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah untuk seluruh umat
manusia tanpa terkecuali yang berlaku sampai akhir zaman. Sedangkan kitabkitab lainnya Allah turunkan hanya untuk satu kaum dan berlaku sampai turun
wahyu (datangnya rasul) berikutnya.

Allah Swt menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa AS dan hanya
diperuntukkan bagi kaumnya, sehingga setelah turun wahyu al-Qur'an kepada
Nabi Muhammad Saw, kitab tersebut tidak berlaku lagi, demikian juga kitabkitab sebelumnya.
c. Al-Qur'an merupakan pelengkap dan penyempurna bagi kitab-kitab
sebelumnya yang Allah turunkan kepada rasul-Nya.
Hal ini dijelaskan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:


.
Artinya:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu menjadi
agama bagi kamu". (QS. Al-Maidah, 5: 3)
d. Ajaran yang terkandung dalam al-Qur'an mengandung keseimbangan antara
dua kebahagiaan; yaitu kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
e. Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw diantara
mukjizat-mukjizat yang lainnya.
f. Gaya bahasa yang ada dalam al-Qur'an sangat indah dan hebat yang tidak
dapat ditiru oleh siapapun meskipun dia ahli sastra yang hebat.
g. Kandungan al-Qur'an sangat akurat dan selalu sesuai dengan situasi dan
kondisi, serta cocok dengan pembuktian-pembuktian IPTEK.
3. Pengertian Hadits
Para ulama ahli hadits berbeda pendapat dalam memberikan pengertian
tentang hadits. Mereka menyatakan bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain:
a. Keterbatasan ilmu dari ulama ahli hadits.
b. Terlalu luasnya obyek peninjauan ilmu hadits.
Namun secara umum, pengertian hadits dari segi bahasa berarti baru atau
khabar (berita). Jadi, hadits adalah khabar (berita) dari Nabi Muhammad Saw.
Hadits yang bermakna khabar diambil dari kata haddasa, yuhaddisu,
tahdis yang artinya ikhbar (mengabarkan) seperti ungkapan:

Artinya:
"Ia mengabarkan sesuatu khabar kepada kita".

Allah Swt sendiri menggunakan hadits dengan mana khabar, seperti dalam
al-Qur'an surah at-Tur ayat 34 berikut ini:


Artinya:
"Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (al-Qur'an) jika
mereka orang-orang yang benar". (QS. at-Tur, 52: 34)
Pengertian hadits dari segi istilah menurut pendapat ulama terbagi menjadi
dua bagian, yaitu: pengertian hadits secara sempit dan pengertian hadits secara
luas. Pengertian hadits secara sempit sebagaimana yang dikemukakan oleh para
ahli hadits adalah sebagai berikut:

Artinya:
"Ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir), dan sebagainya".

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ahdits mengandung empat


unsur yaitu:

Perkataan Nabi Muhammad Saw

Perbuatan Nabi Muhammad Saw

Pernyataan Nabi Muhammad Saw

Sifat-sifat atau keadaan Nabi Muhammad Saw.


Semua unsur tersebut hanya disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw,

tidak termasuk hal-hal yang disandarkan kepada para sahabat dan juga para tabi'in
atau yang lainnya.
Sedangkan pengertian hadits secara luas adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat dan tabi'in. hadits yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad disebut hadits Marfu', yang disandarkan

kepada para sahabat disebut hadits Mauquf, dan disandarkan kepada para tabi'in
disebut hadits Maqtu'.
B. Fungsi Al-Qur'an dan Hadits dalam Kehidupan Manusia
1. Fungsi Al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad sebagai Mukjizat dan bukti kebenaran atas kebenaran kerasulannya.
Allah menurunkan al-Qur'an kepada rasul dan nabi-Nya yang terakhir yaitu Nabi
Muhammad Saw dengan membawa fungsi sebagai berikut:
a. Petunjuk atau hidayah bagi manusia
Allah Swt menurunkan al-Qur'an sebagai petunjuk atau hidayah bagi manusia.
Namun perlu dipahami, manusia yang akan mendapat petunjuk dari al-Qur'an
ialah orang-orang yang senantiasa bertakwa kepada Allah, beriman kepada
yang gaib, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezekinya di jalan
Allah Swt, sekaligus percaya kepada kitab-kitab Allah. Baik yang Allah
turunkan kepada Nabi Muhammad Saw (al-Qur'an) maupun ktab-kitab yang
Allah turunkan kepada para nabi sebelumnya, seperti kitab Taurat, Zabur, dan
Injil.
Ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang fungsi al-Qur'an sebagai petunjuk
bagi manusia diantaranya terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 185:



Artinya:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang batil)". (QS. al-Baqarah, 2: 185)
b. Obat dan rahmat bagi manusia
Al-Qur'an juga berfungsi sebagai obat penawar keraguan dan penyakit hati
serta rahmat bagi manusia. Khususnya bagi orang-orang yang beriman dan
senantiasa mengerjakan amal saleh. Hal ini dapat dicermati dalam firman
Allah Swt dalam surah al-Isra' ayat 82 berikut ini:



Artinya:
"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman, dan al-Qur'an itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian". (QS. al-Isra', 17: 82)
c. Pelajaran yang berharga dan penerang atas segala hukum
Al-Qur'an dapat dijadikan pelajaran yang berharga dan penerangan atas segala
hukum dan aturan yang benar bagi kehidupan manusia. Sebagaimana firman
Allah Swt dalam surah Yasin ayat 69:

.........
Artinya:
"Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas". (QS.
Yasin, 36: 69)
d. Petunjuk tentang tata cara beribadah kepada Allah
Al-Qur'an sebaga ipetunjuk tentang tata cara beribadah kepada Allah Swt, tata
cara bergaul dengan sesame manusia, akhlak terhadap alam ingkungan, dan
tata cara menjaga martabat dan kedudukan manusia yang tinggi, baik
dihadapan Allah Swt maupun dalam pandangan manusia. Dalam pandanga alQur'an, manusia akan jatuh ke jurang kenistaan apabila tidak mengetahui tata
cara bergaul dengan Allah Swt dan sesamanya. Hal ini tercantu dalam firman
Allah Swt dalam surah Ali Imran ayat 112:






Artinya:
"Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka
(berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.
Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang
demikian itu, karea mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para
Teliti
nabi, tanpa hak (alasan yangPintar
benar).dan
Yang
demikian itu karena mereka
durhaka
dan melampaui
batas". ini
(QS.
Aligaris
Imran,
3: 112) kalimat yang
Perhatikanlah
ayat-ayat berikut
dan
bawahilah
mengandung fungsi diturunkannya al-Qur'an:


.........

2. Fungsi Hadits
Al-Qur'an merupakan sumber hukum yang pertama dan hadits menjadi
asas perundang-undangan setelah al-Qur'an.kedudukan hadits terhadap al-Qur'an
tidak lepas dari salah satu dari tiga fungsi berikut ini:
a. Menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh alQur'an. Maka dalam hal ini keduanya bersama-sama menjadi sumber hukum
Islam, misalnya. Di dalam al-Qur'an Allah Swt mengharamkan bersaksi palsu,
sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Hajj ayat 30:

........
Artinya:
"Dan jauhilah perkataan dusta". (QS. al-Hajj, 22: 30)
Kemudian Nabi Muhammad Saw menguatkan dengan haditsnya:


)


:




:

)
(

Artinya:
"Perhatikan! Aku akan memberitahukan kepadamu sekalian sebesar-besarnya
dosa besar! Sahut kami: "Baiklah, hari Rasulullah", Beliau meneruskan
sabdanya, (1) syirik kepada Allah (2) menyakiti kedua orang tua. Saat itu
Rasulullah sedang bersandar, tiba-tiba duduk seraya bersabda lagi, "ingat!
Dan berkata (bersaksi) palsu". (HR. Bukhari Muslim)
b. Memberikan perincian dan penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang
masih global, memberikan persyaratan ayat-ayat al-Qur'an yang masih mutlak,
dan memberikan penentuan khusus terhadap ayat-ayat yang masih umum.
c. Menetapkan hukum-hukum atau aturan-aturan yang tidak terdapat dalam alQur'an. Di dalam hal ini, aturan-aturan itu hanya berasaskan hadits sematamata. Misalnya larangan berpoligami bagi seseorang terhadap seorang wanita
dengan bibinya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:


( )
Artinya:
"Tidak (sah) seseorang wanita dikumpulkan (dimadu) dengan ammah
(saudari bapak)nya dan seorang wanita dengan khalah (saudari ibu)nya".
(HR. Bukhari Muslim)
C. Al-Qur'an dan Hadits sebagai Pedoman Hidup Manusia
1. Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup Manusia
Al-Qur'an diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw
dengan perantaraan Malaikat Jibril pertama kali di Gua Hira. Ketika itu Nabi
Muhammad Saw sedang berkhalwat atau bersemedi dalam usia 40 tahun.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramdan tahun 1 kenabian, dan berlangsung
secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bula 22 hari dengan wahyu
pertamanya surah al-'Alaq ayat 1-5.
Al-Qur'an dijadikan sebagai pedoman hidup karena al-Qur'an menjelaskan
berbagai aspek kehidupan manusia, yang baik dan yang buruk, yang benar dan
yang salah, yang halal dan yang haram, dan sebagainya. Al-Qur'an memberikan
penekanan khusus terhadap masalah akhlak manusia, dan menjadikan Rasulullah
sebagai uswah hasanah (surh teladan) bagi manusia, karena beliau memiliki
akhlak karimah. Dasar akhlak yang pertama dan utama adalah al-Qur'an. Ketika
ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, Siti Aisyah menjawab "Akhlak Rasulullah
adalah al-Qur'an".
Dasar dijadikannya al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi manusia adalah
karena kandungannya mengatur tentang aspek kehidupan manusia, antara lain:
a. Al-Qur'an sebagai hudan petunjuk bagi kehidupan manusia dari kesesatan ke
jalan taat kepada Allah, dan dari kegelapan ke jalan cahaya kebenaran.
b. Al-Qur'an sebagai bayan artinya menjelaskan hukum-hukum secara rinci
untuk kemaslahatan manusia yang ada di muka bumi ini.
c. Al-Qur'an sebagai furqan artinya membedakan antara yang hak dan yang batil,
membedakan antara jalan tauhid dan jalan syirik, membedakan antara jalan
Allah dan jalan setan.

d. Al-Qur'an sebagai syifa' artinya obat atau penawar hati dari penyakit yang ada
dalam dada manusia.
Pintar dan Teliti
1.

Perhatikan ayat-ayat berikut ini dan garis bawahilah kalimat


yang mengandung arti al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia!.



2.

Sebutkan 3 contoh kegiatan tingkah laku manusia yang


berpedoman pada al-Qur'an sebagai furqan!

2. Hadits Sebagai Pedoman Hidup Manusia


Dari keterangan ayat-ayat al-Qur'an di atas, banyak dijelaskan bahwa pada
diri nabi Muhammad terdapat budi pekerti yang luhur yang harus diteladani oleh
setiap manusia. Banyak ucapan atau hadits Nabi Muhammad yang berkaitan
dengan budi pekerti, antara lain:
















( )

Artinya:
"Seorang mukmin menjadi mulia karena agamanya, mempunyai kepribadian
karena akalnya, dan menjadi terhormat karena akhlaknya". (HR. Hakim)

Rangkuman

Al-Qur'an menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca.

Al-Qur'an menurut istilah ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai mukjizat baginya yang menjadi ibadah bagi yang
membacanya.

Hadits menurut bahasa artinya sesuatu yang baru atau khabar (berita).

Hadits menurut istilah ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi


Muhammad baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, dan sifat/ keadaan
Nabi Muhammad Saw.

Mukjizat hanya diberikan Allah kepada para rasul dengan tujuan untuk
menguatkan risalah mereka. Mukjizat tidak dapat dipelajari oleh siapa pun.

Fungsi al-Qur'an: sebagai petunjuk bagi manusia, obat dan rahmat bagi
manusia, dan sebagai petunjuk tata cara ibadah kepada Allah Swt.

Fungsi hadits: penguat hukum-hukum yang telah ada di al-Qur'an, pemerinci


dan penafsir ayat-ayat al-Qur'an, penetap hukum-hukum yang tidak didapati di
dalam al-Qur'an.

Al-Qur'ah diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw dengan
perantaraan Malaikat Jibril pertama kali di Gua Hira ketika Nabi berusia 40
tahun. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 1 kenabian, dan
diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari dengan
wahyu pertamanya surah al-'Alaq ayat 1-5.

Uji kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Al-Qur'an menurut bahasa artinya..
a. Bilangan

b. Bacaan

c. Pedoman

d. Tulisan

2. Al-Qur'an merupakan salah satu mukjizat Nabi..


a. Musa AS

b. Muhammad Saw

c. Ibrahim As

d. Isa AS

3. Berikut ini adalah fungsi diturunkannya al-Qur'an, kecuali sebagai


a. Pedoman

b. Pelajaran

c. Perhiasan

d. Petunjuk

4. Perbedaan al-Qur'an dengan kitab suci lain yang sebelumnya adalah.


a. Diturunkan kepada nabi dan rasul
b. Ibadah bagi yang membacanya
c. Mengajarkan ketauhidan
d. Pedoman hidup umatnya
5. Al-Furqan adalah nama lain al-Qur'an yang artinya.
a. Pembeda

b. Petunjuk

c. Pelajaran

d. Kemenangan

6. Az-Zikru adalah nama lain dari al-Qur'an yang artinya..


a. Pembeda

b. Petunjuk

c. Pelajaran

d. Kemenangan

7. Hadits menurut bahasa artinya adalah..


a. Lama

b. Modern

c. Baru

d. Maju

8. Hadits menurut bahasa juga disebut khabar yang artinya.


a. Pancaran

b. Siaran

c. Penanaman

d. Berita

9. Hadits yang berupa perbuatan Nabi Muhammad Saw disebut hadits..


a. Qauli

b. Fi'li

c. Hammi

d. Sahih

10. Hadits merupakan sumber hukum Islam yang.


a. Pertama

b. Kedua

c. Ketiga

d. Keempat

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat dan benar!


1. Al-Qur'an turun kepada Nabi Muhammad Saw dalam jangka waktu.
2. Yang dijadikan pedoman hidup manusia untuk mendapatkan keselamatan
dunia dan akhirat adalah..
3. Nama lain dari al-Qur'an adalah.
4. Hadits taqriri artinya..
5. Hadits yang diawali dengan kata "Qala Allahu Ta'ala" disebut..
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Apakah pengertian al-Qur'an dan hadits menurut bahasa dan istilah?
2. Sebutkan fungsi diturunkannya al-Qur'an!
3. Mengapa al-Qur'an dinamakan al-Furqan?
4. Apakah pengertian hadits menurut bahasa dan istilah?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan hadits Qauli?
Standar Kompetensi
Mencintai al-Qur'an dan Hadits
Kompetensi Dasar

Menjelaskan cara mencintai al-Qur'an dan hadits

Menjelaskan perilaku orang yang mencintai al-Qur'an dan hadits

Menerapkan perilaku mencintai al-Qur'an dan hadits dalam kehidupan.

A. Cara Mencintai Al-Qur'an dan Hadits


Pengertian Cinta kepada Al-Qur'an dan Hadits
Mencintai sesuatu artinya menyenangi sesuatu tersebut. Mencintai alQur'an dan hadits artinya menyenangi Kitab al-Qur'an dan hadits. Apabila kita
mencintai keduanya, maka dalam membaca dan memahaminya akan kita lakukan
dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Mencintai al-Qur'an dan hadits merupakan suatu keharusan untuk meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanpa menanamkan kecintaan kepada keduanya
susah kita mewujudkan ibadah yang berkualitas kepada Allah Swt. Kecintaan kita
dalam membaca dan mengamalkan ajaran al-Qur'an dan hadits, menunjukkan
bahwa kita telah mencintai Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Mencintai al-Qur'an dan hadits wajib hukumnya, mengingkari keduanya
sama artinya dengan mengingkari Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw. Dengan
demikian sangat berat akibatnya bagi orang atau umat yang meningkari salah satu
dari keduanya. Oleh karena itu, kita wajib mencintai al-Qur'an dan hadits yang
Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Cara mencintai al-Qur'an dan hadits adalah dengan memercayai dan
menerima dengan sepenuh hati apa yang diberikan dalam kedua kitab tersebut
yang antara lain sebagai berikut:
a. Memercayai al-Qur'an sebagai kitab yang penuh keistimewaan yang tidak
dapat dibandingkan dengan karya para penyair pada masa itu yang menuduh
bahwa al-Qur'an adalah buatan Nabi Muhammad Saw. Untuk mematahkan
tuduhan mereka Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 23:

Artinya:

"Dan jika kamu meragukan (al-Qru'an) yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), maka buatlah satu saja yang semisal dengannya dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar". (QS. al-Baqarah, 2: 23)
Para penyair tersohor kaum kafir dipersilahkan berkumpul untuk
membuat satu bait syair saja yang seperti ayat al-Qur'an, dan ternyata mereka
tidak berhasil membuatnya. Setelah kejadian itu, diantara mereka ada yang
mengakui bahwa al-Qur'an adalah wahyu Allah yang penuh dengan
keistimewaan dan menjadikannya sebagai pedoman hidup baginya.
b. Menjadikan keduanya sebagai pedoman hidup dalam berperilaku sehari-hari,
sehingga mampu mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah Saw:

( )





Artinya:
"Sungguh telah aku tinggalkan kepadamu dua hal, kamu tidak akan tersesat
selama berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah Swt dan sunnah rasulNya". (HR. Malik)
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Allah dan rasul-Nya menyuruh kita
semua untuk menjadikan keduanya sebagai pedoman kehidupan secara kaffah
(menyeluruh), dan tidak boleh sebagian-sebagian atau sepotong-sepotong.
Manusia yang tidak menjadikan keduanya sebagai pedoman hidup, maka
hidupnya akan tersesat dalam arti tidak akan tahu mana jalan hidayah dan
mana jalan setan.
c. Mengajarkan al-Qur'an dan hadits kepada manusia untuk dapat dijadikan
pedoman selama hidup di dunia ini sehingga dapat mewujudkan kehidupan
yang tenteram penuh rida Allah Swt. Rasulullah menjelaskan dalam haditsnya,
bahwa mempelajari dan mengajarkan al-Qur'an termasuk salah satu cirri
kepribadian seorang muslim, sebagaimana sabdanya:


.






( )

Artinya:
"Rasulullah Saw bersabda: "Sebaik-baik kamu yaitu yang mempelajari alQur'an dan mengajarkannya". (HR. Bukhari)
B. Perilaku Orang yang Mencintai Al-Qur'an dan Hadits
1. Al-Qur'an dan Hadits Sumber Hukum Umat Islam
Al-Qur'an dan hadits merupakan sumber hukum bagi umat Islam. Di

dalam keduanya terkandung beberapa pokok ajaran, misalnya tauhid (keimanan),


ibadah, akhlak, tarikh atau sejarah (kisah), janji dan ancaman (surga dan neraka),
muamalah (aturan antarsemua manusia), dan ilmu-ilmu yang lain.
Membaca al-Qur'an dan hadits harus dipahami, dihayati, dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari oleh kaum muslim. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membaca al-Qur'an, diantaranya sebagai berikut:
a. Disunnahkan waktu membacanya dalam keadaan suci atau berwudu.
b. Membaca al-Qur'an harus berpakaian yang rapi, bersih, dan sopan atau
menutup aurat.
c. Membaca al-Qur'an di tempat yang bersih dan suci.
d. Waktu membaca al-Qur'an diawali dengan ta'awuz dan bismillah.
e. Membaca al-Qur'an dengan baik dan benar serta sesuai dengan ilmu tajwid.
f. Membaca al-Qur'an dengan tartil, pelan-pelan, tenang, dan khusyuk.
g. Setelah membaca al-Qur'an, bacalah alhamdulillah. Setelah itu, letakkan alQur'an pada tempat yang bersih, suci, dan aman serta dalam posisi di atas.
Sebagai orang Islam kita harus dapat membaca al-Qur'an dan hadits.
Selain itu, kita juga harus senantiasa mempelajari dan mengamalkannya, serta
menjadikan keduanya sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di
dunia dan di akhirat.
2. Perilaku Orang yang Mencintai Al-Qur'an dan Hadits
Kandungan al-Qur'an dan hadits adalah petunjuk dan ajaran tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia, baik di dunia maupun di
akhirat. Petunjuk dan ajaran tersebut hendaknya diyakini kebenarannya dan

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula semua ajaran dari Nabi
Muhammad yang beruypa perintah dan larangan yang terdapat di dalam
haditsnya, hendaknya dijunjung tinggi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang telah dijelaskan di dalamnya.
Mencintai al-Qur'an dan hadits, tidak hanya berupa ucapan dan keyakinan
dalam hati, tetapi harus dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku yang baik dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya bagi umat Islam. Diantara sikap yang
membuktikan bahwa kita benar-benar mencintai al-Qur'an dan hadits adalah:
a. Selalu taat beribadah kepada Allah Swt
Kecintaan yang kuat terhadap al-Qur'an dan hadits akan senantiasa
mendorong kita untuk taat dan patuh pada perintah-perintah dan laranganlarangan Allah dan rasul-Nya. Ketaatan muncul dari kecintaan yang mendalam
bahwa segala yang terkandung di dalamnya adalah benar dan harus dipatuhi
oleh umat manusia. Bukanlah kita diciptakan oleh Allah Swt hanyalah untuk
beribadah kepada-Nya? Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. az-Zariyat
ayat 56:


Artinya:
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku". (QS. az-Zariyat, 51: 56)
b. Selalu menghindari perbuatan maksiat
Maksiat merupakan perbuatan durhaka kepada Allah dan rasul-Nya,
baik dengan cara melanggar segala larangan agama mupun tidak mau
melaksanakan segala perintah agama. Seorang muslim yang telah tertanam
dalam dirinya rasa cinta kepada Allah dan rasul-Nya, akan selalu menjaga
dirinya dari perbuatan maksiat dan menghindari sikap dan perilaku yang akan
mendatangkan mudarat (bahaya) bagi dirinya maupun bagi orang lain. Tidak
ada satu agama yang ajarannya menganjurkan untuk berbuat maksiat, atau
berbuat jahat kepada sesame manusia dan alam lingkungannya. Oleh sebab
itu, bagi orang yang beriman hendaknya menjauhkan diri dari perilaku dan
perbuatan maksiat, karena segal perbuatan yang telah dilakukannya, akan

mendapatkan balasan dari Allah Swt sesuai dengan perbuatan tersebut. Allah
Swt berfirman dalam QS. az-Zalzalah ayat 7-8:



Artinya:
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya ia akan
melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
zarrah, niscaya dia akan meilhat (balasan)nya". (QS. az-Zalzalah, 99: 7-8)
c. Selalu berbakti kepada kedua orangtua
Di dalam al-Qur'an dan hadits dijelaskan bahwa selain kita wajib
bersyukur kepada Allah Swt, kita juga wajib menghormati dan berbakti
kepada kedua orangtua. Mereka sangat besar jasanya dalam kelangsungan
hidup kita, tanpa kebesaran jiwanya dan kemuliaan hatinya, kita tidak
mungkin dapat hidup seperti sekarang ini. Semuanya adalah berkat sifat kasih
sayang Allah yang diberikan kepada orangtua kita sehingga mampu
membesarkan kita dengan penuh keikhlasan.
Manusia yang mencintai Allah dan rasul-Nya, tidak mungkin berbuat
durhaka kepada orangtuanya. Dia akan selalu hormat, sopa, dan santun kepada
keduanya, karena telah tertanam dalam hatinya bahwa durhaka kepada kedua
orangtua akan mendatangkan merka Allah Swt. Hadits Rasulullah Saw yang
diriwayatkan oleh Siti Aisyah menjelaskan hal tersebut.












( )

Artinya:
"Rida Allah itu bergantung kepada rida kedua orangtua, dan murka Allah itu
juga bergantung kepada murka kedua orangtua". (HR. Bukhari)
Demikiankah diantara sikap perilaku yang mencerminkan kecintaan
terhadap al-Qur'an dan hadits, yang hendaknya dijadikan teladan dan
kepribadian setiap muslim yang mengaku beriman dalam kehidupanya seharihari.

C. Manfaat Berperilaku Mencintai Al-Qur'an dan Hadits dalam Kehidupan


Sehari-hari
1. Fungsi Berperilaku Mencintai Al-Qur'an dan Hadits
Berperilaku mencintai Allah dan rasul-Nya berarti juga mencintai alQur'an dan hadits. Kedua hal tersebut mempunyai fungsi yang sangat besar dalam
kehidupan kita sehari-hari. Diantaranya adalah:
a. Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia
Al-Qur'an dan hadits berisi tentang ajaran atau tata cara dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah Swt dan muamalah dengan sesame
manusia guna menuju jalan kebenran dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Berbagai macam aturan dan rambu-rambu terdapat di dalamnya agar manusia
mau mengamalkan dan menjadikannya sebagai petunjuk dalam kehidupan
sehari-hari. Orang yang tidak mau mengikutinya atau melanggarnya, maka
hidupnya akan tersesat dan semakin jauh dari jalan menuju surga dan rida
Allah Swt.
b. Sebagai landasan hukum dan etika
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dibandingkan
dengan yang lainnya. Allah menjadikan mausia sebagai khalifah untuk
mengatur dan mengurus bumi dan seisinya. Agar tidak mendatangkan bencana
bagi kehidupan manusia itu sendiri, maka dibutuhkan aturan atau ketentuanketentuan dalam pengelolaannya, yaitu ketetapan Allah (al-Qur'an) dan
ketetapan Rasulullah Saw (hadits).
c. Sebagai tempat kembalinya segala persoalan
Ketika manusia dihadapkan kepada sebuah masalah atau persoalan
yang sangat berat yang tidak dapat diselesaikan secara akal yang sehat,
hendaknya semanya dikembalikan kepada al-Qur'an dan sunnah Rasulullah
Saw. Dengan demikkian kehidupan manusia tidak tersesat, karena tidak
menyimpang dari aturan Allah dan rasul-Nya yaitu al-Qur'an dan hadits.
2. Manfaat Berperilaku Mencintai Al-Qur'an dan Hadits dalam Kehidupan
Sehari-hari

Setiap orang pasti berharap agar kehidupannya senantiasa bahagia, baik di


dunia maupun di akhirat. Namun pada kenyataannya, Allah telah menjadikan
kehidupan di dunia ini saling bergantian seperti siang berganti malam, pagi
berganti sore, dan lain sebagainya. Maka untuk itu, kita harus mencintai kedua
kitab tersebut dengan sepenuh hati tanpa ada keragu-raguan, agar kita dapat
mengambil hikmah dari adanya kenyataan yang bergantian tersebut. Sebab
kecintaan kita kepada al-Qur'an dan hadits dapat mendatangkan hikmah yang
sangat besar, antara lain adalah:
a. Memiliki pedoman dalam kehidupan pribadinya
Kalau kita perhatikan dengan seksama kita menyadari bahwa
kehidupan di dunia tidak selamanya lancer. Terkadang kita diberikan berbagai
persoalan, baik dari dalam atau dari luar diri kita. Pada saat seperti inilah kita
sangat membutuhkan rahmat dan pertolongan dari Allah Swt, dan hal itu dapat
diraih apabila segala persoalan yang kita hadapi dikembalikan kepada Allah
(al-Qur'an) dan Rasulullah Saw (hadits).
b. Memiliki pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
Perlu kita sadari bahwa manusia adalah makhluk social
(bermasyarakat) yang satu sama lain saling membantu dan membutuhkan.
Oleh sebab itu, etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari harus dijaga agar
tidak terjadi perselisihan, persengketaan, bahkan permusuhan dan
pembunuhan. Untuk menghindari itu semua, diperlukan pemahaman secara
utuh dan benar terhadap al-Qur'an dan hadits.
c. Memiliki pedoman hidup berbangsa dan bernegara
Sebagai warga Negara yang baik serta beriman kepada Allah Swt, kita
berkewajiban untuk membangun dan mengelola Negara, agar menjadi Negara
yang adil, aman, sentosa, makmur dan mendapat rida dari Allah Swt atau yang
dikenal dengan istilah baldatun tayyibatun warabbun gafur.
Untuk mencapai tujuan tersebut, harus kita sendiri yang berusaha
untuk mengubahnya, bukan orang atau bangsa lain. Oleh karena itu, setiap
warga Negara harus mempunyai semangat untuk terus maju dan berjuang.
Allah tidak akan memberi kemajuan kepada suatu bangsa, selama bangsa itu

sendiri tidak punya kemauan dan kerja keras untuk membangun Negara.
Perhatikan firman Allah Swt berikut ini:

........
........

Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sebelum
mengubah keadaan diri mereka sendiri". (QS. ar-Ra'd, 13: 11)

Rangkuman
Al-Qur'an dan Hadis merupakan sumber hukum umat islam
Perilaku orang yang mencintai al-Qur'an dan hadits antara lain:
Selalu taat beribadah kepada Allah Swt
Selalu menghindari perbuatan maksiat
Selalu berbakti kepada kedua orangtua
Fungsi al-Qur'an dan hadits dalam kehidupan:
Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia
Sebagai landasan hukum dan etika
Sebagai tempat kembalinya segala persoalan
Manfaat berperilaku mencintai al-Qur'an dan hadits dalam kehidupan
sehari-hari:
Memiliki pedoman dalam kehidupan pribadinya
Memiliki pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
Memiliki pedoman hidup berbangsa dan bernegara

Uji Kompetensi

I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Kitab Allah yang wajib kita ketahui ada.
a. Empat

b. Lima

c. Enam

d. Tujuh

2. Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw adalah


a. Taurat

b. Zabur

c. Injil

d. Al-Qur'an

3. Salah satu perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada al-Qur'an dan hadits
adalah..
a. Banyak maksiat

b. Selalu jahat

c. Kadang-kadang taat dan jahat

d. Selalu taat

4. Nabi Muhammad Saw telah meninggalkan dua perkara yang akan


menyelamatkan kehidupan manusia dunia dan akhirat yaitu..
a. Taurat dan Zabur

b. Injil dan Al-Qur'an

c. Al-Qru'an dan fatma ulama

d. Al-Qur'an dan hadits

5. Allah Swt tidak akan mengubah nasih suatu bangsa kecuali yang
mengubahnya
a. Bangsa lain

b. Bangsa tetangga

c. Bangsa itu sendiri

d. Para pemimpin bangsa

6. Allah Swt menentang para penyair untuk membuat kalimat yang serupa
dengan al-Qur'an, tetapi mereka tidak bias, hal ini dijelaskan dalam al-Qur'an
surah..
a. Ali Imran: 102
b. Al-Baqarah: 23
c. Al-Maidah: 12
d. Ar-Rum: 21
7. Sebaik-baik manusia adalah orang yang .
a. Mengajarkan dan mengamalkan hadits
b. Mempelajari dan mengajarkan al-Qur'an
c. Mengerjakan shalat
d. Dermawan para setiap orang
8. Al-Qur'an dan hadits hendaknya dapat dijadikan sebagai..
a. Pedoman hidup

b. Hiasan

c. Kitab biasa

d. Kitab suci

9. Al-Qur'an dan hadits adalah pedoman hidup bagi.


a. Orang lain

b. Orang kafir

c. Orang Arab

d. Orang Islam

10. Tugas utama diciptakan manusia di muka bumi ini adalah.


a. Ibadah kepada Allah

b. Mencari rezeki

c. Shalat dan puasa

d. Hidup bermasyarakat

II. Kerjakan tugas di bawah ini dengan singkat dan tepat!


1. Apakah sumber hukum yang ketiga dalam agama Islam?
2. Mengapa kita harus mencintai al-Qur'an dan hadits?
3. Berikan contoh perilaku orang yang mencintai al-Qur'an dan hadits?
4. Sebutkan hadits tentang mempelajari dan mengamalkan al-Qur'an!
5. Tuliskan al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 23!

Standar Kompetensi

Menerapkan al-Qur'an surah-surah pendek pilihan dalam kehidupan sehari-hari


tentang tauhid Rububiyah dan Uluhiyah
Kompetensi Dasar

Memahami isi kandungan QS. al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq, dan al-Ikhlas


tentang tauhid Rububiyahi dan Uluhiyah.

Menerapkan kandungan QS. al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq, dan al-Ikhlas dalam


kehidupan sehari-hari.

A. QS. Al-Fatihah
1. Lafal Al-Qur'an dan Surah Al-Fatihah
Surah al-Fatihah terdiri dari 7 ayat dan tergolong surah Makkiyah (surah
yang diturunkan di Mekah). Al-Fatihah artinya pembukaan, karena dengan surah
inilah dibuka dan dimulainya al-Qur'an.
Bacaan surah al-Fatihah adalah sebagai berikut:






2. Terjemah Surah Al-Fatihah
Berikut ini terjemahan dari surah al-Fatihah
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
3. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
4. Pemilik hari pembalasan
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka bukan jalan mereka yang dimurkai dan buka pula jalan mereka yang
sesat.

3. Kandungan Surah Al-Fatihah


Surah al-Fatihah (pembukaan) juga disebut Ummul Qur'an (induk alQur'an) atau Ummul Kitab (induk al-Kitab; maksudnya al-Kitab adalah kitab suci
al-Qur'an). Disebut demikian karena ia merupakan induk dari semua isi al-Qur'an,
serta menjadi inti sari dari kandungan al-Qur'an. Oleh karena itu, kita diwajibkan
untuk membacanya pada tiap-tiap pelaksanaan ibadah shalat.
Dinamakan pula sab'ul masany (tujuh yang berulang-ulang) karena jumlah
ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat. Surah ini mengandung
beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh kandungan al-Qur'an, yaitu:
a. Keimanan kepada Allah Tuhan semesta alam.
b. Hukum-hukum dan jalan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Maksudnya adalah hidayah yang menjadi sebab keselamatan dan kebahagiaan,
baik mengenai keimanan, akhlak, hukum-hukum, maupun pelajaran.
c. Kisah-kisah orang-orang yang mendapat nikmat yaitu para nabi, para siddiqin,
pra syuhada dan para salihin. Dan sebaliknya, juga terdapat kisah-kisah orang
yang menentang Allah Swt, orang-orang yang dimurkai dan orang-orang sesat
dari jalan yang lurus.
4. Hukum Bacaan

ar-rahmani

= alif lam syamsiyah

al-'alamin

= mad 'arid lissukun

Yaumi

= mad lin

as-sirata

= mad tabi'i

an'amta

= izhar

B. QS. An-Nas
1. Lafal Al-Qur'an Surah An-Nas




2. Terjemah Surah An-Nas
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan manusia
2. Raja manusia
3. Sembahan manusia
4. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi
5. Yang membisikkan (kejahatan) dalam dada manusia
6. Dari golongan jin dan manusia.
3. Kandungan Surah An-Nas
Surah an-Nas terdiri dari 6 ayat, tergolong ke dalam surah Makkiyah yang
diturunkan sesudah surah al-Falaq, an-Nas disebut berulang kali dalam surah ini,
artinya manusia. Rasulullah Saw diperintahkan agar senantiasa minta pertolonga
kepada zat yang memelihara manusia dengan berbagai kenikmatan-Nya dan
mendidik manusia dengan berbagai cobaan-Nya. Dia yang memiliki manusia dan
yang mengatur ihwal mereka, serta menguasai hati mereka dengan keagunganNya.
Dalam surah ini sifat Rububiyah (ketuhanan) Allah disebutkan pertama
karena hal tersebut merupakan nikmat Allah yang luar biasa yang dianugerahkan
kepada hamba-Nya. Setelah ini disebutkan sifat Malikiyah (Yang memiliki, Yang
merajai) karena seorang hamba baru merasakan setelah ia mau berpikir. Ketiga
disebutkan sifat Uluhiyah (keesaan-Nya). Sebab manusia yang mau berpikir akan
mengerti, bahwa hanya Allah-lah yang wajib ditaati, diagungkan, dan disembah.
Manusia juga berlindung kepada pemilik makhluk dan Tuhan manusia dari
bisikan setan yang tak tampak dan selalu menggoda manusia. Bisikan setan itu
akan lenyap apabila manusia dikuasai oleh akal sehat serta berpikir sehat. Godaan
yang dibisikkan ke dalam hati manusia, terkadang datang dari jin atau manusia.

4. Hukum Bacaan

An-Nas

Alif lam syamsiah

Ilahun

Mad tabi'i

Min syarri

Ikhfa'

Al-Waswasi

Alif lam qamariyah

Sudurun

Mad tabi'i

Al-Jinnati

Gunnah

C. QS. Al-Falaq
1. Lafal Al-Qur'an Surah Al-Falaq




2. Terjemah Surah Al-Falaq
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Katakan, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)
2. Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhulbuhul (talinya)
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
3. Kandungan Surah Al-Falaq
Surah al-Falaq terdiri dari 5 ayat, tergolong ke dalam surah Makkiyah yang
diturunkan sesudah surah al-Fil. Kata al-Falaq terdapat pada ayat pertama yang
artinya waktu subuh. Diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i dari
Aqabah bin Amir bahwa Rasulullah Saw shalat dengan membaca surah al-Falaq
dan an-Nas dalam perjalanan. Dalam surah ini dinyatakan bahwa Nabi
Muhammad Saw berlindung kepada Allah yang menguasai subuh, memiliki
semua makhluk, dan menciptakan semua yang ada, dari setiap penyakita dan
kejahatan yang dilakukan oleh makhluk-Nya tanpa disadari.

Kemudian secara khusus ada perintah untuk meminta perlindungan kepada


Allah dari berbagai bahaya yang biasa dilakukan oleh orang tertentu, seperti yang
disebutkan di dalam ayat berikutnya seperti:
a. Dari penjahat yang melakukan kejahatannya di malam hari yang sangat gelap
b. Dari kejahatan orang-orang yang suka mengumpat yang selalu memutuskan
tali persaudaraan/ hubungan baik (namimah)
c. Dari kejahatan orang-orang yang dengki (hasad) yang biasa mengalihkan
hubungan baik menjadi permusuhan.
Kenyataannya sangat sulit untuk membendung tipuan mereka, sehingga
diperintahkan untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah Swt karena
hanya Allah-lah yang mampu menolak orang-orang yang dengki, penjahat,
mengumpat baik di siang hari maupun di malam hari yang sangat gelap.
Pintar dan Teliti
Mintalah kepada gurumu untuk menyimak bacaanmu dan menilainya!

D. QS. Al-Ikhlas
1. Lafal Al-Qur'an Surah Al-Ikhlas

2. Terjemah Surah Al-Ikhlas


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa
2. Allah tempat meminta segala sesuatu
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
4. Dan tidak ada (sesuatu) setara dengan Dia.
3. Kandungan Surah Al-Ikhlas
Surah al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat, tergolong ke dalam surah Makkiyah
yang diturunkan sesudah surah an-Nas. Dinamakan surah al-Ikhlas Karena surah
ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah Swt. Penegasan tentang
kemurnian keesaan Allah Swt dan menolak segala macam kemusyirikan, serta
menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya.
Surah al-Ikhlas mengandung pilar terpenting mengenai dakwah Nabi
Muhammad Saw, yakni penjelasan tentang prinsip tauhid dan menyucikan Allah,
serta batasan secara umum bagi amal perbuatan dengan penjelasan amal-amal
saleh dan lawannya. Surah ini juga menjelaskan keadaan jiwa manusia setelah
mati, yaitu akan dibangitkan dan akan dibalas sesuai dengan amalnya masingmasing, baik pahala maupun dosa. Dalam hadits sahih disebutkan bahwa
kandungan surat ini menyamai sepertiga kandungan al-Qur'an.
Surah al-Ikhlas meliputi beberapa aspek berikut ini:
a. Pengenalan tentang sifat Allah, Allah itu Maha Esa.
b. Allah tempat bergantung semua hamba-Nya, hamba meminta kepada-Nya
tanpa menggunakan perantara atau koneksi.
c. Allah tidak mempunyai anak, ayat ini sekaligus membantah tuduhan kaum
musyirik Arab bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah.
d. Allah itu tidak diperanakkan, tidak seperti Maryam (ibunda Nabi Isa AS) yang
melahirkan serta seperti Nabi Isa yang dilahirkan.
e. Allah tidak ada yang menyamai seperti makhluk lain.
Surah ini mengandung nilai sanggahan terhadap keyaknan kaum musyirik
dengan aneke keyakinannya. Allah menyucikan diri-Nya dari berbagai sifat yang
menjadi keyakinan kaum musyirik melalui firman-Nya "Allahu Ahad".

Pintar dan Teliti


Salinlah tulisan QS. al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq dan Ikhlas dalam
buku tulis dengan memperhatikan seni keindahan!
Mintalah nilai kepada guru mata pelajaran!

Rangkuman

Kandungan surah al-Fatihah:

Keimanankepada Allah Tuhan semesta alam

Jalan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia


dan akhirat, disebut juga hidayah
Kisah orang-orang yang mendapat nikmat

yaitu para nabi, para siddiqin, pada syuhada, dan para salihin dan orang
yang menentang Allah Swt yaitu orang yang dimurkai dan orang-orang
sesat dari jalan yang lurus.

Kandungan surah an-Nas:


Penjelasan sifat Rububiyah (Ketuhanan) Allah Swt
Penjelasan sifat Malikiyah (Yang memiliki, Yang merajai) Allah Swt
Penjelasan sifat Uluhiyah (Keesaan) Allah Swt.

Kandungan surah al-Falaq:


Manusia diperintahkan berlindung kepada Sang Pemilik makhluk (Allah)
tentang beberapa hal berikut ini:
Dari penjahat yang melakukan kejahatannya di malam hari yang sangat
gelap
Dari kejahatan orang-orang yang suka mengumpat yang selalu
memutuskan tali persaudaraan/ hubungan baik (namimah)
Dari kejahatan orang-orang yang dengki (hasad) yang bias mengalihkan
hubungan baik menjadi permusuhan.

Kandungan surah al-Ikhlas


Diantara kandungan terpenting dalam surah ini meliputi:
Pengenalan tentang sifat Allah, Allah itu Maha Esa

Allah tempat bergantung semua hamba-Nya, meminta kepada-Nya tanpa


menggunakan perantara atau koneksi
Allah tidka mempunyai anak, ayat ini sekaligus membantah tuduhan kaum
musyrik Arab bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah
Allah itu tidak diperanakkan, tidak seperti Maryam yang melahirkan atau
seperti Nabi Isa yang dilahirkan.
Tidak ada makhluk lain yang bisa menyamai Allah.

Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Al-Fatihah artinya..
a. Pembuka

b. Penutup

c. Pembeda

d. Penerang

2. Surah al-Fatihah terdiri dari. Ayat


a. Lima

b. Enam

c. Tujuh

d. Delapan

3. Salah satu perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah adalah..


a. Banyak maksiat

b. Selalu jahat

c. Kadang-kadang taat dan jahat

d. Rajin shalat

4. Hukum bacaan dari kalimat adalah.


a. Mad tabi'i

b. Izhar

c. Alif lam syamsiyah

d. Ikhfa'

5. An-Nas artinya adalah..


a. Manusia

b. Malaikat

c. Jin

d. Para nabi

6. Dalam surah an-Nas dinyatakan bahwa godaan pada manusia datang dari.
a. Manusia dan malaikat

b. Manusia dan jin

c. Jin dan malaikat

d. Setan dan jin

7. Namimah artinya..
a. Menggoda

b. Berdoa

c. Bertapa

d. Mengumpat

8. Orang yang hasad apabila ada orang yang mendapat nikmat maka ia
merasa.
a. Senang

b. Terharu

c. Biasa-biasa saja

d. Tidak senang

9. Manfaat sering membaca al-Qur'an adalah.


a. Hati menjadi terang

b. Hati menjadi gelisah

c. Hati ragu-ragu

d. Banyak dipuji orang

10.

artinya..

a. Allah Maha Esa

b. Allah Maha Kuasa

c. Allah tidak diperanakkan

d. Allah tempat bergantung segalanya

II. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan benar!


1. Sebutkan isi kandungan terpenting dari surah al-Ikhlas!
2. Mengapa kita harus selalu membaca al-Qur'an?
3. Berikan contoh kalimat yang di dalamnya terdapat bacaan alif lam qamariyah!
4. Sebutkan isi kandungan dari surah an-Nas!
5. Tuliskan ayat al-Qur'an surah al-Falaq ayat 1-5!

Standar Kompetensi
Memahami hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah
Kompetensi Dasar

Menulis hadits tentang iman dan ibadah

Menerjemahkan hadits tentang iman dan ibadah

Menghafalkan hadits tentang iman dan ibadah

Menjelaskan keterkaitan isi kandungan hadits tentang iman dan ibadah dalam
fenomena kehidupan dan akibatnya

Menerapkan isi kandungan hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah

A. Hadits tentang Iman dan Ibadah


1. Lafal Hadits tentang Iman
a. Hadits tentang iman








)





(

Artinya:
"Iman itu adalah engkau percaya kepada Allah, kepada para malaikat Allah,
kepada kitab-kitab Allah, kepada para utusan Allah, kepada hari kiamat dan
kepada qada' dan qadar-Nya Allah". (HR. Imam yang lima)
Hadits lain tentang iman ialah:










( )

Artinya:
"Iman itu adalah kamu mengimani Allah, malaikat-malaikat-Nya, akan
menjumpai-Nya (di padang mahsyar), rasul-rasul-Nya, dan hari
kebangkitan". (HR. Bukhari)
Pendapat para ulama tentang iman antara lain:

1). Iman adalah pernyataan dalam hati, ungkapan dengan lisan, dan disertai
pelaksanaan aktivitas dengan anggota badan.
2). Iman adalah pernyataan dalam hati dan ungkapan dengan lisan, tidak
mencakup pelaksanaan aktivitas dengan anggota badan.

3). Iman adalah percaya dan meyakini dengan seyakin-yakinnya akan adanya
Allah, baik zat-Nya, perbuatan-Nya, maupun sifat-sifat-Nya.
b. Kandungan Hadits tentang Iman
Hadits ini menunjukkan tentang pokok-pokok iman yang harus kita yakini
dengan keyakinan yang mantap dalam hati. Pokok-pokok iman itu ada enam
yaitu:
1). Percaya kepada Allah
2). Percaya kepada malaikat-Nya
3). Percaya kepada kitab-kitab-Nya
4). Percaya kepada rasul-rasul-Nya
5). Percaya kepada hari kiamat
6). Percaya kepada takdir baik maupun takdir buruk dari Allah.
Keenam pokok iman itu selalu lengkap dan tidakboleh terlepas
walupun hanya satu diantaranya. Umpamanya ada orang tidak percaya kepada
takdir Allah, maka ia bukan orang beriman. Kalau diumpaamakan sebuah
bangunan, iman adalah fondasinya. Tanpa fondasi, rumah akan mudah roboh.
Demikian pula dengan kita, tanpa iman, maka akan mudah goyah. Kita lebih
baik diberi iman yang kuat oleh Allah Swt daripada diberi harta banyak tapi
lupa diri, karena iman merupakan sumber ketenangan dan kebahagiaan.
Hubungan antara Iman dan Taqwa

Percaya kepada Allah secara utuh


Percaya kepada ketentuan-ketentuan Allah
Percaya kepada hukum-hukum Allah
Percaya kepada keinginan-keinginan Allah
Percaya kepada ayat-ayat Allah

Melaksanakan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya

Pintar dan Teliti


Hafalkan hadits tentang iman dan mintalah nilai dari hafalan kalian!
c. Menghafalkan Hadits tentang Iman








)





(








( )

2. Lafal Hadits tentang Ibadah


a. Hadits tentang Ibadah


















)





(

Artinya:
"Sesungguhnya setiap perbuatan itu diberi ganjaran sesuai dengan niatnya,
dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan
niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya, maka
hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk
urusan dunia, atau untuk wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
adalah untuk apa yang diniatkannya". (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Kandungan Hadits tentang Ibadah
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa setiap perbuatan
tidaklah berarti apa-apa, jika tidak disertai dengan niat. Niatlah yang
membedakan antra perbuatan yang sah (diterima syari'at) dan perbuatan yang
tidak sah (tidak diterima syari'at). Kata "innama" dalam hadits di atas
mempunyai arti pembatas. Kata tersebut berfungsi sebagai penetap suatu
perbuatan dan meniadakan perbuatan-perbuatan lain yang bertolak belakang
dengan perbuatan yang ditetapkan tersebut.

Umpamanya dalam masalah hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah


menuju Madinah beserta kaum muslimin ketika itu. Rasulullah mengingatkan
bahwa barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, maka akan
mendapat ganjaran yang sangat besar, sebaliknya barangsiapa yang hijarahnya
bukan karena Allah dan rasul-Nya seperti karena urusan dunia semata, maka
ganjarannya sebatas apa yang mereka inginkan saja.
c. Menghafal Hadits tentang Ibadah


















)





(

B. Hadits tentang Iman dan Ibadah Dikaitkan dengan Fenomena


Kehidupan dan Akibatnya
1. Menjelaskan Keterkaitan antara Iman dan Ibadah dalam Fenomena
Kehidupan dan Akibatnya
Antara keimanan dan ibadah kedua-duanya merupakan hak Allah terhadap
hamba-Nya. Manusia diciptakan oleh Allah tiada lain hanya untuk beribadah
kepada-Nya. Pengertian ibadah dalam Islam sangat luas, meliputi segala kegiatan
manusia yang dikerjakan dengan niat yang baik untuk memperoleh rida Allah
Swt.
Ibadah bagi manusia selain sebagai tujuan hidupnya, juga berfungsi
sebagai bukti syukur kepada Allah Swt atas segalanikmat dan karunia yang telah
diberikan kepadanya. Ibadah juga merupakan realisasi dan konsekuensi iman
kepada llah yang telah menciptakannya.
Jika demikian, diciptakannya manusia adalah untuk berbakti, mengabdi
dan beribadah kepada-Nya. Allah menjelaskan dalam al-Qur'an yang terdapat
dalam surah az-Zariyat ayat 56:


Artinya:
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu" (QS. az-Zariyat, 51: 56)
Perintah menyembah Allah banyak dijelaskan dalam al-Qur'an, antara lain
dalam surah al-Baqarah ayat 21:



Artinya:
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu, dan orang-orang
sebelummu, agar kamu bertakwa". (QS. al-Baqarah, 2: 21)
C. Iman dan Ibadah yang Diterima Allah
Dasar ibadah adalah tunduk dan merasa rendah dihadapan Allah Swt atau
taat kepada-Nya. Kata taat memiliki makna yang lebih mendalam dari kata
menghambakan diri, sebab ketaatan merupakan tujuan akhir dari sikap
menghinakan diri atau penghambaan terhadap sesuatu yang memiliki kemuliaan
yang paling sempurna yaitu Allah Swt.
Ibadah harus dilakuan dengan penuh ketaatan dan niat yang ikhlas
sehingga menjadi ibadah yang benar. Ibadah yang dilakukan tanpa ketaatan dan
niat adalah ibadah yang tidak benar (tidak sah). Maka secara umum dapatlah
diambil sebuah kesimpulan, bahwa setiap perbuatan atau perkataan yang
dilakukan tanpa niat dan ketaatan, baik itu perbuatan yang diwajibkan maupun
disunahkan, dianggap tidak benar secara syarak.
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ibadah yang disyari'atkan kepada
manusia tidak mungkin dapat terlaksana kecuali dengan dua perkara sebagai
berikut:
a. Patuh dan merendahkan diri di hadapan Allah, dan bukti daripada kepatuhan
tersebut adalah menyerahkan segala perkaranya hanya kepada Allah Swt.
b. Hendaknya keinginan untuk melaksanakan perkara-perkara tersebut hanya
karena kecintaannya kepada Allah semata dan tidak mencintai makhlukmakhluk-Nya melebihi cintanya kepada Allah Swt.
Ibnu Katsir berkata bahwa ibadah itu adalah ungkapan untuk sesuatu yang
menunjukkan kesempurnaan cinta, ketaatan, dan ketakutan kepada Allah Swt.

Oleh karena itu, ibadah yang diharapkan oleh Allah mencakup makna
merendahkan diri dan cinta, bahkan sampai puncak rasa tunduk hamba dan
kecintaannya kepada-Nya.
Rangkuman

Kandungan hadits tentang iman


Pokok-pokok iman adan enam, yaitu:

Percaya kepada Allah

Percaya kepada malaikat-malaikat-Nya

Percaya kepada kitab-kitab-Nya

Percaya kepada rasul-rasul-Nya

Percaya kepada hari kiamat

Percaya kepada takdir baik maupun takdir


buruk dari Allah.

Kandungan hadits tentang ibadah


Setiap perbuatan tidaklah berarti apa-apa, dalam syari'at, jika tidak disertai
dengan niat. Niatlah yang membedakan antara perbuatan yang sah (diterima
syari'at) dengan perbuatan yang tidak sah (tidak diterima syari'at).

Antara keimanan dan ibadah kedua-duanya merupakan hak Allah terhadap


hamba-Nya

Ibadah yang diharapkan oleh Allah mencakup makna merendahkan diri dan
cinta, bahkan sampai puncak perendahan diri hamba dan puncak kecintaannya
kepada-Nya.

Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Iman secara bahasa artinya
a. Percaya

b. Berbuat baik

c. Menyerahkan diri

d. Selamat

2. Wakutubihi artinya..
a. Malaikat-Nya

b. Utusan-Nya

c. Kitab-kitab-Nya

d. Ketentuan-Nya

3. Adanya bumi, langit dan alam seisinya adalah bukti adanya..


a. Rasul

b. Malaikat

c. Manusia

d. Allah

4. Orang yang berbuat baik tanpa dilandasi dengan iman kepada Allah, maka
amalnya.
a. Sia-sia

b. Diterima Allah

c. Diberi pahala

d. Akan ditambah

5. Menurut hadits tentang iman, rukun iman terdiri atas..


a. 4

b. 5

c. 6

d. 7

6. Inti dari perbuatan yang kita kerjakan tergantung pada.


a. Lamanya mengerjakan

b. Panjangnya bacaannya

c. Banyaknya orang mengerjakan

d. Niat dalam melaksanakan

7. Hablumminallah artinya..
a. Hubungan dengan alam

b. Hubungan dengan manusia

c. Hubungan dengan binatang

d. Hubungan dengan Allah Swt

8. Ibadah yang dilakukan oleh manusia harus dimaknai dengan rasa..


a. Senang dan terharu

b. Sedih dan menangis

c. Rendah diri dan cinta

d. Iman dan takwa

9. Perintah Allah kepada jin dan manusia untuk menyembah Allah semata
terdapat dalam al-Qur'an surah..
a. Az-Zariyat: 45

b. Az-Zariyat: 55

c. Az-Zariyat: 56

d. Az-Zariyat: 57

10.


artinya

a. Segala perbuatan tergantung kepada upahnya


b. Segala perbuatan tergantung kepada pelakunya
c. Segala perbuatan tergantung kepada imannya
d. Segala perbuatan tergantung kepada niatnya
II. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Sebutkan pokok-pokok keimanan dalam agama Islam!
2. Mengapa ibadah yang kita lakukan harus dibarengi dengan niat?
3. Berikan contoh ibadah wajib bagi yang mampu dilakukan hanya sekali saja
seumur hidupnya!
4. Rukun iman yang keberapakah percaya pada qada' dan qadar itu?
5. Tuliskan dan artikan hadits tentang keimanan!

I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Al-Qur'an adalah mukjizat .. Rasulullah Saw
a. Terakhir

c. Terbesar

b. Terawal

d. Terbaru

2. Berikut ini adalah fungsi diturunkannya al-Qur'an, kecuali sebagai.


a. Pedoman

c. Perhiasan

b. Pelajaran

d. Petunjuk

3. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat.


a. Mikail

c. Izrail

b. Israfil

d. Jibril

4. Hadits menurut bahasa artinya adalah.


a. Lama

c. Baru

b. Modern

d. Maju

5. Hadits yang berdasarkan pada perbuatan Nabi Muhammad Saw disebut


hadits.
a. Qauli

c. Hammi

b. Fi'li

d. Sahih

6. Salah satu perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada al-Qur'an dan hadits
adalah..
a. Menghafal hadits sebanyak mungkin
b. Mengamalkan kandungan al-Qur'an dan hadits
c. Kemana-mana membawa al-Qur'an
d. Melengkapi koleksi buku-buku tentang hadits
7. Berikut ini yang tidak membuktikan kecintaan kepada Rasulullah adalah..
a. Selalu membaca al-Qur'an
b. Senang mempelajari hadits
c. Menganggap Rasulullah sebagai Tuhan
d. Mengamalkan hadits nabi
8. Allah Swt menantang para penyair untuk membuat kalimat yang serupa
dengan al-Qur'an, tetapi mereka tidak bisa. Hal ini dijelaskan dalam al-Qur'an
surah.
a. Ali Imran: 102

c. Al-Maidah: 12

b. Al-Baqarah: 23

d. Ar-Rum: 21

9. Tugas utama diciptakannya manusia di muka bumi ini adalah


a. Ibadah kepada Allah

b. Mencari rezeki

c. Shalat dan puasa

d. Hidup bermasyarakat

10. Surah al-Fatihah disebut juga Ummul Kitab artinya..


a. Pembukaan al-Qur'an

b. Penjelas al-Qur'an

c. Induk kitab-kitab suci

d. Induk al-Qur'an


11. Hukum bacaan dari kalimat

adalah.

a. Mad tabi'i

b. Izhar

c. Alif lam syamsiyah

d. Ikhfa'

12. Kita berlindung kepada Allah dari kedengkian pendengki adalah


kandungan.
a. QS. Al-Falaq: 2

b. QS. Al-Falaq: 5

c. QS. An-Nas: 3

d. QS. An-Nas: 4

13.

artinya.

a. Allah Maha Esa

b. Allah Mahakuasa

c. Allah tidak diperanakkan

d. Allah tempat bergantung segalanya

14. Iman secara bahasa artinya.


a. Percaya

b. Berbuat baik

c. Menyerahkan diri

d. Selamat

15. Warusulihi artinya.


a. Malaikat-Nya

b. Utusan-Nya

c. Kitab-kitab-Nya

d. Ketentuan-Nya

16. Ibadah yang ikhlas artinya


a. Ibadah yang dilakukan dengan cara yang benar
b. Ibadah yang diniati hanya mencari rida Allah Swt
c. Ibadah yang dilakukan agar orangtua bahagia
d. Ibadah yang dilakukan agar orang lain melihat
17. Al-Qur'an surah az-Zariyat ayat 56 isinya tentang..
a. Berbuat baik kepada orangtua

b. Kekuasaan Allah Swt

c. Tujuan penciptaan manusia

d. Proses penciptaan manusia

18.


mengandung makna.

a. Pentingnya ilmu dalam setiap amalan


b. Pentingnya niat dalam setiap amalan
c. Pentingnya amal kebajikan untuk dilakukan
d. Pentingnya beramal dalam setiap kesempatan
19. Nama lain al-Qur'an yang berarti adalah obat penawar..
a. Al-Bayan

b. Al-Huda

c. Al-Syifa'

d. Al-Furqan

20. Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang sehingga mustahil untuk
berdusta disebut hadits
a. Mutawatir

b. Sahih

c. Hasan

d. Qudsi

II. Isilah titik-tititk di bawah ini dengan tepat dan benar!


1. Al-Qur'an turun kepada Nabi Muhammad Saw dalam jangka waktu
2. Hadits Taqriri artinya
3. Salah satu nama lain dari al-Qur'an adalah az-Zikru yang artinya..
4. Sumber hukum Islam yang kedua adalah..
5. Pokok kandungan dari surah al-Ikhlas adalah..
III. Kerjakan tugas di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Sebutkan fungsi diturunkannya al-Qur'an!
2. Apakah pengertian hadits menurut bahasa dan istilah!
3. Berikan contoh kalimat yang di dalamnya terdapat bacaan alif lam qamariyah!
4. Sebutkan pokok-pokok keimanan dalam agama Islam!
5. Tuliskan dan artikan hadits tentang keimanan!

Anda mungkin juga menyukai