Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan


potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang
ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk
menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi
berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu
proses pendidikan. Sehingga, pendidikan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting
dalam kehidupan manusia.
Pendidikan berfungsi untuk memberikan arah terhadap pertumbuhan dan
perkembangan manusia dan lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan dan
perubahan tersebut harus terorganisasi dan diarahkan sedemikian rupa menuju kepada
tujuan akhir pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan. Untuk itu srana pendidikan
atau lembaga-lembaga pendidikan merupakan penyalur pendidikan itu sendiri.
Adanya aktivitas dan lembaga-lebaga pendidikan merupakan jawaban atas
problema dari perkembangan manusia itu sendiri. Pendidikan yang akan membentuk dan
membina bentuk-bentuk dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan tertentu, maka
lembaga-lembaga pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula. Peranan lembagalembaga pendidikan itu berbeda-beda, tergantung pada lingkungan mana lembaga itu
berdiri, keluarga, sekolah maupun masyarakat yang saling berhubungan satu sama lain.

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

BAB II PENGERTIAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan


kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam
masyarakat di mana dia hidup, serta proses sosial dimana orang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga ia dapat memperoleh atau
mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.
Inti urusan lembaga pendidikan ini terletak pada upaya sosialisasi norma-norma yang
dijunjung tinggi, dan akan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Dalam proses
sosialisasi ini, diharapkan warga masyarakat baru memiliki pengertian, kemampuan, dan
sikap yang diharapkan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pembahasan lembaga
pendidikan ini akan menitikberatkan pada proses sosialisasi yang intinya mengantarkan
seseorang kepada suatu kebudayaan. Dalam lembaga ini, proses sosialisasi dapat
diperoleh dari jenis lembaga pendidikan yang ada, yaitu menyangkut hal-hal sebagai
berikut :
1. Lingkungan pendidikan informal;
2. Lingkungan pendidikan masyarakat di luar lingkungan keluarga;
3. Lingkungan pendidikan formal persekolahan.
Pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk membangun manusia seutuhnya.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menentukan
keberhasilan tujuan pendidikan. Sebagaimana kita ketahui, manusia pada dasarnya
mengalami proses sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer dilakukan dalam
lingkungan keluarga semenjak anak dilahirkan. Sedangkan sosialisasi sekunder dialami
ketika anak memasuki usia sekolah, dimana anak mengalami sosialisasi yang lebih luas
dalam melihat dunianya. Sosialisasi dalam keluarga merupakan modal dasar untuk
meneruskannya dalam sosialisasi sekunder. Lembaga pendidikan merupakan suatu
lembaga yang mengurusi atau menangani masalah proses sosialisasi, yang bertujuan

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

untuk mengantarkan seseorang pada satu kebudayaan yang dinamis sesuai dengan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang kompleks.
Dengan demikian, lembaga pendidikan memiliki peranan yang besar dalam
menentukan keberhasilan tujuan pendidikan secara substansial. Arti Penting Pendidikan
Secara umum, pendidikan dapat dikategorikan menjadi pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui institusi formal, sedangkan non-formal
melalui institusi non-formal. Dalam zaman yang semakin kompleks, tuntutan akan
pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin
cepat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jika pendidikan berhenti, maka berhentilah
dunia ini. Artinya, selama dunia masih tetap ada, maka pendidikan akan selalu
berlangsung. Hal ini diperlukan karena pendidikan merupakan tuntutan kehidupan yang
membutuhkan tanggapan yang cermat dalam mencerdaskan bangsa sehingga mampu
menghadapi tuntutan global. Tuntutan-tuntutan global yang harus dijawab oleh lembaga
pendidikan di antaranya adalah sebagai berikut :
1)

Kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat.

2)

Munculnya modernisasi dan globalisasi.

3)

Pertambahan penduduk yang semakin meningkat.

4)

Terjadinya krisis moral dan kebudayaan.

5)

Semakin sempitnya lapangan pekerjaan.

6)

Tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

7)

Perlunya pencerahan agama.

8)

Perkembangan ideologi.

9)

Munculnya masalah-masalah sosial, dan lain-lain.

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

BAB III JENIS LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN

Jalur pendidikan sekolah sebagaimana dikehendaki UUSPN No.2 Tahun 1989.


adalah tidak berbeda dengan yang dikehendaki pasal 14 UU Sisdiknas No 20 Tahin 2003,
yakni Jenjang pendidikan formal yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi, yang menurut pasal 17 disebutkan bahwa Pendidikan
dasar

merupakan

jenjang

pendidikan

yang

melandasi

jenjang

pendidikan

menengah.Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Kemudian pada pasal 18 disebutkan
bahwa Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, yang terdiri atas
pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Dan Pendidikan
menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah
menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat. Jenjang selanjutnya adalah Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi, yang
lembaganya. Perguruan tinggi ini dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi,
institut, atau universitas, dan berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.Serta dapat juga menyelenggarakan program akademik,
profesi, dan/atau vokasi. Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah tidak berbeda dengan
yang dikehendaki pasal 14 dan 16 UU Sisdiknas No 20 Tahin 2003 yakni nonformal dan
informal, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pendidikan Non Formal, yakni diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat, berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan
pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal ini meliputi pendidikan

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan


pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik, dengan satuan pendidikannya adalah
terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil
pendidikan nonformal ini dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan
formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan.
2. Pendidikan in Formal, yakni yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri, seperti pengajian, dan lainnya.
Klasifikasikan menurut jenjang, jalur dan jenis lembaga pendidikan secara detail dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan.
a. Pendidikan anak usia dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
b. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun
pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

c. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
d. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
2. Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
a. Jalur Pendidikan Sekolah atau yang dikenal dengan Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolahsekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang
jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah di dalamnya ada pendidikan non formal dan
informal.
1. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan
dasar adalah TPA atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di
setiap mesjid, meunasah dan Sekolah. Selain itu, ada juga berbagai kursus,
diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
2. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

3. Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan. Pengelompokkan berdasarkan jenis pendidikan,
antara lain :
1. Pendidikan umum
Pendidikan

umum

merupakan

pendidikan

dasar

dan

menengah

yang

mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk


melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
2. Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan
pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3. Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
tertentu.
4. Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
profesional.
5. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam
jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

6. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
7. Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk
Sekolah Luar Biasa/SLB).

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

BAB IV FUNGSI PENDIDIKAN

4.1 Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia


Fungsi pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia diakui bahwa pendidikan
sebagai satu kekuatan (Education as Power) yang menentukan prestasi dan produktivitas
di bidang yang lain. Menurut Theodori Brameld bahwa : edication as power means
competent and strang enough to eneble us, the majority of people, to decide what kind of
a world we want and how to achieve that kind world. Yaitu pendidikan sebagai kekuatan
berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita bagi rakyat untuk menentukan
satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam
itu. Kemudian fungsi pendidikan menurut Robert W. Richey dalam bukunya Planning
for Teaching and Introduction to Education. Mengatakan : The term Education refers
to the broad function of preserving and improving the life of the group through bringing
new members into its shared concerns. Education is thus a far broader process than that
which occurs in schools. It is an essential social activity by which communities continue
to exist. In complex communities this function is specialized and institusionalized in
formal education, but there is always the education, out side the school with which the
formal process is related.
Menurut Prof. Richey tersebut bahwa istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi
yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama
membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggung jawab bersama di dalam
masyarakat. Jadi, pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang
berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang
memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang
kompleks fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan
pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal
di luar sekolah.

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

Dari uraian di atas memberikan orientasi bahwa pendidikan selalu saling ada
hubungan antara pendidikan formal dan informal, karena paling tidak bahwa keberadaan
pendidikan formal adalah untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang mampu memangku
suatu jabatan dalam fungsi sosial di masyarakat dalam upaya meningkatkan dan
memajukan masyarakat baik mental, berfikir, jenis-jenis keterampilan. Dan bahwa
pendidikan itu melaksanakan fungsi seluruh aspek kebutuhan hidup untuk mewujudkan
potensi manusia sebagai aktualitas sehingga mampu menjawab tantangan dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup
dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang akan datang.
Dengan demikian fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia untuk menjadikan
manusia yang berkualitas. Dalam artian manusia yang mempunyai keterampilan,
kecerdasan dan perilaku yang dapat memberikan pengaruh baik dalam masyarakat
bahkan dapat mengubah keadaan masyarakat ke arah yang lebih baik. Baik itu
pendidikan formal maupun informal.
B. Peranan Lembaga Pendidikan
1. Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama,
karena dari keluarga anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan dan sebagian
besar kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Tugas utama dari keluarga bagi
pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan
hidup. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari
anggota keluarga yang lain. Dengan demikian pendidikan keluarga memiliki peranan
yang sangat penting terhadap pendidikan anak, antara lain :
a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-kanak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan
faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab dari sinilah keseimbangan
jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.

10

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak


Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam membentuk
pribadi seseorang, karena adanya kelainan-kelainan dalam perkembangan pendidikan
individu oleh kurang berkembangnya kehidupan emosional secara wajar.
c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi teladan oleh seorang anak dan
anak suka meniru perbuatan orang tuanya. Rasa cinta, rasa bersatu dan lain-lain
perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat berfaedah untuk
berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di
dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tak dapat pusatpusat pendidikan lainnya menyamainya
d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial lewat tolong-menolong
dalam kehidupan keluarga, gotong royong, menjaga ketertiban, kedamaian dan lainlain.
e. Peletakan Dasar-dasar Keagamaan
Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji al-quran dan lain-lain. Hal ini
sangat memupuk keagamaan anak.
Dengan demikian peranan lembaga pendidikan keluarga merupakan pendidikan
dasar untuk membentuk pribadi anak.
2.

Lembaga Pendidikan Sekolah


Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga

hanya saja pendidikan di sekolah diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Peranan sekolah yaitu :
a. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan
antara anak didik dengan orang yang bukan guru.

11

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

b. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.


c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi
agama, bangsa dan negara.
Dapat dikatakan pendidikan sekolah merupakan pembentukan kecerdasan, minat
serta bakat pada anak untuk dikembangkan.
3. Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan
dalam masyarakat dampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami
seseorang dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan) sikap dan minat,
maupun pembentukan kesusialaan dan keagamaan. Jadi dapat dikatakan bahwa
pendidikan masyarakat merupakan aplikasi dari pendidikan keluarga dan sekolah. Dalam
pendidikan masyarakat ini lebih kepada pendidikan penyesuaian terhadap masyarakat.
Ketiga lembaga pendidikan tersebut melakukan kerjasama diantara mereka baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dengan kata lain, perbuatan mendidik yang
dilakukan oleh orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan
memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan bagi lingkungan
sosial anak.

12

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

BAB V KESIMPULAN

Pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan yang berjalan bersama tidak
terpisah satu sama lainnya. Pendidikan berfungsi memberikan arah terhadap pertumbuhan
dan perkembangan manusia dan lingkungannya. Baik itu dalam hal kepribadian,
kecerdasan maupun keterampilan dalam bertingkah laku terhadap orang lain. Dengan
fungsi pendidikan ini manusia dapat memperbaiki hidupnya ke arah yang lebih baik dan
menjadikan manusia menjadi manusia yang sebenarnya. Manusia yang memiliki nilainilai kepribadian yang luhur dalam masyarakat. Fungsi pendidikan didukung dengan
aktivitas lembaga-lembaga pendidikan yang berperan untuk menyampaikan ataupun
memberikan pendidikan atau bimbingan pada manusia.
Lembaga pendidikan terbagi atas 3, yaitu:
1. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang penting dan merupakan lembaga
pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak.
2. Sekolah yaitu lembaga pendidikan yang membantu keluarga untuk mendidik anakanak.
3. Masyarakat merupakan penyesuaian dari lembaga pendidikan keluarga dan sekolah.
Selanjutnya, ketiga lembaga pendidikan tersebut dengan perannya masing-masing
saling berkaitan, dengan berjalannya peranan lembaga-lembaga pendidikan ini maka
tujuan pendidikan yang ingin dicapai akan tercapai.

13

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.


2. Idris, Zahara. 1981. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung : Angkasa.
3. Indar, Djumberansyah. 1994. Filsafat pendidikan. Surabaya : Karya Abditama.
4. Indrakusuma, Amir Nadien. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
5. Pidarta, Made. 2000. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

14

Makalah tentang Lembaga Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai