Kandungan Nutrisi Daging Kambing Dan Domba
Kandungan Nutrisi Daging Kambing Dan Domba
Vitamin C ------------------ 0%
Calcium -------------------- 2%
Iron ---------------------- 18%
Vitamin E ------------------ 0%
Thiamin -------------------- 8%
Riboflavin ----------------- 33%
Niacin --------------------- 21%
Vitamin B6- ---------------- <1%
Folate --------------------- <1%
Vitamin B12 ---------------- 21%
Pantothenic Acid Phosphorus - 20%
Iodine Magnesium Zinc ------- 30%
Copper ---------------------- 15%
=======================================
http://www.elkusa.com/Goat_meat_nutrition.html
Nilai nutrsi daging kambing (setelah semua lemak bagian luar dibuang)
====================================================
Nutrisi (setiap 100 g) - Unit - Nilai per 100 g
====================================================
Air------------- g ---75.84
Energi ------ kcal ----109
Energi--------- kj ----456
Protein -------- g ----20.60
Lemak total ---- g ----2.31
Abu ------------ g ----1.11
Karbohidrat ---- g---- 0.00
Serat ---------- g -----0.0
-------------------------------------------------------------------Minerals
-------------------------------------------------------------------Kalsium, Ca -------- mg ----13
Besi, Fe ----------- mg ---- 2.83
Fofpor, P ---------- mg ---- 180
Potassium, K ------- mg ---- 385
Sodium, Na --------- mg ---- 82
Zinc, Zn ----------- mg ---- 4.00
Copper, Cu --------- mg ---- 0.256
Manganese, Mn ------ mg ---- 0.038
Selenium, Se ------ mcg ---- 8.8
---------------------------------------------------------------------Vitamins
---------------------------------------------------------------------Vitamin C, -------- mg ----- 0.0
Thiamin ------------ mg ----- 0.110
Daging kambing rendah dalam hal kandungan asam lemak jenuhnya dan
kandungan kolesterolnya sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan daging
merah lainnya.
Perbandingan Kandungan Nutrisi Daging
(Sumber : "The Wild Diet" Outdoor Life, 8/02, by Kathy Etling.)
=============================================================
===================
Spesies - % Saturated (bad fat) - % Fatty Acids Mono unsaturated (good fat)- %
poly unsaturated (good fat)
=============================================================
===================
Elk ---------------- 48.4 ---- 26.6 ----- 24.9
Mule Deer ---------- 48.0 ---- 31.8 -----20.2
Caribou ------------ 46.6 ----- 36.4 ---- 17.0
Whitetail Deer ----- 45.6 ---- 30.6 ----- 23.9
Sapi --------------- 46.3 ---- 45.5 ---- 8.2
Kerbau ------------- 43.2 ----- 45.0 ---- 11.8
Antelope ----------- 41.2 ----- 27.1 ---- 31.6
Kelinci ------------ 39.0 ---- 35.6 ----- 25.4
KAMBING ------------ 36.9 ---- 54.0 ---- 9.1
Moose -------------- 36.6 ---- 24.3 ----- 39.1
Babi hutan --------- 35.7 ----- 47. ----- 17.3
Squirrel ----------- 15.2 ---- 47.2 ---- 37.6
=============================================================
============
Sumber : North Dakota Sate University and U.S. Department of Agriculture
Kandungan Nutrisi Daging KAmbing Dibandingkan dengan Daging lainnya
=============================================================
=========
Species Protein %--- Fat %---Cholesterol (mg/100g*)----Calories (Kcal/100g*)
=============================================================
=========
Kambing ------------------ 22.0 ---- 3.0 ---- 75 ---- 144
Sapi (USDA choice) ------- 22.0 ----- 6.5 ---- 72 ---- 180
Sapi (USDA standard) ----- 22.7 ---- 2.0 ---- 69 ----- 152
Domba -------------------- 20.8 ---- 5.7 ---- 66 ---- 167
Babi --------------------- 22.3 ---- 4.9 ---- 71 ----- 165
Babi hutan --------------- 28.3 ----- 4.38 ---- 109 ---- 160
Kerbau --------------------21.7----- 1.9----- 62----- 138
Whitetail Deer ----------- 23.6---- 1.4---- 116 ----- 149
Mule Deer ---------------- 23.7----- 1.3----- 107---- 145
Elk------------------------22.8----- .9 ----- 67 ----- 137
206
154
17.1
16.6
14.8
9.2
10
11
191
124
2.6
1.0
0.15
0.09
66.3
70.3
Setiap 100 gram berat daging domba memiliki kandungan kalori,protein, lemak,
fosfor, zat besi dan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan per 100 gram berat
daging kambing.
Populasi terbesar hewan ternak kambing di Indonesia terdapat di wilayah Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Dibandingkan dengan domba, pengembangan usaha
ternak kambing populasinya hanya terfokus di satu wilayah tertentu saja.
Misalnya kebutuhan kambing untuk wilayah kota Jakarta sudah cukup dipenuhi
dari wilayah kota Bogor dan sekitarnya. Ini berarti potensi nilai ekonomis dan
pergerakan kambing hidup untuk dipotong ke wilayah konsumsi lainnya sangat
rendah.
Potensi pemasaran kambing pun diprediksi sudah mencapai titik jenuh. Jumlah
pasokan nasional yang ada adalah jauh lebih besar dibandingkan permintaan
daging kambing. Data statistik peternakan tahun 2003 bersumber dari Ditjenak
Deptan RI, tingkat pemotongan tercatat ternak kambing adalah 2.692.215
529.092 ekor per tahun, sedangkan ternak domba adalah 2.064.778 976.354
ekor per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa terdapat peluang pasar sebesar
529.092 ekor kambing dan 976.354 ekor domba per tahun, atau sekitar 10.175
ekor kambing per minggu dan 18.775 ekor domba per minggu.
Kiriman: Agus Ramada S.
Direktur Utama Eka Agro Rama
Nilai Nutrisi daging yang sudah diproses: Pada umumnya daging yang telah
diproses memiliki kandungan nutrien mikro yang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan daging segar. Pada pemorsesan daging dimungkinkan ditambahkan
nutrien lain sebagai suplemen. Supplemen yang umum ditemukan pada daging
yang sudah diproses adalah sodium dalam bentuk garam. Pembatasan
kandungan garam dalam daging olahan sudah mulai dilakukan, karena memiliki
pengaruh negatif pada tekanan darah dan kesehatan jantung kita. Jadi perlu
dicatat, dalam banyak kasus, bukan daging merah yang bermasalah bagi
kesehatan, akan tetapi seringkali supplemen yang ditambahkan pada daging
dalam proses pengolahnnya yang bermasalah. Menjadi Bangsa yang Sehat dan
Cerdas: Secara umum, daging merah baik dalam bentuk segar maupun yang
telah diolah sangat kaya akan mineral dan nutrien mikro yang sangat mudah
diserap oleh tubuh kita. Sayangnya sampai saat ini tingkat komsumsi daging
rakyat Indonesia masih jauh berada di bawah negara tetangga kita. Rataan
tingkat daging rakyat Indonesia sebesar 7,1 kg per kapita per tahun. Tingkat
konsumsi ini masih jauh berada di bawah tingkat konsumsi daging untuk
Malaysia dan Thailand, yaitu sebesar 46,87 kg dan 24, 96 kg per kapita per
tahun. Rendahnya konsumsi daging dan juga produk peternakan lain seperti
telur dan susu diduga merupakan salah satu penyebab rendahnya kualitas
sumberdaya manusia Indonesia yang berdampak pada rendahnya daya saing
bangsa. Menurut UNDP pada tahun 2003, kualitas sumberdaya manusia
Indonesia menempati peringkat 112, jauh di bawah negara tetangga kita
Malaysia yang menempati urutan ke 59 dan Jepang yang menempati urutan ke
9. Oleh sebab itu, pada saat ini dan pada saat mendatang tingkat konsumsi
protein hewani/kapita/tahun rakyat Indonesia harus ditingkatkan, karena hal ini
akan sangat menentukan kualitas pertumbuhan fisik dan kecerdasan, serta daya
sainng bangsa. Pola pikir bahwa daging merupakan sumber penyakit harus
segera diluruskan mengingat manfaat daging merah yang sangat banyak bagi
kesehatan kita. (Ronny Rachman Nooor, Bagian Pemuliaan dan Genetika,
Fakultas Peternakan IPB)