Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS ( LPT )

1. Tujuan
2. Surat Tugas
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

: Tarakan
: No. 094/
/ SPT/BAPPEDA
Tanggal 14 Maret 2016
Maksud Perjalanan Dinas
: Menghadiri Kick Off Meeeting PPSP 2016
Provinsi Kalimantan Utara
Lamanya Perjalanan Dinas
: 2 ( dua ) hari
Nama
: Saharin K, S.Pi., M.Si
Tanggal Berangkat
: 17 Maret 2016
Tanggal Kembali/Tiba
: 19 Maret 2016
Kendaraan Yang Dipergunakan : Kendaraan Darat,Sungai/Laut, dan Udara
Hal-hal Yang Perlu Dilaporkan :
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah program nasional

pembangunan sanitasi di Indonesia yang digagas oleh Tim Teknis Pembangunan


Sanitasi (TTPS) dengan mempromosikan Strategi Sanitasi Kota (SSK). SSK merupakan
dokumen cetak biru berisi pembangunan sanitasi sebuah kota/kabupaten yang
komprehensif. Program ini diresmikan tahun 2009 oleh Wakil Presiden Budiono dalam
deklarasi yang dikeluarkan pada Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) II. PPSP
diarahkan pada 3 sasaran, yakni:
1. Menghentikan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) pada tahun 2014,
di perkotaan dan pedesaan.
2. Pengurangan timbunan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang
ramah lingkungan
3. Pengurangan genangan di 100 kabupaten/kota seluas 22.500 hektar.
Program ini juga untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia memenuhi
tujuan-tujuan Millenium Development Goals (MDGs), khususnya yang terkait dengan
Butir 7 Target ke-10 MDGs, yakni mengurangi hingga setengahnya jumlah penduduk
yang tidak punya akses berkelanjutan pada air yang aman diminum dan sanitasi yang
layak pada tahun 2015. Target PPSP adalah pada tahun 2015 dapat menjangkau 330
kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Ternyata, hasil pencapaiannya jauh melebihi
target. Sampai dengan tahun 2014 ini, telah 446 kota/kabupaten yang tercatat sebagai
peserta program PPSP. Oleh sebab itu, PPSP diharapkan bisa menjadi payung bagi

berbagai aktivitas terkait pembangunan sektor sanitasi yang berlangsung. Setiap


kota/kabupaten mengimplelemntasikan pembangunan sanitasi dengan mengacu kepada
SSK yang telah mereka buat.
Pengelolaan pelaksanaan PPSP di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh
kelompok kerja (pokja) Provinsi, dengan nomenklatur Pokja AMPL atau nomenklatur
lain yang terkait sanitasi. Pokja Provinsi ini diharapkan dapat berperan sebagai
koordinator pengelolaan program dan advokasi, fasilitator, penyedia input strategis
(advisor), serta pelaksana monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPSP di tingkat
Provinsi.
Sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJM) 2015 2019 yang mengamanatkan program 100 0 100, yaitu
100% akses aman air minum, 0% bebas kumuh dan 100% akses sanitasi yang layak
pada akhir tahun 2019. Kementerian Pekerjaan Umum melalui Ditjen Cipta Karya
merespons cepat universal access tersebut. Pencapaian program tersebut menjadi
tantangan besar yang harus diupayakan bersama. Peningkatan yang dituntut untuk
mencapai universal access selama 5 tahun ke depan sangat signifikan, yaitu sekitar 30%
atau 6% per tahun peningkatan akses aman air minum secara nasional. Sasaran
universal access tersebut terdiri atas 60% akses aman air minum melalui jaringan
perpipaan, dan 40% akses aman air minum melalui bukan jaringan perpipaan
terlindungi serta tercapainya 100% PDAM sehat.
Berdasarkan data BPS dan hasil perhitungan, capaian sanitasi kabupaten/kota di
Kaltara yaitu sebagai berikut :
Akses sanitasi layak 2011-2014 di Kab. Tana Tidung dan Kota Tarakan
meningkat, sedangkan di Kab. Malinau, Kab. Bulungan, dan Kab. Nunukan
menurun.
Akses sanitasi tertinggi terdapat di Kota Tarakan mencapai 71,74% di tahun
2014. Tren peningkatan tertinggi di Kab. Tana Tidung yaitu 3,7%.
Perlu percepatan untuk mencapai target provinsi dan nasional

Kabupaten/Kota

Tahun PPSP/Status 2016

Progres

Kualitas

1. Kota Tarakan

2011/implementasi

2. Kabupaten Tana Tidung

2012/implementasi

3. Kabupaten Bulungan

2012 dan 2015/implementasi

38%

4. Kabupaten Malinau

2013 dan 2016/pemutakhiran SSK-

5. Kabupaten Nunukan

2013/implementasi

Kabupaten Bulungan belum menyelesaikan dokumen pemutakhiran SSK (progres dan


kualitas rendah). Pokja provinsi belum memberikan penilaian terhadap kualitas
dokumen perencanaan Kabupaten Bulungan (2015). Tahun 2016 hanya Kabupaten
Malinau yang menyusun pemutakhiran. Diharapkan Pokja provinsi segera menyiapkan
Kota Tarakan, Kab. Tana Tidung, dan Kab. Nunukan untuk pemutakhiran SSK 2017.
Demikian Laporan Pelaksanaan tugas ini dibuat, terimakasih

Tanjung Selor, 21 Maret 2016


Yang Membuat Laporan,

1.

Saharin K, S.Pi.,M.Si
NIP. 19690216 199803 1 006

......................................

BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN UTARA


KEPALA
m

Ir. FREDRICK ELLIA GUGKANG, MA


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580224 198512 1 002...........

FOTO DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai