Niasin
merupakan obat yang memperbaiki hampir semua profil lipid (National Institutes of
Health-National Heart, Lung, and Blood Institute, 2002). Niasin menurunkan kadar
kolesterol total, low-density lipoproteins cholesterol (LDL-C) dan trigliserida serum
(McKenney, 2004). Niasin dapat mengubah small-LDL menjadi large-LDL yang
bersifat kurang aterogenik (Superko,1992). Niasin meningkatkan produksi tissue
plasminogen activator (tPA) dan menurunkan kadar fibrinogen serum sehingga dapat
mencegah kejadian trombosis (McKenney, 2004).
Penggunaan niacin pertama kali diteliti oleh Altschul et al., 1955 bahwa niacin
dapat menurunkan kadar kolesterol menjadi normal pada pasien dengan
hiperkolesterimia. Hasil penilitian terbaru Hermawan et al (2011), melaporkan bahwa
niasin memiliki peran satu--satunya obat yang dapat menurunkan lipoprotein secara
bermakna (McKenney, 2004;Carlson,1989). Banyak peenelitian yang mempelajari
bahwa niacin sebagai broad-spectrum lipid-regulating medication (Carlson, 2005).
Niasin menurunkan kadar total kolesterol, trigliserida, VLDL-C, LDL-C, dan level
lipoprotein [a] (Lp[a]), niasin juga mampu menaikkan level HDL-C (Gangi et al.,
2006).
Salah satu kegunaan utama dari niasin adalah kemampuannya untuk
meningkatkan sirkulasi dari HDL-C dan apoplipoprotein , ApoA-I. Niasin
menghambat eliminasi HDL-C dan ApoA-I (Kamanna, 2008). Selain menaikkan
HDL-C, niasin juga menurunkan level sirkulasi dari ApoB yang mengandung
beberapa partikel (VDL-C, LDL-C, dan Lp [a]). Beberapa partikel tersebut
mengalami mekanisme yang berbeda-beda. Pertama dimodulasi sintesis trigliserida
dan sekresi ApoB. Penelitian pada Kayshap laboratory menunjukkan bahwa niasin
menghambat aktifitas dari diacylglycerol acyltransferase-2, sebuah enzim yang