PRAKTIKUM FITOKIMIA
Praktik ke 2
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN MENGKUDU
(Morinda citrifolia L.)
Aprie Gantina
Desen Caniansyah
Diana Kartika Wulansari
Indah Choirunisaq
Mala Oktaviani
Fitri Handayani
Randi Adi Praja
(13040004)
(13040007)
(13040009)
(13040018)
(13040023)
(13040054)
(12040001)
iii
DAFTAR ISI
COVER ......
DAFTAR ISI ............
KATA PENGANTAR .
BAB I PENDAHULUAN ..
i
ii
iii
1
1. Latar Belakang ..
2. Tujuan
1
2
4
5
8
8
9
12
1. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
12
17
BAB V PENUTUP..
21
1. Kesimpulan .
2. Saran ..
21
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
23
23
26
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. W
iii
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Karena, atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
laporan hasil ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN
MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) pada praktikum Fitokimia ini . Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan pada Rasulullah Muhammad Shalaulahualaihi
wasalam, keluarganya yang mulia, para sahabatnya yang agung sampai akhir zaman
nanti.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat
diharapkan untuk penyusunan laporan selanjutnya agar lebih baik lagi.
Semoga laporan hasil praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
1
PERCOBAAN
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN MENGKUDU
(Morinda citrifolia L.)
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang terdiri dari beribu-
ribu pulau yang kaya sumber alam terutama tumbuh-tumbuhan yang sangat beraneka
ragam. Beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai ramuan obat yang penggunaanya
didasarkan secara turun-temurun maka para peneliti kimia telah melakukan
penyelidikan terhadap kandungan kimia tanaman tersebut. Ilmu yang mempelajari zat
yang berkhasiat dalam tumbuhan meliputi identifikasi, isolasi serta penetapan
kadarnya dikenal dengan ilmu fitokimia.
Sejarah alkaloid hampir setua peradaban manusia. Manusia telah menggunakan
obat-obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman, kedokteran, teh dan racun.
Obat-obat yang pertama ditemukan secara kimia adalah opium, getah kering
Apium Papaver somniferum. Opium telah digunakan sebagai obat-obatan dan
sifatnya sebagai analgetik dan narkotik sudah diketahui. Pada tahun 1803, Derosne
mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan diberi nama narkotin. Seturner pada
tahun 1805 mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap opium dapat berhasil
mengisolasi morfin. Selain itu, pada tahun 1817-1820 di Laboratorium Pelletier dan
Caventon di Fakultas Farmasi di Paris, melanjutkan penelitian dibidang kimia
alkaloid yang menakjubkan. Diantara alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat
tersebut adalah Stikhnin, Emetin, Brusin, Piperin, kaffein, Quinin, Sinkhonin dan
Kolkhisin
2
Menurut Cordell (1981), sebagian besar sumber alkaloid adalah tanaman
berbunga (angiospermae). Kebanyakan famili tanaman yang mengandung alkaloid
adalah liliaceae, solamae, solanace dan rubiacea. Karena alkaloid sebagai suatu
kelompok senyawa yang terdapat sebagian besar pada tanaman berbunga, maka para
ilmuwan sangat tertarik pada sistematika aturan tanaman. Kelompok tertentu alkaloid
dihubungkan dengan famili tanaman tertentu.
Salah satu bahan alam yang dapat diekstrak yaitu daun mengkudu (Morinda
citrifolia L.). Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu obat
tradisional yang tumbuh liar di daerah tropis seperti di lingkungan sekitar. Daun
mengkudu (Morinda citrifolia L.) ini ternyata bisa digunakan baik untuk kesehatan
maupun kecantikan tubuh. Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) ini juga bisa
diolah sebagai pengganti sayuran untuk dikonsumsi. Adapun manfaat daun mengkudu
sendiri adalah menyembuhkan ambeien secara alami, mengobati perut kembung pada
anak. Sedangkan bagi kecantikan, daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) berfungsi
sebagai obat penghilang jerawat dan obat pelangsing tubuh alami (Aryadi, 2014: 9).
Bahan alam dalam daun mengkudu dapat diekstrak menggunakan metode
maserasi. Maserasi pada daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat dilakukan
dengan menggunakan evaporator. Maserasi berarti perendaman daun mengudu
(Morinda citrifolia L.) dengan pelarut tertentu pada suhu (Anggraini, 2010: 8)
2.
Tujuan
Mampu memahami prinsip langkah-langkah dan mampu melakukan isolasi
alkaloid dari daun mengkudu baik itu berupa serbuk atau ekstrak daun mengkudu
beserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode KLT.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mentargetkan
untuk
mengisolasi
senyawa
metabolit
Senyawa
bahan
alam
hasil
proses
metabolit
digunakan.
Metode
standar
laboratorium
dengan
3
Dari identifikasi awal, maka dapat diamati kandungan
senyawa
dari
tumbuhan
sehingga
untuk
isolasi
dapat
7
glikosida flavonol dan triterpen. Senyawa ini berfungsi sebagai antibakteri
seperti: Staphylococcus aureus yang menyebabkan peradangan dan infeksi,
Shigela yang menyebabkan disentri.
2. Senyawa metabolit Seunder Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang
terbesar.
Pada
umumnya
alkaloid
mencakup
sistem
siklik.
Alkaloid
seringkali
beracun
bagi
biasanya
tanpa
warna, seringkali
meskipun
alkaloid
lebih
suatu
yang
sebenarnya
rumit.
golongan
paling
Secara
heterogen.
umum
adalah
biosintesis
kebanyakan
kimia, alkaloid
Ia
berkisar
asam
merupakan
dari
senyawa
zat tumbuhan
sekunder
yang
merupaan
terbesar. Tidak
tetapi
dari
sering
manusia
kali
beracun
bagi
sistem
siklik.
Alkoloid
dan banyak
yang
7
mempunyai
kegiatan
fisiologi
yang
menonjol
jadi
optis
aktif,
yang
dan
bersifat
basa.
Harborner
dan
Turner
(1984)
tetapi
umumnya
alkoloid
adalah
senyawa
dalam cincin
beracun
bagi
manusia
dan
banyak
yang
hanya
sedikit
yang
berbentuk
cairan
(misalnya
7
b. Bersifat basa, pada umumnya beberapa pahit, bersifat racun, mempunyai efek
fisiologis secara optis aktif.
c. Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat, asam
fosfomolibdat, asam pikrat, kalium merkuriiodida dan lain sebagainya.
Dari endapan endapan ini, banyak juga yang memiliki bentuk kristal yang
khusus sehingga sangat bermanfaat dalam identifikasinya. Senyawa alkaloid dapat
diklasifikasikan dari gugus fungsi yang dikandungnya : (Rangke, 1998 : 133)
a. Alkaloid feniletamin, misalnya efedrin.
b. Alkaloid pirolidin, misalnya higrin dari koka.
c. Alkaloid piridin, misalnya asam nikotinat.
d. Alkaloid perpaduan pirolidindan piridin, misalnya nikotin.
e. Alkaloid kuinolin, misalnya kuinin.
f. Alkaloid isokuinolin, misalnya papaverin.
g. Alkaloid fenantrena, misalnya emetin.
h. Alkaloid indole yang masih dapat digolong golongkan menjadi :
-
8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
9
A. Alat
a. Perangkat penyari soxhlet (volume ekstraktor 100 ml)
b. Kompor dengan penangas air atau heating mantle
c. Batang pengaduk
d. Cawan porselin
e. Corong
f. Perangkat KLT
g. Corong pemisah
h. Glass wool
B. Bahan
a. Serbuk dan Ekstrak daun
mengkudu
b. Etanol 96 %
c. Petroleum eter
d. Eter
e.
f.
g.
h.
NH4OH
Metanol
Silica gel
Pereaksi semprot
Dragendrof
11
i.
2. Cara Kerja
A. Ekstrak Daun Mengkudu
j. Sari kental + asam asetat 15%. 15ml
k.
l. Filtrat di ekstraksi dengan Kloroform (3x@15ml)
m.
n.
o.
p.
Endapan dipisahkan
11
v.
w.
x.
y.
+ NH4OH sampai pH nya 10
z.
Cek pH
aa.
ab.
Cek pH
ac.
1 (15 tetes) = pH = 2
ad.
2 (2 ml)
= pH = 2
3 (6 ml)
= pH = 3
4 (15 ml) = pH = 10
ae.
af.
ag.
ah.
ai.
aj.
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.
aq.
ar.
as.
at.
au.
av.
aw.
ax.
ay.
az.
ba.
bb.
bc.
bd.
be.
bf.
bg.
bh.
HCL
Lapisan yang larut dengan ammonia dipanaskan
Dragendorf
Wagner
Mayer
pH = 1
11
bi.
bj.
bk.
bl.
bm.
bn.
bo.
bp.
bq. Bagan 2. Cara Kerja uji alkaloid pada Serbuk daun mengkudu
br.
bs.
12
bt. BAB IV
bu. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
A. Ekstrak Daun Mengkudu
a. Ekstrak daun mengkudu
bv.
Daun mengkudu yang digunakan dalam penelitian telah melewati
proses maserasi, lalu ekstrak memasuki proses penentalan menggunakan hot plate dan
akan diambil sari kentalnya untuk digunakan sebagai bahan pengujian isolasi dan
identifikasi alkaloid dari daun mengkudu sebanyak 10 ml.
bw.
bx.
by.
bz.
ca.
cb.
cc.
cd.
ce.
cf.
cg.
ch.
1.
b. Isolasi
cj.
Gambar
Sari
kental
mengkudu.
ci.
alkaloid
daun Mengkudu
Sebelum melakukan uji identifikasi alkaloid pada ekstrak daun
mengkudu dilakukan isolasi terlebih dahulu yang hasilnya terdapat pada Table 1.
20
ck.
cl. Tabel 1. Hasil pengamatan isolasi alkaloid daun mengkudu
cm.
cn.
N
co. Perlakuan
cs. Filtrate
cr.
ekstrak +
kloroform
15ml
ct.
cu.
cv.
kloroform 15
dd. (Filtrate
terdapat
endapan.
sebelumnya
cz.
bening tidak
da.
terdapat
ml
dc.
pekat dari
kloroform
15ml) +
ekstrak +
2
Hasil
cy. (Filtrate
cx.
endapan.
de.
ekstrak +
kloroform
terdapat
15ml +
endapan.
kloroform 15
m)
20
+kloroform
df.
15 ml
dg.
dl. Berwarna hijau
di.
didapat (sari
tua kecoklatan
dk.
terdapat
asam)
endapan.
dm.
dn.
c. Hasil Uji Alkaloid pada Sari Asam.
do.
Sedangkan Uji kualitatif terhadap alkaloid dalam sampel dilakukan
dengan penambahan reagen Mayer, reagen Dragendroff, dan reagen wagner hasil uji
alkaloid disajikan dalam table 2.
dp. Tabel 2. Hasil pengamatan uji alkaloid
dq.
No
dr.
Perco
baan
dw.
Sari
NH4OH +
1.
Reagen
dx.
du.
Alkaloid
dt.
Hasil
Warnanya
Dege
ndrof
Gambar
dz.
asam +
dv.
ds.
dy.
Negative.
20
eb.
Sari
ee.
Warna tidak
asam +
berubah, namun
ea.
NH4OH +
terdapat sedikit
2.
Reagen
endapan putih,
ec.
sehingga hasilnya
Maye
r
positif.
ed.
eg.
Sari
asam +
ej.
Warna tidak
ef.
NH4OH +
3.
Reagen
terdapat endapan,
eh.
hasilnya negative.
Wegn
er
ei.
ek.
el.
em.
en.
d. Uji Alkaloid pada Kloroform
eo.
Uji ini hanya untuk mengetahui apakah ada senyawa alkaloid yang
tidak terisolasi atau terpisahkan, dengan menambahkan reagen Mayer, reagen
Dragendroff, dan reagen wagner.
ep.
Tabel 3. Uji Alkaloid pada Kloroform
20
a.
N
b. Perlakuan
c. Gambar
d. Pengamata
n dan Hasil
1 (Hasil
pemisahan
i. Tidak
1) + reagen
Mayer,
reagen
terjadi
perubahan
warna
Dragendrof
j.
f, dan
reagen
wagner
o. Tidak
l. Kloroform
k.
2 (Hasil
pemisahan
m.
pemisahan
3)
perubahan
p.
t. Tidak
r. Kloroform
3 (Hasil
terjadi
warna
2)
q.
uk
Daun
f. Kloroform
e.
B. Serb
terjadi
s.
perubahan
warna
u.
Mengkudu
eq. Tabel 4. Hasil uji identifikasi Alkaloid
20
er.
No
es.
Perco
baan
ex.
et.
Gambar
ev.
Alkaloid
Sari
fa.
asam +
ew.
NH4OH +
1.
Reagen
ey.
eu.
Warnanya
tidak terdapat
endapan hasilnya
Dege
Positif.
ndrof
fc.
Sari
ff.
asam +
fb.
NH4OH +
2.
Reagen
fd.
Warna
kuning keputihan,
fe.
tidak terdapat
endapan putih,
sehingga hasilnya
Maye
Negative.
r
fh.
Sari
fk.
asam +
fg.
NH4OH +
3.
Reagen
fi.
Hasil
Wegn
er
fl.
fm.
fn.
2. Pembahasan
A. Ekstrak Daun Mengkudu
Warna
tidak terdapat
endapan, hasilnya
negative.
20
fo.
mengkudu di dalam oven pada suhu 40 C selama 8-9 jam hingga diperoleh hasil
yang dinginkan Guna dibuat ekstrak adalah agar sediaan bahan alam ini menjadi yang
diinginkan. Ekstrak daun mengkudu dipanaskan dengan hot plate untuk didapatkan
sari kental dari ekstrak tersebut.
fp.
sampel ke dalam pelarut kloroform agar alkaloid dalam simplisia daun mengkudu
terekstrak. Ekstrak ditambah dengan kloroform 15 ml
menggunakan corong pisah untuk memisahkan antara sari asam dan kloroform. Hasil
yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya ditambah kloroform lagi sebanyak 15 ml
dan lakukan lagi untuk yang terakhir. Fungsi penambahan kloroform untuk
memisahkan antara senyawa alkaloid dengan senyawa lainnya karena sifat alkaloid
tidak dapat larut oleh senyawa non polar seperti kloroform sehingga digunakan
pelarut ini untuk melihat larutan yang terpisah antara koroform dan sari asam yang
mengandung senyawa alkaloid. Kemudian ditambahkan NH4OH hingga pHnya
menjadi 10. Dan didapat hasil 4 Cairan dimana 3 cairan mengandung Kloroform dan
1 sari asam. Dimana Kloroform 1 berwarna hijau tua bening tidak terdapat endapan,
hal ini terjadi karena kloroform mengikat dengan senyawa kotor yang bukan alkaloid,
Kloroform 2 Berwarna hijau tua dan lebih pekat dari sebelumnya bening tidak
terdapat endapan, hal ini terjadi karena kloroform mengikat senyawa klorofil pada
ekstrak daun mengkudu, Kloroform 3 Berwarna hijau tua bening tidak terdapat
endapan, hal ini terjadi karena senyawa yang tekandung tersisa hanya sedikit, Sari
asam berwarna hijau tua kecoklatan terdapat endapan.
fq.
diuji dengan reagen Mayer , reagen wagner dan reagen Dragendroff. Berdasarkan
data yang diperoleh, diketahui bahwa daun mengkudu mengandung alkaloid. Namun
pada percobaan uji alkaloid pada daun mengkudu ini kali ini tidak dapat diartikan
bahwa daun mengkudu mengandung alkaloid seutuhnya hal ini ditunjukkan dengan
hasil perubahan yang terjadi setelah penambahan ketiga reagen dragendrof, wagner
dan mayer tidak menunjukkan kriteria seperti literature dimana jika senyawa
20
mengandung alkaloid maka akan berubah warnanya menjadi warna jingga pada
penetesan dragendrof
alkaloid dan jika diberi reagen wagner beberapa tetes senyawa alkaloid diindikasikan
dengan terbentuknya endapan warna coklat, namun pada percobaan kali ini pada
kelompok kami lakukan tidak terjadi hasil yang sama dengan literature dimana pada
pemberian reagen dragendorf warnanya menjadi hitam dan terdapat endapan hitam
menjadikan hasilnya negative, hasil dari pemberian reagen mayer beberapa tetes
memberikan warna yang tidak berubah namun terdapat sedikit endapan putih
sehingga hasil akhir menunjukkan bahwa sampel positif. Dan pada reagen wagner
hasil akhir menunjukkan warna tidak berubah dan tidak terdapat endapan
menunjukkan bahwa sampel negative.
fr.
Maka hasil akhir yang didapat pada percobaan kelompok kami bahwa
pada daun mengkudu tidak seutuhnya terdapat senyawa alkaloid karena negatifnya
hasil pada reagen dragendorf dan hasil reagen wagner tetapi pada pemberian reagen
mayer sampel menunjukkan hasil positif dengan adanya endapan berwarna putih.
fs.
Sedangkan pengujian alkaloid yang dilakukan pada Kloroform yang
didapat dari hasil pemisahan dari Sari asamnya yang dilakukan percobaan yang sama
dengan sari asam yaitu dengan penambahan reagen Mayer , reagen wagner dan
reagen Dragendroff hasilnya negative, hal itu membuktikan bahwa sari asam
terisolasi secara sempurna dan tidak ada senyawa alkaloid yang terbawa oleh
kloroform, karena pada dasarnya fungsi kloroform disini hanya untuk pembersih
yang memisahkan senyawa alkaloid dengan senyawa lainnya.
ft.
B. Serbuk Daun Mengkudu
fu.
Serbuk simplisia yang telah ditambah dengan HCl dan aquades setelah
20
fv.
mendapatkan filtratnya yang kemudian filtrat dari hasil saringan tersebut ditambah
dengan CHCl3 15 ml agar filtrat dapat membentuk dua lapisan. Kemudian lapisan
yang kedua disaring dengan corong pemisah.
fw.
Lapisan yang larut dengan CHCl3 dan lapisan yang larut dengan
ammonia dipanaskan di penangas dan lakukan uji keberadaan alkaloid dengan reagen
dragendorf, wagner dan mayer.
fy.
dicampur dengan HCl kemudian ditetesi dengan reagen, ternyata tidak ada perubahan
warna yang terjadi.
fz.
dengan HCl 2M yang kemudian ditetesi dengan dua tetes reagen dragendorf, wagner
dan mayer pada tabung pertama yang ditetesi dragendorf terbentuk warnanya menjadi
merah atau jingga dan tidak terdapat endapan hasilnya Positif, pada penetesan reagen
mayer tejadi perubahan warna yaitu menjadi kuning keputihan, tidak terdapat
endapan putih, sehingga hasilnya Negative, dan pada penetesan mayer terjadi
perubahan warna yaitu warna Kuning bening dan tidak terdapat endapan, hasilnya
negative, Dari hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa serbuk daun Mengkudu
mengandung senyawa alkaloid yang di tandai dengan adanya pwerubahan warna
merah atau jingga setelah penambahan reagen Dragendrof.
ga.
tetapi setelah ditetesi dengan reagen dragendorf, wagner dan mayer tidak terjadi
perubahan warna.
gb.
adalah penetesan reagen pada larutan ammonia,tapi ternyata yang terjadi adalah
20
perubahan warna pada CHCl3. Belum dapat diketahui penyebab yang pasti mengapa
hal ini dapat terjadi.
22
gc.
gd.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
ge. Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
gf.
2. Saran
gg.
senyawa dalam daun Mengkudu bila harus menggunakan tanaman yang segar,
diharapkan diambil beberapa saat sebelum pengidentifikasian. Tidak dibiarkan selama
berjam jam karena bisa saja senyawa yang sebenarnya ada dalam tanaman tidak
teridentifikasi karena senyawanya sudah rusak. Namun selain itu, praktikan juga
harus teliti dalam mengidentifikasi senyawa organik bahan alam. Karena ketelitian
dan juga keadaan dari bahan bahan yang digunakan pada percobaan sangat
menentukan hasil percobaan.
22
gh.
gi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan
Pengisi
Manitol
Skripsi
http://Eprintis.Ums.ac.id/8883/1/K100050138.Pdf.
gj.
Farmasi
(2010)
gk.
Ilyas, Asriani. Kimia organic Bahan Alam. Makassar : Alauddin Pres, 2013.
gl.
gm. Tobing, M.Sc., Rangke. Kimia Bahan Alam. Jakarta: Depdikbud. 1989.
gn.
28
go. LAMPIRAN
gp. Tabel 5. Cara kerja pada Ekstrak daun mengkudu.
gq.
N
gt.
1
gw.
2
gs.Gambar
gr. Percobaan
gu. Memanaskan
gv.
Ekstrak Mengkudu
gy.
gz.
3
hb.
28
hc. Dilakukan proses pencucian
hd. Dengan
he.
4
hf.
Filtrat di tambahkan
dengan Klorofoam
(3x@15ml)
hg.
hh.
lapisan, dan
pisahkan lapisan
tersebut dengan
menggunakan
corong pemisah.
hk.
hl.
6
hm.
Lakukan
langkah ke 4 dan 5
sebanyak 2 kali,
hingga terdapat sari
asam yang
mengandung
alkaloid, dan 3
hn.
28
kloroform yang telah
dipisahkan.
hq.
hp. Tambahkan
ho.
NH4OHpada sari
ht.
hu. Uji Identifikasi alkaloid
hw.
8
hz.
9
ic.
1
28
identifikasikan
ih.
Mengkudu
menghasilkan
Alkaloid
ii.
ij. Tabel 6. Cara kerja pada Ekstrak daun mengkudu.
ik.
N
in.
1
il. Percobaan
io.
im. Gambar
iq.
ip.
ir.
2
it.
28
iu.
aquadest
ix.
iw.
iy.
mendapatkan filtrat
jb.
ja.
jc.
5
jd.
Pemisahan kedua
jf.
je.
jg. jh.
6
Lapisan ammonia +
CHCl3
ji.
jj.
28
jk.
jl.
Pisahkan kembali
jn.
jm.
jo.
jp.
js.
9
jt.
ammonia dipanaskan
ju.
jv.
jz.
jw.
1
jx.
Dilakukan
28
ka.