1 PENDAHULUAN
penilaian
berdasarkan
argumen
untuk
setiap
indikator
2.
menyatakan
secara
kualitatif
nilai
presentasi
pembelajaran
profil
keterampilan
generik
memberikan
pembelajaran
keterampilan
memberikan
pembelajaran
bersifat
generik.
cakupan yang luas, kemudian memusatkan perhatian siswa pada satu tugas
yang lebih sempit.
4) Penyebaran pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan guru, hendaknya
ditujukan ke seluruh kelas, bukan kepada siswa tertentu. Setelah
memberikan waktu benpikir sejenak, barulah guru menunjuk secara acak
siswa lain untuk menanggapi jawaban temannya.
5) Pemindahan giliran. Satu pertanyaan yang kompleks dapat dijawab oleh
beberapa siswa, sehingga semua aktif memikirkan pertanyaan yang
diberikan.
6) Pembenian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan, guru
hendaknya
membenikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, sebelum meminta
jawaban.
7) Pemberian tuntunan. Jika pertanyaan guru tidak dapat dijawab oleh siswa,
guru
hendaknya memberi tuntunan. Tuntunan dapat diberikan dengan cara:
a) mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain;
b) menyederhanakan pertanyaan; dan
c) mengulangi penjelasan (acuan) sebelumnya.
Untuk
mempraktikkan
Keterampilan
bertanya
lanjut,
maka
perlu
mengubah posisi, misalnya dan depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas.
10
11
12
perbedaan pendapat
d. memberikan waktu untuk berpikir, dan
e. mendengarkan dengan penuh perhatian.
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara:
a. memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi,
b. memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan
berpartisipasi,
c. mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan,
d. mendorong siswa untuk mengomentari pendapat temannya, serta
e. meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu.
6) Menutup diskusi dapat dilakukan dengan cara:
a. Merangkum hasil diskusi
b. Memberikan gambaran tindak lanjaut, atau
c. Mengajak para siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung.
Dalam pelaksanaan diskusi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka
2) Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang
mencakup:
a. Topik yang sesuai
b. Persiapan pemberian informasi pendahuluan
c. Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi
d. pembentukan kelompok diskusi, serta
e. pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota
kelompok bertatap muka
Keterampilan dasar 7: Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan untuk menciptakan dan
memepertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses
pembelajaran yang serasi dan efektif.
Guru perlu menguasai keterampilan ini agar dapat:
13
14
penguatan, dan
(c) mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan
memberi hukuman.
Ketiga hal tersebut harus dilakukan guru dengan catatan bahwa:
(1) pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi, serta
(2) hukuman harus diberikan secara pribadi dan tersendiri, hanya blia
diperlukan.
b) Pengelolaan/Proses Kelompok
Dalam strategi ini, kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalahmasalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui diskusi. Dua hal
yang perlu dilakukan guru adalah:
1. memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerjasama dan
memantapkan standar serta prosedur kerja; serta
2. memelihara kegiatan kelompok, dengan cara memelihara dan memulihkan
semangat, menangani konflik yang timbul, serta memperkecil masalah yang
timbul.
3. Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah.
Dalam strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkah laku yang keliru
merupakan gejala dan suatu sebab. Untuk mengatasinya, ada berbagai teknik
yang dapat diterapkan sesuai dengan hakikat tersebut, yaitu sebagai berikut:
(a) pengabaian yang direncanakan,
(b) campur tangan dengan isyarat,
(c) mengawasi dari dekat,
(d) mengakui perasaan negatif siswa,
(e) mendorong kesadaran siswa untuk mengungkapkan perasaannya,
(f) menjauhkan benda-benda yang bersifat mengganggu,
(g) menyusun kembali program belajar,
(h) menghilangkan ketegangan dengan humor,
(i) menghilangka penyebab gangguan
(j) pengekangan secra fisik, dan
(k) pengasingan.
15
5)
6)
16
supervisi
pemaduan,
dengan
cara
mendekati
setiap
17
18
Interaksi yang terjadi berupa interaksi timbal balik antara guru-media, muridmedia, maupun guru-media-murid.
Gambar 1. Model Interaksi dalam pembelajaran tatap muka dengan
menggunakan TKI
Termanfaatkannya TKI dalam pelaksanaan suatu pembelajaran di kelas atau
tatap muka, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sarat dengan ragam informasi yang relevan dari berbagai sumber yang
mudah di akses, dipilih, dan dipelajari sebagai bahan pembelajaran dan
bahan belajar.
2) Kemasan informasi bahan pembelajaran dan bahan belajar dalam media
berukuran ringkas (misalnya: Laptop Wi-fi/internet nirkabel, CD/DVD
ROM RW, CD/DVD Pembelajaran, flashDisk),
3) Fakta, konsep, prinsip/hukum, dan prosedur sebagai konstruk pengetahuan
yang dipelajari, ditampilkan lebih faktual dan lebih hidup (lebih dari
sekedar seperti menceritakan/membaca/menjelaskan isi buku teks)
4) Fasilitator (guru, dosen, widyaiswara/WI, instruktur) maupun warga
belajar berkemudahan menggunakan produk TKI dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan mungkin hanya jika infrastrukturnya tersedia
dan SDM-nya berkemampuan.
Prinsip penggunaan keterampilan dasar menggunakan TKI dalam
pembelajaran mikro adalah adanya media berbasis TKI untuk pembelajaran,
agar:
1) Meningkatkan daya muat isi pesan pembelajaran, sehingga lebih sarat,
lebih lengkap, mudah diakses, mudah dipilih, serta menarik.
2) Isi pesan pembelajaran (teks, gambar, foto, ilustrasi, flowchart, bagan, efek
suara, suara narasi, video klip) lebih faktual dan terkini (up to date).
3) Terjadi interaksi guru - media - murid dalam mendiskusikan isi pesan
pembelajaran secara lebih mudah dan menyenangkan untuk murid belajar
menguasi kompetensi.
4) Mudah melakukan pengulangan belajar (memenuhi prinsip pelatihan)
5) Mudah memberikan asesmen dan umpan balik.
19
Media berbasis TKI tidak selalu media canggih, dan tidak selalu tampil dalam
bentuk tunggal:
Contoh 1: Radio dengan siaran pendidikan (langsung), modul/handout/lembar
kerja
Contoh 2: Siaran radio terekam (kaset suara), Tape recorder, modul /handout/
lembar kerja
Contoh 3: TV edukasi, modul/handout/lembar kerja
Contoh 4: VCD/DVD rekman TV edukasi, VCD/DVD player, TV,
modul/handout/lembar kerja
Contoh 5: VCD/DVD (memuat video pembelajaran), VCD/DVD player, TV,
modul/handout/lembar kerja
Contoh 6: CD/DVD (memuat audio pembelajaran), VCD/DVD
modul/handout/lembar kerja
Contoh 7: Komputer, Program Pembelajaran dengan Ms PowerPoint, ,
modul/handout/lembar kerja.
Contoh 8: Komputer, Program Pembelajaran dengan Ms PowerPoint, LCD
Proyektor, modul/handout/lembar kerja.
Contoh 9: Komputer, Sofware Pembelajaran, TV 29 Inchi,
modul/handout/lembar kerja.
Contoh 10: Komputer, Sofware Pembelajaran, LCD Proyektor,
modul/handout/lembar kerja.
Contoh 11: Komputer, internet, Sofware Pembelajaran, modul/handout/lembar
kerja.
Selain contoh-contoh di atas media komunikasi lain dapat juga disertakan
dalam proses pembelajaran misalnya charta, poster, surat kabar, majalah,
tabloit, pamflet, liflet, brosur, manual/buku petunjuk
(Eko Suyanto,2009. hal 2-16)
20
21
Sains merupakan ilmu tentang fenomena dan perilaku alam sepanjang masih
dapat diamati oleh manusia. Hal ini menuntut adanya kemampuan adanya
kemampuan manusia untuk melakukan pengamatan langsung dan mencari
keterkaitan-keterkaitan sebab akibat dari pengamatan tersebut.
2. Pengamatan tak langsung
Dalam pengamatan tak langsung, alat indera yang digunakan manusia
memiliki keterbatasan. Untuk mengamati keterbatasan tersebut manusia
melengkapi diri dengan berbagai peralatan. Beberapa gejala alam lain juga
terlalu berbahaya jika kontak langsung dengan tubuh manusia seperti arus
listrik, zat-zat kimia beracun, untuk mengenalnya diperlukan alat bantu
seperti ampermeter, indikator, dan lain-lain. Cara ini dikenal dengan
pengamatan tak langsung.
3. Kesadaran akan skala besaran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka seseorang yang belajar sains
akan memiliki kesadaran akan skala besaran dari berbagai obyek yang
dipelajarinya. Dengan demikian ia dapat membayangkan bahwa yang
dipelajarinya itu tentang dari ukuran yang sangat besar seperti jagad raya
sampai yang sangat kecil seperti keberadaan pasangan elektron. Ukuran
jumlah juga sangat mencengangkan, misalnya penduduk dunia lebih dari 5
milyar, maka jumlah molekul dalam 1 mol zat mencapai 6.02 x 10
23
buah.
4. Bahasa simbolik
Untuk memperjelas gejala alam yang dipelajari oleh setiap rumpun ilmu
diperlukan bahasa simbolik, agar terjadi komunikasi dalam bidang ilmu
tersebut. Dalam sains misalnya bidang kimia mengenal adanya lambang
unsur, persamaan reaksi, simbol-simbol untuk reaksi searah, reaksi
kesetimbangan, resonansi dan banyak lagi bahasa simbolik yang telah
disepakati dalam bidang ilmu tersebut.
5. Kerangka logika taat asas
Pada pengamatan panjang tentang gejala alam yang dijelaskan melalui
banyak hukum-hukum, orang akan menyadari keganjilan dari sifat taat
asasnya secara logika. Untuk membuat hubungan hukum-hukum itu agar
taat asas, maka perlu ditemukan teori baru yang menunjukkan kerangka
22
logika taat asas. Misalnya keganjilan antara hukum mekanika Newton dan
elektrodinamika Maxwell, yang akhirnya dibuat taat asas dengan lahirnya
teori relativitas Enstein.
6. Inferensi logika
Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak
fakta yang tak dapat diamati langsung dapat ditemukan melalui inferensia
logika dari konsekuensi-konsekuensi logis hasil pemikiran dalam belajar
sains. Misalnya titik nol derajat Kelvin sampai saat ini belum dapat
direalisasikan keberadaannya, tetapi orang yakin bahwa itu benar.
7. Hukum sebab akibat
Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang diamati
diyakini sains selalu membentuk hubungan yang dikenal sebagai hukum
sebab akibat.
8. Pemodelan matematik
Untuk menjelaskan hubungan-hubungan yang diamati diperlukan bantuan
pemodelan matematik agar dapat diprediksikan dengan tepat bagaimana
kecendrungan hubungan atau perubahan suatu fenomena alam.
9. Membangun konsep
Tidak semua fenomena alam dapat dipahami dengan bahasa sehari-hari,
karena itu diperlukan bahasa khusus ini yang dapat disebut konsep. Jadi
belajar sains memerlukan kemampuan untuk membangun konsep , agar bisa
ditelaah lebih lanjut untuk memerlukan pemahaman yang lebih lanjut,
konsep-konsep inilah diuji keterapannya.
Di Hongkong, Curriculum Development Council mengidentifikasikan 9
jenis keterampilan generik, meliputi
1) Keterampilan kolaboratif
2) Keterampilan komunikasi
3) Kreativitas
4) Keterampilan pemecahan masalah
5) Keterampilan berpikir kritis
6) Keterampilan numerasi
7) Keterampilan teknologi informasi
23
8) Keterampilan manajemen-diri
9) Keterampilan belajar (CDC Hongkong, dalam Yeung, 2007).
(http://blog.unila.ac.id/sunyono/files/2009/06/keterampilan-generik.pdf)
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Mengajar yang Bersifat Generik
Menurut hasil penelitian (Turney, 1973), ada 8 keterampilan dasar mengajar
yang bersifat generik yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar
mengajar, yaitu:
1. bertanya,
2. memberi penguatan,
3. mengadakan variasi,
4. menjelaskan,
5. membuka dan menutup pelajaran,
6. membimbing diskusi kelompok kecil,
7. mengelola kelas, serta
8. mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Penguasaan terhadap setiap keterampilan tidak berarti penguasaan dalam
mengintegrasikannya secara utuh. Dengan demikian, latihan mengintegrasikan
keterampilan itu secara utuh perlu dilakukan.
Cara Menguasai Keterampilan Dasar Mengajar
Untuk menguasai keterampilan dasar mengajar para guru/dosen pemula perlu
mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Memahami hakikat, prinsip, dan komponen keterampilan yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a. membaca dan mendiskusikan setiap jenis keterampilan,
b. mengenal komponen-komponen keterampilan melalui skrip mengajar
yang tersedia dan pengamatan episode mengajar, baik dalam situasi
yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan, dan dapat secara
langsung, ataupun melalui video.
2. Menerapkan keterampilan dalam bentuk pengajaran mikro.
24
: terbatas (1 2 tujuan)
Tujuan latihan
Materi pelajaran
: 10 15 menit
1)
2)
pemberian acuan
25
3)
pemusatan perhatian
4)
penyebaran pertanyaan:
a) ke seluruh kelas,
b) ke siswa tertentu,
c) meminta siswa lain menanggapi jawaban temannya.
5)
pemindahan giliran
6)
7)
seperti:
a)
jawaban siswa,
b)
c)
d)
e)
f)meminta contoh,
g)
26
1)
gerak mendekati,
2)
3)
sentuhan,
4)
5)
27
2)
memusatkan perhatian,
3)
4)
5)
2)
3)
28
d.
siswa/mahasiswa, serta
e.menolong siswa/mahasiswa menghayati berbagai proses penalaran.
Keterampilan menjelaskan terdiri dari berbagai komponen:
a.Komponen merencanakan penjelasan, mencakup:
1) isi pesan (pokok-pokok materi) yang dipilih dan disusun secara
sistematis disertai dengan contoh-contoh, dan
2) hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan
(siswa/mahasiswa).
b.
1)
a)
b)
c)
3)
29
keberhasilannya.
Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran:
a.Membuka pelajaran, mencakup:
1)
2)
a)
b)
c)
d)
3)
a)
b)
c)
d)
mengajukan pertanyaan.
4)
g.
a)
b)
30
2)
4)
Komponen Keterampilan
Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi
kelompok kecil adalah:
1)
2)
3)
4)
31
berpikir,
b) memberi contoh pada saat yang tepat,
c) menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang
mengundang perbedaan pendapat,
d) memberikan waktu untuk berpikir, dan
e) mendengarkan dengan penuh perhatian.
5)
a)
6)
a)
b)
2) Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang
mencakup:
a) topik yang sesuai,
b) persiapan/pemberian informasi pendahuluan,
c) menyiapkan diri sebagai pemimpm diskusi,
d) pembentukan kelompok diskusi, serta
e) pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota
kelompok bertatap muka.
h. Keterampilan Mengelola Kelas
32
3)
siswa/mahasiswa
Komponen Keteramplian
1)
33
34
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin
menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai
sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah
merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar
mengajar.
Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana
bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di
sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru.
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola
tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar
ini.
Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro
dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973).
Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah :
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
35
36
37
38
39
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara gurusiswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun
perorangan.
Komponen Keterampilan:
1) Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
2) Keterampilan Mengorganisasikan
3) Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar
miftachr.blog.uns.ac.id/2009/11/.../keterampilan-dasar-mengajar/
1.5 Prosedur Pelaksanaan Praktik
Langkah-langkah kerja dalam paraktikum ini adalah sebagai berikut:
40
NPM
: 0913022071
Jurusan
: P. MIPA
Program Studi
: Pendidikan Fisika
: Roslina
NPM
: 0313022034
Jurusan
: P. MIPA
Program Studi
: Pendidikan Fisika
SKOR
SKORMAKS
16
4 1,77
36
berdasarkan
SKOR
Observasi (fokus
Hasil
04
observasi)
Observasi
1
2
1. Bagimanakah guru dalam Sangat jelas
mengungkapkan
Jelas
3
3
Keterangan
4
Pertanyaan sudah
cukup jelas dan
41
pertanyaan (kejelasan
dan singkatnya) kepada
siswa?
Cukup jelas
Kurang jelas
Tidak
ditampilkan
2. Ketepatan acuan yang
Sangat tepat
diberikan oleh guru
Tepat
sebelum memberikan
Cukup tepat
pertanyaan
Kurang tepat
Tidak
ditampilkan
3. Bagaimana upaya guru
Sangat baik
dalam penyampaian
Baik
pertanyaan sehingga
Cukup baik
memusatkan perhatian
Kurang baik
siswa?
Tidak
ditampilkan
4. Penyebaran pertanyaan
Sangat rata
yang diberikan di seluruh Rata
kelas
Cukup rata
Kurang rata
Tidak
ditampilkan
5. Apakah setiap siswa aktif Sangat aktif
memikirkan pertanyaan
Aktif
yang diberikan dalam
Cukup aktif
satu pembelajaran
Kurang aktif
Tidak
ditampilkan
6. Bagaimana kecukupan
Sangat
waktu yang diberikan
memadai
kepada siswa untuk
Memadai
merespon pertanyaan
Cukup
yang diberikan?
memadai
Kurang
memadai
Tidak
ditampilkan
7. Bagaimana guru
Sangat baik
mengungkapkan
Baik
pertanyaan yang sudah
Cukup baik
pernah disampaikan
Kurang baik
(sebelumnya)?
Tidak
ditampilkan
8. Apakah guru mampu
menyederhanakan
pertanyaan dari yang
Sangat
mampu
Mampu
singkat
Sebelum
memberikan
pertanyaan, guru
telah memberikan
acuan/pedoman yang
cukup mendukung
Ketika guru
menyampaikan
pertanyaan ada
siswa yang tidak
memperhatikan/tida
k focus.
Penyebaran
pertanyaan sudah
untuk semua, namun
guru seperti
memusatkan kepada
beberapa siswa saja
Hanya beberapa
siswa saja yang
memikirkan dan
aktif untuk
menjawab
Waktu yang
dibutuhkan terlalu
singkat jika
diterapkan pada
siswa sesungguhnya
Guru memberikan
pertanyaan namun
kurang tepat hingga
siswa bingung untuk
menjawab
pertanyaan.
Pertanyaan yang
diajukan
menimbulkan kesan
42
sebelumnya?
Cukup
mampu
Kurang
mampu
Tidak
ditampilkan
9. Bagaimana kemampuan
Sangat
guru dalam mengulangi
mampu
kejelasan pertanyaan
Mampu
sebelumnya?
Cukup
mampu
Kurang
mampu
Tidak
ditampilkan
SKOR =
SKORMAKS = 9 X 4 =
berbelit-belit
menyebabkan siswa
bingung
Guru hanya
mengulangi
pertanyaan yang
sama sehingga tidak
membuat siswa lebih
jelas dari maksud
pertanyaan tersebut
16
36
9
100% 100%
Persentasi kemunculan dari ke-9 fokus observasi 9
Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Secara
umum guru belum begitu baik memberikan penguatan dengan jelas, tepat sasaran,
dan waktunya.
2.1.2
:
:
:
:
:
:
:
:
Roslina
0313022034
P. MIPA
Pendidikan Fisika
SKOR
SKORMAKS
6
4 1,5
16
43
Item
Pertanyaan/Pernyataan
Observer(focus
observer)
1
1. Kemampuan guru
dalam membuat
pertanyaan yang
mengubah tuntutan
dalam tingkat jawaban
2. Kemampuan guru
untuk mengatur
pertanyaan dimulai
dengan yang paling
sederhana sampai
kepada pertanyaan
kompleks
3. Kemampuan guru
dalam menggunakan
pertanyaan pelacak,
seperti: klarifikasi,
meminta alasan,
meminta kesepakatan,
meminta ketepatan
jawaban yang relevan,
meminta contoh,
meminta jawaban yang
lebih kompleks
4. Keterampilan guru
untuk meminta siswa
memberi jawaban atas
pertanyaan yang sama
yang diajukan agar
terjadi peningkatan
interaksi antara siswa
dalam belajar
Kualitas
berdasarkan hasil
Observasi
Sekor
0-4
Keterangan
2
Sangat mampu
Mampu
Cukup mampu
Kurang mampu
Tidak/belum
ditampilkan
Sangat mampu
Mampu
Cukup mampu
Kurang mampu
Tidak/belum
ditampilkan
3
1
4
Guru kurang mampu
membuat pertanyaan
sehingga siswa salah
mengapersepsikan
jawaban.
Pertanyaan yang
diajukan sama dan
hanya sebagai
pengetahuan umum
saja
Sangat mampu
Mampu
Cukup mampu
Kurang mampu
Tidak/belum
ditampilkan
Ketika guru
memberikan
penjelasan, guru
meminta kesepakatan
jawaban dari siswa
Sangat terampil
Terampil
Cukup terampil
Kurang terampil
Tidak
ditampilkan
SKOR=
MAKS= SKOR 4 x 4 =
Ketika guru
mengajukan
pertanyaan, guru
meminta jawaban
pada beberapa siswa
6
16
44
Guru sudah cukup menguasai materi, siswa juga sudah cukup aktif dalam proses
belajar walaupun guru lebih banyak berceramah saat memberi materi.
2.1.3
: Roslina
: 0313022034
: P. MIPA
: Pendidikan Fisika
SKOR
15
4 1,66
SKORMAKS
36
Nilai praktikum praktikan presenter,
Penguasaan Keterampilan memberi penguatan praktikan presenter dengan
kualitas: Cukup Baik
N
2. Bagaimanakah kemampuan
guru memberikan penguatan
secara non verbal dengan
cara, misalnya Gerak
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
SKOR
04
3
Keterangan
4
Guru tidak
sepenuhnya
memberikan
kalimat
pujian kepada
siswa untuk
semua
pertanyaan
yang dapat
dijawab oleh
siswa. (hanya
beberapa
pertanyaan
saja)
Guru lebih
dominan di
depan kelas
45
Tidak/belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/hanya
sekali
menampilkan
Sangat sesuai
Sesuai
Cukup sesuai
Kurang sesuai
Tidak/belum
menampilkan
Tidak
menimbulkan
respon
negatip.
Kurang
menimbulkan
respon
negative
Cukup
menimbulkan
respon
negative
Menimbulkan
respon
negative
Sangat
menimbulkan
respon negatip
Sangat Jelas
Jelas
Cukup jelas
Kurang jelas
Tidak/Belum
menampilkan
Guru cukup
sering
memberikan
penguatan
Penguatan
yang
diberikan
oleh guru
sudah cukup
sesuai dengan
perilakunya
walaupun
guru masih
jarang
memberikan
penguatan
Penguatan
yang
diberikan
tidak
menimbulkan
respon negatif
karena berupa
kalimat
pembenaran
jawaban
Guru kurang
begitu jelas
memberikan
penguatan
tersebut
kepada siswa
yang mana
46
7. Bagaimanakah kesegeraan
penguatan diberikan setelah
perilaku yang baik
ditunjukkan?
8. Bagaimana ketepatan
pemberian penguatan kepada
kelompok jika seharusnya
diperlukan?
Sangat tepat
Tepat
Cukup tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
Sangat segera
Segera
Cukup segera
Kurang segera
Terlambat
Sangat variatif
Variatif
Cukup variatif
Kurang
variatif
Tidak variatif/
Monoton
SKOR =
SKORMAKS = 9 X 4 =
15
36
Beberapa
pertanyaan
yang dapat
dijawab oleh
siswa, guru
sudah segera
memberikan
penguatan.
Karena
selama proses
pembelajaran
guru
tidak/belum
memberikan
penguatan
kepada
kelompok
Penguatan
yang
diberikan
selama proses
pembelajaran
kurang
variatif
karena hanya
berupa
kalimat ya
-
8
100% 88,89%
Persentasi kemunculan dari ke-9 fokus observasi 9
:
:
:
:
: Roslina
47
NPM
Jurusan
Program Studi
: 0313022034
: P. MIPA
: Pendidikan Fisika
SKOR
SKORMAKS
12
42
24
Guru sudah
melakukan variasi
dengan baik seperti
mengubah posisi
duduk siswa saat
melakukan kerja
kelompok
48
5. Bagaimanakah variasi
yang digunakan oleh
guru dalam
penggunaan media dan
bahan yang dapat
dilihat, dapat didengar,
serta dapt diraba dan
dimanipulasi.
6. Bagaimanakah
kecakapan guru dalam
memvariasikan pola
interaksi dalam kelas.
Sangat variatif
Variatif
Cukup variatif
Kurang variatif
Tidak
ditampilkan
Sangat cakap
Cakap
Cukup cakap
Kurang cakap
Tidak
ditampilkan
SKOR=
MAKS= SKOR 6 x
4=
Guru membawa
sendok untuk
mempermudah
pemahaman siswa
12
24
:
:
:
:
:
:
:
:
Roslina
0313022034
Pendidikan MIPA
Pendidikan Fisika
7
x4 1
28
49
50
Sangat responsif
Responsive
Cukup responsive
Kurang responsif
Tidak ditampilkan
SKOR=
MAKS= SKOR 7 x 4 =
7
28
5
100% 71,4%
Persentasi kemunculan dari ke-7 fokus observasi = 7
Focus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: 4 dan 5
Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Di dalam
memberikan penjelasan sudah cukup baik, namun kepedulian guru tehadap siswa
kurang dan guru tidak memberikan contoh sehinggga siswa mudah
membayangkan sesuai dengan materi
2.1.6 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan membuka pelajaran
Nama Praktikan Observer
NPM
Jurusan
Program Studi
:
:
:
:
:
:
:
:
Roslina
0313022034
Pendidikan MIPA
Pendidikan Fisika
51
Kurang menarik
tidak memperhatikan
Tidak
2. Keadaan motifasi
siswa akibat
kehangatan dan
keantusiasan seorang
guru sewaktu
membuka
pembelajaran.
4. Bagaimana keadaan
motifasi siswa,
sewaktu memulai suatu
penggalan
pembelajaran dengan
menggunakan ide yang
bertentangan?
5. Bagaimana guru
menumbuhkan minat
siswa untuk memulai
belajar?
6. Bagaimana guru
mengemukakan tujuan
dan batas-batas tugas
untuk memberi acuan
pada siswa.
ditampilkan
Sangat
termotivasi
Termotivasi
Cukup
termotivasi
Kurang
termovasi
Tidak
ditampilkan
Sangat ingin tahu
Ingin tahu
Cukup ingin tahu
Kurang
ingin tahu
Tidak
ditampilkan
Sangat
termotivasi
Termotivasi
Cukup motifasi
Kurang
termotvasi
Tidak/ belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak
ditampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/ belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang adanya
motivasi kepada siswa
sehingga hanya
beberapa siswa yang
semangat
Belum memunculkan
ide yang bertentangan
Dengan mengajukan
beberapa pertanyaan
tentang materi
sebelumnya dan siswa
menjawab pertanyaan
tersebut
Diawal menjelaskan
melukiskan bayangan
namun kenyataannya
malah melebihi
sehingga kurang tepat
penyampaian diawal.
Guru sudah
memberikan contoh
namun sebaiknya guru
tidak mendominasi
dalam memberikan
52
Tidak / belum
ditampilkan
8. Bagaimana guru
Sangat baik
mengingatkan masalah Baik
pokok yang akan
Cukup baik
dibahas sebelum
Kurang baik
memberi
Tidak
pembelajaran.
ditampilkan
jelas bagi siswa.
materi
2
9. Bagaimana guru
mengkaitkan
kehidupan sehari-hari
dalam mengajukan
pertanyaan yang
bersifat persepsi
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
Tidak menampilkan
10 Bagaiman guru
mengkaji ulang
pembelajaran yang
lalu untuk
mengaitkan dengan
pembelajaran baru?
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
Mebahas kembali
materi yang telah
disampaikan
SKOR=
MAKS= SKOR 10 x 4 =
15
40
8
x1005 80%
Persentasi kemunculan dari ke-4 fokus observasi 10
Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomer: 4,9
2
x100% 20%
atau sebanyak 10
Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter:
Dapat memahami ketrampilan membuka pembelajaran namun hendaknya
diberikan motivasi dan apersepsi sehingga dapat menggali kemampuan awal siswa
:
:
:
:
: Roslina
: 0313022034
: Pendidikan MIPA
53
Program Studi
: Pendidikan Fisika
8
x 4 2,00
16
4. Bagaimana
kemampuan guru
dalam memberikan
kemampuan tiap
individu.
Sangat tepat
Tepat
Cukup tepat
Kurang tepat
Tidak/belum
ditampilkan
Sangat mampu
Mampu
Cukup mampu
Evaluasi penugasan
beberapa soal
pertanyaan
Guru memberikan
tugas rumah
54
Kurang mampu
Tidak/belum
ditampilkan
SKOR=
MAKS= SKOR 4 x 4 =
8
16
:
:
:
:
Roslina
0313022034
Pendidikan MIPA
Pendidikan Fisika
55
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
Bagaimana guru
Sangat baik
menandai hal-hal yang Baik
tidak relevan jika terjadi Cukup baik
penyimpangan?
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
Bagaimana guru
Sangat baik
merangkum hasil
Baik
pembicaraan pada saat- Cukup baik
saat tertentu.
Kurang baik
Tidak/ belum
menampilkan
Bagaimana guru
Sangat jelas
menguraikan kembali Baik
atau merangkum urutan Cukup baik
pendapat peserta.
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
Bagaimana cara guru
Sangat baik
mengajukan pertanyaan Baik
yang pada anggota
Cukup baik
kelompok tentang
Kurang baik
pendapat anggota lain.
Tidak/belum
ditampilkan
Bagaimana guru
Sangat baik
menguraikan gagasan Baik
kelompok dengan
Cukup baik
memberi tambahan
Kurang baik
informasi.
Tidak/belum
ditampilkan
Bagaimana guru
Sangat baik
meneliti alasan yang
Baik
dikemukakan peserta
Cukup baik
diskusi sehingga dia
Kurang baik
kini punya dasar yang
Tidak/belum
kuat.
ditampilkan
Bagaimana guru
Sangat baik
memperjelas hal-hal
Baik
yang disepakati dan
kembali masalah, jika
terjadi penyimpangan.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Belum menampilkan
Tidak Menampilkan
Tidak Menampilkan
Belum menampilkan
Belum menampilkan
56
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
10. Bagaiman guru
Sangat baik
mengajukan
Baik
pertanyaan kunci
Cukup baik
untuk menentang
Kurang baik
siswa berpikir?
Tidak/belum
ditampilkan
11. Bagaimana ketepatan Sangat tepat
guru memberikan
Tepat
contoh pada saat
Cukup tepat
diperlukan?
Kurang tepat
Tidak/belum
ditampilkan
12. Bagaimana pertanyaan Sangat baik
yang diajukan guru
Baik
untuk menghangatkan Cukup baik
suasana.
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
13. Waktu yang diberikan Sangat sesuai
guru untuk
Sesuai
memberikan
Cukup sesuai
kesempatan berpikir. Kurang sesuai
Tidak/belum
ditampilkan
14. Cara guru
Sangat baik
mendengarkan dan
Baik
memperhatikan ketika Cukup baik
siswa mengeluarkan Kurang baik
pendapat.
Tidak/belum
ditampilkan
15. Cara memancing
Sangat baik
pendapat peserta yang Baik
enggan berpartisipasi. Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
16. Cara guru memberikan Sangat baik
kesempatan pertama Baik
pada peserta yang
Cukup baik
enggan berpartisipasi.
yang tidak disepakati.
Belum memunculkan
Guru mendengarkan
siswa berpendapat
dengan cukup baik secara
bersama-sama
Tidak menampilkan
Tidak menampilkan
57
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
17. Bagaimana guru
Sangat bijaksana
membatasi siswa yang Bijaksana
memonopoli
Cukup bijaksana
pembicaraan.
Kurang bijaksana
Tidak ditampilkan
18. Cara guru mendorong Sangat baik
siswa untuk
Baik
mengomentari
Cukup baik
pendapat temannya.
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
19. Cara guru meminta
Sangat baik
pendapat siswa jika
Baik
terjadi jalan buntu.
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
20. Bagaimana guru
Sangat baik
merangkum hasil
Baik
diskusi.
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
ditampilkan
21. Kejelasan gambaran Sangat baik
tindak lanjut yang
Baik
diberikan guru.
Cukup baik
Kurang baik
Tidak ditampilkan
22. Cara guru melibatkan Sangat baik
siswa untuk menilai
Baik
jalannya diskusi yang Cukup baik
telah berlangsung.
Kurang baik
Tidak/ belum
menampilkan
SKOR=
MAKS= SKOR 22 x 4 =
Belum menampilkan
Belum menampilkan
Belum menampilkan
Seharusnya guru
menanyakan bukan
memberikan arahan apa
yang harus disimpulkan
Dengan memberikan
rumus yang mudah
diingat, siswa dapat
menentukan letak
bayangan
20
88
10
100% 45%
Persentasi kemunculan dari ke-22 fokus observasi = 22
58
x100 55%
atau sebanyak 22
Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter:
Guru kurang memperhatikan siswa saat diskusi dan siswa dibiarkan untuk
mengejakan sendiri tanpa bimbingan selain itu guru sibuk sendiri didepan kelas.
2.1.9 Data berdasarkan diskusi umpan balik keterampilan mengelola kelas
Nama Praktikan Observer
NPM
Jurusan
Program Studi
: Roslina
: 0313022034
: P. MIPA
: Pendidikan Fisika
SKOR 4 15 4 1,15
N
SKORMAKS
52
Nilai praktikum praktikan presenter,
SKOR
04
Keterangan
Guru
mendekati
siswa ketika
diawal dan
selanjutnya
guru
menjelaskan
Guru
memandang
siswa secara
menyeluruh
Kelompok
seperti sibuk
59
4.
5.
6.
7.
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
Menampilkan
Bagaimana kejelasan guru
Sangat baik
memberi petunjuk untuk
Baik
ketertiban kelas?
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Kebijaksanaan guru waktu
Sangat baik
memberikan teguran untuk
Baik
mengkondisikan kelas
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Cara guru memberikan
Sangat baik
penguatan di saat yang
Baik
diperlukan dalam
Cukup baik
pemeliharaan kondisi belajar Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Kemampuan guru
Sangat baik
mengajarkan tingkah laku
Baik
baru yang diinginkan dengan Cukup baik
cara memberi contoh dan
Kurang baik
bimbingan,
Tidak/belum
menampilkan
8. Kemampuan guru
meningkat-kan munculnya
tingkah laku siswa yang baik
dengan memberikan
penguatan
9. Kemampuan guru
mengurangi munculnya
tingkah laku yang kurang
baik dengan memberi
hukuman.
10. Bagaimana guru
memanfaatkan kelompok
untuk mendiskusikan
masalah pengelolaan kelas
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
sendiri dan
guru pun
tidak
memandu
Siswa sudah
tertib dengan
sendirinya.
Siswa telah
tertib dengan
sendiri
Guru kurang
memberi
penguatan
dari hasil
analisa siswa
Guru tetap
tenang
meskipun
diawal
sempat
seperti
kebingungan
Siswa sudah
dalam
kondisi yang
baik
Siswa sudah
tertib/tidak
ada masalah
pada siswa
Guru
memberikan
tiap-tiap
kelompok
60
yang muncul?
Tidak/belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak/belum
menampilkan
SKOR =
SKOR MAKS = 13 X 4 =
22
52
tugas yang
dikerjakan
masingmasing
anggota tiap
kelompok
Guru
meminta
siswa untuk
berdiskusi
dalam
kelompok
Guru sibuk
sendiri saat
siswa
melakukan
diskusi
Tidak ada
tingkah laku
siswa yang
bermasalah
-
8
x100% 61,5%
Persentasi kemunculan dari ke-13fokus observasi 13
Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: 4,5,8,9 dan
13
Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter:
Guru belum/tidak memunculkan sikap ketika ada siswa yang ribut karena siswa
sudah kondusif.
: Roslina
61
NPM
Jurusan
Program Studi
: 0313022034
: P. MIPA
: Pendidikan Fisika
SKOR
SKORMAKS
27
4 1,28
84
62
menampilkan
6. Bagaimana kemampuan
guru dalam memahami
situasi yang sedang
dialami siswa serta dapat
mengendalikannya
7. Bagaimana Kualitas guru
dalam mengorientasi
siswanya secara umum
8. Bagaimana kemampuan
guru dalam
memvariasikan kegiatan
kepada siswa
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Berkualitas
Berkualitas
Cukup Berkualitas
Kurang
Berkualitas
Tidak/belum
Menampilkan
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Tidak/belum
Menampilkan
Sangat Menarik
Menarik
Cukup Menarik
Kurang Menarik
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Cakap
Cakap
Cukup Cakap
Kurang Cakap
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Peduli
dengan
menjelaskan
diawal.
Guru tidak
memberi
kesempatan
siswa untuk
bertanya
Guru hanya
mengorientasi
kepada siswa
tertentu saja
sehingga hanya
siswa itu saja
yang aktif
Guru
memberikan lks
untuk
memvariasikan
kegiatan belajar
Variasi yang
diberikan guru
cukup menarik
yaitu dengan
memberikan lks
untuk
melukiskan
bayangan
Terlihat bahwa
tiap kelompok
terdapat siswa
yang aktif dan
tidak
Guru hanya
menyuruh
untuk
mengerjakan
soal tanpa
memberikan
bimbingan
terlebih dahulu
Guru hanya
63
didepan dan
tidak melihat
kerja siswa
dalam diskusi
kelompok
Peduli
Cukup Peduli
Kurang Peduli
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Tidak/belum
Menampilkan
Guru cukup
mampu
mengakhiri
kegiatan
dengan
bersama-sama
siswa membuat
kesimpulan
Guru kurang
mampu
membuat
penguatan,
penguatan
hanya berupa
kata Ya
Guru
menanyakan
kesiapan siswa
untuk memulai
pembelajaran
Tidak
menampilkan
Tidak
menampilkan
0
Tujuan
64
Siap
Cukup Siap
Kurang Siap
Tidak/belum
menampilkan
Sangat Berkualitas
Berkualitas
Cukup Berkualitas
Kurang
Berkualitas
Tidak/belum
menampilkan
20. Kemampuan
mengkomunikasikan
pemecahan masalah
yang dihadapi siswa
dalam kegiatan belajar
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Tidak/belum
menampilkan
Sangat tepat
tepat
Cukup tepat
Kurang tepat
Tidak/belum
menampilkan
pembelajaran
tidak di
ucapkan pada
awal
SKOR
=
SKORMAKS = 21X 4
=
Perencanaan
kegiatan guru
kurang
berkualitas,
hendaknya guru
tidak
mendominasi
pembelajaran
Karena tidak
adanya siswa
yang bertanya,
terlihat tidak
ada permasalah
yang dihadapi
siswa
Tidak ada
pemberian nilai
+ bagi siswa
yang mampu
menjawab/aktif
49
84
16
x100% 76,2%
Persentasi kemunculan dari ke-21 fokus observasi 21
Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: 16, 17, 18,
20 dan 21
Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter:
Guru terlalu mendominasi saat kegiatan pembelajaran dan ketika diskusi guru
tidak melibatkan diri sebagai peserta diskusi, memimpin diskusi, jika perlu, dan
bertindak sebagai katalisator sehingga siswa malah dibiarkan sendiri.
65
NPM
Jurusan
Program Studi
: 0913022071
: P. MIPA
: Pendidikan Fisika
: Roslina
: 0313022034
: P. MIPA
: Pendidikan Fisika
Tidak
menampilkan
TKI
0
Tidak
menggunakan
TKI
66
8. Kemudahan pengulangan
pembelajaran dengan
pemanfaatan TKI
pembelajaran
Sangat lengkap
lengkap
Cukup lengkap
Kurang lengkap
Tidak/belum
menggunakan
TKI untuk
pelengkapan isi
pesan
pembelajaran
Sangat faktual
faktual
Cukup faktual
Kurang faktual
Tidak/belum
menggunakan
TKI untuk lebih
memfaktualkan
isi pesan
pembelajaran
Sangat baru
baru
Cukup baru
Kurang baru/lama
Tidak/belum
menggunakan
TKI untuk mengupdateisi pesan
pembelajaran
Sangat Intensif
Intensif
Cukup intensif
Kurang intensif
Tidak/belum
menggunakan
TKI untuk
intensifikasi
keinteraktifan
pembelajaran
Sangat mudah
mudah
Cukup mudah
sulit
Tidak /belum
Tidak
menggunakan
TKI
0
Tidak
menggunakan
TKI
0
Tidak
menggunakan
TKI
0
Tidak
menggunakan
TKI
0
Tidak
menggunakan
TKI
67
menggunakan TKI
untuk pengulangan
pembelajaran
9. Kemudahan memberikan
Sangat mudah
asesmen dan umpan balik
mudah
dalam pembelajaran dengan Cukup mudah
pemanfaatan TKI
sulit
Tidak /belum
menggunakan
TKI untuk
pengulangan
pembelajaran
SKOR =
SKORMAKS = 9 X 4 =
Tidak
menggunakan
TKI
0
0
36
0
x100% 0%
Persentasi kemunculan dari ke-9 fokus observasi 9
Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor:
1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9
Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter:
Guru tidak menampilkan TKI yang mungkin dapat mempermudah pemahaman
siswa
2.1.12
: Roslina
NPM
: 0313022034
Program Studi
: Pendidikan Fisika
Jurusan
: P.MIPA
Fakultas
: Fisika
Jenjang Sekolah
: SMA/MA
68
N0 Kode
Keterampilan Dasar
KD 1-1
KD 3
Bertanya Tingkat
Dasar
Bertanya Tingkat
Lanjut
Memberikan
Penguatan
Mengadakan Variasi
KD 4
Memberi penjelasan
KD 5-1
Membuka pelajaran
1,5
KD 5-2
Menutup
pembelajaran
Membimbing Diskusi
Kelompok Kecil
Mengelola Kelas
KD 1-2
KD 2
KD 6
KD 7
KD 8
KD 9
Membelajarkan
Kelompok kecil dan
individu
Memanfaatkan
Teknologi
komunikasi dan
Informasi (TKI)
dalam pendidikan
Keterampilan generik
memberikan
pembelajaran=rerata
nilai keterampilan
dasar
Nilai
Kuantitatif
Skala 0-4
1,77
1,5
1,6
2
2
0,9
1,15
1,28
0
1,33
Nilai Kualitatif
Cukup Baik/Cukup
Terampil
Cukup
Baik/Terampil
Cukup Baik/Cukup
Terampil
Cukup Baik/Cukup
Terampil
Kurang
Baik/Terampil
Cukup
Baik/Terampil
Cukup Baik/Cukup
Terampil
Kurang
Baik/Terampil
Kurang
Baik/Terampil
Kurang
Baik/Terampil
Tidak menampilkan
Kurang
Baik/Terampil
69
70
PEMBELAJARAN MIKRO
4.1 Pembahasan data dan profil Roslina
Pembelajaran adalah perbuatan kompleks yang merupakan pengintegrasian secara
utuh berbagai komponen kemampuan dasar memberikan pembelajaran.
Komponen kemampuan tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap
dan nilai. Agar guru dapat membentuk pengetahuan, sikap dan nilai dapat dimulai
dengan mengamati dan mengobservasi, membandingkan antara pernyataan
dengan praktik, menilai berdasarkan argumen serta memberi saran.
Adapun kemampuan generik memberikan pembelajaran merupakan
pengintegrasian 9 keterampilan dasar memberikan pembelajaran, meliputi :
1. bertanya
2. memberi penguatan
3. mengadakan variasi
4. menjelaskan
5. membuka dan menutup pembelajaran
6. membimbing diskusi kelompok kecil
7. mengelola kelas
8. membelajarkan kelompok kecil
9. menggunakan TKI (teknologi komunikasi dan informasi)
Pada praktikum 1 ini, kami mengobservasi, menilai, memberikan argumen,
menghitung nilai dan membuat profil keterampilan generik (9 keterampilan dasar)
memberikan pembelajaran untuk tayangan rekaman video klip presentasi
71
72
73
74
8. Guru seharusnya menggunakan media TKI agar siswa bisa lebih memahami
materi yang disampaikan.
75
DAFTAR PUSTAKA
76