Seorang perempuan, berusia 35 tahun, pekerjaan kuli pasar, datang berobat poliklinik dengan keluhan nyeri di sendi lutut
kanan. Keluhan ini dia alami sejak 2 minggu yang lalu, setelah dia mengalami kecelakaan lalu lintas dan lututnya bengkak. Sejak
kejadian tersebut, lutut pasien nyeri sehingga nyeri saat berjalan dan tidak dapat berdiri lama. pasien mengaku menderita nyeri
lambung kronis. Pasien juga mempunyai alergi terhadap obat antinyeri seperti antalgin dan asam mefenamat. Hasil pemeriksaan fisik,
TD 135/85 mmHg, pernapasan 20x/menit, suhu afebris, tanda radang ++ pada sendi lutut kanan.
Daftar Masalah
a Nyeri dan bengkak di sendi lutut kanan sejak 2 minggu yang lalu
b Riwayat nyeri lambung kronis dan alergi terhadapa obat anti nyeri (antalgin & asam mefenamat)
c Tanda-tanda radang ++ pada sendi lutut kanan
d Alergi antalgin dan asam mefenamat
Perbandingan Diagnosis
Karakteristik
Etiologi
Penyakit Gout
Gangguan metabolisme
purin yang ditandai
dengan hiperurikemia
dan serangan sinovitis
akut berulang
Osteoarthritis
Adanya mekanisme
abnormal pada proses
penuaan, trauma, atau
akibat kelainan lain
yang mengakibatkan
kelainan tulang rawan
sendi.
Rheumatoid Arthritis
Penyebab utama:
TIDAK DIKETAHUI
Ada beberapa teori:
a Infeksi streptokokkus
haemolitikus dan
streptokokkus
nonhemolitikus.
b Endokrin
c Autoimun
d Metabolik
e Faktor genetik serta
faktor pemicu
Faktor
Predisposisi
Manifestasi
Klinis
(Diagnosis)
lingkungan
Usia 20 30 tahun
Jenis kelamin: >
Sering menyerang
sendi-sendi kecil jari
tangan, serta
pergelangan kaki, dan
sendi-sendi besar
seperti: lutut, panggul,
serta pergelangan tangan
Gejala awal:
poliarthritis, malaise,
penurunan BB, rasa
capek, sedikit demam,
anemia.
Gejala Lokal:
pembengkakan, nyeri,
dan gangguan gerak
pada sendi
metakarpofalangeal.
Px Fisik: tenosinovitis,
tanda-tanda efusi sendi
Stadium lanjut:
kerusakan sendi dan
deformitas permanen,
ada ketidakstabilan
sendi akibat ruptur
tendon/ligamen; defiasi
ulnar jari-jari, defiasi
radiai/volar pergelangan
tangan, serta valgus
lutut dan kaki.
Terdapat nodul subkutan
Gejala lain: atrofi otot,
limfadenopati, skleritis,
sindrom jepitan saraf,
atrofi dan ulserasi kulit
Alasan: Pasien mengeluhkan adanya nyeri dan bengkak pada sendi lutut kanan dengan disertai riwayat trauma, dimana keluhan ini
biasanya timbul pada pasien dengan penyakit osteoarthritis. Maka diagnosis pasien di skenario adalah:
2. Diagnosis : Suspect Osteoarthritis lutut karena trauma
3. Tujuan Terapi
1 Mengatasi gejala nyeri sendi akut tanpa memperberat nyeri lambung pasien (gastritis).
2 Mencegah terjadinya kerusakan yang lebih progresif
3 Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
4 Mencegah terjadinya komplikasi
4. Golongan golongan obat yang paling tepat (rasional) :
a Acetaminophen
b NSAID
c
d
Kolkisin
Steroid
Golongan
Suitability
Safety
obat
Asetamino Hambat COX -3 sehingga berfungsi
phen
hipotalamus
Skor
160
NSAID
Effikasi
kerusakan hepar
40
40
Efek samping :
lebih tinggi)
= 50
Skor
= 70
190
Opioid
Skor = 90
70
50
ESO:
Efek pada SSP berupa Narkosis,
Euforia timbul jika dikonsumsi
oleh penderita nyeri, bisa
disforia jika dikonsumsi oleh
orang normal.
Supresi SSP dan stimulasi
langsung dari CTZ sehingga
memicu mual muntah
Dosis
tinggi
menurunkan
aktivitas mental dan motoris
Motilitas berkurang (obstipasi),
konstraksi kandung empedu
(kolik batu empedu)
Pada
system
sirkulasi
menyebabkan
vasodilatasi,
hipertensi, dan bradycardia
Sering timbul adiksi dan bila
terapi dihentikan dapat terjadi
gejala abstinensia
20
50
Indikasi :
Pada nyeri berat yang tidak
bisa
dikurangi
dengan
analgesik non opioit
Nyeri hebat pasca bedah, nyeri
hebat akibat kanker
KI :
Orang dengan kelainan KV,
penyakit
asma,
kelainan
system saraf pusat, konstipasi,
depresi, alergi
Penggunaan :
Peroral,
subkutan,
dural,
epidural,
spinal,
subkutan
kontinyu, intravena
20
Kolkisin
total: 90
20
Effikasi
Suitability
Safety
Cost
Indikasi : analgesik,
Rp124,53
COX 1, sehingga
antipiretik, dan
Rp.300/tablet
menghambat produksi
antiinflamasi
prostaglandin sehingga
Kontraindikasi : penderita
tukak peptik
Skor = 200
30
30
70
COX 2 selektif
I: arthritis rematoid,
Rp. 900-
(celecoxib)
arachidonat menjadi
Rp.20.000/table
akut
cardivaskuler dan
Skor = 230
70
70
serebrovaskuler
40
50
Obat
Effikasi
Suitability
Safety
Cost
Aspirin/asam
Indikasi : analgesik,
Rp.300
antipiretik, dan
/tablet
antiinflamasi
Kontraindikasi :
memberikan efek
antiinflamasi
Inflamasi akut pada dosis 2400 mg-4000 mg
terhadap kadiovaskular
(5-8 tablet)
Onset of action untuk anti inflamasi akut 12
asetil salisilat
jam
Skor = 210
Golongan
50
-
Oxicam
30
60
70
Indikasi : analgesik,
Rp.250
antipiretik, dan
antiinflamasi
cerna,
Rp.900
antiinflamasi
Untuk inflamasi ringan-sedang
Onset of action lambat
Kadar mantap/ steady state dalam cairan
Kontraindikasi :
/tablet
Skor = 190
Golongan
30
50
60
Indikasi : analgesik,
Efek samping :
asetic
antipiretik, dan
acid/asam
antiinflamasi
-
saluran cerna
meningkatkan resiko
asetat
-
antiinflamasi
Inflamasi ringan-sedang
Kontraindikasi :
penderita tukak peptik
Rp.272
vasokonstriktor
50
Skor = 200
Golongan
fenamates
stroke
30
50
70
Indikasi : analgesik,
Rp.
antipiretik, dan
160/ta
antiinflamasi
blet
antiinflamasi
Inflamasi ringan-sedang
Kerja cepat dengan durasi of action cepat
Kontraindikasi :
haemilitik
500
mg
0
-
Indikasi : analgesik,
Efek samping :
propionic
antipiretik, dan
acid
antiinflamasi
-
saluran cerna
meningkatkan resiko
Skor = 220
antiinflamasi
Inflamasi ringan-sedang
70
6. Obat pilihan :
1. Parasetamol (obat golongan asetaminofen)
Sediaan : tablet 500 mg
Kontraindikasi :
penderita tukak peptik
30
Rp.
blet
infark miokard
khususnya ibuprofen
50
70
7. Resep
8.
a
b
c
d
Pro
: Tari
No. XVIII
______________D
Tub. I
-_________ D
Edukasi
Istirahat yang
teratur
dan
mengurangi aktivitaas mengangkat beban berat
Usia
: 35
tahun
Latihan di rumah berupa latihan statis serta memperkuat otot-otot
: Jl. Transmigrasi
Fisioterapi Alamat
untuk mengurangi
rasa nyeri, menguatkan otot dan menambah luas pergerakan sendi (jika ada uang).
Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat badan, minimal penurunan 5% dari berat badan, dengan target
BMI 18,5-25.