BAB I
PENDAHULUAN
dikaitkan
dengan
pendidikan
politik,
pemahaman
terhadap Pancasila sebagai etika politik merupakan salah satu bagian dari
tujuan diberikannya pendidikan politik, sebagaimana dikemukakan oleh
Pojman (2003:1) yang memandang kajian dan pemikiran tentang falsafah
BAB II
PERMASALAHAN
tergantung pada
setiap
warga
negara
dalam
aspek,
hendaknya
selalu
Indonesia,
berkerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmah
proses
implementasi
Pendidikan
Politik
yang
BAB III
KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Politik
1. Pengertian Pendidikan Politik
Pendidikan di Indonesia merupakan upaya untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan berdasarkan falsafah bangsa
dan pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila. Selain itu, fungsi
pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
politik
adalah
upaya
pendidikan
yang
sistematis,
membentuk
warganegara
yang
baik
(good
citizen)
yaitu
membentuk manusia
hak dan
mampu
meningkatkan
partispasi
secara
aktif
untuk
politik.
Kedudukan
dan
pelaksanaan
pendidikan
politik
10
kemasyarakatan.
Sedangkan
secara
informal
11
B. Pengertian Pancasila
1. Pengertian Pancasila secara Etimologis
Dilihat dari asal usul katanya (secara etimologis), istilah Pancasila
berasal dari bahasa Sanskerta. Menurut Mr. Muhammad Yamin, dalam
bahasa Sanskerta perkataan Pancasila memiliki dua macam arti.
a.
Panca artinya lima, syila dengan vokal i pendek artinya batu sendi,
atau dasar;
b.
12
aturan yang harus ditaati oleh para penganut biasa atau awam. Pancasyiila
berisi lima larangan atau pantangan, yang terdiri dari:
a. Panatipada veramani sikhapadam samadiyani, artinya jangan mencabut
nyawa makhluk hidup, atau dilarang membunuh.
b. Dinna dana veramani skhapadam samadiyani, artinya jangan mengambil
barang yang tidak diberikan, atau dilarang mencuri.
c. Kameshu micchacara veramani skhapadam samadiyani, artinya janganlah
berhubungan kelamin, atau dilarang berzina.
d. Musawada veramani skhapadam samadiyani, artinya janganlah berkata
palsu, atau dilarang berdusta.
e. Sura meraya masjja pamada tikana veramani, artinya janganlah meminum
minuman yang menghilangkan pikiran, atau dilarang meminum
minuman keras.
Dengan masuknya kebudayaan India ke Indonesia melalui
penyebaran agama Hindu dan Budha, maka ajaran Pancasyiila pun masuk
ke dalam kepustakaan Jawa, terutama pada masa kerajaan Majapahit di
bawah kekuasaan raja Hayam Wuruk dan maha patih Gajah Mada. Pada
masa itu, istilah Pancasila dapat ditemukan dalam buku Nagarakertagama
karya Empu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular.
Dalam buku Nagarakertagama terdapat ketentuan bagi raja yang
berbunyi yatnaggegwani pancasyiila kertasangkarbhisekaka krama, yang
artinya raja menjalankan dengan setia kelima pantangan (Pancasila),
begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan-penobatan. Kemudian,
dalam buku Sutasoma dikenal istilah Pancasila Krama. Pancasila Krama
itu merupakan lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan yang lima
atau sering disingkat Ma Limo, yakni:
13
Rumusan
Pancasila
yang
sah
dan
benar
secara
14
15
hanya
berkutat
pada
peyediaan
alat-alat
teoritis
yang
berdasarkan
pada
aspek
rasionalitas,
objektivitas
dan
16
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Materi Muatan Pancasila dalam Kajian Pendidikan Politik
Tantangan era the end of postcolonial society Indonesia adalah
bagaimana mendudukkan kembali Pancasila sebagai dasar negara dalam
berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam
dimensi kehidupan politik. Dalam kerangka itu pengkajian tentang
implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya mendudukkan kembali
Pancasila
pada
peran
dan
fungsinya
semula.
Soeprapto
(2006)
17
konsep
gotong
royong
dan
kekeluargaan,
konsep
Indonesia,
kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmah
18
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing
b. Hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunan hidup
c. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
19
adalah
jumlah
keseluruhan
warga
dalam
lingkungan
20
21
22
pembelajaran
kesadaran
bahwa
dilandasi
proses
motivasi
belajar
untuk
menumbuhkan
mengembangkan
kepribadian
23
hubungannya
dengan
legitimasi
kekuasaan
dan
hukum.
paham
anti-Tuhan
dan
anti-agama,
akan
kehidupan
dan
24
penyelenggaraan
negara.
Oleh
karena
itu
asas-asas
kemanusian
25
bangsa Indonesia. Sila ini menegaskan bahwa negara berasal dari rakyat
dan segala kebijakan dan kekuasaan diarahkan senantiasa untuk rakyat.
Sila ini memberikan legitimasi demokrasi bagi penyelenggaraan negara.
Oleh karena itu, dalam proses penyelenggaraan negara, segala kebijakan,
kewenangan dan kekuasaan harus dikembalikan kepada rakyat. Dengan
demikian, aktivitas politik praktis yang menyangkut kekuasaan eksekutif,
legislatif dan yudikatif serta konsep pengambilan keputusan, pengawasan
dan partisipasi harus berdasarkan legitimasi dari rakyat.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan
legitimasi hukum (legalitas) dalam kehidupan dan penyelenggaraan
negara. Indonesia merupakan negara hukum yang selalu menjunjung
tinggi aspek keadilan sosial. Keadilan sosial merupakan tujuan dalam
kehidupan negara, yang menunjukkan setiap warga negara Indonesia
mendapatkankan perlakukan adil dalam bidang hukum, politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan. Oleh karena itu, untuk mencapai aspek
keadilan tersebut, kehidupan dan penyelenggaraan negara harus
senantiasa berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaraan terhadap
prinsip-prinsip
keadilan
dalam
kehidupan
kenegaraan
akan
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Materi muatan Pancasila sebagai etika politik dalam kajian pendidikan
politik, terdiri dari: 1) konsep, 2) prinsip, dan 3) nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Konsep yang terdapat dalam Pancasila adalah:
Konsep tentang hakikat eksistensi manusia, konsep pluralistik, konsep
harmoni atau keselarasan, konsep gotong royong dan kekeluargaan,
konsep integralistik, konsep kerakyatan, konsep kebangsaan. Konsepkonsep itu merupakan penjabaran dari konsep dasar religiositas,
humanitas,
nasionalitas,
sovereinitas,
dan
sosialitas.Sedangkan
Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin
oleh hikmah
27
proses
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
konteks
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka yang menjadi saran atau
rekomendasi penulis adalah:
1. Implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai etika politik harus selalu
menjadi prioritas dalam melaksanakan program Pendidikan Politik
oleh
setiap
subjek
pendidikan
politik,
seperti
oleh
lembaga
28
politik,
khususnya
dalam
mengantisipasi
berbagai
DAFTAR PUSTAKA
29
30