Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

INSTRUMEN HUKUM HAM

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran PKN

Disusun Oleh:
Kelompok
Risma Nurhayati
Ai Wildaningsih
Galda Alfiansyah
Napan Sutrisno
Dede Kamaludin
Irna Hidayanti
Winda

X6
SMA NEGERI 1 BANTARUJEG
2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan kepada
kami sehingga makalah yang berjudul Istrumen Hukum HAM dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Dengan dibuatnya makalah ini tentunya dapat
menambah pengetahuan maupun wawasan bagi pembaca.
Tentunya makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu besar harapan kami sudilah kiranya pembaca memberikan kritik
dan saran guna penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Bantarujeg,

November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia......................................................................3
A. Pengertian Hak............................................................................................3
B. Pengertian HAM..........................................................................................3
2.2 Macam-macam HAM....................................................................................5
2.3 Instrumen Hukum HAM Nasional dan Internasional....................................6
A. Instrumen Hukum Ham Nasional................................................................6
B. Instrumen Ham Internasional......................................................................6
2.4 Upaya-upaya penegakan HAM......................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
3.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia
yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu
hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini.
HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik
untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil
judul Hak Asasi Manusia.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang
harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi

Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,


pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

Apa pengertian Hak Asasi Manusia?


Macam-macam HAM?
Instrumen hukum HAM nasional dan internasional?
Sejarah singkat penegakan HAM di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui pengertian HAM


Mengetahui macam-macam HAM
Mengetahui Instrumen hukum HAM nasional dan internasional
Sejarah singkat penegakan HAM di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia


A. Pengertian Hak
Hak adalah wewenang untuk bertindak. Kewenangan untuk bertindak bisa
dimiliki oleh seseorang karena berbagai sebab. Beberapa sebab itu antara lain,
karena pemberian orang lain, aturan hukum/perjanjian, pemberian masyarakat,
dan pemberian negara. Hak merupakan hal yang penting dalam kehidupan seharihari. Apabila setiap orang bersedia bertindak sesusai haknya, ketertiban
masyarakat akan terwujud. Sebaliknya, bila orang bertindak tidaksesuai dengan
haknya, ketertiban masyarakat akan terganggu.

B. Pengertian HAM
Sebagian telah diuraikan di atas, hak adalah kewenangan untuk bertindak.
Kewenangan tersebut bisa muncul karena pemberian orang lain, aturan hukum,
pemberian masyarakat, atau negara. Namun adapula hak yang bukan merupakan
pemberian pihak lain. Itulah hak asasi manusia (HAM).HAM adalah kebebasan
seseorang untuk bertindak sesuai dengan hati nuraninya berkenaan dengan hal-hal
yang asasi atau mendasar atau prinsipal. HAM bersifat kodrati. Hak tersebut
merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
Patut diingat, ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Satu sama lain
seringkali berbeda. Masing-masing definisi biasanya menekankan segi-segi

tertentu dari HAM. Beberapa definisi berikut kiranya akan memeperkaya


pengertian mengenai HAM.
1) HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan
kepadanya oleh masyarakat, jadi bukan karena hukum positif yang berlaku,
melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya
karena ia manusia (Franz Magnis-Suseno).
2) HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia disegala masa dan
disegala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia (A.J.M.
Milne).
3) HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam
konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah (Austin-Ranney).
4) HAM adalah kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual
yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan serta kapisitas-kapasitas manusia
(David Beetham & Kevin Boyle).
5) HAm adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia (Pasal 1 butir 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia dan Pasal 1 butir 1 UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia).

2.2 Macam-macam HAM


Secara umum HAM bisa dibedakan menjadi dua macam. Pembedaan dua
macam HAM didasarkan pada dua insturmen HAM Internasional. Kedua
instrumen itu adalah Konvonen Internasional tentang Hak-hak sipil dan politik
(The International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR) dan kovenan
Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (The International
Covenant on Economics, Social and Cultural Rights/ICESCR).
1) HAM yang berkenaan dengan kehidupan sipil dan politik. Hak-hak ini pada
umumnya merupakan hak-hak yang mewajibkan suatu negara agar menahan
diri dari tindakan atau campuran tangan terhadap kehidupan individuindividu atau kelompok-kelompok masyarakat.
2) HAM yang berkenaan dengan kehidupan di bidang ekonomi,sosial, dan
budaya. Hak ini merupakan hak yang mewajibkan negara menyediakan
sarana-prasarana kaarena individu tidak bisa menyediakannya sendiri.
Adapun

macam-macam

HAM

menurut

Franz

Magnis-Suseno

membedakan HAM kedalam 4 macam, yaitu:


1) Hak-hak asasi negatif atau liberal, hak ini pada dasarnya menuntut agar
kemandirian setiap orang atas dirinya sendiri dihormati oleh pihak lain.
2) Hak asasi aktif atau demokratis, inti dari hak ini adalah bahwa setiap orang
memiliki hak untuk turut-serta menentukan arahperkembangan masyarakat
tempat ia hidup.
3) Hak asasi positif, hak asasi yang menuntut prestasi-prestasi tertentu dari
negara.
4) Hak asasi sosial, hak ini pada merupakan hak warga negara untuk
memperoleh keadilan di bidang ekonomi dan budaya.

2.3 Instrumen Hukum HAM Nasional dan Internasional


A. Instrumen Hukum Ham Nasional
Sebagaimana kita ketahui, UUD 1945 telah mengalami 4 kali perubahan
atau amandemen. Dalam amandemen kedua, telah ditambahkan sejumlah ktentuan
mengenai HAM. Ketentuan tersebut tercantum dalam Bab XA Hak asasi
Manusia. Ketentuan mengenai HAM tersebut terdiri atas 10 pasal (pasal 28A28J) dan 26 ayat.
Instrumen nasional:
1.

UUD 1945 beserta amendemennya;

2.

Tap MPR No. XVII/MPR/1998;

3.

UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;

4.

UU No 26 tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM;

5.

UU No 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis;

6.

Peraturan perundang-undangan nasional lain yang terkait.

B. Instrumen Ham Internasional


Banyak pakar HAM yang berpendapat bahwa lahirnya gagasan terhadap
jaminan

hak

asasi

manusia

dimulai

dengan

adanya

perjanjian Magna

Charta. Akan tetapi tidak sedikit pula yang meyakini bahwa jaminan HAM
sesungguhnya telah tertampung sejak 600 tahun sebelumnya tepatnya dengan
lahirnya piagam Madinah pada masa awal Islam. Bahkan menurut Almaududi,
perlindungan yang terangkum dalam Piagam Madinah ini lebih komperhensif jika
dibandingkan dengan konsep Ham dalam Magna Charta.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mendapatkan pengakuan


terhadap HAM harus melalui perjalanan yang sangat panjang. Oleh karena itu
patut kita syukuri bahwa sekarang HAM sudah diakui secara Internasional.
Dengan demikian HAM dapat ditegakkan tanpa batas ruang dan waktu.
Pengakkan HAM secara internasional dapay didasarkan pada instrument
Ham internasional yang terdiri atas berbagai jenis dasar hokum seperti berikut :
1) Declaration by United Nation (Deklarasi Perserikatan Bangsa Bangsa)
Deklarasi Perserikatan Bangsa Bangsa diterbitkan pada tanggal 1
January 1942. Pernyataan tentang HAM dalam deklarasi PBB ini tercermin dalam
penggalan kalimat yang berbunyi bahwa kemenangan adalah penting untuk
menjaga kehidupan, kebebasan, independence, dan kebebasan beragama serta
untuk mempertahankan Hak Asasi Manusia dan keadilan.
Berkaitan dengan hal tersebut Presiden Amerika Serikat, Franklin D.
Rossevelt, memberikan pesan yang ditujukan kepada kongres tentang 4 (The four
freedom) yang diupayakan untuk dipertahankan di dalam perang. 4 kebebasan
tersebut sebagai beikut :
1.

Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan (Freedom of Speech)

2.

Kebebasan beragama (Freedom of Religion)

3.

Kebebasan dari ketakutan (Freedom from Fear)

4.

Kebebasan dari kekurangan (Freedom from Want)

2) Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal HAM)


Setelah

perang

menghasilkan Uiversal

dunia
Declaration

II

selesai,
of

Human

PBB

akhirnya

Rightspada

dapat

tanggal

10

Desember1948 yang terdiri atas 30 pasal. Pernyataan umum HAM atau Deklarasi
Universal HAM ini dipengaruhi oleh 4 macam kebebasan yang disampaikan oleh
Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Rossevelt yang telah dijelaskan di atas.
Adapun rincian Ham dalam piagam HAM PBB sebagai berikut :
a. Hak Kebebasan Politik (Pasal 2 21), berisi kebebasan mengeluarkan
pendapat dan berserikat
b. Hak Sosial (Pasal 22 23), berisi antara lain kebebasan memperoleh
pekerjaan
c. Hak Beristirahat dan Hiburan (Pasal 24)
d. Hak akan Tingkatan Dasar Penghidupan yang Cukup Bagi Penjagaan
Kesehatan dan Keselamatan serta Keluarganya
e. Hak Asasi Pendidikan (Pasal 26), antara lain berisi kebebasan memperoleh
pendidikan
f. Hak Asasi dalam Bidang Kebudayaan (pasal 27)
g. Hak Asasi menikmati kehidupab social dan internasional (Pasal 28)
h. Kewajiban kewajiban yang harus dipenuhi dalam melaksanakan hak asasi
(Pasal 29 30)
Meskipun pernyataan HAM PBB tersebut bukan merupakan konvension
atau perjanjian yang harus ditaati oleh semua anggota PBB, semua anggota PBB
secara moral berkewajiban untuk melaksanakan pernyataan tersebut. Sekalipun
suatu Negara berusaha untuk mengikuti pernyataan tersebut, pada kenyataan
pelaksanaannya disesuaikan dengan kepentingan nasional tiap tiap Negara.
3) Deklarasi Wina tentang HAM bagi NGO
Pada tahun 1973, 2 tahun setelah bubarnya Uni Soviet, di Wina diadakan
kofrensi tentang HAM untuk organisasi organisasi non pemerintah yang
menghasilkan deklarasi Wina tentang HAM bagi NGO. Deklarasi ini mengeaskan
keuniversalan HAM dan keharusan penerapannya secara menyeluruh atas umat

manusia tanpa memperhatikan perbedaan latar belakang budaya dan hukum


setempat. Deklarasi ini juga menolak klaim nuansa perbedaan HAM antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lainnya.

2.4 Upaya-upaya penegakan HAM


Di lingkungan masyarakat luas, sikap positip terhadap penegakan HAM
dapat di lakukan antara ain sebagai berikut:
a)

Tidak mengganggu ketertiban umum

b)

Saling menjaga dan melingungi harkat dan mertabat manusia

c)

menghormati keberadaan sendiri

d)

Berkomunikas dengan baik dan sopan

e)

Turut maembantu terselenggaranya masyarakat madani, yakni hidup


berdampingan secara damai, sayang menyayangi tanpa membedakan ras,
keturunan dan pandanan politiknya, serta kelompok besar tidak memaksakan
kehendaknya kepada kelompok kecil dan sebaliknya kelompok kecil
menghormati kelompok besar.
Upaya penegakan HAM yang di lakukan oleh lembaga-lembaga

perlindungan HAM. Adapun dukungan tersebut dapat di tunjukan antara lain


dengan dikap berikut:
a)

Menghormati menghargai lembaga perlindungan HAM

b)

Mendengar dan melaksanakan materi penyuluhan hukum dan HAM

c)

Aktif men sosialikan hukum dan HAM

d)

Menghargai kaum hak-hak perempuan

e)

Membantu terwujudnya perlindungan hak-hak anak

10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam
sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat
dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Quran dan Hadits yang
merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat
Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundangundangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.

3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa

11

menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi
antara HAM kita dengan HAM orang lain.

12

DAFTAR PUSTAKA

https://google.com/
https://byantibyan.wordpress.com/2012/11/24/makalah-pkn-ham/

13

Anda mungkin juga menyukai