Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS CO MUDA

KONSELING KONTRASEPSI

Disusun oleh:
Kelompok D1
Siti Hardiyanti Sibuea
22010110110069
Garry Aditya Pranata
22010110120070
Alva Pribadi
22010110120071
Wahyu Wijayanti
22010110110085
Christian Suryajaya
22010110120086
Maureen Tania
22010110120088
Indah Febriyani
22010110120090

Pembimbing:
dr. Inu Mulyantoro, SpOG(K)
dr. Fionna Felicia
Peninjau:
dr. Dhanu Ari Atmaja

KEPANITERAAN UMUM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
I. IDENTITAS
Nama
: Ny. I
Umur
: 36 tahun

II.

Alamat

:Blambangan RT 002/RW 003, Kelurahan Kendaldoyong,

Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku
Status
Suami
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Masuk RSDK
No. CM
Bangsal

Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak


:Tamat SD
:Ibu rumah tangga
: Islam
: Jawa
: Menikah
: Tn. M
: 45 tahun
: Tamat SMP
: wiraswasta
: Islam
: 1 Oktober 2014
: C499743
: B31 Obstetri kelas III

DAFTAR MASALAH
No
.
1.

Masalah Aktif

Tanggal

P5A0, 36 tahun,
Postpartum

1/10 / 2014

Masalah

No.

Inaktif

Tanggal

spontan
pervaginam,
super

imposed

pre-eclampsia,
hipertensi
emergensi

III.

DATA DASAR
1. Anamnesis
Autoanamnesis dan alloanamnesis, pada 2 Oktober 2014, pukul 16.25
WIB
Keluhan utama (1 Oktober 2014)

kenceng-kenceng(rujukan

RS

Kalijaga Demak dengan G5P4A0, super imposed pre-eclampsia,


hipertensi emergensi)
1.1 Riwayat penyakit sekarang

Rabu 1 Oktober 2014, pasien mengeluh kenceng-kenceng sejak jam


12.00, kemudian pasien dilarikan ke RS Kalijaga Demak, kemudian
dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang karena tekanan darahnya
sangat tinggi yaitu 220/100, HR : 90x/menit, RR : 20x/menit. Tiba di
RSUP Dr. Kariadi pada pukul 15.00. Keluar darah dari jalan lahir
(+), keluar air dari jalan lahir (+), merembes (-), lendir darah (-),
gerak janin (+), mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-). Lalu pada
pukul 16.10 lahir bayi perempuan dengan berat 2.700 gram dan skor
APGAR 9-9-10. Tanggal 2 Oktober 2014 pasien sudah memutuskan
untuk mengikuti program KB MOW (metode operasi wanita) setelah
dilakukan konseling pada pk 16.40. Pada tanggal 3 Oktober 2014
dilakukan MOW pada pk 16.15.
1.2 Riwayat haid
Menarche
: 12 tahun
Lama haid
: 7 hari
Siklus haid
: 28 hari
HPHT
: 1 Januari 2014
TP
: 8 Oktober 2014
1.3 Riwayat perkawinan
Menikah satu kali dengan suami sekarang selama 19 tahun.
1.4 Riwayat obstetri
G5P5A0
I bayi lahir spontan, laki-laki, 3500 gram, per vaginam, di rumah
ditolong oleh dukun. Usia sekarang 18 tahun, sehat.
II bayi lahir spontan, perempuan, 2900 gram, per vaginam, di rumah
ditolong oleh dukun. Usia sekarang 13 tahun, sehat.
III bayi lahir spontan, laki-laki, 3500 gram, per vaginam, di rumah
ditolong oleh dukun. Usia sekarang 11 tahun, sehat.
IV bayi lahir spontan, laki-laki, 3100 gram, di rumah ditolong oleh
bidan dan dukun. Usia sekarang 9 tahun, sehat.
V bayi lahir spontan, perempuan, 2700 gram, di RSUP Dr. Kariadi
ditolong oleh dokter, pada tanggal 2 Oktober 2014 pk 16.50.
1.5 Riwayat KB
Pernah mengikuti program KB suntik pada tahun 1996, dan KB pil
pada tahun 2005 namun setelah kelahiran ke 4 pemakaian KB
dihentikan karena hipertensi.
2

1.6 Riwayat antenatal care


Bidan desa, sekitar 5-6 kali.
1.7 Riwayat penyakit dahulu
Riwayat asma (-); DM (-); sakit jantung (-); hipertensi (+) sejak 5
tahun yang lalu, diberi obat oleh dokter namun diminum tidak
teratur, kurang terkontrol.
1.8 Riwayat operasi
disangkal
1.9 Riwayat penyakit keluarga
disangkal
1.10 Riwayat sosial ekonomi
Penderita bekerja sebagai ibu rumah tangga dan suami bekerja
sebagai wiraswasta. Pembayaran RS merupakan tanggungan pribadi.
Kesan sosial ekonomi cukup.
1.11 Keluhan sistema
Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis
Kulit
: tidak ada keluhan
Kepala
: tidak ada keluhan
Mata
: tidak ada keluhan
Telinga
: tidak ada keluhan
Hidung
: tidak ada keluhan
Tenggorokan : tidak ada keluhan
Pernafasan
: tidak ada keluhan
Kardiovaskuler : tidak ada keluhan
Muskuloskeletal : tidak ada keluhan
Gastrointestinal : tidak ada keluhan
Genitourinaria : tidak ada keluhan
2. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 1 Oktober 2014 pukul 16.10 WIB
2.1 Status praesens
Keadaan umum : baik, compos mentis
TD
: 200/110 mmHg
Nadi
: 88x/menit, isi dan tegangan cukup
RR
: 20x/menit
Suhu
: 37 C
2.2 Status internus
Kulit
:turgor kulit kembali cepat
Mata
: konjungtiva palpebra anemis -/Thorax
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi kuat
Ekstremitas
:
Superio

Inferior

r
-/-/-

Edema
Varises

-/-/-

3. Status Obstetri
TFU
:2 jari di bawah pusat, kontraksi kuat
PPV
: (+) lochia
BAB
: (-)
BAK
: (+)
ASI
: (+)
4. Pemeriksaan penunjang
1 Oktober 2014, pukul 20.29 WIB
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan
Hematologi
Hematologi Paket
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
MPV

Hasil

Nilai Rujukan

9,3 g/dL
27,3 %
4,1 juta/L
22,8 pg
66,8 fL
34,1 g/dL
13,7 ribu/L
509,9 ribu/L
21,3 %
7,9 fL

12,00-15,00 g/dL
35-47 %
4,4-5,9 juta/L
27,00-32,00 pg
76-96 fL
29,00-36,00 g/dL
3,6-11 ribu/L
150-400 ribu/L
11,60-14,80 %
4,00-11,00 fL

Hasil

Nilai Rujukan

Kuning
Agak keruh
6,5

4,8-7,4

Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan
Sekresi-Ekskresi urin
rutin + analyzer
Warna
Kejernihan
pH

Protein
Reduksi
Sedimen
Epitel
Leukosit
Eristrosit
Kristal
Silinder hyalin
Silinder patologi
Silinder granula halus
Silinder granula kasar
Silinder epitel
Silinder eritrosit
Silinder leukosit
Mukus
Yeast cell
Epitel tubulus
Bakteri
Sperma
Kepekatan

>= 300
Negatif

Negatif
Negatif

2-4
1-2
15-20
Negatif
Negatif
Negatif
0-1
0-1
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
+/Positif
Negatif
Negatif

0,0-40,0 L
0,0-20,0 L
0,0-25,0 L
0,0-10,0 L
0,00-1,20 L
0,00-0,50 L
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
0,00-0,50 L
0,0-25,0 L
0,0-6,0 L
0,0-100,0 L
0,00-3,00 L
3-27 mS/cm

Hasil

Nilai Rujukan

4,8 g/dL
14 %
2 juta/L
23,7 pg
68,6 fL
34,6 g/dL
14,8 ribu/L
440,4 ribu/L
21,4 %
7,5 fL

12,00-15,00 g/dL
35-47 %
4,4-5,9 juta/L
27,00-32,00 pg
76-96 fL
29,00-36,00 g/dL
3,6-11 ribu/L
150-400 ribu/L
11,60-14,80 %
4,00-11,00 fL

Hasil

Nilai Rujukan

4 Oktober 2014 pk 09.38


Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan
Hematologi
Hematologi Paket
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
MPV
6 Oktober 2014 pk 08.47
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan
Hematologi
5

Hematologi Paket
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
MPV
IV.

7,5 g/dL
21,5 %
2,9 juta/L
25,6 pg
73,3 fL
35 g/dL
15,1 ribu/L
441,7 ribu/L
20,7 %
7,9 fL

12,00-15,00 g/dL
35-47 %
4,4-5,9 juta/L
27,00-32,00 pg
76-96 fL
29,00-36,00 g/dL
3,6-11 ribu/L
150-400 ribu/L
11,60-14,80 %
4,00-11,00 fL

RINGKASAN
Seorang wanita G5P5A0 36 tahun, hamil 36 minggu, janin 1 hidup
intrauterin, inpartu kala 1. Pasien dirujuk dari RS Kalijaga Demak karena
super imposed pre-eclampsia ke RSUP Dr. Kariadi Semarang tanggal 1
Oktober 2014 dan tiba pukul 15.00 dengan keluhan perut kenceng-kenceng,
dan keluar darah dari jalan lahir. Rabu, 1 Oktober 2014, pukul 16.10, lahir
bayi perempuan dengan berat 2.700 gram dan skor APGAR 9-9-10,
perdarahan ibu (-). Kamis 2 Oktober 2014, dilakukan konseling kontrasepsi
oleh dokter muda kepada pasien dan suaminya. Pasien dan suami setuju
untuk mengikuti program KB MOW (metode operasi wanita). Rencana
tindakan MOW pada tanggal 3 Oktober 2014 pk 08.00. Pelaksanaan tindakan
MOW pada tanggal 3 Oktober 2014 pk 16.15. Konseling pasca MOW
dilakukan pada tanggal 4 Oktober pk 15.15 terutama mengenai perawatan
pasca tindakan MOW.

V. DIAGNOSIS SEMENTARA
G5P5A0
Postpartum spontan dengan super imposed pre-eclampsia dan hipertensi
emergensi.
VI.

RENCANA AWAL
Ip Dx
:P5A0, 36 tahun
Post Partum Spontan dengan super imposed pre-eclampsia dan
hipertensi emergensi

Ip Tx

: inj MgSO4 20% 1 gr/jam


-methyl dopa 3 x 500 mg
Nifedipine 3 x 10 mg
Vit A 200.000 IU / 24 jam po
Vit BC / C / SF 2 x I

Ip Mx

: Monitoring KU,TV,PPV,TFU, BAB, BAK, ASI

Ex

: Mobilisasi aktif
Diet biasa 2100 kalori
Pemberian ASI eksklusif
Konseling KB (pasca tindakan MOW)
Pasien dijelaskan tentang keamanan prosedur MOW, tidak mengganggu
produksi ASI, sehingga pasien tetap dapat memberikan ASI kepada
bayi.
Pasien dapat melakukan kontrol di dokter spesialis obstetri dan
ginekologi, serta dokter umum.

Catatan kemajuan pasien

Tanggal
2/10/2014

Keadaan Klinis
P5A0, 36 tahun

Tindakan; Pengobatan
Inj. RL + oksitosin 2

pk 12.00

Post partum spontan, super imposed pre-

amp 20 tpm

eclampsia
Inj MgSO4 20% 1
KU : baik, compos mentis

gr/jam

TV
TD :180/90

PO:

N : 88x/menit

-methyl dopa

RR : 22x/menit

3x500mg

Suhu : 37C

Vit BC/C/SF 2x1tab


Vit A 1x 200.000 IU

Mata

: konjungtiva palpebra anemis

+/+
Thorax
Abdomen

Diet biasa
: cor/pulmo dbn
Mobilisasi aktif
: TFU 2 jari di bawah pusat,
ASI eksklusif

kontraksi kuat
Ekstremitas :

Edema
Varises

Pengawasan KU, VS,


Superio

Inferio

r
-/-/-

r
-/-/-

Lochia (+), BAB (-), BAK (+)

PPV, TFU, ASI, BAB,


BAK

Tanggal
3/10/2014

Keadaan Klinis
P5A0, 36 tahun

pk 19.00

Post partum spontan, post op MOW, anestesi PO:


spinal, superimposed pre-eclampsia

Tindakan; Pengobatan
Inj. RL 20 tpm
Amoxicillin 3x500mg
Asam mefenamat 3x500

KU : baik, compos mentis

mg

TV

-methyl dopa

TD :120/75

3x500mg

N : 88x/menit

Vit BC/C/SF 2x1tab

RR : 20x/menit

Vit A 1x 200.000 IU

Suhu : 37C
Diet biasa
Ekstremitas superior & inferior, edema : -/-

Pasien tidur bantal tinggi

Conjunctiva palpebra anemis : -/-

(300) 24 jam post op.

Thorax : cor & pulmo dalam batas normal

Mobilisasi bertahap.

Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusar, ASI eksklusif


kontraksi kuat

Pengawasan KU, VS,

Lama operasi : 30 menit

PPV, TFU, ASI, BAB,


BAK

Tanggal
4/10/2014

Keadaan Klinis
P5A0, 36 tahun

Tindakan; Pengobatan
O2 3 lt/menit

pk 12.00

Post partum spontan, post op MOW, Tranfusi PRC II


superimposed pre-eclampsia, anemia gravis kolf/hari s/d Hb >=8
(Hb 4,8 gr/dl)

gr/dl (premed inj. Lasix


1 amp)

KU : baik, compos mentis

Inj. Ca glukonas 1 gr.

TV

PO:

TD :150/90

cefadroxil 2x500mg

N : 92x/menit

As. mefenamat 3x500

RR : 20x/menit

mg

Suhu : 37C

-methyl dopa
3x500mg

Ekstremitas superior & inferior, edema : -/-

Vit BC/C/SF 2x1tab

Conjunctiva palpebra anemis : +/+


Thorax : cor & pulmo dalam batas normal

Diet biasa / bebas

Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusar, Mobilisasi aktif.


kontraksi kuat

ASI eksklusif & rawat

Lama operasi : 30 menit

gabung
Pengawasan KU, VS,
PPV, TFU, ASI, BAB,
BAK
Dilakukan

konseling

pasca MOW pada pk


15.15.

Tanggal

Keadaan Klinis

10

Tindakan; Pengobatan

6/10/2014

P5A0, 36 tahun

O2 3 Lpm nasal canule

pk 06.00

Post partum spontan, post op MOW, Tranfusi PRC II


superimposed pre-eclampsia, anemia gravis

kolf/hari s/d Hb >=8


gr/dl (premed inj. Lasix

KU : baik, compos mentis

1 amp)

TV

Inj. Ca glukonas 1 amp

TD :160/90

pasca 1 PRC.

N : 88x/menit

PO:

RR : 20x/menit

cefadroxil 2x500mg

Suhu : 37C

As. mefenamat 3x500


mg

Ekstremitas superior & inferior, edema : -/-

-methyl dopa

Conjunctiva palpebra anemis : -/-

3x500mg dan nifedipine

Thorax : cor & pulmo dalam batas normal

3x5 mg selang-seling / 4

Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusar, jam


kontraksi kuat

Vit BC/C/SF 2x1tab

PPV (+) lochia, ASI (+), BAB (+), BAK (+)


Diet biasa / bebas
Mobilisasi aktif.
ASI eksklusif & rawat
gabung
Pengawasan KU, VS,
PPV, TFU, ASI, BAB,
BAK

11

MOW (Metode Operasi Wanita) dan MOP (Metode Operasi Pria)


A. Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan
dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang
dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan
sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap
pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau
tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi.Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita)
atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel
telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.,
yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak
keluar dari buah zakar.
B.

Cara Kerja

Tubektomi (MOW)
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Vasektomi (MOP)
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma
C.

Keuntungan

Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan


kontrasepsi lain adalah :

Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara


kontrasepsi lain

Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja

12

Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan


cara kontrasepsi

yang permanen

Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan
saja

Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :


Tubektomi (MOW)

Sangat efektif dan permanen

Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

Tidak mempengaruhi proses menyusui

Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal

Tidak menggangu hubungan seksual

Vasektomi (MOP)

Sangat efektif dan permanen

Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

Tidak menggangu hubungan seksual

Tindakan bedah yang aman dan sederhana

D.

Kerugian

Tubektomi (MOW)

Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan

13

Vasektomi (MOP)

Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak

Harus ada tindakan pembedashan minor.

E.

Syarat

Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:


1.

Sukarela

Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap;
artinya sedcara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara
kontrasepsi
2.

Bahagia

Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia; artinya :

calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani

bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling
sedikitumur sekitar 2 tahun

3.

umur isteri paling muda sekitar 25 tahun

Kesehatan

Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan; artinya tidak
ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh
karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh
dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.
Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan
tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed
Consent)

14

F. Yang Dapat Menjalani


Tubektomi (MOW)

Usia lebih dari 26 tahun

Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia minimal 5
(lima) tahun

Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya

Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius

Ibu pascapersalinan

Ibu pasca keguguran

Vasektomi (MOP)
Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi

G. Yang Sebaiknya Tidak Menjalani


Tubektomi (MOW)

Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)

Menderita tekanan darh tinggi

Kencing manis (diabetes)

Penyakit jantung

Penyakit paru-paru

Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)

Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan
atau dikontrol)

Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan

15

Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan

Belum memberikan persetujuan tertulis

Vasektomi (MOP)

Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan

Menderita kencing manis

Hidrokel atau varikokel yang besar

Hernia inguinalis

Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan


antikoagulansia

H.

Waktu pelaksanaan

Tubektomi (MOW)

Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional


klien tersebut tidak hamil

Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi

Pascapersalinan

Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu

Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan

Pasca keguguran
Triwulan pertama: dalam wakru 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi

pelvik) minilap atau laparoskopi)


- Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik
(minilap saja)
Vasektomi (MOP)
16

Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting
sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.

Istri beresiko tinggi

I. Tempat Pelayanan
Tubektomi (MOW)
Rumah sakit. Jika ada keluhan, pemakai harus ke Rumah Sakit
Vasektomi (MOP)
Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB
J.

Persiapan Sebelum Tindakan

Tubektomi (MOW)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah:
1.

Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6


jam sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan
lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa

2.

Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai


bersih, dan juga daerah perut bagian bawah

3.

Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll

4.

Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di


cap jempol

5.

Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu

6.

Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota


keluarga; sebaiknya suami.

17

Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1.

Tidur dan istirahat cukup

2.

Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan

3.

Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik

4.

Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar

5.

Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau


cap jempol

K.

Perawatan Setelah Tindakan

Tubektomi (MOW)
1.

Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari

2.

kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai


terkena air selama 1 minggu (sampai benar -benar kering)

3.

Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk

4.

senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi


kering. Tetapi bila tubektomi dilaksanakansetelah melahirkan atau
kegugurang, senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari

Vasektomi (MOP)
1.

Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari

2.

Jagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga


agarluka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran

3.

Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk

4.

Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan


lupamenggantinya setiap hari

18

5.

Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan


seksual setelah tujuh hari setelah operasi. Bila isteri tidakmenggunakan alat
kontrasepsi, senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai 3 bulan
setelah operasi.

Sumber zietraelmart.multiply.com

19

Anda mungkin juga menyukai